• Tidak ada hasil yang ditemukan

diskrit9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "diskrit9"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

9.1

9.1 PendahuluanPendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak persoalan yang dapat disimpulkan Dalam kehidupan sehari-hari, banyak persoalan yang dapat disimpulkan yang berhubungan dengan himpunan dan relasi binary, dimana logika dari yang berhubungan dengan himpunan dan relasi binary, dimana logika dari  persoalan tersebu

 persoalan tersebut sering kali dapat kita gt sering kali dapat kita gambarkan dengan sebuambarkan dengan sebuah graph.ah graph. Contoh:

Contoh:

Seorang programmer ingin membuat software sistem jaringan transportasi Seorang programmer ingin membuat software sistem jaringan transportasi sedemikian rupa sehingga apabila sebuah kendaraan bergerak dari titik A sedemikian rupa sehingga apabila sebuah kendaraan bergerak dari titik A kesemua titik lain kemudian kembali ke titik A dapat dilakukan dengan efisien. kesemua titik lain kemudian kembali ke titik A dapat dilakukan dengan efisien.

Gambar 9.1

Gambar 9.1 Gambar jaringan transportasi dengan sebuah graph Gambar jaringan transportasi dengan sebuah graph

Kita lihat di sini titik A, B,

Kita lihat di sini titik A, B,

, M menggambarkan himpunan titik-titik lampu, M menggambarkan himpunan titik-titik lampu merah dimana kendaraan tertahan selama 1 menit, garis atau rusuk merah dimana kendaraan tertahan selama 1 menit, garis atau rusuk

9

(2)

menggambarkan relasi “terhubung” antara titik 

menggambarkan relasi “terhubung” antara titik -titik yang ada. Jadi dapat kita-titik yang ada. Jadi dapat kita simpulkan, graph adalah gambaran logika dari suatu kejadian, proses, peristiwa simpulkan, graph adalah gambaran logika dari suatu kejadian, proses, peristiwa atau hal-hal lain

atau hal-hal lain yang saling berkaitan.yang saling berkaitan. Graph adalah himpunan pasangan terurut

Graph adalah himpunan pasangan terurut

,, 

, dimana V adalah himpunan, dimana V adalah himpunan vertex/titik dan E adalah himpunan edge/rusuk.

vertex/titik dan E adalah himpunan edge/rusuk. Untuk terhubung ke

Untuk terhubung ke



 oleh suatu garis/rusuk jika oleh suatu garis/rusuk jika

{{,, }} ∈

 ∈ 

. Bila kita perhatikan. Bila kita perhatikan graph gambar 9.1, ternyata unsur-unsur graph adalah vertex/titik-titik graph gambar 9.1, ternyata unsur-unsur graph adalah vertex/titik-titik simpul/noktah yang diwakili oleh

simpul/noktah yang diwakili oleh

 ,

 , ,

, ⋯

⋯ ,,

 dan rusuk/edge yang diwakili oleh dan rusuk/edge yang diwakili oleh





,,



,⋯ ,

,⋯, 

9

9

..

 

 

  dikatakan berdekatan/berdampingan/adjacent dengan  dikatakan berdekatan/berdampingan/adjacent dengan

,,,

,,,

dandan

  

..





dikatakan bertemu/incident dengan

dikatakan bertemu/incident dengan





 dan dan





 di titik di titik



.. 9.2

9.2 Macam-Macam GraphMacam-Macam Graph

Macam-macam graph dilihat dari strukturnya ada 6 macam graph, yaitu: Macam-macam graph dilihat dari strukturnya ada 6 macam graph, yaitu: a.

a. MultigraphMultigraph

Multigraph adalah graph yang mempunyai satu atau lebih pasangan rusuk Multigraph adalah graph yang mempunyai satu atau lebih pasangan rusuk ganda yang menghubungkan 2 buah titiknya.

ganda yang menghubungkan 2 buah titiknya. Contoh:

(3)

Titik A dan C dihubungkan oleh 2 buah rusuk

 dan

, demikian juga titik B dan D dihubungkan oleh rusuk

 dan

.

b. Pseudograph

Pseudograph adalah graph yang memiliki satu atau lebih pasang rusuk ganda yang menghubungkan 2 buah titiknya (multigraph) dan memiliki satu atau lebih loap pada titiknya.

Contoh:

Graph di atas selain memiliki rusuk ganda juga memiliki dua buah loap dititik B dan E. Loap adalah rusuk yang ujungnya hanya memiliki satu buah titik.

c. Trivialgraph

Trivialgraph adalah graph yang hanya terdiri dari satu titik. d. Graph Lengkap

Graph lengkap adalah graph yang setiap titiknya terhubung dengan semua titik yang lain dengan hanya satu rusuk.

(4)

e. Graph teratur

Graph teratur adalah graph setiap titiknya mempunyai sejumlah incident rusuk yang sama.

Contoh:

f. Bipartitegraph

Bipartitepraph adalah graph yang titik-titiknya dapat dikelompokkan menjadi dua, titik-titik dalam satu kelompok tak terhubung dan titik-titik antar kelompok terhubung lengkap.

(5)

Dilihat dari lintasannya ada 3 macam graph, yaiutu: a. Traversable graph

Traversable graph adalah graph yang semua rusuk-rusuknya dapat dilalui masing-masing sekali atau graph yang dapat digambar tanpa menggangkat  pensil.

Contoh:

Teori Euler:

 Semua graph yang mempunyai titik ganjil maksimum dua adalah

traversable.

 Traversable lintasannya selalu dimulai dari titik ganjil pertama dan diakhiri

 pada titik ganjil kedua.

Titik ganjil adalah titik dimana rusuk yang incident/bertemu dengan titik tersebut berjumlah ganjil.

(6)

b. Eulerian graph

Eulerian graph adalah graph yang semua rusuknya dapat dilalui masing-masing sekali dan memiliki lintasan tertutup, artinya titik awal sama dengan titik akhir.

Contoh:

Teori Euler:

Bila sebuah graph semua titiknya genap maka graph tersebut mempunyai lintasan euler.

Karena graph euler dapat digambar tanpa mengangkat pensil maka euler graph  juga merupakan traversable graph.

c. Hameltonian graph

Hameltonian graph adalah graph yang semua titik-titiknya dapat dilalui masing-masing sekali dan mempunyai lintasan tertutup, artinya titik awal sama dengan titik akhir.

(7)

9.3 Koneksitas

Hubungan atau lintasan antar titik dalam sebuah graph dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Walk

Walk adalah lintasan dari suatu titik ke titik yang lain. Contoh:

Misalkan titik mewakili kota dan rusuk mewakili jalan, maka dari Jakarta ke Bogor, kita dapat membuat banyak walk, yaitu:

 Jakarta –  Jagorawi –  Bogor  Jakarta –  Tangerang –  Bogor

 Jakarta –  Cikampek –  Bandung –  Bogor

b. Closed walk

Closed walk adalah walk yang titik awal sama dengan titik akhir. Contoh:

 Jakarta –  Cikampek –  Jakarta

 Jakarta –  Jagorawi –  Bogor –  Tangerang –  Bogor –  Jagorawi –  Jakarta

c. Trail

Trail adalah walk yang semua rusuknya berlainan, artinya yang kita  perhatikan adalah lintasannya.

Contoh:

 Jl. Borobudur –  Jl. Prambanan –  Jl. Mendut

 Jl. Merdeka Barat –  Jl. M. H. Thamrin –  Jl. Sudirman

d. Path

Path adalah walk yang semua titiknya berlainan, artinya yang kita perhatikan kotaknya.

(8)

 Jakarta –  Cikampek –  Purwakarta  Jakarta –  Bogor –  Cianjur –  Bandung

e. Cycle

Cycle adalah path yang tertutup, artinya titik awal sama dengan titik akhir. Contoh:

 Jakarta –  Tangerang –  Bogor –  Jakarta

 Jakarta –  Cikampek –  Padalarang –  Cianjur –  Bogor –  Jakarta

f. Girth

Girth adalah cycle terpendek dari cycle  –  cycle yang dimiliki oleh sebuah graph.

Contoh:

Graph di atas mempunyai banyak cycle, tetapi ada satu yang terpendek yang disebut girth yaitu CGFC, panjangnya 3 (banyak rusuk yang membentuk cycle).

g. Circumference

Circumference adalah cycle terpanjang dari cycle-cycle yang dimiliki oleh sebuah graph.

Contoh:

Dari contoh graph (f) di atas, ABCGFEDA adalah circumference dengan  panjang = 7 (banyaknya rusuk yang membentuk cycle).

(9)

9.4 Berkaitan Dengan Jarak

Dalam sebuah graph, mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan jarak sangat  penting, antara lain untuk menentukan jari-jari, diameter, sentral, dan pusat

graph.

Jarak antara dua titik adalah walk yang semua titiknya berlainan dan mempunyai lintasan terpendek.

Contoh:

Kita dapat membuat banyak walk yang semua titiknya berlainan antara Jakarta  –  Bogor, yaitu

 Jakarta –  Jagorawi –  Bogor  Jakarta –  Tangerang –  Bogor

 Jakarta –  Cikampek –  Padalarang –  Puncak –  Bogor

Dari contoh lintasan-lintasan di atas yang disebut jarak adalah lintasan Jakarta  –  Jagorawi –  Bogor karena terpendek.

Ada beberapa hal yang berkaitan dengan jarak, yaitu: a. Eksentrisitas suatu titik

()

Eksentrisitas suatu titik adalah jarak terpanjang suatu titik terhadap semua titik dalam sebuah graph.

Contoh:

(10)

Jarak A –  C = 2 A –  D = 2 A –  E = 1 A –  F = 2 A –  H = 3 A –  I =4

Jadi eksentrisitas titik A =

  = 4

b. Jari

 – 

 jari graph (r(G))

Jari-jari adalah eksentrisitas titik yang terkecil dalam sebuah graph. Contoh:

Dari contoh graph di atas, eksentrisitas titik-titiknya, sebagai berikut:

  = 4

 = 3

 = 4

 = 4

 = 3

 = 2

 = 3

 = 4

Jadi jari-jari graph =

 = 2

c. Diameter graph



Diameter graph adalah eksentrisitas titik yang terbesar dalam sebuah graph. Contoh:

(11)

d. Titik sentral graph

Titik sentral graph adalah titik-titik simpul yang nilai eksentrisitasnya sama dengan nilai jari-jarinya. Dari contoh di atas titik sentral graph adalah titik F. 9.5 Derajat/Degree Suatu Titik

Seperti kita ketehaui sebuah titik dalam graph dapat mempunyai 1 atau lebih rusuk yang incident  padanya atau tidak ada satupun rusuk yang incident  padanya. Derajat sebuah titik adalah banyaknya rusuk yang incident pada titik tersebut. Titik ganjil adalah titik yang derajatnya ganjil. Titik genap adalah titik yang  berdearajat genap.

Contoh:

Maka derajat titik-titiknya adalah: deg

  = 4

deg

 = 3

deg

 = 2

deg

 = 3

deg

 = 4

deg

 = 3

deg

 = 2

deg

 = 3

(12)

Jumlah degree = 24 Jumlah rusuk = 12

Jumlah degree = 2 kali jumlah rusuk 9.6 Titik Potong Graph (Cut Point)

Sebuah graph dapat dipotong pada sebuah atau lebih titiknya, jika suatu titik dalam sebuah graph dinyatakan sebagai titik potong, maka titik tersebut dan semua rusuk yang incident  pada titik itu dihilangkan.

Contoh:

Bila titik-titik B adan C pada contoh graph pada bagian 9.5 dinyatakan sebagai cut point , maka terjadi graph baru seperti di bawah ini.

9.7 Ukuran Secara Grafikal

Sebuah graph dapat kita dipelajari memalui ukuran grafisnya, yang meliputi:

 Jumlah rusuk  Jumlah titik  Derajat titik  Titik potong

Dua buah graph yang mempunyai ukuran-ukuran grafis sama disebut  Isomorphic graph.

(13)

G1 dan G2 isomorphis, ukuran grafisnya sama dan berkorepodensi 1-1 antara

titik-titik dan rusuk-ruruk yaitu:

Titik-titik rusuk-rusuk

  − 

 − 

 − 

 − 

 − 

 − 

 − 

 − 

 − 

9.8 Matriks Graph

Sebuah graph dapat kita sajikan dalam bentuk matriks, yaitu: a. Matriks titik ( Adjacent  Matriks)

 b. Matriks rusuk ( Edge Matriks)

c. Matriks titik-rusuk ( Incidence matriks) Contoh:

 Nyatakanlah graph di bawah ini dalam bentuk matriks titik, rusuk, dan titik rusuk.

(14)

a. Matriks titik dari graph di atas adalah matriks

7 × 7

, karena graph di atas mempunyai 7 buah titik

Cara mengisi elemen-elemen matriks:

 Baris 1 kolom 1, dari A ke A = 0

 Baris 1 kolom 2, dari A ke B = 1, titik A dan B terhubung oleh sebuah

rusuk.

 Baris 4 kolom 4, dari D ke D = 2, titik D mempunyai loop.

 Baris 5 kolom 6, dari E ke F = 2, titik E dan F terhubung oleh 2 buah

rusuk

 dan

 Baris 7 kolom 1, dari I ke A = 0, titik I dan A tidak terhubung oleh

(15)

 b. Matriks rusuk dari graph di atas adalah matrik di atas adalah matrik

11 ×

11

, karena graph di atas mempunyai 11 rusuk.

Cara mengisi elemen-elemen matriks:

Bila sebuah rusuk bertemu dengan rusuk yang lain disebuah titik maka elemen matriksnya = 1, bila tidak bertemu di satu titik maka elemen matriksnya = 0.

c. Matrik titik-rusuk dari graph di atas adalah matrik

7 × 11

, karena graph tersebut memiliki 7 titik dan 11 rusuk.

Cara mengisi elemen-elemen matrik:

Bila sebuah rusuk bertemu dengan sebuah titik maka nilai elemen matrik = 1, bila tidak bertemu maka nilai elemen matrik = 0.

(16)

9.9 Labeled Digraph

Dalam menggambarkan logika suatu kejadian sebuah graph sering kali diberi label/bobot, graph demikian disebut Labeled graph.

Contoh:

Rusuk AF mempunyai bobot 11, rusuk AH mempunyai bobot 14 dan seterusnya. Bobot di sini bisa menyatakan jarak, selisih bunga deposito, kecepatan atau apa saja maksud pembuat graph.

Rusuk sebuah graph dapat pula diberi arah untuk menggambarkan logika sebuah sistem yang berarah, graph demikian disebut digraph, rusuk yang berarah sering kali disebut arcus (arc).

Berkaitan dengan digraph  maka hubungan antar titik dapat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu:

a. Lemah (weak)

Hubungan antar titik dalam digraph dikatakan lemah apabila arcusnya  berlawanan.

b. Unilateral

Hubungan antara titik dalam digraph dikatakan unilateral bila arcusnya searah.

(17)

c. Kuat (Strong)

Hubungan antar titik dalam digraph dikatakan kuat bila arcusnya searah dan tertutup.

9.10 Labeled Digraph

Derajat sebuah titik pada digraph dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

 In degree

In degree sebuah titik adalah jumlah rusuk yang masuk ke sebuah titik. Titik yang indegreenya = 0 disebut sumber/asal/source.

 Out degree

Out degree sebuah titik adalah jumlah rusuk yang keluar dari sebuah titik. Titik yang outdegreenya = 0 disebut tujuan/sink.

(18)

Titik Q = sumber, karena indegree Q = 0

Indegree P = 2, karena ada 2 rusuk yang masuk ke P Outdegree P = 1, karena ada 1 rusuk yang keluar dari P Indegree R = 1 dan Outdegree R = 2

Titik S = tujuan, karena outdegree S = 0 9.11 Graph Bidang (Planar Graph)

Sebuah graph dikatakan graph bidang bila rusuk-rusuknya terletak pada  bidang datar serta tidak saling berpotongan selain dititiknya. Graph bidang dapat

dibuat dari sebuah graph sebidang (a planar graph), seperti di bawah ini.

a planar

 Planar graph

Graph bidang disebut peta (map), rusuk-rusuk graph bidang memisahkan graph bidang atas wilayah-wilayah/daerah-daerah/region, karena wilayah dibatasi oleh rusuk-rusuk, maka wilayah dalam graph bidang dapat dibedakan menurut jumlah rusuk yang membatasi wilayah tertentu (derajat wilayah).

(19)

Rusuk-rusuk pada graph bidang di atas membagi graph bidang tersebut atas 8 wilayah, yaitu

 sampai

, dimana

,

,

,

,

,

dan

 berderajat 3 

 berderajat 5

 berderajat 5

Rumus-rumus Euler

Jika sebuah peta mempunyai titik sebanyak V, mempunyai wilayah sebanyak R dan mempunyai rusuk sebanyak E, maka peta tersebut memenuhi rumus-rumus Euler sebagai berikut:

a.

 +  −  = 2

 b.

∑deg = 2 ∑

c.

 ≤ 3 − 6

Contoh:

Dari peta di atas diketahui

 = 14

, banyak titik V = 8 dan banyak wilayah R = 8, sehingga a.

 +  −  = 8 + 8 − 14 = 2

 b.

∑deg = 3 × 6 + 5 × 2 = 28

∑ = 14

∑deg = 2 ∑

28 = 2 × 14

c.

 ≤ 3 − 6

14 ≤ 3 × 8 − 6

14 ≤ 18

9.12 Pewarna Peta

Pewarnaan sebuah peta dapat dilakukan dalam 3 cara, yaitu: a. Mewarnai titik

 b. Mewarnai rusuk c. Mewarnai wilayah

(20)

Ada beberapa prinsip dalam mewarnai peta, yaitu:

 Banyak warna yang harus digunakan harus digunakan seminimum

mungkin, banyak warna minimum disebut bilangan kromatik

()

.

 Dua buah titik yang terhubung oleh satu atau lebih rusuk tidak boleh diberi

warna yang sama (pewarnaan titik).

 Dua buah rusuk atau lebih yang bertemu pada sebuah titik tidak boleh diberi

warna yang sama (pewarnaan rusuk).

 Dalam mewarnai, pakailah sebuah warna secara optimum artinya warna

kedua digunakan setelah warna pertama tidak dapat digunakan lagi, demikian seterusnya sampai semua titik/rusuk/region terwarnai semua. Contoh:

Mewarnai titik

a. Titik A kita beri warna 1

 b. Titik D dan F kita beri warna 1 karena titik D dan titik F tidak saling terhubung langsung dengan titik A.

c. Titik B, C, dan E saling terhubung langsung sehingga harus diberi warna yang berbeda, yaitu warna 2, 3, dan 4.

(21)

Mewarnai Rusuk

a.

 kita diberi warna 1

 b.

  dan

9

 kita beri warna 1, karena

,

,

dan

9

 tidak saling terhubung langsung oleh sebuah titik.

c.

 kita beri warna 2.

d.

 dan

 dapat diberi warna 2, karena

,

,

dan

 tidak saling terhubung melalui sebuah titik.

e.

 dan

 diberi warna 3. f.

 diberi warna 4

Jadi bilangan kromatik graph di atas

  = 4

Dalam hal mewarnai rusuk untuk graph lengkap



, bilangan kromatik dari

 memenuhi rumus:

(22)

Contoh:

 dan

 diberi warna 1 

 dan

 diberi warna 2 

 dan

0

 diberi warna 3 

 dan

9

 diberi warna 4 

 dan

 diberi warna 5

Jadi

 

 = 5

,

, dan

 diberi warna 1 

,

,

 dan

 diberi warna 2 

,



,

 dan



 diberi warna 3 

,

0

,

 dan



 diberi warna 4 

9

,



,

 dan



 diberi warna 5

(23)

9.13 Latihan Soal

1. Buatlah lintasan yang mungkin (tranversable, euler, dan hamelton) pada graph di bawah ini.

(24)

2. Seorang programmer mendapat tugas membuat software untuk dipasang  pada otak sebuah rudal jelajah yang akan ditembakan ke suatu wilayah yang

digambarkan oleh graph di bawah, bila titik-titik mewakili objek vital yang akan dihancurkan dan bila daya hancur ledakan rudal sampai radius 2 dari  pusat ledakan, di titik manakah programmer tersebut harus menjatuhkan

(25)

3. Gambarkanlah graph yang dipaparkan melalui matrik titik di bawah ini, kemudian tuliskan kembali dalam bentuk matrik titk rusuk.

(26)

4. Gambarkanlah graph yang dipaparkan oleh matrik titik-rusuk di bawah ini, kemudian tuliskan kembali dalam bentuk matrik rusuk.

5. Tuliskanlah graph di bawah ini dalam matrik titik, rusuk, titik-rusuk.

6. Warnailah

,

,

 dan

9

7. Sebuah graph direpresentasikan oleh matrik titik di bawah

A B C D E F G H I J K A 1 1 2 B 1 1 1 1 C 1 1 1 1 1 D 1 1 1 E 1 1 F 1 1 1 1 G 1 1 1 1

(27)

H 2 1 1

I 1 1 1 1

J 1 1 1 1

K 1 1

Tentukan:

a. Warnailah graph di atas dengan pewarnaan titik, rusuk, dan region serta tuliskan masing-masing bilangan kromatisnya.

 b. Pusat dan sentral graph

8. Seorang ahli jaringan mendapat order memasang RW-NET dengan sistem tanpa kabel, apabila titik-titik pelanggan digambarkan dengan matrik titik seperti di bawah ini dan radius sinyalnya 2 step dari titik hotspot, dimana ahli jaringan harus menempatkan hotspotnya, agar jangkauannya maksimum?

Referensi

Dokumen terkait

Bila sebuah graph semua titiknya genap maka graph tersebut mempunyai lintasan euler.. Graph Euler dapat digambarkan tanpa angkat pena maka Euler graph juga

7 Jika panjang rusuk kubus di atas adalah 8 cm dan titik X merupakan pertengahan antara rusuk PQ.. Maka hitung jarak titik X ke

Hasil penelitian yang diperoleh, pada fase memahami masalah subjek memiliki jaringan representasi tentang luas permukaan kubus, letak titik pada rusuk yang dinyatakan dalam

Dengan mengingat kembali pengertian sisi, rusuk, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada kubus dan balok, tentukanlah sisi, rusuk, titik

Dalam sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk sama dengan 2 dibuat bola dengan titik pusat berhimpit dengan titik pusat kubus sedemikian sehingga rusuk-rusuk AB, CD, EF dan GH

Dalam sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk sama dengan 2 dibuat bola dengan titik pusat berhimpit dengan titik pusat kubus sedemikian sehingga rusuk-rusuk AB, CD, EF dan

a.. Edo mempunyai selembar kertas karton dan akan dipotong-potong dan membentuk bangun datar seperti pada gambar di atas. Edo ingin mengetahui besar sudut pada bagian titik

Akan tetapi apabila yang dipotong berakhir tanda titik, digunakan titik empat (....), yang berarti tiga titik adalah kalimat yang dipotong, dan satu titik adalah tanda