• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III VISI & MISI DAERAH. Kabupaten Probolinggo harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III VISI & MISI DAERAH. Kabupaten Probolinggo harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

B AB III

VISI & MISI D AERAH

3.1 Visi

Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana Kabupaten Probolinggo harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, cita, dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholders.

Visi pemerintah Kabupaten Probolinggo periode 2005 2025 dapat dirumuskan sebagai berikut:

“TERWUJUDNYA KABUPATEN PROBOLINGGO YANG BERDAYA SAING”

Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten Probolinggo, dan seluruh stakeholders dalam merealisasikan pembangunan Kabupaten Probolinggo secara terarah dan terpadu. Secara filosofi visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung didalamnya, yaitu:

1. Terwujudnya terkandung upaya dan peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Kabupaten Probolinggo yang berdaya saing;

(2)

2. Kabupaten Probolinggo adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan sumber dayanya dalam sistem Pemerintahan di wilayah Kabupaten Probolinggo;

3. Berdaya saing adalah kesiapan Pemerintah Daerah dalam menghadapai tantangan-tantangan globalisasi dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.

Kemampuan berdaya saing tercermin pada:

a. Ketersediaan SDM yang berkualitas, berpikiran global, berdaya saing, dan mampu memenuhi kebutuhan dan kemajuan pembangunan Kabupaten Probolinggo;

b. Penguatan perkonomian domestik berbasis keunggulan kompetitif di seluruh wilayah;

c. Pembangunan infrastruktur yang maju dan berwawasan lingkungan ;

d. Reformasi di bidang hukum dan aparatur negara.

3.2 Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.

Adapun misi Pemerintah Kabupaten Probolinggo periode 2005 2025, adalah:

(3)

1. Mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Artinya membentuk manusia yang berakhlak mulia, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya dan memiliki kebanggaan daerah dalam memantapkan landasan spiritual, moral dan etika, dalam pembangunan masyarakat.

2. Mewujudkan masyarakat yang demokratis berlandaskan hukum, yaitu memantapkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh, memperkuat peran masyarakat sipil, memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi pada pemerintahan tingkat kecamatan dan desa; kebebasan media dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat, meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum secara adil, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.

3. Mewujudkan masyarakat yang berpengetahuan, kreatif dan inovatif. Hal ini dilakukan dengan cara memperbesar akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat dan memperbaiki kualitas penyelenggaraan pada berbagai tingkat pendidikan; mengintegrasikan pendidikan formal dan informal; menciptakan keseimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan ketrampilan.

4. Mewujudkan Probolinggo ASRI (Aman, Sejahtera, Ramah dan Indah). Adalah memperbaiki pengelolaan pelaksanaan

(4)

pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan antara keberadaaan, pemanfaatan, dan keberlanjutan sumberdaya alam serta lingkungan hidup. Dengan menjaga fungsinya, daya dukungnya, dan kenyamanan dalam kehidupan sekarang dan masa depan melalui pemanfaatan ruang yang serasi untuk pemukiman, kegiatan sosial dan ekonomi serta upaya konservasi. 5. Mewujudkan daerah yang berdaya saing, artinya mengedepankan

pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan pengetahuan untuk menuju manusia yang kreatif dan inovatif secara berkesinambungan; memperkuat perekonomian berbasis keunggulan potensi lokal menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi dan distribusi dan pelayanan; membangun infrastruktur yang baik dan reformasi di bidang hukum dan aparatur daerah.

3.3 Arah Pembangunan Daerah

3.3.1 Sasaran Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025

Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005-2025 adalah mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis berlandaskan hukum, berpengetahuan, kreatif, inovatif, dan berdaya saing. Sebagai ukuran tercapainya tujuan pembangunan kabupaten Probolinggo dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut:

(5)

A. Terwujudnya masyarakat kabupaten Probolinggo yang berakhlak mulia, beretika, berbudaya dan beradab, ditandai oleh hal-hal berikut:

Terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, beretika, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Kabupaten Probolinggo yang cukup beragam, meskipun mayoritas keturunan suku Madura, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, toleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik dan tangguh, berusaha berkembang dinamis, dan berorientasi Iptek;

Relatif beragamnya budaya masyarakat di Kabupaten Probolinggo tetap menjunjung harkat dan martabat manusia Indonesia.

B. Terwujudnya Pemerintahan Daerah Kabupaten Probolinggo yang demokratis, berlandaskan hukum, dan berkeadilan yang ditunjukkan oleh hal-hal berikut:

Terwujudnya penegakan hak-hak asasi manusia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Mewujudkan kelembagaan nilai-nilai demokrasi yang menitikberatkan pada prinsip-prinsip toleransi, non-diskriminasi dan kemitraan.

(6)

C. Terwujdunya rasa aman dan damai bagi seluruh rakyat Kabupaten Probolinggo, ditandai oleh hal-hal berikut:

Terwujudnya keamanan di wilayah Kabupaten Probolinggo yang menjaga keselamatan warga dari tindak kriminal;

Aparat keamanan daerah yang profesional bertindak mengayomi masyarakat dalam bidang keamanan dan dibantu oleh partisipasi masyarakat.

D. Terwujudnya Kabupaten Probolinggo yang ASRI, ditandai oleh hal-hal berikut:

Terwujudnya pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup. Hal ini dicerminkan membaiknya kondisi lingkungan hidup yang mampu mendukung kualitas kehidupan ekonomi dan sosial;

Terpeliharanya cagar alam dan cagar budaya di Kabupaten Probolinggo untuk mewujudkan nilai tambah, daya saing daerah, serta modal pembangunan daerah.

E. Terwujudnya potensi lokal yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera, ditunjukkan oleh hal-hal berikut:

Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan ditunjukkan dari pendapatan per kapita di atas garis kemiskinan. Dengan demikian harapan 20 tahun kedepan masyarakat Kabupaten Probolinggo terjadi pengurangan ketimpangan pendapatan antar individu;

(7)

Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) dengan menurunnya angka buta aksara dan meningkatnya jenjang sekolah yang ditempuh. Dengan demikian indeks pembangunan manusia (IPM) pada kurun waktu 20 tahun mendatang meningkat; Terbangunnya struktur perekonomian yang tangguh berdasarkan keunggulan kompetitif di wilayah Kabupaten Probolinggo. Hal ini ditinjau dari potensi sumberdaya alam yang mendukung sektor pertanian, industri, dan pariwisata;

Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang andal dan efisien sesuai kebutuhan seluruh masyarakat dan industri;

Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang dan menarik investor dalam upaya pengembangan potensi lokal, berupa kemudahan perijinan, terjaminnya keamanan, memadainya kebutuhan transportasi dan perhubungan, serta tersedianya pasokan listrik dan air;

Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab, profesional serta amanah yang mampu mendukung pembangunan daerah.

F. Terwujudnya Kabupaten Probolinggo sebagai daerah sebagian pesisir dan sebagian dataran tinggi yang mampu menopang kemandirian lokal yang berdaya saing, ditandai oleh hal-hal berikut:

(8)

Meningkatkan budidaya berbasis potensi lokal yang berasal dari sumberdaya laut dan sumberdaya pertanian, perkebunan serta kehutanan;

Membangun sistem pertanian terpadu yang didukung sumberdaya manusia (SDM) yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

G. Terwujudnya peranan Kabupaten Probolinggo di tingkat regional (Propinsi Jawa Timur) dan Nasional (Indonesia) bahkan Internasional, ditandai oleh hal-hal berikut:

Memperkenalkan/mempromosikan potensi lokal daerah

Kabupaten Probolinggo di tingkat regional, nasional, dan internasional terutama di industri pariwisata;

Meningkatkan daya tarik Kabupaten Probolinggo yang mendorong investor untuk menanamkan modalnya.

3.3.2 Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025

Untuk mencapai tingkat kemajuan yang diinginkan, arah pembangunan jangka panjang selama kurun waktu 20 tahun mendatang sebagai berikut:

(9)

A. Mewujudkan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, Beretika, Berbudaya dan Beradab.

Terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, dan beretika sangat penting bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia dan menciptakan iklim kondusif serta mengharapkan nilai-nilai kearifan lokal mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif. Hal ini dapat tercapai melalui:

Pendidikan agama diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam pembangunan;

Budaya inovatif berorientasi iptek yang mempunyai kecerdasan emosional, spiritual dan sosial. Meningkatkan budaya membaca dan menulis menjadikan masyarakat yang cerdas, kritis, dan kreatif dengan mengarahkan masyarakat dari budaya konsumtif menuju budaya produktif.

B. Mewujudkan Kabupaten Probolinggo yang Demokratis Berlandaskan Hukum

Untuk mewujudkan Kabupaten Probolinggo yang demokratis dan adil dilakukan melalui:

Pemantapan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh melalui pembangunan hukum yang diarahkan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya tindak pidana korupsi serta mampu

(10)

menangani dan menyelesaikan secara tuntas permasalahan yang terkait dengan KKN;

Pembangunan hukum berupa penegakan dan perlindungan hukum diarahkan untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, mengatur permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi, terutama dunia usaha dan dunia industri, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk meningkatkan daya saing;

Pembaharuan materi hukum dengan tetap memperhatikan kemajemukan tatanan hukum yang berlaku dan pengaruh globalisasi sebagai upaya untuk meningkatkan kepastian dan perlindungan hukum, penegakan hukum dan hak-hak asasi manusia (HAM) serta kesadaran hukum;

Memperkuat peran masyarakat sipil sehingga proses pembangunan parsipatoris yang bersifat bottom-up bisa berjalan; Menumbuhkan masyarakat tanggap (responsive community) yang akan mendorong semangat sukarela (spirit of voluntarism) yang sejalan dengan makna gotong-royong.

C. Mewujudkan Kabupaten Probolinggo yang Aman dan Damai

Pembangunan keamanan diarahkan untuk meningkatkan

profesionalisme Polri beserta institusi terkait dengan masalah keamanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya

(11)

hukum serta terselenggaranya perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat.

Penyempurnaan Peraturan perundang-undangan pertanahan dengan mempertimbangkan aturan masyarakat adat serta peningkatan upaya penyelesaian sengketa pertanahan melalui kewenangan administrasi, peradilan, maupun alternatif dispute resolution. Penyempurnaan kelembagaan pertanahan ini sesuai dengan semangat otonomi daerah dan dalam rangka kerangka NKRI terutama yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas SDM bidang pertanahan di daerah. Hal ini akan memberikan rasa aman dan damai bagi masyarakat.

D. Mewujudkan Pembangunan di Kabupaten Probolinggo Merata Antar Wilayah Kecamatan

Tujuan utama pengembangan wilayah adalah peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat serta pemerataannya. Pelaksanaan pengembangan wilayah tersebut dilakukan secara terencana dan terintegrasi dengan semua rencana pembangunan sektor dan bidang. Rencana pembangunan dijabarkan dan disinkronkan ke dalam rencana tata ruang yang konsisten, baik materi maupun jangka waktunya. Rencana Tata Ruang digunakan sebagai acuan kebijakan spasial bagi pembangunan di setiap sektor, lintas sektor, maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi dan berkelanjutan. Rencana Tata Ruang Wilayah disusun secara hierarki, sehingga terdapatnya perimbangan dan pemerataan pembangunan antar wilayah.

(12)

Dalam rangka mengoptimalkan penataan ruang perlu ditingkatkan kompetensi SDM dan kelembagaan di bidang penataan ruang, kualitas rencana tata ruang, efektifitas penerapan dan penegakan hukum dalam perencanaan, pemanfaatan maupun pengendalian pemanfaatan ruang.

Peningkatan kerjasama antar kecamatan di wilayah Kabupaten Probolinggo dalam rangka memanfaatkan keunggulan komperatif maupun kompetitif setiap kecamatan.

E. Mewujudkan Kabupaten Probolinggo yang ASRI (Aman, Sejahtera, Ramah, Indah)

Sumber daya alam yang ASRI akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutan bagi pembangunan. Lingkungan hidup yang terpelihara akan meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu untuk mewujudkan Kabupaten Probolinggo yang ASRI, maka sumber daya alam dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan pembangunan daerah. Penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.

F. Mewujudkan Daerah yang Berdaya Saing

Kemampaun daerah untuk berdaya saing tinggi adalah sebagai kunci tercapainya kemajuan dan kemakmuran daerah. Untuk mencapai hal tersebut dilaksanakan beberapa kegiatan, sebagai berikut:

Membangun Sumberdaya Manusia yang Berkualitas

Pembangunan sumberdaya manusia adalah sangat penting karena akan memajukan daerah supaya mampu memiliki daya saing di era

(13)

globalisasi. Peran pendidikan dan kesehatan akan menopang peningkatan SDM. Oleh karena itu perlu meningkatkan anggaran pendidikan dan kesehatan meliputi segala sarana dan prasarananya.

Meningkatkan Potensi Lokal dengan Orientasi Regional/Nasional dan Berdaya Saing Global

Mengelola potensi lokal melalui inovasi, penelitian, pengembangan dan penerapan iptek. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo dengan cara meningkatkan kesempatan berusaha dan bekerja bagi seluruh masyarakat sebagai upaya menanggulangi kemiskinan.

Kelembagaan ekonomi dikembangkan sesuai dinamika kemajuan ekonomi dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik dalam menyusun kerangka regulasi dan perizinan yang efisien, efektif, dan non-diskriminatif. Menjaga, mengembangkan, dan melaksanakan iklim persaingan usaha secara sehat serta melindungi konsumen. Mendorong pengembangan standarisasi produk dan jasa untuk meningkatkan daya saing. Merumuskan strategi dan kebijakan pengembangan teknologi sesuai dengan pengembangan ekonomi daerah dan meningkatkan daya saing usaha kecil menengah (UKM).

Pembangunan kawasan industri di Kabupaten Probolinggo (Tongas dan Paiton) diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing, baik di pasar lokal, regional, nasional bahkan internasional.

(14)

Dalam upaya memperkuat daya saing perekonomian sektor industri perlu dibangun guna menciptakan lingkungan usaha mikro (lokal) yang dapat menumbuhkembangkan industri yang sehat dan kuat melalui:

- Pengembangan rantai pertambahan nilai melalui diversifikasi produk (pengembangan ke hilir);

- Penguatan hubungan antar industri yang terkait secara horizontal termasuk industri pendukung dan komplemen, jaringan perusahaan multinasional serta penguatan hubungan dengan kegiatan sektor primer dan jasa pendukung;

- Penyediaan berbagai infrastruktur bagi peningkatan kapasitas meliputi sarana dan prasarana fisik, seperti transportasi, komunikasi, energi, termasuk teknologi, prasarana pengukuran standarisasi, pengujian dan pengendalian kualitas, serta sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan tenaga kerja industri;

- Peningkatan kontribusi lembaga jasa keuangan bank dan non-bank dalam pendanaan pembangunan terutama peningkatan akses pendanaan bagi keluarga miskin di Kabupaten Probolinggo. Semakin banyaknya lembaga keuangan akan memberikan alternatif pendanaan lebih banyak bagi seluruh lapisan masyarakat.

(15)

Penguasaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Dalam upaya penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), beberapa hal yang dilakukan adalah:

- Untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis keunggulan dan daya saing, diupayakan peningkatan kerjasama antar lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) departemen dengan perguruan tinggi dan dunia usaha;

- Untuk menerapkan inovasi dalam iptek, memberikan informasi kepada masyarakat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dengan cara mengembangkan hasil iptek tersebut ke dalam usaha-usaha yang dilakukan masyarakat.

Sarana dan Prasarana yang Memadai

Sarana dan prasarana yang memadai adalah untuk menopang pembangunan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui:

- Penyediaan sarana prasarana transportasi;

- Pembangunan prasarana sumber daya air melalui pendekatan pengelolaan kebutuhan (demand management) yang ditujukan untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi penggunaan, pengkonsumsian air dan pendekatan pengelolaan pasokan

(supply management) untuk meningkatkan keandalan pasokan

(16)

- Pembangunan pos dan telematika untuk mendorong terciptanya masyarakat Kabupaten Probolinggo berbasis informasi

(knowledge-based society);

- Pembangunan sarana dan prasarana energi dan

ketenagalistrikan diarahkan pada pengembangan sarana dan prasarana energi untuk meningkatkan akses pelayanan konsumen terhadap energi.

Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi dilakukan untuk mendukung terselenggaranya kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)

melalui:

- Pembangunan aparatur negara untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur negara agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di segala bidang dan untuk mengeliminir praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

- Peningkatan pelayanan publik kepada stakeholder yang berkaitan dengan efisiensi ekonomi yang berdaya saing.

G. Mewujudkan Daerah Pesisir dan Dataran Tinggi Kabupaten Probolinggo yang Mampu Menopang Kemandirian Lokal yang Berdaya Saing

Pembangunan daerah pesisir dan dataran tinggi pada masa yang akan datang diarahkan pada pola pembangunan berkelanjutan berdasarkan pengelolaan sumberdaya laut dan sumberdaya hutan

(17)

berbasiskan ekosistem yang terkait aspek-aspek SDM dan kelembagaan, politik, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, pertahanan keamanan dan teknologi.

H. Mewujudkan Kabupaten Probolinggo Berperan Aktif di Tingkat Regional dan Nasional

Untuk mewujudkan Kabupaten Probolinggo berperan aktif ditingkat regional maupun Nasional, perlu dilakukan upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan keunggulan potensi lokal dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha.

Pengembangan keunggulan potensi lokal agar tetap dapat dipertahankan dan berdaya saing tinggi perlu dilakukan upaya penguatan jaringan hubungan dan kerjasama yang produktif antar penguasa daerah.

3.3.3 Tahapan dan Skala Prioritas

Untuk mencapai sasaran pokok sebagaiman dimaksud, pembangunan jangka panjang, membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda dalam rencana pembangunan jangka menengah. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan, tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karena itu, tekanan akan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, namun secara keseluruhan berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya. Hal ini dilakukan dalam mewujudkan sasaran pokok yang tertuang dalam misi pembangunan jangka panjang, sehingga dapat ditetapkan prioritasnya

(18)

untuk masing-masing tahapan. Prioritas utama menggambarkan makna strategis dan urgensi permasalahan. Atas dasar tersebut, tahapan dan skala prioritas utama dapat disusun sebagai berikut :

A. RPJM Periode ke-1

Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan tahap sebelumnya, RPJM periode ke-1 diarahkan untuk:

Membangun masyarakat yang berkarakter cerdas, adil, dan beradab, berkepribadian nasional, tangguh, kompetitif, bermoral, dan berdasarkan falsafah Pancasila, yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

Membangun Kab. Probolinggo di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Kabupaten Probolinggo yang aman dan damai, adil dan demokratis, dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat;

Meningkatkan SDM dan Iptek melalui peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan;

Meningkatkan ketahanan pangan;

Pengembangan investasi di berbagai unit usaha industri dan jasa melalui upaya peningkatan permodalan serta profesionalitas ketenagakerjaan;

Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan,

(19)

kebijakan spasial semua sektor dalam mencegah dampak kerusakan lingkungan hidup dan meminimalkan dampak bencana; Meningkatkan pengawasan kinerja aparatur pemerintah menuju

good and clean governance.

B. RPJM Periode ke-2

Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian dan sebagai keberlanjutan RPJM periode ke-1, RPJM periode ke-2 diarahkan untuk:

Memantapkan penataan kembali pembangunan di segala bidang, melalui peningkatan sumberdaya manusia (SDM) dan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek);

Memantapkan upaya peningkatan ketahanan pangan,

pengembangan investasi serta ketenagakerjaan;

Meningkatkan daya saing perekonomian melalui penguatan industri manufaktur yang sejalan dengan penguatan pembangunan pertanian dan lainnya sesuai potensi daerah secara terpadu untuk lebih meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan dunia usaha; Pengembangan teknologi tepat guna untuk menunjang percepatan

pembangunan di segala bidang;

Peningkatan aksesibilitas menuju Kabupaten Probolinggo melalui pengembangan pembangunan jalan arteri primer yang bebas hambatan (tol);

Pengembangan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah; Memantapkan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan

(20)

kapasitas kebijakan spasial semua sektor dalam mencegah dampak kerusakan lingkungan hidup dan meminimalkan dampak bencana;

Memantapkan peningkatan pengawasan kinerja aparatur pemerintah menuju good and clean governance.

C. RPJM Periode ke-3

Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian dan sebagai keberlanjutan RPJM periode ke-2, RPJM periode ke-3 diarahkan untuk:

Lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang, menekankan pencapaian saya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas serta kemampuan ilmu dan pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang terus meningkat;

Memantapkan pengembangan infrastruktur di seluruh wilayah untuk mendukung kelancaran kegiatan perekonomian;

Lebih memantapkan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengembangan kelembagaan dan peningkatan kapasitas kebijakan spasial semua sektor dalam mencegah dampak kerusakan lingkungan hidup dan meminimalkan dampak bencana;

Lebih memantapkan peningkatan pengawasan kinerja aparatur pemerintah menuju good and clean governance.

(21)

D. RPJM Periode ke-4

Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian dan sebagai keberlanjutan RPJM periode ke-3, RPJM periode ke-4 diarahkan untuk:

Terwujudnya masyarakat yang maju dan sejahtera melalui

percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan

terbangunnya struktur perkonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah kecamatan yang didukung oleh SDM yang berkualitas dan berdaya saing;

Terwujudnya aksesibilitas dalam menunjang kelancaran kegiatan di segala bidang;

Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan;

Terwujudnya tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, yang berdasarkan hukum, birokrasi yang profesional dan netral (good

and clean governance);

Terwujudnya masyarakat sipil, masyarakat politik dan masyarakat ekonomi yang maju dan terwujudnya kemandirian usaha daerah dalam konstelasi nasional maupun global.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas bagian audit internal sudah berjalan dengan cukup efektif kecuali pada aspek kompetensi dan manajemen audit internal

Penaggungjawab teknis adalah orang yang ditugasi untuk menjadi koordinator bidang teknis alat–alat yang dipakai di bawah koordinasi Penanggungjawab Penyelenggaraan

Berdasarkan tiga bentuk keterlibatan orang tua pada sekolah di atas, dapat dikatakan bentuk keterlibatan yang paling ideal adalah yang mencakup keterlibatan yang

Relevansi nilai pendidikan dalam surah Ibrahim Ayat 35-36 dan surah Yusuf ayat 5 dengan dunia pendidikan yakni dapat ditanamkan kepada kita agar kita dapat menerapkannya untuk

o Satu orang petugas Security melaporkan ke petugas HSSE atau Company Man (bila diperlukan) tentang material yang masuk, setelah itu petugas HSSE atau Company

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Perbandingan Pos Polisi di

pikiran kita butuh stimulasi. Lakukan hal yang berbeda setiap hari, dengarkan stasiun radio yang berbeda, membaca berbagai media koran, majalah yang berbeda, pilih

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang