PENGANTAR
PENGANTAR
FARMAKOKINETIKA
FARMAKOKINETIKA
oleh
oleh
I M. A. GELGEL WIRASUTA
I M. A. GELGEL WIRASUTA
Review
Review
Prinsip
Prinsip
-
-
prinsip
prinsip
Dasar
Dasar
Matematik
Matematik
yang
yang
mendasari
mendasari
Farmakokinetika
Farmakokinetika
Review
Review
Prinsip
Prinsip
-
-
prinsip
prinsip
Dasar
Dasar
Matematik
Matematik
yang
yang
mendasari
mendasari
Farmakokinetika
Farmakokinetika
Exponensial
Exponensial
• •a
a
xx. a
. a
yy= a
= a
((x+yx+y)) • •(
(
a
a
xx)
)
yy=
=
a
a
xyxy • •a
a
xx/a
/a
yy=
=
a
a
(x(x--yy)) • •1/a
1/a
x x= a
= a
--xx Logaritma
Logaritma
••
log
log
ab
ab
= log a + log b
= log a + log b
••
log a/b = log a
log a/b = log a
–
–
log b
log b
••
log a
log a
xx= x log a
= x log a
•
•
-
-
log a/b = + log b/a
log a/b = + log b/a
contoh
contoh
z zln
ln
e
e
--xx=
=
-
-
x
x
z zlog 10
log 10
--xx=
=
-
-
x
x
Diferensial
Diferensial
-
-
Integral
Integral
dx/dt
dx/dt
=
=
f(t
f(t
)
)
z
z
Pernyataan
Pernyataan
laju
laju
∫
∫
f(t)dt
f(t)dt
z
z
Mengitung
Mengitung
area
area
dibawah
dibawah
kurva
kurva
Curve Fitting
Curve Fitting
Statisitka
Statisitka
Penetepan
Penetepan
hubungan
hubungan
linieritas
linieritas
Reduksi
Reduksi
parameter
parameter
farmakokinetik
farmakokinetik
1 10 100 1000 10000 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 Waktu (jam) Ko n sen tr asi ( m g /L ) Series1 Series2 Series3Laju
Laju
dan
dan
orde
orde
reaksi
reaksi
reaksi orde nol
reaksi orde nol
reaksi orde kesatu
reaksi orde kesatu
k
dt
dC
=
−
oC
kt
C
=
−
+
kC dt dC=− kt oe
C
C
=
−k
C
t
0
,
5
o 2 / 1=
k
t
1/2=
0
,
693
Pengantar menuju farmakokinetik
Kontak / Penggunaan
Bentuk farmaseutik hancur Zat aktif melarut
Fase eksposisi
zat aktif tersedia untuk di absorpsi (ketersidaan farmeseutika) Fase toksokinetik Absorpsi Distribusi Biotransformasi Eskresi Deposisi
zat aktif tersedia untuk memberikan efek (ketersidaan biologik)
Efek Farmakologis
Efek Klinis Efek Toksik
Fase toksodinamik terjadi interaksi tokson - reseptordalam organ
efektor
Farmakokinetika
z
mempelajari kinetika absorpsi suatu
xenobiotika, distribusi, dan eliminasi
(ekskresi dan biotransformasi).
Intensitas Efek Obat
jumlah obat aktif yang mencapai sistem sistemik
laju absorpsi dan faktor formulasi
Obat = Zat Aktif + Pembawa Dispersi padatan zat aktif Dispersi molekular zat aktif
Darah
pelepasan (liberasi) pelarutan (disolusi) penyerapan (absorpsi)ASPEK TELAAH BIOFARMASETIKA
Biofarmasetika
z
ilmu yang mempelajari hubungan antara
sifat fisikokimia formulasi obat terhadap
bioavailabilitas obat
z
bioavailabilitas menyatakan kecepatan
dan jumlah obat aktif yang mencapai
sirkulasi sistemik
z
Ilmu yang mempelajari masuknya zat
aktif obat ke dalam tubuh „
Science of
Farmakokinetik Klinik
z
Aplikasi metode dasar farmakokinetik dalam
pengobatan
z
Farmakokinetik klinik melibatkan pendekatan
multidisiplin untuk mengotimalkan strategi
pengobatan berbasis individu (
dosis
individual)
yang didasarkan pada tingkat
penyakit pasien dan pertimbangan spesifik
dari pasien.
Farmakokinetik Klinik
z
Therapeutic drug monitoring “TDM”
– Diperlukan pada pengobatan menggunakan obat dengan
indeks terapi sempit
– Dalam hal ini diperlukan kontrol konsentrasi obat dalam
plasma pada periode waktu tertentu
– TDM di rumah sakit dilakukan olehclinical pharmacokinetic
service yang bertujuan untuk mendapatkan pengobatan yang aman.
– TDM biasanya dilakukan seperti pada: Aminoglikosida,
antikonvulsan, dan obat chemotheraphy
Kontak / Penggunaan
Bentuk farmaseutik hancur Zat aktif melarut
Fase eksposisi
zat aktif tersedia untuk di absorpsi (ketersidaan farmeseutika) Fase toksokinetik Absorpsi Distribusi Biotransformasi Eskresi Deposisi
zat aktif tersedia untuk memberikan efek (ketersidaan biologik)
Efek Farmakologis
Efek Klinis Efek Toksik
Fase
toksodinamik
terjadi interaksi tokson - reseptordalam organ efektor
Interaksi tokson-reseptor dalam organ efektor
Umumnya Interaksi reversibel →mengakibatkan perubahan fungsional, efek akan hilang apabila tokson tereliminasi dari tempat kerjanya
Interaksi ireversibel→contoh luka kimia
Toksikokinetik – toksikologi klinik
z Toksikokinetik adalah aplikasi prinsip dasar farmakokinetik
untuk melakukan disain, mengontrol, dan menginterpretasikan hasil-hasil studi evaluasi keamanan obat, serta digunakan dalam validasi/ekstrapolasi dosis aman dari percobaan pada binatang
z Toksikologi klinik melakukan telaah efek samping obat dan
toksikan bagi tubuh.
– Pada kasus keracunan umumnya dosis jauh diatas konsentrasi aman,
– hal ini dapat menggangu sistem metabolise tubuh yang berakibat pada penyimpangan data/parameter farmakokinetik jika dibandingkan pada kasus normal
Toksokinetik – Tosikologi Forensik
z
Pemanfaatan prinsip dasar farmakokinetik
dalam bidang toksikologi forensik,
–Merekonstruksi profil konsentrsi toksikan guna
menjawab pertanyaan;
zEfek toksikan yang muncul pada saat kejadian
zPerhitungantime intakedapat digunakan oleh penyidik
dalam penentuan Tempat Kejadian Perkara –
Diperlukan pemahaman
zBiotrasformasi toksikan
zMetabolit kinetik
Penetapan konsentrasi obat
z
Sampling spesimen biologik
z
Konsentrasi obat dalam
–
darah, plasma atau serum
zprofil konsentrasi plasma vs waktu
–
Jaringan
–Urin atau Feses
–Cairan Saliva
Dasar-dasar Farmakokinetik
vs
Pemodelan Farmakokinetik
z
Farmakokinetik melakukan studi kuantitatif
terhadap semua proses kinetik (absorpsi,
distribusi, metabolisme dan eliminasi
“ADME” )
z
Proses distribusi obat di dalam tubuh adalah
sangat kompleks dan umumnya antara
proses ADME terjadi secara simultan
z
Model farmakokinetik adalah hipotesis yang
menggunakan ekspresi matematik untuk
menggambarkan secara singkat dan jelas
hubungan kuantitatif semua proses yang
terjadi
Dasar-dasar Farmakokinetik
vs
Pemodelan Farmakokinetik
Pemodel Farmakokinetik
0 5 1 0 1 5 2 0 2 5 3 0 3 5 4 0 4 5 0 2 0 0 4 0 0 6 0 0 w a k t u ( m i n ) ko n sen tr asi -p la sm a ( µ g /m l)Pemodel Farmakokinetik
z Konsentrasi obat dalam bak setelah pemberian suatu dosis ditentukan oleh dua parameter:
– volume cairan bak
– laju eliminasi obat persatuan waktu. Sistem cairan pengisi kembali secara otomatis untuk menjaga volume yang tetap Cairan dan obat keluar
Pemodel Farmakokinetik
z
Perlu disadari bahwa model didasarkan atas suatu
hipotesa dan penyederhanaan anggapan, yang
menggambarkan sistem biologi dalam istilah
matematik,
z
maka dalam pemanfaatannya untuk keperluan
tertentu diperlukan suatu pemahaman yang lebih
dalam.
Berbagai pendekatan dari farmakokinetik
z
model kompertemen
– tubuh dapat dinyatakan sebagai suatu susunan, atau sistem
dari ruang-ruang berhubungan secara timbal-balik satu dengan yang lainnya
– kompartimen bukan suatu daerah fisiologik atau anatomik
yang nyata, tetapi sebagai suatu jaringan atau kelompok jaringan yang mempunyai aliran darah dan afinitas obat yang sama
– masing-masing kompartemen dianggap obat terdistribusi
Berbagai pendekatan dari farmakokinetik
1 k
MODEL 1. Model kompartemen satu-terbuka, injeksi iv
1 ke
MODEL 2. Model kompartemen satu-terbuka,dengan absorpsi orde kesatu
ka
1 k12
MODEL 3. Model kompartemen dua-terbuka,injeksi iv
ke k21
2
1 k12
MODEL 4. Model kompartemen dua-terbuka, dengan absorpsi orde kesatu
ke k21
2
ka
Berbagai pendekatan dari farmakokinetik
z
Model fisiologik ”model aliran“
– merupakan model farmakokinetik yang didasarkan atas data anatomik dan fisiologik yang diketahui
– konsentrasi xenobiotika di jaringan diperkirakan melalui
zukuran jaringan organ,
zaliran darah melalui
–pendekan laju aliran darah melalui organ atau jaringan, –percobaan ditentukan perbandingan konsentrasi antara
jaringan dan darah.
Berbagai pendekatan dari farmakokinetik
darah VbCb
Oragan/jaringan VoCo
Qo
Unit dasar model fisiologik.
Qo = laju aliran darah melalui organ/jaringan,
V= volume organ, subkrip b = darah, o = organ/jaringan
Berbagai pendekatan dari farmakokinetik
z
Model-indenpenden farmakokinetik
–
pemodelan yang tidak bergantung pada suatu
struktur pasti, sehingga model ini juga disebut
dengan analisis non-kompartemen
Kompartemen-satu terbuka
z
Pemberian obat secara intravenus (iv) bolus,
k Div b b
kA
dt
dA
=
−
kt o b bA
e
A
=
− d b pA
V
C
=
kt o p pC
e
C
=
−Kompartemen-satu terbuka
z
Pemberian obat secara intravenus (iv) bolus,
slop = -k/2,3 log Co 0 10 20 30 40 50 60 0 10 20 30 waktu (t) lo g C o p d
D
C
V
=
Kompartemen-satu terbuka
z
Pemberian obat secara oral,
z
Laju perubahan xenobiotika dalam tubuh,
dAb/dt, bergantung pada jalu absorpsi dan
eliminasi xenobiotika
k kadt
dA
dt
dA
dt
dA
b GI e−
=
dt
bF
k
aA
GIkA
bdA
−
=
Kompartemen-satu terbuka
Cp m a k s 0 5 1 0 1 5 2 0 2 5 3 0 3 5 4 0 4 5 0 1 0 0 2 0 0 3 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0 0 7 0 0 w a k t u (m i n ) ko n se n tr as i-p la sm a (µ g /m l) t m a k sKompartemen-dua terbuka
10 1 00 10 0 0 0 1 5 30 4 5 w a ktu ko n s en tr a s i-p lasmaKompartemen-dua terbuka
K sentral VcCp k12 k10 k21 K perifer VjCj Div bt at pAe
Be
C
=
−+
−Kompartemen-dua terbuka
Hubungan antara konsentrasi xenobiotika dalam kompartemen perifer dan sentral ”plasma”
0 ,1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3 0 6 0 w a k tu (m i n ) ko n sen tr as i ( µ g /m l) Pla s m a Ja r in g a n p e r if e r
model independen-farmakokinetik
Skema dasar model non-kompartemen, disadur dari Wagner, 1993central measurement
pool sources EndogenousExogenous
Recirculation or Exchanges sinks Eliminations
model independen-farmakokinetik
Skema dasar model n-kompartemen terbuka, (Wagner, 1993)1 input input 2 3 n
)
(
*
)
(
)
](
[
C
t
=
I
t
fd
t
∑
= −=
n i t ie
it
fd
1 λα
)
(
∑
= −=
n i t i ive
iD
t
C
1λ
α
)
](
[
Manfaat model farmakokinetik
z memperkirakan kadar obat dalam plasma, jaringan, dan urin pada
berbagai pengaturan dosis,
z menghitung pengaturan dosis optimum untuk tiap penderita secara
individu,
z memperkirakan kemungkinan akumulasi obat dan /atau
metabolit-metabolit,
z menghitung konsentrasi obat dengan aktivitas farmakologik atau
toksikologik,
z menilai perbedaan laju atau tingkat ketersediaan farmasetika dan
hayati antar formulasi,
z menggambarkan perubahan faal atau penyakit yang
mempengaruhi absorpsi, distribusi, atau eliminasi obat,