B
BA
AB
B IIIIII
A
AR
RA
AH
HA
AN
N S
STTR
RA
ATTE
EG
GIIS
S N
NA
AS
SIIO
ON
NA
ALL B
BIID
DA
AN
NG
G
C
CIIP
PTTA
A K
KA
AR
RY
YA
A U
UN
NTTU
UK
K K
KA
AB
BU
UP
PA
ATTE
EN
N//K
KO
OTTA
A
3
3..1
1..
A
Arra
ah
ha
an
n R
Re
en
nc
ca
an
na
a TTa
atta
a R
Ru
ua
an
ng
g W
Wiilla
ay
ya
ah
h K
Ka
ab
bu
up
pa
atte
en
n O
Og
ga
an
n IIlliirr
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
Pasal 11 ayat (2), mengamanatkan bahwa pemerintah Kabupaten Ogan Ilir
berwenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah Kabupaten Ogan
Ilir yang meliputi perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir,
pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir dan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir. Sebagai acuan dalam
penataan ruang, pemerintah Kabupaten Ogan Ilir menyusun RTRW
Kabupaten Ogan Ilir untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam
wilayah Kabupaten Ogan Ilir maupun dengan wilayah sekitarnya.
RTRW Kabupaten Ogan Ilir mempunyai fungsi sebagai :
a. acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD);
b. acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah Kabupaten
Ogan Ilir;
c. acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah
Kabupaten Ogan Ilir;
d. acuan lokasi investasi dalam wilayah Kabupaten Ogan Ilir yang
e. pedoman untuk penyusunan rencana detail tata ruang;
f. dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam
penataan/pengembangan wilayah kota yang meliputi penetapan
peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta
pengenaan sanksi; dan
g. acuan dalam administrasi pertanahan.
RTRW Kabupaten Ogan Ilir merupakan acuan spasial dalam
pembangunan Kabupaten Ogan Ilir. RPIJM sesuai kedudukannya perlu
mengacu pada RTRW yang telah disusun pemerintah Kabupaten/Kota.
Dalam hal ini RPIJM perlu mengutip intisari dari muatan RTRW yang meliputi:
a. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah :
Tujuan umum penataan ruang sesuai dengan amanah UU Penataan
Ruang No. 26 Tahun 2007, ruang adalah :
► Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya
dengan terlindungi dari berbagai ancaman
► Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk
mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai
manusia dalam suasana yang tenang dan damai
► Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien
sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk
kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing
► Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan
dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini,
namun juga generasi yang akan datang
Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir dirumuskan
berdasarkan:
Visi dan misi pembangunan wilayah Kabupaten Ogan Ilir 1)
adalah “Terwujudnya Ogan Ilir yang Santri Menuju Masyarakat
Sejahtera”
Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Ilir adalah :
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
berakhlak mulia, sehat, berpendidikan dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa;
b. Meningkatkan stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia
(HAM) dan demokrasi;
c. Meningkatkan kinerja aparatur pemerintah yang berakhlak mulia,
jujur, adil, sejahtera, profesional dan akomodatif terhadap
aspirasi masyarakat;
d. Meningkatkan perberdayaan masyarakat dalam kerangka
otonomi desa dengan pengelolaan pembangunan dan
perekonomian masyarakat desa;
Karakteristik wilayah Kabupaten Ogan Ilir; 2)
Isu strategis; dan 3)
Kondisi objektif yang diinginkan. 4)
K
Keebbiijjaakkaann TTaattaa RRuuaanngg WWiillaayyaahh
Kebjakan pengembangan wilayah adalah suatu arahan
pengembangan seluruh sistem kegiatan dalam ruang wilayah
kabupaten, serta pengaturan keterkaitan antar elemen tersebut,
sebagai dasar penyusunan rencana tata ruang wilayah. Penyusunan
kebijakan pengembangan wilayah itu sendiri didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan terhadap permasalahan, potensi dan
peluang pengembangan wilayah yang dapat mendorong perwujudan
pencapaian tujuan.
S
Sttrraatteeggii PPeennggeemmbbaannggaann TTaattaa RRuuaanngg WWiillaayyaahh
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran
langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria
:
► memiliki kaitan logis dengan kebijakan penataan ruang;
► tidak bertentangan dengan tujuan, kebijakan dan strategi penataan
ruang wilayah nasional dan provinsi;
► jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu
perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan secara efisien
dan efektif;
► harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur dan
rencana pola kerja ruang wilayah kabupaten; dan
► tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
b. Rencana struktur ruang (sistem jaringan prasarana bidang Cipta Karya)
Meliputi rencana sistem pengelolaan sampah, rencana sistem jaringan
limbah domestik dan limbah industri dan rencana sistem jaringan
drainase.
c. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah
Rencana pola ruang wilayah kabupaten pada dasarnya merupakan
rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang
meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana
peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana pola ruang wilayah
kabupaten berfungsi sebagai :
► sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi
masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah
kabupaten;
► mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
► sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka
menengah lima tahunan dan untuk dua puluh tahun; dan
► sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada
d. Penetapan kawasan strategis Kabupaten/Kota
Kawasan strategis merupakan kawasan budidaya/kawasan tertentu,
yang berskala besar dan berperan secara nasional dan daerah, dalam
kegiatan industri, pariwisata dan suaka alam. Kawasan strategis yang
ada di Kabupaten Ogan Ilir adalah kawasan strategis nasional, provinsi
dan kabupaten.
3
3..2
2..
A
Arra
ah
ha
an
n R
Re
en
nc
ca
an
na
a P
Pe
em
mb
ba
an
ng
gu
un
na
an
n J
Ja
an
ng
gk
ka
a M
Me
en
ne
en
ng
ga
ah
h
D
Da
ae
erra
ah
h ((R
RP
PJ
JM
MD
D))
Penyusunan RPJMD dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam
undang-undang tersebut, RPJM daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari
visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berdasarkan
RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan
keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan
program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat
daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja
dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Penyusunan RPIJM tentu perlu mengacu pada rencana
pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan
sector Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya.
Oleh karena itu, ringkasan RPJMD perlu dikutip dalam RPIJM seperti visi, misi
serta arahan kebijakan bidang Cipta karya di daerah.
a. Visi pembangunan daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015
adalah “Terwujudnya masyarakat Ogan Ilir yang Lebih Maju, Mandiri dan
Berkualitas Menuju Sejahtera Berlandaskan Iman, Taqwa, Moral dan
Etika”.
b. Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015, yaitu
1. Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur dalam Tata
Kelola Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan pada
Masyarakat.
2. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan, Kualitas Pendidikan dan
Kecerdasan Masyarakat.
3. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Berdasarkan Keunggulan
Lokal.
4. Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Wilayah guna Memperlancar
Aktivitas Kehidupan dan Perekonomian Masyarakat.
5. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial Budaya dan
Ketentraman Masyarakat
3
3..3
3..
A
Arra
ah
ha
an
n K
Ke
eb
biijja
ak
ka
an
n d
da
an
n S
Sttrra
atte
eg
gii P
Pe
errk
ko
otta
aa
an
n D
Da
ae
erra
ah
h ((K
KS
SP
PD
D))
Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah (KSPD) adalah dokumen
perencanaan perkotaan jangka panjang di tingkat Kabupaten/kota yang
digunakan sebagai acuan bagii pengelolaan perkotaan. KSPD ini merupakan
penjabaran dari kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN) dan
memiliki fungsi sebagai berikut :
Memberikan acuan bagi pembangunan kota dan kawasan perkotaan; a.
Mengatur fungsi kota dan penataan ruang kota untuk pembangunan
b.
berkelanjutan;
Menjadi dasar dalam sinkronisasi regulasi dan kebijakan terkait c.
pembangunan perkotaan; dan
Menjadi instrumen perencanaan yang menjadi acuan SKPD terkait d.
dalam pelaksanaan program dan kegiatan terkait pembangunan
perkotaan.
Kebijakan dan strategi pengembangan kota yang telah dirumuskan
sehingga infrastruktur permukiman dapat bersinergi untuk menunjang
pertumbuhan kota
.
3
3..4
4..
A
Arra
ah
ha
an
n R
Re
en
nc
ca
an
na
a IIn
nd
du
uk
k S
Siisstte
em
m P
Pe
en
ny
ye
ed
diia
aa
an
n A
Aiirr M
Miin
nu
um
m ((R
RII--S
SP
PA
AM
M))
Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk
Pengembangan Sistem Penyediaan Air minum adalah suatu rencana jangka
panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari
perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi
dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta
dimensi-dimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM dalam satu wilayah
administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana
induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan
prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan
dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.
Didalam RI-SPAM, hal yang perlu dikutip pada bagian ini untuk
dijadikan arahan pengembangan kebijakan dan strategi pengembangan
SPAM adalah bagian Rencana Pengembangan SPAM yang terdiri dari :
Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah; a.
Rencana Sistem Pelayanan; b.
Rencana Pengembangan SPAM; dan c.
Rencana Penurunan Kebocoran air Minum
.
d.
3
3..5
5..
A
Arra
ah
ha
an
n S
Sttrra
atte
eg
gii S
Sa
an
niitta
assii K
Ko
otta
a ((S
SS
SK
K))
Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka
menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi
suatu Kota/ Kabupaten , yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini,
menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi
dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten Ogan Ilir
berpedoman pada prinsip:
Disusun oleh, dari, dan untuk Kota/kabupaten; a.
Komprehensif, Multisektor dan Terintegrasi; b.
Berdasarkan data empiris (aktual); c.
Menggabungkan pendekatan’top down ‘ dengan ‘bottom up’.
d.
SSK dijadikan acuan dalam penyusunan RPIJM terutama untuk sektor
penyehatan lingkungan dan permukiman. Dalam SSK bebera pa hal yang
perlu di kutip pada bagian ini adalah:
Kerangka kerja pembangunan sanitasi yang meliputi: Visi dan Misi a.
Visi Sanitasi Kabupaten Ogan Ilir yaitu “Menuju Sanitasi Permukiman
Masyarakat Ogan Ilir yang Berkualitas, Berkelanjutan dan Berwawasan
Lingkungan”.
Misi Sanitasi Kabupaten Ogan Ilir adalah sebagai berikut :
Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Sarana dan Prasarana Limbah 1.
Domestik;
Menyediakan Sarana dan Prasarana Persampahan dan 2.
Menyelenggarakan Pengelolaan Sampah;
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Drainase Permukiman; dan 3.
Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 4.
Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi, yang meliputi: b.
Sub Sektor Air Limbah Domestik;
-Sub Sektor Persampahan;
-Sub Sektor Drainase Lingkungan; dan
-Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
-3
Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai
panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan
untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan
lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan
lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi,
ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian
pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok d alam
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi:
Program Bangunan dan Lingkungan; a.
Rencana Umum dan panduan rancangan; b.
Rencana Investasi; c.
Ketentuan Pengendalian Rencana; dan d.
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan. e.
RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana
penataan lingkungan atau panduan rancang kota. Muatan RTBL yang perlu
dikutip dan diacu dalam RPIJM yaitu Konsep Dasar Perancangan Tata
bangunan dan Lingkungan yang meliputi:
Visi Pembangunan; a.
Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan; b.
Konsep Komponen Perancangan Kawasan; dan c.
Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya. d.
3
3..7
7..
A
Arra
ah
ha
an
n
Sttrra
S
atte
eg
gii P
Pe
en
ng
ge
em
mb
ba
an
ng
ga
an
n P
Pe
errm
mu
uk
kiim
ma
an
n d
da
an
n
IIn
nffrra
assttrru
uk
kttu
urr P
Pe
errk
ko
otta
aa
an
n ((S
SP
PP
PIIP
P))
Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
merupakan suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan
permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah
penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. SPPIP
memuat arahan kebijakan dan strategi Pembangunan infrastruktur
permukiman makro pada skala Kabupaten/Kota yang berbasis pada
rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). SPPIP
memiliki beberapa fungsi, yaitu :
sebagai acuan implementasi program-program pembangunan a.
permukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi
dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada;
sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program b.
sektoral bidang Cipta Karya di daerah;
sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPIJM; c.
sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan dan strategii d.
pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang tertuang
di berbagai dokumen; dan
sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait e.
dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.
Dalam SPPIP, yang perlu dikutip dan dijadikan acuan penyusunan RPIJM
adalah :
Visi dan Misi bidang permukiman dan Infrastruktur; a.
Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Kabupaten/Kota; b.
dan
Penetapan kawasan permukiman prioritas. c.
3
3..8
8..
R
Re
en
nc
ca
an
na
a P
Pe
em
mb
ba
an
ng
gu
un
na
an
n K
Ka
aw
wa
assa
an
n P
Pe
errm
mu
uk
kiim
ma
an
n P
Prriio
orriitta
ass
((R
RP
PK
KP
PP
P))
Dari SPPIP yang telah disusun kemudian diturunkan ke dalam suatu
rencana operasional berupa Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman
Prioritas (RPKPP), dimana keduanya tetap mengacu pada strategi
program strategis untuk penanganan permasalahan permukiman dan
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di
perkotaan. Dalam konteks pengembangan kota, RPKPP merupakan rencana
terpadu bidang permukiman dan infrastruktur bidang Cipta Karya pada
lingkup wilayah perencanaan berupa kawasan dengan kedalaman rencana
teknis yang dituangkan dalam peta 1:5000 atau 1:1000. RPKPP disamping
berfungsi sebagai alat operasionalisasi dalam penanganan kawasan
permukiman prioritas juga berfungsi sebagai masukan dalam penyusunan
RPIJM. Oleh karena itu, dalam hal ini RPIJM perlu mengutip matriks rencana
aksi program serta peta pengembangan kawasan dalam RPKPP yang
didetailkan pada program tahunan.
3
3..9
9..
IIn
ntte
eg
grra
assii S
Sttrra
atte
eg
gii P
Pe
em
mb
ba
an
ng
gu
un
na
an
n K
Ka
ab
bu
up
pa
atte
en
n//K
Ko
otta
a d
da
an
n
S
Se
ek
ktto
orr
3
3..9
9..1
1
S
Sttrra
atte
eg
gii P
Pe
em
mb
ba
an
ng
gu
un
na
an
n K
Ka
ab
bu
up
pa
atte
en
n//K
Ko
otta
a
Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya,
maka dapat disusun matriks strategi pembangunan pada skala
kabupaten/kota yang meliputi:
a. RTRW Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan spasial;
b. RPJMD Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan pembangunan;
c. KSPD sebagai acuan arahan pembangunan multi-sektor;
d. SPPIP sebagai acuan arahan pengembangan permukiman;
e. RI-SPAM sebagai arahan pengembangan air minum; dan
f. SSK sebagai arahan pengembangan sector sanitasi.
Isi dari dokumen rencana tersebut dirangkum dalam tabel 4.1 di
bawah ini :
Dokumen Rencana
Kabupaten Ogan Ilir
Visi Misi Kebijakan Strategi
RTRW Terwujudnya
Ogan Ilir yang Santri Menuju
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber
- Peningkatan keterkaitan ekonomi dan
Masyarakat Sejahtera
daya manusia yang berakhlak mulia, sehat,
berpendidikan dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
- Meningkatkan stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia (HAM) dan Demokrasi.
- Meningkatkan kinerja apparatus pemerintah yang berakhlak mulia, jujur, adil, sejahtera, professional dan akomodatif terhadap aspirasi masyarakat serta mempermudah pelayanan terhadap masyarakat - Meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam kerangka otonomi desa dengan pengelolaan pembangunan dan perekonomian masyarakat dsa - menjadikan Ogan
Ilir sebagai kawasan pertumbuhan baru bidang
perdagangan, perindustrian dan pendidikan di
ruang antara Kabupaten Ogan Ilir dengan wilayah luar baik di dalam Provinsi Sumatera Selatan maupun luar wilayah propinsi terutama pada kawasan yang berdekatan dengan Kota Palembang dalam konteks Kawasan Metropolitan Palembang
- Peningkatan
kegiatan yang terintegrasi
- Mengembangkan keterkaitan antar kota secara fungsional dan tata ruang - Mengembangkan
pusat-pusat kegiatan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif - Mengembangkan
pusat-pusat kegiatan industri ekstraktif (industri hasil pertanian, perikanan dan kehutanan) yang produktif dan mendekati bahan baku
- Mengembangkan pusat-pusat kegiatan
pariwisata berbasis lingkungan (eco-tourism)
selatan Kota Palembang
- Mengembangkan aksesibilitas, pemeliharaan sarana dan prasarana perhubungan - Mengembangkan
zona ungan hidup yang lestari dan berkelanjutanagribis nis, agroindustri, industri kecil dan menengah, penguatan kelembagaan dan pemasaran produk - Mengelola Sumber
Daya Alam dan lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan - Meningkatkan
pemberdayaan masyarakat sipil dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan - Meningkatkan
kualitas kehidupan dan peran perempuan dalam pembangunan sehingga terdapat kesetaraan dengan kaum laki-laki sesuai dengan kaidah pengarus-utamaan
gender.
Aksesibilitas daerah yang relatif tertinggal melalui
pengembangan prasarana wilayah
-Mengemban gkan sistem prasarana utama wilayah yang terdiri dari jaringan transportasi darat yang terintegrasi untuk
meningkatkan aksesibilitas antar kota-kota sebagai pusat
pertumbuhan dengan daerah belakangnya serta antar kota di kabupaten sekitar, serta untuk mendukung pengembangan kawasan produksi. - Mengembangkan
sistem prasarana pengairan untuk menunjang pengembangan usaha pertanian tanaman pangan, terutama
persawahan lahan basah.
- Meningkatkan distribusi pelayanan dan daya energy listrik. - Peningkatan
prasarana telekomunikasi untuk menunjang pengembangan potensi ekonomi local.
- Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana dasar secara terpadu dan merata di seluruh wilayah
ekonomi diarahkan pada setiap pusat permukiman untuk mewujudkan sistem pusat-pusat permukiman yang hirarkis.
Meningkatkan
-penyediaan dan kualitas
pelayanan prasarana air minum, air limbah, drainase,
persampahan dan prasarana perkotaan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan arah
pengembangan wilayah
Meningkatkan
-penyediaan dan pelayanan antar moda transportasi untuk pelayanan yang aman, nyaman dan handal dilengkapi jaringan
pedestrian, angkutan missal dan ruang terbuka hijau Mengoptimalkan
pusat-- Peningkatan upaya pelestarian lingkungan berupa kawasan perlindungan setempat dan rawa konservasi untuk fungsi ekologis dab biologis
pusat kegiatan baru yang diprioritaskan Mengendalikan
-kegiatan-kegiatan yang dapat menghambat pelaksaaan pembangunan jaringan prasarana pada ruang-ruang yang sudah ditetapkan Mengembangkan
-kerjasama antar daerah dan kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam penyediaan prasaran
Menetapkan,
-memantapkan dan
mempertahankan kawasan
perlindungan setempat, pelestarian alam, cagar budaya dan kawasan rawan bencana
Mempertahankan
-sempadan sungai dan kawasan sekitar mata air dan rawa konservasi untuk perlindungan setempat
-- Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan budidaya di wilayah
kabupaten ogan ilir dalam pengembangan perekonomian daerah yang produktif dan berdaya saing
ruang terbuka hijau minimal 30 % dari kawasan fungsional perkotaan serta mendorong masyarakat untuk menanam pohon
Mengendalikan
-kegiatan-kegiatan budidaya yang mengganggu fungsi kawsan lindung
- Pemanfaatan ruang untuk kegiatan budidaya baik produksi maupun permukiman secara optimal sesuai dengan daya dukung lingkungannya. - Pengembangan
potensi sector-sektor unggulan (driving force) yang mampu meningkatkan perekonomian wilayah
- Mempertahankan lahan pertanian tanaman pangan agar tidak terkonversi menjadi peruntukan lain - Mengembangkan
kawasan budidaya
sasaran untuk meningkatkan produksi dalam rangka memperluas
kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan pembinaan sumber daya hayati perikanan
- Memanfaatkan lahan hutan dan kebun secara optimal dengan menanam jenis produk unggulan serta melibatkan peran aktif masyarakat - Mengembangkan
kerjasama dan jejaring dengan pendidikan tinggi, lembaga-lembaga riset, dunia usaha dan pemerintah pusat untuk mewujudkan berdirinya pusat teknologi dan industry (Techno-Industrial Park) - Pengembangkan
Inovasi produk unggulan daerah - Pengendalian dan
- Pengembangan kawasan strategis untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan pertumbuhan
antar wilayah.
mekanisme perizinan,
pemberian intensif daan disintensif, serta pengenaan sanksi.
- Memberikan dukungan penataan ruang pada kawasan-kawasan yang mengakomodasik an kepentingan sector-sektor strategis - Meningkatkan
kapasitas ekonomi, sosial, budaya dan prasarana fisik pada kawasan yang relatif tertinggal agar terpacu
pertumbuhan dan perkembangan - Meningkatkan
pengembangan pada kawasan potensial berkembang dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam kawasan,baik aksesibilitas maupun actor-aktor ekonomi potensial.
RPJMD Terwujudnya
masyarakat
- Meningkatkan Kualitas dan
- Meningkatkan Kpasitas
Ogan Ilir yang Lebih Maju, Mandiri dan Berkualitas Menuju Sejahtera
Berlandaskan Iman, Taqwa, Moral dan Etika
Profesionalisme Aparatur dalam Tata Kelola Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan pada Masyarakat. - Meningkatkan
Pelayanan
Kesehatan, Kualitas Pendidikan dan Kecerdasan Masyarakat. - Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat Berdasarkan Keunggulan Lokal. - Meningkatkan
Kualitas Infrastruktur Wilayah guna Memperlancar Aktivitas Kehidupan dan Perekonomian Masyarakat. - Meningkatkan
Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial Budaya dan Ketentraman Masyarakat
Pemerintahan daerah dengan Pemrintahan yang amanah
kelitas, kesejahteraan dan profesionalisme aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang didukung dengan parasarana dan sarana kerja yang memadai
- Meningkatkan Pelayanan masyarakat melalui perancangan struktur organisasi yang ramping, kaya fungsi, fleksibel dan perancangan regulasi serta penerapan
Standart Operating Procedure (SOP) - Merumuskan
kebijakan yang disesuaikan dengan permasalahan daerah untuk lebih
meningkatkan pengelolaan administrasi dan pelayanan kepada
- Meningkatkan
pelayanan satu titik dalam rangka memperlancar pengurusan perijinan.
- Meningkatkan kualitas pengelolaan admininstrasi keuangan dan kekayaan daerah dan
menupayakan peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi dan eksentifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. - Meningkatkan
kuantitas dan kualitas prasarana dan srana kerja, ketersediaan dan akurasi data, proses komunikasi dengan
memanfaatkan teknologi informasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan pelayanan masyarakat dan pengembangan potensi daerah. - Peningkatan
peran serta masyarakat dan swasta alam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
- Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat
pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat.
- Meningkatkan peran masyarakat dalam proses penyusunan kebijakan public, fungsi control dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik - Melakukan
koordinasi, sinkronisasi dan pengawasan melekat terhadap hasil
pembangunan dan perbaikan regulasi. - Peningkatan
kapasitas kebijakan public yang proporsional dengan
melibatkan peran serta swasta, perguruan tinggi dan partisipasi masyarakat. - Mengembangkan
budaya hokum kesadaran dan ketaatan hokum serta mendorong terlaksananya penegakan supremasi hokum dan HAM. - Mewujudkan
- Meningkatkan kualitas hidup
penduduk
gangguan dengan didukung oleh kesadaran swakarsa masyarakat untuk dalam menjaga ketentraman dan ketertiban - Mengurangi
hambatan biaya bagi peserta didik di semua jenjang pendidkan - Mengupayakan
peningkatan kualitas dan kuantitas
penyelenggaraan pendidikan - Meningkatkan
kuantitas dan kualitas tenaga pendidik bersertifikasi - Meningkatkan
mutu dan akses pelayanan serta informasi kesehatan oleh lembaga pemerintah maupun non pemerintah termasuk
perbaikan gizi dan kesehatan lingkungan serta yang mendukung pembangunan kesehatan. - Mengembangkan
kesehatan.
- Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin - Menyediakan
prasarana dan sarana untuk meningkatkan kapasitas dan aksesibilitas kesehatan. - Membuka
seluas-luasnya informasi yang dapat diakses oleh ibu, calon ibu terhadap kesehatan reproduksi keluarga berencana dan keluarga sejahtera. - Mendorong
kegiatan olehraga anadalan daerah yang disertai peningkatan kualitas dan kuantitas sarana olah raga serta peningkatan peran pemuda dalam
pembangunan.
KSPD - - -
-SPPIP - - -
-RI-SPAM Sedang disusun - -
-SSK Menuju Sanitas
Permukiman
- Meningkatkan Kuantitas dan
- Penyusunan Rencana
Masyarakat Ogan Ilir yang Berkualitas, Berkelanjutan dan
Berwawasan
Lingkungan
Kualitas Sarana dan Prasarana Limbah Domestik
- Menyediakan Sarana dan Prasarana Persampahan dan Menyelenggarakan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat - Meningkatkan
Sarana dan Prasarana Drainase Permukiman - Meningkatkan
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
Pengelolaan Air Limbah
Permukiman Skala Kabupaten
- Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengolahan Limbah Domestik
- Pembangunan Tangki Septik Sistem On Site
- Pembangunan IPAL
Masyarakat Terhadap Prasarana dan Sarana Air Limbah Sistem Setempat (On site) di Perkotaan dan Perdesaan melalui sistem Komunal
- Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah setempat (On site) di perkotaan dan perdesaan melalui sistem komunal
- Mengembangkan sistem setempat menjadi sistem terpusat secara bertahap dengan cara
mengkombinasika n dan atau menambah dengan sistem yang telah ada secara bertahap
- Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sair limbah sistem setempat (On site) di perkotaan dan perdesaan melalui sistem komunal
-Pembangun an IPLT
- Penyusunan Rencana Pengelolaan Persampahan Permukiman Skala Kabupaten
- Pengurangan Timbunan Sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya dengan meningkatkan akses layanan dan adanya TPA
- Peningkatan peran aktif masyarakat
- Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan persampahan
sarana air limbah sistem setempat (Onsite) di perkotaan dan perdesaan melalui sistem komunal
- Meningkatkan penataan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana persampahan - Optimalisasi
prasarana dan sarana persampahan kabupaten
- Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan lingkungan - Mengembangkan
TPA dari open dumping kea rah sanitary
landfield/CLF
- Meningkatkan TPA regional
- Mendorong / Memfasilitasi Pemerintah Kabupaten dalam pengembangan sistem drainase yang efektif, efisien dan berkelanjutan dengan adanya masterplan drainase lingkungan - Mengoptimalkan
sistem yang ada, rehabilitasi / pemeliharaan, pengembangan dan
pembangunan baru
- Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelola prasarana dan sarana drainase, swasta/dunia usaha dan perab serta masyarakat
- Menurunkan BABS di masyarakat Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2017
- Meningkatkan tercapainya
Ilir
- Penyiapan rencana induk sistem drainase yang terpadu antara sistem drainase utama, local dengan pengaturan dan pengolahan sungai
- Pengembangan kapasitas operasi dan
pemeliharaan sarana dan prasarana terbangun
- Fasilitasi sarana dan prasarana bagi masyarakat miskin untuk membangun jamban komunal atau yang terpusat
budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat Kabuapten Ogan
Ilir Tahun 2017
3
3..99..22 SSttrraatteeggii PPeemmbbaanngguunnaann KKaawwaassaann
Beberapa dokumen perencanaan seperti RTBL dan RPKPP memilikii
lingkup yang lebih kecil, yaitu berskala kawasan. Dokumen tersebut disusun
untuk memberikan arahan pembangunan lingkungan permukiman disuatu
kawasan prioritas.oleh sebab itu, perlu dianalisis keterpaduan dokumen
perencanaan kawasan yang ada di kabupaten/kota berdasarkan fungsii
kawasan dan arahan pengembangan termasuk kawasan Strategis
Kabupaten yang diidentifikasi dalam RTRW. Keterpaduan tersebut dijabarkan
dalam tabel 3.2 berikut ini.
TTaabbeell 33..22 MMaattrriikk SSttrraatteeggii PPeemmbbaanngguunnaann KKaawwaassaann PPrriioorriittaass
D
Dookkuummeenn RReennccaannaa KKaawwaassaann FFuunnggssii KKaawwaassaann AArraahhaann PPeennggeemmbbaannggaann
KSK RTRW Kota/Kabupaten
RTBL
RTBL kawasan Perkantoran
- Mengatur tata
bangunan yang
berada di kawasan
perkantoran
RTBL kawasan….
-Dst
-RPKPP
RPKPP kawasan….
-RPKPP kawasan….