• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE CHINA. Disusun oleh : BILAL HAMDANI B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE CHINA. Disusun oleh : BILAL HAMDANI B"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE CHINA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun oleh : BILAL HAMDANI

B100 136 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE CHINA

ABSTRAKSI

Penelitian ini menerangkan pengaruh ekuitas merek (kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek) terhadap minat beli produk smartphone China yang mana data diambil dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dengan teknik pengambilan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Data diperoleh dengan menyebar kuesioner dengan skala Likert.

Hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: yang pertama kesadaran merek, persepsi kualitas, loyalitas merek secara individual berpengaruh signifikan terhadap minat beli, yang kedua kesadaran merek, persepsi kualitas, loyalitas merek secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli, yang ketiga hasil uji R2 sebesar 0,274 %, sedangkan sisanya sebesar 72,6 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

Kata Kunci : Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Loyalitas Merek, Minat Beli. ABSTRACT

This study describes the effect of brand equity (brand awareness, perceived quality, and brand loyalty) against China's buying interest smartphone products which data is retrieved from the Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Surakarta. In this study the authors used quantitative research, the technique of taking purposive sampling with a sample size of 100 respondents. Data obtained by spreading the questionnaire with Likert scale.

The results of data analysis can be summed up as follows: first, brand awareness, perceived quality, brand loyalty individually significant effect on buying interest. second, brand awareness, perceived quality, brand loyalty is jointly have a significant influence on the buying interest, which third test results R2 of 0.274%, while the remaining 72.6% is influenced by other factors not included in this research model.

(6)

2 1. Latar Belakang Masalah

Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif ini, ekuitas merek menarik untuk diteliti (Jalivand, Samlei, dan Mahdaviana, 2011; Goi dan Fayrene, 2011; Yoo dan Lee, 2000; Christoper dan Edwin, 2014; Eko dan Budi, 2013). Ekuitas merek dijadikan dasar seorang manager atau perusahaan dalam hal pemasaran. Karena peranan penting untuk menciptakan minat beli sehingga bisa digunakan sebagai acuan produk smartphone China dalam persaingan bisnis (Jalivand, Samlei, dan Mahdaviana, 2011; Ashill dan Sinha, 2004; Farah dan Najeeb, 2015; Goi dan Fayrene, 2011; Kim dan Kim, 2004; Yoo dan Lee, 2000; Christoper dan Edwin, 2014; Eko dan Budi, 2013; Aim dan Achmad, 2016; Dharmawan dan Najib, 2015; Devonalita dan Yohanes, 2014). Semakin kuatnya ekuitas merek suatu produk, maka semakin kuat pula daya tarik produk tersebut di mata konsumen (Eko dan Budi, 2013).

Ekuitas merek yang berkualitas memiliki empat dimensi yang penting yaitu, kesadaran merek, loyalitas merek, asosiasi merek, dan persepsi kualitas (Jalivand, Samlei, dan Mahdaviana, 2011; Ashill dan Sinha, 2004; Goi dan Fayrene, 2011; Christoper dan Edwin, 2014; Eko dan Budi, 2013). Dimensi ekuitas merek tersebut dapat mempengaruhi efektivitas strategi merek dimasa mendatang (Goi dan Fayrene, 2011). Persepsi kualitas, kesadaran merek, dan loyalitas merek merupakan bagian dari ekuitas merek yang bisa dijadikan variabel pengukur minat beli konsumen (Jalivand, Samlei, dan Mahdaviana, 2011; Ashill dan Sinha, 2004; Christoper dan Edwin, 2014; Eko dan Budi, 2013; Aim dan Achmad, 2016; Dharmawan dan Najib, 2015; Devonalita dan Yohanes, 2014).

Minat beli berhubungan dengan rencana konsumen pada suatu waktu untuk membeli suatu produk tertentu dan juga berapa jumlah produk yang dibutuhkan (Eko dan Budi, 2013). Minat beli konsumen muncul karena adanya evaluasi di dalam proses evaluasi, dan seseorang membuat suatu rangkaian pilihan alternatif mengenai produk yang akan dibeli atas dasar merek (Kotler dan Keller, 2004). Setiap

(7)

3

Konsumen yang sudah mempunyai minat beli yang tinggi memungkinkan konsumen menjadi loyal, sehingga melakukan pembelian berulang dan menguntungkan bagi perusahaan (Jalivand, Samlei, dan Mahdaviana, 2011; Ashill dan Sinha, 2004; Christoper dan Edwin, 2014; Eko dan Budi, 2013; Aim dan Achmad, 2016; Dharmawan dan Najib, 2015; Devonalita dan Yohanes, 2014).

2. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada uraian latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk :

A. Pengaruh kesadaran merek terhadap minat beli produk smartphone China.

B. Pengaruh persepsi kualitas terhadap minat beli produk smartphone China.

C. Pengaruh loyalitas merek terhadap minat beli produk smartphone China

3. Tinjauan Pustaka A. Ekuitas Merek

Ekuitas merek mengacu pada nilai tambah suatu produk yang diberikan oleh merek (Jalivand, Samlei, dan Mahdaviana, 2011; Kim dan Kim, 2004). Menurut Aaker (1991) ekuitas merek sebagai keseluruhan aset dari merek dan kewajiban yang berhubungan dengan merek, yaitu nama dan simbol yang bisa menambah atau mengurangi nilai suatu produk atau jasa kepada perusahaan serta pelanggan. Sementara itu Kotler dan Gary (1996) mendefinisikan seberapa besar merek tersebut memiliki kesadaran akan nama merek, loyalitas merek, persepsi kualitas, asosiasi merek yang tinggi, dan juga aset lain yaitu paten, distribusi dan merek dagang.

B. Kesadaran Merek

Kesadaran merek mengacu pada kekuatan mengingat suatu merek di pikiran konsumen (Jalivand, Samlei, dan Mahdaviana, 2011). Menurut Kim dan Kim (2004) kesadaran merek didefinisikan sebagai kemampuan merek untuk muncul dalam pikiran konsumen ketika sedang memikirkan berbagai

(8)

4

macam produk tertentu. Tingkatan kesadaran merek diawali dengan tingkatan terendah yaitu, tidak dapat menyadari merek (anware of brand), pengenalan merek (brand recognition), pengingatan kembali merek (brand recall), dan tingkatan terakhir atau yang paling tertinggi adalah kesadaran puncak pikiran (top of mind) (Durianto, 2001).

C. Persepsi Kualitas

Persepsi kualitas menurut kim dan kim (2004) adalah persepsi pelanggan dari keseluruhan kualitas dan keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang diharapkan konsumen. Persepsi kualitas juga didefinisikan sebagai penilaian konsumen terhadap keunggulan dari keseluruhan produk atau dibandingkan dengan merek alternatif ini (Zeithaml, 1988; Aaker, 1996; Eko dan Budi, 2013) dan keseluruhan keunggulan pada akhirnya memotivasi konsumen untuk membeli produk (Aaker dan Jacobson, 1994).

D. Loyalitas Merek

Menurut Aim dan Achmad (2016) loyalitas merek di definisikan pusat inti dari ekuitas merek dan menjadi gagasan sentral dari pemasaran, karena loyalitas menjadi suatu ukuran hubungan seorang pelanggan dengan sebuah merek. Menurut Jalivand, Samlei, dan Mahdaviana (2011) loyalitas merek yaitu situasi yang menggambarkan seberapa besar kemungkinan konsumen akan beralih ke merek alternatif, terutama ketika suatu merek mengalami perubahan, baik dari segi harga maupun fitur dalam produk. Menurut Kim dan Kim (2004) loyalitas merek merupakan sikap senang atau antusias terhadap produk yang diwujudkan dalam bentuk pembelian yang terus-menerus terhadap merek itu sepanjang waktu.

E. Minat Beli

Menurut Devonalita dan Yohanes (2014) minat beli diartikan sebagai rasa tertarik yang memunculkan suatu dorongan membeli produk tertentu. seseorang yang memiliki keinginan untuk membeli akan menunjukkan perhatian atau rasa tertarik pada produk tersebut. Minat membeli akan diikuti dengan tindakan yaitu perilaku membeli. Minat beli didefinisikan sebagai semua rencana konsumen untuk membeli suatu produk tertentu dan berapa banyak jumlah produk yang dibutuhkan (Durianto, 2004).

(9)

5

Konsumen yang memiliki minat beli yang tinggi memungkinkan konsumen menjadi loyal, sehingga melakukan pembelian berulang dan pada akhirnya menguntungkan bagi perusahaan (Jalivand, Samlei, dan Mahdaviana, 2011; Ashill dan Sinha, 2004; Christoper dan Edwin, 2014; Eko dan Budi, 2013; Aim dan Achmad, 2016; Dharmawan dan Najib, 2015; Devonalita dan Yohanes, 2014).

4. Metode Penelitian Gambar Kerangka Pemikiran H1 H2 H3

Gambar Pengaruh Variabel Independen terhadap Dependen A. Variabel Penelitian

1) Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat pembahasan utama peneliti. Penelitian ini yang menjadi variabel dependen (Y): Minat Beli.

2) Variable Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kesadaran Merek (X1) b. Persepsi Kualitas (X2) Kesadaran merek Persepsi

kualitas Minat Beli

Loyalitas merek

(10)

6 c. Loyalitas Merek (X3)

B. Data dan Sumber Data

Data primer merupakan data yang diperoleh dengan metode survei atau wawancara langsung pada responden yang menggunakan kuesioner sebagai alat Pengumpulan data (Christoper dan Edwin, 2014).

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pernyataan yang diterapkan pada kuesioner dibuat dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dirancang untuk reponden menjawab dengan berbagai tingkatan di setiap butir pernyataan.

D. Desain Pengambilan Sampel 1) Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sampel dalam penelitian ini digunakan untuk mempermudah penelitian dari sekian banyak populasi yang ada.

2) Tehnik Sampling

Metode pengambilan sampel menggunakan pendekatan purposive sampling (Eko dan Budi, 2013).

(11)

7 5. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji maka dapat dijabarkan hasil penelitian sebagai berikut:

A. Nilai thitung pada variabel kesadaran merek sebesar 3,806 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ho di tolak dan Ha diterima dengan penjabaran bahwa kesadaran merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

B. Nilai thitung pada variable persepsi kualitas sebesar 2,250 dengan tingkat

signifikansi 0,027 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima dengan pejabaran bahwa persepsi kualitas berpengaruh signifikan terhadap minat beli.

C. Nilai thitung pada variabel loyalitas merek sebesar 2,286 dengan tingkat

signifikansi 0,024 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima dengan penjabaran bahwa loyalitas merek berpengaruh signifikan terhadap minat beli

D. Hasil pengujian diperoleh nilai Fhitung sebesar 12,068 dengan signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti adanya pengaruh yang signifikan dari variabel kesadaran merek, persepsi kualitas, loyalitas merek secara bersama-sama terhadap minat beli.

E. Dari hasil perhitungan maka R2 sebesar 0,274. Hal ini menunjukkan bahwa minat beli dipengaruhi oleh kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek sebesar 0,274 atau 27,4%, sedangkan sisanya sebesar 72,6 % dipengaruhi oleh faktor lain.

(12)

8 6. Kesimpulan

Penelitian di latarbelakangi oleh fenomena persaingan antar merek smartphone. Secara khusus dalam penelitian ini mengulas kategori produk smartphone China, dimana kategori ini smartphone China mengalami peningkatan pangsa pasar yang signifikan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek smartphone China terhadap minat beli konsumen. Elemen-elemen ekuitas merek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), dan loyalitas konsumen (brand loyalty).

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut:

A. Terdapat pengaruh signifikan dari variabel kesadaran merek, persepsi kualitas, loyalitas merek secara individual terhadap minat pembelian pada smartphone China

B. Variabel kesadaran merek adalah variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli dengan nilai Beta 0,350.

C. Terdapat pengaruh signifikan dari variable kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek secara bersama-sama terhadap minat pembelian smartphone China.

D. Seluruh variabel independen yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu minat beli sebesar 0,274 %, sedangkan sisanya sebesar 72,6 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

7. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat dibeikan saran-saran sebagai berikut:

A. Bagi peneliti selanjutnya bisa mengembangkan penelitian ini dengan meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi minat beli.

B. Bagi peneliti selanjutnya bisa memperluas responden lebih dari satu Universitas atau populasi yang lebih besar, sehingga mendapatkan generalisasi hasil penelitian yang lebih luas.

(13)

9

DAFTAR PUSTAKA

Agusli, Devonalita, dan Yohanes Sondang. (2014). “Analisa Pengaruh Dimensi Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Konsumen Midtown Hotel Surabaya”. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol.1, No.2.

Ahmad, Farah, dan Najeeb U. K. Sherwani. (2015), “An Empirical Study on the Effect of Brand Equity of Mobile Phones on Customer Satisfaction”. International Journal of Marketing Studies, Vol. 7, No. 2.

Ashill, Nicholas j, dan Sinha Ashish. (2004), “An Exploratory Study Into the Impact of Components of Brand Equity an Country of Origin Effect on Purchase Inttention”. Journal of Asia – Pasific Business, Vol.5, No.3.

Jalivand, Mohammad Reza, Neda Samlei, dan Sayed Hessemaldin Mahdaviana. (2011), “The Effect of Brand Equity Components on Purchase Intention”, International Business Management, Vol.2, No.2, 149-158.

Kim, W.G, dan Kim, H.B. (2004), “Measuring Costumer Based Retaurant Brand Equity : Investigating the Relationship Between Brand Equity and Firms Performance”. Cornell Hotel and Restaurant Administration Quarterly, Vol.45, No.2, 115-131.

Kurianto, Eko Nurdin, dan Budi Astuti. (2013), “Analisis Pengaruh Komponen Pembentuk Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli”, Call Of Paper Sancall. Lee, Goi Chai, dan Fayrene Chieng Yew Leh. (2011), “Dimensions of Customer

Based Brand Equity: A Study on Malaysian Brands”, Journal of Marketing Research and Case Studies.

Muzaqqi, Aim, Achmad Fauzi, dan Imam Suyadi. (2016), “Pengaruh Kesadaran Merek, Kesan Kualitas, Asosiasi Merek Dan Loyalitas Merek Terhadap Ekuitas Merek”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 31, No.1

Santoso, Dharmawan, dan Mukhammad Najib. (2015), “Brand Equity Susu Cair UHT dan Pengaruhnya Pada Purchase Intention”. Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol.12, No.1.

William, Christoper, dan Edwin Japarianto. (2014), “Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Konsumen Ice Cream di DE Bolivia Surabaya”. Jurnal Hospitally dan Manajemen Jasa, Vol.2, No.2

Yoo, Bonghee, Navien Donthu, dan Sungho Lee. (2000), “An Examination of Selected Marketing Mix Elements and Brand Equity”. Journal of

Gambar

Gambar  Pengaruh Variabel Independen terhadap Dependen  A.  Variabel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Suatu analisa yang menggunakan lebih dari satu kasus yang dapat dilakukan secara statistik maupun secara kualitatif, akan tetapi tidak semua analisa statistik dan analisa

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel

“ pelaku usaha dilarang melakukan pemasokan barang atau jasa dengan cara melakukan jual rugi atau menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud untuk

17 Jika penulis tarik keterangan Abdul Wahab Khalaf pada ranah jual beli bawang merah yang menggunakan taksiran langkah kaki maka jual beli ini meskipun dalam hukum

Kalau kita mempersoalkan bahasa dan kebu- dayaan yang dikaji secara terintegrasi dalam apa yang disebut sebagai etnolinguistik, maka sudah tentu harus diperjelas

It is seen that experienced male ragpickers are moving towards the main location at a time when people throw out the garbage so that waste is available in large

Kusnanto, S.Kp., M.Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya sekaligus selaku pembimbing I yang telah memberikan saran dan masukan yang

Hasil pengamatan sementara peneliti, pada bulan Agustus dan September tahun 2008 diperoleh bahwa masyarakat kelurahan Sidiangkat ketika mengalami sakit mereka menggunakan