• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Telaah Pustaka Usia ibu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Telaah Pustaka Usia ibu"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

Tinjauan Pustaka 2.1 Telaah Pustaka

2.1.1 Usia ibu

Menurut Wiknjosastro (2005) usia wanita dapat dibagi menjadi 4 bagian 1. Bayi wanita

2. Masa kanak-kanak

3. Masa pubertas

Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Secara klinis pubertas terjadi diawali dengan timbulnya cir-ciri kelamin sekunder dan berakhir. Pubertas pada wanita mulai pada umur 8-14 tahun dan berlangsung hingga lebih dari 4 tahun. Awal masa pubertas dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan. Adapaun kejadin penting yang menandai pubertas ialah timbulnya kelamin sekunder, menarche dan perunahan psikis.

4. Masa reproduksi

Masa reproduksi merupakan masa terpenting pada wanita yang berlangsung kira-kira 33 tahun. Pada masa ini haid terjadi paling teratur dibandingkan masa pubertas dan siklus alat genital sudah bermakna untuk memungkinkan terjadinya kehamilan.

5. Masa menopause

Menopause ialah saat terjadinya haid terakhir dan biasanya duagnosis ini dibuat setlah terjadi amenorea sekurang-kurangnya 1 tahun. Umur terjadinya menopause juga dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah keturunan, kesehatan umum dan pola kehidupan.

Menurut Siswosudarmo (2008), usia reproduksi wanita dibagi menjadi 3

1. Masa Reproduksi Muda (15-19 tahun)

Pada usia kurang dari 20 tahun, organ-organ reproduksi belom berfungsi secara sempurna. Selain itu terdapati persaingan dalam penyerapan nutrisi

(2)

6 antara ibu yang masih dalam tahap perkembangan dengan janin yang dikandung (Siswosudarmo, 2008)

2. Masa reproduksi sehat (20-35 tahun) 3. Masa reproduksi tua (36-45 tahun)

Pada masa reproduksi tua fungsi organ-organ reproduksi sudah berkurang. Ibu yang masuk kedalam masa reproduksi tua juga memiliki peningkatan kecenderungan menderita gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, hipertensi, ginjal dan lain-lain (Rochjati, 2003)

Pembagian ini didasarkan atas data epidemiologi bahwa risiko kehamilan dan persalinan baik bagi ibu maupun bagi anak lebih tinggi pada usia kurang dari 20 tahun, paling rendah pada usia 20-35 tahun dan meningkat lagi secara tajam setelah lebih dari 35 tahun (Siswosudarmo,2008)

Kurun reproduksi muda ini diawali dengan pubertas atau diawali dengan yang namanya menarche yang terjadi akibat proses sistem hormonal yang kompleks. Pada wanita biasanya lebih cepat dua tahun dibanding pria. Pada saat pubertas ini juga tl ini tampak denganerjadi perubahan dan perkembangan organ reproduksi pada wanita. Hormon perangsang folikel (FSH), merangsang folikel primordial yang didalam perjalanannya dominan mengeluarkan hormon esterogen sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder, ini juga merupakan tanda - tanda remaja sedang mengalami pubertas (Ida, 2005).

Kehamilan pada masa reproduksi muda ini dapat mengakibatkan beberapa hal yaitu :

1. Anak dapat menjadi korban kekerasan mental akibat dari belum matangnya sisi psikis dari sang ibu.

2. Anak akan merasa kekurangan kasih sayang karena ibu yang masih berusia remaja cenderung masih memiliki keinginan untuk bermain bersama teman-teman dan mencari hiburan sehingga anak sering ditinggalkan.

3. Resiko anak mengalami BBLR meningkat. Ibu yang melahirkan dalam usia kurang dari 20 tahun cenderung memiliki resiko BBLR yang

(3)

7 lebibh tinggi 21 % dibandingkan dengan ibu yang menlahirkan pada usia 20-24 tahun.akibat dari BBLR ini adalah kematian, cerebral palsy, buta, tuli retardasi mental dan lain-lain (Tom Lissauer dan Avroy A. Fanaroff , 2008)

4. Resiko kesehatam serius bagi sang ibu. Beberapa masalah yang mungkin muncul adalah obesitas, hipertensi, anemia dan lain-lain.

5. Prospek masa depan yang buruk. Hal ini dapat diakibatkan oleh keengganan ibu yang masih remaja tersebut untuk melanjutkan sekolah. Akibat dari keengganan menyelesaikan sekolah inilah akan dapat menyebabkan gangguan sosial ekonomi.

6. BBLR juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan

Ada beberapa penyebab kehamilan muda di masyarakat yaitu :

1. Media Massa

Gencarnya ekspose seks di media massa menyebabkan remaja modern kian permisif terhadap seks.

2. Ekonomi

Pernikahan di usia muda terjadi karena keadaan keluarga yang hidup di garis kemiskinan, untuk meringankan beban orang tuanya maka anak perempuannya dinikahkan dengan orang yang dianggap lebih mapan.

3. Faktor adat

Perkawinan usia muda terjadi karena orang tuanya takut anaknya dikatakan perawan tua sehingga segera dinikahkan.

4. Pendidikan

Faktor pendidikan diyakini sangat berkaitan erat dengan kesadaran dan pengetahuan ibu terkait perilaku ibu dalam kehamilan. BBLR sering terjadi pada ibu yang mengalami pendidikan formal kurang dari 9 tahun (Liu, 2008)

(4)

8 Berat lahir diukur dalam waktu 24 jam setelah lahir atau lebih baiknya diukur dalam waktu satu jam pertama setelah lahir sebelum terjadinya kehilangan berat badan postnatal (Behrman, 2010). Adapaun berat badan berdasarkan umur kehamilan adalah sebagai berikut :

(5)

9

Umur kehamilan

(minggu)

Berat janin (gram)

11 8 12 14 14 45 16 110 18 200 20 320 22 460 24 630 26 820 28 1000 30 1300 32 1700 34 2100 38 2900 40 3400

Tabel 2.1 Berat bayi normal berdasarkan usia gestasi

(6)

10 BBLR menurut International classification of Diseases dari WHO ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (Saifuddin, 2001). Cara pengukurannya adalah dengan mengukur berart badan bayi 1 jam setelah kelahiran.. Namun beberapa referensi mengatakan bahwa berat bayi lahir rendah apabila terlahir dengan berat badan kurang dari 2200 gram (john et,al, 1999).

Pada tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature baby menjadi

low birth weight infant dikarenakan tidak semua bayi yang memiliki berat kurang dari 2500 gram mengalami masa gestasi kurang dari 37 minggu

BBLR ini mungkin saja terjadi karena masa kehamilan yang kurang dari 37 minggu atau disebut juga bayi kurang bulan (Manuaba, 2001). BBLR yang terjadi meskipun usia kehamilan sudah dinyatakan cukup disebut dengan bayi kecil masa kehamilan.

Menurut Saifudin pada tahun 2001, berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:

(1) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500 – 2500 gram; (2) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram ;

(3) Bayi Berat Lahir Ekstrim Rendah (BBLR) berat lahir < 1000 gram. Menurut Manuaba (2007) ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR ini yaitu

1. Faktor ibu

a. Riwayat kehamilan premature sebelumnya b. Asupan gizi

Kekurangan gizi yang dialami oleh ibu tentu akan memengaruhi pertumbuhan bagi bayi yang dikandungnya diakrenakan bayi ini membutuhkan gizi supaya dapat terlahir dengan baik, sehat dan tingkat mortilitas rendah (Hamid, 2009)

(7)

11 Usia reproduksi yang optimal bagi ibu hamil adalah antara 20-35 tahun (Ilmawan, 2013)

d. Jarak dua kehamilan yang telalu dekat 2. Faktor janin

a. Cacat bawaan (Jones, 2002)

b. Kehamilan kembar

c. Faktor janin lain seperti hidramnion, perdarahan antepartum (Ilmawan, 2013)

3. Penyebab lain

a. Keadaan sosial ekonomi yang rendah (Ilmawan, 2013) b. Kehidupan sosial ibu hamil

Tingkat morbiditas yang tinggi pada BBLR inilah yang membuat bayi yang menderita BBLR harus mendapatkan perhatian dan penanganan khusus. BBLR ini sangat rentan dengan terjadinya komplikasi seperti hipotermia dan infeksi yang dapat emningkatkan resiko kematian (Saifuddin, 2001).

Selain dengan menggunakan timbangan, BBLR dapat dideteksi dengan cara lain yaitu pengukuran antropometri. Sebagai contoh pengukuran lingkar dada pada bayi.

Komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada BBLR yaitu :

1. Bayi dengan BBLR umumnya mengalami kesulitan untuk bernafas

segera setelah lahir oleh karena lumen sistem pernafasan yang belum berkembang secara maksimal. Selain itu jumlah alveoli yang berfungsi masih sedikit, Hal – hal inilah yang menganggu usaha bayi untuk bernafas dan sering mengakibatkan gawat nafas (distress pernafasan).

2. Bayi dengan BBLR mempunyai sistem kekebalan tubuh yang terbatas, seringkali memungkinkan bayi tersebut lebih rentan terhadap infeksi.

3. Sistem Pengelihatan juga terkadang dapat terganggu. Bayi dengan BBLR dapat mengalami retinopathy of prematurity (RoP) yang disebabkan karena ketidakmatangan retina.

(8)

12 4. Bayi dengan BBLR yang disebabkan prematuritas terkadang dapat diikuti beberapa penyakit yang disebabkan oleh belum matangnya

organ-organ dalam tubuh seperti hepar yang dapat menyebabkan

hiperbilirubinemia.

BBLR diyakini mejadi penyebab kematian kedua pada periode perinatal setelah kelahiran prematur (Thornton, 2001)

Bayi yang mengalami BBLR perlu dilakukan beberapa penanganan. Penanganan tersebut diantaranya :

1. Pemberian vitamin K (Pudjiadi, 2010)

2. Mempertahankan suhu tubuh normal

Hal ini disebabkan karena BBLR rentan mengalami hipotermia, sehingga tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat. Misalnya dengan metode kangoroo mother care, kontak kulit ke kulit, pemancar panas, inkubator dan lain-lain (Pudjiadi, 2010)

3. Pemberian nutrisi yang cukup.

Prognosis pada bayi yang mengalami BBLR pada umumnya baik. Akan tetapi kebanyakan kematian kebanyakan disebabkan oleh infeksi yang sebenarnya dapat dicegah. Akan tetapi ada pula pendapat yang menyatakan BBLR tergantung pada berat ringannya masalah prenatal seperti umur kehamilan, asfiksia, distress pernafasan dan lain-lain. Hal ini juga dipengaruhi oleh hal lain seperti pendidikan orang tua, sosial ekonomi, perawatan saat kehamilan dan faktor lainnya. (Winknjosastro, 2009)

2.2 Kerangka Teori

Penyakit ibu

(9)

13 Kebiasaan Ibu

Kehamilan Ganda Faktor Janin BBLR

Prematur

Tempat tinggal Faktor Lingkunganuu

Gambar 2.1 Kerangka Teori 2.3 Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangkan Konsep

2.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu hamil kurang dari 20 tahun dengan insidensi Berat bayi lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Islam Yarsi Kota Pontianak.

Variabel

Bebas

• Ibu hamil <

20 tahun

Variabel

Tergantung

• BBLR

Gambar

Tabel 1. Berat janin berdasarkan umur kehamilan (Cunningham, 2005)
Tabel 2.1 Berat bayi normal berdasarkan usia gestasi
Gambar 2.1 Kerangka Teori  2.3  Kerangka Konsep

Referensi

Dokumen terkait

Anggapan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai mata pelajaran hafalan dan membosankan memang tidak asing lagi. Begitu juga apa yang dikatakan oleh Ibu Harmayenti, S.Pd

Std. Test distribution is Normal. Calculated from data. Dependent Variable: Unstandardized Residual.. Dependent Variable: LN_HargaSaham.. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap

Jadi tujuan pembuatan use case diagram ini adalah untuk menjelaskan siapa aktor yang akan menggunakan sistem dan apa yang dikerjakan dengan sistem.. Berikut adalah tahap- tahap

20+ Contoh Soal UAS Bahasa Inggris Kelas 9 SMP/MTs Semester Genap Terbaru - Bagi Adik adik dimana saja berada yang ingin sekali mempelajari Soal UAS Bahasa Inggris Kelas 9

Indikator penghayatan misi adalah: ( 1) arah dan tujuan strategis yang jelas membawa manfaat bagi organisasi sehingga memperjelas bagaimana setiap karyawan dapat memberi

Dalam proses pembuatan buku ini, tanpa adanya ridho Allah SWT, semangat, kesungguhan dan kesabaran, kami tidak akan mampu untuk menyelesaikannya. Buku ini merupakan hasil

Musim pemijahan dan ukuran layak tangkap udang jerbung (Penaeus merguiensis) di perairan Dumai dan sekitarnya, Riau.. Andina Ramadhani Putri Pane * , Ali Suman Balai Riset

potensi kecerdasan danf atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembeiajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada