ISO PUSKESMAS
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN DAERAH PUSKESMAS NELAYANJl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036
PROSEDUR PELAYANAN OBAT
DAN BAHAN KESEHATAN HABIS PAKAI
KODE DOKUMEN : PM REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009 Disiapkan oleh :
Koordinator Penunjang Medik : Etty Andriati Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Pengolahan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat yang efisien, efektif dan rasional. 2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini adalah :
2.1. Proses perencanaan dan pengadaan obat dan bahan kesehatan habis pakai dari dana bantuan di Puskesmas Nelayan
2.2. Proses penerimaan dan penyimpanan obat dan bahan kesehatan habis pakai dari dana bantuan. 2.3. Proses distribusi obat dan bahan kesehatan habis pakai dari UPPF Dinkes Kabupaten.
2.4. Proses pelayanan resep obat dan bahan kesehatan habis pakai. 2.5. Pemilahan dan penyerahan obat yang rusak dan kadaluarsa. 3. REFERENSI
3.1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 085/MENKES/PER/I/1989 Tentang Kewajiban Menuliskan Resep atau Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah.
Perbekalan Kesehatan Departemen Kesehatan RI 2003.
3.3. Pedoman Pengobatan dan Penggunaan Obat yang Rasional, Depkes RI. 3.4. Pedoman Penerapan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat. 4. DEFINISI
4.1. Sediaan Farmasi adalah obat-obatan dan bahan kesehatan habis pakai.
4.2. Resep adalah permintaan tertulis Dokter/Dokter Gigi/Petugas Ruangan kepada Petugas Kamar Obat tentang obat atau bahan kesehatan habis pakai dalam jumlah, jenis aturan dan kode
penggunaan/pemakaian untuk diberikan kepada penderita dengan persyaratan yang sudah ditetapkan.
4.3. Dana bantuan adalah anggaran yang berasal dari bantuan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Propinsi Tingkat I atau langsung dari Pemda Tingkat II.
4.4. FEFO adalah metode penyimpanan “First Expire date First Out”.
4.5. Kartu Stok Obat adalah kartu bantu mutasi obat/alkes yang diletakkan di dekat obat/alkes tersebut.
4.6. UPPF adalah Gudang Farmasi Kota.
4.7. LPLPO adalah Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat. 4.8. PBF adalah Pedagang Besar Farmasi.
4.9. Asisten Apoteker adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal SMF (Sekolah Menengah Farmasi) atau D3 Farmasi dan mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kefarmasian.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Petugas obat bertanggung jawab dalam :
5.1.1. Penyusunan daftar rencana kebutuhan/permintaan obat/bahan kesehatan habis pakai tahunan dan tiap periode 3 bulan.
5.1.2. Penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian ke unit pelayanan farmasi serta menginventarisasikannya.
5.1.3. Keluar masuknya obat untuk Rawat Jalan dan Rawat Inap dalam Puskesmas. 6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pelayanan resep obat dan bahan kesehatan habis pakai untuk pasien yang dilakukan di Kamar Obat adalah untuk pasien Rawat Jalan ( Poliklinik ), UGD:
6.1.1. Rawat Jalan (Poliklinik) : untuk pemakaian 3 – 5 hari
6.2. Kertas Resep Obat untuk pasien, dibedakan dalam 3 warna yaitu : 6.2.1. Warna kuning : untuk pasien Umum (Inres dan swadaya). 6.2.2. Warna Hijau : untuk pasien Umum (swadaya).
6.2.3. Warna putih : untuk pasien Askes, UKS dam Jamkesmas (Askeskin).
6.3. Pelayanan pendistribusian obat dan bahan kesehatan bahis pakai untuk Unit pelayanan dilakukan di Gudang Obat.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Perencanaan dan pengadaan obat dan alat kesehatan habis pakai dari dana bantuan di Puskesmas Nelayan
7.1.1. Petugas Obat mengumpulkan dan mempelajari penggunaan obat/ bahan kesehatan habis pakai dan pola pengaturan Puskesmas Nelayan untuk menentukan jumlah yang akan direncanakan. 7.1.2. Petugas Obat mengajukan rencana pengadaan/permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai setiap 3 bulan sekali atau atau kalau habis boleh mengajukan permintaan obat kepada Gudang Farmasi Dinkes Kota (GFK) melalui persetujuan Kepala Puskesmas dan Kepala Dinas Kesehatan. 7.2. Perencanaan dan pengadaan obat dan alat kesehatan habis pakai dari dana Puskesmas Nelayan
7.2.1. Petugas Obat mengumpulkan dan mempelajari penggunaan obat/bahan kesehatan habis pakai yang tidak tersedia oleh dana bantuan untuk menentukan jumlah yang akan direncanakan.
7.2.2. Petugas Obat mengajukan rencana pengadaan/permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai setiap bulan kepada Kepala Puskesmas.
7.3. Penerimaan dan penyimpanan obat dan alat kesehatan habis pakai yang berasal dari dana bantuan
7.3.2. Petugas Obat menerima obat/ bahan kesehatan habis pakai beserta tanda bukti LPLPO. 7.3.3. Petugas Obat mencatat barang yang masuk ke dalam Kartu Stok Obat dan kemudian menyimpannya dalam gudang obat.
7.4. Penerimaan dan penyimpanan obat dan alat kesehatan habis pakai yang berasal dari dana Puskesmas Nelayan
7.4.1. Petugas Obat menerima obat/ bahan kesehatan habis pakai dari PBF atau Apotik. 7.4.2. Petugas Obat mencatat barang yang masuk ke dalam Sistem Informasi Puskesmas (Transakasi pembelian) dan menyimpannya dalam Kamar Obat.
7.5. Distribusi obat dan alat kesehatan habis pakai dari gudang GFK
7.5.1. Unit-unit pelayanan Puskesmas mengajukan permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai setiap hari dengan menggunakan LPLPO.
7.5.2. Petugas Obat melayani dan merekap permintaan obat/ bahan kesehatan habis pakai dari unit-unit pelayanan Puskesmas.
7.5.3. Petugas Obat mengeluarkan obat/bahan kesehatan habis pakai atas permintaan petugas pelayanan puskesmas secara FEFO dan mencatat barang keluar pada Kartu Stok Obat.
7.5.4. Petugas Obat mengeluarkan obat/ bahan kesehatan habis pakai berdasarkan permintaan dari unit pelayanan Puskesmas tiap hari.
7.5.5. Petugas Obat mencatat pengeluaran obat/ bahan kesehatan habis pakai dari Gudang Obat. 7.5.6. Selanjutnya Petugas Obat mendistribusikan ke tiap Unit Pelayanan.
7.5.7. Petugas Unit Pelayanan menerima barang dengan menandatangani LPLPO Sub Unit Pelayanan.
7.5.8. Petugas Obat mengisi Buku Gudang pada akhir bulan berdasarkan LPLPO Sub Unit Pelayanan.
7.6. Pelayanan resep obat dan alat kesehatan
7.6.1. Sebelum berobat, pasien/keluarga pasien melakukan pendaftaran di Loket Pendaftaran dan mendapatkan tanda bukti berobat (KTP) .
7.6.2. Setelah mendapat pengobatan, pasien/keluarga pasien menuju Kamar Obat dengan menyerahkan Kertas Resep Obat kepada petugas obat.
7.6.3. Petugas obat melakukan verifikasi terhadap resep yang ditulis kepada Dokter Poliklinik yang merawat (bila diperlukan).
7.6.4. Petugas obat menyediakan obat sesuai hasil verifikasi.
7.6.5. Kemudian petugas obat membuat etiket obat tentang tata cara penggunaannya.
7.6.6. Petugas obat memberikan obat kepada pasien serta menjelaskan tata cara penggunaan obat kepada pasien/keluarga pasien.
7.6.7. Bila obat yang diresepkan termasuk dalam obat yang berasal dari dana Puskesmas Nelayan, maka pasien/keluarga pasien melakukan pembayaran di Kamar Obat dan mendapat tanda bukti pembayaran berupa kuitansi.
7.6.8. Petugas Obat mencatat resep obat/ bahan kesehatan habis pakai yang telah dilayaninya ke dalam Buku Lidian dan Buku Register Harian Obat.
7.7. Pemilahan dan Penyerahan Obat yang Rusak dan Kadaluarsa
7.7.1. Petugas gudang melakukan identifikasi terhadap masa kadaluarsa obat-obatan setiap bulan pada saat penerimaan barang.
7.7.2. Obat yang sudah kadaluarsa dan rusak diserahkan kembali kepada Gudang UPPF Kabupaten Gresik (GFK) menggunakan Laporan Obat Kadaluarsa/Rusak.
8. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN
8.1. Tercapainya indikator kinerja di Puskesmas Nelayan sesuai sasaran mutu.
8.2. Terselenggaranya pelayanan farmasi sesuai ketentuan yang tertuang dalam prosedur yang ditetapkan.
9. LAMPIRAN 9.1. Buku Lidian Obat
9.2. Buku Register Harian Obat 9.3. Register kunjungan resep
9.4. Laporan Pemakaian dan Laporan Permintaan Obat (LPLPO) 9.5. Kartu Stok Obat
9.6. Laporan Obat kadaluarsa/rusak
9.8. Laporan ketersediaan obat 9.9. Laporan obat generik
9.10. Laporan tribulan dalam nominal uang 9.11. Laporan Tahunan
9.12. Laporan obat Swadaya
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN DAERAH PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036
PROSEDUR PELAYANAN UGD
KODE DOKUMEN : PM REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009 Disiapkan oleh :
Koordinator UGD : Ria Oktorini AMd.Kep Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur Pelayanan Gawat Darurat bertujuan untuk menetapkan tata cara pelayanan pasien gawat darurat.
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini mengatur :
Tata cara pelayanan pasien gawat darurat mulai pasien datang sampai mendapatkan penanganan dari Unit Gawat Darurat.
3. REFERENSI
3.1. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2004. 3.2. Pedoman Pelayanan Gawat Darurat DEPKES RI DIRJEN PELAYANAN MEDIK DIREKTORAT RUMAH SAKIT KHUSUS DAN SWASTA Tahun 2005.
3.3. Peraturan Daerah 11 Tahun 2004 Kabupaten Gresik Tentang Retribusi Pelayanan Kabupaten Gresik.
4. DEFINISI
4.1. Triase adalah proses pemilahan/klasifikasi pasien berdasarkan tingkat kegawatannya dengan cara anamnesa dan pemeriksaan singkat. Triase dilakukan oleh Dokter UGD/Perawat dan harus dapat menentukan organ mana yang terganggu dan dapat menyebabkan kematian dan menentukan penanggulangannya.
4.2. Pasien gawat darurat adalah pasien yang tiba-tiba berada dalam kedaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
4.3. Darurat tidak gawat adalah suatu keadaan yang memerlukan pertolongan segera, dan bila hal tersebut tidak dilakukan akan terjadi suatu kegawatan.
4.4. Tidak gawat tidak darurat adalah keadaan (pasien) yang tidak memerlukan pertolongan segera. 4.5. Observasi adalah pengamatan perkembangan keadaan pasien setelah mendapatkan tindakan. 4.6. Dokter Konsultasi adalah yang dokter melakukan konsultansi selama 24 jam.
4.7. Retribusi adalah jasa yang wajib dibayar oleh pengguna jasa UGD berdasarkan Peraturan Daerah yang berlaku.
4.9. Tanda vital adalah indikator yang menunjukkan adanya aktivitas hidup. 5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Koordinator UGD bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan UGD secara umum dan kegiatan yang dilakukan oleh paramedis dalam pelayanan UGD.
5.2. Dokter Konsultasi bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan pada saat sedang dimintakan konsultasi.
5.3. Paramedis UGD/Perawat bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang diberikan oleh Koordinator UGD dalam pelaksanaan pelayanan UGD.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Unit Gawat Darurat memberikan palayanan 24 jam.
6.2. Unit Gawat Darurat melayani pasien gawat darurat dan darurat tidak gawat.
6.3. Unit Gawat Darurat memberikan pelayanan dengan mendahulukan pasien yang paling gawat, bukan yang datang lebih dahulu.
6.4. Untuk tindakan invasif/tindakan tertentu yang berisiko perlu adanya persetujuan tindakan medis dari pasien/keluarga pasien dengan mengisi Surat Persetujuan Tindakan Medik.
6.5. Pelayanan pasien ASKES sama dengan pelayanan pasien umum, kecuali: 6.5.1. Pasien ASKES harus menunjukkan Kartu ASKES.
6.5.2. Untuk pasien JAMKESMAS, tata cara pelayanan mengikuti peraturan yang ada dan kebijaksanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pasien yang datang diterima Perawat Jaga.
7.2. Di ruang UGD, Perawat Jaga melakukan triase yaitu memilah dalam kategori gawat darurat mengancam jiwa, gawat darurat tidak mengancam jiwa, gawat tidak darurat, dan tidak gawat darurat. Selanjutnya Perawat Jaga melakukan anamnesa dan pemeriksaan tanda vital.
7.3. Bersamaan dengan itu, Perawat Jaga melakukan proses administrasi dengan mengisi Buku Register UGD dan meminta wali/keluarga untuk mendaftar.
7.4. Wali/keluarga pasien yang datang dengan Kartu Berobat pasien untuk pemeriksaan kesehatan di UGD.
7.5. Pencatatan Rekam Medik pasien dilakukan oleh Perawat Jaga.
7.6. Apabila Perawat Jaga membutuhkan adanya konsultasi untuk tindakan medis, maka Perawat Jaga menghubungi Dokter untuk melakukan konsultasi. Selanjutnya Dokter membuat instruksi kepada Perawat Jaga sesuai dengan kondisi pasien :
7.6.1. Bila ternyata pasien telah meninggal, Dokter membuat Surat Keterangan Kematian. Pasien meninggal diobservasi selama 2 jam.
7.6.2. Bila pasien memerlukan tindakan medik segera, Perawat Jaga melakukan tindakan medik. 7.7. Setelah dilakukan tindakan medik, selanjutnya Perawat Jaga memutuskan pasien bisa pulang/dirujuk/diobservasi dahulu, dengan ketentuan sebagai berikut :
7.7.1. Apabila setelah dilakukan tindakan kondisi pasien menjadi tidak gawat tidak darurat dan keadaan umumnya baik, maka pasien tersebut bisa pulang.
7.7.2. Apabila pasien perlu dirujuk, Perawat Jaga membuat surat rujukan pada Rumah Sakit yang dituju dengan menggunakan Formulir Rujukan.
7.7.3. Apabila pasien perlu dirawat inap, maka Perawat Jaga membuat surat rujukan pada Rumah Sakit yang dituju dengan menggunakan Formulir Rujukan.
7.7.4. Apabila pasien perlu diobservasi, maka paling lama dalam tempo 2 jam Perawat Jaga harus memutuskan untuk rujuk, rawat inap atau pulang. Bila dalam observasi pasien meninggal maka Perawat Jaga membuat Surat Keterangan Kematian.
7.8. Sebelum pasien keluar UGD, Perawat Jaga memberikan obat dan membuat rincian biaya tindakan UGD dan mencatat hasil tindakan dalam Buku Register UGD.
7.9. Keluarga pasien membayar biaya tindakan medik berdasarkan rincian biaya, lalu petugas memberikan kuitansi bukti pembayaran.
7.10. Petugas Jaga mencatat penerimaan pembayaran pada Buku Register UGD.
7.11. Pasien UGD diperbolehkan keluar UGD dengan diantar oleh Perawat Jaga sesuai keadaannya. 8. LAMPIRAN
8.1. Surat Persetujuan Tindakan Medik 8.2. Surat Keterangan Kematian 8.3. Buku Register UGD
8.4. Formulir Rujukan 8.5. Kartu Berobat
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN DAERAH PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036
PROSEDUR
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KODE DOKUMEN : PM REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh : Personil TU
(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi Disetujui oleh :
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pengaturan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (selanjutnya disebut diklat) bagi pegawai di Puskesmas Nelayan sebagai media peningkatan dan pengembangan kemampuan Petugas Puskesmas.
2. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup prosedur ini mengatur :
2.1. Penyelenggaraan diklat bagi pegawai Puskesmas Nelayan mulai dari penyusunan program diklat, penyelenggaraan sampai dengan pendokumentasiannya
2.2. Prosedur diklat ini berlaku untuk seluruh jabatan fungsional dan struktural Puskesmas Nelayan baik untuk diklat yang diselenggarakan secara internal dan eksternal
3. REFERENSI
3.1. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
4. DEFINISI
4.1. Pendidikan dan pelatihan internal adalah pendidikan dan pelatihan yang diadakan di Puskesmas Nelayan, dimana instruktur diklat berasal dari personel Puskesmas maupun di luar Puskesmas. 4.2. Pendidikan dan pelatihan eksternal adalah diklat yang diselenggarakan oleh pihak ketiga/di luar Puskesmas termasuk instruktur diklat dan sarana lainnya.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Bagian Tata Usaha bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan pendidikan, pelatihan, dan seminar guna peningkatan kompetensi pegawai Puskesmas Nelayan.
5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas persiapan diklat secara administratif termasuk sarana pendukung serta pendokumentasian seluruh hasil pelaksanaan diklat yang telah diikuti oleh pegawai Puskesmas Nelayan dalam arsip pegawai.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Penilai adalah personil Puskesmas Nelayan yang berhak memberikan penilaian terhadap pegawai yang mengikuti suatu diklat untuk menilai penerapan diklat yang diikutinya dalam pekerjaan. Secara struktural, Penilai adalah pejabat atasan pegawai yang mengikuti suatu diklat.
6.2. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan berdasarkan Program Pendidikan dan Pelatihan Tahunan dan penawaran Lembaga di luar Puskesmas ataupun perintah untuk mengikuti diklat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pendidikan dan Pelatihan Eksternal
7.1.1. Lembaga Pendidikan dan atau Pelatihan mengirimkan Surat Penawaran Pendidikan/Pelatihan/Seminar kepada Puskesmas Nelayan.
7.1.2. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada Personil TU (Umum dan Kepegawaian), berdasarkan surat penawaran tersebut.
7.1.3. Kepala Puskesmas memberikan disposisi kepada yang bersangkutan berdasarkan pertimbangan dari Bagian Tata Usaha.
7.2. Pendidikan dan Pelatihan berdasarkan Perintah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik 7.2.1. Pemerintah Kabupaten Gresik atau Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik mengeluarkan surat pemberitahuan diklat. Kepala Puskesmas membuat disposisi kepada Personil TU (Umum dan Kepegawaian).
dan Kepegawaian) berdasarkan disposisi pelatihan dari Kepala Puskesmas
7.2.3. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) memberitahukan petugas yang ditunjuk untuk mengikuti diklat sesuai dengan ketentuan dan dicatat pada Buku Pendidikan dan Pelatihan. 7.3. Proses Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Internal
7.3.1 Untuk pelaksanaan diklat yang telah disetujui oleh Kepala Puskesmas, Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melakukan koordinasi dengan unit terkait untuk menentukan peserta diklat.
7.3.2 Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mempersiapkan kelengkapan diklat yang akan dilaksanakan seperti ruangan dan sarana lainnya
7.3.3 Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melaksanakan persiapan administrasi dan akomodasi, termasuk koordinasi dengan pihak luar apabila pemberi materi adalah pihak luar.
7.3.4 Peserta pelatihan mengisi absensi pertemuan/ pembinaan pada saat mengikuti diklat 7.4. Tindak Lanjut Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
7.4.1. Setelah mengikuti diklat, peserta membuat laporan pelatihan. Selanjutnya materi diklat dapat disampaikan melalui forum komunikasi yang telah ditentukan.
7.4.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mempersiapkan acara presentasi yang akan diadakan, termasuk para undangan dalam presentasi tersebut.
7.4.3. Efektivitas pelaksanaan diklat dapat dievaluasi minimal 3 (tiga) bulan setelah pelaksanaan diklat oleh atasan yang berwenang atau pejabat lain yang ditunjuk
7.4.4. Penilaian efektivitas diklat dituangkan dalam Formulir Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan 7.4.5. Penilaian efektivitas hanya dilakukan untuk jenis diklat yang ditentukan untuk memenuhi kompetensi yang tertuang dalam analisa jabatan
7.5. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Diklat
7.5.1. Peserta mengumpulkan dokumentasi hasil pelaksanaan diklat ke Personil TU (Umum dan Kepegawaian) berupa:
- 1 lembar salinan sertifikat (jika ada) - Materi diklat
- Bahan yang dipresentasikan (bila diperlukan)
7.5.2. Staf Bagian Tata Usaha mendokumentasikan seluruh hasil pelaksanaan diklat yang telah diikuti oleh pegawai Puskesmas dalam Arsip Pegawai
8. LAMPIRAN
8.1. Buku Pendidikan dan Pelatihan
8.2. Formulir Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN DAERAH PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036
PROSEDUR
PENGELOLAAN PEGAWAI
KODE DOKUMEN : PM REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009 Disiapkan oleh :
Personil Tata Usaha
(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur Pengelolaan Pegawai ini bertujuan untuk menetapkan tata cara kegiatan kebutuhan, mutasi dan pemberhentian pegawai Puskesmas Nelayan.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini menjelaskan cara-cara :
2.1. Proses Pemenuhan Pegawai di Puskesmas Nelayan 2.2. Proses Pemenuhan Hak Pegawai
2.3. Pengajuan Cuti dan Ijin bagi Pegawai 2.4. Dokumentasi File Pegawai
3. REFERENSI
3.1. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
3.2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat. 4. DEFINISI
4.1. Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara yang telah memenuhi syarat yang telah
ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dengan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.2. Pegawai Tidak Tetap atau Pegawai Harian Lepas adalah pegawai kontrak tidak tetap yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang didasarkan atas kebutuhan Puskesmas untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai kebutuhan di unit pelayanan Puskesmas.
4.3. Penilaian Pegawai adalah suatu metode untuk memberikan penilaian terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Nelayan berupa penilaian positif dan negatif.
4.4. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
4.5. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. 4.6. Jabatan Fungsional adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.
4.7. Kenaikan Pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap negara.
4.8. Kenaikan Gaji adalah hak yang diberikan atas kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap negara.
5. PENANGGUNG JAWAB
dan pengembangan serta kesejahteraan pegawai Puskesmas Nelayan. 6. KETENTUAN UMUM
6.1. Perencanaan Kepegawaian di Puskesmas Nelayan dilakukan atas formasi ketenagaan yang ada dan didasarkan pada kebutuhan tiap-tiap unit dengan analisa kebutuhan yang didasarkan atas : - Sifat Pelayanan
- Sifat Pekerjaan - Beban Kerja
- Peralatan yang tersedia
6.2. Pegawai di Puskesmas Nelayan dipenuhi dari Sub Bag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik melalui Penerimaan Pegawai Negeri Sipil, Honorer dan Tenaga Magang.
6.3. Setiap Pegawai Negeri Sipil berhak mendapatkan penilaian dari Kepala Puskesmas berdasarkan form DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan).
6.4. Data-data setiap pegawai diarsip dalam map, terdiri dari : - Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil
- Copy ijazah
- Copy Sertifikat Pelatihan - Copy SK Mutasi dari Bupati - Copy SK Kenaikan Pangkat - Copy SK Kenaikan Gaji Berkala
Sedangkan arsip pegawai dalam folder terpisah adalah : - DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan)
- KP4 (Data Keluarga)
6.5. Perpanjangan masa kontrak tenaga kontrak (honorer/magang) yang telah habis masa kontraknya tergantung dari hasil evaluasi selama 1 tahun sekali.
6.6. Perjanjian Kontrak (SK Pengangkatan Tenaga Kontrak) untuk Tenaga Honorer yang
diperpanjang, ditandatangani oleh Kabupaten Gresik. Sedangkan perjanjian Kontrak (SK Tugas) untuk Tenaga Magang yang diperpanjang, ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
6.7. Persyaratan Pengajuan Kartu Istri/Suami : - Fotokopi Surat Nikah/Akta Perkawinan
- Pas Foto Hitam Putih dari Istri atau Suami Pegawai Negeri Sipil, ukuran 3x3 cm sebanyak 3 Lembar 6.8. Jenis Kenaikan Pangkat :
- Kenaikan Pangkat Reguler
Berlaku untuk pejabat struktural, berdasarkan DP3. - Kenaikan Pangkat Angka Kredit
Berlaku untuk pejabat fungsional, berdasarkan DP3. 6.9. Persyaratan Usulan Kenaikan Pangkat Reguler :
- DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) 2 tahun terakhir - SK Pangkat Terakhir
6.10. Kenaikan Pangkat Reguler diberikan kepada PNS dengan ketentuan :
- Diberikan sekurang–kurangnya setelah 4 tahun dalam pangkat terakhir dengan catatan DP3 terakhir mempunyai nilai rata-rata baik yaitu > 76
6.11. Persyaratan Usulan Kenaikan Pangkat Angka Kredit : - DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) 2 tahun terakhir - SK Pangkat Terakhir
- PAK (Penetapan Angka Kredit) yang lama
6.12. Persyaratan Penetapan Angka Kredit (PAK) didasarkan pada standar penilaian kegiatan fungsional.
6.13. Persyaratan Kenaikan Gaji Berkala : - Copy Kenaikan Gaji Berkala Terakhir - Copy SK pangkat terakhir
6.14. Persyaratan Pindah/Mutasi Keluar :
- Surat Permohonan Pindah Keluar bermaterai Rp. 6000,- yang ditujukan kepada Bupati - CPNS / PNS
- Karpeg
- Kenaikan Pangkat Terakhir - Daftar Riwayat Hidup/Pekerjaan - Ijazah
6.15. Persyaratan Penerimaan Tenaga Baru / Mutasi : Tenaga Baru :
- Surat rekomendasi instansi atas nama Bupati - SK Pengangkatan
- Ijazah terakhir
- SK jabatan bagi yang memangku jabatan struktural/fungsional Mutasi intern Puskesmas :
- Daftar Uraian Tugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Mutasi antar instansi pemerintahan :
- SK Tugas dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Gresik 6.16. Persyaratan Pensiun Mencapai Batas Usia Pensiun :
- Batas usia 60 tahun bagi Dokter yang ditugaskan secara penuh pada lembaga kedokteran negeri - Usia 56 tahun bagi Pegawai Lainnya/Non Medis/Struktural/Paramedis
- Data Perorangan Calon Penerima Pensiun (DPCD) - Fotokopi SK Pertama (Calon Pegawai )/SK PNS - Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir
- Fotokopi Kenaikan Gaji Berkala terakhir - Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg)
- Fotokopi SK Jabatan terakhir bagi yang memangku jabatan - Fotokopi Surat Nikah (dilegalisir)
- Fotokopi Akte Kelahiran putra/putri dibawah 25 tahun yang masih sekolah/kuliah, belum bekerja dan belum pernah nikah (dilegalisir)
- DP3 terakhir
- Pernyataan dari satuan kerja tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin klasifikasi ringan maupun berat sesuai PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
- Daftar susunan Keluarga
- Pas foto 4 x 6 hitam putih 5 lembar
- Setiap berkas dibuat rangkap 5 kecuali pas foto 6.17. Persyaratan Pensiun Atas Permintaan Sendiri : - Telah berusia minimal 50 (limapuluh) tahun
- Surat keterangan dari tim penguji kesehatan tersendiri
- Telah memiliki masa kerja pensiun minimal 20 (duapuluh) tahun - Permohonan dari yang bersangkutan
- Fotokopi SK Pertama (Calon Pegawai) - Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir - Fotokopi Kenaikan Gaji Berkala terakhir - Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg)
- Fotokopi SK Jabatan terakhir bagi yang memangku jabatan - Fotokopi Surat Nikah (dilegalisir)
- Fotokopi Akte Kelahiran putra/putri dibawah 25 tahun yang masih sekolah/kuliah, belum bekerja dan belum pernah nikah (dilegalisir)
- DP3 terakhir
- Daftar Susunan Keluarga
- Pas foto 4 x 6 hitam putih 5 lembar (tanpa tutup kepala) - Tiap-tiap berkas dibuat rangkap 5 kecuali pas foto 6.18. Persyaratan Pensiun Meninggal Dunia : - Fotokopi SK Pertama (Calon Pegawai) - Fotokopi SK Kenaikan Pangkat terakhir - Fotokopi Kenaikan Gaji Berkala terakhir
- Fotokopi SK Jabatan terakhir bagi yang memangku jabatan - Fotokopi Surat Nikah (dilegalisir)
- Fotokopi Akte Kelahiran putra/putri dibawah 25 tahun yang masih sekolah/kuliah, belum bekerja dan belum pernah nikah (dilegalisir)
- DP3 terakhir
- Daftar Susunan Keluarga
- Surat Kematian Desa/Kelurahan (dilegalisir)
- Pas foto 4x6 hitam putih 5 lembar (tanpa tutup kepala) - Tiap-tiap berkas dibuat rangkap 5 kecuali pas foto
6.19. Mutasi Pegawai adalah kegiatan yang dilakukan oleh lembaga untuk memindahkan/
mutasi yang bisa dilakukan antar unit atau keluar Puskesmas.
6.20. Pelaksana Tugas (PLT) diangkat apabila ada kekosongan pejabat definitif atau pejabat definitif berhalangan melaksanakan tugas selama 7 hari keatas, karena meninggal dunia/pensiun.
6.21. Pejabat Sementara diangkat apabila ada kekosongan pejabat definitif atau pejabat definitif berhalangan melaksanakan tugas selama 7 hari keatas, karena melaksanakan pendidikan, haji, cuti, tugas dinas ke luar daerah.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Proses Pemenuhan Pegawai di Puskesmas Nelayan 7.1.1. Perencanaan Pegawai
7.1.1.1. Setelah mengidentifikasi kebutuhan pegawai, Kepala Puskesmas memerintahkan Personil TU (Umum dan Kepegawaian) untuk membuat Surat Usulan Penambahan Tenaga Kesehatan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7.2. Proses Pemenuhan Hak Pegawai 7.2.1. Penilaian Intern
7.2.1.1. Dalam rangka proses penilaian pegawai, Blangko DP3 untuk PNS, CPNS dan TKM dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menilai pegawai secara periodik setahun sekali.
7.2.1.2. Penilaian dilakukan oleh Kepala Puskesmas dengan mengisi penilaiannya di Blangko DP3. 7.2.1.3. Dasar penilaian lain adalah Absensi Rapat/Pertemuan, Kelengkapan Atribut, pengisian Absensi di Ruangan dilakukan setiap hari.
7.2.1.4. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) merekap penilaian yang telah dilakukan setiap 1 (satu) tahun, dan kemudian bahan penilaian DP3 dilakukan pencatatan pada Form DP3.
7.3. Pengajuan cuti dan ijin bagi pegawai 7.3.1. Cuti terdiri dari :
- Cuti Tahunan - Cuti Besar - Cuti Sakit - Cuti Bersalin
- Cuti Karena Alasan Penting
7.3.2. Pegawai yang akan mengambil cuti, membuat Surat Permohonan Cuti ke Kepala Puskesmas untuk meminta persetujuan.
7.3.3. Setelah Kepala Puskesmas menyetujui, maka surat permohonan tersebut diserahkan ke Personil TU (Umum dan Kepegawaian) untuk diteruskan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. 7.4. Dokumentasi File Pegawai
7.4.1. Seluruh dokumen kepegawaian dipelihara dan disimpan oleh Personil TU (Umum dan Kepegawaian).
8. LAMPIRAN
9.1. Surat Usulan Penambahan Tenaga Kesehatan 9.2. Blangko DP3
9.3. Surat Permohonan Cuti
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN DAERAH UPT PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036
PROSEDUR PROGRAM KRR
KODE DOKUMEN : PM REVISI : 00
Disiapkan oleh :
Pemegang Program UKS : Nikmatuh Zuhro Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelaksanaan program KRR dalam upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini ditetapkan untuk mengatur : 2.1. Tata cara pembuatan jadwal kegiatan 2.2. Tata cara penyuluhan
2.3. Tata cara pelaporan 3. REFERENSI
3.1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Undang-Undang Kesehatan. 3.2. Buku Saku Untuk Remaja Usia 14-19 Tahun, Depkes RI & WHO Tahun 1999.
3.3. Buku Pedoman Persiapan Kehamilan, Dinkes Propinsi Jatim Seksi Kesehatan Anak, Remaja dan Usila Tahun 2006.
4. DEFINISI
4.1. Klien adalah orang yang memerlukan bantuan tenaga kesehatan atau tenaga khusus (guru bimbingan dan penyuluhan) untuk menyelesaikan permasalahan yang diderita atau dialaminya. 4.2. Tenaga kesehatan adalah seseorang yang telah lulus pendidikan khusus dan berijasah yang telah disyahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas sesuai dengan wewenang dan fungsinya. 4.3. Remaja adalah fase kehidupan manusia antara masa anak menuju ke masa dewasa yaitu antara usia 10-19 tahun.
4.4. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel-sel darah putih manusia yang merupakan bagian terpenting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. 5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab terhadap koordinasi dan pembinaan.
5.2. Koordinator KESGA (Kesehatan Keluarga) bertanggung jawab atas terlaksananya program KRR. 5.3. Programmer KRR bertanggung jawab terhadap terlaksananya program KRR serta melakukan pencatatan dan pelaporan.
5.4. PPD bertanggung jawab atas terlaksanya program KRR di wilayah masing-masing. 6. KETENTUAN UMUM
6.1. Penyuluhan KRR dilaksanakan pada : 6.1.1. Lembaga Pendidikan Formal : SMP/MTS.
6.1.2. Lembaga Pendidikan Non Formal : Pondok Pesantren 6.2. Sasaran KRR adalah semua remaja usia 14-19 tahun. 7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pembuatan jadwal kegiatan
7.1.1. Petugas KRR membuat jadwal penyuluhan yang disesuaikan dengan kalender pendidikan. 7.1.2. Dalam pelaksanaan program tersebut, Petugas KRR berkoordinasi dengan program-program terkait (petugas bekerja secara tim/kelompok).
7.1.3. Jadwal kegiatan yang telah dibuat, dikirim ke sekolah-sekolah yang akan menjadi tempat penyuluhan.
7.2. Penyuluhan
7.2.1. Petugas KRR beserta tim berangkat sesuai jadwal yang telah dibuat dengan membawa perlengkapan masing-masing (leaflet, lembar penyuluhan).
7.2.2. Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan adalah sebagai berikut : - Kesehatan reproduksi remaja
- Pedoman persiapan kehamilan - Narkoba
- HIV/AIDS
- Penyakit-penyakit PMS
7.2.3. Konseling diberikan kepada siswa yang bermasalah oleh guru BP, dilakukan di ruang khusus yang sifatnya dapat melindungi rahasia siswa.
7.2.4. Jika ditemukan masalah siswa yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah/Ponpes, maka siswa akan dirujuk ke Puskesmas atau tempat lain.
7.3. Pencatatan dan Pelaporan
7.3.1. Petugas KRR mencatat hasil pelaksanaan kegiatan dalam Laporan Bulanan KRR.
7.3.2. Laporan Bulanan KRR diserahkan kepada Petugas UKS sebagai laporan ke Dinas Kesehatan Kab Gresik dengan mengetahui Kepala Puskesmas.
8. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN 8.1. Semua remaja mendapat penyuluhan KRR.
8.2. Semua remaja yang bermasalah mendapat konseling. 8.3. Kejadian hamil diluar nikah menurun.
9. LAMPIRAN
9.1. Jadwal penyuluhan 9.2. Laporan Bulanan KRR
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN DAERAH PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036
PROSEDUR PROGRAM UKGS
KODE DOKUMEN : PM REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009 Disiapkan oleh :
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut : Nur Rochimah Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur UKGS ini menentukan cara meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah tingkat dasar di wilayah kerja Puskesmas Nelayan.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Tata cara promosi kesehatan gigi dan mulut (UKGS Tahap I) 2.2. Tata cara sikat gigi masal (UKGS Tahap II)
2.3. Tata cara perawatan gigi paripurna (UKGS Tahap III) 2.4. Tata cara pencatatan dan pelaporan
3. REFERENSI
3.1. Buku Pedoman Kerja Puskesmas Jilid IV Seksi II Kesehatan Gigi oleh Departemen Kesehatan RI, 1983.
3.2. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan UKS Tingkat dasar Provinsi Jawa Timur, 2002. 4. DEFINISI
4.1. UKGS adalah kegiatan pelayanan kesehatan gigi yang ditujukan kepada anak sekolah dasar yang disesuaikan dengan kebutuhan khusus dalam bidang kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah.
4.2. Dokter Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal Kedokteran Gigi dan mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
4.3. Perawat Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal Keperawatan Gigi dan mendapatkan ijasah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan
wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang keperawatan gigi dan mulut.
4.4. UKGS Tahap I adalah usaha kesehatan gigi sekolah untuk pencegahan kesehatan gigi dan mulut berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
4.5. UKGS Tahap II adalah kegiatan pencegahan berupa sikat gigi masal, pembersihan karang gigi, penambalan dengan metode ART.
4.6. UKGS (paripurna) Tahap III adalah pengobatan menyeluruh untuk murid kelas III atas permintaan dengan maksud menghilangkan rasa sakit, mengendalikan infeksi, tumpatan gigi, ekstraksi persisitensi dan dilakukan di puskesmas rujukan.
4.9. UKGS KIT adalah peralatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan gigi diluar gedung, misal : kaca mulut, sonde, pinset, senter, alat penambalan ART, alat pencabutan gigi susu dan lain-lain.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Dokter Gigi bertanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan gigi dan mulut.
5.2. Perawat Gigi bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan promotif dan preventif, serta bertanggung jawab dalam semua pencatatan dan pelaporan.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pelaksanaan UKGS bersamaan dengan pembinaan UKS.
6.2. Sasaran kesehatan gigi dan mulut adalah semua sekolah TK untuk kegiatan promotif dan SD/MI untuk kegiatan promotif, preventif dan kuratif yang ada di wilayah kerja puskesmas.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Penyusunan Jadwal Kegiatan
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut membuat Jadwal Kegiatan untuk kemudian dikoordinasikan kepada sekolah yang akan dituju, dengan cara mengirimkan surat pemberitahuan kepada sekolah tentang pelaksanaan kegiatan UKGS. Dalam surat pemberitahuan disertakan permintaan pemberitahuan sebelum pelaksanaan UKGS apabila ada siswa yang membutuhkan perawatan atau pencabutan gigi yang perlu dilakukan di sekolah.
7.2. Penyusunan Materi Penyuluhan
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut menyusun materi penyuluhan sesuai dengan tingkatan sekolah.
7.3. Persiapan Alat Peraga
Pemegang Program Kesehatan Gigi dan Mulut mempersiapkan alat peraga dan Buku Kunjungan Sekolah. Alat peraga digunakan untuk penyuluhan, contoh : sikat gigi, model gigi. Sedangkan Buku Kunjungan Sekolah digunakan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
7.4. Pelaksanaan Kegiatan
7.4.1. Promosi kesehatan gigi dan mulut (UKGS Tahap I)
Promosi yang dilakukan berupa penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut. 7.4.2. Sikat gigi masal (UKGS Tahap II)
Kegiatan yang dilakukan selain memberikan penyuluhan tentang tata cara menggosok gigi yang baik dan benar, dilanjutkan dengan praktek langsung cara menggosok gigi oleh murid. Kegiatan sikat gigi ini dilakukan di halaman sekolah yang dibimbing oleh Dokter Gigi atau Perawat Gigi.
Kegiatan yang juga dilakukan adalah kegiatan penambalan gigi menggunakan metode ART dan pembersihan karang gigi (scaling).
7.4.3. Perawatan gigi paripurna (UKGS Tahap III)
Melakukan pemeriksaan menyeluruh pada murid kelas III yang menjadi target Kesgilut Paripurna. Apabila ditemukan kasus Kesgilut dan memerlukan tindakan medis, maka dilakukan rujukan ke Poli Gigi Puskesmas dengan membawa Buku Rujukan Sekolah. Kegiatan Tahap III dicatat dalam Buku Tindakan Paripurna apabila terdapat tindakan yang telah selesai dilakukan.
7.5. Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan diagendakan dalam Buku Kunjungan Sekolah. Setiap akhir bulan, dilakukan pelaporan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik sesuai dengan Buku Monitoring Kesehatan Gigi dan Mulut.
8. LAMPIRAN 8.1. Jadwal Kegiatan
Upaya Kesehatan Perorangan di UGD Kecepatan layanan di UGD (Respon Time) 5 menit • Memberikan refreshing pengetahuan pada petugas
• Melakukan simulasi kasus
• Melengkapi peralatan kegawatdaruratan
• Melengkapi obat dan BBA kegawatdaruratan 1 x / bulan • Buku register pasien UGD Koordinator UGD
Kelengkapan pengisian RM 100 % • Memberikan ranking pada petugas yang melengkapi RM 2 x / bulan • Buku register rawat inap
• Laporan SPM Koordinator UGD
Penyampaian informasi 100 % pasien mendapat informasi • Membuat buku petunjuk/leaflet • Memberikan pelatihan pada petugas 1 x / bulan • Buku register penyuluhan rawat inap • Laporan penyuluhan • Koordinator UGD
• Koordinator PKM
Upaya Kesehatan Perorangan di Rawat Jalan (BP) Kemampuan memberikan pelayanan kesehatan Min 10 % jumlah penduduk terlayani • Pemenuhan sarana pelayanan (kursi petugas)
• Meningkatkan kualitas SDM (ramah, sopan, terampil, capable) 1 x / bulan • Laporan Bulanan (LB1) Koordinator BP
Semua Pasien mendapat pelayanan kesehatan 100 % jumlah pasien terdaftar • Pemenuhan sarana pelayanan (kursi petugas)
• Meningkatkan kualitas SDM (ramah, sopan, terampil, capable) • Jobdiskripsion yg jelas 1 x / bulan • Regester pendaftaran • RM Umum Koordinator BP
Pengembalian RM ke loket 100 % • Membuat system pengembalian RM dalam Prosedur Rawat Jalan 1 x / bulan • Buku register serah terima RM Petugas loket
Memberikan penyuluhan perawatan gigi yang benar 1 x / bulan • Lembar RM
• Laporan poli gigi BP gigi
Semua pasien datang di klinik dilayani secara lengkap 100 % • Memberikan penyuluhan perawatan gigi yang benar
• Meningkatkan kemampuan petgs 1 x / bulan • Lembar RM • Laporan poli gigi BP gigi
Pemeriksaan / Penanganan Pasien KIA Deteksi dini bumil 100 % bumil yang datang diperiksa secara lengkap • Pemeriksaan ANC secara rutin
• SOP ANC 1 x / bulan • Lembar RM • Buku register KIA
• Laporan KIA KIA-KB
Semua pasien datang di klinik dilayani secara lengkap 100 % pasien yg datang di klinik KIA • Pemeriksaan ANC secara rutin
• SOP ANC,bayi, balita
• Penyediaan RM 1 x / bulan • Lembar RM • Buku register kunjungan KIA
Koordinator KIA
Pelayanan Obat Kesalahan pemberian obat (pemberian etiket, pembacaan resep, kadaluarsa) 0 % • Koordinasi dengan dokter untuk kejelasan penulisan (nama resep dan nama obat) 1 x / bulan • Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan / Pencegahan Kamar Obat
Layanan Gudang Obat Terdistribusinya obat sesuai permintaan 100 % • Membuat jadwal distribusi • Menyediakan stok obat sesuai kebutuhan 1 x/bln • Buku LPLPO
• Buku stok obat Koord Gudang obat
Pelayanan Laborat Kesalahan pemasangan label identitas lab 0 % • Cross check nomor register lab, blanko permintaan, tabel tabung dan nomor spuilt 1 x / bulan • Blanko Permintaan
• Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan / Pencegahan Laboratorium
Pengulangan pengambilan sample lab oleh petugas lab Maks 1% • Pelaksanaan pengambilan sample sesuai SOP
• Konfirmasi rencana tindakan kepada pasien (puasa, dll) Sebulan sekali • Blangko permohonan Laboratorium
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta Kesembuhan penderita kusta MB 90 % • Penemuan aktif penderita
• Kepatuhan pengambilan OAT
• Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan • Kartu Monitoring • Kartu Penderita Pengelola program kusta
Pasien suspek /kusta yg dtg terlayani 100 % • Penemuan aktif & pasif penderita • Kepatuhan pengambilan OAT
• Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan • Kartu Monitoring • RM Penderita Pengelola program kusta
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare Penderita diare tertangani 100 % pasien datang tertangani • Penemuan penderita dan pengobatan
• Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan • Lembar RM • Laporan bulanan diare Pengelola program diare
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Penderita DBD tertangani 100 % • Penemuan penderita dan pengobatan
• Pelaksanaan monitoring 1 x / bulan • Lembar RM
• Laporan PE (Pengamatan Epidemiologi) Pengelola program DB
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi Pelaksanaan imunisasi BCG, DPT Combo, Polio, Campak, Hepatitis 80 % bayi memperoleh imunisasi • Pemberitahuan jadwal pemberian imunisasi
• Penyuluhan tentang imunisasi • Sweeping sasaran imunisasi
• Pelayanan imunisasi di Posyandu, Pustu, Puskesmas 1 x / bulan • Grafik PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) Pengelola program imunisasi
Potensi vaksin terjaga Suhu kulkas 2-8oC • Memantau suhu kulkas
• Penataan vaksin 1 x / bulan • Kartu monitoring suhu Pengelola program imunisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TBC
• Penemuan kontak penderita • Kepatuhan pengambilan OAT
• Pelaksanaan PMO (Pendamping Minum Obat) • Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
1 x / tahun • Kartu identitas penderita • Lembar RM
• Buku register penderita Pengelola program TB paru
Semua pasien TB berkunjung terlayani 100 % • Waktu layanan • Jobdis yg jelas
• Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / tahun • Lembar RM • Buku register penderita Pengelola program TB paru
Peningkatan Kesehatan Lingkungan Kesehatan terkait lingkungan puskesmas (kebersihan kamar mandi & halaman) 100% • Kamar mandi 2x/hari
• Halaman 2x/hari
• Apabila petugas berhalangan, harus ada penggantinya Sebulan sekali • Kartu monitoring kebersihan Kesling
Pembinaan rumah agar memenuhi syarat kesehatan 60 % rumah • Penyuluhan
• Survey RT sehat 1 x / bulan • Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling Pembinaan kesehatan lingkungan sekolah 100 % sekolah • Pembinaan lingkungan sekolah 1 x / tahun / sekolah • Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling
Jumlah SAB yang memenuhi syarat kesehatan 85 % • Penyuluhan
• Survey RT sehat 1 x / bulan • Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling Pembinaan kesehatan lingkungan pada TTU 80 % • Penyuluhan
• Kunjungan lapangan 1 x / bulan • Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling Pembinaan kesehatan lingkungan pada TPM 80 % • Penyuluhan
• Kunjungan lapangan 1 x / bulan • Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling Pembinaan kesehatan lingkungan TP3 80 % • Penyuluhan
• Kunjungan lapangan 1 x / bulan • Laporan Sanitasi Lingkungan Pengelola Program Kesling Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Promosi PHBS pada masyarakat 9 desa / tahun • Promosi PHBS
• Survey PHBS
• Refreshing pengetahuan kader PHBS
1 x / tahun • Laporan Survey PHBS Pengelola program promosi kesehatan
Jumlah Posyandu yang mampu melaksanakan kegiatannya 53 Posyandu • Pembinaan • Pelengkapan saranaPosyandu
• Peningkatan kualitas kader 1 x / bulan • Jadwal Posyandu
• Laporan Tribulan Posyandu Pengelola program promosi kesehatan
Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) Jumlah ibu hamil dan bersalin dengan sehat dan selamat 80 % • Pemeriksaan bumil dan bulin sesuai SOP ANC (Ante Natal Care)
• Melengkapi sarana prasarana layanan KIA • Penyuluhan bumil 1 x / bulan • LB3 KIA • PWS KIA
• Kohort
• Blangko SPR Badan Koordinator (Pengelola program KIA)
Jumlah bayi dan anak dideteksi tumbuh kembangnya 80 % • Pemeriksaan bayi dan anak sesuai SOP MTBS
• Melengkapi sarana dan prasarana MTBS
• Pemeriksaan bayi dan anak 1 x / bulan • Laporan MTBS / MTBM • Form MTBS / MTBM
• Register Kunjungan Pemegang program
Upaya Kesehatan Anak Sekolah (UKS) Pelaksanaan screening siswa sekolah 100 % • Pembinaan siswa sekolah
• Screening siswa kelas 1 SD, SMP • Penyuluhan kesehatan gigi
• Lomba sekolah sehat 1 x / tahun • Jadwal screening UKS UKGS • Laporan Pertemuan Guru UKS
• Laporan Pertemuan Pelatihan Kader UKS
Upaya Kesehatan USILA Pembinaan dan pemeriksaan masyarakat Usila 9 desa ( %)/ bulan • Pembinaan Posyandu Usila 1 x / bulan • Jadwal Posyandu Usila
• Laporan KESPRO Pengelola program Usila Upaya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
Penyuluhan remaja sekolah bebas dari narkoba dan sex bebas 14 sekolah (%) (SMP, SMA) / 6 bulan • Penyuluhan KRR
• Pembinaan kader KRR 1 x / 6 bulan • Jadwal penyuluhan KRR • Laporan KESPRO Pengelola program KRR
Perbaikan Gizi Masyarakat Pemberian tablet Fe kepada bumil 85 % bumil • Pemberian tablet Fe 90 hari pada bumil
• Penyuluhan
• Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / bulan • Kartu status ANC bumil • Laporan LB3 Gizi • Pengelola program gizi
• PPD
Penyuluhan pemberian ASI eksklusif 80 % bumil mendapat informasi • Penyuluhan ASI eksklusif pada bayi
• Pelaksanaan monitoring dan evaluasi 1 x / bulan • Laporan LB3 Gizi • Pengelola program gizi • PPD
Pemberian vit. A pada balita 85 % balita mendapat vit. A • Pemberian vit. A balita • Sweeping sasaran
• Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Februari dan Agustus • Laporan LB3 Gizi • Pengelola program gizi
• PPD
Pemberian PMT pemulihan pada balita KEP 100 % balita KEP • Pemberian PMT pemulihan pada balita KEP
1 x / bulan • Laporan LB3 Gizi • Pengelola program gizi • PPD
Manajemen Kepuasan pelanggan Nilai Indeks Minimal 2,5 • Pelaksanaan dan evaluasi IKM 2 x / tahun • Laporan IKM / 6 bulan Petugas IKM
Ketepatan waktu pelaporan ke DinKes Maks tgl. 10 / bulan • Membuat Prosedur Evaluasi dan Pelaporan Program/Kinerja 1 x / bulan • Formulir Laporan Bulanan Program Pengelola program SIK Tersedianya data dasar kesehatan yang valid dan akurat 100 % data RM Puskesmas Induk sudah dimasukkan ke SIK • Pelaksanaan entry data
• Pembuatan Formulir Laporan SIK 1 x / bulan • Laporan Bulanan Program Pengelola program SIK Tersedianya data pegawai yang lengkap sesuai tugas 100 % • Pemutakhiran data pegawai / bulan • Melengkapi surat tugas tiap petugas 1 x /bulan • Laporan Data Pegawai
• Struktur organisasi Puskesmas • Surat Tugas
• Data THWT petugas
Terukurnya kinerja karyawan 100 % karyawan • Membagikan buku kinerja • Membagi tugas pengawasan 1 x / tahun • Buku kinerja
• Form rekapitulasi kinerja karyawan Koord Umum &kepegawaaian
Pengendalian rekaman non medis Tersimpannya dokumen non medik 100 % • Menyiapkan sarana penyimpanan
• Membuat buku kendali 1 x/ mg • Buku daftar pengendali surat • Lembar Disposisi Koord Umum &kepegawaaian
Diklat
Terdokumentasi
nya bukti diklat 100 % • Diseminasi informasi kediklatan ke karyawan 1x/bl • Buku pengendalian surat Koord Umum &kepegawaaian
Pengelolaan Keuangan Ketepatan waktu setor 100 % unit layanan • Membuat jadwal penyetoran 1 x / bl • Buku setor (spj)
• Buku Bantu setor Koord Keuangan
Kerutinan setoran harian ke Dinkes 5 kali/ minggu • Kesiapan kendaraan
• Apabila petugas berhalangan diwakilkan sesuai arahan KAPUS Sebulan sekali • Bukti setoran Petugas TU (keuangan)
Perencanaan Keuangan Tersusunnya rencana anggaran 100 % program • Diseminasi penyusunan anggaran
• Rapat penyusunan 1x/th • POA
Obat dan Perbekalan Kesehatan (Kamar Obat)
Jumlah obat dan BBA yang tersedia cukup 100 % • Membuat inventaris obat • Perencanaan kebutuhan obat
• Pemerataan obat Pustu 1 x / bulan LPLPO Pengelola obat
Pemeliharaan alat kesehatan dan sarana kesehatan Kelengkapan data alkes 100 % • Inventarisasi alkes
• Permintaan barang yang jelas
• Koordinasi dengan seluruh unit 1 x / 6 bulan • Data inventaris alkes • Buku permintaan Petugas inventaris alat
Kesesuaian pemeliharaan alkes dan sarana dengan program 70 % • Membuat jadwal pemeliharaan alkes dan sarana
• Membuat uraian tugas
• Pengawasan pemeliharaan 1 x / 36bulan • Buku realisasi pemeliharaan • Kartu Pemeliharaan Petugas inventaris alat
Disusun oleh
Dr. SRI HARTATI
Dr. Muhammad Hariadi
OKA HEDRAWAN
Koord Unit Kesehatan Masyarakat Koord Unit Pelayanan Kesehatan Koord Bag Tata Usaha Disetujui oleh,
Drg. Pekik Pita Maharti Kepala Puskesmas
KEBIJAKAN MUTU
pelayanannya murah/terjangkau, dan profesional. Untuk itu sarana Pemerintah yaitu Puskesmas adlah satu-satunya pelayanan public bidang kesehatan yang paling terdepan dalam bersentuhan dengan masyarakat, diharapkan dapat menagkap/tanggap dalam hal ini mitra masyarkat untuk memenuhi keinginan masyarakat saat ini. Adapun langkah-langkah yang akan kami tempuh adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kedisiplinan pegawai
2. Menata ulang ruang-ruang agar masyarakat menjadi nyaman jika bekunjung ke Puskesmas. 3. Menambah/memperbaiki saran dan prasarana
4. Memberikan kesempatan pegawai untuk mernimba ilmu
5. Menjadikan pasien/pengunjung Puskesmas sebagai pusat perhatian 6. Memberikan pelayanan yang professional
7. Meningkatan “religi”/keimanan pegawai agar dalam melaksanakan tugasnya didasari rasa ikhlas dan sabar
8. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat dengan segera 9. Monitoring dan evaluasi kunjungan Puskesmas
Gresik, 10 Juli 2009 Kepala UPT Puskesmas Nelayan Gresik
Drg. PEKIK PITA MAHARTI Kepala Puskesmas
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN DAERAH PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036
PROSEDUR
PELAYANAN RAWAT JALAN
KODE DOKUMEN : PM REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009 Disiapkan oleh :
Koordinator Rawat Jalan : Ria Oktorini AMd.Kep Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi Disetujui oleh :
1. TUJUAN
Prosedur Pelayanan Rawat Jalan ini bertujuan untuk menetapkan tata cara pelayanan kesehatan di Rawat Jalan atau Poliklinik (Poli Umum / BP, Poli Gigi, Poli KIA-KB, Poli Gizi, Poli Sanitasi, Poli MTBS, dan Poli P2M)
2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup prosedur ini mengatur :
2.1. Tata cara pendaftaran pasien rawat jalan
2.2. Tata cara pemeriksaan dan tindakan medik pasien Poli Umum/BP, Poli Gigi, KIA, Poli MTBS, Poli P2M, Poli Sanitasi, Poli Gizi
2.3. Tata cara pasien yang dirujuk 2.4. Tata cara pembayaran 3. REFERENSI
3.1. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor
883/MenKes/SKB/VII/1998 Tentang Tarip dan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. 3.2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 /Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
3.3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/Menkes/SK/II/2004 Tentang Sistem Kesehatan Nasional.
3.4. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Mnimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota Tahun 2004. 3.5. Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2004 Kabupaten Gresik Tentang Retribusi Pelayanan
Kesehatan di Kabupaten Gresik. 4. DEFINISI
4.1. Dokter adalah dokter umum yang diberi wewenang untuk memeriksa dan memberikan pengobatan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.
4.2. Dokter Gigi adalah dokter yang diberi wewenang untuk memeriksa dan memberikan pengobatan dan tindakan sesuai dengan diagnosa penyakit pasien.
4.3. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal dan mendapatkan ijazah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang kebidanan
4.4. Perawat/Perawat Gigi adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal dan mendapatkan ijazah yang telah disahkan oleh institusi dan melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai pegawai professional dalam bidang keperawatan 4.5. Retribusi adalah jasa yang wajib dibayar oleh pengguna jasa berdasarkan perda yang berlaku. 4.6. Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter memerlukan pelayanan di RS lain baik untuk diagnostik penunjang atau terapi Anamnesa adalah tanya jawab baik langsung maupun tidak langsung tentang keluhan - keluhan dan riwayat penyakit dari pasien maupun keluarga pasien. 4.7. Loket Pendaftaran adalah tempat pendaftaran bagi pasien yang akan ke poliklinik dan
laboratorium.
4.8. Pasien adalah seseorang yang membutuhkan surat keterangan sehat untuk keperluan tertentu, atau membutuhkan pemeriksaan, pengobatan dan tindakan medis, atau membutuhkan konsultasi medis.
4.9. Kartu Identitas Berobat (KIB) adalah Kartu yang berisi identitas serta nomor rekam medik pasien, yang harus selalu dibawa setiap berkunjung/berobat/rawat inap di Puskesmas Nelayan.
4.10. Surat Rujukan adalah surat pengantar rujukan medis yang ditujukan ke poliklinik lain atau rumah sakit di dalam maupun di luar wilayah Kecamatan Gresik
4.11. Rekam Medik adalah berkas yang berisikan catatan, dan dokumen tentang identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
4.12. RJ (Rawat Jalan) :
4.12.1. Poli Umum/BP adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis, mengobati,melakukan tindakan medis dan melakukan konsultasi pasien baik anak maupun dewasa dengan penyakit umum. 4.12.2. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah poliklinik tempat memeriksa, mendiagnosis, mengobati dan melakukan konsultasi pasien hamil, perawatan kala nifas, dan termasuk tempat pelayanan dan konsultasi masalah keluarga berencana.
4.12.3. Poli Gigi adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis, mengobati dan melakukan konsultasi pasien dengan penyakit gigi dan mulut.
4.12.4. Poli Gizi adalah tempat konsultasi pasien dengan masalah gizi.
4.12.5. Poli Sanitasi adalah ruang tempat pasien mendapatkan informasi dan pelayanan tentang sanitasi dan kebersihan lingkungan.
4.12.6. Poli P2M (Pemberantasan Penyakit Menular) adalah ruang tempat memeriksa, mendiagnosis dan melakukan konsultasi pasien yang berhubungan dengan Pemberantasan Penyakit Menular. 4.12.7. Poli MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) adalah ruang tempat memeriksa,
mendiagnosis, mengobati dan melakukan konsultasi pasien dengan penyakit pada balita.
4.13. Pasien ASKES adalah pasien yang memiliki dan menggunakan kartu askes untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
4.14. Pasien Jaring Pengaman Sosial (PJPS) adalah pasien yang tidak mampu, yang memiliki dan menggunakan kartu sehat untuk memperoleh pelayanan kesehatan.
4.15. Surat pengantar rujukan adalah formulir yang digunakan untuk mengantar pasien yang akan menjalani pemeriksaan penunjang, yang berisi jenis pemeriksaan yang diminta, yang dibuat serta ditandatangani oleh dokter yang memeriksa.
4.9. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter mengenai obat yang diperlukan oleh pasien. 5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Perawat poli bertanggung jawab atas : 5.1.1 Menjalankan instruksi dokter
5.1.2 Menyiapkan instrumen, obat-obatan dan alat kesehatan 5.1.3 Mengadakan pencatatan dan pelaporan kegiatan poli 5.1.4 Memelihara kebersihan dan kesiapan ruangan 5.1.5 Mengantarkan rekam medis ke poli lain
5.1.6 Mengembalikan Rekam Medis ke loket pendaftaran 5.2. Petugas Loket Pendaftaran bertanggung jawab atas : 5.2.1 Pendaftaran pasien
5.2.2 Membuat Rekam Medis pasien baru dan mencari Rekam Medis pasien lama 5.2.3 Mengambil Rekam Medis dari rak / almari ke Loket Pendaftaran
5.2.4 Melakukan pencatatan di Register Loket Pendaftaran
5.3. Dokter poli bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan kesehatan di poliklinik : 5.3.1 Memeriksa, mendiagnosis, memberi obat dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan 5.3.2 Memberi surat pengantar pemeriksaan penunjang atau surat rujukan ke poli lain atau Rumah Sakit
5.3.3 Melayani rujukan dari poli lain, dokter praktek swasta dan puskesmas lain di luar wilayah kerja Puskesmas Nelayan
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik) di Puskesmas Nelayan antara lain : 6.1.1. Poli Umum
6.1.2. Poli Gigi dan Mulut 6.1.3. Poli KIA-KB 6.1.4. Poli Sanitasi 6.1.5. Poli Gizi 6.1.6. Poli P2M 6.1.7. Poli MTBS
6.2. Jam buka loket pendaftaran : Senin s/d Kamis : 07.30 – 11.30 WIB Jumat : 07.30 – 10.30 WIB
Sabtu : 07.30 – 11.00 WIB
6.3. Unit Rawat Jalan memberikan pelayanan sesuai dengan nomor urut yang didapat pasien dari Loket Pendaftaran.
P2M) sesuai dengan jenis penyakitnya.
6.5. Pelayanan pasien ASKES sama dengan pelayanan pasien umum, kecuali : 6.5.1. Pasien ASKES harus menunjukkan Kartu ASKES
6.5.2. Pelayanan ASKES menggunakan Resep Khusus ASKES
6.6. Untuk pasien JAMKESMAS, tata cara pelayanan mengikuti peraturan yang ada dan kebijaksanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik :
6.6.1. Pasien JAMKESMAS harus menunjukkan Kartu JAMKESMAS 6.6.2. Pasien JAMKESMAS menggunakan Resep Khusus JAMKESMAS 7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pendaftaran Pasien Umum
7.1.1. Pasien yang datang dengan Kartu Berobat untuk pemeriksaan kesehatan di Poliklinik dan mendaftar di Loket Pendaftaran. Pasien baru harus membawa kartu identitas seperti KTP atau SIM untuk mendapat Kartu Berobat baru.
7.1.2. Petugas Loket Pendaftaran mencatat atau memasukkan data di Register Loket. 7.1.3. Petugas Loket Pendaftaran membuat Rekam Medik Rawat Jalan untuk pasien baru.
Sedangkan untuk pasien lama, petugas mencari Rekam Medik pasien yang lama, kemudian Rekam Medik pasien diantar petugas Loket ke poli tujuan.
7.1.4. Pasien menuju ke Poli tujuan untuk menunggu panggilan untuk diperiksa. 7.2. Pemeriksaan Pasien di Poli
7.2.1. Setelah Rekam Medik pasien ada di poli yang dituju, Perawat Poli memanggil pasien sesuai urutan nomor dari Loket Pendaftaran, untuk dilakukan pemeriksaan identitas pasien, anamnese dan pemeriksaan tanda vital dan dicatat dalam Rekam Medik.
7.2.2. Selanjutnya, pasien dianamnese ulang dan dilakukan pemeriksaan fisik oleh Dokter. 7.2.3. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Dokter dapat memberikan beberapa kemungkinan sebagai berikut :
Pasien didiagnosis, diterapi dan diberi resep. Selanjutnya pasien melakukan proses pembayaran tindakan di Poli yang terkait. Tindakan yang dilakukan dicatat dalam Rekam Medik.
Apabila pasien diidentifikasi memerlukan tindakan medis, Dokter melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan.
7.2.4. Dokter mengisi Rekam Medik pasien dengan lengkap serta menuliskan resep obat dan tindakan (jika ada) untuk pasien. Kemudian Dokter menuliskan resep untuk pasien di Kertas Resep. 7.2.5. Perawat mencatat data-data pasien ke dalam Register Rawat Jalan berdasarkan Rekam Medik yang telah diisi oleh Dokter. Kemudian, Perawat mengembalikan Rekam Medik ke Loket Pendaftaran. 7.3. Pemeriksaan Penunjang
7.3.1 Sebelum dilakukan tindakan medik, Perawat dapat meminta pasien untuk menjalani pemeriksaan penunjang (Laboratorium).
7.3.2 Dokter memberikan Surat Pengantar Pemeriksaan Penunjang ke instalasi penunjang pemeriksaan yang dituju. Bila sarana pemeriksaaan penunjang yang dibutuhkan tersedia didalam Puskesmas, maka pemeriksaan dilakukan di dalam Puskesmas. Jika sarana tidak ada, pemeriksaan penunjang dapat dilakukan di luar Puskesmas dengan memberikan Formulir Pengantar Rujukan ke Laboratorium Klinik yang dituju.
7.3.3 Pasien yang telah menjalani pemeriksaan penunjang akan mendapatkan Hasil Pemeriksaan Penunjang untuk diserahkan kembali kepada Dokter yang memeriksa.
7.3.4 Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Dokter dapat memberikan rekomendasi kepada pasien untuk :
Pasien diberi resep dan diperbolehkan pulang
Pasien yang memerlukan pengobatan dan tindakan medis yang lebih lanjut dirujuk ke poli rumah sakit
Pasien yang perlu menjalani rawat inap dirujuk ke rumah sakit 7.4. Pasien yang dirujuk
7.4.1. Pasien yang dirujuk ke poli lain dalam Puskesmas seperti ke Poli Gizi atau yang dirujuk ke Rumah Sakit harus disertai keterangan rujukan dari dokter yang memeriksa untuk disampaikan kepada poli yang dituju.
7.4.2. Untuk rujukan ke poli lain dalam Puskesmas, keterangan rujukan ditulis di Kertas Rujukan dan Rekam Medik pasien poli. Untuk rujukan ke RS lain, yang digunakan adalah Formulir Rujukan sesuai dengan jenis kunjungan.
7.4.3. Rujukan pasien ke poli lain dalam Puskesmas dapat berupa :
Konsultasi, untuk selanjutnya pasien dikembalikan ke dokter yang merujuk dengan advis pengobatan atau penanganan selanjutnya
Pelimpahan pasien sehingga pasien tidak perlu kembali ke dokter yang merujuk Pasien dirawat bersama oleh dokter yang merujuk dan yang menjadi rujukan 7.4.4. Setelah dirujuk ke poliklinik lain, kemungkinan :
Pasien diberi resep dan diperbolehkan pulang Pasien memerlukan tindakan
Pasien memerlukan pemeriksaan penunjang Pasien menjalani rawat inap
Pasien dirujuk ke Rumah Sakit
7.5. Pasien melakukan pengambilan dan pembayaran obat di Kamar Obat sebelum pulang. 7.6. Setelah Rekam Medik dikembalikan oleh petugas poli ke Loket Pendaftaraan, Petugas Loket memasukkan dan menyimpan kembali Rekam Medik kedalam almari/rak sesuai wilayah masing-masing pasien.
8. LAMPIRAN 8.1. Kartu Berobat 8.2. Rekam Medik
8.3. Kertas Resep Obat untuk pasien umum 8.4. Kertas Resep Obat untuk pasien ASKES 8.5. Kertas Resep Obat untuk pasien JAMKESMAS 8.6. Pengantar Pemeriksaan Penunjang
8.7. Hasil Pemeriksaan Penunjang 8.8. Formulir Rujukan
8.9. Kertas Rujukan
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN DAERAH PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo no. 33 Telp. 031-3983036
PROSEDUR
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN PRASARANA
KODE DOKUMEN : PM REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009
Disiapkan oleh :
Personil TU (Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi Disetujui oleh :
1. TUJUAN
Prosedur pemeliharaan dan perbaikan sarana ini bertujuan untuk menetapkan tata cara
penyelenggaraan pemeliharaan sarana dan prasarana medis dan non medis yang ada di lingkup kerja Puskesmas Nelayan.
2. RUANG LINGKUP
2.1. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan Peralatan Puskesmas terjadwal 2.2. Kalibrasi alat
2.3. Pelaksanaan Perbaikan Sarana, Prasarana dan Peralatan Puskesmas Nelayan 3. REFERENSI
3.1. Modul Pelatihan Pengelolaan Peralatan Puskesmas, Departemen Kesehatanan RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Jakarta 1998.
4. DEFINISI
4.1. Pemeliharaan Sarana adalah kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan menjamin sarana dan prasarana medis dan non medis tersedia dengan baik.
4.2. Perbaikan Sarana adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki apabila terjadi kerusakan pada sarana dan prasarana medis dan non medis.
4.3. Sarana medis adalah seluruh sarana yang dipergunakan oleh tenaga medis maupun paramedis untuk melakukan tindakan terhadap pasien.
4.4. Sarana Non Medis adalah seluruh sarana selain peralatan medis yang secara langsung maupun tidak langsung dipergunakan untuk pelayanan kepada pasien maupun pengunjung puskesmas. 4.5. Kalibrasi adalah membandingkan hasil pengukuran suatu alat ukur/uji dengan suatu standar ukur/uji.
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengelolaan peralatan kesehatan di Puskesmas.
5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas upaya pemeliharaan dan perbaikan fasilitas dan kebutuhan sarana medis dan non medis di lingkup kerja Puskesmas.
5.3. Penanggung Jawab Barang Ruangan bertanggung jawab atas pengelolaan barang-barang yang ada di masing-masing ruangan/unit pelayanan untuk digunakan oleh petugas yang ada.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Pemeliharaan Sarana dan prasarana meliputi : Peralatan medis dan peralatan non medis yang meliputi : gedung, sarana listrik, sarana telekomunikasi dan sarana pendingin dan elektronik sesuai Kartu Inventaris Barang (KIB) yang digunakan di seluruh unit pelayanan di puskesmas.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Pelaksanaan Pemeliharaan Sarana Prasarana terjadwal
7.1.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menyusun Jadwal Pemeliharaan selama periode satu tahun untuk seluruh barang berdasarkan Kartu Inventaris Ruangan (KIR).
7.1.2. Setiap bulan, Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melaporkan hasil pemeliharaan kepada Kepala Puskesmas menggunakan Laporan Hasil Pemeliharaan.
7.1.3. Apabila dalam kegiatan pemeliharaan dijumpai kerusakan alat, maka Personil TU (Umum dan Kepegawaian) melakukan mengajukan perbaikan terhadap alat tersebut. Tata cara pelaksanaan perbaikan dijelaskan dalam prosedur ini.
7.2. Kalibrasi Alat
7.2.1. Kalibrasi dilakukan terhadap alat-alat yang terdaftar dalam formulir Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi.
7.2.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mengirimkan Pengajuan Pengkalibrasian Alat dan Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.
7.2.3. Dinas Kesehatan Kota melakukan proses kalibrasi.
7.2.4. Catatan hasil pelaksanaan kalibrasi diarsip oleh Personil TU (Umum dan Kepegawaian). 7.3. Pelaksanaan Perbaikan Sarana Prasarana
7.3.1. Penanggung Jawab Barang Ruangan melaporkan kerusakan sarana dari ruangan kepada Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menggunakan Formulir Laporan Kerusakan Alat & Gedung. 7.3.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menerima permintaan perbaikan dan selanjutnya memeriksa kerusakan ke ruangan. Petugas Inventaris Barang melakukan perbaikan. Hasil perbaikan dicatat dalam Buku Pemeliharaan.
7.3.3. Jika dari hasil perbaikan dibutuhkan kalibrasi, maka hasil perbaikan sarana dicatat dalam Formulir Pengajuan Pengkalibrasian Alat untuk diajukan ke Dinas Kesehatan.
8. LAMPIRAN
8.1. Kartu Inventasi Barang (KIB) 8.2. Jadwal Pemeliharaan 8.3. Laporan Hasil Pemeliharaan 8.4. Kartu Inventaris Ruangan (KIR) 8.5. Pengajuan Pengkalibrasian Alat 8.6. Daftar Alat Ukur yang Dikalibrasi
8.7. Formulir Laporan Kerusakan Alat & Gedung
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS KESEHATAN DAERAH PUSKESMAS NELAYAN
Jl. Gubernur Suryo 33 Telp. 031 - 3983036
PROSEDUR
PENGELOLAAN LOGISTIK
KODE DOKUMEN : PM REVISI : 00
TANGGAL TERBIT : 10 AGUSTUS 2009 Disiapkan oleh :
Personil TU
(Umum dan Kepegawaian) : Oka Hendrawan Diperiksa oleh :
Management Representative : Dr. M. Hariadi Disetujui oleh :
Kepala Puskesmas : Drg. Pekik Pita Maharti
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menetapkan tata cara penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian semua barang dan fasilitas Puskesmas.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mengatur prosedur pengelolaan logistik mulai dari penerimaan, pendistribusian sampai pengendalian barang dan fasilitas di Puskesmas Nelayan.
3. REFERENSI
3.1. Modul Pelatihan Pengelolaan Peralatan Puskesmas, Departemen Kesehatanan RI, Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, Jakarta 1998.
4. DEFINISI -
5. PENANGGUNG JAWAB
5.1. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pengelolaan peralatan kesehatan di Puskesmas.
5.2. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) bertanggung jawab atas upaya penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian semua barang dan fasilitas Puskesmas serta pengendalian terhadap barang inventaris.
5.3. Penanggung Jawab Barang Ruangan bertanggung jawab atas pengelolaan barang-barang yang ada di masing-masing ruangan/unit pelayanan untuk digunakan oleh petugas yang ada.
6. KETENTUAN UMUM
6.1. Kegiatan logistik adalah pendistribusian barang dan fasilitas ke Unit di Puskesmas termasuk pengendaliannya. Pengendalian dilakukan terhadap semua barang inventaris Puskesmas, kecuali obat-obatan dan program lainnya ditangani oleh Asisten Apoteker.
6.2. Gudang adalah gudang inventaris barang.
6.3. Permintaan barang dari Ruangan/Pustu ke Petugas Inventaris Barang menggunakan Surat Permintaan dengan sepengetahuan Penanggung Jawab Barang Ruangan.
7. URAIAN PROSEDUR
7.1. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) menerima dan mengecek barang yang datang atas kesesuaiannya dengan Surat Tanda Terima atau Surat Bukti Barang Keluar, yang meliputi : jumlah, kelengkapan, fungsi dan spesifikasi barang. Surat Bukti Barang Keluar hanya digunakan untuk pengecekan barang-barang yang berasal dari Dinas Kesehatan.
7.2. Khusus untuk penerimaan barang berupa kendaraan bermotor dicatat dalam Berita Acara Penerimaan Barang.
7.3. Personil TU (Umum dan Kepegawaian) mencatatkan dalam Buku Inventaris Barang.
7.4. Petugas Inventaris Barang mencatat barang yang akan didistribusikan ke unit terkait dalam Surat Bukti Barang Keluar.
7.5. Apabila barang perlu langsung didistribusikan, maka barang dikirim ke Unit terkait, kemudian Petugas Unit mencatatkan ke Buku Bantu Barang Inventaris sebagai bukti tanda terima barang. 7.6. Untuk barang yang tidak langsung didistribusikan, barang disimpan di gudang barang. 7.7. Penyimpanan di Gudang Inventaris :
7.7.1. Petugas Inventaris Barang mencatat barang yang masuk sebagai stok gudang pada Buku Gudang Inventaris Barang yang selanjutnya dilakukan penyimpanan di gudang inventaris.