• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pkl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pkl"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Sugiyono
  • Pengajar:
    • Suparno
    • Drs. Khumaedi, M.Pd
    • Drs. Pramono
  • Sekolah: Universitas Negeri Semarang
  • Mata Pelajaran: Teknik Mesin
  • Topik: Perawatan Dan Perbaikan Belt Conveyor Guna Peningkatan Kerja Belt Conveyor Di PT Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant
  • Tipe: laporan praktek kerja lapangan
  • Tahun: 2014
  • Kota: Cilacap

I. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, metode pengumpulan data, tujuan, manfaat, tempat dan waktu pelaksanaan, serta sistematika penulisan laporan. Latar belakang menyoroti pentingnya industri semen bagi pembangunan nasional dan bagaimana PT. Holcim Indonesia Tbk berkontribusi dalam hal ini. Rumusan masalah mencakup proses pembuatan semen, analisis kekuatan belt conveyor, dan metode penyambungan belt. Batasan masalah memastikan fokus pada aspek teknis pembuatan semen dan pemeliharaan belt conveyor.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang laporan ini menekankan peran industri semen dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan meningkatnya kebutuhan bahan bangunan, PT. Holcim Indonesia Tbk diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan, khususnya di Jawa Tengah. Keberadaan pabrik semen ini tidak hanya mendukung pembangunan fisik tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pendapatan daerah melalui pajak dan iuran produksi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam laporan ini berfokus pada tiga aspek utama: proses pembuatan semen di PT. Holcim, analisis kekuatan belt conveyor, dan metode penyambungan belt conveyor. Ketiga aspek ini merupakan bagian penting dari operasional pabrik semen yang berpengaruh langsung terhadap efisiensi produksi dan biaya operasional.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam laporan ini ditetapkan untuk menjaga fokus analisis. Penulis membatasi pembahasan pada proses pembuatan semen secara teknis, komponen dan cara kerja belt conveyor, serta metode penyambungan belt. Hal ini dilakukan agar analisis tetap relevan dan tidak meluas ke aspek lain yang tidak berkaitan dengan tujuan laporan.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam laporan ini mencakup observasi langsung di lokasi, wawancara dengan narasumber, studi literatur, dan konsultasi dengan pembimbing. Metode ini dipilih untuk memastikan data yang diperoleh akurat dan relevan dengan topik yang dibahas, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang operasi pabrik.

1.5 Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk mempelajari dan menganalisis proses produksi semen, perawatan mesin, serta konstruksi dan kekuatan belt conveyor. Dengan memahami aspek-aspek ini, diharapkan penulis dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan efisiensi operasional pabrik dan mengurangi biaya pemeliharaan.

1.6 Manfaat

Manfaat dari kerja praktek ini mencakup peningkatan pemahaman penulis tentang industri semen, penerapan teori dalam praktik, serta kontribusi bagi akademik dan perusahaan. Bagi perusahaan, laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk efisiensi proses produksi, sementara bagi akademik, laporan ini dapat menjadi referensi dalam pengembangan kurikulum.

1.7 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kerja praktek dilaksanakan di PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant dari tanggal 10 Januari 2014 hingga 9 Maret 2014. Lokasi ini dipilih karena merupakan salah satu pabrik semen terkemuka yang memiliki berbagai fasilitas dan proses produksi yang kompleks, sehingga memberikan pengalaman langsung yang berharga bagi penulis.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini disusun untuk memudahkan pembaca memahami isi laporan. Terdapat beberapa bab yang mencakup pendahuluan, profil perusahaan, perawatan dan perbaikan belt conveyor, serta penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Setiap bab dirancang untuk memberikan informasi yang terstruktur dan jelas.

II. PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini memberikan gambaran menyeluruh tentang PT. Holcim Indonesia Tbk, termasuk sejarah, pemilihan lokasi, visi dan misi, serta struktur organisasi. Informasi ini penting untuk memahami konteks operasional dan strategi perusahaan dalam industri semen. Profil perusahaan juga mencakup strategi pemasaran dan aspek keselamatan serta kesehatan kerja yang diterapkan di pabrik.

2.1 Sejarah Pabrik

PT. Holcim Indonesia Tbk, yang awalnya dikenal sebagai PT. Semen Nusantara, didirikan pada tahun 1974 berdasarkan izin pemerintah. Pabrik ini merupakan hasil kerjasama antara investor lokal dan asing, dan sejak itu telah berkembang pesat, menjadi salah satu produsen semen terkemuka di Indonesia. Sejarah perusahaan mencerminkan perjalanan panjang dalam menghadapi tantangan industri dan perubahan pasar.

2.2 Pemilihan Lokasi Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik PT. Holcim di Cilacap didasarkan pada ketersediaan bahan baku, akses transportasi, dan potensi pasar. Lokasi ini strategis karena dekat dengan sumber bahan baku seperti batu kapur dan tanah liat, serta memiliki infrastruktur transportasi yang baik untuk distribusi produk. Hal ini mendukung efisiensi operasional pabrik.

2.3 Visi, Misi, dan Nilai di PT. Holcim Indonesia Tbk

Visi PT. Holcim adalah menyediakan kondisi kehidupan yang sehat bagi masyarakat di masa depan. Misi perusahaan mencakup pengembangan berkelanjutan dan kepemimpinan inovatif dalam industri semen. Nilai-nilai perusahaan menekankan kerjasama, komitmen terhadap janji, dan kepedulian terhadap lingkungan, yang menjadi dasar dalam setiap kegiatan operasional.

2.4 Struktur Organisasi PT Holcim Indonesia, Tbk. Pabrik Cilacap

Struktur organisasi PT. Holcim di Cilacap mengikuti model manajemen yang jelas, dengan pembagian tugas yang spesifik di setiap departemen. Departemen seperti produksi, pemeliharaan, dan teknik berkolaborasi untuk memastikan efisiensi dan efektivitas operasional. Setiap departemen memiliki manajer yang bertanggung jawab atas kinerja dan pengawasan di bidang masing-masing.

2.5 Kepegawaian

Kepegawaian di PT. Holcim mencakup karyawan tetap dan kontraktor, dengan total sekitar 1360 orang. Perusahaan menyediakan berbagai fasilitas untuk kesejahteraan karyawan, termasuk perumahan, pengobatan, dan tempat ibadah. Jam kerja diatur dengan baik untuk memastikan produktivitas dan kenyamanan karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

2.6 Strategi Perusahaan

Strategi perusahaan mencakup pemasaran produk semen dengan sistem distribusi yang efisien melalui subdistributor. PT. Holcim juga berfokus pada promosi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan penjualan produk. Dengan memanfaatkan jaringan distribusi yang luas, perusahaan dapat menjangkau pasar yang lebih besar dan meningkatkan pangsa pasar di industri semen.

2.7 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi prioritas utama di PT. Holcim. Perusahaan menerapkan prosedur keselamatan yang ketat untuk mencegah kecelakaan kerja. Selain itu, perusahaan menyediakan fasilitas kesehatan bagi karyawan, termasuk pengelolaan kuratif dan preventif untuk menjaga kesehatan karyawan dan keluarganya.

2.8 Penanganan Limbah

PT. Holcim memiliki sistem penanganan limbah yang terintegrasi untuk mengelola limbah cair, gas, dan padat. Proses ini bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan dan memastikan bahwa semua limbah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan pendekatan yang bertanggung jawab terhadap limbah, PT. Holcim berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

III. PERAWATAN DAN PERBAIKAN BELT

Bab ini membahas secara rinci tentang perawatan dan perbaikan belt conveyor di PT. Holcim Indonesia Tbk. Belt conveyor merupakan komponen penting dalam proses produksi semen, dan pemeliharaannya sangat krusial untuk menjaga efisiensi operasional. Penjelasan mencakup komponen utama, manajemen pemeliharaan, dan metode penyambungan belt.

3.1 Pendahuluan

Belt conveyor digunakan untuk memindahkan material dalam proses produksi semen. Penggunaan belt conveyor di industri ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dalam bab ini, akan dibahas tentang keuntungan penggunaan belt conveyor, serta jenis-jenisnya berdasarkan lintasan dan perencanaan. Pemeliharaan yang baik akan mengurangi biaya dan meningkatkan efektivitas operasional.

3.2 Komponen utama Belt Conveyor

Komponen utama dari belt conveyor meliputi belt, head pulley, tail pulley, dan roller. Setiap komponen memiliki fungsi spesifik dalam mendukung operasi conveyor. Belt berfungsi sebagai pembawa material, sedangkan head pulley dan tail pulley berperan dalam penggerakan belt. Roller membantu dalam mendukung beban dan memastikan pergerakan yang lancar. Pemahaman komponen ini penting untuk perawatan yang efektif.

3.3 Sistem Kerja Belt Conveyor

Sistem kerja belt conveyor melibatkan penggerakan belt yang dihasilkan oleh motor penggerak. Proses ini memungkinkan material untuk berpindah dari satu titik ke titik lain secara terus-menerus. Dalam bab ini, akan dijelaskan tentang cara kerja belt conveyor, termasuk pengaturan kecepatan dan pengendalian aliran material. Efisiensi sistem kerja sangat bergantung pada kondisi dan perawatan belt conveyor.

3.4 Kekuatan Belt

Kekuatan belt merupakan faktor penting yang mempengaruhi kemampuan conveyor dalam mengangkut material. Terdapat berbagai jenis kekuatan yang perlu diperhatikan, seperti kekuatan tarik dan nilai mulur. Penentuan jumlah ply juga berperan dalam menentukan daya tahan belt. Analisis kekuatan belt harus dilakukan secara berkala untuk memastikan kinerja optimal dan mencegah kerusakan.

3.5 Manajemen Pemeliharaan

Manajemen pemeliharaan belt conveyor mencakup perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan yang efektif. Hal ini termasuk inspeksi rutin, pelumasan, dan perbaikan komponen yang rusak. Pemeliharaan preventif dan korektif harus dilakukan untuk mencegah downtime yang tidak diinginkan. Dengan manajemen pemeliharaan yang baik, biaya operasional dapat dikurangi dan efisiensi produksi dapat ditingkatkan.

3.6 Metode Manajemen Pemeliharaan

Metode manajemen pemeliharaan yang diterapkan di PT. Holcim mencakup pendekatan sistematis untuk mengelola pemeliharaan belt conveyor. Hal ini meliputi pengumpulan data, analisis kinerja, dan perencanaan pemeliharaan yang terjadwal. Dengan metode yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meminimalkan biaya pemeliharaan, sambil memastikan bahwa belt conveyor berfungsi secara optimal.

3.7 Metode Penyambungan belt

Penyambungan belt conveyor adalah proses penting yang harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kekuatan dan keandalan sambungan. Berbagai metode penyambungan dapat digunakan, seperti penyambungan dengan lem atau metode vulkanisasi. Pemilihan metode yang tepat bergantung pada jenis belt dan kondisi operasional. Proses penyambungan yang baik akan meningkatkan umur pakai belt dan mengurangi risiko kerusakan.

IV. PENUTUP

Bab penutup ini menyajikan kesimpulan dari laporan serta saran untuk perbaikan di masa depan. Kesimpulan mencakup hasil analisis yang dilakukan selama kerja praktek, dan saran berfokus pada langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional di PT. Holcim Indonesia Tbk.

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan ini menegaskan bahwa perawatan dan perbaikan belt conveyor di PT. Holcim Indonesia Tbk sangat krusial untuk menjaga efisiensi produksi. Melalui analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa pengelolaan yang baik terhadap pemeliharaan dan kekuatan belt dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas. Hal ini menunjukkan pentingnya perhatian terhadap aspek-aspek teknis dalam operasional pabrik.

4.2 Saran

Saran yang diberikan dalam laporan ini mencakup perlunya peningkatan pelatihan bagi karyawan dalam hal pemeliharaan belt conveyor dan penerapan teknologi terbaru untuk memantau kondisi belt secara real-time. Selain itu, disarankan agar perusahaan melakukan evaluasi berkala terhadap sistem pemeliharaan yang diterapkan untuk memastikan bahwa semua prosedur berjalan dengan baik dan efisien.

Gambar

Gambar 2.2 Struktur organisasi PT Holcim Indonesia, Tbk. Pabrik Cilacap  sarana  utilitas  yang  meliputi  penyediaan  air  yang  digunakan  untuk  pendingin mesin maupun penyediaan listrik yang diperoleh dari PLN
Gambar 2.3 Diagram Alir Distribusi Semen
Gambar 2.3 Tempat Sampah
Gambar 3.1 Lintasan belt
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pemeliharaan ( Maintenance ) meliputi kegiatan pengontrolan, service sampai dengan perbaikan atau pergantian suku cadang atau komponen yang terdapat pada fasilitas

Oleh karena itu, penulis mengangkat judul Analisis Perawatan dan Perbaikan mesin dengan menggunakan metode Total Productive Maintenance (TPM) pada mesin bubut

Penelitian ini dilakukan di Fixed Plant Maintenance (FPM) adalah sebuah departemen yang mempunyai tugas untuk melakukan maintenance atau perawatan terhadap unit Crusher

Hasil analisis data kegagalan mesin tidak evektif dalam perbaikan mesin sehingga perlu di lakukanya perubahan perawatan/pemeliharaan untuk mesin genset 03 adalah

Hasil dari penelitian ini adalah PT X hendaknya melakukan pemeliharaan mesin dengan menggunakan preventive maintenance seperti perawatan rutin, perawatan semi

 Pengertian perawatan maintenance itu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan pemeliharaan,

Dengan demikian, diusulkan penerapan preventive maintenance untuk perawatan mesin-mesin yang ada pada perusahaan.Tujuan dari observasi ini adalah menentukan interval waktu perbaikan

menganalisis konsep dari Total Productive Maintenance (TPM) dan Reliability Centered Maintenance (RCM) agar memudahkan mahasiswa juga siswa memperdalam ilmu mengenai perawatan dan perbaikan