• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BRAND IMAGE DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIN PADA JORDAN BAKERY DI KABUPATEN GOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS BRAND IMAGE DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIN PADA JORDAN BAKERY DI KABUPATEN GOWA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BRAND IMAGE DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIN PADA JORDAN BAKERY DI KABUPATEN

GOWA Oleh: Muh Musawwir Email: hamba9695@gmail.com Pembimbing I: Herminawati Email: herminawati_abubakar@yahoo.com Pembimbing II: Indrayani Nur Email: indrayaninur45@gmail.com Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Bosowa Makassar

ABSTRACT

Muh. Musawwir 2020. Analysis of Brand Image and Services on Purchasing Decisions at Jordan Bakery in Gowa Regency, supervised by Dr. H. Herminawati, S.E., MM and Indrayani Nur S.Pd., SE., M.Si.

The purpose of this study was to determine and analyze the effect of brand image on sales volume at Jordan Bakery in Gowa Regency and to find out which service has an effect on purchasing decisions at this food restaurant in Makassar.

The sample method in this study is by using primary and secondary data. The number of consumers sampled in this study were 100 people. The data used are primary data in the form of questionnaires distributed to respondents. The data analysis method used in this study is multiple linear regression analysis.

The results showed that: Based on the results of multiple linear regression analysis, the brand image faktor has no positive and significant effect on purchasing decisions. The influence of brand image faktors on purchasing decisions t count = -433 < t table = 0.125 with a significance level of 0.665> 0.05. brand image faktors on purchasing decisions do not have a positive and significant effect on purchasing decisions on purchasing decisions. Based on the results of multiple linear regression that the effect of service faktors on purchasing decisions t count = 2.131> t table = 0.125 with a significance level of 0.034> 0.05, it can be concluded that the second hypothesis which states that service faktors on purchasing decisions have no effect.

---

(2)

PENDAHULUAN

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia mencatat sekitar 41,4 persen subsektor kuliner berkontribusi dari total kontribusi perekonomian kreatif Rp 922.000.000.000 pada 2016. Data tersebut adalah jumlah yang paling tinggi dibandingkan 16 sub sektor yang lain.

Disebabkan karena banyak industri kuliner baru bermunculan. Namun, tidak butuh waktu lama bagi kebanyakan industri mengalami kebangkrutan. Karena banyaknya konsep industri yang baru sehingga bisnis ini bergerak dengan cepat di Indonesia. Di setiap sisi jalan banyak usaha yang bermunculan. Mulai dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) yang terus berdatangan. Pertumbuhan bisnis saat ini sangat tinggi dikarenakan banyaknya produk yang sejenis bersaing dalam memperebutkan nilai di pasar. Sehingga pelaku bisnis memperbaiki diri dalam menyusun strategi. Pelaku bisnis juga di tuntun untuk lebih inovatif dalam menciptakan sebuah produk sehingga mampu bersaing dengan pendatang baru.

Pelaku konsumen mengharapakan pengalaman yang menyenangkan sehingga mereka datang kembali lalu merekomendasikan pelaku konsumen yang lain untuk datang membeli. Pelaku usaha bisnis mengupayakan membangun persepsi yang positif dengan cara mengkomunikasikan produknya dengan baik. Dalam menyentuh sisi emosional pelanggan diharapkan kepada pelaku usaha memberikan pelayanan yang terbaik, mampu memberikan informasi dengan baik dan bersikap adil dalam mengenalkan sebuah produk.

Trend makanan saat ini sangat bervariatif sehingga persaingan semakin ketat. Gerainya pun dapat ditemukan dalam berbagai model, ada yang berbentuk booth, gerobak serta bentuk-bentuk unik lainnya. Di Gowa sendiri, banyak sudah restoran maupun warung-warung kecil yang menyediakan berbagai macam makanan khususnya roti.

Salah satunya Pabrik Jordan Bakery, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner makanan di Makassar. Persoalan rasa, kualitas, hingga keterjangkauan masyarakat adalah salah satu bentuk pelayanan yang diberikan.

(3)

Sehingga dengan menghadapi persaingan yang ketat dengan restoran lain yang sejenisnya. Berdasarkan latar berlakang di atas, maka penulis menyimpulkan sebuah penelitian dengan memberikan judul “Analisis Brand Image dan Pelayanan Terhadap keputusan pembelian pada Jordan Bakery di Kabupaten Gowa”.

Strategi Pemasaran

Philip Kotler (2001) menyatakan bahwa: “Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan lebih dulu; didalamnya tercantum keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biayapemasaran yang diperlukan”. Dalam menjalankan aktivitas pemasaran, perusahaan dituntut memiliki konsep pemasaran. Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa keinginan dari konsumen adalah kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan.

Selanjutnya Fandy Tjioptono (dalam Iskandar K. dan Andriyani W., 2014) mengemukakan strategi pemasaran adalah: “Alat fundamental yang diendapkan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut”.

Manajemen Pemasaran

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian pemasaran di antaranya: 1. Kotler, Philip (2001: 4) mengemukakan “Pemasaran adalah proses sosial dan

manajerial yang didalamnya individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

2. William, Stanton J. (2012) yang mengemukakan definisi pemasaran sebagai berikut: “Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan atau usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

(4)

Brand Image

Brand image dapat tercipta dan bermakna berdasarkan 3 dimensi penting dalam kaitannya dengan brand association. Dimensi pembentuk brand image tersebut adalah strength of association, favorability of association, dan uniqueness of association.

1. Strength of association merupakan fungsi yang mengacu kepada seberapa banyak (kuantitas) informasi yang diterima dan bagaimana kualitas informasi yang diolah di dalam ingatan konsumen sehingga dapat menjadi bagian dari brand image, secara lebih dalam strength of association menyangkut kepada pikiran konsumen mengenai informasi yang terkait dengan pengetahuan brand yang sudah ada. Keller mengatakan bahwa strength of association terbentuk dari dasar word of mouth (teman, family, dan sebagainya) atau dari informasi non komersial. Menurut Kotler dan Armstrong (2005), strength of association mengarah kepada informasi keunggulan yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada brand lain, yang termasuk kepada kelompok strength ini adalah penampilan fisik produk, fungsi semua fasilitas dari produk, harga produk maupun penampilan fasilitas pendukung produk.

2. Favorability of association menyatakan bahwa pemasaran dikatakan sukses apabila keseluruhan program tersebut mencerminkan kreatifitas yang membentuk kepercayaan bagi konsumen yang membawa keuntungan dan mampu memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal tersebut adalah tindakan yang positif secara keseluruhan untuk menimbulkan brand judgement (tanggapan yang pertama kali muncul dalam benak konsumen ketika mendengar nama brand). Hal ini sejalan dengan Kotler dan Armstrong(2005) yang menyatakan favorability mengarah kepada sesuatu yang mudah diingat, di mana elemennya antara lain, kemudahan brand untuk diucapkan, kemampuan brand untuk tetap diingat oleh konsumen, maupun kesan brand yang ada di benak konsumen dengan image yang diinginkan perusahaan yang bersangkutan.

(5)

METODE PENELITIAN

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis adalah metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat berupa software SPSS for windows.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tabel 1

Analisis Descriptive Statistics

Sumber : Data Primer yang diolah,2020 Uji Persamaan Regresi Linier berganda

Berikut hasil regresi linier bergada dengan menggunakan pengujian statistik SPSS 16:

Tabel 2 Model Persamaan Regresi

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas maka data yang diperoleh yaitu: X = 5.097 + (-0.026)X1+0.103X2 Interpretasinya:

1. Hasil Nilai Constant yaitu 5.097, artinya variable brand image serta pelayanan sama dianggap konstan (0), maka besarnya keputusan pembelian yaitu 5.097. 2. Koefisien regresi X1= -0.026 artinya apabila faktor brand image meningkat

(6)

3. Koefisien regresi X2= 0.103 artinya apabila faktor pelayanan meningkat sebanyak 1 poin, maka akan meningkat faktor keputusan pembelian 0.103

Tabel 3 Hasil Uji T

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020. Interpretasinya:

1. Pengaruh faktor brand image terhadap keputusan pembelian thitung = -433 < ttabel = 0.125 sebesar 0.665 > 0.05. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa faktor brand image terhadap keputusan pembelian tidak berpengaruh.

2. Pengaruh faktor Pelayanan terhadap keputusan pembelian thitung= 2.131 > ttabel = 0.125 sebesar 0.034 > 0.05. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa faktor pelayanan terhadap keputusan pembelian tidak berpengaruh.

Uji F (Uji Simultan)

Tabel 4 Hasil Uji F

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Tabel tersebut menghasilkan nilai Fhitung = 93.415 > Ftabel = 2.41 dan nilai P sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan secara simultan Faktor keputusan pembelian makanan roti Jordan bakery ditemukan pada Hipotesi ke

(7)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Faktor brand image tidak mempengaruhi keputusan pembelian Roti merek Jordan Bakery dan tidak signifikan. Dengan kata lain keputusan pembelian Roti merek Jordan Bakery tidak dapat dijelaskan oleh faktor brand image. 2. Faktor pelayanan tidak mempengaruhi keputusan pembelian pembelian Roti

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Andi Faisal Bahari, Muhammad Ashoer,. 2018. “Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Ekowisata”. Jurnal Manajemen, Ide, Inspirasi. 2018. Vol.5.No.1. Hal 1-10.

Andy Faisal Achmad,. 2012. “ Analisis Pengaruh Faktor Budaya,Sosial, Pribadi dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Semen Gresik di Semarang”. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Manajemen. Universitas Diponegoro Semarang.

Daniel Teguh Tri Santoso, Endang Purwanti.,2013. “ Pengaruh Faktor Budaya,Faktor Sosial, Faktor Pribadi, Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen dalam Memilih Produk Operatur Seluler Indosat-M3 di Kecamatan Pringpus Kab. Semarang”. Jurnal Ilmiah Among Makorti 2013. Among Makarti 2013. Vol 6.No.12. Hal 1-18.

Elizabeth Ginting. S.E.,M.M. 2015. “ Pengaruh Faktor Budaya, Sosial,Pribadi Dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek ASUS” ( Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Budi Luhur ). Jurnal Ekonomi dan Manajemen. 2015.Vol.4. 2 Oktober 2015. Hal 1- 19.

Fandy,Tjiptono. 2014. Pemasaran Jasa (Prinsip,Penerapan,Penelitian). Yogyakarta : Penerbit Andi.

Firda Amelia. 2011. “Analisis Pengaruh Faktor Budaya,Sosial,Pribadi dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Merek M-150 di Semarang” Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2004. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ketut Indah Pratiwi, Katawan Mandala., 2015. “ Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis dan Bauran Pemasaran Terhadap Kepetasan

(9)

Pembelian Kebaya Bording Pada Jegeng Ayu Boutiquedi Kuta”. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4.11.2015.3619-3645. Hal 1-27.

Mursid, 1997. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta: Bumi Aksara. Nitisemito, Alex, 1997. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. S.Assauri. (2014). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. 2005. Metode Penulisan Bisnis. Cetakan Ke Delapan Belas. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penulisan Bisnis. Cetakan Ke Delapan Belas. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Tjiptono.2001. MAnajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen, Yogyakarta: BPFE.

Gambar

Tabel 2 Model Persamaan Regresi
Tabel 4 Hasil Uji F

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya interaksi antara konsentrasi daun kemangi dan lama penyimpanan yang berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap nilai TPC,

dimaksud dengan tradisi Selamatan Suroan ialah suatu kebiasaan yang telah dilakukan sejak dahulu dalam suatu kelompok untuk menyambut bulan Muharram atau Suro yang dilakukan

Formulasi dari struktur aktiva adalah sebagai berikut: Struktur aktiva :  Aktiva Total Tetap  Aktiva Total (Syamsudin 2001:9) Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang

Strength Weakness Opportunity Threat Poltekkes Kemenkes Jakarta I menjadi Institusi favorit masyarakat Pola KBM yang lengkap Kurangnya implementasi mutu pendidikan

Buku Induk Siswa SMK ~ Buku Induk SMK Tahun 2017/2018 Internal Passing Juice Buku Administrasi PAUD (TK ) Kurikulum 2013 ~ Buku Induk. PAUD dan TK BOP PAUD

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan peternak di 12 peternakan sapi potong di Mabar Medan diketahui umur responden rata-rata 35 – 40 tahun

Oleh karena itu pengukuran yang digunakan untuk benih bersertifikat di Indonesia belum menghasilkan benih yang bebas dari infeksi virus melalui biji.. Tujuan penelitian

Berdasarkan atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang memiliki nilai tambah terbesar pada triwulan III-2011 adalah sektor pertanian Rp4.072,6 miliar, kemudian