• Tidak ada hasil yang ditemukan

Trauma urogenitalia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Trauma urogenitalia."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Trauma

Trauma

urogenitalia

urogenitalia

.

.

Sebagian organ urogenital terletak

Sebagian organ urogenital terletak

ekstraperitoneal (kecuali genitalia

ekstraperitoneal (kecuali genitalia

eksterna). Sehingga bila ada cedera

eksterna). Sehingga bila ada cedera

urogenital harus di perkirakan ada

urogenital harus di perkirakan ada

juga cedera organ lain yang

juga cedera organ lain yang

mengelilinginya.

mengelilinginya.

Umumnya cedera terjadi akibat

Umumnya cedera terjadi akibat

trauma tumpul, tajam dan

trauma tumpul, tajam dan

iatrogenik.

iatrogenik.

(2)

Trauma ginjal

Trauma ginjal

• Merupakan trauma terbanyak pada sistim Merupakan trauma terbanyak pada sistim

urogenital. Sering disertai cedera organ yang

urogenital. Sering disertai cedera organ yang

mengelilinginya. 10% trauma abdomen

mengelilinginya. 10% trauma abdomen

mencederai ginjal.

mencederai ginjal.

• Mekanisme trauma;Mekanisme trauma; 1.

1. Langsung; akibat benturan yang Langsung; akibat benturan yang mengenai daerah pinggang.

mengenai daerah pinggang. 2.

2. Tidak langsung; merupakan cedera Tidak langsung; merupakan cedera

decelerasi akibat pergerakan ginjal secara

decelerasi akibat pergerakan ginjal secara

tiba tiba kedalam rongga retroperitonial.

(3)

Derajat trauma ginjal

Derajat trauma ginjal

Menurut derajat berat ringannya

Menurut derajat berat ringannya

kerusakan pada ginjal, trauma ginjal

kerusakan pada ginjal, trauma ginjal

dibedakan atas;

dibedakan atas;

I.

I.

Kontusio ginjal/ hematoma perirenal

Kontusio ginjal/ hematoma perirenal

II.

II.

Lacerasi ginjal terbatas pada korteks

Lacerasi ginjal terbatas pada korteks

III.

III.

Lacerasi sampai medula ginjal

Lacerasi sampai medula ginjal

IV.

IV.

Lacerasi sampai sistem kalices ginjal

Lacerasi sampai sistem kalices ginjal

V.

(4)

Diagnosis trauma ginjal

Diagnosis trauma ginjal

Harus dicurigai cedera ginjal bila

Harus dicurigai cedera ginjal bila

dijumpai;

dijumpai;

1.

1. Trauma didaerah pinggang, punggung, dada Trauma didaerah pinggang, punggung, dada bawah, perut atas dengan disertai nyeri atau bawah, perut atas dengan disertai nyeri atau

dijumpai adanya jejas didaerah itu. dijumpai adanya jejas didaerah itu. 2.

2. HematuriHematuri 3.

3. Fraktur costa bawah (T8-12)Fraktur costa bawah (T8-12) 4.

4. Trauma tembus pada abdomen atau pinggangTrauma tembus pada abdomen atau pinggang 5.

5. Cedera decelerasi berat akibat terjatuh dari Cedera decelerasi berat akibat terjatuh dari ketinggian atau kecelakaan lalu lintas.

(5)

Gambaran klinis

Gambaran klinis

• Gambaran klinis sangat bervariasi tergantung Gambaran klinis sangat bervariasi tergantung

derajat trauma dan ada tidaknya trauma organ lain derajat trauma dan ada tidaknya trauma organ lain yang menyertai

yang menyertai

• Perlu ditanyakan mekanisme trauma untuk Perlu ditanyakan mekanisme trauma untuk memperkirakan luas kerusakan yang terjadi. memperkirakan luas kerusakan yang terjadi.

• Pada trauma ringan/ minor, keluhan yang sering Pada trauma ringan/ minor, keluhan yang sering dijumpai berupa hematuri (mikroskopik atau

dijumpai berupa hematuri (mikroskopik atau makroscopik).

makroscopik).

• Pada trauma berat/mayor, bisa dijumpai syok, Pada trauma berat/mayor, bisa dijumpai syok, hematoma didaerah pinggang yang makin lama hematoma didaerah pinggang yang makin lama makin meluas.

(6)

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang

diagnostik

diagnostik

1.

1. IVP (inta venous pielografi). Melihat visualisasi IVP (inta venous pielografi). Melihat visualisasi ginjal dan ekstra pasasi. dapat menilai tingkat

ginjal dan ekstra pasasi. dapat menilai tingkat

kerusakan ginjal, serta menilai ginjal kontra lateral.

kerusakan ginjal, serta menilai ginjal kontra lateral.

Indikasi;

Indikasi;

1.

1.Luka tusuk/ tembak yang mengenai ginjalLuka tusuk/ tembak yang mengenai ginjal 2.

2.Cedera tumpul dengan hematuri Cedera tumpul dengan hematuri makroskopik.

makroskopik.

3.

3.Cedera tumpul dengan hematuri mikroscopik Cedera tumpul dengan hematuri mikroscopik disertai syok.

disertai syok.

2.

2. USG. Dapat melihat kontusio parenchim, hematoma USG. Dapat melihat kontusio parenchim, hematoma subcapsular serta robekan kapsul ginjal.

subcapsular serta robekan kapsul ginjal.

3.

3. CT.scan. Terutama dilakukan bila dengan IVP belum CT.scan. Terutama dilakukan bila dengan IVP belum dapat menerangkan keadaan ginjal/ non visualized.

dapat menerangkan keadaan ginjal/ non visualized.

4.

(7)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

• Trauma tajam; pertimbangkan untuk eksplorasi.Trauma tajam; pertimbangkan untuk eksplorasi.

• Trauma tumpul; sebagian besar konservatif.Trauma tumpul; sebagian besar konservatif.

Terapi yang dilakukan.

Terapi yang dilakukan.

1.

1. konservatif; dilakukan observasi. Bila selama konservatif; dilakukan observasi. Bila selama

observasi dijumpai tanda perdarahan yang aktif

observasi dijumpai tanda perdarahan yang aktif

atau kebocoran urine yang menimbulkan infeksi,

atau kebocoran urine yang menimbulkan infeksi,

harus segera eksplorasi.

harus segera eksplorasi.

2.

2. Operasi; pada trauma mayor untuk mengatasi Operasi; pada trauma mayor untuk mengatasi perdarahan, debridement, renorafi, repair

perdarahan, debridement, renorafi, repair

vascular, nefrectomy

(8)

Komplikasi

Komplikasi

Perdarahan → syok → kematian

Perdarahan → syok → kematian

Ekstrapasasi urine → urinoma, abces

Ekstrapasasi urine → urinoma, abces

perirenal, urosepsis, fistula

perirenal, urosepsis, fistula

renocutan.

renocutan.

Penyulit dikemudian hari; hipertensi,

Penyulit dikemudian hari; hipertensi,

hidronefrosis, urolithiasis,

hidronefrosis, urolithiasis,

pyelonefritis kronis.

pyelonefritis kronis.

(9)

Trauma ureter

Trauma ureter

• Sgt jarang, 1% dari cedera urogenitalia.Sgt jarang, 1% dari cedera urogenitalia.

• Etiologi; trauma tajam, tumpul, iatrogenik.Etiologi; trauma tajam, tumpul, iatrogenik.

• Diagnostik; curigai trauma ureter bila;Diagnostik; curigai trauma ureter bila;

1.

1. Trauma luar; hematuri pasca trauma.Trauma luar; hematuri pasca trauma. 2.

2. Iatrogenik; Iatrogenik;

– Saat operasi; lapangan operasi byk air, Saat operasi; lapangan operasi byk air,

hematuri, anuri/oliguri bila bilateral.

hematuri, anuri/oliguri bila bilateral.

– Pasca operasi; demam, ileus, nyeri pinggang, Pasca operasi; demam, ileus, nyeri pinggang,

luka operasi basah, drain jernih, hematuri

luka operasi basah, drain jernih, hematuri

(10)

Diagnostik dan

Diagnostik dan

penatalaksanaan

penatalaksanaan

• Diagnostik; IVP dijumpai ekstrapasasi.Diagnostik; IVP dijumpai ekstrapasasi.

• Penatalaksanaan.Penatalaksanaan.

Tindakan pada cedera ureter tergantung waktu

Tindakan pada cedera ureter tergantung waktu

cedera, keadaan umum, letak dan derajat lesi

cedera, keadaan umum, letak dan derajat lesi

ureter.

ureter.

1.

1. Penyambungan ureter (anastomose end to Penyambungan ureter (anastomose end to end).

end).

2.

2. Inflantasi ureter ke buli-buli.Inflantasi ureter ke buli-buli. 3.

3. UreterokutaneostomiUreterokutaneostomi 4.

(11)

Trauma buli-buli

Trauma buli-buli

Insiden; 2% dari seluruh trauma urogenital

Insiden; 2% dari seluruh trauma urogenital

Etiologi;

Etiologi;

– 90% akibat faktur pelvis (cedera decelerasi, 90% akibat faktur pelvis (cedera decelerasi,

tusukan fragment tulang).

tusukan fragment tulang).

– Benturan perut bawah dalam keadaan buli-buli Benturan perut bawah dalam keadaan buli-buli

penuh

penuh

– Iatrogenik; tindakan endourologi, partus kasep, Iatrogenik; tindakan endourologi, partus kasep,

operasi daerah pelvis.

operasi daerah pelvis.

– Spontan; pada kelainan dinding buli-buli; Spontan; pada kelainan dinding buli-buli;

tuberkulosis, tumor buli, obstruksi infravesikal

tuberkulosis, tumor buli, obstruksi infravesikal

kronis yang menyebabkan kelemahan dinding buli.

(12)

Klassifikasi

Klassifikasi

Secara klinis dibedakan atas;

Secara klinis dibedakan atas;

1.

1.

Kontusio buli-buli; memar pada

Kontusio buli-buli; memar pada

dinding buli, hematoma perivesikal

dinding buli, hematoma perivesikal

tapi tidak ada ekstrapasasi urine.

tapi tidak ada ekstrapasasi urine.

2.

2.

Cedera buli-buli ekstraperitoneal; 45-

Cedera buli-buli ekstraperitoneal;

45-60% dari trauma buli

60% dari trauma buli

3.

3.

Cedera intraperitoneal; 25-45% dari

Cedera intraperitoneal; 25-45% dari

trauma buli.

trauma buli.

4.

4.

Cedera buli intra dan ekstraperitoneal

Cedera buli intra dan ekstraperitoneal

bersamaan; 12%

(13)

Diagnosis

Diagnosis

Dicurigai trauma buli buli bila

Dicurigai trauma buli buli bila

setelah cedera abdomen bawah,

setelah cedera abdomen bawah,

pasien mengeluh nyeri di

pasien mengeluh nyeri di

suprasimpisis, miksi bercampur

suprasimpisis, miksi bercampur

darah atau tidak dapat miksi.

darah atau tidak dapat miksi.

Dijumpai penyulit; fraktur pelvis,

Dijumpai penyulit; fraktur pelvis,

syok, hematoma perivesika, sepsis,

syok, hematoma perivesika, sepsis,

peritonitis, abces perivesika.

peritonitis, abces perivesika.

(14)

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang

1.

1. Sistografi; masukkan kontras kedalam buli 300-400ml Sistografi; masukkan kontras kedalam buli 300-400ml secara gravitasi melalui kateter, kemudian dilakukan

secara gravitasi melalui kateter, kemudian dilakukan

photo;

photo;

Saat buli penuhSaat buli penuh dlm posisi AP dan lateral dlm posisi AP dan lateral

Wash out filmWash out film (setelah buli dikosongkan) (setelah buli dikosongkan)

• Jika ada robekan buli akan terlihat ekstrapasasi Jika ada robekan buli akan terlihat ekstrapasasi

kontras ke

kontras ke

- perivesika → ada robekan ekstraperitoneal

- perivesika → ada robekan ekstraperitoneal

- sela sela usus → ada robekan buli intra peritoneal

- sela sela usus → ada robekan buli intra peritoneal

2.

2. IVP; dilakukan bila selain dugaan cedera buli juga ada IVP; dilakukan bila selain dugaan cedera buli juga ada dugaan cedera pada saluran kemih bagian atas.

dugaan cedera pada saluran kemih bagian atas.

3.

3. Uji pembilasan buli (hanya bila pemeriksaan diatas tidak Uji pembilasan buli (hanya bila pemeriksaan diatas tidak tersedia ok resiko infeksi dan memperluas robekan)

tersedia ok resiko infeksi dan memperluas robekan)

dengan cara; masukkan cairan fisiologis 300ml kedalam

dengan cara; masukkan cairan fisiologis 300ml kedalam

buli melalui kateter, kemudian dikeluarkan, hitung

buli melalui kateter, kemudian dikeluarkan, hitung

perbedaan cairan yang masuk dan keluar.

(15)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

• Kontusio buli; hanya pemasangan cateter Kontusio buli; hanya pemasangan cateter

(untuk mengistirahatkan buli)

(untuk mengistirahatkan buli)

• Cedera intraperitoneal; eksplorasi laparotomi.Cedera intraperitoneal; eksplorasi laparotomi.

• Cedera ekstraperitoneal; ekstravasasi Cedera ekstraperitoneal; ekstravasasi

minimal→ cateter 7-10 hari, dipertahankan

minimal→ cateter 7-10 hari, dipertahankan

sampai tidak ada ekstrapasasi pada cistografi

sampai tidak ada ekstrapasasi pada cistografi

ulang. Bila ekstrapasasi / robekan luas→

ulang. Bila ekstrapasasi / robekan luas→

eksplorasi.

eksplorasi.

• Penyulit; infeksi dan abces pelvis, peritonitis, Penyulit; infeksi dan abces pelvis, peritonitis,

sepsis, gangguan miksi berupa frekwensi dan

sepsis, gangguan miksi berupa frekwensi dan

urgensi.

(16)

Trauma uretha

Trauma uretha

Secara klinis trauma uretra

Secara klinis trauma uretra

dibedakan menjadi trauma uretra

dibedakan menjadi trauma uretra

anterior dan trauma uretra

anterior dan trauma uretra

posterior, karena menunjukkan

posterior, karena menunjukkan

perbedaan etiologi, klinis,

perbedaan etiologi, klinis,

pengelolaan dan prognosis.

pengelolaan dan prognosis.

(17)

Etiologi

Etiologi

Terdiri dari trauma eksternal dan iatrogenik.Terdiri dari trauma eksternal dan iatrogenik.Trauma tumpul menimbulkan fraktur pelvis Trauma tumpul menimbulkan fraktur pelvis

→ruptur uretra pars membranasea.

→ruptur uretra pars membranasea.

Trauma tumpul pada selangkangan (stradle Trauma tumpul pada selangkangan (stradle

injury) menyebabkan ruptur uretra pars

injury) menyebabkan ruptur uretra pars

bulbosa.

bulbosa.

Pemasangan kateter atau businasi dapat Pemasangan kateter atau businasi dapat

menyebabkan robekan uretra karena false route

menyebabkan robekan uretra karena false route

atau salah jalan.

atau salah jalan.

Tindakan operasi trans-uretra dapat Tindakan operasi trans-uretra dapat

menimbulkan cedera uretra iatrogenik.

(18)

Gambaran klinis

Gambaran klinis

Curigai trauma uretra bila dijumpai

Curigai trauma uretra bila dijumpai

darah keluar dari meatus eksterna

darah keluar dari meatus eksterna

setelah mengalami trauma.

setelah mengalami trauma.

Pada cedera berat bisa terjadi

Pada cedera berat bisa terjadi

retensi urine.

retensi urine.

Harus dibedakan perdarahan

Harus dibedakan perdarahan

peruretra dengan hematuri (urine

peruretra dengan hematuri (urine

bercampur darah).

bercampur darah).

(19)

Ruptur uretra posterior

Ruptur uretra posterior

Klassifikasi derajat cedera uretra berdasarkan

Klassifikasi derajat cedera uretra berdasarkan

uretrogram (Colapinto,Mccollum).

uretrogram (Colapinto,Mccollum).

1.

1. Uretra utuh, hanya streching (peregangan). Uretra utuh, hanya streching (peregangan).

Uretrogram; ekstrapasasi (-), uretra memanjang.

Uretrogram; ekstrapasasi (-), uretra memanjang.

2.

2. Uretra terputus pada perbatasan prostato Uretra terputus pada perbatasan prostato

membranasea, diafragma urogenital masih utuh.

membranasea, diafragma urogenital masih utuh.

Uretogram; ekstrapasasi terbatas diatas

Uretogram; ekstrapasasi terbatas diatas

diapragma urogenital.

diapragma urogenital.

3.

3. Uretra posterior, diafragama urogenital, pars Uretra posterior, diafragama urogenital, pars bulbosa rusak.

bulbosa rusak.

Uretrogram; ekstrapasasi meluas hingga dibawah

Uretrogram; ekstrapasasi meluas hingga dibawah

diafragma urogenital sampai perineum.

(20)

Diagnosis

Diagnosis

Pasien sering datang dgn syok

Pasien sering datang dgn syok

perdarahan karena fraktur pelvis/cedera

perdarahan karena fraktur pelvis/cedera

organ lain.

organ lain.

Perdarahan per-uretra

Perdarahan per-uretra

Retensio urine

Retensio urine

RT: floating prostate (prostat melayang)

RT: floating prostate (prostat melayang)

Uretrografi retrograd: elongasi uretra,

Uretrografi retrograd: elongasi uretra,

ekstrapasasi pada pars prostato

ekstrapasasi pada pars prostato

membranasea.

membranasea.

(21)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Keadaan akut: sistostomi (diversi

Keadaan akut: sistostomi (diversi

urine).

urine).

Elektif (setelah keadaan pasien stabil):

Elektif (setelah keadaan pasien stabil):

1.

1.

Primary endoscopic realigment;

Primary endoscopic realigment;

pemasangan kateter dengan

pemasangan kateter dengan

tuntunan uretroscopi. Dilakukan

tuntunan uretroscopi. Dilakukan

sebelum 1minggu dan

sebelum 1minggu dan

dipertahankan 2minggu.

dipertahankan 2minggu.

2.

(22)

Komplikasi

Komplikasi

Striktur uretra (12-15%)→ diatasi

Striktur uretra (12-15%)→ diatasi

dengan uretrotomi interna (sachse)

dengan uretrotomi interna (sachse)

Disfungsi ereksi (13-30%). Karena

Disfungsi ereksi (13-30%). Karena

kerusakan saraf parasimpatis atau

kerusakan saraf parasimpatis atau

insufisiensi arteri

insufisiensi arteri

(23)

Ruptur urera anterior

Ruptur urera anterior

Cedera dari luar yang sering

Cedera dari luar yang sering

menyebabkan kerusakan uretra

menyebabkan kerusakan uretra

anterior adalah cedera selangkangan

anterior adalah cedera selangkangan

(stradle injury) yaitu: uretra terjepit

(stradle injury) yaitu: uretra terjepit

diantara tulang pelvis dan benda

diantara tulang pelvis dan benda

tumpul pada selangkangan.

tumpul pada selangkangan.

Kerusakan uretra berupa: kontusio

Kerusakan uretra berupa: kontusio

dinding uretra, ruptur parsial, atau

dinding uretra, ruptur parsial, atau

ruptur total uretra.

(24)

Gejala klinis

Gejala klinis

Uretra anterior terbungkus korpus

Uretra anterior terbungkus korpus

spongiosum. Korpus spongiosum bersama

spongiosum. Korpus spongiosum bersama

korpora cavernosa dibungkus oleh fascia

korpora cavernosa dibungkus oleh fascia

buck dan fascia colles.

buck dan fascia colles.

Bila ruptur uretra dan korpus spongiosum

Bila ruptur uretra dan korpus spongiosum

tapi fascia buck utuh →hematom terbatas

tapi fascia buck utuh →hematom terbatas

pada penis.

pada penis.

Bila fascia buck utuh tapi fascia colles

Bila fascia buck utuh tapi fascia colles

utuh terjadi hematom hingga scrotum atau

utuh terjadi hematom hingga scrotum atau

dinding abdomen→ butterfly hematoma.

(25)

Diagnosis

Diagnosis

Perdarahan per-uretra atau

Perdarahan per-uretra atau

hematuri.

hematuri.

Hematoma penis.

Hematoma penis.

Retensio urine.

Retensio urine.

Pemeriksaan uretrografi retrograd:

Pemeriksaan uretrografi retrograd:

ekstrapasasi kontras di pars

ekstrapasasi kontras di pars

bulbosa.

bulbosa.

(26)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

• Kontusio uretra: konservatif, setelah 4-6bln Kontusio uretra: konservatif, setelah 4-6bln uretrografi ulangan untuk mendeteksi tanda uretrografi ulangan untuk mendeteksi tanda

strictur. strictur.

• Ruptur uretra parsial dengan eksrapasasi ringan: Ruptur uretra parsial dengan eksrapasasi ringan: sistostomy 2 minggu, dilepas setelah uretrografi sistostomy 2 minggu, dilepas setelah uretrografi

tidak ada ekstrapasasi dan tidak ada striktur. tidak ada ekstrapasasi dan tidak ada striktur. • Bila ekstrapasasi urine dan hematoma luas → Bila ekstrapasasi urine dan hematoma luas →

debridement, incisi hematoma untuk mencegah debridement, incisi hematoma untuk mencegah

infeksi. infeksi.

• Reparasi uretra dilakukan setelah luka menjadi Reparasi uretra dilakukan setelah luka menjadi baik.

(27)

Trauma penis

Trauma penis

Etiologi; trauma tumpul, terkena mesin, ruptur

Etiologi; trauma tumpul, terkena mesin, ruptur

tunika albugenia, stranggulasi penis.

tunika albugenia, stranggulasi penis.

1.

1.

Trauma tumpul/terkena mesin.

Trauma tumpul/terkena mesin.

Tdk terjadi amputasi; debridement,

Tdk terjadi amputasi; debridement,

penjahitan primer

penjahitan primer

Terjadi amputasi; bila bagian distal

Terjadi amputasi; bila bagian distal

masih teridentifikasi, luka cuci dengan

masih teridentifikasi, luka cuci dengan

larutan garam fisiologis kemudian

larutan garam fisiologis kemudian

simpan didalam kantong es, rujuk

simpan didalam kantong es, rujuk

untuk tindakan replantasi.

untuk tindakan replantasi.

(28)

Fraktur penis

Fraktur penis

Defenisi; ruptur tunica albugenia korpus

Defenisi; ruptur tunica albugenia korpus

cavernosum yang terjadi saat penis dalam

cavernosum yang terjadi saat penis dalam

keadaan ereksi.

keadaan ereksi.

Terjadi hematoma pada penis disertai rasa

Terjadi hematoma pada penis disertai rasa

nyeri.

nyeri.

Diagnostik: foto kaversonografi dengan

Diagnostik: foto kaversonografi dengan

memasukkan kontras kedalam korpus

memasukkan kontras kedalam korpus

cavernosum, kemudian diperhatikan

cavernosum, kemudian diperhatikan

adanya ekstrapasasi kontras keluar dari

adanya ekstrapasasi kontras keluar dari

tunika albugenia.

(29)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Tindakan eksplorasi dengan sayatan

Tindakan eksplorasi dengan sayatan

sirkumcisi, kemudian dilakukan

sirkumcisi, kemudian dilakukan

penjahitan pada robekan albugenia.

penjahitan pada robekan albugenia.

Komplikasi; hematoma yang besar

Komplikasi; hematoma yang besar

bila tidak dievacuasi dan robekan

bila tidak dievacuasi dan robekan

tidak dijahit akan menyebabkan

tidak dijahit akan menyebabkan

terbentuk jaringan ikat pada tunika

terbentuk jaringan ikat pada tunika

yang menimbulkan nyeri dan bengkok

yang menimbulkan nyeri dan bengkok

sewaktu ereksi

(30)

Srangulasi penis

Srangulasi penis

Defenisi: jeratan pada pangkal penis yang

Defenisi: jeratan pada pangkal penis yang

menyebabkan ggn aliran darah penis→

menyebabkan ggn aliran darah penis→

edema → nekrosis.

edema → nekrosis.

Etiologi:

Etiologi:

Dewasa; logam, karet yang dipasang

Dewasa; logam, karet yang dipasang

pada batang penis untuk memperlama

pada batang penis untuk memperlama

ereksi.

ereksi.

Anak: jeratan yang dipasang ibunya

Anak: jeratan yang dipasang ibunya

untuk mencegah ngompol.

(31)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Segera melepaskan jeratan dengan cara;

Segera melepaskan jeratan dengan cara;

1.

1.

Memotong (gergaji, gerindra), hati-

Memotong (gergaji, gerindra),

hati-hati karena energi panas dapat

hati karena energi panas dapat

merusak penis.

merusak penis.

2.

2.

Melingkarkan tali pada penis dan

Melingkarkan tali pada penis dan

melepaskannya perlahan

melepaskannya perlahan

3.

3.

Melakukan incisi pada penis yang

Melakukan incisi pada penis yang

edema untuk membuang cairan

edema untuk membuang cairan

edema sehingga mengecil dan jeratan

edema sehingga mengecil dan jeratan

bisa dilepaskan.

bisa dilepaskan.

(32)

Trauma genitalia

Trauma genitalia

eksterna

eksterna

Etiologi; avulsi, crusching, luka tajam, luka tumpul,

Etiologi; avulsi, crusching, luka tajam, luka tumpul,

luka bakar.

luka bakar.

Avulsi; adalah kehilangan sebagian/seluruh dinding

Avulsi; adalah kehilangan sebagian/seluruh dinding

scrotum.

scrotum.

1.

1. Etiologi; biasanya pada pekerja dengan mesin Etiologi; biasanya pada pekerja dengan mesin

yang sedang berputar.

yang sedang berputar.

2.

2. Tindakan; debridement. Jika kulit tidak bisa Tindakan; debridement. Jika kulit tidak bisa menutup scrotum→ buat kantong dipaha atau

menutup scrotum→ buat kantong dipaha atau

diinguinal untuk membungkus scrotum. Pada

diinguinal untuk membungkus scrotum. Pada

pasien muda sebaiknya kantong di buat dipaha

pasien muda sebaiknya kantong di buat dipaha

untuk mempertahankan spermatogenesis

Referensi

Dokumen terkait

Kalau kita mengaku niniak mamak dalam kerajaan minang kabau samo suku dengan nagari aslinya, kalau kito mengak niniak mamak berlainan kerajaan sesuai dengan sejarah

Penelitian teori dasar atau sering disebut juga penelitian dasar atau teori dasar (grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal

tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun dari peserta Pemilu, calon peserta Pemilu, perusahaan atau individu yang dapat menimbulkan keuntungan dari keputusan lembaga

Apabila ternyata bahwa ketentuan mengenai tanggal dan/atau jumlah yang tercantum dalam surat keputusan pembayaran angsuran tidak dipenuhi oleh Wajib Pajak atau Penanggung

Penelitian ini mengukur besaran pengaruh variabel pendapatan terhadap konsumsi rumah tangga antara kondisi normal (hari-hari biasa) dan tidak normal

Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan telah dilakukan sesuai dengan rencana kerja yang ada, pada indikator tingkat fasilitas perhubungan terpantau dapat dilakukan

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah mengkonsumsi air minum merek Aqua ataupun Nestl é.. diteliti adalah persepsi konsumen Aqua terhadap produk

Penentuan kasus dilakukan secara purposive sampling dengan keriteria; Rumah budel berbentuk rumah panggung milik masyarakat Gorontalo baik permanen maupun semi