• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Pneumonia Aspirasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Pneumonia Aspirasi"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Br Belelakakanangg

Pneumonia aspirasi merupakan peradangan yang mengenai parenkim paru, Pneumonia aspirasi merupakan peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan distal dari bronkus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan al

alveoveolili, , seserta rta memenimnimbubulklkan an kokonsnsololididasi asi jajariringngan an paparu ru dadan n gagangngguguanan  pertukaran gas

 pertukaran gas setempat yang setempat yang disebabkan oleh disebabkan oleh aspirasi aspirasi benda asing benda asing baik yangbaik yang  berasal dari dalam tubuh maupun di luar tubuh p

 berasal dari dalam tubuh maupun di luar tubuh penderita.enderita.11

Pneumonia sebenarnya bukan peyakit baru. Tahun 1936 pneumonia menjadi Pneumonia sebenarnya bukan peyakit baru. Tahun 1936 pneumonia menjadi  penyebab

 penyebab kematian kematian nomor snomor satu atu di Amerika. di Amerika. Penggunaan antibiotik, Penggunaan antibiotik, membuatmembuat  penyakit

 penyakit ini ini bisa bisa dikontrol dikontrol beberapa beberapa tahun tahun kemudian. kemudian. amun amun tahun tahun !""",!""", kom

kombinbinasi asi pnepneumoumonia nia dan dan in#in#lueluen$a n$a kemkembalbali i mermerajalajalela. ela. %i %i &nd&ndoneonesia,sia,  pneumonia

 pneumonia merupakan merupakan penyebab kematipenyebab kematian an nomor nomor tiga tiga setelah setelah kardiovaskuler kardiovaskuler  dan T'(. )aktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi

dan T'(. )aktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian.angka kematian.11

%i Amerika pneumonia aspirasi yang terjadi pada komunitas *PA+ adalah %i Amerika pneumonia aspirasi yang terjadi pada komunitas *PA+ adalah seb

sebanyanyak ak 1!"1!"" " per per 1""1""."".""" " penpendudduduk uk per per tahtahun, un, sedsedangangkan kan pnepneumoumoniania aspirasi nosokomial *PA sebesar -"" pasien per 1"".""" pasien raat inap aspirasi nosokomial *PA sebesar -"" pasien per 1"".""" pasien raat inap  per

 per tahun. tahun. PA lebih sPA lebih sering ering dijumpai dijumpai pada pada pria pria daripada daripada perempuan, perempuan, terutamaterutama usia anak atau lanjut.

usia anak atau lanjut.1,31,3

Aspirasi merupakan proses terbaanya bahan yang ada di oro#aring pada saat Aspirasi merupakan proses terbaanya bahan yang ada di oro#aring pada saat respirasi kesaluran napas baah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim respirasi kesaluran napas baah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim  paru.

 paru. +erusakan +erusakan yang yang terjadi terjadi tergantung tergantung jumlah jumlah dan dan jenis jenis bahan bahan yangyang teraspirasi serta daya tahan tubuh. /indrom aspirasi dikenal dalam berbagai teraspirasi serta daya tahan tubuh. /indrom aspirasi dikenal dalam berbagai  bentuk

 bentuk berdasarkan berdasarkan etiologi etiologi dan dan pato#isiologi pato#isiologi yang yang berbeda berbeda dan dan cara cara terapiterapi yang juga berbeda.

yang juga berbeda.!,0!,0

Agena

Agenagen gen mikromikroba ba yang menyebabayang menyebabakan kan pneumpneumonia memiliki onia memiliki tiga tiga bentubentuk k  transmisi primer2 *1 aspirasi sekret yang berisi mikroorganisme patogen yang transmisi primer2 *1 aspirasi sekret yang berisi mikroorganisme patogen yang

(2)

telah berkolonisasi pada oro#aring, *! inhalasi aerosol yang in#eksius, dan *3 telah berkolonisasi pada oro#aring, *! inhalasi aerosol yang in#eksius, dan *3  penyebaran

 penyebaran hematogen hematogen dari dari bagian bagian ekstrapulmonal. ekstrapulmonal. Aspirasi Aspirasi dan dan inhalasiinhalasi agenagen in#eksius adalah dua cara tersering yang menyebabkan pneumonia, agenagen in#eksius adalah dua cara tersering yang menyebabkan pneumonia, sementara penyebaran secara hematogen lebih jarang terjadi.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Pneumonia aspirasi dide#inisikan sebagai inhalasi isi oro#aring atau lambung ke dalam laryn dan saluran perna#asan baah. 'eberapa sindrom perna#asan mungkin terjadi setelah aspirasi, tergantung pada jumlah dan jenis material aspirasi, #rekuensi aspirasi dan respon host  terhadap material aspirasi. Pneumonitis aspirasi * Mendelson’s syndrome adalah jejas kimia yang disebabkan oleh inhalasi isi lambung.! ama lain nya yaitu  Anaerobic  pneumonia, aspirasi vomitus, pneumonia necrotizing , pneumonitis aspirasi,  pneumonitis kimia.

B. Epidemiologi

%i Amerika pneumonia aspirasi yang terjadi pada komunitas *PA+ adalah sebanyak 1!"" per 1"".""" penduduk per tahun, sedangkan pneumonia aspirasi nosokomial *PA sebesar -"" pasien per 1"".""" pasien raat inap  per tahun. PA lebih sering dijumpai  pada pria daripada perempuan, terutama usia anak atau lanjut. Aspirasi pneumonia adalah  penyebab kematian paling umum pada pasien dengan dis#agia karena gangguan neurologis, suatu kondisi yang mempengaruhi sekitar 3"".""" sampai 6"".""" orang setiap tahun di Amerika /erikat.1,!,4

B. Etiologi

Terdapat 3 macam penyebab sindroma pneumonia aspirasi, yaitu aspirasi asam lambung yang menyebabkan pneumonia kimiai, aspirasi bakteri dari oral dan oropharingeal menyebabkan pneumonia bakterial, Aspirasi minyak, seperti mineral oil   atau vegetable oil   dapat menyebabkan exogenous lipoid   pneumonia. Apirasi benda asing merupakan kegaatdaruratan  paru dan pada  beberapa kasus merupakan #aktor predisposisi pneumonia bakterial.1,3

(4)

&n#eksi terjadi secara endogen oleh kuman oro#aring yang biasanya  polimikrobial namun jenisnya tergantung kepada lokasi, tempat terjadinya, yaitu di komunitas atau di 5/. Pada PA+, kuman patogen terutama berupa kuman anaerob obligat *0106 yang terdapat di sekitar  gigi dan dikeluarkan melalui ludah, misalnya  Peptococcus yang juga dapat disertai  Klebsiella  pnemoniae dan Stafilococcus, atau  fusobacterium nucleatum,  Bacteriodes melaninogenicus, dan Peptostreptococcus. Pada PA pasien di 5/ kumannya  berasal dari kolonisasi kuman anaerob #akultati#, batang 7ram negati#,  pseudomonas, proteus, serratia, dan S aureus di samping bisa  juga disertai

oleh kuman ananerob obligat di atas.1,0

+ondisi yang mempengaruhi pneumonia aspirasi antara lain2

• +esadaran yang berkurang, merupakan hasil ayang berbahaya dari re#le  batuk dan penutupan glottis.

• %is#agia dari gangguan syara# 

• 7angguan pada system gastrointestinal, seperti penyakit esophageal,  pembedahan yang melibatkan saluran atas atau esophagus, dan aliran

lambung.

• 8ekanisme gangguan penutupan glottis atau s#ingter jantung karena trakeotomi, endotracheal intubations *T, bronkoskopi, endoskopi atas dannasogastric feeding  *7T

• Anestesi #aringeal dan kondisi yang bermacammacam seperti muntahan yang diperpanjang, volume saluran cerna yang lebar, gastrostomi dan  posisi terlentang.

• :ainlain2 #istula trakeoeso#ageal, pneumonia yang berhubungan dengan ventilator, penyakit periodontal dan trakeotomi.

+ondisikondisi ini kesemuanya berbagi dalam seringnya dan banyaknya volume aspirasi, yang meningkatkan kemungkinan pengembangan  pneumonitis aspirasi.

(5)

Pasien dengan stroke atau penyaki kritis yang membutuhkan peraatan  biasanya mempunyai beberapa #actor resiko dan memperbaiki kasus yang mempunyai proporsi yang besar. +urangnya kebersihan gigi khususnya pada orang tua atau pasien yang kondisinya lemah, menyebabkan koloni dalam mulut dengan organism patogenik yang secara potensial bisa menyebabkan  bertambahnya jumlah bakteri. Peningkatan resiko in#eksi dapat menyebabkan

aspirasi.

. Da!a ta"an trakt#s respiratori#s

8ekanisme daya tahan traktus respiratorius bagian baah sangat e#isien untuk  mencegah in#eksi dan terdiri dari23

$. /usunan anatomis rongga hidung %. ;aringan lim#oid di nasooro#aring

&. 'ulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan sekret yang dikeluarkan oleh set epitel tersebut.

'. 5e#leks batuk 

(. 5e#leks epiglotis yang mencegah terjadinya aspirasi sekret yang terin#eksi. ). %rainase sistem lim#atik dan #ungsi menyaring kelenjar lim#e regional. *. )agositosis, aksi en$imatik dan respons imunohumoral terutama dari

imunoglobulin A *&gA.4

(6)

+am,ar %- Sistem respirasi an#sia*

D. Patofisiologi

Aspirasi merupakan hal yang dapat terjadi pada setiap orang. %i sini terdapat  peranan aksi mukosilier dan makro#ag alveoler dalam pembersihan material yang teraspirasi. Terdapat 3 #aktor determinan yang berperan dalam  pneumonia aspirasi, yaitu si#at material yang teraspirasi, volume aspirasi, serta

#aktor de#ensi# host.!

Perubahan patologis pada saluran napas pada umumnya tidak dapat dibedakan antara  berbagai penyebab pneumonia, hampir semua kasus gangguan terjadi  pada parenkim disertai  bronkiolitis dan gangguan interstisial. Perubahan  patologis meliputi kerusakan epitel, pembentukan mukus dan akhirnya terjadi  penyumbatan bronkus. /elanjutnya terjadi in#iltrasi sel radang peribronkial *peribronkiolitis dan terjadi in#eksi baik pada jaringan interstisial, duktus alveolaris maupun dinding alveolus, dapat pula disertai pembentukan membran hialin dan  perdarahan intra alveolar. 7angguan paru dapat berupa restriksi, di#usi dan per#usi.!

Pneumonia aspirasi mengarah kepada konsekuensi patologis akibat secret oro#aringeal, nanah, atau isi lambung yang masuk ke saluran napas bagian

(7)

 baah. Penyakit ini terjadi pada orang dengan level kesadaran yang berubah karena serangan cerebrovascular accident  *(<A, !"S lesion mass, keracunan obat atau overdosis dan cidera kepala. +ebanyakan individu mengaspirasi sedikit secret oro#aringeal selama tidur, dan secret tersebut akan dibersihkan secara normal.3

)aktor predisposisi terjadinya aspirasi berulangkali adalah21

$. Penurunan kesadaran yang mengganggu proses penutupan glottis, re#le batuk *kejang, stroke, pembiusan, cedera kepala, tumor otak %. %is#agia sekunder akibat penyakit esophagus atau sara# *kanker 

naso#aring, scleroderma

&. +erusakan s#ingter esophagus oleh selang nasogastrik. ;uga peran  jumlah bahan aspirasi, hygiene gigi yang tidak baik, dan gangguan

mekanisme klirens saluran napas.

Predisposisi ter/adin!a pne#monia aspirasi Per#,a"an tingkat kesadaran

• /troke • +ejang

• &ntoksikasi *alkohol dan obat lainnya • Trauma kepala • Anastesi ekanisme •   "asogastric tube •   #ntubasi endotra$eal  •  %racheostomy

•  upper gastrointestinal endoscopy •  bronchoscopy

Pen!akit ne#rom#sk#ler

•  multiple sclerosis •   par$inson’s disease •  myasthenia gravis

•  bulbaratau pseudobulbar palsy

+angg#an gastro0oesop"ageal

• inkompetensi s#ingter cardiac • striktur oesophageal • neoplasma • obstruksi gaster  •   protracted vomiting  Lainn!a •  posisi recumbent  general debility

(8)

Aspirasi mikroorganisme patologik yang berkoloni pada oro#aring adalah cara in#eksi saluran pernapasan bagian baah yang paling sering dan menyebabkan  pneumonia bakteri. Pneumonia anaerobik disebabkan oleh aspirasi sekret oro#aringeal yang terdiri dari mikroorganisme anaerob seperti Bacteroides,  &usobacterium,  Peptococcus, dan Peptostreptococcus yang merupakan spesies yang paling sering ditemukan diantara pasienpasien dengan kebersihan gigi yang buruk. Aitan gejala biasanya terjadi secara perlahan lahan selama 1 hingga ! minggu, dengan demam, penurunan berat badan, anemia, leukositosis, dispnea, dan batuk disertai produksi sputum berbau  busuk. Absesabses paru yang terbentuk pada parenkim paru dapat rusak, dan empiema dapat timbul seperti mikrobamikroba yang berjalan ke permukaan  pleura. +ebanyakan absesabses tersebut terbentuk pada paru kanan bagian  posterior dan segmen basilar bronkopulmonal akibat gaya gravitasi karena  banyak cabang yang langsung menuju cabang bronkus utama kanan.!

5esiko dari aspirasi secara langsung terkait dengan level kesadaran pasien *contoh2 penurunan 'lasco( !oma Scale =7(/> yang dihubungkan dengan resiko aspirasi yang meningkat. :uasnya dan sulitnya penyakit ini secara langsung terkait dengan volume dan kadar asam cairan yang dihirup. Aspirasi isi lambung dalam jumlah besar juga dikenal dengan Mendelson syndrome, yang bisa menyebabkan perna#asan akut dalam aktu 1 jam. +adar asam dan isi lambung menghasilkan pembakaran kimia pada cabang tracheobronchial yang terlibat dalam aspirasi.

/ebuah penelitian pada tikus menunjukkan baha terdapat dua #ase mekanisme kerusakan paru setelah aspirasi asam. Puncak #ase pertama terjadi  pada satu hingga dua jam setelah aspirasi dan menghasilkan e#ek langsung yang diakibatkan p? yang rendah saat aspirasi pada selsel alveolar  permukaan kapiler. )ase kedua, puncak pada empat hingga enam jam,  berhubungan dengan in#iltrasi neutro#il ke dalam alveoli dan intestinum paru, dengan karakteristik gambaran histologist in#lamasi akut. 8ekanisme jejas  pada paru setelah aspirasi lambung melibatkan mediatormediator in#lamasi,

(9)

selsel in#lamasi, adesi molekuler, dan en$im, terdiri dari %umor "ecrosis  &actor a,, interleu$in)*, cyclooxygenase dan produk lipoxygenase dan  +eactive xygen Species *5@/. 8eskipun neutro#il dan komplemen berperan

dalam perkembangan jejas, penelitian pada hean, neutropenia, inhibitor  #ungsi neutro#il, menginaktivasi interleukin- *chemoatraktan poten neutro#il, dan inaktivasi komplemen melemahkan jejas akut pada paru yang diinduksi aspirasi asam.!

+arena asam lambung mencegah pertumbuhan bakteri, isi lambung tetap steril dibaah kondisi normal. kesterilan isi lambung yang relati# normal, bakteri tidak menjalankan peran dalam tahap aal penyakit. &ni tidak sepenuhnya baik   bagi pasien dengan gastroparesis atau sembelit atau bagi mereka yang

menggunakan antasida * Proton Pump #nhibitor  =PP&>,?! receptor antagonist . %engan tanpa melihat jumlah bakteri inokulum, in#eksi bakteri yang parah  bisa saja terjadi setelah cidera kimia aal. Aspirasi isi lambung secara  bersama dengan adanya partikel, menyebabkan terjadi #okus peradangan dan reaksi tubuh terhadap benda asing dengan kerusakan jaringan secara menyeluruh akibat asam. Partikel dan asam lambung bekerja sama secara sinergis menyebabkan kebocoran kapiler alveolar. &si lambung tidak steril sehingga aspirasi yang terjadi dapat disertai bakteri. nam puluh sampai 1"" terdiri dari kuman anaerob. 7abungan kuman aerob dan anaerob sering dijumpai pada aspirasi yang terjadi di 5umah sakit.!,4

Ada dua persyaratan untuk menghasilkan pneumonia aspirasi2

1. membahayakan bagi pertahanan biasa yang melindungi saluran baah, termasuk penutupan glottis, re#lek batuk, dan mekanisme pembukaan. !. /ebuah inolukrum mengganggu saluran baah dengan si#at toksiknya

langsung, stimulasi proses peradangan dari bakteri inolukrum yang cukup atau penghambatan karena volume $at atau $at partikelnya yang cukup.

(10)

+am,ar &- par#0par# !ang mengalami infeksi$

/indrom aspirasi lain berkaitan dengan bahan yang diaspirasi *biasanya makanan atau cairan bukan asam *misalnya karena hampir tenggelam atau saat pemberian makanan yang menyebabkan obstruksi mekanik. 'ila cairan teraspirasi, trakea harus segera diisap untuk menghilangkan obstruksinya. 'ila yang diaspirasi adalah bahan padat, maka gejala yang terlihat akan bergantung  pada ukuran bahan tersebut dan lokasinya dalam saluran pernapasan. ;ika  bahan tersebut tersangkut dalam bagian atas trakea, akan menyebabkan obstruksi total, apnea, aphonia, dan dapat terjadi kematian cepat. ;ika bahan tersangkut pada bagian saluran pernapasan yang kecil, tanda dan gejala yang timbul dapat berupa batuk kronik dan in#eksi berulang.!

(11)

+am,ar '- Al1eoli !ang terisi ole" aspirasi makanan$

E. Klasifikasi

Aspirasi bisa terjadi pada individu yang sehat tanpa gejala perkembangan in#eksi tergantung pada #aktor#aktor lain seperti ukuran inolukrum, besarnya e#ek yang dihasilkan oleh organisme dan pertahanan bagian yang ditempatinya seperti penutupan glottis, re#lek batuk, dan status imunologis. Pneumonia bisa muncul mengikuti aspirasi mikroorganisme yang virulen. %an istilah  pneumonia digunakan untuk kemunculan pneumonia ketika ukuran inolukrum

cukup luas danatau gagalnya pertahanan bagian yang ditempatinya.

Aspirasi bisa dibagi menjadi dua kategori. &ni mempunyai penilaian penting, yang akan menyebabkan bakteri pneumonia dengan organism mulut mendominasi. Aspirasi isi lambung akan menyebabkan sebuah pneumonitis kimia *contoh2 Mendelson’s syndrome karena isi lambung biasanya steril, tapi kadar asamnya menghasilkan perkembangan radang yang cepat pada paru  paru. Terdapat tumpang tindih antara pneumonia dan pneumonitis, tetapi memungkinkan untuk membuat perbedaan dan menyesuaikan peraatan yang sesuai. /indromsindrom aspirasi yang lain termasuk penghambatan saluran karena benda asing dan pneumonia lipoid eksogen.

Aspirasi meliputi beberapa sindrom aspirasi2

1. Pneumonitis kimia2 aspirasi agen toksik seperti asam lambung, cidera instanteneus ditandai dengan hipoksemia. Pengobatan membutuhkan dukungan ventilator bertekanan positi#.

!. 5e#lek penutupan saluran na#as2 aspirasi cairan *air, garam, makanan nasogastrik dapat menyebabkan laringospasme pada saluran  perna#asan dan edema pulmo yang menghasilkan hipoksemia.

(12)

Pengobatan termasuk perna#asan dengan tekanan positi# yang tidak  teratur dengan 1"" oksigen dan isoproterenol.

3. @bstruksi mekanik2 aspirasi cairan atau $at partikel *saluran perna#asan makanan secara parsial, hot dog , kacang bisa menghasilkan  penghambatan mekanis yang sederhana. Terjadinya batuk, desahan dab dispnea dengan atelektasis yang terlihat pada  -)ray di dada. Pengobatan memerlukan penyedotan trakeobronkial dan menghilangkan $at partikel dengan serat optic bronkoskopi.

0. Pneumonia aspirasi2 aspirasi bakteri dari oro#aring. Pasien mengalami  batuk, demam, batuk berdahak dan hasil radiogra#i menunjukkan

in#iltrasi. Pengobatan membutuhkan antibiotik.

2. +e/ala Klinis

7ejala klinis dapat berupa bronkopneumonia, pneumonia lobar, pneumonia nekrotikans, atau abses paru dan dapat diikuti terjadinya empiema. Pasien mendadak batuk dan sesak napas sesudah makan atau minum. Aitan umumnya insidious, alaupun pada in#eksi anaerob bisa memberikan gambaran akut seperti pneumonia pneumokokus berupa sesak napas pada saat istirahat, sianosis. Bmumnya pasien datang 1! minggu sesudah aspirasi, dengan keluhan demam mengigil, nyeri pleuritik, batuk, dan dahak purulen  berbau * pada 4" kasus. +emudian bisa ditemukan nyeri perut, anoreksia, dan penurunan berat badan, bersuara saat napas *mengi, takikardi, merasa  pusing atau kebingungan, merasa marah atau cemas.1,!,4

+. Diagnosis

%iagnosis pneumonia aspirasi harus dilihat dari gejala pasien dan temuan dari  pemeriksaan #isik. +eterangan dari #oto polos dada, pemeriksaan darah dan kultur sputum yang  juga berman#aat. )oto torak biasanya digunakan untuk  mendiagnosis pasien di rumah sakit dan beberapa klinik yang ada #asilitas #oto  polosnya. amun, pada masyarakat *praktek umum,  pneumonia biasanya didiagnosis berdasarkan gejala dan pemeriksaan #isik saja. 8endiagnosis  pneumonia bisa menjadi sulit pada beberapa orang, khususnya mereka dengan

(13)

 penyakit penyerta lainnya. Adakalanya (T scan dada atau pemeriksaan lain diperlukan untuk membedakan pneumonia dari penyakit lain.1,4

@rang dengan gejala pneumonia memerlukan evaluasi medis. Pemeriksaan #isik oleh tenaga kesehatan menunjukkan adanya peningkatan suhu tubuh,  peningkatan laju pernapasan .tachypnea/, penurunan tekanan darah

*hipotensi , denyut jantung yang cepat *takikardi dan rendahnya saturasi oksigen, yang merupakan jumlah oksigen di dalam darah yang indikasikan oleh oksimetri atau analisis gas darah. @rang dengan kesulitan bernapas, yang  bingung, atau memiliki sianosis memerlukan perhatian segera.!,4

Pemeriksaan #isik tergantung pada luas lesi di paru. Pada pemeriksaan terlihat  bagian yang sakit tertinggal aktu bernapas, #remitus raba meningkat disisi yang sakit. Pada perkusi ditemukan redup, pernapasan bronkial, ronki basah halus, ego#oni, bronko#oni, C(hispered   pectorilo0uyD. +adang kadang terdengar bising gesek pleura .pleural friction rub/. %istensi abdomen terutama pada konsolidasi pada lobus baah paru, yang perlu dibedakan dengan kolesistitis dan peritonitis akut akibat per#orasi.!

Pemeriksaan pen#n/ang

1 . Pemeriksaan :aboratorium

Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan jumlah leukosit yang meningkat *lebih dari 1"."""mm3, kadang kadang mencapai 3"."""mm3, yang mengindikasikan adanya in#eksi atau in#lamasi. Tapi pada !" penderita tidak terdapat leukositosis. ?itung jenis leukosit C shift to the left D. :% selalu naik. 'illirubin direct atau indirect dapat meningkat, oleh karena pemecahan dari sel darah merah yang terkumpul dalam alveoli dan dis#ungsi dari hepar oleh karena hipoksia. Bntuk menentukan diagnosa etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Analisis gas darah menunjukan hipoksemia dan hipokarbia, pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.3

(14)

!.Pemeriksaan radiologi

a. Foto Toraks

Pemeriksaan radiologi pilihan untuk pneumonia aspirasi

adalah foto toraks.

13

Gamaran radiologi pneumonia

aspirasi er!ariasi tergantung pada eratn"a pen"akit dan

lokasin"a. #ous a$ah dan lous tengah kanan paling

sering terkena% &etapi lous a$ah kiri 'uga sering.

(itemukan area)area ireguler "ang tidak eratas tegas

"ang mengalami peningkatan densitas. Pada tahap a$al

area densitas tinggi terseut han"a lokal% akan tetapi pada

tahap lan'ut akan erkelompok* men"atu +in,ltrat-. Pada

eerapa kasus pneumonia aspirasi ersifat akut dan akan

ersih dengan epat ketika pen"ea "ang menimulkan

aspirasi telah teratasi. Pada eerapa kasus% pneumonia

diseakan oleh pen"akit kronik dan aspirasi erulang

akan mengakiatkan pneumonitis asis paru kronik "ang

menampilkan erak era$an +perseluungan inhomogen-.

14%15

Lokasi

infiltrate-'agian tengah dan baah lobus kanan paru paling sering terjadi in#lamasi dengan ukuran lebih besar 

Pasien yang mengalami aspirasi pada keadaan berdiri, in#iltrat akan terbentuk pada lobus kanan dan kiri bagian baah.

Pasien yang mengalami aspirasi pada pada keadaan berbaring  posisi dekubitus lateral kiri, in#iltrate akan terbentuk pada sisi kiri.

Pada pasien pecandu alkohol yang mengalami aspirasi pada posisi  prone, kosolidasi yang terbentuk lebih sering pada lobus atas paru  paru kanan.

(15)

Gambar 5. Aspiration pneumonia. Memperlihatkan infltrat pada paru

Gamaran radiologi klasik dari pneumonia adalah

perseluungan inhomogen +konsolidasi- dengan

air 

bronchograms sign% dengan distriusi segmental atau

loar. Pneumonia aspirasi dapat ter'adi pada pasien "ang

kesulitan menelan. Pneumonia diseakan oleh aspirasi

ahan)ahan "ang terinfeksi dari orofaring dan esophagus

ke dalam saluran napas a$ah. /eadaan ini sering ditemui

pada pasien "ang tidak sadar dan pada pasien dengan

pen"akit

neuromuscular 

atau kelainan esophagus "ang

menimulkan reuks +reuks gastroesofageal-. egmen

posterior lous atas kanan atau segmen superior lous

a$ah kanan "ang sering terkena. n,ltrat pada asis lous

a$ah ilateral 'uga pertanda pneumonia aspirasi. spirasi

dalam 'umlah keil tetapi erulang)ulang akan memerikan

gamaran in,ltrate difus.

16

Pada foto toraks terlihat gamaran in,ltrat pada segmen

paru unilateral "ang dependen dan mungkin disertai

ka!itasi dan efusi pleura. #okasi tersering adalah lous

kanan tengan dan*atau lous atas% meskipun lokasi ini

tergantung kepada 'umlah aspirat dan posisi adan pada

saat aspirasi.

8

(16)

Gambar 6. Foto toraks seorang pasien dengan pneumonia aspirasi besar dari paru kanan16

Gambar 7. Aspirasi pneumonia. Seorang pria berusia 8 tahun

dengan kondisi umum baik! demam dan batuk. Foto toraks "A tampak  radioopak pada lobus ba#ah kiri.17

(17)

Gambar 8. Aspirasi pneumonia

+am,ar 3- rontgen t"ora4 pasien dengan aspirasi masif pada par#0par# kanan.(

(18)

+am,ar $5- rontgen t"ora4 pasien dengan pne#monia aspirasi par#0par# kiri(

Computed Tomography Scanning

 $%T s&an' Toraks

Pemeriksaan & san leih unggul dianding dengan foto

kon!ensional dalam menentukan sifat% luas% dan komplikasi

aspirasi. ultidetektor & +(&- telah terukti efektif dalam

menge!aluasi adan"a enda asing atau airan. Pada pasien "ang

diduga aspirasi enda asing% dalam huungann"a dengan (&%

dapat menggamarkan lokasi "ang sesungguhn"a. &emuan ini

mungkin dapat memantu pen"ea aspirasi seperti ,stulla

atau tumor tenggorokan% laring% atau kerongkongan.

18

Gamaran

& san "ang dapat kita peroleh pada pneumonia aspirasi adalah

adan"a peningkatan densitas dari paru)paru "ang terkena ahan

aspirasi erupa a"angan opak. a"angan ini terlihat seperti

konsolidasi dan

ground-glass opacities.

13%15

(19)

Gambar 11. Aspirasi pneumonia. %T s&an melalui bronkus lobus ba#ah

menun(ukkan benda logam di kiri ba#ah bronkus lobus18

Magnetic Resonance Imaging

 $M)*' Toraks

eerapa penelitian esar dari  "ang didedikasikan untuk

pen"akit aspirasi pneumonia ini telah dilakukan. amun% hasil

dari studi kasus dipulikasikan untuk mengkon,rmasi akurasi

penitraan  untuk kondisi)kondisi seperti peradangan akut%

granuloma% dan ,rosis.  erker'a aik dalam mende,nisikan

sifat aspirasi dan reaksi tuuh terhadap aspirasi. eerapa

penulis telah menemukan ah$a  leih unggul daripada &

san dalam diagnosis lipoid aspirasi.

18

Gambar 1+. gambaran pneumonia dengan menggunakan M)* terlihat pada panah ,ang terbesar

(20)

 a

 &idak

ontgen &hora:

ontgen &hora:

egatif 

Positif 

egatif 

Positif 

Peristi$a aspirasiPneumonia asprasi

ronkitis

Pneumonia

(urasi ge'ala ; 24 'am

 &idak diterapi antiiotik% tindakan suportif 

 &erapi antiiotik% tindakan suportif 

 &idak

 a

 &idak diterapi antiiotik% tindakan suportif 

 &erapi antiiotik% tindakan suportif 

 &anda dan ge'ala infeksi tratus respiratorius inferior

i$a"at aspirasi isi lamung +pasti atau suspet

supet-H. Skema Diagnostik 

(21)

Ta,el %. Skema diagnosis pne#monia aspirasi%

I. Penatalaksanaan

Pasien dibaringkan setengah duduk. Pada pasien dengan dis#agi dan atau gangguan re#le menelan perlu dipasang selang nasogastrik. 'ila cairan teraspirasi, trakea harus segera diisap untuk menghilangkan obstruksinya. :akukan maneuver  1eimlich untuk mengeluarkan aspirasi bahan padat, bila bahan yang teraspirasi tidak dapat dikeluarkan segera lakukan trakeotomi *krikotirotomi. Pengeluaran bahan yang tersangkut, biasanya dilakukan dengan bronkoskopi. 'erikan oksigen nasal atau masker bila ada tanda gagal napas berikan bantuan ventilasi mekanik. :akukan  postural drainage untuk membantu pengeluaran mukus dari paruparu 1,!,4

Pneumonia aspirasi *PA dengan tipe yang didapat di masyarakat diberikan penisilin atau se#alosporin generasi ke 3, ataupun klindamisin 6"" mg iv - jam bila penisilin tidak mempan atau alergi terhadap  penisilin. 'ila PA didapatkan di rumah sakit diberikan antibiotika

spectrum luas terhadap kuman aerob dan anaerob, misalnya aminoglikosida dikombinasikan dengan se#alosporin generasi ke 3 atau 0, atau klindamisin. Perlu dipertimbangkan pola dan resistensi kuman di rumah sakit bersangkutan. %ilakukan evaluasi hasil terapi dan resolusi terhadap terapi berdasarkan gambaran klinis bakteriologis untuk  memutuskan penggantian atau penyesuaian antibiotik *A'.1

Tidak ada patokan pasti lamanya terapi. Antibiotik perlu diteruskan hingga kondisi pasien baik, gambaran radiologis bersih atau stabil selama ! minggu. 'iasanya diperlukan terapi 36 minggu. 1

(22)

1. Atelektasis

telektasis adalah istilah "ang erarti pengemangan paru

"ang tidak sempurna dan men"iratkan arti ah$a al!eolus

pada agian paru "ang terserang tidak mengandung udara

dan kolaps. telektasis seenarn"a ukan pen"akit% tetapi

ada kaitann"a dengan pen"akit parenkim paru. telektasis

timul karena al!eoli men'adi kurang erkemang atau

tidak erkemang. &erdapat dua pen"ea utama kolaps

"aitu atelektasis asorpsi sekunder dari ostruksi ronkus

atau eronkiolus% dan atelektasis "ang diseakan oleh

penekanan.

 5

Gambaran 1+. Atelektasis. 2obus kiri atas tertarik. Tampak bagian atas aorta knob

+. 34usi pleura

<fusi Pleura +Fluid in the chest; Pleural fuid

- adalah

pengumpulan airan di dalam rongga pleura. ongga

pleura adalah rongga "ang terletak diantara selaput "ang

melapisi paru)paru dan rongga dada.(alam keadaan

normal% han"a ditemukan selapis airan tipis "ang

memisahkan kedua lapisan pleura. =enis airan lainn"a

"ang isa terkumpul di dalam rongga pleura adalah darah%

(23)

nanah% airan seperti susu dan airan "ang mengandung

kolesterol tinggi.

 21

Gambaran 1. Gambar Foto toraks posisi "A tegak menun(ukkan e4usi pleura sisi kiri

dan hilangn,a sudut &ostophrenikus kiri lateral.

. Massa di "aru

/arsinoma ronkogen dimulai seagai a"angan noduler

keil di perifer paru dan akan erkemang men'adi suatu

massa seelum ter'adi keluhan. iasan"a massa di paru

seesar 4)12 m erentuk ulat atau o!al "ang eren'ol

+

globulated)

dan kadang)kadang pada pemeriksaan

tomogra, terlihat gamaran radiolusen "ang menun'ukkan

adan"a nekrosis di dalam tumor .

23

(24)

Gambar 1. Foto Toraks. Massa paru kanan atas.

Gambar ini adalah ra, dada dari seseorang dengan

massa paruparu.

Massa di kanan atas paruparu ditun(ukkan dengan tanda

panah

J. Komplikasi

$. +agal nafas dan sirk#lasi

#ek pneumonia terhadap paruparu pada orang yang menderita  pneumonia sering kesulitan berna#as,dan itu tidak mungkin bagi mereka untuk tetap cukup berna#as tanpa  bantuan agar tetap hidup. 'antuan  pernapasan noninvasiv yang dapat membantu seperti mesin untuk jalan na#as dengan bilevel tekanan positi#,dalam kasus lain pemasangan endotracheal tube kalau perlu dan ventilator dapat digunakan untuk  membantu perna#asan. Pneumonia dapat menyebabkan gagal na#as oleh  pencetus acute respiratory distress  syndrome *A5%/. ?asil dari gabungan in#eksi dan respon in#lamasi dalam paruparu segera diisi cairan dan menjadi sangat kental, kekentalan ini menyatu dengan keras menyebabkan kesulitan penyaringan udara untuk cairan alveoli,harus membuat ventilasi mekanik yang dibutuhkan.!

(25)

8erupakan komplikasi potensial dari pneumonia. /epsis terjadi karena mikroorganisme masuk ke aliran darah dan respon sistem imun melalui sekresi sitokin. /epsis seringkali terjadi pada pneumonia karena bakteriE streptoccocus pneumonia merupakan salah satu penyebabnya. &ndividu dengan sepsis atau septik membutuhkan unit  peraatan intensi# di rumah sakit. 8ereka membutuhkan cairan in#us dan obatobatan untuk membantu mempertahankan tekanan darah agar tidak turun sampai rendah. /epsis dapat menyebabkan kerusakan hati,ginjal,dan jantung diantara masalah

lain dan sering menyebabkan kematian.!

&. Eff#si ple#ra7emp!ema dan a,6es

Ada kalanya,in#eksi mikroorganisme pada paruparu akan menyebabkan  bertambahnya *e##usi pleura cairan dalam ruang yang mengelilingi paru *cavum pleura. ;ika mikroorganisme itu sendiri ada di rongga pleura, kumpulan cairan ini disebut empyema. 'ila cairan pleura ada pada orang dengan pneumonia, cairan ini sering diambil dengan jarum *toracentesis dan diperiksa, tergantung dari hasil pemeriksaan ini. Pada kasus empyema

 berat perlu tindakan pembedahan. ;ika cairan tidak dapat

dikeluarkan,mungkin in#eksi berlangsung lama, karena antibiotik tiak  menembus dengan baik ke dalam rongga pleura. Abses pada paru biasanya dapat dilihat dengan #oto thora dengan sinar  atau (T scan. Absesabses khas terjadi pada pneumonia aspirasi dan sering mengandung beberapa tipe bakteri. 'iasanya antibiotik cukup untuk pengobatan abses pada  paru,tetapi kadang abses harus dikeluarkan oleh ahli bedah atau ahli

radiologi.!

K. Prognosis

Angka mortalitas PA+ adalah sebesar 4 yang meningkat menjadi !" pada PA. Angka mortalitas pneumonia aspirasi yang tidak disertai komplikasi adalah sebesar 4, sedangkan pada aspirsai masi# dengan atau tanpa disertai sindrom 8endelson mencapai F". Angka mortalitas aspirasi pneumonia disertai empyema sebesar !".1,3

(26)

L. Pen6ega"an

Pada pasien yang memiliki dis#ungsi menelan untuk menghindari aspirasi asam lambung, diperlukan teknik kompensasi untuk  mengurangi aspirasi dengan diet lunak dan takaran yang lebih sedikit Posisikan kepala 04G dari bed tempat tidur pada pasien beresiko untuk  terjadinya aspirasi.

Pasang 7T pada pasien yang beresiko, contoh dis#agia.

Puasa 6- jam sebelum operasi elekti# agar perut kosong sebelum operasi berlangsung.

DA2TA8 PUSTAKA

1. 8arik. .P, !""1. Aspiration Pneumonitis and Aspiration Pneumonia  ngl ; 8ed, <ol 330, o. 9. Teas tech Bniversity ?ealth /cience (enter2 8assacussetts

(27)

!. 8arlisa. !"11. Pneumonia Aspirasi  BP <eteran. *http2.scribe.com, !" 8aret !"16

3. (hamberlain, 5. (linical /yndromes o# Pneumonia. !""!. *http2.kcom.edu#acultychamberlainHebsitelecturessyllabi3.htm, -8aret !"1!

0. 'artlett, ;7, /eton, %;, Thorner, A5, Aspiration Pneumonia &n Adult. BpTo%ate )or Patients !""9 *http2.uptodate.com, 1- 8aret !"16

4. @,connor, /. Aspiration pneumonia and pneumonitis. Australian Prescriber  !""3. *http2.australianprescriber.com,1 - 8aret !"16

6. /aminathan, A. aderi /. Pneumonia aspiration. e8edicine !""-. *http2.patient.co.uk, !" 8aret !"16

F. %ugdale, %(, <yas, ;8, Iieve %. Aspiration pneumonia. 8edline Plus !""9. *http2medlineplus.gov, 1! 8aret !"16

8. tead #. G% tead . % /aufman . . spiration Pneumonia

in >irst id for the <mergen" ediine lerkship. ingapore?

 &he Gra$)@ill ompaniesA 2002. p. 116

9. /arlinsk" =% /ing &<% rapo =(% Glassroth =. spiration

Pneumonia in naeroi and other nfetion "ndromes. n?

aumBs te:took of pulmonar" diseases.7

th

 <d. Philadelphia?

#ippinot Cilliams D CilkinsA 2004.p. 405)8.

10.

ettler >. hest dalam <ssentials of adiolog". 2nd ed.

Philadelphia? <lse!ier aundersA 2005. p 94

11.

<isenerg% onald #. spiration Pneumonia. n?

omprehensi!e adiographi Patholog". Enited tates of

meria? os" <lse!ierA 2007. p 48

12.

Gurne" C=% uram% Ciner @&. spiration Pneumonia. n?

Poket adiologist hest &op 100 (iagnoses. hina? mirs"sA

2003. p. 6)8

13.

$aminathan% .A Pneumonia spiration? ultimedia.

!ailale from?

http?**emediine.medsape.om*artile*807600)media. arh

19% 2016

(28)

14.

% spiration Pneumonia. !ailale from?

http?**$$$.ro$n.edu*ourses*(igitalFPath*s"stemiFpath*pul

monar"*aspiration.html

15.

#ee% =. spiration Pneumonia? maging. !ailale from?

http?**emediine.medsape.om*artile*353329)imaging.

Epdated arh 17% 2016

16.

adappa%&. teletasis? ultimedia. !ailale from?

http?**emediine.medsape.om*artile*296468)media.

Epdated arh 18% 2016.

17.

% <fusi Pleura. !ailale from?

http?**mediastore.om*pen"akit*147*<fusiFPleura.html

18.

ehem% . PleuraA ultimedia. !ailale from?

http?**emediine.medsape.om*artile*807375)media.

Epdated arh 16% 2016*

19.

asad % /usuma$id'a'a /. &umor Ganas Paru. (alam?

adiologi (iagnostik edisi . =akarta? >/EA 2009. @al 148)9

20.

%

#ung

(isease.

!er!ie$.

!ailale

from?

http?**$$$.umm.edu*en"*artile*000066.htm. Epdated 17

maret% 2016

Gambar

Gambar 5. Aspiration pneumonia. Memperlihatkan infltrat pada paru
Gambar 6. Foto toraks seorang pasien dengan pneumonia aspirasi besar dari paru kanan 16
Gambar 8. Aspirasi pneumonia
Gambar 11. Aspirasi pneumonia. %T s&amp;an melalui bronkus lobus ba#ah
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri penyebab pneumonia terbanyak yang diisolasi dari spesimen sputum dan darah pada 40 pasien pneumonia di Rumah sakit X

Pneumonia adalah penyakit infeksi akut paru yang disebabkan terutama oleh bakteri dan paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita.. Pneumonia

Untuk mengetahui pola bakteri penyebab Ventilator Associated Pneumonia (VAP) awitan dini dan pola kepekaannya terhadap antibiotik di ICU RSUP H. Adam Malik

Faktor penyebab ulkus peptikum yang penting adalah aktivitas pencernaan peptik oleh getah lambung, namun terdapat bukti yang menunjukkan bahwa banyak faktor yang berperan

Tujuan penelitian ini untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri yang terdapat dalam sputum penderita pneumonia dan menguji kepekaan bakteri hasil isolasi

Streptococcus adalah bakteri patogen yang menyebabkan penyakit seperti pneumonia, meningitis, necrotizing fasciitis, erisipelas, endokarditis, dan lainnya.. Namun, terdapat bakteri

Paling tidak terdapat 2 mekanisme penyebab: Pneumonitis aspirasi dapat terjadi setelah inhalasi isi lambung apabila kejang diserati oleh muntah Gagal jantung yang dapat

Menurut Kim M Kerr melalui hasil penelitiannya tentang faktor resiko tertentu pada bakteri penyebab pneumonia nosokomial, pola bakteri yang ditemukan pada sampel sesuai dengan