• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menerapkan Model Pembelajaran Talking Stick. Penelitian ini dilaksanakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menerapkan Model Pembelajaran Talking Stick. Penelitian ini dilaksanakan"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

55 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan melaksanakan proses pembelajaran yang terintegrasi dari beberapa mata pelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Talking Stick. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 17-19 April 2017, dan dilanjutkan dengan tes hasil belajar. Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan pada tanggal 20-22 April 2017, dan dilanjutkan dengan tes hasil belajar. Data dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini relevan dengan data yang dilihat dari hasil belajar peserta didik.

Penyusunan rancangan pembelajaran ini disusun secara kolaboratif antara peneliti dengan pendidik kelas VA MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Perencanaan pembelajaran ini disajikan dalam waktu 1 kali pertemuan yaitu 2 jam pembelajaran. Perencanaan ini disusun dan dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013 pada tema “Sejarah Peradaban Indonesia” subtema “Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam” pembelajaran 1 di kelas V semester II.

A. Hasil Penelitian 1. Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan telah dirancang untuk dua kali pertemuan. Sebelum menerapkan tindakan siklus ini, peneliti melihat terlebih dahulu kondisi proses pembelajaran pada peserta didik. Tindakan ini

(2)

dipergunakan untuk melihat kondisi awal bagaimana kondisi belajar peserta didik. Selanjutnya, untuk memulai pembelajaran terlebih dahulu peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk dua kali pertemuan, dan menyiapkan soal-soal latihan.

Penelitian ini dilakukan dua kali pertemuan 4 x 35 menit. Subtema Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam. Materi ini diambil dari Buku Kurikulum 2013 pembelajaran pertama dengan mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA. Tujuan pembelajarannya yaitu Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok cerita narasi tentang cara melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia, peserta didik mampu menulis kembali sesuai dengan pemahaman sendiri cerita narasi tentang cara melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia, peserta didik mampu menunjukkan jenis-jenis sudut dari benda-benda di sekitar, peserta didik mampu memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada pembelajaran ke dua pada mata pelajaran IPA, SBdP, PJOK, dan Bahasa Indonesia, dengan tujuan pembelajarannya yaitu: Peserta didik mampu menjelaskan perbedaan gerak dominan statis dan dinamis dengan cermat, peserta didik mampu melakukan kombinasi pola gerak dominan statis dan dinamis menggunakan alat dengan disiplin, peserta didik mampu menceritakan kerajinan dengan bahan tali temali dari daerah-daerah di Indonesia dengan precaya diri, peserta didik mampu

(3)

merancang prosedur dan langkah kerja membuat benda mainan yang digerakkan dengan tali dengan bertanggung jawab, peserta didik mampu membaca cepat teks cerita narasi tentang cara melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia dengan percaya diri, dan peserta didik mampu membuat daftar cara melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia berdasarkan teks dengan teliti.

Untuk tujuan tersebut, rencana pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu: (1) kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir. Pembelajaran terdiri dari rencana kegiatan pendidik dan kegiatan peserta didik. Kegiatan pendidik yang direncanakan pada kegiatan awal yaitu: (1) mengkondisikan kelas, (2) berdoa, (3) mengabsensi peserta didik, (4) melakukan apersepsi, (5) menyampaikan tujuan pembelajaran, (6) mempersiapkan media pembelajaran. Kegiatan inti dengan menerapkan Model Pembelajaran Talking Stick yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) jelaskan materi sesuai dengan topik, (2) pendidik menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran, (3) peserta didik berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana, (4) setelah peserta didik selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, pendidik mempersilakan peserta didik untuk menutup isi bacaan, (5) pendidik mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu

(4)

peserta didik, setelah itu pendidik memberi pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari pendidik, (6) pendidik memberi kesimpulan, (7) pendidik melakukan evaluasi/penilaian, dan (8) pendidik menutup pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick di kelas VA MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 April 2017 pukul 08:30-9:50 WIB, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 April 2017 pukul 08:25-09:50 WIB. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan pembelajaran diuraikan sebagai berikut:

1) Pertemuan ke-1 a) Kegiatan Awal

Pertemuan pertama dilaksakan pada 17 April 2017, dengan jumlah peserta didik 17 orang. Pada kegiatan awal, terlebih dahulu pendidik menanyakan kabar peserta didik, mengajak peserta didik berdoa, membaca ayat pendek, meminta peserta didik duduk berkelompok, pendidik mengecek kehadiran peserta didik, kemudian melakukan apersepsi, memotivasi peserta didik, menyampaikan tujuan

(5)

pembelajaran yang dilakukan selama 10 menit. Pada kegiatan apersepsi ini pendidik mengadakan tanya jawab tentang melestarikan benda-benda peninggalan kerajaan islam di Indonesia.

Pendidik : Anak-anak ibu, di Indonesia terdapat benda- benda peninggalan kerajaan Islam. Benda Peninggalannya itu disimpan dimana anak-anak?

Peserta didik : (dengan berbagai macam jawaban) ada yang menjawab di museum, di kerajaannya, di masjid.

Salsa : Di museum bu, saya ingin sekali pergi ke museum untuk melihat benda-benda peninggalan sejarah.

Pendidik : Bagus, benda-benda peninggalan kerajaan itu disimpan di dalam museum. tujuannya supaya benda tersebut bisa dimanfaatkan dan terawat.

Kemudian pendidik menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm dan menjelaskan kepada peserta didik tentang kegunaan tongkat. Siapa yang mendapatkan tongkat dari pendidik peserta didik yang mendapatkan tongkat tersebut yang menjawab pertanyaan dari pendidik. Pendidik memberikan buku siswa kepada peserta didik. Pendidik meminta peserta didik membaca teks bacaan, memahami, serta menggaris bawahi informasi penting dari teks bacaan.

(6)

Kemudian Pendidik meminta peserta didik mengamati media gambar yang berhubungan dengan bacaan teks tersebut.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, pendidik membimbing peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya terhadap teks bacaan tentang Museum Fatahillah, berikut gambarannya:

Pendidik : Sekarang coba anak-anak ibu baca teks bacaan tentag museum Fathahillah, kemudian anak-anak ibu garis bawahi informasi penting dari teks bacaan tersebut ya...

Peserta didik : (semua peserta didik membaca teks bacaan tentang Museum Fathahillah)

Pendidik : Anak-anak ibu sudah membaca teks bacaan museum Fathahillah kan, nah sekarang coba anak-anak ibu perhatikan media gambar di depan, ini adalah gambar museum Fathahillah. ayo... siapa anak ibu yang pernah mengunjungi museum Fathahillah ? Intan : Saya bu, saya sudah pernah mengunjungi

museum tersebut bersama ke dua orang tua saya. di dalam museum tersebut banyak benda-benda pusaka peninggalan kerajaan islam bu.

Pendidik : Iya benar, pintar anak ibu. Jawaban yang bagus, nah sekarang ayo siapa yang tahu bagaimana cara merawat benda-benda peninggalan sejarah?

(7)

Rizka : Di letakkan di dalam museum. Ilham : Disimpan di dalam museum.

Pendidik : Ayo siapa lagi yang bisa, yuliana anak ibu menurt anak ibu apa?

Yuliana : Dibersihkan bu, dan tidak boleh dijual. Pendidik : Pintar, jawaban anak-anak ibu semuanya

bagus. Betul sekali, tahukah anak-anak ibu merawat benda-benda peninggalan sejarah merupakan tanggung jawab kita semua. Bagaimana cara merawatnya? banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan mendirikan banyak museum.

Pendidik : Baiklah anak-anak ibu semuanya, karena anak-anak ibu sudah mengetahui bagaimana cara merawat benda-benda peninggalan sejarah, ibu akan memberikan teks bacaan informasi baru kepada masing-masing kelompok tentang Museum Radya Pustaka yang ada pada LKPD.

Pendidik : Sekarang coba perhatikan ibu, tugas anak-anak ibu adalah semua anak-anak-anak-anak ibu silahkan dibaca teks bacaan tersebut ibu beri waktu 3 menit untuk membacanya. masing-masing kelompok silahkan mempelajari teks bacaan tentang Museum Radya Pustaka tersebut. nanti setelah mempelajarinya, anak-anak ibu silahkan menutup isi bacaan tersebut. nanti ibu akan memberikan tongkat kepada anggota kelompoknya, siapa yang memegang tongkat tersebut dialah orang

(8)

yang menjawab pertanyaan yang ibu berikan begitupun dengan seterusnya.

Asraf : Bu, bagaimana kalau orang yang memegang tongkat tidak bisa menjawab pertanyaan yang ibu berikan?

Pendidik : Ya, pertanyaan yang bagus. Anak-anak ibu semuanya itulah gunanya kita berkelompok, nanti siapa yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang ibu berikan di kelompoknya, anggota kelompok yang lain diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Peserta didik : Baik bu... (setiap kelompok membaca bacaan teks tersebut dan saling bekerjasama untuk mempelajarinya)

Prima : Kelompok kami sudah siap bu... Yasmin : Kelompok kami belum lagi bu...

Pendidik : Anak-anak ibu, waktu untuk mempelajari teks bacaan tersebut masih ada, bagi yang sudah selesai tunggu temannya yang belum ya sayang...

Peserta didik : Iya bu... Pendidik : Bagus...

Pendidik : (setelah 3 menit berlalu).. baiklah anak-anak ibu waktu yang ibu berikan telah habis... sekarang kepada semua kelompok bersiap-siap.. ibu akan berjalan ke semua kelompok siapa yang mendapatkan tongkat ini bersiap-siap untuk menjawab pertanyaan yang ibu berikan.

(9)

Pendidik memberikan tongkat kepada kelompok 3 dan memberikan pertanyaan. Tongkat tersebut diberikan kepada anggota kelompok 3 Yasmin. sementara peserta didik yang lainnya diminta untuk memperhatikan pertanyaan yang diberikan dan diminta untuk mencari jawabannya juga.

Pendidik : Yasmin, berdasarkan teks bacaan yang telah dipelajari tadi, pertanyaan yang ibu berikan adalah “Bolehkah kita menjual benda-benda peninggalan sejarah? jelaskan dengan alasannmu ?”

Yasmin : Tidak boleh bu.. kalau alasannya saya tidak tahu bu.

Rizka : (menunjuk tangan) Bu bolehkah saya menambahkan jawaban dari Yasmin bu..? Pendidik : Ya bagus Yasmin, sudah berani berbicara.

Boleh, kepada Rizka ibu persilahkan untuk menambahkan jawabannya.

Rizka : Terima kasih banyak bu... Kalau menurut saya kita tidak boleh menjual benda-benda peninggalan sejarah, karena kalau kita menjualnya benda-benda peninggalan sejarah itu pasti berkurang dan itu berarti kita tidak menjaga dan merawat benda peninggalan kerajaan Islam di indonesia ini.

Pendidik : Jawaban yang bagus. Ayo kita beri tepuk tangan kepada Rizka yang telah menjawab pertanyaan dari ibu.

(10)

Begitupun seterusnya pendidik memberikan pertanyaan sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari pendidik dan memberikan penjelasan lebih lanjut.

Pendidik : Baiklah anak-anak, sekarang coba amati kembali gambar di depan. ini adalah gambar sebuah benda pusaka yang terdapat di museum Fatahillah. Sekarang ayo anak-anak ibu amati jenis-jenis sudut yang ada pada gambar benda tersebut. Pada subtema 2 pembelajaran ke 4 anak-anak ibu sudah mempelajari jenis-jenis sudut. ayo siapa yang masih ingat jenis-jenis sudut ada berapa ?

Peserta didik : Masih ingat bu...(kompak menjawab secara bersama-sama)

Pendidik : Ya bagus... Siapa yang bisa menuliskan ke depan papan tulis bagaimana bentuk gambar dan jenis sudutnya.

Suci : Saya bu... (suci menuliskan bentuk gambar dan jenis sudutnnya)

Pendidik : Benar yang dibuat suci anak-anak? Peserta didik : Benar bu.

Pendidik : Ya, benar. Sekarang, ibu minta gambar yang di depan apa jenis sudutnya sayang? Putri, salsa : Sudut siku-siku bu...

Pendidik : Bagaimana dengan gambar yang ini? Peserta didik : Sudut siku-siku bu...

Pendidik : Ya, bagus sekali. Berarti anak-anak ibu sudah mengerti. Pintar... Nah, pada subtema

(11)

sebelumnya anak-anak ibu sudah mempelajari penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari, ketika ani pergi mengunjungi museum dia pergi pakai sepeda. nah, coba lihat gambar di depan sayang, ini gambar apa ?

Peserta didik : Dinamo sepeda bu...

Pendidik : Ya, pintar... Pada subtema pembelajaran kemarin anak-anak ibu sudah mempelajarinya tentang kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari, ayo apa saja kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari sayang?

Salsa : Pintu kulkas bisa melekat bu jika ditutup. Pendidik : Bagus... Sekarang ayo diskusikan dan jawab

pertanyaan tentang fungsi dan cara kerja magnet pada lampu sepeda dan menuliskan jawabannya pada kolom yang telah tersedia pada LKPD yang telah disediakan.

Peserta didik : Baiklah bu.... (peserta didik bekerjasama dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam LKPD).

c) Kegiatan Penutup

Pendidik bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari, menyampaikan pesan yang bisa diambil setelah mempelajari materi pembelajaran, pemberian tugas, dan pendidik mengakhiri proses pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk mengucapkan hamdallah dan membaca salam.

(12)

2) Pertemuan ke-2 a) Kegiatan Awal

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 April 2017 pukul 08:25-09:50 WIB dengan jumlah peserta didik 17 orang. Pertemuan kedua diawali dengan berdoa, meminta peserta didik duduk berkelompok, setelah itu dilanjutkan dengan apersepsi. Kegiatan berlangsung selama 10 menit, berikut gambarannya: Pendidik : Anak-anak ibu, siapa yang masih ingat

pembelajaran kita sebelumnya?

Peserta didik : Tentang cara merawat benda-benda peninggalan sejarah bu, setelah itu mengetahui jenis sudut yang ada pada benda peninggalan sejarah bu dan kegunaan magnet bagi kita.

Yulia : Benar bu, kita harus merawat benda-benda sejarah dan disimpan di dalam museum. contoh museum yang kita pelajari kemarin museum Fatahillah bu...

Pendidik : Bagus anak ibu, sekarang siapa yang tahu kalau kita menemukan benda-benda bersejarah apa yang harus anak-anak ibu lakukan ?

Asraf : Melaporkan ke pak polisi bu... Ridho : Iya bu, tidak menjualnya bu...

Pendidik : Bagus anak-anak ibu semuanya kita harus bisa menjaga dan memanfaatkan benda-benda peninggalan sejarah dengan benar.

Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peserta didik mampu menjelaskan perbedaan gerak dominan statis dan dinamis dengan cermat, peserta didik mampu melakukan

(13)

kombinasi pola gerak dominan statis dan dinamis menggunakan alat dengan disiplin, peserta didik mampu menceritakan kerajinan dengan bahan tali temali dari daerah-daerah di Indonesia dengan percaya diri, peserta didik mampu merancang prosedur dan langkah kerja membuat benda mainan yang digerakkan dengan tali dengan bertanggung jawab, peserta didik mampu membaca cepat teks cerita narasi tentang cara melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia dengan percaya diri, dan peserta didik mampu membuat daftar cara melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia berdasarkan teks dengan teliti.

b) Kegiatan Inti

Pendidik menyampaikan pembelajaran dalam Pertemuan kedua pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran talking stick. Pembelajaran dimulai dengan pendidik menyiapakan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm dan menjelaskan kepada peserta didik tentang kegunaan tongkat dalam proses pembelajaran. Melakukan tanya jawab tentang gerak statis dan dinamis melalui media gambar bagian gedung museum fatahillah. Berikut gambarannya:

Pendidik : Anak-anak ibu, coba perhatikan gambar museum Fatahillah yang terdapat anak tangga di depan !

(14)

Pendidik : Siapa anak ibu yang bisa menyebutkan apa saja yang terdapat pada gambar ini.

Intan : “Saya bu” (Intan mengacungkan tangan). Pendidik : Silahkan intan !

Intan : Terima kasih ibu, gambar anak tangga museum Fatahillah, di tangga tersebut orang berjalan melompati anak tangga tersebut.

Pendidik : Iya benar sekali Intan, beri tepuk tangan kepada intan. Coba yang lain siapa lagi ? Rizka : Ibu, pada gambar ada orang yang berdiri

saja di atas tangga itu.

Pendidik : Bagus sekali Rizka ya anak-anak. Nah sekarang gambar orang yang berjalan melompati anak tangga itu disebut gerak apa anak-anak ? dia banyak bergerak dan selalu berubah-ubah. Ayo siapa yang tahu gerak apa namanya? coba alvin jawab pertanyaan ibu?

Alvin : Tidak tahu bu... Salsa : Gerak statis bu...

Pendidik : Beri tepuk tangan untuk salsa yang sudah berani menjawab pertanyaan dari ibu. selain gerak statis gerak apa namanya lagi sayang?

Peserta didik : Gerak dinamis bu...

Pendidik : Bagus... Gerak dinamis. Jadi gerakan yang dilakukan orang yang berjalan melompati anak tangga itu disebut gerak dinamis. Gerak dinamis adalah gerakan yang membutuhkan banyak gerakan dan selalu

(15)

berubah-ubah. Berbeda dengan gerak statis. Ayo siapa yang tahu apa itu gerak statis dan tunjukkan ke depan mana gambar yang menunjukkan gerak statis?

Ilham : Saya bu (pergi ke depan papan tulis dan menunjukkan gambar gerak statis yaitu orang yang berdiri di atas anak tangga bangunan museum Fatahillah). gerak statis adalah gerakan yang tetap bu.

Pendidik : Pintar anak ibu ya...nah sekarang coba amati gambar yang ada di dalam buku paketnya coba anak-anak identifikasi dengan teman sekelompoknya mana gambar yang menunjukkan gerak statis dan dinamis selama 1 menit ibu berikan waktu untuk mengamatinya.

Peserta didik : Iya bu...

Pendidik : Sekarang siapa diantara anak ibu yang mau kedepan, untuk menyebutkan hasil diskusi dengan temannya tadi.

Rizka : Assalamualaikum, terima kasih bu. Baiklah teman-teman saya akan menyebutkan hasil diskusi kami tentang megamati gambar tadi, gambar pertama menunjukkan gerak statis dan gambar ke dua menunjukkan gerak dinamis.

Pendidik : Bagus sekali Rizka, bagaimana anak-anak apakah jawaban Rizka betul?

Peserta didik : Betul bu...

Pendidik : Hebat... Berarti anak-anak ibu semuanya sudah mengetahui dan paham ya mana yang

(16)

gerak statis dan gerak dinamis, anak-anak ibu sudah bisa membedakannya..

Peserta didik : Iya bu.

Pendidik : Sekarang coba perhatikan buku peserta didiknya, Di Kompleks Museum Fatahillah banyak dijual berbagai kerajinan. Salah satu kerajinan itu ialah mainan kupu-kupu kertas. Lani ingin sekali membelinya. Setelah membeli satu buah mainan kupu-kupu, Lani pun asyik memainkannya. Lani juga tertarik untuk membuatnya sendiri. Tetapi, bagaimana cara membuatnya? Ayo kita perhatikan dalam buku paketnya bagaimana Prosedur atau Langkah Kerja Membuat Mainan Kupu-Kupu Kertas. anak-anak ibu baca ya bagaimana prosedurnya.

Peserta didik : Iya bu...

Naldi : Buk nanti kita buat mainan kupu-kupu ya bu... Kami sudah menyiapkan bahan-bahannya bu yang ibu suruh bawa kemarin. Pendidik : Iya... Karena anak-anak ibu semua sudah

mempersiapkan alat dan bahannya yang dibawa dari rumah. nah sekarang ayo masing-masing kelompok silahkan membuat satu mainan kupu-kupu yang anak-anak ibu ingin buat. ikuti langkah-langkahnya ya sayang bagaimana cara membuatnya. ibu akan membimbing dan memperhatikan anak-anak ibu bekerja.

(17)

semuanya harus saling bekerja sama. waktu yang ibu berikan waktu dalam 5 menit. Peserta didik : Baik bu... Kami akan mengerjakannya

secara berkelompok.

Setelah diberikan waktu 5 menit untuk membuat mainan kupu-kupu. Pendidik meminta peserta didik untuk menyimpan mainan tersebut di dalam kelas sebagai bentuk penghargaan hasil karya yang peserta didik buat. Pendidik mengaitkannya dengan bentuk sikap lani yang ingin benda-benda peninggalan sejarah yang disimpan di dalam museum bisa bertahan hingga nanti, tidak rusak, dan tidak hilang, sikap lani tersebut merupakan bentuk dari memanfaatkan benda-benda peninggalan sejarah dengan benar.

Kegiatan selanjutnya yaitu pendidik meminta peserta didik untuk membaca teks bacaan tentang memanfaatkan benda-benda peninggalan sejarah dengan benar.

Pendidik : Baiklah anak-anak ibu semuanya, sekarang setiap kelompok silahkan membaca teks bacaan tentang memanfaatkan benda-benda peninggalan sejarah dengan benar. Kegiatan kita masih sama pada pembelajaran sebelumnya, silahkan anak-anak ibu pelajari tentang teks bacaan tersebut dan saling bekerja sama untuk memahami informasi penting yang bisa diambil dari teks bacaan ini, ibu beri waktu 3 menit untuk mempelajari teks bacaannya. Setelah itu

(18)

silahkan ditutup kembali isi bacaan tersebut. ibu akan memberikan tongkat ini kepada anggota kelompok siap-siap siapa yang mendapatkan tongkat ini dialah orang yang menjawab pertanyaan dari ibu. Mengerti anak-anak...?

Peserta didik : Mengerti bu... Baiklah bu kami akan bekerja sama untuk mempelajari materi tentang teks bacaan ini bu (jawab Salsa).

Setelah waktu yang diberikan pendidik telah habis, pendidik memegang tongkat dan berjalan kepada semua kelompok memilih peserta didik yang akan menjawab pertanyaan yang akan diberikan. Pendidik menunjuk dan memberikan tongkat kepada kelompok 1, tongkat tersebut dipegang oleh putri.

Pendidik : Ya, Putri. Pertanyaannya adalah apakah kita bisa memanfaatkan benda-benda peninggalan sejarah sebagai kepentingan pribadi ? kenapa dan jelaskan alasannya!

Putri : Terimakasih bu, jawaban saya adalah tidak boleh buk, karena benda-benda peninggalan sejarah itu milik negara kita. Jadi kita tidak boleh memanfaatkannya sebagai kepentingan pribadi.

Pendidik : Baik.. benar sekali jawabannya beri tepuk tangan kepada kelompok 1. Selanjutnya tongkat ini akan ibu berikan kepada kelompok 2 yaitu Intan. Pertanyaannya adalah Jika kamu melihat temanmu

(19)

menemukan benda-benda peninggal sejarah lalu temanmu itu berniat untuk menjualnya, tindakan apa yang harus kamu lakukan demi melestarikan benda peninggalan sejarah tersebut ?

Intan : Menurut saya yang saya lakukan adalah dengan membujuk teman tersebut untuk tidak menjual benda sejarah itu, dan menjelaskannya kalau benda itu merupakan milik negara.

Pendidik : Bagus intan... Bagaimana dengan kelompok yang lain ada yang ingin menambahkan jawaban temannya?

Salsa : Bu saya ingin menambahkan jawaban teman saya bu. Kita harus membujuk teman kita untuk tidak menjualnya dan kita laporkan ke kantor polisi bahwa kita telah menemukan benda peninggalan sejarah.

Pendidik : Ya pintar... Bagus anak-anak ibu. Jadi sikap tersebut harus anak-anak ibu terapkan jika anak-anak ibu menemukan benda-benda peninggalan sejarah dan harus harus memanfaatkannya dengan benar. Selanjutnya tongkat ini akan ibu berikan kepada kelompok 4 yaitu Ferdi. Pertanyaannya adalah sebutkan contoh dari cara memanfaatkan benda-benda peninggalan sejarah?

Ferdi : Apa ya bu contohnya, saya tidak tahu bu... mungkin menjaganya saja bu.

(20)

Pendidik : Tidak apa-apa sayang yang penting anak ibu sudah berani mengeluarkan pendapatnya, pintar anak ibu... Ayo kepada kelompok lain siapa yang ingin menambah jawabannya? Ilham : Kita bisa mengunjungi museum untuk

menambah ilmu pengetahuan dan mengetahuisejarah dari benda-benda peninggalan sejarah tersebut..

Pendidik : Bagus... Ibu bangga dengan jawabannya. Demikian seterusnya sampai sebagian peserta didik berani untuk mengemukakan pendapatnnya atas pertanyaan yang diberikan pendidik. Setelah tanya diskusi dan tanya jawab selesai, selanjutnya pendidik memberikan kesimpulan dan membagikan LKPD kepada peserta didik dan peserta didik mengerjakannya.

c) Kegiatan Penutup

Pendidik bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari, menyampaikan pesean yang bisa diambil setelah mempelajari materi pembelajaran, pemberian tugas, dan pendidik mengakhiri proses pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk mengucapkan hamdallah dan membaca salam.

c. Observasi (Pengamatan)

Pengamatan pada siklus pertama ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung, bagaimana waktu proses pembelajaran dengan

(21)

tema Sejarah Peradaban Indonesia Subtema Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

Hasil pengamatan direfleksikan untuk perencanaan tindakan berikutnya. Berikut ini dijelaskan hasil pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik pada siklus I yang didapat dari hasil tes siklus I menunjukkan nilai sebagai berikut:

Tabel 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I

No Nama Peserta Didik KKM Nilai Ketuntasan Belajar Tuntas Tidak Tuntas

1 AA 70 66  2 MR 70 61  3 SYS 70 51  4 PN 70 69  5 SAM 70 81  6 PDS 70 80  7 MAF 70 61  8 YPP 70 63  9 IYP 70 76  10 AIS 70 84  11 ZSP 70 70  12 SN 70 83  13 RS 70 85  14 SZ 70 73  15 RI 70 59  16 MF 70 51  17 YA 70 71  Jumlah 1184 9 8 Rata-rata 69,64 Ketuntasan klasikal 53% 47% Nilai tertinggi 85 Nilai terendah 51

(22)

Keterangan:

a. Ketentuan perorangannya ditentukan dengan cara membandingkan nilai yang diperoleh peserta didik dengan KKM. Peserta didik dinyatakan tuntas apabila nilai yang diperoleh ≥ 70.

b. Untuk rata-rata dan ketuntasan klasikal dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan tabel di atas dapat disajikan dalam diagram di bawah ini:

Diagram 4.1 Hasil Belajar Siklus I

Ketuntasan belajar peserta didik secara kesuluruhan pada siklus I disajikan dalam diagram berikut ini:

Diagram 4.2

Ketuntasan Belajar Siklus I 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Nilai Terendah 44% 45% 46% 47% 48% 49% 50% 51% 52% 53% 54% Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Belajar Tidak Tuntas Belajar

(23)

Tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar peserta didik bervariasi seperti gambaran sebagai berikut: mendapat nilai 85 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 84 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 83 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 81 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 80 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 76 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 73 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 71 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 70 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 69 berjumlah 1 orang, mendapatkan nilai 66 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 63 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 61 berjumlah 2 orang, mendapat nilai 59 berjumlah 1 orang, mendapatkan nilai 51 berjumlah 1 orang. Jadi, hasil belajar dari Tema Sejarah Peradaban Indonesia Subtema Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam, ada 9 peserta didik yang mendapatkan nilai di atas KKM dan dinyatakan tuntas dan 8 peserta didik lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM atau belum tuntas, sehingga perlu dilanjutkan pada siklus II. d. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dan

observer pada setiap pembelajaran berakhir. Pada siklus I hasil pengamatan pendidik dan observer masih rendahnya peserta didik dalam bertanya. Hasil pengamatan observer masalahnya terjadi pada pendidik saat menjelaskan materi pelajaran, seperti pendidik kurang memberi penguatan pada peserta didik, suara pendidik terlalu pelan saat menjelaskan materi dan kurang mengarahkan peserta didik pada materi pelajaran. Refleksi tindakan siklus I ini mencakup refleksi terhadap

(24)

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan hasil yang diperoleh oleh peserta didik.

Dari hasil paparan data siklus I diketahui bahwa perencanaan belum terlaksana dengan baik. Sesuai hasil kolaborasi pendidik dengan peneliti, maka perencanaan pembelajaran untuk siklus II tidak jauh berbeda dengan perencanaan pada siklus I. Namun yang lebih ditekankan adalah pada pelaksanaannya dan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan.

Hasil diskusi yang dilakukan peneliti dengan pendidik kelas, maka diperoleh hal-hal sebagai berikut: masih kurang pemahaman peserta didik tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Talking Stick, hal ini dikarenakan pendidik kelas mereka sebelumnya tidak pernah menggunakan model Talking Stick. Selain itu, pelaksanaan penggunaan model pembelajaran Talking Stick pada pembelajaran masih terdapat kelemahan dan kurang sesuainya dengan perencanaan, kelemahannya seperti: (1) kurang fokusnya peserta didik saat pembelajaran, (2) ada beberapa peserta didik yang belum bisa menjawab pertanyaan dari pendidik, (3) pendidik kurang menguasai kelas, dan (4) pendidik kurang mahir menerapkan Model Talking Stick.

Pada kegiatan Inti, pelaksanaan pembelajaran telah dilakukan dengan baik karena telah sesuai dengan perencanaan. Tetapi masih ada peserta didik yang belum aktif dalam belajar dan sebagian peserta didik kurang dapat memahami materi dengan baik. Hasil penelitian tentang

(25)

perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, observasi pada siklus I ini mengindikasikan bahwa penerapan model pembelajaran Talking Stick

belum terlaksana dengan baik.

Bersama observer peneliti mendiskusikan apakah siklusnya perlu dilanjutkan kesiklus berikutnya. Berdasarkan pengamatan dan tes hasil belajar peserta didik maka tujuan yang diharapkan pada pembelajaran siklus I belum tercapai. Dengan demikian upaya menerapkan model pembelajaran Talking Stick dapat direncanakan langkah-langkah proses pembelajaran yang akan ditargetkan pada siklus II. Dengan demikian rencana perbaikan ditargetkan pada kendala yang ditemui pada siklus I, dan akan dilaksanakan pada siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Hasil refleksi siklus I diperoleh bahwa pembelajaran belum berjalan dengan efektif. Hal ini disebabkan oleh beberapa kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Permasalahan terjadi karena masih belum bisa sepenuhnya peneliti dalam menjalankan proses pembelajaran dalam pemberian penguatan, sehingga terdapat beberapa peserta didik yang belum mengerti terhadap pembelajaran, peneliti kurang menguasai kelas, masih ada masih ada peserta didik yang masih kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat atau bertanya kepada teman atau pendidik. hanya beberapa peserta didik

(26)

yang berani bertanya, menjawab pertanyaan pendidik, dan mengemukakan pendapat.

Berdasarkan masalah di atas, maka direncanakan perbaikan pada siklus II sebagai berikut:

a. Pendidik menegaskan kembali tentang aturan dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Talking Stick.

b. Pendidik memberikan arahan dan bimbingan kepada peserta didik dalam memahami materi dan pada saat mengajukan pertanyaan, memahami pertanyaan, dan menanggapi pertanyaan.

Selanjutnya peneliti menyiapkan perencanaan yang dirancang untuk dua kali pertemuan. perangkat pembelajaran tersebut berupa RPP, LKPD, dan tes hasil belajar siklus II.

b. Pelaksanaan

1) Pertemuan ke-1 a) Kegiatan Awal

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 20 April 2017. Pada kegiatan awal, terlebih dahulu pendidik meminta peserta didik memperhatikan kondisi kelas, setelah kondisi kelas bersih, pendidik mengajak peserta didik berdoa dan dilanjutkan membaca ayat pendek, mengabsensi peserta didik, kemudian melakukan apersepsi. Kegiatan apersepsi ini, pendidik mengadakan tanya jawab tentang pembelajaran

(27)

sebelumnya, kemudian pendidik mengaitkan pembelajaran yang akan dipelajari dengan kehidupan nyata dalam keseharian peserta didik. Kegiatan apersepsi dilakukan selama 10 menit.

Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peserta didik bisa menceritakan informasi dari teks cerita narasi tentang manfaat melestarikan peninggalan-peninggalan kerajaan Islam di Indonesia dengan percaya diri, peserta didik mampu neneladani sikap tokoh-tokoh dari kerajaanIslam dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik mampu menunjukkan contoh penghargaan yang diberikan pemerintah kepada tokoh- tokoh kerajaan Islam di berbagai daerah di Indonesia yang perilakunya mencerminkan perilaku persatuan dengan percaya diri, peserta didik dapat melestarikan bukti-bukti peninggalan kerajaan Islam di Indonesia, peserta didik dapat menunjukkan jenis-jenis sudut dari benda-benda di sekitar.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti, Pendidik menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm. Kemudian pendidik membagikan buku siswa kepada peserta didik. Pendidik meminta peserta didik membaca teks bacaan. Setelah membaca teks bacaan, Pendidik menempelkan media gambar di papan tulis dan peserta didik diminta untuk mengamati gambar yang berhubungan dengan bacaan. Pendidik meminta peserta didik untuk mengeluarkan pendapatnya tentang

(28)

gambar yang diamati, Pendidik menstimulus rasa ingin tahu peserta didik dengan menanyakan bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan pada kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pendidik meminta Peserta didik menuliskan contoh nyata sikapmu dalam meneladani sikap pahlawan tersebut pada masing-masing kolom yang telah disediakan. Berikut gambarannya:

Pendidik : Baiklah anak-anak ibu semuanya silahkan dibaca secara bersama-sama pada buku peserta didiknya teks bacaan tentang menghargai jasa pahlawan.

Peserta didik : Iya bu...

Pendidik : Sekarang anak-anak sudah membaca teks tentang menghargai jasa pahlawan. Ibu mempunyai gambar yang berkaitan dengan teks bacaan yang telah dibaca. Sekarang coba perhatikan media gambar di depan. Siapa yang bisa mengemukakan pendapatnya tentang gambar di depan.

Ilham : Saya bu, gambar pertama menunjukkan makam pahlawan.

PendidiK : Bagus, siapa lagi selain Ilham...

Rizka : Saya bu, gambar 2 menunjukkan tugu perjuangan, dan monumen.

Pendidik : Ya, pintar sekali. Untuk apa gunanya dibangun tugu perjuangan dan dikhususkan makam untu pahlawan, Zaskia silahkan dijawab?

Zaskia : Itu salah satu bentuk cara kita menghargai jasa pahlawan bu.

(29)

Pendidik : Berikan tepuk tangan kepada Zaskia.. ya benar. Selain itu bagaimana lagi sikap kita dalam menghargai jasa pahlawan ?

Salsa : Kita bisa menghormati jasa para pahlawan. Pendidik : Bagus, jawaban Salsa benar. Kita harus

mengenang dan menghormati jasa para pahlawan. Untuk itu pemerintah Indonesia pun menghargai jasa para pahlawan. Salah satunya yaitu dengan dengan memakamkan pahlawan di tempat terhormat, mendirikan monumen, mengabadikan nama pahlawan, dan memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan bangsa. Sekarang apa saja yang anak-anak ibu ketahui sikap kepahlawanan apa saja yang ada pada para pahlawan? Intan silahkan dijawab pertanyaan ibu sayang...

Intan : Rela bekorban bu.

Zazkia : Berjiwa besar, cinta tanah air, dan berani dalam kebenaran.

Pendidik : Pintar, bagus sekali. Sekarang dari sikap kepahlawanan yang telah disebutkan, tugas anak-anak ibu adalah silahkan tulis contoh nyata sikapmu dari sikap kepahlawanan yang telah disebutkan tadi pada kolom yang sudah disediakan.

Peserta didik : Bisakah ibu memberikan satu contoh bu... Pendidik : Baiklah sayang, ibu akan memberikan satu

contoh sikap kepahlawanan yaitu rela bekorban. Contohnya yaitu seperti membantu pekerjaan orang tua dengan ikhlas.

(30)

Peserta didik : Iya bu, kami sudah mengerti. Kami akan menulisnya.

Setelah itu, Pendidik memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai materi, kemudian memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran teks informasi tentang apa saja manfaat yang diperoleh jika aktif dalam menjaga dan merawat benda-benda peninggalan sejarah.

Pendidik : Karena anak-anak ibu sudah paham bagaimana cara serta sikap kita dalam menghargai jasa para pahlawan, sekarang masing-masing kelompok silahkan anak-anak ibu baca teks bacaan berikutnya tentang manfaat yang diperoleh jika aktif dalam menjaga dan merawat benda-benda peninggalan sejarah. Silahkan dibaca dan dipahami, ibu beri waktu 2 menit, setelah itu silahkan tutup kembali bacaan tersebut. Nanti ibu akan memberikan tongkat ini kepada kelompok untuk menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks dan materi yang telah kita pelajari.

Proses tanya jawab terus berlangsung sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab pertanyaan dari pendidik. Pendidik mengingatkan peserta didik akan pelajaran dan kegiatan sebelumnya tentang sudut. Pendidik meminta Peserta didik mengamati gambar sebuah meriam kuno peninggalan bersejarah, dari gambar tersebut pendidik meminta Peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian yang membentuk sudut pada benda

(31)

tersebut, kemudian memberi nama pada sudut tersebut dan menuliskan nama jenis sudutnya. kegiatan selanjutnya yaitu pendidik meminta peserta didik untuk bertanya lebih lanjut mengenai materi pelajaran hari ini.

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup pendidik bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari, meminta peseta didik mengerjakan lembar penilaian, dan pendidik mengakhiri proses pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk mengucapkan hamdallah dan membaca salam.

2) Pertemuan ke-2

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 April 2017.

a) Kegiatan Awal

Pertemuan kedua diawali dengan mengkondisikan kelas dan mengarahkan peserta didik berdoa sebelum memulai proses pembelajaran, meminta peserta didik duduk berkelompok, mengabsensi peserta didik, melakukan apersepsi kepada peserta didik, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini berlangsung selama 10 menit. Berikut gambaran tentang apersepsi yang dilakukan pendidik:

Pendidik : Pada pembelajaran sebelumnya kamu sudah mampu menunjukkan contoh nyata dalam meneladani sikap para pahlawan. Namun sudahkah

(32)

kamu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari ?

Peserta didik : Sudah bu..

Pendidik : Bagus, ibu bangga kepada anak-anak ibu semuanya. Lalu bagaimana sikap dan perilaku orang-orang di sekitarmu?. Apakah mereka sudah meneladani sikap para pahalwan?

Peserta didik` : (ada sebagian yang menjawab sudah, dan ada beberapa anak yang menjawab tidak).

Rizka : Bu kemarin saya melihat seorang kakak yang menolong nenek yang sedang terjatuh. Apakah itu juga merupakan contoh meneladani sikap para pahlawan bu ?

Pendidik : Ya bagus sekali Rizka. Sikap seorang kakak itu merupakan contoh perilaku meneladani sikap para pahlawan.

b) Kegiatan Inti

Pendidik menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm. Kemudian pendidik membagikan buku siswa kepada peserta didik. Pendidik menstimulus rasa ingin tahu peserta didik dengan menanyakan bagaimana cara menghargai para tokoh pada masa-masa kerajaan kerajaan Islam di Indonesia. Pendidik meminta peserta didik membaca sebuah teks bacaan berjudul “Penyu Menjadi Pahlawan”, kemudian memahami isi bacaan tersebut dengan cermat. Setelah peserta didik selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, pendidik mempersilakan peserta didik untuk menutup isi bacaan. Kemudian pendidik mengambil

(33)

tongkat dan memberikannya kepada peserta didik (Yulia, Jasmin, dan Intan), setelah itu pendidik memberi pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari pendidik. Pendidik meminta peserta didik membahas tentang sikap-sikap lain yang juga harus dilakukan dalam menghargai jasa pahlawan seperti menjaga dan melestarikan peninggalan-peninggalannya. Pendidik membahas tentang kondisi ekonomi masyarakat pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pendidik meminta peserta didik mengamati benda-benda atau peristiwa-peristiwa disekitarnya. Pendidik meminta peserta didik mengidentifikasi manfaat penggunaan sudut dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik memberikan tongkat kepada peserta didik, dan meminta peserta didik (Naldi) menuliskan ke depan papan tulis tentang benda atau peritiwa yang memanfaatkan penggunaan sudut beserta penjelasannya secara lisan.

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup pendidik bersama peserta didik menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari, meminta peseta didik mengerjakan lembar penilaian, dan pendidik mengakhiri proses pembelajaran dengan mengajak peserta didik untuk mengucapkan hamdallah dan membaca salam.

(34)

c. Pengamatan

Berikut ini dijelaskan hasil pengamatan terhadap hasil belajar peserta didik pada siklus II yang didapat dari hasil tes siklus II dalam proses pembelajaran dengan menggunakan Model Talking Stick

menunjukkan nilai sebagai berikut: Tabel 4.2.

Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II No Nama Peserta Didik KKM Nilai Ketuntasan Belajar Tuntas Tidak Tuntas 1 AA 70 69  2 MR 70 67  3 SYS 70 73  4 PN 70 74  5 SAM 70 76  6 PDS 70 77  7 MAF 70 71  8 YPP 70 79  9 IYP 70 76  10 AIS 70 83  11 ZSP 70 80  12 SN 70 85  13 RS 70 88  14 SZ 70 74  15 RI 70 62  16 MF 70 56  17 YA 70 72  Jumlah 1262 13 4 Rata-rata 74,23 Ketuntasan klasikal 76,5% 23,5% Nilai tertinggi 88 Nilai terendah 56 Keterangan:

(35)

a. Ketentuan perorangannya ditentukan dengan cara membandingkan nilai yang diperoleh peserta didik dengan KKM. Peserta didik dinyatakan tuntas apabila nilai yang diperoleh ≥ 70. b. Untuk rata-rata dan ketuntasan klasikal dapat dilihat pada

lampiran.

Tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar peserta didik bervariasi seperti gambaran sebagai berikut: mendapat nilai 88 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 85 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 83 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 80 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 79 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 77 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 76 berjumlah 2 orang, mendapat nilai 74 berjumlah 2 orang, mendapat nilai 73 berjumlah 1 orang, mendapatkan nilai 72 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 71 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 69 berjumlah 1 orang, mendapat nilai 62 berjumlah 1 orang, mendapatkan nilai 56 berjumlah 1 orang. Jadi, hasil belajar dari Tema Sejarah Peradaban Indonesia Subtema Melestarikan Peninggalan Kerajaan Islam, ada 13 peserta didik yang mendapatkan nilai di atas KKM dan dinyatakan tuntas dan 4 peserta didik lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM atau belum tuntas.

(36)

Berdasarkan tabel di atas dapat disajikan dalam diagram di bawah ini:

Diagram 4.3 Hasil Belajar Siklus II

Ketuntasan belajar peserta didik secara kesuluruhan pada siklus II disajikan dalam diagram di bawah ini:

Diagram 4.4

Ketuntasan Belajar Siklus II

d. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan observer yang dilakukan pada setiap siklus berakhir. Refleksi siklus II ini mencakup refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan

0 20 40 60 80 100 Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata Nilai Terendah 0.00% 50.00% 100.00% Tuntas Belajar Tidak Tuntas Belajar Tuntas Belajar Tidak Tuntas Belajar

(37)

tindakan, observasi, evaluasi, dan hasil yang diperoleh oleh peserta didik.

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II peneliti melaksanakan semua kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan dan meminta peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti. Hal ini sesuai dengan tahap perencanaan yang telah disusun pada sebelum penelitian dilaksanakan.

Berdasarkan hasil observasi di diskusikan dengan observer, tujuannya untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan. Gambaran yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran oleh pendidik sudah sangat baik dari sebelumnya. Melihat analisis tes hasil belajar peserta didik pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa hasil tes siklus sudah tercapai target hasil belajar yang diinginkan, baik persentase ketuntasan belajar maupun rata-rata skor tes. Persentase tersebut dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang sudah tuntas belajar, yaitu di atas 76,5 % dan rata-rata skor tes sudah di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu nilai 70.

Hasil diskusi peneliti dengan observer bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan tindakan pada siklus II. Refleksi siklus ini mencangkup refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Dari tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan RPP, lembar tes hasil belajar.

(38)

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran Talking Stick terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 2 kali pertemuan dan 1 kali tes hasil belajar pada setiap akhir siklus. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar tes akhir siklus.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilakukan selama dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 April 2017 pukul 08:30-9:50 WIB, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 April 2017 pukul 08:25-09:50 WIB. Dengan waktu 2 kali 35 menit setiap kali pertemuan. Dan tes akhir siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 April 2017. Pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 April 2017 pukul 08:25-09:50 WIB, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 21 April 2017 pukul 08:25-09:50 WIB. Dengan waktu 2 kali 35 menit setiap kali pertemuan. Dan tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 April 2017. Pembelajaran setiap kali pertemuan mengacu pada Buku Tema Sejarah Peradaban Indonesia SD/MI Kelas V.

Pelaksanaan pada siklus I terdapat masalah dalam menjelaskan materi suara pendidik terlalu pelan, pendidik kurang memberikan penguatan, pendidik kurang menguasai kelas. Untuk itu pendidik memberikan perbaikan pada masalah tersebut. Setelah pendidik merefleksi diri, pendidik dan observer berkolaborasi. Pada siklus II pendidik telah melakukan perbaikan masalah yang terjadi pada siklus I.

(39)

pada saat melaksanakan proses pembelajaran pada siklus I suara pendidik terlalu pelan, sehingga peserta didik sedikit yang bertanya pada pendidik. Pendidik menekankan kepada peserta didik agar tidak ribut, dan memberi sangsi kepada peserta didik yang ribut. Sehingga proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Pada siklus II Peserta didik lebih antusias ketika pendidik menjelaskan materi, peserta didik berani bertanya, menjawab pertanyaan pendidik, dan mengemukakan pendapat. Selain itu peserta didik dapat berdiskusi dan bertukar pendapat dalam kelompok dengan baik, peserta juga sudah mampu mengingat materi yang diberikan pendidik.

Perbandingan hasil belajar peserta didik pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I dan Siklus II No Pencapaian Data Siklus I Data Siklus II

1. Nilai Tertinggi 85 88

2. Nilai Terendah 51 56

3. Rata-rata 69,64 74, 23

4. Tuntas Belajar 53% 76,5%

5. Tidak Tuntas Belajar 47% 23,5%

Diagram 4.5

Data Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik

0 20 40 60 80 100 Siklus I Siklus II Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata

(40)

Diagram 4.6

Peningkatan Ketuntasan Belajar Peserta Didik

Tabel 4.3 menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik secara keseluruhan dari hasil siklus I dan siklus II. Berdasarkan tabel dan diagram dapat diketahui bahwa jumlah nilai yang diperoleh pada siklus I 1184 dan pada siklus II meningkat menjadi 1262. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan jumlah nilai peserta didik dari siklus I sampai siklus II.

Nilai rata-rata kelas pada siklus I 69,64 dan pada siklus II meningkat menjadi 74,23. Dari tabel juga dapat diketahui peserta didik yang tuntas dan tidak tuntas dari hasil siklus I dan siklus II. Pada Siklus I peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 8 (47%) peserta didik, sedangkan yang tuntas sebanyak 9 (53%). Pada siklus II peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 4 (23,5%) peserta didik dan peserta didik yang tuntas sebanyak 13 (76,5%) peserta didik. Dari hasil tersebut dapat diketahui peningkatan ketuntasan belajar klasikal secara keseluruhan.

Pembelajaran melalui model pembelajaran Talking Stick membuat peserta didik merasa senang dalam belajar terutama peserta didik yang aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik sudah tidak malu-malu lagi

0 20 40 60 80 100 Siklus I Siklus II Tuntas Belajar

(41)

dalam bertanya, menjawab pertanyaan pendidik, serta mengemukakan pendapatnya. Bahkan peserta didik pada berebut ingin bertanya dan menjawab pertanyaan dari pendidik. Model pembelajaran Talking Stick

menuntut peserta didik untuk aktif dan dapat berdiskusi serta bekerjasama di dalam kelompok, serta bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri maupun pembelajaran orang lain. Selain itu model pembelajaran ini dapat menguji kesiapan mental peserta didik, melatih membaca dan memahami dengan cepat, membuat peserta didik lebih giat dalam belajar, meningkatkan partisipasi dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Dari penelitian yang telah dianalisis, maka hipotesis penelitian ini dapat dinyatakan diterima, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VA MIN Punggung Lading Pariaman Selatan dalam pembelajaran Tema Sejarah Peradaban Indonesia.

Dengan diterimanya hipotesis penelitian ini, maka penelitian tentang pembelajaran Tema Sejarah Peradaban Indonesia melalui model pembelajaran Talking Stick yang peneliti lakukan telah dapat diakhiri.

Gambar

Diagram 4.1  Hasil Belajar Siklus I
Diagram 4.3  Hasil Belajar Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengamatan ph dari sediaan sabun padat ekstrak daun seledri menunjukkan bahwa pada replikasi 1 sebesar 9,19 replikasi 2 sebesar 9,16 replikasi 3 sebesar 9,17 dari

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya klarifikasi dan negosiasi dan dengan berakhirnya masa sanggah, untuk itu kami mengundang Direktur Utama / Pimpinan Perusahaan

Microsft Excel adalah suatu program aplikasi yang berupa kolom dan lajur elektronik yang di tunjukan untuk mengolah dokumen yang berupa angka, dimana angka

Berdasarkan hasil observasi oleh dua orang guru, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dilakukan sesuai

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan Kerajaan Siak pada masa pemerintahan sebelum Sultan Assaidis Syarif Hasyim Abdul Jalili Saifuddin, untuk

Dalam dunia pendidikan ada banyak metode yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Dalam proses pembelajaran guru dapat lebih menggunakan lebih

Dana pada kegiatan usaha pembiayaan untuk skema ini berasal dari pihak lain yang bekerja sama dengan Perusahaan Pembiayaan, terdiri atas Bank, perusahaan pembiayaan sekunder

Pendekatan orthogonal, bayessian, linear, dan pragmatis untuk membangun traceability link pada dasarnya tidak terlalu berbeda dari pendekatan yang telah