• Tidak ada hasil yang ditemukan

G C CIIPPTTA A KKA ARRYYA AU UN NTTU UKK KKA ABBU UPPA ATTEEN NKKO OTTA A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "G C CIIPPTTA A KKA ARRYYA AU UN NTTU UKK KKA ABBU UPPA ATTEEN NKKO OTTA A"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

B

BA

AB

B IIIIII

A

AR

RA

AH

HA

AN

N S

STTR

RA

ATTE

EG

GIIS

S N

NA

AS

SIIO

ON

NA

ALL B

BIID

DA

AN

NG

G

C

CIIP

PTTA

A K

KA

AR

RY

YA

A U

UN

NTTU

UK

K K

KA

AB

BU

UP

PA

ATTE

EN

N//K

KO

OTTA

A

3

3..1

1..

A

Arra

ah

ha

an

n R

Re

en

nc

ca

an

na

a TTa

atta

a R

Ru

ua

an

ng

g W

Wiilla

ay

ya

ah

h K

Ka

ab

bu

up

pa

atte

en

n O

Og

ga

an

n IIlliirr

Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,

Pasal 11 ayat (2), mengamanatkan bahwa pemerintah Kabupaten Ogan Ilir

berwenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah Kabupaten Ogan

Ilir yang meliputi perencanaan tata ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir,

pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir dan pengendalian

pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir. Sebagai acuan dalam

penataan ruang, pemerintah Kabupaten Ogan Ilir menyusun RTRW

Kabupaten Ogan Ilir untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam

wilayah Kabupaten Ogan Ilir maupun dengan wilayah sekitarnya.

RTRW Kabupaten Ogan Ilir mempunyai fungsi sebagai :

a. acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD);

b. acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah Kabupaten

Ogan Ilir;

c. acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah

Kabupaten Ogan Ilir;

d. acuan lokasi investasi dalam wilayah Kabupaten Ogan Ilir yang

(2)

e. pedoman untuk penyusunan rencana detail tata ruang;

f. dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam

penataan/pengembangan wilayah kota yang meliputi penetapan

peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta

pengenaan sanksi; dan

g. acuan dalam administrasi pertanahan.

RTRW Kabupaten Ogan Ilir merupakan acuan spasial dalam

pembangunan Kabupaten Ogan Ilir. RPIJM sesuai kedudukannya perlu

mengacu pada RTRW yang telah disusun pemerintah Kabupaten/Kota.

Dalam hal ini RPIJM perlu mengutip intisari dari muatan RTRW yang meliputi:

a. Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah :

Tujuan umum penataan ruang sesuai dengan amanah UU Penataan

Ruang No. 26 Tahun 2007, ruang adalah :

► Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya

dengan terlindungi dari berbagai ancaman

► Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk

mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai

manusia dalam suasana yang tenang dan damai

► Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien

sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk

kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing

► Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan

dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini,

namun juga generasi yang akan datang

Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Ogan Ilir dirumuskan

berdasarkan:

Visi dan misi pembangunan wilayah Kabupaten Ogan Ilir 1)

(3)

adalah “Terwujudnya Ogan Ilir yang Santri Menuju Masyarakat

Sejahtera”

Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Ilir adalah :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang

berakhlak mulia, sehat, berpendidikan dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa;

b. Meningkatkan stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban

masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia

(HAM) dan demokrasi;

c. Meningkatkan kinerja aparatur pemerintah yang berakhlak mulia,

jujur, adil, sejahtera, profesional dan akomodatif terhadap

aspirasi masyarakat;

d. Meningkatkan perberdayaan masyarakat dalam kerangka

otonomi desa dengan pengelolaan pembangunan dan

perekonomian masyarakat desa;

Karakteristik wilayah Kabupaten Ogan Ilir; 2)

Isu strategis; dan 3)

Kondisi objektif yang diinginkan. 4)

K

Keebbiijjaakkaann TTaattaa RRuuaanngg WWiillaayyaahh

Kebjakan pengembangan wilayah adalah suatu arahan

pengembangan seluruh sistem kegiatan dalam ruang wilayah

kabupaten, serta pengaturan keterkaitan antar elemen tersebut,

sebagai dasar penyusunan rencana tata ruang wilayah. Penyusunan

kebijakan pengembangan wilayah itu sendiri didasarkan atas

pertimbangan-pertimbangan terhadap permasalahan, potensi dan

peluang pengembangan wilayah yang dapat mendorong perwujudan

pencapaian tujuan.

S

Sttrraatteeggii PPeennggeemmbbaannggaann TTaattaa RRuuaanngg WWiillaayyaahh

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran

(4)

langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria

:

► memiliki kaitan logis dengan kebijakan penataan ruang;

► tidak bertentangan dengan tujuan, kebijakan dan strategi penataan

ruang wilayah nasional dan provinsi;

► jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu

perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan secara efisien

dan efektif;

► harus dapat dijabarkan secara spasial dalam rencana struktur dan

rencana pola kerja ruang wilayah kabupaten; dan

► tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

b. Rencana struktur ruang (sistem jaringan prasarana bidang Cipta Karya)

Meliputi rencana sistem pengelolaan sampah, rencana sistem jaringan

limbah domestik dan limbah industri dan rencana sistem jaringan

drainase.

c. Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah

Rencana pola ruang wilayah kabupaten pada dasarnya merupakan

rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang

meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana

peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana pola ruang wilayah

kabupaten berfungsi sebagai :

► sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi

masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah

kabupaten;

► mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;

► sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka

menengah lima tahunan dan untuk dua puluh tahun; dan

► sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada

(5)

d. Penetapan kawasan strategis Kabupaten/Kota

Kawasan strategis merupakan kawasan budidaya/kawasan tertentu,

yang berskala besar dan berperan secara nasional dan daerah, dalam

kegiatan industri, pariwisata dan suaka alam. Kawasan strategis yang

ada di Kabupaten Ogan Ilir adalah kawasan strategis nasional, provinsi

dan kabupaten.

3

3..2

2..

A

Arra

ah

ha

an

n R

Re

en

nc

ca

an

na

a P

Pe

em

mb

ba

an

ng

gu

un

na

an

n J

Ja

an

ng

gk

ka

a M

Me

en

ne

en

ng

ga

ah

h

D

Da

ae

erra

ah

h ((R

RP

PJ

JM

MD

D))

Penyusunan RPJMD dilakukan berdasarkan Undang-Undang No. 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam

undang-undang tersebut, RPJM daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari

visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berdasarkan

RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan

keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan

program satuan kerja perangkat daerah, lintas satuan kerja perangkat

daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja

dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Penyusunan RPIJM tentu perlu mengacu pada rencana

pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan

sector Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya.

Oleh karena itu, ringkasan RPJMD perlu dikutip dalam RPIJM seperti visi, misi

serta arahan kebijakan bidang Cipta karya di daerah.

a. Visi pembangunan daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015

adalah “Terwujudnya masyarakat Ogan Ilir yang Lebih Maju, Mandiri dan

Berkualitas Menuju Sejahtera Berlandaskan Iman, Taqwa, Moral dan

Etika”.

b. Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010 – 2015, yaitu

(6)

1. Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur dalam Tata

Kelola Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan pada

Masyarakat.

2. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan, Kualitas Pendidikan dan

Kecerdasan Masyarakat.

3. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Berdasarkan Keunggulan

Lokal.

4. Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Wilayah guna Memperlancar

Aktivitas Kehidupan dan Perekonomian Masyarakat.

5. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial Budaya dan

Ketentraman Masyarakat

3

3..3

3..

A

Arra

ah

ha

an

n K

Ke

eb

biijja

ak

ka

an

n d

da

an

n S

Sttrra

atte

eg

gii P

Pe

errk

ko

otta

aa

an

n D

Da

ae

erra

ah

h ((K

KS

SP

PD

D))

Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah (KSPD) adalah dokumen

perencanaan perkotaan jangka panjang di tingkat Kabupaten/kota yang

digunakan sebagai acuan bagii pengelolaan perkotaan. KSPD ini merupakan

penjabaran dari kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN) dan

memiliki fungsi sebagai berikut :

Memberikan acuan bagi pembangunan kota dan kawasan perkotaan; a.

Mengatur fungsi kota dan penataan ruang kota untuk pembangunan

b.

berkelanjutan;

Menjadi dasar dalam sinkronisasi regulasi dan kebijakan terkait c.

pembangunan perkotaan; dan

Menjadi instrumen perencanaan yang menjadi acuan SKPD terkait d.

dalam pelaksanaan program dan kegiatan terkait pembangunan

perkotaan.

Kebijakan dan strategi pengembangan kota yang telah dirumuskan

(7)

sehingga infrastruktur permukiman dapat bersinergi untuk menunjang

pertumbuhan kota

.

3

3..4

4..

A

Arra

ah

ha

an

n R

Re

en

nc

ca

an

na

a IIn

nd

du

uk

k S

Siisstte

em

m P

Pe

en

ny

ye

ed

diia

aa

an

n A

Aiirr M

Miin

nu

um

m ((R

RII--S

SP

PA

AM

M))

Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk

Pengembangan Sistem Penyediaan Air minum adalah suatu rencana jangka

panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari

perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan

berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi

dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta

dimensi-dimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM dalam satu wilayah

administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana

induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan

prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan

dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.

Didalam RI-SPAM, hal yang perlu dikutip pada bagian ini untuk

dijadikan arahan pengembangan kebijakan dan strategi pengembangan

SPAM adalah bagian Rencana Pengembangan SPAM yang terdiri dari :

Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah; a.

Rencana Sistem Pelayanan; b.

Rencana Pengembangan SPAM; dan c.

Rencana Penurunan Kebocoran air Minum

.

d.

3

3..5

5..

A

Arra

ah

ha

an

n S

Sttrra

atte

eg

gii S

Sa

an

niitta

assii K

Ko

otta

a ((S

SS

SK

K))

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka

menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi

suatu Kota/ Kabupaten , yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini,

(8)

menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota didukung fasilitasi

dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten Ogan Ilir

berpedoman pada prinsip:

Disusun oleh, dari, dan untuk Kota/kabupaten; a.

Komprehensif, Multisektor dan Terintegrasi; b.

Berdasarkan data empiris (aktual); c.

Menggabungkan pendekatan’top down ‘ dengan ‘bottom up’.

d.

SSK dijadikan acuan dalam penyusunan RPIJM terutama untuk sektor

penyehatan lingkungan dan permukiman. Dalam SSK bebera pa hal yang

perlu di kutip pada bagian ini adalah:

Kerangka kerja pembangunan sanitasi yang meliputi: Visi dan Misi a.

Visi Sanitasi Kabupaten Ogan Ilir yaitu “Menuju Sanitasi Permukiman

Masyarakat Ogan Ilir yang Berkualitas, Berkelanjutan dan Berwawasan

Lingkungan”.

Misi Sanitasi Kabupaten Ogan Ilir adalah sebagai berikut :

Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Sarana dan Prasarana Limbah 1.

Domestik;

Menyediakan Sarana dan Prasarana Persampahan dan 2.

Menyelenggarakan Pengelolaan Sampah;

Meningkatkan Sarana dan Prasarana Drainase Permukiman; dan 3.

Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 4.

Tujuan, Sasaran dan Strategi Sektor Sanitasi, yang meliputi: b.

Sub Sektor Air Limbah Domestik;

-Sub Sektor Persampahan;

-Sub Sektor Drainase Lingkungan; dan

-Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

-3

(9)

Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai

panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan

untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan

lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan

lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi,

ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian

pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan. Materi pokok d alam

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan meliputi:

Program Bangunan dan Lingkungan; a.

Rencana Umum dan panduan rancangan; b.

Rencana Investasi; c.

Ketentuan Pengendalian Rencana; dan d.

Pedoman Pengendalian Pelaksanaan. e.

RTBL dapat berupa rencana aksi/kegiatan komunitas, rencana

penataan lingkungan atau panduan rancang kota. Muatan RTBL yang perlu

dikutip dan diacu dalam RPIJM yaitu Konsep Dasar Perancangan Tata

bangunan dan Lingkungan yang meliputi:

Visi Pembangunan; a.

Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan; b.

Konsep Komponen Perancangan Kawasan; dan c.

Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program Penanganannya. d.

3

3..7

7..

A

Arra

ah

ha

an

n

Sttrra

S

atte

eg

gii P

Pe

en

ng

ge

em

mb

ba

an

ng

ga

an

n P

Pe

errm

mu

uk

kiim

ma

an

n d

da

an

n

IIn

nffrra

assttrru

uk

kttu

urr P

Pe

errk

ko

otta

aa

an

n ((S

SP

PP

PIIP

P))

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan

merupakan suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan

permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah

(10)

penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya. SPPIP

memuat arahan kebijakan dan strategi Pembangunan infrastruktur

permukiman makro pada skala Kabupaten/Kota yang berbasis pada

rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). SPPIP

memiliki beberapa fungsi, yaitu :

sebagai acuan implementasi program-program pembangunan a.

permukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi

dengan program-program pembangunan lainnya yang telah ada;

sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program b.

sektoral bidang Cipta Karya di daerah;

sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPIJM; c.

sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan dan strategii d.

pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang tertuang

di berbagai dokumen; dan

sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait e.

dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

Dalam SPPIP, yang perlu dikutip dan dijadikan acuan penyusunan RPIJM

adalah :

Visi dan Misi bidang permukiman dan Infrastruktur; a.

Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur Kabupaten/Kota; b.

dan

Penetapan kawasan permukiman prioritas. c.

3

3..8

8..

R

Re

en

nc

ca

an

na

a P

Pe

em

mb

ba

an

ng

gu

un

na

an

n K

Ka

aw

wa

assa

an

n P

Pe

errm

mu

uk

kiim

ma

an

n P

Prriio

orriitta

ass

((R

RP

PK

KP

PP

P))

Dari SPPIP yang telah disusun kemudian diturunkan ke dalam suatu

rencana operasional berupa Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman

Prioritas (RPKPP), dimana keduanya tetap mengacu pada strategi

(11)

program strategis untuk penanganan permasalahan permukiman dan

pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di

perkotaan. Dalam konteks pengembangan kota, RPKPP merupakan rencana

terpadu bidang permukiman dan infrastruktur bidang Cipta Karya pada

lingkup wilayah perencanaan berupa kawasan dengan kedalaman rencana

teknis yang dituangkan dalam peta 1:5000 atau 1:1000. RPKPP disamping

berfungsi sebagai alat operasionalisasi dalam penanganan kawasan

permukiman prioritas juga berfungsi sebagai masukan dalam penyusunan

RPIJM. Oleh karena itu, dalam hal ini RPIJM perlu mengutip matriks rencana

aksi program serta peta pengembangan kawasan dalam RPKPP yang

didetailkan pada program tahunan.

3

3..9

9..

IIn

ntte

eg

grra

assii S

Sttrra

atte

eg

gii P

Pe

em

mb

ba

an

ng

gu

un

na

an

n K

Ka

ab

bu

up

pa

atte

en

n//K

Ko

otta

a d

da

an

n

S

Se

ek

ktto

orr

3

3..9

9..1

1

S

Sttrra

atte

eg

gii P

Pe

em

mb

ba

an

ng

gu

un

na

an

n K

Ka

ab

bu

up

pa

atte

en

n//K

Ko

otta

a

Berdasarkan dokumen rencana yang telah dijabarkan sebelumnya,

maka dapat disusun matriks strategi pembangunan pada skala

kabupaten/kota yang meliputi:

a. RTRW Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan spasial;

b. RPJMD Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan pembangunan;

c. KSPD sebagai acuan arahan pembangunan multi-sektor;

d. SPPIP sebagai acuan arahan pengembangan permukiman;

e. RI-SPAM sebagai arahan pengembangan air minum; dan

f. SSK sebagai arahan pengembangan sector sanitasi.

Isi dari dokumen rencana tersebut dirangkum dalam tabel 4.1 di

bawah ini :

Dokumen Rencana

Kabupaten Ogan Ilir

Visi Misi Kebijakan Strategi

RTRW Terwujudnya

Ogan Ilir yang Santri Menuju

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber

- Peningkatan keterkaitan ekonomi dan

(12)

Masyarakat Sejahtera

daya manusia yang berakhlak mulia, sehat,

berpendidikan dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa

- Meningkatkan stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat, dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia (HAM) dan Demokrasi.

- Meningkatkan kinerja apparatus pemerintah yang berakhlak mulia, jujur, adil, sejahtera, professional dan akomodatif terhadap aspirasi masyarakat serta mempermudah pelayanan terhadap masyarakat - Meningkatkan

pemberdayaan masyarakat dalam kerangka otonomi desa dengan pengelolaan pembangunan dan perekonomian masyarakat dsa - menjadikan Ogan

Ilir sebagai kawasan pertumbuhan baru bidang

perdagangan, perindustrian dan pendidikan di

ruang antara Kabupaten Ogan Ilir dengan wilayah luar baik di dalam Provinsi Sumatera Selatan maupun luar wilayah propinsi terutama pada kawasan yang berdekatan dengan Kota Palembang dalam konteks Kawasan Metropolitan Palembang

- Peningkatan

kegiatan yang terintegrasi

- Mengembangkan keterkaitan antar kota secara fungsional dan tata ruang - Mengembangkan

pusat-pusat kegiatan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif - Mengembangkan

pusat-pusat kegiatan industri ekstraktif (industri hasil pertanian, perikanan dan kehutanan) yang produktif dan mendekati bahan baku

- Mengembangkan pusat-pusat kegiatan

pariwisata berbasis lingkungan (eco-tourism)

(13)

selatan Kota Palembang

- Mengembangkan aksesibilitas, pemeliharaan sarana dan prasarana perhubungan - Mengembangkan

zona ungan hidup yang lestari dan berkelanjutanagribis nis, agroindustri, industri kecil dan menengah, penguatan kelembagaan dan pemasaran produk - Mengelola Sumber

Daya Alam dan lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan - Meningkatkan

pemberdayaan masyarakat sipil dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan - Meningkatkan

kualitas kehidupan dan peran perempuan dalam pembangunan sehingga terdapat kesetaraan dengan kaum laki-laki sesuai dengan kaidah pengarus-utamaan

gender.

Aksesibilitas daerah yang relatif tertinggal melalui

pengembangan prasarana wilayah

-Mengemban gkan sistem prasarana utama wilayah yang terdiri dari jaringan transportasi darat yang terintegrasi untuk

meningkatkan aksesibilitas antar kota-kota sebagai pusat

pertumbuhan dengan daerah belakangnya serta antar kota di kabupaten sekitar, serta untuk mendukung pengembangan kawasan produksi. - Mengembangkan

sistem prasarana pengairan untuk menunjang pengembangan usaha pertanian tanaman pangan, terutama

persawahan lahan basah.

- Meningkatkan distribusi pelayanan dan daya energy listrik. - Peningkatan

prasarana telekomunikasi untuk menunjang pengembangan potensi ekonomi local.

(14)

- Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana dasar secara terpadu dan merata di seluruh wilayah

ekonomi diarahkan pada setiap pusat permukiman untuk mewujudkan sistem pusat-pusat permukiman yang hirarkis.

Meningkatkan

-penyediaan dan kualitas

pelayanan prasarana air minum, air limbah, drainase,

persampahan dan prasarana perkotaan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan arah

pengembangan wilayah

Meningkatkan

-penyediaan dan pelayanan antar moda transportasi untuk pelayanan yang aman, nyaman dan handal dilengkapi jaringan

pedestrian, angkutan missal dan ruang terbuka hijau Mengoptimalkan

(15)

pusat-- Peningkatan upaya pelestarian lingkungan berupa kawasan perlindungan setempat dan rawa konservasi untuk fungsi ekologis dab biologis

pusat kegiatan baru yang diprioritaskan Mengendalikan

-kegiatan-kegiatan yang dapat menghambat pelaksaaan pembangunan jaringan prasarana pada ruang-ruang yang sudah ditetapkan Mengembangkan

-kerjasama antar daerah dan kemitraan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam penyediaan prasaran

Menetapkan,

-memantapkan dan

mempertahankan kawasan

perlindungan setempat, pelestarian alam, cagar budaya dan kawasan rawan bencana

Mempertahankan

-sempadan sungai dan kawasan sekitar mata air dan rawa konservasi untuk perlindungan setempat

(16)

-- Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan budidaya di wilayah

kabupaten ogan ilir dalam pengembangan perekonomian daerah yang produktif dan berdaya saing

ruang terbuka hijau minimal 30 % dari kawasan fungsional perkotaan serta mendorong masyarakat untuk menanam pohon

Mengendalikan

-kegiatan-kegiatan budidaya yang mengganggu fungsi kawsan lindung

- Pemanfaatan ruang untuk kegiatan budidaya baik produksi maupun permukiman secara optimal sesuai dengan daya dukung lingkungannya. - Pengembangan

potensi sector-sektor unggulan (driving force) yang mampu meningkatkan perekonomian wilayah

- Mempertahankan lahan pertanian tanaman pangan agar tidak terkonversi menjadi peruntukan lain - Mengembangkan

kawasan budidaya

(17)

sasaran untuk meningkatkan produksi dalam rangka memperluas

kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan pembinaan sumber daya hayati perikanan

- Memanfaatkan lahan hutan dan kebun secara optimal dengan menanam jenis produk unggulan serta melibatkan peran aktif masyarakat - Mengembangkan

kerjasama dan jejaring dengan pendidikan tinggi, lembaga-lembaga riset, dunia usaha dan pemerintah pusat untuk mewujudkan berdirinya pusat teknologi dan industry (Techno-Industrial Park) - Pengembangkan

Inovasi produk unggulan daerah - Pengendalian dan

(18)

- Pengembangan kawasan strategis untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan pertumbuhan

antar wilayah.

mekanisme perizinan,

pemberian intensif daan disintensif, serta pengenaan sanksi.

- Memberikan dukungan penataan ruang pada kawasan-kawasan yang mengakomodasik an kepentingan sector-sektor strategis - Meningkatkan

kapasitas ekonomi, sosial, budaya dan prasarana fisik pada kawasan yang relatif tertinggal agar terpacu

pertumbuhan dan perkembangan - Meningkatkan

pengembangan pada kawasan potensial berkembang dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam kawasan,baik aksesibilitas maupun actor-aktor ekonomi potensial.

RPJMD Terwujudnya

masyarakat

- Meningkatkan Kualitas dan

- Meningkatkan Kpasitas

(19)

Ogan Ilir yang Lebih Maju, Mandiri dan Berkualitas Menuju Sejahtera

Berlandaskan Iman, Taqwa, Moral dan Etika

Profesionalisme Aparatur dalam Tata Kelola Pemerintah, Pembangunan dan Pelayanan pada Masyarakat. - Meningkatkan

Pelayanan

Kesehatan, Kualitas Pendidikan dan Kecerdasan Masyarakat. - Meningkatkan

Perekonomian Masyarakat Berdasarkan Keunggulan Lokal. - Meningkatkan

Kualitas Infrastruktur Wilayah guna Memperlancar Aktivitas Kehidupan dan Perekonomian Masyarakat. - Meningkatkan

Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial Budaya dan Ketentraman Masyarakat

Pemerintahan daerah dengan Pemrintahan yang amanah

kelitas, kesejahteraan dan profesionalisme aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang didukung dengan parasarana dan sarana kerja yang memadai

- Meningkatkan Pelayanan masyarakat melalui perancangan struktur organisasi yang ramping, kaya fungsi, fleksibel dan perancangan regulasi serta penerapan

Standart Operating Procedure (SOP) - Merumuskan

kebijakan yang disesuaikan dengan permasalahan daerah untuk lebih

meningkatkan pengelolaan administrasi dan pelayanan kepada

(20)

- Meningkatkan

pelayanan satu titik dalam rangka memperlancar pengurusan perijinan.

- Meningkatkan kualitas pengelolaan admininstrasi keuangan dan kekayaan daerah dan

menupayakan peningkatan penerimaan daerah melalui intensifikasi dan eksentifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. - Meningkatkan

kuantitas dan kualitas prasarana dan srana kerja, ketersediaan dan akurasi data, proses komunikasi dengan

memanfaatkan teknologi informasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan pelayanan masyarakat dan pengembangan potensi daerah. - Peningkatan

(21)

peran serta masyarakat dan swasta alam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

- Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat

pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat.

- Meningkatkan peran masyarakat dalam proses penyusunan kebijakan public, fungsi control dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik - Melakukan

koordinasi, sinkronisasi dan pengawasan melekat terhadap hasil

pembangunan dan perbaikan regulasi. - Peningkatan

kapasitas kebijakan public yang proporsional dengan

melibatkan peran serta swasta, perguruan tinggi dan partisipasi masyarakat. - Mengembangkan

budaya hokum kesadaran dan ketaatan hokum serta mendorong terlaksananya penegakan supremasi hokum dan HAM. - Mewujudkan

(22)

- Meningkatkan kualitas hidup

penduduk

gangguan dengan didukung oleh kesadaran swakarsa masyarakat untuk dalam menjaga ketentraman dan ketertiban - Mengurangi

hambatan biaya bagi peserta didik di semua jenjang pendidkan - Mengupayakan

peningkatan kualitas dan kuantitas

penyelenggaraan pendidikan - Meningkatkan

kuantitas dan kualitas tenaga pendidik bersertifikasi - Meningkatkan

mutu dan akses pelayanan serta informasi kesehatan oleh lembaga pemerintah maupun non pemerintah termasuk

perbaikan gizi dan kesehatan lingkungan serta yang mendukung pembangunan kesehatan. - Mengembangkan

(23)

kesehatan.

- Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin - Menyediakan

prasarana dan sarana untuk meningkatkan kapasitas dan aksesibilitas kesehatan. - Membuka

seluas-luasnya informasi yang dapat diakses oleh ibu, calon ibu terhadap kesehatan reproduksi keluarga berencana dan keluarga sejahtera. - Mendorong

kegiatan olehraga anadalan daerah yang disertai peningkatan kualitas dan kuantitas sarana olah raga serta peningkatan peran pemuda dalam

pembangunan.

KSPD - - -

-SPPIP - - -

-RI-SPAM Sedang disusun - -

-SSK Menuju Sanitas

Permukiman

- Meningkatkan Kuantitas dan

- Penyusunan Rencana

(24)

Masyarakat Ogan Ilir yang Berkualitas, Berkelanjutan dan

Berwawasan

Lingkungan

Kualitas Sarana dan Prasarana Limbah Domestik

- Menyediakan Sarana dan Prasarana Persampahan dan Menyelenggarakan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat - Meningkatkan

Sarana dan Prasarana Drainase Permukiman - Meningkatkan

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat

Pengelolaan Air Limbah

Permukiman Skala Kabupaten

- Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengolahan Limbah Domestik

- Pembangunan Tangki Septik Sistem On Site

- Pembangunan IPAL

Masyarakat Terhadap Prasarana dan Sarana Air Limbah Sistem Setempat (On site) di Perkotaan dan Perdesaan melalui sistem Komunal

- Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap prasarana dan sarana air limbah setempat (On site) di perkotaan dan perdesaan melalui sistem komunal

- Mengembangkan sistem setempat menjadi sistem terpusat secara bertahap dengan cara

mengkombinasika n dan atau menambah dengan sistem yang telah ada secara bertahap

- Meningkatkan akses masyarakat terhadap prasarana dan sair limbah sistem setempat (On site) di perkotaan dan perdesaan melalui sistem komunal

(25)

-Pembangun an IPLT

- Penyusunan Rencana Pengelolaan Persampahan Permukiman Skala Kabupaten

- Pengurangan Timbunan Sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya dengan meningkatkan akses layanan dan adanya TPA

- Peningkatan peran aktif masyarakat

- Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan persampahan

sarana air limbah sistem setempat (Onsite) di perkotaan dan perdesaan melalui sistem komunal

- Meningkatkan penataan akses masyarakat terhadap prasarana dan sarana persampahan - Optimalisasi

prasarana dan sarana persampahan kabupaten

- Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan lingkungan - Mengembangkan

TPA dari open dumping kea rah sanitary

landfield/CLF

- Meningkatkan TPA regional

(26)

- Mendorong / Memfasilitasi Pemerintah Kabupaten dalam pengembangan sistem drainase yang efektif, efisien dan berkelanjutan dengan adanya masterplan drainase lingkungan - Mengoptimalkan

sistem yang ada, rehabilitasi / pemeliharaan, pengembangan dan

pembangunan baru

- Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelola prasarana dan sarana drainase, swasta/dunia usaha dan perab serta masyarakat

- Menurunkan BABS di masyarakat Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2017

- Meningkatkan tercapainya

Ilir

- Penyiapan rencana induk sistem drainase yang terpadu antara sistem drainase utama, local dengan pengaturan dan pengolahan sungai

- Pengembangan kapasitas operasi dan

pemeliharaan sarana dan prasarana terbangun

- Fasilitasi sarana dan prasarana bagi masyarakat miskin untuk membangun jamban komunal atau yang terpusat

(27)

budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat Kabuapten Ogan

Ilir Tahun 2017

3

3..99..22 SSttrraatteeggii PPeemmbbaanngguunnaann KKaawwaassaann

Beberapa dokumen perencanaan seperti RTBL dan RPKPP memilikii

lingkup yang lebih kecil, yaitu berskala kawasan. Dokumen tersebut disusun

untuk memberikan arahan pembangunan lingkungan permukiman disuatu

kawasan prioritas.oleh sebab itu, perlu dianalisis keterpaduan dokumen

perencanaan kawasan yang ada di kabupaten/kota berdasarkan fungsii

kawasan dan arahan pengembangan termasuk kawasan Strategis

Kabupaten yang diidentifikasi dalam RTRW. Keterpaduan tersebut dijabarkan

dalam tabel 3.2 berikut ini.

TTaabbeell 33..22 MMaattrriikk SSttrraatteeggii PPeemmbbaanngguunnaann KKaawwaassaann PPrriioorriittaass

D

Dookkuummeenn RReennccaannaa KKaawwaassaann FFuunnggssii KKaawwaassaann AArraahhaann PPeennggeemmbbaannggaann

KSK RTRW Kota/Kabupaten

RTBL

RTBL kawasan Perkantoran

- Mengatur tata

bangunan yang

berada di kawasan

perkantoran

RTBL kawasan….

-Dst

-RPKPP

RPKPP kawasan….

-RPKPP kawasan….

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Durian umumnya memiliki lima ruang (juring=pangsa) dan setiap ruang terdapat beberapa biji yang dibungkus daging buah (pulp) berwarna putih-kuning dengan aneka sensasi rasa

Laporan Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi pada program Diploma III Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang yang berjudul

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana hubungan intensitas pengunaan situs friendvter di internet dengan ketrampilan komunikasi interpersonal

Hasil penelitian yang di peroleh pada uji F atau uji serempak menunjukan bahwa F hitung = 24,554 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 karena probabilitasnya jauh

Hasil pengolahan data mendapatkan nilai t = -0.051 dan p = 0,961 (p>0,05) yang berarti bahwa tidak ada perbedaan kematangan emosi yang signifikan pada remaja

Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam aktivitas pengelolaan perpustakaan digital.. Kebijakan ini juga diharapkan dapat memberikan

Selaras dengan ruang lingkup dan tujuan, berhubungan menelusuri prinsip-prinsip hukum, terutama yang bersangkut paut dengan proses penyelesaian perkara tindak pidana pemilu

(1996) pada dasarnya sebuah robot bawah laut yang dikendalikan oleh operator ROV, untuk tetap dalam kondisi yang aman, pada saat ROV bekerja di lingkungan yang berbahaya [11]..