• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anggaran Perusahaan Dagang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Anggaran Perusahaan Dagang"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran Dosen Pengampu : Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si.

Disusun Oleh:

1. Niken Asyifaekasiwi 7211413156 2. Revinda Aryandika Utari 7211413157 3. Ayu Fitriyani 7211413158

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

(2)

PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan perusahaan yang meningkat pesat mengakibatkan semakin meluasnya unit usaha yang berada dalam jangkauan. Meluasnya unit usaha dalam perusahaan menuntut pihak manajemen atau pemilik untuk menentukan orang-orang tertentu yang mampu dan bersedia diberi tanggung jawab yang lebih dalam pengelolaan unit usaha tersebut.

Manajemen membutuhkan alat untuk mengkoordinasikan dan merencanakan sumber daya perusahaan. Alat yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan adalah anggaran. Anggaran merupakan alat manajerial yang menjamin pencapaian sasaran organisasi dan memberikan pedoman dalam bentuk mata uang untuk operasional sehari-hari.

Proses penyusunan anggaran haruslah dianalisis guna mengetahui kuat atau tidaknya unsur perencanaan keuangan. Lemahnya perencanaan anggaran pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas unit kerja perusahaan. Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi maka harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar tidak terjadi bias atau penyimpangan.

Penyusunan anggaran tidak hanya dilaksanakan pada perusahaan manufaktur akan tetapi juga pada perusahaan dagang dan jasa. Perusahaan dagang sendiri memiliki beberapa jenis anggaran, diantaranya meliputi anggaran operasional (anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya operasional,dan anggaran laporan laba rugi), dan anggaran keuangan (anggaran kas dan anggaran neraca).

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1.2.1. Bagaimana anggaran penjualan dalam perusahaan dagang? 1.2.2. Bagaimana anggaran pembelian dalam perusahaan dagang? 1.2.3. Bagaimana anggaran operasional dalam perusahaan dagang? 1.2.4. Bagaimana anggaran laba rugi dalam perusahaan dagang? 1.2.5. Bagaimana anggaran kas dalam perusahaan dagang? 1.2.6. Bagaimana anggaran neraca dalam perusahaan dagang? 1.3. Tujuan

(3)

1.3.1. Mengetahui anggaran penjualan dalam perusahaan dagang 1.3.2. Mengetahui anggaran pembelian dalam perusahaan dagang 1.3.3. Mengetahui anggaran operasional dalam perusahaan dagang 1.3.4. Mengetahui anggaran laba rugi dalam perusahaan dagang 1.3.5. Mengetahui anggaran kas dalam perusahaan dagang 1.3.6. Mengetahui anggaran neraca dalam perusahaan dagang

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Siklus dan Prosedur Perusahaan Dagang

2.1.1. Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut.Semua perusahaan baik jenis manufaktur, maupun perusahaan dengan mempunyai sistem penganggaran masing-masing dan tentunya berbeda-beda.

2.1.2. Prosedur Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang

Pada bab sebelumnya telah dibahas penganggaran untuk perusahaan manufaktur dimana di dalamnya terdapat anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja, dan anggaran BOP. Pada bab ini akan dibahas penganggaran perusahaan dagang yang meliputi transaksi pembelian, penjualan. Transaksi tersebut akan mempengaruhi kas dan persediaan barang dagangan.

Prosedur penyusunan anggaran pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

(5)

1. Penentuan Pedoman Anggaran

Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak (direktur atau komisaris) melakukan dua hal,yaitu:

a. Menetapkan rencana besar perusahaan seperti tujuan kebijakan asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran.

b. Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai angggota.

2. Persiapan Anggaran

Manajer operasional sebelum menyusun anggaran penjualan (sales budget) terlebih dahulu menyusun ramalan penjualan (sales forecast).

a. Setelah menyusun ramalan penjualan, manajer operasional bekerja sama dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun :

 Anggaran penjualan  Anggaran pembelian  Anggaran beban pemasaran

(6)

b. Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun:

 Anggaran beban administrasi dan umum

c. Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya menyusun:

 Anggaran laba rugi  Anggaran neraca  Anggarann kas  Anggaran lainnya 3. Penentuan Anggaran

Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat kegiatan :

a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran

b. Koordinator dan penelaahan komponen anggaran c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran. 4. Pelaksanaan Anggaran

Untuk kepentingan pengawasaan setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisis anggaran disampaikan pada direksi.

2.1.3. Anggaran Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut. Penyusunan anggaran perusahaan dagang lebih sederhana dibandingkan dengan penyusunan anggaran pada perusahaan manufaktur karena dalam perusahaan dagang tidak terdapat istilah bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, produk jadi, dan produk dalam proses. Produk jadi dan bahan baku terdapat dalam perusahaan manufaktur sedangkan barang dagangan terdapat dalam perusahaan dagang. Sehingga, manajemen harus mengadakan estimasi persediaan awal dan akhir barang dagangan agar dapat dibuat anggaran pembelian barang dagangan.

Perusahaan dagang yang besar pada umumnya memiliki tiga divisi besar yaitu divisi operasi, divisi pemasaran dan divisi administrasi. Divisi operasi bertugas mengadakan pembelian dan penjualan barang dagangan serta menentukan harga pokok barang dagang yang dijual. Divisi pemasaran mencari pelanggan atau mencari

(7)

order, sedangkan divisi administrasi menyajikan laporan kinerja perusahaan.

Secara umum anggaran perusahaan dagang terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan atau keduanya biasa disebut anggaran induk. Berikut ini digambarkan anggaran perusahaan dagang.

2.2. Anggaran Penjualan

2.2.1. Pengertian Anggaran Penjualan

Kegiatan penjualan memegang peranan penting dalam meningkatkan penjualan.Tidak ada satu pun perusahaan yang mampu bertahan apabila perusahaan tersebut tidak mampu menjual barang atau jasa yang dihasilkannya.Menjual (sell) berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu. Penjualan (selling) berarti proses menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk didistribusikanke tangan konsumen (pembeli). Penjualan (sales) adalah hasil penjualan atau hasil proses menjual.

Anggaran penjualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual. Anggaran penjualan adalah rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Anggaran Penjualan merupakan titik awal dari menyusun anggaran karena merupakan anggaran dasar penyusunan anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran jualan sering

(8)

disebut anggaran kunci.Sebelum menyusun anggaran jualan, biasanya dibuat ramalan penjualan (sales forecast). Selain itu, perlu juga dipertimbangkan faktor yang dapat berpengaruh terhadap penjualan misalnya musim lebaran atau yang lainnya.

Anggaran penjualan merupakan titik awal dari menyusun anggaran. Anggaran penjualan meliputi :

 Jenis produk yang akan dijual  Volume produk yang akan dijual  Harga produk persatuan

 Wilayah pemasaran  Waktu pemasaran 2.2.2. Tujuan Anggaran Penjualan

Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000:174), tujuan anggaran penjualan yaitu:

a. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang

b. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan

c. Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang menyeluruh

d. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.

2.2.3. Fungsi Anggaran Penjualan

Menurut M. Munandar (2000:50) secara umum, semua anggaran termasuk anggaran penjualan, mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu :

a. Sebagai pedoman kerja

Sebagai pedoman kerja, anggaran berfungsi memberikan arah serta memberikan target-target yang harus dicapai oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Sebelum anggaran disusun, suatu perusahaan seharusnya mengembangkan rencana strategis yang dinyatakan dalam berbagai program. Rencana strategis mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang bersifat strategis yang akan dilakukan untuk jangka waktu 5 sampai 10 tahun kedepan. Rencana strategis ini dapat dikembangkan menjadi tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Tujuan ini merupakan dasar penyusunan anggaran dan

(9)

seharusnya ada hubungan yang erat antara anggaran dan rencana strategis. Dalam membangun hubungan ini, manajemen seharusnya memastikan bahwa seluruh perhatian tidak hanya terfokus pada rencana jangka pendek saja.

b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Anggaran berfungsi sebagai alat pengkoordinasian kerja agar semua bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan dapat lebih terjamin.

c. Sebagai alat pengawasan

Pelaksanaan pengendalian berkaitan erat dengan anggaran karena dalam anggaran terdapat sasaran yang ingin dicapai oleh setiap pelaksana anggaran. Dengan adanya pengendalian, manajemen perusahaan dapat melakukan analisis dan penelitian terhadap kemungkinan dari penyimpangan tersebut dilakukan tindakan koreksi dengan segera yang disesuaikan situasi dan kondisi intern maupun ekstern perusahaan. Dengan demikian efektivitas penjualan dapat tercapai dengan cara membandingkan dan menganalisis antara anggaran penjualan dengan aktualnya, sehingga nampak penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan-penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi dan prestasi yang dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

2.2.4. Manfaat Anggaran Penjualan

Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003, p.406-407) manfaat anggaran adalah :

a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.

b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.

(10)

c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.

d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen

untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.

f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.

2.2.5. Penyusunan Anggaran Penjualan

Dasar-dasar penyusunan anggaran : a. Menyusun tujuan perusahaan b. Menyusun strategi perusahaan

c. Menyusun forecast penjualan yaitu semua teknik untuk memproyeksikan tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu tahun tertentu dengan asumsi tertentu.

Penyusunan anggaran penjualan disajikan dalam tabel berikut:

Kas masuk bulan Januari, Februari, Maret seperti tampak dalam tabel diatas dihitung dari kriteria pembayaran dari penjualan kredit yaitu 50% dari penjualan bulan yang bersangkutan, 40% dari penjualan bulan lalu, dan 9% dari penjualan 2 bulan lalu.

(11)

Contoh kasus penyusunan anggaran Penjualan:

Toko Kecap Haning meupakan sebuah toko grosir yang menjual kecap manis dan kecap asin. Haning akan menyusun anggaran pada triwulan kedua tahun 2016 yakni bulan April, Mei, dan Juni. Untuk keperluan penyusunan, digunakan data-data sebagai berikut:

 Unit penjualan yang dianggarkan pada bulan April yaitu: kecap manis 510 unit dan kecap asin 360 unit. Setiap bulan, penjualan untuk kecap manis diperkirakan naik sebesar 20 unit dan untuk kecap asin naik sebesar 100 unit.

 Harga untuk kecap manis Rp4000 per unit, dan kecap asin Rp 3000 per unit.

 Seluruh Penjualan dilakukan sebagian tunai dan sebagian kredit. Penjualan dilakukan 70% secara tunai, dan sisanya 30% secara kredit dibayar bulan yg akan datang.

 Diketahui anggaran penjualan bulan Maret 2016 sebesar Rp3.100.000.

Toko Kecap Haning Anggaran Penjualan

Untuk Periode Triwulan Kedua Tahun 2016 (dalam Rp)

April Mei Juni

Jenis Kecap Qtty (Botol ) Harg a Total Qtty (Botol ) Harg a Total Qtty (Botol ) Harg a Total Kecap Manis 510 4.000 2.040.000 530 4.000 2.120.000 550 4.000 2.200.000 Kecap Asin 360 3.000 1.080.000 460 3.000 1.380.000 560 3.000 1.680.000 TOTA L 3.120.000 3.500.000 3.880.000

Jadi secara ringkas, anggaran penjualan Toko Kecap Haning pada triwulan kedua tahun 2016 dapat ditampilkan seperti berikut: Keterangan April Mei Juni Triwulan ii

(12)

Anggaran Penjualan 3.120.000 3.500.000 3.880.000 10.500.000

Anggaran Kas Masuk yang berasal dari penjualan kecap

Perhitungan untuk membuat anggaran kas masuk yang berasal dari penjualan kecap sebagai berikut:

Penjualan tunai: 70% x Rp3.120.000 = Rp2.184.000

Penerimaan Piutang: 30% x Rp3.100.000 (Penjualan bulan Maret) = Rp930.000

Jadi, kas masuk bulan Aprilt: Rp2.184.000 + Rp930.000 = Rp3.114.000

Toko Kecap Haning Anggaran Kas Masuk

Untuk Periode Triwulan Kedua Tahun 2016 (dalam Rp)

Keterangan April Mei Juni

Penjualan 3.120.000 3.500.000 3.880.000

Penjualan Tunai 2.184.000 2.450.000 2.716.000 Penerimaan Piutang

(dari penjualan kredit

bulan lalu) 930.000 936.000 1.050.000

Kas Masuk 3.114.000 3.386.000 3.766.000

2.3. Anggaran Pembelian

2.3.1. Pengertian Anggaran Pembelian

Anggaran pembelian adalah anggaran yang direncanakan secara terperinci tentang pembelian barang dagang selama periode yang akan datang yang ada didalamnya meliputi rencana tentang

(13)

barang dagang yang akan dibeli dan waktu atau kapan barang dagang tersebut akan dibeli.

Faktor-faktor yang diperlukan untuk pembelian barang dagangan sebagai berikut :

a. Jumlah barang yang akan dibeli

b. Kualitas barang dagang yang akan dibeli c. Harga barang

d. Persediaan awal e. Persediaan akhir

2.3.2. Penyusunan Anggaran Pembelian

Anggaran pembelian mencakup pembelian barang agangan diwaktu yang akan datang yang didalamnya mengandung HPP (Harga Pokok Penjualan) dan persediaan barang dagangan.

Harga pokok penjualan diperoleh dari :

Harga pokok penjualan = Persediaan awal + pembelian bersih -persediaan akhir

Pembelian bersih = (pembelian + beban angkut pembelian) – (potongan pembelian + retur pembelian dan pengurangan harga)

Anggaran pembelian disusun beserta dengan anggaran harga pokok penjualan dan disajikan seperti tabel berikut :

Toko ABC Anggaran Pembelian

Tiap Bulan untuk Triwulan Pertama Tahun 2010 (Dalam RP)

Keterangan Jan. Feb. Maret April Mei

a. Penjualan Xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx b. Harga pokok penjualan (65%) Xxxx xxxx xxxx c. Persediaan barang dagangan akhir Xxxx xxxx xxxx

d. Barang siap dijual Xxxx xxxx xxxx (b+c) e. Persediaaan barang dagang awal Xxxx xxxx xxxx f. Pembelian Xxxx xxxx xxxx (d-e) g. Pembayaran pembelian Xxxx xxxx xxxx

Persediaan barang dagangan awal merupakan persediaan barang dagangan akhir bulan lalu. Begitu juga dengan pembayaran pembelian, yaitu pembelian bulan lalu dibayar bulan yang akan

(14)

datang. Pembelian bulan bersangkutan merupakan utang dagang pada bulan bersangkutan.Harga pokok penjualan sesuai tabel di atas adalah sebesar 65% dari penjualan.

Contoh Anggaran Pembelian:

Data terkait dengan anggaran pembelian Toko Kecap Haning sebagai berikut:

 Persediaan tiap akhir bulan 80% harga pokok barang terjual (Persediaan akhir 80% dari penjualan bulan yang akan datang). (Persediaan awal 50% dari penjualan bulan ini).

 Pembelian dilakukan 60% secara tunai, dan sisanya 40% kredit dibayar pada bulan yang akan datang. Toko Haning memiliki utang dagang pada bulan Maret 2016 sebesar Rp520.000 dan dibayar pada bulan April 2016 Toko Haning.

TOKO KECAP HANING Anggaran Pembelian

Untuk Triwulan Kedua Tahun 2016 (Dalam Rupiah)

Bulan APRIL MEI JUNI

Keterangan Kecap Manis Kecap Asin Kecap Manis Kecap Asin Kecap Manis Kecap Asin Penjualan Bulan Yang

Akan Datang (Botol) 530 460 550 560 570 660 Persentase Persediaan

Akhir (Dikali) 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Persediaan Barang

Dagang Akhir 424 368 440 448 456 528

Penjualan Bulan Ini

(Botol) 510 360 530 460 550 560

Barang Siap Dijual 934 728 970 908 1006 1088 Persediaan Barang

Dagang Awal 255 180 265 230 275 280

Pembelian (Botol) 679 548 705 678 731 808

Harga Pokok (Botol) 3.000 2.000 3.000 2.000 3.000 2000 Pembelian 2.037.000 1.096.000 2.115.000 1.356.000 2.193.000 1.616.000

(15)

Anggaran Kas Keluar untuk Pembelian Barang Dagang

Perhitungan untuk membuat anggaran kas keluar untuk pembelian sebagai berikut:

Pembelian tunai: 60% x Rp3.133.000= Rp.1.879.800 Pembayaran Utang bulan Maret 2016 = Rp520.000

Jadi, kas masuk bulan April: Rp1.879.800+ Rp520.000= Rp2.399.800 TOKO KECAP HANING

ANGGARAN KAS KELUAR Untuk Triwulan Kedua Tahun 2016

(Dalam Rupiah)

Keterangan April Mei Juni

Pembelian 3.133.000 3.471.000 3.809.000

Pembelian Tunai (60%) 1.879.800 2.082.600 2.285.400 Pembayaran Utang Bulan Lalu 520.000 751.920 833.040 Pembayaran Pembelian 2.399.800 2.834.520 3.118.440

2.4. Anggaran Biaya Operasional

2.4.1. Pengertian Anggaran Biaya Operasional

Anggaran biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan paroduk peerusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda perusahaan. Secara umum biaya operasional meliputi biaya pemasaran serta biaya administrasi dan umum.

2.4.1.1. Biaya Pemasaran

Menurut Edy ( 2000 : 15 ) Biaya pemasaran adalah biaya yang meliputi semua biaya dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan

(16)

piutang menjadi kas Penganggaran pada biaya pemasaran adalah anggaran yang berisi biaya-biaya yang berkaitan dengan jalannya kegiatan perusahaan dibagian penjualan. Yang termasuk dalam biaya pemasaran seperti :

a. Gaji staf administrasi penjualan b. Gaji manajer pemasaran

c. Biaya iklan atau promosi d. Biaya listrik kantor e. Biaya telepon kantor f. Biaya depresiasi kantor g. Biaya gudang

h. Biaya angkut

i. Biaya penagihan, dll

2.4.1.2. Biaya Administrasi dan Umum

Penganggaran pada biaya administrasi dan umum adalah budget yang merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-biaya yang terdapat di lingkungan kantor administrasi. Anggaran penjualan dan administrasi merupakan unsur dari beban usaha.Beban penjualan adalah beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama.

Sedangkan beban administrasi adalah beban yang umumnya terjadi pada bagian personalia, bagian keuangan. Dan bagian umum, seperti:

a. Gaji staf administrasi b. Gaji manajer dan Direktur

c. Biaya sewa (kantor, kendaraan, dsb) d. Biaya korespondensi.

e. Biaya alat tulis, cetak kantor

f. Biaya depresiasi kendaraan umum dan direksi g. Biaya depresiasi gedung kantor

h. Biaya pajak

i. beban umum lainnya.

2.4.2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasional Contoh Anggaran Biaya Operasional

Data yang terkait dengan penyusunan Anggaran Biaya Operasional sebagia berikut:

 Perusahaan memiliki satu karyawan bagian penjualan yang digaji Rp 100.000 per bulan, dan satu karyawan bagian kasir/administrasi dengan gaji sama Rp150.000

(17)

 Biaya Listrik Kantor Pemasaran dianggarkan sebesar Rp50.000 pada bulan April, Rp60.000 pada Mei, dan Rp65.000 pada bulan Juni.

 PT Monalisa mengiklankan produknya dengan brosur Rp50.000 per bulan.

 Untuk menagih pelanggan yang melakukan penjualan secara kredit, dikenakan biaya penagihan sebesar Rp20.000 pada bulan April, Rp25.000 pada bulan Mei dan Rp30.000 pada bulan Juni .  Biaya telepon administrasi untuk tiga bulan masing-masing sebesar

Rp40.000, Rp45.000, Rp50.000

 Biaya Korespondensi masing-masing sebesar Rp 50.000 per bulan  Biaya ATK Rp 100.000 per bulan

 Biaya Pajak Rp 40.000 per bulan.

 Gedung senilai Rp1.000.000 disusutkan 10% setiap bulan  Kendaraan senilai Rp800.000 disusutkan 10% setiap bulan  Peralatan Kantor senilai Rp 300.000 disusutkan 10% per bulan

Perhitungan untuk membuat anggaran operasional sebagai berikut: KomisiPenjualan: Rp200 x 460 botol = Rp92.000

Gedung 1% x Rp1.000.000 = Rp10.000 Kendaraan 1% x Rp800.000 = Rp8.000

TOKO KECAP HANING Anggaran Biaya Operasional

Untuk Periode Triwulan Kedua Tahun 2016 (Dalam Rp)

Keterangan April Mei Juni

Penjualan 3.120.000 3.500.000 3.880.000

Biaya Pemasaran:

Biaya Gaji bag. Penjualan 100.000 100.000 100.000 Komisi Penjualan 92.000 100.000 112.000 Biaya listrik kantor pemasaran 50.000 60.000 65.000 Biaya Iklan 50.000 50.000 50.000 Biaya Penagihan 20.000 25.000 30.000 Biaya Administrasi dan umum:

(18)

Biaya telepon 40.000 45.000 50.000 Biaya korespondensi 50.000 50.000 50.000

Biaya ATK 100.000 100.000 100.000

Biaya pajak 40.0000 40.000 40.000

Jumlah Biaya Tunai 692.000 720.000 747.000 Biaya Usaha tidakTunai:

Biaya Depresiasi Gedung 100.000 100.000 100.000 Biaya Depresiasi Kendaraan 80.000 80.000 80.000 Biaya Dep peralatan kantor 30.000 30.000 30.000 Jumlah Biaya tidak tunai 210.000 210.000 210.000 Biaya Operasional Tunai 482.000 510.000 537.000 2.5. Anggaran Kas

2.5.1. Pengertian Anggaran Kas

Menurut Lukman Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan” menyatakan bahwa: “Anggaran kas adalah suatu alat yang dapat digunakan manajer keuangan untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana jangka pendek dan untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan uang selama periode budget”.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa anggaran kas akan memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan kas, dimana kegunaannya terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menambah dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada setiap akhir tahun anggaran yang ditetapkan.

Menurut Any Agus Kana, (2001:225) dalam buku Anggaran Perusahaan engeukakan bahwa : “Anggaran kas adalah perencanaan posisi kas dalam jangka waktu tertentu yang terdiri dari dua bagian

(19)

yaitu perencanaan penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar).

Menurut pendapat kelompok kami, anggaran kas adalah perencanaan kas dalam jangka waktu tertentu sebagai gambaran tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas.

2.5.2. Tujuan Anggaran Kas

Tujuan pokok disajikan anggaran kas adalah untuk menyelesaikan anggaran tentang likuiditas organisasi, dan untuk mengetahui posisi kemampuan membayar kegiatan rutin (kewajiban jangka pendek).

2.5.3. Manfaat Anggaran Kas

Manfaat dari anggaran kas adalah:

a. Alat bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber daya yang akan diperoleh dan digunakan, serta mengendalikan bagaimana sumber tersebut digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.

b.Anggaran dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena anggaran kas memberikan informasi yang berguna tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas setiap periode operasi perusahaan.

c. Anggaran kas dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, karena dalam menjalankan suatu perusahaan dibutuhkan suatu efektivitas pengendalian kas terhadap setiap perusahaan dalam kegiatan perusahaannya.

2.5.4. Fungsi Anggaran Kas

Fungsi dari anggaran kas adalah:

a. Menunjukkan jumlah dan waktu kas perusahaan dimasa yang akan datang

b. Memberikan dasar untuk melakukan tindakan perbaikan jika jumlah kas dalam anggaran tidak cocok dengan jumlah yang sebenarnya terjadi

c. Anggaran kas memberikan dasar evaluasi atas kinerja manajer keuangan

2.5.5. Penyusunan Anggaran Kas Bagi Perusahaan Dagang

Anggaran kas bagi perusahaan sangatlah penting. Dengan menyusun anggaran kas, akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan.

(20)

Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Karena masih cukupnya waktu maka terdapat lebih banyak alternatif sumber dana, dan makin banyaknya alternatif sumber dana berarti, kita dapat mengadakan pemilihan sumber dana yang biayanya paling rendah. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara efisien.

Penyusunan anggaran kas mencakup dua sektor, yaitu : 1) Sektor Penerimaan Kas, yang pada umumnya berasal dari:

a. Hasil penjualan produk secara tunai. b. Hasil menagih piutang dagang.

c. Pendapatan lain-lain seperti bunga dari Bank, jasa giro, penghasilan dividen, dan sebagainya.

d. Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti menjual aktiva yang tidak terpakai.

e. Adanya penerimaan yang bukan penghasilan, seperti kredit dari Bank, penjualan obligasi dan lain-lain hutang jangka pendek

f. Penambahan modal sendiri oleh pemilik.

2) Sektor Pengeluaran Kas, yang pada umumnya berupa:

a. Berbagai pembayaran untuk keperluan operasional perusahaan sehari-hari seperti pembelian barang dagangan, membayar gaji, dan upah tenaga kerja, biaya-biaya penjualan dan biaya administrative, dan lain sebagainya.

b. Pembayaran pada para kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya.

c. Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva tetap.

d. Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran dividen atau pengembalian modal.

e. Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, meterai, restitusi, dan lain-lain.

Secara umum dana kas berasal dari penjualan. Jika perusahaan sudah lama berkecimpung dalam bisnisnya maka pola penerimaannya dapat diatur berdasarkan pengalaman sebelumnya.

(21)

Anggaran pengeluaran kas berisi tentang seluruh pengeluaran kas yang direncanakan pada periode anggaran yang.bersangkutan dengan pembelian.

Bagi kelebihan atau kekurangan kas merupakan selisih antara total kas yang tersedia dengan total kas yang diperlukan. Jika terjadi selisih negatif yaitu total kas yang tersedia lebih kecil dari yang dibutuhkan maka perusahaan perlu merancang penerimaan kredit dari bank, sebaiknya jika terjadi selisih positif maka dana yang dipinjam pada periode sebelumnya dapat dibayar kembali atau dana yang menganggur dapat ditempatkan dalam investasi jangka pendek. Bagian terakhir anggaran kas adalah menyediakan rata-rata terperinci tentang proyeksi tentang pinjaman dan pelunasan kembali yang dilakukan selama periode anggaran , termasuk didalamnya pembayaran bunga yang jatuh tempo.

Baris terakhir dari anggaran kas adalah rencana saldo kas akhir rencana saldo kas akhir, saldo kas akhir dikurangkan untuk mendapatkan kelebihan atau kekurangan kas, namun saldo kas minimum bukan pengeluaran kas sehingga jumlah tersebut harus dimasukan kembali dalam saldo kas akhir.

2.5.6. Penyusunan Anggaran Kas

Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu : (1) pendekatan kas masuk dan kas keluar, (2) pendekatan akunting keuangan. Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang disebut juga dengan metode langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut juga dengan metode ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung.

1) Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar (Metode Langsung) Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan, anggaran biaya/beban, dan anggaran tambahan produk modal. Metode ini sering digunakan untuk anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari rencana laba tahunan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka pendek. Disebut pendekatan

(22)

anggaran kas jangka pendek, karena biasanya anggaran dengan metode ini dibuat paling lama periodenya setahun. Selama setahun tersebut periode anggaran dibagi dalam tiap triwulan, bulan, minggu, atau hari.

Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun anggaran kas lebih dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. Dikatakan metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasi dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.

2) Pendekatan Akunting Keuangan (Metode Ikhtisar Laba Rugi/Metode Tak langsung)

Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti: beban/biaya terutang, beban/biaya bayar di muka, depresiasi/ penyusutan/ penghapusan/ amortisasi. Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit rinciannya tentang arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini lebih cocok untuk

(23)

anggaran kas jangka panjang. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka panjang. Metode ini dikatakan pendekatan akunting keuangan, karena cara penyusunan anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan. Oleh karena penyusunan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca maka disebut metode tak langsung.

Depresiasi menambah laba bersih, utang naik menambah laba bersih dan sebaliknya. Piutang dan persediaan turun menambah laba bersih, sedangkan piutang dan persediaan naik mengurangi laba bersih. Kas akhir bulan bersangkutan adalah menjadi kas awal bulan berikutnya.

Contoh Anggaran Kas

Toko Kecap Haning Anggaran Kas Masuk

Untuk Periode Triwulan Kedua Tahun 2016 (dalam Rp)

Keterangan April Mei Juni

Penjualan 3.120.000 3.500.000 3.880.000

Penjualan Tunai 2.184.000 2.450.000 2.716.000 Penerimaan Piutang (dari

penjualan kredit bulan lalu) 930.000 936.000 1.050.000

(24)

Toko Kecap Haning Anggaran Kas Keluar

Untuk Triwulan Kedua Tahun 2016 (dalam rupiah)

Keterangan April Mei Juni

Pembelian Rp 3.133.000 Rp 3.471.000 Rp 3.809.000 Pembelian Tunai (60%) 1.879.800 2.082.600 2.285.400 Pembayaran Utang Bulan

Lalu 520.000 751.920 833.040 Pembayaran Pembelian 2.399.800 2.834.520 3.118.440

Diketahui saldo kas bulan Maret 2016 Rp 500.000, kas minumum Rp 400.000

Toko Kecap Haning Anggaran Kas Metode Langsung Untuk Periode Triwulan Kedua Tahun 2016

(dalam rupiah)

Keterangan April Mei Juni

Kas Awal 500.000 102.000 130.000

Kas Masuk:

Penjualan tunai 2.184.000 2.450.000 2.716.000 Penerimaan Piutang 930.000 936.000 1.050.000 Pendapatan sewa 300.000 300.000 300.000

Jumlah Kas masuk 3.414.000 3.686.000 4.066.000

Jumlah Kas Tersedia 3.914.000 3.788.000 4.196.000 Kas Keluar:

Pembelian tunai (60%) 738.000 810.000 882.000 Pembayaran Utang Bulan Lalu 520.000 492.000 540.000

(25)

Pengeluaran Operasional: Biaya Pemasaran:

Biaya Gaji bag. Penjualan 100.000 100.000 100.000 Komisi Penjualan 92.000 100.000 112.000 Biaya listrik kantor pemasaran 50.000 60.000 65.000

Biaya Iklan 50.000 50.000 50.000

Biaya Penagihan 20.000 25.000 30.000

Biaya Administrasi dan umum:

Gaji staf administrasi 150.000 150.000 150.000

Biaya telepon adm 40.000 45.000 50.000

Jumlah By. Operasonal Tunai 502.000 530.000 557.000 Jumlah Kas Keluar: 3.412.000 3.258.000 3.639.000

Kas Minimum 400.000 400.000 400.000

Kas yang diperlukan 3.812.000 3.658.000 4.039.000 Kelebihan (kekurangan) kas

yang tersedia 102.000 130.000 157.000

Jumlah kas yang tersedia 102.000 130.000 157.000 2.6. Anggaran Laba Rugi

2.6.1. Pengertian Anggaran Laba Rugi

Anggaran laba rugi adalah suatu anggaran yang memuat ringkasan proyeksi dari berbagai komponen pendapatan dan biaya selama periode anggaran (M.Nafarin, 2004:62)

Menurut pendapat kelompok kami, anggaran laba rugi adalah anggaran yang dibuat pada periode tertentu, berisi taksiran- taksiran tentang penghasilan dan tentang biaya perusahaan secara garis besar. 2.6.2. Tujuan Anggaran Laba Rugi

Penyusunan anggaran Laba Rugi memiliki beberapa tujuan diantarannya sebagai beikut:

a. Untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen tentang perkiraan laba/rugi bersih yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam suatu periode anggaran.

(26)

b. Untuk perencanaan dan penkoordinasian dari kegiatan perusahaan dan divisi. Sebagai contoh anggaran laba rugi, dipakai sebagai dasar untuk memastikan bahwa fasilitas produksi sesuai dengan ramalan penjualan dan tersediannya kas sesuai dengan pengeluaran yang perkiraan.

c. Untuk sasaran pemeriksaan yang terakhir untuk anggaran laba. Meskipun kerangka anggaran telah dissetujui oleh manajemen sebelumnnya, akan tetapi perlu pengkajian lebih lanjut yang berguna dalam penyusunan anggaran tersebut.

d. Untuk melihat tanggungjawab manajer yang memimpin pusat laba, yang dapat membandingkan prestasi dengan rencana yang telah disusun selanjutnnya melihat sejumlah mana kontribusi yang telah disumbangkan.

e. Untuk menilai prestasi dan keuangan bagi perusahaan dimasa datang dan melakukan tindakan koreksi terhadap apa yang telah dicapai.

2.6.3. Manfaat Anggaran Laba Rugi Bagi perusahaan :

a. Sebagai pengecekan final atas wajar tidaknya anggaran.

b. Untuk perencanaan dan pengkoordinasian seluruh kegiatan perusahaan / divisi.

c. Membebankan tanggung jawab kepada setiap manajer atas sumbangan prestasinya untuk perusahaan /divisi.

d. Untuk alokasi sumber dana setiap pusat pertanggungjawaban. Bagi manajemen puncak:

a. Untuk menelaah total prestasi perusahaan yang diharapkan pada tahun yang akan datang dan untuk menentukan tindakan koreksi jika prestasi tidak memuaskan.

b. Untuk mengendalikan divisi.

c. Untuk berpresatsi dalam perencanaan divisional.

d. Untuk perencanaan dan koordinasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan.

2.6.4. Penyusunan Anggaran Laba Rugi

Penyusunan anggaran laba rugi dilakasananakan setelah menyusun anggaran beban usaha dan anggaran operasional. Anggaran laba rugi merupakan tujuan dari penyusunan anggaran operasional. Oleh karena itu, dalam penyusunan anggaran laba rugi diperlukan

(27)

beberapa unsur dari anggaran operasional seperti: anggaran penjualan, anggaran pembelian, dan anggaran beban penjualan dan administrasi.

Anggaran laba rugi disusun dari beberapa perhitungan dan anggaran yang baru disebutkan tadi dan disajikan seperti tampilan berikut ini:

Toko ABC Anggaran Laba Rugi

Tiap Akhir Bulan untuk Kuartal Pertama tahun 2010 Keterangan Januari Februari Maret April

1. Penjualan Xxxx Xxxx xxxx Xxxx

2. Harga Pokok Penjualan Xxx Xxx xxx xxx 3. Laba Kotor (1-2) Xxx Xxx xxx xxx

4. Beban Usaha Xxx Xxx xxx xxx

5. Laba Bersih (3-4) Xxx Xxx xxx xxx Contoh Anggaran Laba Rugi:

PT Monalisa menerima pendapatan diluar usaha yaitu menyewakan halaman gedungnya untuk penjual sosis, harga sewa sebesar Rp300.000 per bulan.

Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

Persediaaan awal: (Kecap manis 255 unit x 4000) + (Kecap Asin 180 unit x 3000) = Rp 1.560.000

Persediaan Akhir: (Kecap manis 424 unit x 4000) + (Kecap Asin 368 unit x 3000) = Rp 2.800.000

Anggaran Laba Rugi Toko Kecap Haning

Untuk Periode yang Berakhir Triwulan Kedua Tahun 2016 (dalam rupiah)

Keterangan APRIL MEI JUNI

Penjualan 3.120.000 3.500.000 3.880.000

Harga Pokok Penjualan:

(28)

Pembelian 3.133.000 3.471.000 3.809.000 Persediaan Akhir 2.800.000 3.104.000 3.408.000 Harga Pokok Penjualan 1.893.000 2.117.000 2.341.000

Laba Kotor 1.227.000 1.383.000 1.539.000

Biaya Operasional Biaya Pemasaran:

Biaya Gaji bag. Penjualan 100.000 100.000 100.000 Komisi Penjualan 92.000 100.000 112.000 Biaya listrik kantor pemasaran 50.000 60.000 65.000 Biaya Iklan 50.000 50.000 50.000 Biaya Penagihan 20.000 25.000 30.000 Jumlah Biaya Pemasaran 312.000 335.000 357.000 Biaya Administrasi dan umum:

Gaji staf administrasi 150.000 150.000 150.000 Biaya korespondensi 50.000 50.000 50.000

Biaya ATK 100.000 100.000 100.000

Biaya pajak 40.0000 40.000 40.000

Biaya telepon adm 40.000 45.000 50.000 Biaya Dep peralatan kantor 30.000 30.000 30.000 Biaya Depresiasi Gedung 100.000 100.000 100.000 Biaya Depresiasi Kendaraan 80.000 80.000 80.000 Jumlah By. Adm dan Umum 590.000 595.000 600.000 Jumlah Biaya Operasional 902.000 930.000 957.000

Laba Operasional 325.000 453.000 582.000

Pendapatan di luar usaha:

Pendapatan Sewa 300.000 300.000 300.000

(29)

2.7. Anggaran Neraca

2.7.1. Pengertian Anggaran Neraca

Anggaran neraca adalah anggaran yang menunujuk implikasi berbagai macam anggaran pada elemen-elemen neraca yaitu aktiva,utang dan modal tahun yang akan datang. Budget neraca adalah budget tentang posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara garis besar.

Informasi dan laporan yang diperlukan dalam menyusun anggaran neraca untuk suatu periode anggaran adalah sebagai berikut :

a. Neraca perusahaan periode lalu

b. Anggaran kas untuk periode anggaran periode mendatang

c. Anggaran laba rugi untuk anggaran periode anggaran mendatang 2.7.2. Tujuan Anggaran Neraca

Tujuan anggaran neraca adalah untuk menyajikan informasi kepada manajemen tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya (anggaran penjualan sampai anggaran kas). 2.7.3. Manfaat Anggaran Neraca

Manfaat dari anggaran neraca adalah:

a. Sebagai pengungkap beberapa kondisi keuangan yang tidak menguntungkan yang ingin di hindarkan manajemen

b. Sebagai pengecek terakhir mengenai kekuatan metematis dari semua jadwal lain

c. Sebagai alat pengawas kerja yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan

d. Sebagai alat untuk menyoroti sumberdaya dan kewajiban di masa yang akan datang

2.7.4. Penyusunan Anggaran Neraca

Anggaran neraca disusun atas dasar neraca awal periode disesuaikan dengan data yang termuat pada berbagai anggaran periode yang bersangkutan. Menyusun anggaran neraca merupakan tujuan dari anggaran keuangan. Anggaran neraca yang disusun berasal dari anggaran kas dan anggaran operasional terdahulu.

(30)

Contoh Anggaran Neraca

Untuk menyusun anggaran neraca diperlukan anggaran depresiasi dan anggaran perubahan modal untuk mempermudah penyusunan anggaran neraca.

TOKO KECAP HANING Anggaran Deprsiasi

Untuk Triwulan Kedua Tahun2016 (Dalam Rp)

Keterangan April Mei Juni

Gedung 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Penyusutan Gedung (10.000) (10.000) (10.000) Total 990.000 990.000 990.000 Kendaraan 800.000 800.000 800.000 Depresiasi Kendaraan (8.000) (8.000) (8.000) Total 792.000 792.000 792.000

Aset Tetap Bersih 1.782.000 1.782.000 1.782.000

Modal awal Tuan Haning untuk membeli barang dagangan, gedung dan lain-lain pada triwulan kedua masing-masing sebesar Rp3.861.080, Rp 4.097.960, dan Rp 3.723.400.

(31)

Toko kecap Haning Anggaran Perubahan Modal

Untuk Periode yang Berakhir Triwulan Kedua Tahun 2016 (Dalam Rp)

Keterangan April Mei Juni

Modal Awal 3.861.080 4.097.960 3.723.400

Laba 1.007.000 1.135.000 1.264.000

Modal Akhir 4.868.080 5.232.960 4.987.400

Piutang dagang dan utang dagang akan dibayar bulan yang berikutnya. Perhitungan Piutang dagang bulan Juni diperoleh dari 40% x Penjualan kredit bulan Mei, sedangkan Utang bulan Juni diperoleh dari 30% x Pembelian kredit bulan Mei.

Toko kecap Haning Anggaran Neraca

Untuk Periode yang Berakhir Triwulan Kedua Tahun 2016 (Dalam Rp)

Keterangan April Mei Juni

ASET:

Kas 102.000 130.000 157.000

Piutang Dagang 936.000 1.050.000 1.164.000 Persediaan Barang

Dagang 2.800.000 3.104.000 3.408.000

Aset Tetap Bersih:

Gedung 990.000 990.000 990.000

Kendaraan 792.000 792.000 792.000

Jumlah Aset 5.620.000 6.066.000 6.511.000

UTANG DAN MODAL

Utang Dagang 751.920 833040 1523600

Modal 4.868.080 5.232.960 4.987.400

(32)

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan

Anggaran adalah suatu rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif. Anggaran untuk perusahaan dagang merupakan anggaran yang terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan perusahaan dagang. Anggaran perusahaan dagang terdiri dari anggaran penjualan, pembelian, biaya operasional dan anggaran laba rugi.Sedangkan anggaran keuangan terdiri dari anggaran kas dan anggaran neraca.

Anggaran Penjualan merupakan titik awal dari menyusun anggaran. Anggaran pembelian adalah anggaran yang direncanakan secara terperinci tentang pembelian barang dagang selama periode yang akan datang yang ada didalamnya meliputi rencana tentang barang dagang yang akan dibeli dan waktu atau kapan barang dagang tersebut akan dibeli. Anggaran biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan paroduk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda perusahaan.

Anggaran laba rugi adalah suatu anggaran yang memuat ringkasan proyeksi dari berbagai komponen pendapatan dan biaya selama periode anggaran. Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan jumlah kas beserta perubahan yang memuat perkiraan arus kas masuk dan arus kas keluar. Anggaran neraca adalah anggaran yang menunujukan implikasi berbagai macam anggaran pada elemen-elemen neraca yaitu aktiva, utang dan modal tahun yang akan datang. Dalam perusahaan dagang masalah penyusunan anggaran merupakan masalah penting dalam perkembangan suatu perusahaan. Laba yang maksimal merupakan tujuan penting dalam perkembangan suatu perusahaan khususnya perusahaan dagang.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan & M. Asri. 2013. Anggaran Perusahaan Buku 1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

M.Nafarin. 2004. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas

Referensi

Dokumen terkait

Apabila arus masuk kas lebih besar dibandingkan arus keluar kas, maka hal tersebut menunjukkan kinerja keuangan perusahaan baik, dan hal ini akan mendukung

Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan anggaran bersifat Bottom Up atau Demokrasi yaitu penyusunan anggaran biaya produksi dilakukan oleh pimpinan dengan melibatkan

Hasil yang didapatkan dari analisis kebutuhan desa wisata adalah konsep anggaran berdasarkan estimasian perkembangan arus kas masuk dan keluar dalam rentang waktu yang

7 Penyusunan anggaran biaya tenaga kerja Telaah buku sumber Mengerjakan soal tertentu. 8 Penyusunan anggaran biaya tak langsung Telaah buku sumber Mengerjakan

jumlah kas yang tersedia ditambah dengan aliran kas masuk yang diharapkan dengan jumlah pengeluaran yang diproyeksikan, dengan memperhatikan anggaran kas yang telah ditetapkan

Laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi-laba yang dihasilkan akunting merupakan suatu realisasi (aktual) yang akan diperbandingkan dengan anggaran

Prosedur penyusunan anggaran kas pada KOPEGTEL Kantor Divre III Bandung yaitu menggunakan pendekatan Bottom Up Budgeting yang disusun oleh bagian anggaran yang datanya berasal

NIAGA KARYA yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 tahun 2A11:.. tahunan, pada semester