• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN TAHUN YAYASAN TEUNGKU CHIK PANTE KULU DARUSSALAM BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATUTA SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN TAHUN YAYASAN TEUNGKU CHIK PANTE KULU DARUSSALAM BANDA ACEH"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

STATUTA

SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN

TAHUN 2019-2024

YAYASAN TEUNGKU CHIK PANTE KULU

DARUSSALAM –BANDA ACEH

(2)
(3)
(4)

ii

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat diselesainya penyusunan Buku Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu Tahun Akademik 2019-2024.

Buku Statuta ini penting bagi Badan Pembina dan Pengurus Yayasan dan Manajemen STIK Yayasan Teungku Chik Pante Kulu. Dengan dengan terbitnya Buku Statuta STIK Yayasan Teungku Chik Pante Kulu Tahun Akademik 2019-2024, baik sivitas akademikan dan instansi terkait dapat menjadikan Buku Statuta ini sebagai pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu. Selanjutnya seluruh sivitas akademika mampu menyamakan tata kelola pendidikan tinggi di lingkungan kampus Yayasan Teungku Chik Pante Kulu.

Pada kesempatan ini kami sertakan ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Pimpinan, Senat, Dosen serta Unsur Penyelenggara Akademik dan penyelenggara Administratif serta Unsur PenunjangSTIK Yayasan Teungku Chik Pante Kulu.

Disadari sepenuhnya bahwa Buku Statuta ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang konstruktif sangatlah diharapkan dari dari Organisasi Intra-Kurikuler Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu, terdiri dari Badan Pembina dan Pengurus Yayasan, Pimpinan, Senat, Dosen serta Unsur Penyelenggara Akademik dan Administratif dan Unsur Penunjang. Mudah-mudahan Buku Statuta ini bermanfaat dalam mendukung Tri Darma Perguruan Tinggi, peningkatan kualitas dan pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu.

Darussalam, 24 Desember 2018

Ketua Yayasan Teungku Chik Pante Kulu

(5)

iii

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penyusunan Buku StatutaSekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu, Tahun Akademik 2019-2024, dapat dirampung dan diselesaikan. Penyusunan Buku Statuta STIK Yayasan Teungku Chik Pante Kulu, Tahun Akademik 2019-2024, merupakan hasil perbaikan dan penyempurnaan dari Buku Statuta STIK Yayasan Teungku Chik Pante Kulu Tahun Akademik 2013-2018.

Dengan diterbikan Buku Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu Tahun Akademik 2019-2024 ini diharapkan agar semua pihak yang terkait, Badan Pembina dan Pengurus Yayasan, Pimpinan, Senat, Dosen serta Unsur Penyelenggara Akademik, Administratif dan Unsur Penunjang, dapat menjadikan Statuta sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik, peraturan administrasi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu.

Diharapkan dengan diterbitkan Buku Statuta ini, bermanfaat dalam meningkatkan Tri Darma Perguruan Tinggi (Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat), Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pembina dan Pengurus Yayasan, pimpinan STIK Teungku Chik Pante Kulu dan semua pihak yang telah ikut menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam penyusunan Buku Statuta ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT. kita memohonkan balasan yang setimpal kepada pihak yang telah mendukung Buku Statuta ini. Amin Ya Rabbal Alamin.

Darussalam, 24 Desember 2018 Ketua STIK Pante Kulu

Ir. Helmi Hasan Basri, MP NIDN: 0122106401

(6)

iv

Halama n

KATA PENGANTAR KETUA STIK... ii

KATA PENGATAR KETUA YAYASAN... iii

MUKADIMAH... 1

BAB I KETENTUAN UMUM... 1

BAB II KETENTUAN POKOK YAYASAN... 2 BAB III VISI, MISI DAN TUJUAN... 4 BAB IV IDENTITAS PERGURUAN TINGGI... 5

BAB V PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN... 7 BAB VI KURIKULUM... . 8 BAB VII PENILAIAN HASIL BELAJAR... 8

BAB VIII IJAZAH, SERTIFIKAT DAN PENGHARGAAN 10 BAB IX KEBEBASAN AKADEMIK, OTONOMI KEILMUAN DAN KODE ETIK... 11 BAB X SUSUNAN ORGANISASI ... 14

BAB XI TENAGA KEPENDIDIKAN... 20

BAB XII MAHASISWA DAN ALUMNI... 21

BAB XIII SARANA DAN PRASARANA... 23

BAB XIV PEMBIAYAAN... . 23 BAB XV PENGAWASAN DAN AKREDITASI... 24

BAB XVI MUTU DAN PELAYANAN 24 BAB XVII KERJASAMA INSTITUSIONAL... 24

(7)
(8)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

STATUTA

SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN (STIK) YAYASAN TEUNGKU CHIK PANTE KULU

DARUSSALAM - BANDA ACEH MUKADDIMAH

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Bahwa dengan menyadari tugas dan tujuan hidup sesuai dengan ketentuan Allah SWT, maka terpikullah kewajiban untuk membantu bangsa dan negara dalam mengembangkan pendidikan dan pengajaran tinggi guna membentuk manusia Indonesia seutuhnya.

Pendidikan tinggi mempunyai fungsi amat penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, menghasilkan karya ilmiah dan mempersiapkan berbagai tenaga ahli yang berjiwa Pancasila yang diperlukan untuk mengembangkan sumber daya manusia serta mengolah sumber daya alam bagi kemajuan kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan kondisi keagamaan bagsa Indonesia

Bahwa dengan landasan falsafah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta Tri Darma Perguruan Tinggi, maka di dalam membina, meningkatkan kualitas dan mengembangkan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu Darussalam Banda Aceh ditetapkan Statuta sebagai berikut:

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Di dalam Statuta ini yang dimaksud dengan:

1. Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah.

2. Sekolah Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. 3. Pendidikan Akademik adalah seperangkat kegiatan pendidikan tinggi yang berorientasi

terutama pada penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Pendidikan profesional adalah seperangkat kegiatan pendidikan tinggi yang berorientasi terutama pada aplikasi ilmu dan teknologi.

5. Program Sarjana adalah satuan pendidikan tinggi yang diarahkan terutama untuk mendapatkan kemampuan akademik.

6. Peserta didik adalah mahasiswa yang terdaftar dan belajar untuk membangun dirinya pada program Sarjana (S1) di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

7. Dosen adalah Tenaga Pendidik atau Kependidikan yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar di sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu

8. Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah Ketua dan para Pembantu Ketua

9. Senat sekolah Tinggi adalah Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu. 10. Sivitas Akademika adalah satuan yang terdiri atas unsur pimpinan, dosen dan mahasiswa

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

11. Warga Sekolah Tinggi Ilmu kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah semua unsur dosen, mahasiswa dan pegawai administrasi Sekolah Tinggi Ilmu kehutanan (STIK) Pante Kulu.

12. Almamater adalah perguruan tinggi tempat alumni kuliah dan menyelesaikan jenjang kesarjanaannya.

(9)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

13. Alumni adalah mahasiswa yang tamat pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu kehutanan (STIK) Pante Kulu.

14. Statuta adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan Sekolah Tinggi Ilmu kehutanan (STIK) Pante Kulu, yang berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan akademik dan prosedur operasional yang berlaku di Sekolah Tinggi Ilmu kehutanan (STIK) Pante Kulu.

15. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional.

16. Yayasan adalah Yayasan Teungku Chik Pante Kulu yang mendirikan dan membina Sekolah Tinggi Ilmu kehutanan (STIK) Pante Kulu.

BAB II

KETENTUAN POKOK YAYASAN Nama, Tempat Kedudukan dan Legalitas

Pasal 2

1. Yayasan ini bernama “Yayasan Teungku Chik Pante Kulu” didirikan di Banda Aceh pada Tanggal 26 Juni 1962 untuk waktu yang lamanya tidak ditentukan.

2. Yayasan ini memilih tempat kedudukan di Darussalam Banda Aceh dan di tempat-tempat lain dapat didirikan cabang atau perwakilan oleh badan Pengurus dengan persetujuan Badan Pembina.

3. Yayasan ini disahkan berdirinya dengan Akte Notaris M. Penghutan Tambunan Banda Aceh Nomor: 25 Tahun 1962 (Tambahan Berita Negara RI Tanggal 18 Desember 1962 Nomor: 101); yang kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris Usman, SH. Banda Aceh, Nomor 14 Tanggal 15 Maret 1986 dan selanjutnya dengan Akta Notaris Sabaruddin Salam, SH, SPn Nomor 40 Tanggal 11 Desember 2009.

Azas dan Tujuan Pasal 3

1. Yayasan ini berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 2. Yayasan Teungku Chik Pante Kulu bertujuan :

1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi, baik dalam bentuk Dayah Tinggi/Pesantren maupun universitas dan Sekolah Tinggi, untuk memajukan Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat dalam arti yang seluas-luasnya. 2) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak tinggi dan

memiliki kemampuan untuk mengembangkan, memperluas dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh untuk memenuhi tuntutan pembangunan dan kehidupan bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Usaha-Usaha Yayasan Pasal 4

Sesuai dengan azas dan tujuannya, Yayasan berusaha :

1. Mendirikan dan mengembangkan sebuah Universitas yang terdiri dari Fakultas-fakultas atau lembaga-lembaga pendidikan lain baik yang bersifat umum maupun agama yang sesuai dengan tujuan pendidikan tinggi.

(10)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

2. Menyelenggarakan kerjasama dalam kegiatan pendidikan dengan lembaga-lembaga lain yang serupa tujuannya baik di dalam maupun di luar negeri.

3. Mengusahakan keuangan, benda dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan seperti tanah, bangunan, laboratorium, kebun percobaan, hutan pendidikan, perpustakaan, perlengkapan kantor dan sebagainya.

4. Melakukan usaha-usaha lain yang erat hubungannya dengan pembinaan pendidikan tinggi.

5. Membantu dan merancang strategi untuk menarik dan meningkatkan jumlah mahasiswa baru yang kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

Pendiri, Pembina dan Pengurus Yayasan Pasal 5

1. Yayasan Teungku Chik Pante Kulu, didirikan oleh: 1) H. Ibnu Sa’dan, Mantan Residen Aceh (Alm). 2) T. Muhammad Amin, Pengusaha (Alm). 3) T. Ahmad Hasan, Pegawai Negeri Sipil (Alm).

4) Tgk. H. Abdullah U. Rimba, Mantan Ketua Mahkamah Syariah Aceh (Alm). 2. Badan Pembina, terdiri dari:

1) Ketua : H. Thanthawi Ishak, SH, MM 2) Anggota : 1. Drs. Almukafi, M.Si

: 2. Irwandi Idris, ST

: 3. Muti Andayani, ST, MT 3. Badan Pengurus, terdiri dari:

1) Ketua Umum : H. Fachrurrazi Zamzami, SE. MBA

2) Ketua : Ahmadiar, ST, M.Sc

3) Ketua : Dr. Amir Khalis, S.Ag, MA

4) Sekretaris : Drs. Syarfi Sarong, S.Pd.I, M.Pd 5) Bendahara : Sri Hastuti

6) Pengawas : 1. Drs. M. Yakoeb Harun, M.Pd : 2. Muhammad Yusuf Ibrahim

Tugas Wewenang Pembina dan Pengurus Yayasan Pasal 6

1. Badan Pembina Yayasan mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap jalannya organisasi Yayasan.

2. Badan Pengurus Yayasan mempunyai kewajiban, tanggung jawab dan wewenang untuk mengurus, mengelola dan mewakili Yayasan ke luar dan ke dalam, serta wewenang mengangkat dan memberhentikan Ketua Sekolah Tinggi.

Rapat Pembina dan Pengurus Yayasan Pasal 7

3. Rapat kerja Badan Pembina dan Badan Pengurus Yayasan diadakan minimal 6 (enam) bulan sekali di Sekretariat Yayasan Teungku Chik Pante Kulu.

4. Surat pemberitahuan tentang rapat kerja telah disampaikan 3 (tiga) hari menjelang diadakan rapat kerja Badan Pembina dan Pengurus Yayasan Teungku Chik Pante Kulu.

(11)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

BAB III

VISI, MISI DAN TUJUAN Visi

Pasal 8

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Yayasan Teungku Chik Pante Kulu merupakan Lembaga Pendidikan Tinggi dalam bidang Ilmu kehutanan di Provinsi Aceh yang mempunyai visi menjadikan STIK sebagai Perguruan Tinggi Kehutanan yang unggul dan profesional, independen dalam pengembangan ilmu dan teknologi kehutanan, serta sumberdaya manusia yang utama berkualitas dengan kompetensi pada hutan tropika.

Misi Pasal 9

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Yayasan Teungku Chik Pante Kulu mengemban misi untuk menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang mendukung pembangunan daerah dan nasional, pengabdian kepada masyarakat, membina kehidupan akademik yang sehat, serta mengembangkan dan melestarikan temuan ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora sebagai penggerak pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang berazaskan pengelolaan dan pemanfaatan secara optimal sumber daya alam yang berkelanjutan.

Tujuan Pasal 10

1) Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan(STIK) Pante Kulu bertujuan:

1) Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, menghayati nilai-nilai kemanusiaan dan memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi.

2) Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengembangkan dan memperluas wawasan ilmu pengetahuan serta melaksanakannya sesuai dengan profesinya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

3) Melaksanakan penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan di bidang ilmu lingkungan hidup, Kehutanan dan bidang-bidang ilmu lainnya yang berkaitan.

2) Untuk mencapai tujuan seperti tersebut pada ayat (1), maka kebijakan penyelenggaraan kegiatan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu didasarkan kepada:

1) Tujuan Pendidikan Nasional.

2) Kaedah, moral dan etika ilmu pengetahuan.

3) Kepentingan masyarakat di bidang ilmu lingkungan hidup dan kehutanan. 4) Minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.

5) Pola ilmiah pokok Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu. 6) Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(12)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

BAB IV

IDENTITAS PERGURUAN TINGGI Nama dan Tempat Kedudukan

Pasal 11

1. Perguruan Tinggi ini bernama Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan disingkat dengan STIK, merupakan Sekolah Tinggi yang didirikan oleh Yayasan Teungku Chik Pante Kulu Darussalam Banda Aceh pada Tahun 1986.

2. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu memperoleh status terdaftar sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI, Nomor: 0429/O/1987, Tanggal 23 Juli 1987 dan telah mendapatkan status akreditasi diakui melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan kebudayaan RI Nomor: 04/DIKTI/Kep/1993, Tanggal 21 Januari 1993.

3. Hari jadi Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah Tanggal 23 Juli.

Pasal 12

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, berkedudukan di Kabupaten Aceh Besar dengan kampus utama di Darussalam.

Pola Ilmiah Pokok Pasal 13

Pola ilmiah pokok Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu berorientasi kepada pengembangan sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya hutan dengan kompetensi utama pada hutan tropika dan lingkungan hidup.

Lambang, Bendera, Vandel dan Mars Pasal 14

Lambang Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas: 1. Segi Lima, dalam bentuk lambang Pancacita.

2. Didalam Segi Lima tersebut terdapat: 1) Cakra Donya

2) Buku yang Terbuka

3. Di luar dan di bawah segi lima terdapat tulisan Yayasan Tgk. Chik Pante Kulu.

4. Baik gambar segi lima maupun tulisan Yayasan Tgk. Chik Pante Kulu dikelilingi oleh tulisan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Darussalam Banda Aceh yang berada dalam satu lingkaran. Di dalam lingkaran di antara tulisan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan dengan Darussalam Banda Aceh terdapat gambar Bintang.

5. Warna dari masing-masing komponen lambang adalah:

1) Atap dan garis tiang Cakra Donya, garis segi lima, lingkaran, buku, bintang dan tulisan berwarna hitam.

2) Tiang dan Kubah Cakra Donya berwarna putih. 3) Segi lima berwarna hijau tua

4) Warna dasar lingkaran adalah kuning emas. 6. Arti dari masing-masing komponen tersebut adalah:

1) Segi lima dalam bentuk lambang Pancacita melambangkan Dasar Negera Pancasila dan Provinsi Aceh.

(13)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

2) Cakra Donya melambangkan bumi, tanah dan alam. 3) Buku melambangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4) Lingkaran melambangkan sifat universal.

Pasal 15

1. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu mempunyai bendera, berwarna dasar hijau tua yang ditengah-tengahnya terdapat lambang Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan.

2. Bendera sebagaimana ynag disebut pada ayat (1), diberi pinggir berwarna kuning emas, dengan ukuran lebar 0,05 lebar bendera.

3. Perbandingan panjang dan lebar bendera tersebut adalah 3 : 2.

4. Bendera Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dipakai pada upacara-upacara resmi mendampingi Sang Saka Merah Putih.

Pasal 16

Vandel Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu berupa lambang Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan, yang ditempatkan pada kain dasar hijau tua dengan rumbai-rumbai berwarna kuning emas pada pinggirnya.

Pasal 17

Mars Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah Mars Rimbawan

Tanda-Tanda Jabatan Pasal 18

1. Dalam setiap upacara resmi Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, Pimpinan serta Guru Besar mengenakan Toga, Topi dan Kalung tanda jabatan dan para anggota Senat lainnya mengenakan Baju Toga dan Topi.

2. Kalung tanda jabatan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah berupa untaian lambang Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu yang berwarna kuning emas, sedangkan kalung tanda jabatan para unsur pimpinan lainnya berupa untaian lambang Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan yang berwarna putih perak dan Guru Besar mengenakan kalung tanda jabatan berupa selempang.

3. Topi pimpinan, Guru Besar dan anggota senat lainnya memakai rumbai-rumbai berupa benang berwarna hijau tua.

4. Toga dan asesori para Guru Besar dan anggota Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu disesuaikan dengan peraturan kerumahtanggaan Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

Sivitas Akademika Pasal 19

1. Sivitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas unsur pimpinan, dosen, mahasiswa dan alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan.

2. Setiap anggota sivitas akademika berkewajiban selalu berorientasi pada tujuan dan kepentingan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dan memajukan kegiatan-kegiatan serta menjaga nama baik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan, baik di dalam maupun di luar kampus.

(14)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

3. Setiap dan seluruh anggota sivitas akademika wajib berusaha membina kondisi dan suasana dalam kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu yang demokratis dan religius, bekerja sama dengan semangat persatuan, bersikap saling menghormati dan menghargai, berkonsultasi secara terbuka untuk kepentingan bersama, menjunjung tinggi kebebasan akademik dan kode etik disertai sikap yang bertanggung jawab, inovatif, progresif dan manusiawi.

BAB V

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pasal 20

1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang tersebut pada Pasal 10, maka Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesional.

3. Pendidikan akademik adalah pendidikan Program Sarjana Kehutanan.

4. Pelaksanaan pendidikan sebagimana yang dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Penelitian adalah kegiatan atau proses ilmiah dalam upaya merumuskan dan

menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodelogi, model atau informasi baru untuk memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

6. Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan akademik dalam proses pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Pasal 21

1. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu memiliki Program Studi Kehutanan jenjang Sarjana (S1).

2. Program Studi Kehutanan mempunyai 2 (dua) konsentrasi bidang yaitu: 1) Konsentrasi Bidang Manajemen Hutan.

2) Konsentrasi Bidang Konservasi Sumber Daya Hutan.

Pasal 22

1. Pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu menganut Sistem Kredit Semester (SKS) berbasis kompetensi.

2. Pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) disesuaikan dengan peraturan yang umum berlaku.

3. Proses pendidikan yang diselenggarakan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu melalui kuliah, kuliah kerja, praktikum, praktek lapangan, praktek umum, seminar dan diskusi.

4. Ketentuan pelaksanaan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam peraturan tersendiri.

Pasal 23

1. Tahun akademik pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terbagi atas dua semester yaitu Semester Ganjil dan Semester Genap.

2. Semester Ganjil dimulai bulan Agustus-Januari, Semester Genap dimulai bulan Februari-Juli.

(15)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

3. Tiap semester lamanya 16 minggu untuk kegiatan akademik diluar Ujian Akhir Semester (UAS).

4. Pelaksanaan lebih rinci dari yang dimaksud pada ayat (2) dan (3) akan ditetapkan setiap tahun dalam kalender akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

Pasal 24

1. Pada setiap akhir penyelenggaraan pendidikan akademik dan pendidikan profesional pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, diadakan upacara wisuda. 2. Pelaksanaan upacara wisuda di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu

ditetapkan berdasarkan peraturan yang umum berlaku oleh Ketua.

BAB VI KURIKULUM

Pasal 25

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. 2. Kurikulum sebagaimana yang disebut pada ayat (1) didasarkan kepada kurikulum yang

berlaku secara nasional, regional dan atau lokal.

3. Penyelenggaraan pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang telah disusun yang dituangkan dalam buku Panduan Akademik Program Pendidikan Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

4. Untuk menyelesaikan program pendidikan S1, yang bersangkutan harus menyelesaikan

minimal sejumlah 144 SKS.

5. Evaluasi terhadap kurikulum dilakukan 5 tahun sekali, kecuali adanya pertimbangan-pertimbangan khusus.

Pasal 26

1. Program Studi merupakan kesatuan rencana dan kegiatan dengan berpedoman kepada penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau pendidikan profesional yang diselenggarakan menurut kurikulum tertentu agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan keterampilan dan sikap ilmiah yang sesuai dengan kurikulum.

2. Program Studi yang terkait pada gelar Sarjana S1 merupakan program 8 (delapan)

semester atau 4 (empat) tahun.

BAB VII

PENILAIAN HASIL BELAJAR Ujian

Pasal 27

1. Evaluasi keberhasilan kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik dilakukan melalui ujian-ujian, penilaian atau tugas tertentu, penulisan karya ilmiah dan pengamatan dosen. 2. Ujian Mata Kuliah dilaksanakan sendiri oleh dosen pengasuh mata kuliah

masing-masing yang meliputi : Quiz, ujian tengah semester, pratikum/tugas dan ujian akhir semester.

3. Ujian Akhir Program Studi Sarjana (S1) terdiri atas ujian/sidang skripsi atau ujian

(16)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

4. Semua ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat diadakan secara tertulis atau lisan maupun kedua-duanya.

Pasal 28

1. Nilai akhir dari seluruh ujian untuk suatu mata kuliah dinyatakan dalam bentuk huruf dengan kategori: Istimewa, Sangat Baik, Baik, Sedang, Cukup, Kurang dan Sangat Kurang (gagal). Nilai ini dilaporkan dalam bentuk A, B+ B, C+ C, D dan E. Konversi dari nilai huruf ke nilai bobot didasarkan kepada standar sebagai berikut: yaitu berturut-turut 4,0; 3,5; 3,0; 2,5; 2,0, 1,0 dan 0,0.

2. Apabila dosen terlambat mengirimkan nilai yang telah ditentukan ke Sub Bagian Akademik, maka nilai mahasiswa yang bersangkutan dibubuhi C+.

3. Nilai T diberikan oleh seorang dosen kepada mahasiswa yang belum menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, sampai saat pengiriman nilai ke bagian administrasi akademik.

Evaluasi Keberhasilan Studi Pasal 29

1. Evaluasi keberhasilan studi dikerjakan pada akhir tiap semester dan pada akhir program S1. Keberhasilan studi dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) dan Indeks Prestasi

kumulatif (IPK).

2. Evaluasi keberhasilan studi semester dilaksanakan pada akhir setiap semester dan digunakan untuk menentukan beban studi yang boleh diambil pada semester berikutnya. 3. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dinyatakan telah dapat menyelesaikan Program Sarjana Kehutanan (S.Hut, sebagaimana tercantum dalam Buku Panduan Akademik Program Sarjana (S1).

Pasal 30

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu berdasarkan persetujuan Senat Sekolah Tinggi mempunyai wewenang untuk memberhentikan atau mengakhiri kedudukan seseorang sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, jika: 1) Mengajukan permohonan berhenti.

2) Terbukti terlibat dalam tindak kejahatan.

3) Tidak menempuh ujian tanpa alasan yang wajar, setelah mengikuti kegiatan belajar yang lazim.

4) Telah melewati batas waktu yang ditetapkan untuk penyelesaian program pendidikan yang bersangkutan.

5) Melakukan aktivitas yang dapat mengganggu ketertiban kampus serta tidak memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa STIK.

6) Tidak melengkapi persyaratan akademik, persyaratan administrasi, tidak melunaskan SPP dan dana Senat ≥3 semester.

BAB VIII

(17)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

Ijazah Pasal 31

1. Ijazah merupakan tanda bukti yang diberikan kepada seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan suatu program studi dan lulus pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Ijazah yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu ditandatangani oleh Ketua dan Ketua I (Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat).

3. Bentuk Ijazah dengan ukuran: 29 cm x 21 cm, merupakan dasar putih, tulisan berwarna hitam dengan lambang berwarna hijau di bagian tengah ijazah.

Pasal 32

1. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu pada Program S1 diberi gelar Sarjana Kehutanan, disingkat S.Hut.

Sertifikat Pasal 33

1. Sertifikat merupakan tanda bukti yang diberikan kepada seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan suatu program kegiatan, kegiatan khusus terjadwal yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Sertifikat dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dan ditandatangani oleh Ketua.

Penghargaan Pasal 34

1. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dapat memberikan penghargaan kepada warga Sekolah Tinggi atau seseorang yang berjasa luar biasa kepada Sekolah Tinggi.

2. Pemberian penghargaan dapat diberikan dalam bentuk Piagam atau Sertifikat, Surat Penghargaan ataupun bentuk-bentuk lain selama tidak melanggar ketentuan yang berlaku.

3. Pemberian penghargaan seperti dimaksud pada ayat (1) dalam pasal ini diberikan oleh Ketua Sekolah Tinggi atas usul Senat Sekolah Tinggi dan diatur dalam ketentuan tersendiri.

4. Pemberian Piagam Penghargaan dapat diiringi dengan penyematan Lencana Penghargaan yang dilakukan dalam suatu rapat senat Sekolah Tinggi

BAB IX

(18)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

Kebebasan Akademik Pasal 35

1. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu menjunjung tinggi kebebasan akademik, merupakan kebebasan yang dimiliki oleh sivitas akademika untuk secara bertanggung jawab dan mandiri melakukan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian.

2. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu menjunjung tinggi norma kebebasan akademik dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya secara mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi, sepanjang dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan.

3. Dalam pelaksanaan kegiatan akademik, sivitas akademika dapat menggunakan sarana dan prasarana Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dan tidak merugikan orang lain dalam pelaksanaan kegiatan akademik tersebut.

Pasal 36

1. Kebebasan mimbar akademik adalah bagian yang tak terpisahkan dari kebebasan akademik.

2. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu menghormati kebebasan mimbar akademik yang memungkinkan para sivitas akademika mengemukakan atau menyampaikan pikiran dan pendapatnya secara lisan dan/atau tulisan, sepanjang tidak bertentangan dengan norma, kaidah dan etika keilmuan.

3. Dalam kaitannya dengan kebebasan mimbar akademik, Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, dapat mengundang para pakar dari luar untuk menyampaikan pikiran dan pendapatnya sepanjang tidak bertentangan dengan norma, kaidah dan etika keilmuan.

Pasal 37

Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, pelaksanaan kebebasan akademika dan kebebasan mimbar akademik diarahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan pembangunan daerah dan nasional.

Otonomi Keilmuan Pasal 38

1. Otonomi keilmuan adalah kebebasan bagi sivitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu untuk mengembangkan ilmunya sesuai dengan norma dan akidah keilmuan yang berlaku.

2. Dalam upaya pengembangan, penyebarluasan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau kesenian Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu berpedoman kepada otonomi keilmuan.

3. Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu bertanggung jawab mengatur dan mengelola perwujudan otonomi keilmuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(19)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

Pasal 39

1. Kode Etik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah norma-norma keilmuan, kekhasan-kekhasan, tata tertib pergaulan dan aturan-aturan yang lain yang resmi yang harus dianut oleh setiap warga Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan.

2. Kode Etik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu mengharuskan kepada setiap warga agar:

1) Mempunyai kejujuran intelektual dalam melaksanakan proses belajar mengajar, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membuat karya tulis ilmiah, buku ajar, karya seni dan kegaitan ilmiah lainnya.

2) Berdisiplin kerja dan bertanggung jawab yang tinggi dalam menjalankan tugas. 3) Menjaga nama baik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu,

berpenampilan, berpakaian sopan dan bermoral/berkarakter.

4) Selalu menjaga rahasia atau sesuatu yang patut diduga rahasia dalam hubungannya dengan pekerjaan dan jabatan.

5) Mencurahkan segenap tenaga, fikiran dan waktu kerjanya untuk kemajuan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

6) Lebih mengutamakan kepentingan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dari pada kepentingan pribadi atau golongan.

7) Setiap warga Sekolah Tinggi yang diundang instansi lain atas nama dan/atau mewakili Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, harus ada izin, surat tugas dan melaporkan hasilnya kepada Pimpinan STIK Pante Kulu.

8) Setiap warga Sekolah Tinggi yang diundang instansi lain harus ada surat tugas yang ditandatangani oleh Ketua atau Ketua I, Ketua II dan Ketua IIII. Mereka diberikan uang transpor menurut kemampuan Administrasi & Keuangan STIK Pante Kulu. 9) Dosen yang diberikan rekomendasi oleh Ketua STIK Pante Kulu, sehingga yang

bersangkutan mendapat beasiswa, maka setelah selesai pendidikan, dosen tersebut diwajibkan mengajar dan mengabdi di STIK Pante Kulu masing-masing 2 tahun untuk program S2 dan 3 tahun untuk program S3.

10) Dosen yang sedang mengambil S2 dan S3 yang diputuskan beasiswa oleh instansi

terkait, bila yang bersangkutan ingin mengambil beasiswa dari perusahaan atau instansi lain maka harus sepengetahuan Ketua STIK Pante Kulu.

11) Dosen yang PNS yang mengambil gaji di LL-Dikti XIII Aceh, harus ada pemberitahuan dan laporan kepada Ketua STIK Pante Kulu sebagai pertanggungjawaban keuangan kepada Yayasan.

12) Setiap dosen yang mendapat dana hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat mengantasnamakan STIK Pante Kulu, maka diwajibkan membantu STIK Pante Kulu 10% dari nilai murni hibah tersebut.

13) Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen di Hutan Pendidikan tidak dikenakan biaya seperti ayat 12.

14) Menghormati Kode Etik Profesi dan Konvensi Keilmuan.

3. Kode Etik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu mengharuskan kepada setiap warga agar:

1) Memberi pelayanan yang prima. 2) Berpakaian yang rapi dan sopan.

3) Inovatif dalam pekerjaan dan menjauhi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). 4) Berdedikasi dan berkomitmen.

5) Berakhlak baik, jujur dalam ucapan dan perbuatan, serta bersikap dan berperilaku positif.

6) Berpikir inspiratif, terpadu dan mengutamakan kerjasama. 7) Bekerja tuntas, akurat dan optimal.

(20)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

4. Kode Etik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu melarang setiap warga untuk:

1) Melakukan plagiat karya ilmiah dan seni, serta melakukan penelitian fiktif dan atau memalsukan data penelitian.

2) Mengerjakan ujian, karya ilmiah dan tugas lainnya dalam kaitan dengan pendidikan untuk kepentingan orang lain atau menyuruh orang lain mengerjakan hal-hal tersebut untuk kepentingan dirinya.

3) Melakukan pekerjaan dalam bentuk apapun yang mengharapkan imbalan yang tidak semestinya atau melakukan kekerasan fisik yang tidak perlu dalam melaksanakan tugasnya di Sekolah Tinggi.

4) Melakukan segala perbuatan dan atau penelitian ataupun lainnya yang ternyata tidak sesuai dan melanggar norma-norma tertentu.

5. Kode Etik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu melarang setiap warga untuk:

1) Memiliki, membawa, menyimpan, membuat, memperdagangkan dan meyebarluaskan obat terlarang, narkotika, minuman keras, Judi & pemilikan senjata 2) Melakukan perbuatan asusila (pelecehan & pelanggaran seksual).

3) Memasuki tempat yang dapat menurunkan martabat dan kehormatan warga. 4) Memberi janji-janji dan meminta hadiah.

5) Menyalahgunakan wewenang.

6) Merokok di area Program Studi Kehutanan.

Pasal 40

1. Pelanggaran Kode Etik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dapat dikenakan sanksi oleh Pimpinan Sekolah Tinggi.

2. Sanksi bagi warga Sekolah Tinggi ditetapkan oleh pimpinan Sekolah Tinggi, setelah mendengar keterangan atau pembelaan diri dari yang bersangkutan dalam rapat Senat Sekolah Tinggi.

3. Para anggota Senat yang mempunyai hubungan keluarga langsung atau tidak langsung dan atau mempunyai hubungan khusus dengan warga yang bersangkutan tidak dibenarkan menghadiri sidang-sidang yang khusus diadakan untuk membicarakan pelanggaran kode etik tersebut.

4. Semua pembicaraan dalam rapat senat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini bersifat rahasia.

5. Penjatuhan sanksi sebagaimana yang tersebut pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Mahasiswa yang diketahui melanggar ketentuan Pasal 39 ayat 3 (1), dalam penyusunan skripsinya dinyatakan batal dan dikenai sanksi akademik.s

Pasal 41

1. Bila seseorang warga Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dituntut di pengadilan karena melakukan tindak pelanggaran hukum, Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dapat membebas tugaskan yang bersangkutan untuk sementara.

2. Pembebasan tugas sementara sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dapat dirubah kembali apabila telah mendapat keputusan yang tetap dari pengadilan.

BAB X

SUSUNAN ORGANISASI SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN Susunan Organisasi

(21)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

Pasal 42

1. Organisasi Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu bersifat Jaringan Kerja Bersama (Net Working) institusional yang tidak bernuansa bawahan.

2. Organisasi Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas: 1) Unsur Pimpinan.

2) Badan Pembina dan Pengurus Yayasan Teungku Chik Pante Kulu. 3) Senat.

4) Unsur Penyelenggara akademik. 5) Unsur Penyelenggara Administratif. 6) Unsur Dosen.

7) Unsur Penunjang.

Pimpinan Pasal 43

Unsur pimpinan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas: 1) Ketua.

2) Ketua I (Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat). 3) Ketua II (Bidang Administrasi dan Keuangan).

4) Ketua III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni).

Pasal 44

1. Ketua diangkat dan diberhentikan oleh Badan Pengurus Yayasan dengan memperhatikan usul dan pendapat Senat sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Ketua I, Ketua II dan Ketua III diangkat dan diberhentikan oleh Ketua dengan memperhatikan usulan dan pendapat Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

3. Masa jabatan Ketua dan Ketua I, Ketua II dan Ketua III adalah 4 (empat) tahun, dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut.

Pasal 45

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Menjalankan kepemimpinan dan pengelolaan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu atas dasar keputusan Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan dan tidak menyimpang dari ketentuan yang ada dalam Statuta ini.

2) Memegang tanggung jawab tertinggi atas segala urusan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu serta mewakili Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

3) Memberikan pelayanan sesuai pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila tidak menepati janji, siap menerima sanksi sesuai perundang-undangan yang berlaku.

4) Mengadakan konsultasi secara teratur dengan Badan Pembina dan Pengurus Yayasan dan LL-Dikti-XIII Aceh mengenai hal-hal yang dipandang perlu.

5) Memegang tanggung jawab terhadap pembinaan dan kepangkatan akademik pengajar. 6) Memberi laporan berkala, laporan tahunan dan bertanggung jawab kepada Badan

Pengurus Yayasan.

(22)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

Dalam menjalankan roda kepemimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, Ketua mempunyai wewenang untuk:

1. Menetapkan kebijaksanaan, rencana dan program serta peraturan-peraturan tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Menetapkan kebijaksanaan, rencana dan program-program kepegawaian, keuangan serta tata tertib Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

3. Menyusun rencana anggaran belanja dan pendapatan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu serta mengusulkannya untuk pengesahan oleh Badan Pengurus Yayasan, berdasarkan azas akuntabilitas, tranparansi dan auditabilitas.

Rapat Pengurus Yayasan dan Pimpinan STIK Pante Kulu Pasal 47

1. Rapat kerja Pengurus yayasan dengan Pimpinan STIK Pante Kulu diadakan minimal 6 (enam) bulan sekali dan/atau disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Rapat kerja pimpinan, unsur penyelenggara akademik dan administratif, unsur dosen tetap yayasan dan unsur penunjang STIK Pante Kulu diadakan minimal 3 (enam) bulan sekali.

3. Surat pemberitahuan tentang rapat kerja pada ayat 1 dan ayat 2 telah disampaikan 3 (tiga) hari menjelang diadakan rapat kerja.

Pasal 48

Ketua I (Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat), mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Menjalankan seluruh kegiatan akademik (Intra-Kurikuler) dan administrasi akademik serta segala peraturannya sesuai dengan panduan yang telah disusun.

2. Mengkoordinasi upacara wisuda.

3. Mengatur dan mengkoordinasi pertemuan-pertemuan ilmiah, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Melaksanakan pembinaan terhadap pengembangan Perpustakaan, Laboratorium, Kebun Percobaan, Hutan Pendidikan serta sarana pendidikan lainnya.

5. Melaksanakan dan mengkoordinasikan dengan Ketua Program Studi tentang pelaksanaan Praktek Lapangan, Praktek Umum (PU)/Kuliah Kerja Nyata (KKN) 6. Menunjuk dan menetapkan Dosen Wali/Pembimbing Akademik (PA).

7. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan Bidang Akademik yang ditetapkan dengan keputusan Ketua.

Pasal 49

Dalam melaksanakan tugasnya Ketua I (Bidang Akademik, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat), mempunyai wewenang untuk:

1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan akademik.

2. Menetapkan persyaratan dan pendaftaran mahasiswa baru dan mahasiswa lama.

3. Menetapkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan akademik lainnya atas persetujuan Ketua.

Pasal 50

Ketua II (Bidang Administrasi dan Keuangan), mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Menjalankan peraturan keuangan dan sistem pembukuan, penggajian dan honorarium. 2. Melaksanakan peraturan kepegawaian.

(23)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

3. Mengkoordinasi penggunaan ruangan serta ketertiban, kebersihan dan kenyamanan kampus.

4. Mengatur prasarana, sarana dan sumber-sumber keuangan, anggaran dan belanja serta inventaris Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan Bidang Administrasi dan Keuangan yang ditetapkan dengan keputusan Ketua.

Pasal 51

Dalam melaksanakan tugasnya Ketua II (Bidang Administrasi dan Keuangan), mempunyai wewenang untuk:

1. Menyusun dan menetapkan skala prioritas penggunaan anggaran belanja dan pendapatan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Menetapkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan administrasi dan

keuangan lainnya atas persetujuan Ketua.

Pasal 52

Ketua III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni), mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Melaksanakan dan berkoordinasi dengan Ketua Komite Disiplin Mahasiswa (KDM) terhadap tata tertib kehidupan kampus bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Melaksanakan dan mengkoordinasikan dengan Ketua Program Studi kegiatan pembinaan mahasiswa pada Pembinaan Mahasiswa Baru (PMB).

3. Melaksanakan pembinaan atas seluruh kegiatan keorganisasian mahasiswa dan organisasi Himpunan Mahasiswa Profesi (HMP) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). 4. Melaksanakan pembinaan kepada latihan kepemimpinan mahasiswa dan

kegiatan-kegiatan kokurikuler dalam hal penalaran dan keilmuan, dan ekstrakurikuler dalam hal bakat, minat dan kegemaran.

5. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap keamanan kampus yang berkaitan dengan pelaksanaan akademik.

6. Membangun dan menjalin kerjasama dengan Alumni dalam rangka Tri Darma Perguruan Tinggi, peningkatan kualitas serta pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu kehutanan (STIK) Pante Kulu.

7. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang ditetapkan dengan keputusan Ketua.

Pasal 53

Dalam melaksanakan tugasnya Ketua III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni), mempunyai wewenang untuk:

1. Menyusun dan menetapkan peraturan yang berhubungan dengan pembinaan kegiatan Ko-Kurikuler dan Ekstra-Kurikuler kemahasiswaan.

2. Menetapkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan kemahasiswaan dan alumni lainnya atas persetujuan Ketua.

Pasal 54

1. Ketua I, Ketua II dan ketua III bertanggung jawab kepada Ketua.

2. Apabila Ketua berhalangan tidak tetap, Pembantu Ketua atau unsur pimpinan lainnya dapat bertindak sebagai pejabat Ketua, yang ditunjuk oleh Ketua.

(24)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

3. Apabila Ketua berhalangan tetap, maka Badan Pengurus Yayasan mengangkat Pejabat Ketua, sebelum pengangkatan Ketua Definitif.

Senat Sekolah Tinggi Pasal 55

1. Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Merumuskan kebijakan akademik, kualitas dan pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu secara keseluruhan.

2) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan serta kepribadian sivitas akademika.

3) Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4) Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan.

5) Mempertimbangkan dan memberi persetujuan atas rencana anggaran dan belanja Sekolah Tinggi yang diajukan oleh Ketua.

6) Menilai pertanggung jawaban pemimpin Sekolah Tinggi atas pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan pada setiap akhir tahun akademik.

7) Memberikan usul dan pertimbangan kepada Badan Pengurus Yayasan terhadap calon Ketua untuk masa kepemimpinan selanjutnya.

8) Bersama-sama Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika.

Pasal 56

1. Anggota Senat Sekolah Tinggi Ilmu kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas Ketua, Pembantu Ketua, Ketua Program Studi, tenaga pengajar tetap senior dan para Guru Besar yang mewakili dosen.

2. Senat Sekolah tinggi diketuai oleh Ketua Sekolah Tinggi dan didampingi oleh Wakil Ketua, seseorang Sekretaris dan seorang Bendahara yang dipilih di antara anggota Senat dalam suatu rapat senat.

3. Dalam melaksanakan tugasnya, Senat Sekolah Tinggi dapat membentuk komisi-komisi yang anggotanya terdiri atas para anggota senat.

4. Tata cara pengambilan keputusan dalam rapat Senat diatur dalam peraturan kerumahtanggaan Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

5. Masa kerja Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah 4 (empat) tahun.

6. Hal-hal lain yang belum diatur dalam pasal ini, akan diatur dalam peraturan kerumahtanggaan Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

Pelaksanaan Akademik Pasal 57

(25)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

Pelaksanaan Akademik pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas Program studi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Lembaga Penjaminan Mutu/SPMI.

Pasal 58

1. Program Program Studi/Bagian adalah unsur pelaksana akademik pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu yang melaksanakan pendidikan akademik dan atau profesional dalam satu atau sebahagian cabang ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu. 2. Program Studi/Bagian, terdiri dari:

1) Unsur pimpinan yaitu seorang Ketua yang dibantu oleh seseorang Sekretaris Program Studi/Bagian.

2) Unsur pelaksana akademik yaitu para dosen pada Program Studi/Bagian yang bersangkutan.

Pasal 59

1. Ketua Program Studi/Bagian dan Sekretaris Program Studi/Bagian diangkat dan diberhentikan dengan keputusan Ketua.

2. Masa jabatan Ketua dan Sekretaris Program Studi/Bagian adalah 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang kembali maksimal 1 (satu) kali jabatan lagi dan dapat pula diganti atau dimutasikan sebelum berakhir masa jabatannya.

3. Ketua Program Studi/Bagian bertanggung jawab kepada Ketua.

Pasal 60

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) merupakan unsur pelaksana akademik yang mengkoordinir, memantau dan menilai kegiatan Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta ikut mengusahakan sumber daya manusia yang diperlukan.

2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dikelola oleh Ketua dan Sekretaris.

3. Ketua serta Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) diangkat dan diberhentikan oleh ketua setelah mendapat usul dan pertimbangan Senat Sekolah Tinggi, dengan masa jabatan 2 (dua) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

4. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bertanggung jawab kepada Ketua.

Pasal 61

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melaksanakan dan mengkoordinasikan dengan pengurus terhadap pengelolaan Jurnal Ilmiah di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Setiap dosen PNS dan dosen tetap Yayasan STIK Pante Kulu diwajibkan untuk menyerahkan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai bidang keahlian masing-masing.

Pasal 62

1. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)/Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) merupakan unsur pelaksana akademik yang mengkoordinir, memantau dan menilai kegiatan penjaminan mutu, ikut mengusahakan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang diperlukan serta pengelolaan TOEFL untuk mahasiswa STIK Pante Kulu.

(26)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

2. Lembaga Penjaminan Mutu/Sistem Penjaminan Mutu Internal dikelola oleh Ketua dan Sekretaris.

3. Ketua serta Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu/SPMI diangkat dan diberhentikan

oleh Ketua setelah mendapat usul dan pertimbangan Senat Sekolah Tinggi, dengan masa jabatan 2 (dua) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

4. Ketua Lembaga Penjaminan Mutu/SPMI bertanggung jawab kepada Ketua.

Pasal 63

Setiap warga Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu wajib berpartisipasi aktif membantu Lembaga Penjaminan Mutu dalam meningkatkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal/SPME (Standar Akreditasi) di STIK Pante Kulu.

Pasal 64

1. Komite Disiplin Mahasiswa (KDM) merupakan unsur penunjang akademik yang mengkoordinir, memantau dan menilai kegiatan tata tertib kehidupan kampus bagi mahasiswa serta ikut mengusahakan sumber daya yang diperlukan.

2. Komite Disiplin Mahasiswa (KDM) dikelola oleh Ketua dan Sekretaris.

3. Ketua serta Sekretaris Komite Disiplin Mahasiswa diangkat dan diberhentikan oleh ketua setelah mendapat usul dan pertimbangan Senat Sekolah Tinggi, dengan masa jabatan 2 (dua) tahun dan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.

4. Komite Disiplin Mahasiswa bertanggung jawab kepada Ketua.

Pasal 65

Setiap warga Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu wajib berpartisipasi aktif membantu Komite Disiplin Mahasiwa (KDM) menjamin terpeliharanya kehidupan kampus yang mendukung pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi dan memberikan landasan dan pedoman bagi mahasiswa sebagai anggota masyarakat ilmiah dan warga kampus untuk bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksana Administratif Pasal 66

1. Unsur pelaksana administratif pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas Bagian Tata Usaha.

2. Bagian Tata usaha membawahi: Sub Bagian Akademik, Sub Bagian Keuangan & Kepegawaian, Sub Bagian Kemahasiswaan & Alumni, dan Sub Bagian Perlengkapan dan Barang.

3. Kepala unsur pelaksana administratif diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan atas usul Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan.

4. Tugas dan wewenang dari unsur pelaksana administratif akan ditetapkan secara tersendiri, berdasarkan undang-undang yang berlaku.

5. Dalam melaksanakan tugasnya unsur pelaksana administratif bertanggung jawab kepada Ketua.

Penunjang Pasal 67

(27)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

1. Unsur penunjang dalam pelaksanaan kegiatan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas Laboratorium, Perpustakaan, Kebun Percobaan dan Hutan Pendidikan. 2. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan dapat membentuk perangkat penunjang di luar ayat (1)

demi kelancaran penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, atas persetujuan Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan.

BAB XI

TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 68

1. Tenaga Kependidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah dosen yang terdiri tetap, dosen tidak tetap (luar biasa) dan dosen tamu.

2. Dosen tetap adalah mereka yang berstatus sebagai tenaga pengajar tetap pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, yang terdiri atas:

1) Dosen tetap LL-Dikti-XIII Aceh, yaitu dosen sebagai Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan pengangkatan dan pemberhentian dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional cq. LL-Dikti-XIII Aceh, dengan rekomendasi Badan Pengurus Yayasan. 2) Dosen Tetap yayasan, yaitu dosen yang diangkat dan diberhentikan oleh Badan

Pengurus Yayasan atas usul pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

3) Dosen tidak tetap (luar biasa) adalah mereka yang memenuhi persyaratan sebagai dosen dan mempunyai status tidak tetap pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan, yang diangkat dan diberhentikan oleh Badan Pengurus Yayasan atas usul pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan.

4) Dosen tamu adalah seseorang yang diundang dan diangkat menjadi dosen untuk jangka waktu tertentu.

Pasal 69

1. Jenjang jabatan akademik dosen adalah Asisten, Asisten Ahli, Lektor dan Guru Besar. 2. Wewenang serta tata cara pengangkatan dan pemberhentian jabatan akademik dosen

diatur sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Kenaikan jenjang akademik seorang dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

Pasal 70

Syarat-syarat untuk dapat diangkat menjadi dosen tetap yayasan adalah mereka yang: 1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Setia kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. 3) Mempunyai moral dan integritas pribadi yang tinggi.

4) Memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap kualitas, perkembangan dan kemajuan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

5) Mempunyai kualifikasi sebagai dosen.

6) Berkelakuan baik dan bebas dari pengaruh Napza (Narkoba, Psikotropika dan Zat Aditif).

BAB XII

MAHASISWA DAN ALUMNI Mahasiswa

(28)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

Pasal 71

1. Semua orang tanpa melihat perbedaan jenis kelamin, suku, keturunan, agama dan pandangan hidup yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat menjadi Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Persyaratan khusus untuk menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah:

1) Warga Negara Indonesia atau warga negara Indonesia turunan asing yang dikukuhkan dengan surat bukti tanda kewarganegaraan.

2) Lulusan SLTA jurusan IPA, Lulusan SKMA A1, A2 atau yang sederajat. 3) Lulus ujian seleksi masuk (tulis dan wawancara).

4) Berbadan sehat (rohani/jiwa dan jasmani/raga), tidak cacat anggota badan dan tidak buta warna.

5) Berkelakuan baik dan bebas dari pengaruh Napza (Narkoba, Psikotropika dan Zat Aditif).

6) Memenuhi ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan dalam ketentuan tersendiri. 3. Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK)

Pante Kulu jika sudah memenuhi beberapa persyaratan tambahan dan prosedur tertentu, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Status mahasiswa terdiri atas:

1) Mahasiswa biasa, yaitu mereka yang memenuhi persyaratan Pasal 71 ayat (1), (2) dan (3).

2) Mahasiswa khusus, yaitu mereka yang persyaratannya diatur dengan ketentuan sendiri.

Pasal 72

1. Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu yang memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut pada pasal 66, mempunyai hak sebagai berikut :

1) Mendapatkan pendidikan, pengajaran dan layanan akademik lainnya sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.

2) Mendapatkan bimbingan dari dosen terutama dosen wali dalam hal penyelesaian kegiatan-kegiatan yang bersifat akademik.

3) Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

4) Ikut serta dalam kegiatan organisasi Kemahasiswaan dalam lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan diatur oleh Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

Pasal 73

1. Setiap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu berkewajiban untuk:

1) Mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

(29)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

2) Memelihara sarana, prasarana, kebersihan, kenyamanan, ketertiban dan keamanan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

3) Menjaga kewibawaan serta nama baik Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

4) Menjunjung tinggi norma agama, kebudayaan dan norma -norma lain yang berlaku umum pada masyarakat Aceh khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya. 5) Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

2. Pelaksanaan dari sanksi atas pelanggaran sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

Pasal 74

1. Dalam upaya meningkatkan penalaran, minat, kegemaran dan kesejahteraan dalam kehidupan kemahasiswaan, maka pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dibentuk organisasi kemahasiswaan yaitu Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Profesi (HMP) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dengan surat keputusan Ketua Sekolah Tinggi. 2. Organisasi kemahasiswaan seperti yang dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dari,

oleh dan untuk mahasiswa sendiri dengan berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku, di bawah bimbingan dan koordinasi Ketua III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) dan bersifat non struktural.

3. Kegiatan-kegiatan mahasiswa di dalam dan di luar kampus yang dilaksanakan atas nama Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu harus terlebih dahulu mendapat izin dari Ketua dan atau Ketua III.

4. Pengurus MPM dan BEM bertanggung jawab kepada Ketua III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu. 5. Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) mengalokasikan dana penunjang

kegiatan mahasiswa sesuai dengan ketentuan dan kemampuan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

6. Persyaratan calon pengurus dan AD/ART organisasi kemahasiswaan harus disesuaikan dengan Statuta dan Panduan Akademik STIk Pante Kulu.

Alumni Pasal 75

1. Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu adalah setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan dan lulus program pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Untuk mempererat hubungan antara alumni dengan almamaternya, alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu membentuk Ikatan Alumni (Rimbawan Alumni) yang diatur dengan ketentuan sendiri.

3. Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu berkewajiban mencintai Almamaternya (sebagai perguruan tinggi tempat alumni kuliah dan menyelesaikan jenjang pendidikan kesarjanaannya).

4. Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu berkewajiban untuk mendukung Tri Darma Perguruan Tinggi, peningkatan kualitas dan pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

5. Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu berkewajiban sebagai pemasar (mempromosikan), sehingga jumlah mahasiswa baru setiap tahunnya meningkat.

(30)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

BAB XIII

SARANA DAN PRASARANA Pasal 76

1. Sarana dan prasarana pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu terdiri atas fasilitas fisik yaitu tanah, bangunan perkuliahan, kantor, perpustakaan, fasilitas laboratorium, kebun percobaan, hutan pendidikan, kenderaan bermotor roda dua dan roda empat serta fasilitas lainnya yang menunjang proses belajar mengajar.

2. Pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu diatur dalam ketentuan tersendiri.

BAB XIV PEMBIAYAAN

Pasal 77

1. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Banda Aceh memperoleh dana untuk kegiatannya dari sumber-sumber:

1) Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Mahasiswa. 2) Bantuan Pemerintah dan masyarakat.

3) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu. 4) Usaha-usaha lain yang tidak mengikat.

2. Pengelolaan dan pemanfaatan dana dari pemerintah diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Penggunaan dana dari sumber lain diatur tersendiri oleh Ketua atas persetujuan Senat Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dan Yayasan Teungku Chik Pante Kulu.

Pasal 78

1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulus diajukan oleh Ketua setelah mendapat persetujuan Senat kepada Pihak Yayasan, untuk mendapatkan pengesahan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu setelah mendapatkan persetujuan dari senat dapat mengelola dan memanfaatkan anggaran pendapatan dan belanja yang telah disahkan oleh Yayasan menurut ketentuan yang telah ditetapkan.

BAB XV

PENGAWASAN DAN AKREDITASI Pasal 79

1. Tata cara pelaksanaan pengawasan mutu dan efesiensi kegiatan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu, didasarkan atas peraturan yang berlaku.

(31)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019

2. Pengawasan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini meliputi: (1) Visi, misi, tujuan dan strategi, (2) Tata pamong, tata kelola dan kerjasama, (3) Mahasiswa dan lulusan. (4) Sumberdaya manusia, (5) Keuangan, sarana dan prasarana, (6) Pendidikan, (7) Penelitian, (8) Pengabdian kepada masyarakat, dan (9) Luaran dan capaian Tri Darma.

3. Penilaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang diangkat oleh Menteri.

4. Pembinaan terhadap Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu didasarkan atas peraturan yang berlaku.

BAB XVI

MUTU DAN PELAYANAN Pasal 80

1. Memenuhi persyaratan dan memperbaiki secara kontinue pengelolaan pendidikan bermutu di Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu di Bidang pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

2. Menjadikan Mitra bagi pembangunan daerah dan nasional.

3. Menghasilkan lulusan berkualitas dan berinovasi Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menyelesaikan masalah kekinian yang muncul dalam masyarakat.

4. Menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu yang dapat menghasilkan publikasi ilmiah terakreditasi dan bereputasi.

5. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu akan memberikan pelayanan yang maksimal terhadap seluruh pemangku kepentingan.

6. Memberi yang terbaik dan menjadikan Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu yang transparan dan akuntabel.

7. Menjadikan Jaringan Kerja Bersama (Net Working) institusional untuk menuju Sekolah Tinggi Kehutanan (STIK) yang unggul dan profesional, independen.

BAB XVII

KERJASAMA INSTITUSIONAL Pasal 81

1. Untuk memacu pencapaian tujuan pendidikan, Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dapat melaksanakan suatu kerjasama yang bersifat institusional dengan lembaga lain baik di dalam negeri maupun di luar negeri

2. Tata cara dan tata laksana kerjasama ini didasarkan kepada pedoman dan peraturan yang berlaku yang tidak bertentangan dengan perundang-undangan.

3. Rincian pelaksanaan kerjasama akan ditetapkan secara khusus oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu bersama Senat dan disetujui oleh badan Pengurus Yayasan.

BAB XVIII

KETENTUAN PERALIHAN DAN PENUTUP Pasal 82

1. Di luar ketentuan-ketentuan dalam Statuta ini berlaku pula ketentuan-ketentuan pemerintah dalam hubungannya

(32)

Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Tahun 2019 Tahun 2010

2. dengan penyelenggaraannya dan Pembinaan Perguruan Tinggi.

3. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dapat menetapkan peraturan-peraturan pelaksanaan kegiatan pendidikan dengan memperhatikan kebijaksanaan Dasar pengembangan Pendidikan Tinggi, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang tertera dalam Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu.

Pasal 83

1. Usulan untuk perubahan, penambahan ataupun pengurangan ketentuan-ketentuan di dalam Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu ini, ditetapkan oleh Ketua setelah mendapat pertimbangan Senat dan persetujuan Badan Pengurus Yayasan Chik Pante Kulu.

2. Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Statuta ini akan diatur kemudian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Statuta ini dinamakan Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Pante Kulu dan dinyatakan berlaku sejak saat ditetapkan.

5. Dengan berlakunya Statuta ini, maka Statuta Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan (STIK) Yayasan Teungku Chik Pante Kulu Darussalam Banda Aceh Tahun 2010 dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ketua Yayasan Tengku Chik Pante Kulu,

H. Fachrurrazi Zamzami, SE, MBA

Ditetapkan di: Banda Aceh Pada Tanggal: 24 Desember 2018 Ketua Sekolah Tinggi Ilmu kehutanan,

Ir. Helmi Hasan Basri, MP

NIDN: 0122106401 Mengetahui:

Kepala LL-Dikti XIII Aceh,

Prof. Dr. Faisal, SH, M.Hum

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : Analisis Belanja Publik dan Penerapan Standard Costing Pada Manajemen Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU), Suatu Kajian Alternatif Pendekatan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat selanjutnya disebut LPPM adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi sekolah

Sperma dapat merupakan zat mutagen bagi sel-sel epitel serviks dengan frekuensi perkawinan dua kali atau lebih memungkinkan zat mutagen (sperma) dari pasangan seksualnya yang lain

Menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menjadikan komputer dapat mengubah data menjadi informasi yang diperlukan

Apabila dalam uterus tidak terdapat embrio pada hari ke 11 sampai 13 pada babi serta pada hari ke 15 – 17 pada domba, maka PGF2α akan dikeluarkan dari endometrium

Kesimpulan : Ditemukan adanya gambaran kebijaan terkait kesehatan, ketersediaan obat, program dan konten edukasi, dan sumber daya yang mendukung perawatan paliatid di

Analisis ini merupakan analisis statistik multivariabel yang didasarkan pada matriks data I baris (untuk jenis pasca larva udang) dan J kolom (untuk stasiun

SATUAN KERJA : Kanwil Kementerian Agama Provinsi Gorontalo.. NO