• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Islam Nusantara Jadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Islam Nusantara Jadi"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB BAB II PE

PENDNDAAHHUULLUAUANN

A.

A. LatarLatar BeBellaak k aanngg

Banyak teori yang menjelaskan mengenai kedatangan islam ke Indonesia, Banyak teori yang menjelaskan mengenai kedatangan islam ke Indonesia,  baik

 baik mengenai mengenai asal-usul, asal-usul, waktu, waktu, dan dan para para pembawanya. pembawanya. TTerdapat erdapat teori teori yangyang mengatakan bahwa agama islam masuk ke Indonesia telah terjadi sejak mengatakan bahwa agama islam masuk ke Indonesia telah terjadi sejak masa-masa awal perkembangan islam di sekitar abad ke-7 M / 1 , dan langsung dari masa awal perkembangan islam di sekitar abad ke-7 M / 1 , dan langsung dari !rab atau "ersia. #amun, ada pula yang mengatakan bahwa agama islam masuk  !rab atau "ersia. #amun, ada pula yang mengatakan bahwa agama islam masuk  ke Indonesia pada abad ke-11 M / $ . Bahkan ada yang berpendapat islam masuk  ke Indonesia pada abad ke-11 M / $ . Bahkan ada yang berpendapat islam masuk  ke Indonesia pada abad ke-1% M dan berasal dari &ujarat atau India. !gama islam ke Indonesia pada abad ke-1% M dan berasal dari &ujarat atau India. !gama islam masuk Indonesia se'ara periodik, tidak sekaligus. Terdapat beberapa 'ara yang masuk Indonesia se'ara periodik, tidak sekaligus. Terdapat beberapa 'ara yang di

dipepergrgununakaakan n dadalalam m pepenynyebebararan an isislam lam di di InIndodonenesiasia, , sepsepererti ti peperdrdagaganangagan,n,  perkawinan,

 perkawinan, pendidikan, pendidikan, kesenian, kesenian, dan dan tasawu(.tasawu(.11 )eja)ejak k *ama*aman n praseprasejarahjarah,,  pe

 pe ndnd udud uk uk keke pupu lala uaua n n IIndnd onon eses ia ia dd ii kk ee nn aa l l ss ee bb aa gg aa i i pp ee ll aa yy aa rr -- pp ee ll aa yy aa r r  y

y aa nn g g ss aa nn gg gg uu p p mmeennggaarruunnggi laui lautan leptan lepas. )ejas. )ejak awaak awal abad l abad masehi masehi sudah asudah ada rutda rute- e-rut

rute e pelpelayaayaran ran dan dan perperdagdagangangan an antantara ara kepkepulaulauan uan IndIndoneonesia sia dedengng an an bebe rbrb agag aiai daerah di daratan !sia Tenggara.

daerah di daratan !sia Tenggara.++    ililayayah ah barat barat nusantara nusantara dan dan sekitar sekitar 

Mal

Mal aka aka sejsej ak ak masmas a a kunkun o o memerurupapakakan n wiwilalayayah h yayang ng memenjnjadadi i tittitik ik peperhrhatatiaian,n, terutama karena hasil bumi yang di jual di sana menarik bagi para pedagang dan terutama karena hasil bumi yang di jual di sana menarik bagi para pedagang dan men

menjadjadi i daedaerah rah linlintasatasan n penpentinting g antantara ara inina a dan dan IndIndia. ia. "el"elabuabuhanhan-pel-pelabuabuhanhan  penting )umatera

 penting )umatera dan awa dan awa antara abad antara abad ke 1 ke 1 dan ke dan ke 7 sering 7 sering disinggahi pedagangdisinggahi pedagang asing, sepert

asing, seperti i amuamuri !'eh, Barus dan "alembang di )umatera. ri !'eh, Barus dan "alembang di )umatera. )und)unda 0elapaa 0elapa dan &resik di awa.

dan &resik di awa.%% MerekMereka yaa yang dng datatanang ke Ig ke Indndononesesia bia bertertujuaujuan n berberdagadagang ng seksekalialigusgus

menyebarkan agama yang mereka anut yaitu Islam. menyebarkan agama yang mereka anut yaitu Islam.

B.Rumusan Masalah B.Rumusan Masalah

1.

1. BagaimBagaimana "ana "esantreesantren di n di IndonIndonesiaesia  1

1

Murodi,

Murodi,Sejarah Kebudayaan Islam,Sejarah Kebudayaan Islam,2)emarang3 "T. 0arya Toha "utra. +4115, h. %62)emarang3 "T. 0arya Toha "utra. +4115, h. %6

+ +

Marwati joened "oeponegoro dan

Marwati joened "oeponegoro dan #ugroho #otosusanto 28d5, )ejarah #asional #ugroho #otosusanto 28d5, )ejarah #asional IndonesiaII,IndonesiaII, 2akarta3 Balai "ustaka, 169:5, hlm. +

2akarta3 Balai "ustaka, 169:5, hlm. +

%

%;oeslan !bdulgani, )ejarah "erkembangan Islam di Indonesia, ;oeslan !bdulgani, )ejarah "erkembangan Islam di Indonesia, 2akarta3 "ustaka !ntar 0ota,2akarta3 "ustaka !ntar 0ota,

169%5, hlm. +4 169%5, hlm. +4

1 1

(2)
(3)

+

+.. BBaaggaaiimmaanna "engera "enger tian, tian, 0arakt0arakt eristerist ik ik dan dan perkembperkemb angan angan IIssllaamm  #usantara

 #usantara 

C.

C. TujuanTujuan 1.

1. MenMengetgetahuahui pesani pesantretren din di Indonesia.Indonesia. +.

+. MengeMengetahui pentahui pengertiagertian, karakten, karakteristik dan perristik dan perkembakembangan ngan Islam #usaIslam #usantarantara..

BAB BAB IIII PE

PEMMBABAHHASANASAN

+ +

(4)

A.

A.Pesantren d Ind!nesaPesantren d Ind!nesa

".

". PePengngererttan Pean Pesasantntrrenen )e

)e'a'ara ra babahahasa, sa, kakata ta pepesasantntreren n beberasrasal al dadari ri kakatata santri santri dengan dengan awalan pe- dan akhiran -an 2pesantrian5 yang berarti tempat tinggal para awalan pe- dan akhiran -an 2pesantrian5 yang berarti tempat tinggal para santri. )edangkan kata santri sendiri berasal kata <

santri. )edangkan kata santri sendiri berasal kata < sastri” sastri”, sebuah kata dari, sebuah kata dari  bahasa

 bahasa sansekerta sansekerta yang yang artinya artinya melek melek huru(. huru(. alam alam hal hal ini ini menurut menurut #ur #ur  holis Majid agaknya didasarkan atas kaum santri adalah kelas literary holis Majid agaknya didasarkan atas kaum santri adalah kelas literary  bagi

 bagi orang orang jawa jawa yang yang berusaha berusaha mendalami mendalami agama agama melalui melalui kitab-kitabkitab-kitab  bertulisan

 bertulisan dan dan berbahasa berbahasa !rab. !rab. !da !da juga juga yang yang mengatakan mengatakan bahwa bahwa katakata santri berasal dari bahasa awa, dari kata <

santri berasal dari bahasa awa, dari kata <cantrik”,cantrik”, yang berarti seseorang yang berarti seseorang yang selalu mengikuti seorang guru

yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru itu pergi menetap.kemana guru itu pergi menetap.

)edangkan se'ara istilah, usein #asr mende(inisikan pesantren )edangkan se'ara istilah, usein #asr mende(inisikan pesantren den

dengan gan sebsebutautan n dudunia nia tratradisdisionional al IslIslam. am. MakMaksudsudnyanya, , pespesantantren ren adaadalahlah dun

dunia ia yanyang g mewmewariarisi si dan dan memmemelihelihara ara konkontintinuituitas as tratradisdisi i IslIslam am yanyangg dikembangkan ulama= 2kiai5 dari masa ke masa, tidak terbatas pada periode dikembangkan ulama= 2kiai5 dari masa ke masa, tidak terbatas pada periode tertentu dalam sejarah Islam. i Indonesia, istilah pesantren lebih populer  tertentu dalam sejarah Islam. i Indonesia, istilah pesantren lebih populer  dengan sebutan pondok pesantren. ain halnya dengan pesantren, pondok  dengan sebutan pondok pesantren. ain halnya dengan pesantren, pondok   berasal

 berasal dari dari bahasa bahasa !rab!rab funduq, funduq, yang berarti hotel, asrama, rumah, danyang berarti hotel, asrama, rumah, dan tempat tinggal sederhana.ari terminology diatas, mengindikasikan bahwa tempat tinggal sederhana.ari terminology diatas, mengindikasikan bahwa se'ara kultural pesantren lahir dari budaya Indonesia. Mungkin dari sinilah se'ara kultural pesantren lahir dari budaya Indonesia. Mungkin dari sinilah  #ur

 #ur holis holis Majid Majid berpendapat berpendapat bahwa bahwa se'ara se'ara historis, historis, pesantren pesantren tidak tidak  ha

hanynya a memengnganandudung ng mamaknkna a kekeislislamamanan, , tetetatapi pi jujuga ga mamaknkna a kekeaslasliaiann Ind

Indoneonesia. sia. )eb)ebab, ab, memmemang ang 'ik'ikal al bakbakal al lemlembagbaga a pespesantantren ren sebsebenaenarnyrnyaa su

sudadah h adada a papada da mamasa sa iindndu-u-BuBudhdha, a, dadan n IsIslalam m titingnggagal l memeneneruruskskanan,, melestarikan, dan mengislamkannya.

melestarikan, dan mengislamkannya. T

Tak ak banbanyak yak re(ere(erenrensi si yanyang g menmenjeljelaskaskan an tententantang g kapkapan an ponpondok dok   pesantren

 pesantren pertama pertama berdiri berdiri dan dan bagaimana bagaimana perkembangannya perkembangannya pada pada *aman*aman  permulaan.

 permulaan. Bahkan Bahkan istilah istilah pondok pondok pesntren, pesntren, kiai kiai dan dan santri santri masih masih didi  perselisihan.

 perselisihan. Menurut Menurut Man(red Man(red >iemek, >iemek, kata kata pondok pondok berasal berasal dari dari katakata (un

(undu? 2!rab5 du? 2!rab5 yanyang g berberartarti i ruaruang ng tidtidur ur ataatau u wismwisma a sedsederherhanaana, , karkarenaena  pondok

 pondok memang memang merupakan merupakan tempat tempat penampungan penampungan sederhana sederhana bagi bagi parapara  pelajar

 pelajar yang yang jauh jauh dari dari tempat tempat asalnya. asalnya. )edangkan )edangkan kata kata pesantren pesantren berasalberasal dari kata santri yang di imbuhi awalan pe-dan akhiran @an yang berarti dari kata santri yang di imbuhi awalan pe-dan akhiran @an yang berarti

(5)

menunjukkan tempat, maka artinya adalah tempat para santri. Terkadang  juga di anggap sebagai gabungan kata santri 2manusia baik5 dengan suku kata 2suka menolong5, sehingga kata pesantren dapat berarti tempat  pendidikan manusia baik-baik.

Terlepas dari itu, karena yang di maksudkan dengan istilah  pesantren dalam pembahasan ini adalah sebuah lembaga pendidikan dan  pengembangan agama islam di Tanah !ir 2khususnya jawa5 di mulai dan di  bawa oleh wali songo, maka model pesantren di pulau jawa juga mulai  berdiri dan berkembang bersamaan dengan *aman wali songo. 0arena itu tidak berlebihan bila di katakan pondok pesantren yang pertama didirikan adalah pondok pesantren yang didirikan oleh )yekh Maulana Malik  Ibrahim atau )yekh Maulana Maghribi.:

0edudukan dan (ungsi pesantren saat itu belum sebesar dan sekomplek sekarang. "ada awal, pesantren hanya ber(ungsi sebagai alat islamisasi dan sekaligus memadukan tiga unsur pendidikan, yakni ibadah3 untuk menanamkan iman, tabligh untuk menyebarkan ilmu, dan amal untuk mewujudkan kegiatan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari.$

#. Asal$Usul P!nd!k Pesantren dan Perkem%angann&a d Ind!nesa a. Asal$usul Pesantren

"esantren yang merupakan < Bapak A dari pendidikan islam di indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuha *aman. al ini bisa dilihat dari perjalanan sejarah, dimana bila dirunut kembali, sesungguhnya  pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan !jaran Islam, sekaligus men'etak  kader-kader lama atau a=i.

"esantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah < Tempat Belajar   Para Santri <. )edangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal

sederhana yang terbuat dari bambu. isamping itu kata < Pondok A mungkin juga berasal dari bahasa !rab < FunduqA yang berarti < otel atau  !sramaA.C1D

:

 ahjoetomo. Per"uruan Tin""i Pesantren. 2akarta 3 &ema Insani "ress, 16675.hlm 74.

$ #eaktualisasi $ilai Kepesantrenan. 2http3//www.ginandjar.'om/publi' , diakses tanggal +7

noEember +41$

(6)

"embangunan suatu pesantren didorong oleh kebutuhan masyarakat akan adanya lembaga pendidikan lanjutan. #amun demikian, (aktor guru yang memenuhi persyaratan keilmuan yang diperlukan akan sangat menentukan  bagi tumbuhnya suatu pesantren. "ada umumnya berdiri suatu pesantren yang diawali seorang &uru atau 0iai. 0arena keinginan menuntut dan memperoleh ilmu dari &uru tersebut, maka masyarakat sekitar, bahkan dari luar daerah datang kepadanya untuk belajar. Mereka lalu membangun tempat tingggal yang sederhana disekitar tempat tinggal guru tersebut. )emakin tinggi ilmu seorang guru tersebut, semakin banyak pula orang dari luar daerah yang datang untuk mentut ilmu kepadanya dan berarti semakin besar pula pondok dan pesantrennya.

0elangsungan hidup suatu pesantren amat tergantung kepada daya tarik  tokoh sentral 2 Kiai atau %uru& yang memimpin, menuruskan atau mewarisinya. jika pewaris menguasi sepenuhnya baik pengetahuan agama, wibawa, ketermpilan mengajar dan kekayaan lainnya yang diperlukan. )ebaliknya pesantren akan menjadi mundur atau hilang, jika pewaris atau keturunan 0iai yang mewarisinya tidak memenuhi persyaratan. adi seorang (igur pesantren memang sangat menentukan dan benar-benar  diperlukan.

Biasanya santri yang telah menyelesaikan dan diakui telah tamat, diberi i*in oleh 0iai untuk membuka dan mendirikan pesantren baru didaerah asalnya. engan 'ara demikian pesantren-pesantren berkembang diberbagai daerah terutama pedesaan dan pesantren asal dianggap sebagai  pesantren induknya.

%. Perkem%angan Lem%aga Pesantren D Ind!nessa

"esantren di Indonesia memang dan tumbuh berkembang sangat  pesat. Berdasarkan laporan pemerintah kolonial belanda, pada abad ke 16 untuk di jawa saja terdapat tidak kurang dari 1.9$% buah, dengan jumlah santri tidak kurang 1F.$44 orang. ari jumlah tersebut belum masuk   pesantren-pesantren yang berkembang diluar jawa terutama )umatra dan

0alimantan yang suasana kegiatan keagamaanya terkenal sangat kuat. Pesantren Se%aga Lem%aga Penddkan Islam

(7)

alam mekanisme kerjanya, sistem yang ditampilkan pondok pesantren mempunyai keunikan dibandingkan dengan system yang diterapkan dalam  pendidikan pada umumnya, yaitu 3

1. Memakai system tradisional yang mempunyai kebebasan penuh dibandingkan dengan sekolah moderen, sehingga terjadi hubungan dua arah antara santri dan kiai

+. 0ehidupan di pesantren menampakan semangat demokrasi karena mereka praktis berkerja sama mengatasi problem nonkurikuler mereka. %. "ara santri tidak mengidap penyakit simbolis, yaitu perolehan gelar 

atau ija*ah, karena sebagian besar pesantren tidak mengelurkan ija*ah. :. )item pondok pesanten mengutamakan kesederhanaan,idealisme,

 persaudaraan, persamaan, rasa per'aya diri dan keberanian hidup. $. !lumni pondok pesantren tidak ingin menduduki jabatan

 pemerintahan, sehingga mereka hampir tidak dapa dikuasi oleh  pemerintah.C+D

)ementara itu yang menjadi 'irri khas pesantreen dan sekaligus menujukan unsure-unsur pokoknya, yang memebedakannya dengan lembaga pendidikan lainnya, yaitu 3

1. "ondok  

Merupakan tempat tinggal kiai bersama para santrinya,. !danya pondok sebagai tempat tingggal bersama anatara kiai dengan  para santrinya dan bekerjas sama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehaari-hari, merupakan pembe da dengan lembaga pendidikan yang  belangsung di mesjid atau langgar.

+. !danya Mesjid

)ebagai pusat kegiatan ibadah dan belajar mengajar. Mesjid yang merupakan unsure pokok kedua dari pesantren, disamping  ber(ungsi sebagai tempat unuk melakukan sholat berjama=ah setiap

waktu shalat, juga ber(ungsi sebagia tempat belajar- mengajaar. %. )antri

Merupakan unsur pokok dari suatu pesantren, biasanya terdiri dari dua kelompok, yaitu 3

- )antri Mukim

Ialah santri yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam  pondok pesantren.

- )antri 0along

(8)

Ialah santri-santri yang berasal dari daerah-daerah sekitar pesantren dan biasanya mereka tidak menetap dalam pesantren. Mereka  pulang kerumah masing-masing setiap selesai mengikuti suatu  pelajaran di peantren.

:. 0iai

Merupakan tokoh sentral dalam pesantren yang memberikan  pengajaran. 0arena itu kiai adalah salah satu unsur yang paling dominant dalam kehidupan suatu pesantren. 0emasyuran,  perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu pesantren banyajk   bergantung pada keahlian dan kedalaman ilmu, kharismatis dan

wibawa, serta keterampilan kiai yang bersangbkutan dalam mengelola  pesantrennya.

$. 0itab-kitab islam klasik 

nsur pokok lain yang 'ukup membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya adalah bahwa pada pesaantren diajarkan kitab-kitab klasik yang dikarang para ulama terdahulu, mengenai  berbagai ma'am ilmu pengetahuan agama islam dan bahasa arab.

'eadaan Pesantren Pada (aman Penjajahan

"emerintahan kolonial belanda, terhadap pendidikan islam di Indonesia, dengan berbagia 'ara mereka berusaha menekan dan mendiskreditkan pendidikan yang dikelola oleh pribumi, tak terke'uali dalam hal ini pondok pesantren.

)ikap yang demikian, dilakukan belanda tidak semata-mata untuk  menghambaat jalannya proses pendiidkan pada pesantren. Tetapi alasan-alaasan lain yang tampaknya mendasari mengapa pwemerintahan kolonialbelanda bersikap deikian. )ebab pada *aman penjajah tersebut, dikalangan pemerintahan 'olonial, timbul dua alternati( untuk  memberikan pendidikan kepada bangsa Indonesia, yaitu memberikan lembaga pendiidkan yang berdasarkan lembaga pendidikan tradisiona, yaitu pesantren, atau merndirikan lembaga pendidikan dengan sistem yang  berlaku di barat pada waktu itu.

"enyelenggaraan pendidikan di pesantren ini menurut  pemerintahan kolonial belanda, terlalu jelek dan tidak memungkinkan

(9)

untuk menjadi sekolah-sekolah sendiri yang tidak hubungannya dengan lembaga pendidikan yang telah ada.C%D

Pertum%uhan Dan Perkem%angan Pesantren D (aman 'emerdekaan Dan Pem%angunan

alam sejarahnya tentang peran pesantren, dimana sejak masa kebangkitan nsional sampai dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan ;I, pesantren senantiasa tampil dan telah mampu  berpartisipasi se'ara akti(, dan tentu saja untuk ini se'ara jujur kita perlu angkat topi dengan pesantren, oleh karena itulah setelah Indonesia men'apai kemerdekaannya, pesantren masih mendapatan tempat dihati masyarakat Indonesia.

Begitu pula halnya dengan pemerintahan ;I, mengakui bahwa  pesantren dan madrasah merupakan dasar dan sumber penidikan nasional, dan oleh karena itu harus dikembangkan, diberi bimbingan dan bantuan. ewenang dan pengembngan tersebut berada dibawah wewenang kementrian agama.

)ejak awal kehadiran pesantrten dengan si(atnya yang lentur  2(leGible5 ternyata mampu menyesuikan diri dengan masyarakat. Begitu  juga pada era kemerdekaan dan pembanguan sekaarang, pesabtren telah mampu menapilkan dirinya akti( mengisi kemerdekaan dan pembangunan, terutama dalam ranngka pengeembangan sumber daya manusia yang  berkualitas.

Berbagai inoEasi telah dilakukan untuk pengembangan pesantren  baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Masuknya pengeahuan umum dan keterampilaan kedalampesantren adalah sebagai upaya untuk  memberikan bekaltambahan agar para santri bila telah menyelesaikan  pendidikannya dapat hidup layak dalam masyarakat. Masuknya sistem

klasikal dengan menggunakan sarana dan peralatan pengajaran madrasah sebagaimana yang berlaku di sekolah-sekolah bukan barang baru lagi bagi  pesantren. Bahkan ada pesantren yang lebih 'endrung membina dan mengelola madrasah-madrasah atau sekolah umum, baik tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi.

(10)

0arena itulah akhir-akhir ini pondok pesantren mempunyai ke'enderungan baru dalam rangka renoEasi terhadap sistem yang selama ini dipergunakan, yaitu 3

1. Mulai akrab dengan metodologi ilmiah moderen.

+. )emakin berorientasi pada pendidikan dan (ungsional, artinya tebuka atas perkembangan diluar dirinya.

%. iEersi(ikasi program dan kegiatan makin terbuka dan ketergantungannya pun dengan kiai.

:. apat ber(ungsi sebagai pusat pengembangan masyarakat.

)e'ara garis besar, pesantren sekarang ini dapat dibedakan dua ma'am yaitu

1. "esantren Tradisional

Haitu pesantren yang masih mempertahankan sistem pengajaran tradisional, dengan materi pengbajaran kitab-kitab klasik yang sering disebut kitab kuning.

iantara pesantren ini ada yang mengelola madrasah, bahkan juga sekolah-sekolah umum mulai tingkat dasar dan menengah, dan ada  pula pesantren-pesantren besar yang sampai keperguruan tinggi.

Murid-murid dan mahasiswa diperbolehkan tinggal dipondok atau diluar, tetapi mereka diwajibkan mengikuti pengajaran kitab-kitab dengan 'ara sorongan maupun bandungan, sesuai dengan tingkatan masing-masing. &uru-guru pada madrasah atau sekolah pada umumnya mengikuti pengajian kitab-kitab pada perguruan tinggi.

+. "esantren Moderen

Merupakan pesantren yang berusaha mengintegrasikan se'ara penuh sistem klasikal dan sekolah kedalam pondok pesantren. )emua santri yang masuk pondok terbagi dalam tingkatan kelas. "engajian kitab-kitab klasik tidak lagi menonjol, bahkan ada yang uma sekedar   pelengkap, tetapi berubah menjadi mata pelajaran atau bidang studi.

Begitu juga dengan sistem yang diterapkan, seperti 'ara sorongan dan  bandungan mulai berubah menjadi indiEidual dalam hal belajar dan

kuliah se'ara umum, atau Stadium %eneral'

0emudian dalam pertumbuhan dan perkembangannya seiring dengan  perkembangan *aman, tidak sedikit pesantren ke'il yang berubah

(11)

menjadi madrasah atau sekolah, atau karena kiai yang menjadi tokoh sentral meninggal dunia.

). Tujuan P!nd!k Pesantren

Masing-masing pondok pesantren memiliki tujuan pendidikan yang  berbeda, sering kali sesuai dengan (alsa(ah dan karakter pendirinya.

)ekalipun begitu setiap pondok pesantren mengemban misi yang sama yakni dalam rangka mengembangkan dakwah Islam, selain itu di karenakan pondok pesantren berada dalam lingkungan Indonesia, setiap  pondok pesantren juga berkewajiban untuk mengembangkan 'ita-'ita dan tujuan kehidupan berbangsa sebagaimana tertuang dalam (alsa(ah negara "an'asila dan  16:$.

)e'ara umum tujuan pendidikan pondok pesantren adalah membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi muballigh Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.

)edangkan se'ara khusus tujuan pondok pesantren adalah mempersiapkan para santri untuk menjadi orang yang Jalim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kyai yang bersangkutan serta mengamalkan dalam masyarakat sebagaimana yang telah dikembangkan dalam pondok   pesantren modern.

Tujuan pendidikan pondok pesantren di atas senada dengan tujuan  pondok pesantren yang dipaparkan oleh M. !ri(in dalam bukunya < Kapita

Selekta PendidikanA 2Islam dan mum5 bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang berusaha men'iptakan kader-kader  Muballigh yang diharapkan dapat meneruskan misinya dalam hal dakwah Islam disamping itu juga di harapkan bahwa mereka yang berstudi di  pesantren menguasai betul ilmu-ilmu ke-Islaman yang diajarkan oleh para

kyai.F

!dapun tujuan pendidikan pondok pesantren, tidak boleh lepas dari tujuan pendidikan nasional menurut undang-undang #o.+ tahun 1696 adalah untuk <mencerdaskan kehidupan ban"sa dan men"emban"kan F M. !ri(in, 'a*ta Selekta "endidikan 2Islam dan mum5, Bumi !ksara, akarta. 166$. lm F$

(12)

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yan" beriman dan bertak(a terhadap Tuhan yan" )aha *sa dan berbudi luhur, memiliki pen"etahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian yan"  mantap dan mandiri serta tan""un" ja(ab kemasyarakatan dan keban"saan”' )edangkan Eisi dan misi pesantren adalah sebagai berikut 3 Kisi dan Misi "esantren

Kisi

1. untuk menyebarluaskan ajaran tentang uniEersalitas Islam ke seluruh  pelosok #usantara yang sangat pluralis.

+. ntuk memberikan respon terhadap situasi dan kondisi sosial suatu masyarakat yang tengah dihadapkan pada runtuhnya sendi-sendi moral dengan <!mar ma=ru( nahi munkarA. 7

Misi

1. Mendidik santri agar memiliki kemantaban akidah, kedalaman spiritual, keluasan ilmu dan ketrampilan serta keluhuran budi pekerti.

+. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesenian yang  berna(askan islami.

%. Memberikan pelayanan terbaik L keteladanan atas dasar nilai-nilai Islam yang inklusi( dan humanis.

+. Sstem Penddkan Pesantren

"aling tidak terdapat delapan poin yang menunjukan karakteristik  sistem pendidikan model pesantren.

1. )istem pendidikan berasrama, di mana tri pusat pendidikan menjadi satu kesatuan yang terpadu. Haitu sekolah, keluarga, dan masyarakat  berada dalam satu lingkungan, sehingga lebih memungkinkan  pen'iptaan suasana yang kondusi( bagi pen'apain tujuan pendidikan. +. alam tradisi pesantren, para santri merupakan subjek dari proses

 pendidikan, mereka mengatur kehidupan mereka sendiri 2 self   "o+ernance5 melalui berbagai akti(itas, dan interaksi sosial yang

sangat penting artinya bagi pendidikan mereka.

%. "esantren adalah lembaga pendidikan yang berasal dari, dikelola oleh, dan berkiprah untuk masyarakat.

7

 #ur holis Madjid, BilikBilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, "aramadina, akarta, 1667, hlm. %-$

(13)

:. Terkait dengan orientasi kemasyarakatan pesantren, lingkungan  pesantren di'iptakan untuk mendidik santri agar mereka dapat menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan berman(aat, tidak 'anggung untuk terjun dan berjuang ke masyarakat. alam bidang pekerjaan misalnya, boleh dibilang tidak ada istilah n"an""ur   2menunggu  pekerjaan5 bagi para alumni pesantren.

$. !ntara pengajaaran 2(ormal5 dan pendidikan 2in(ormal5 lebih terintegrasi, sehingga proses pembentukan mental karakter yang didasarkan pada jiwa, (alsa(ah hidup, dan nilai-nilai pesantren serta trans(er kno(led"e lebih membumi.

F. ubungan antara anggota masyarakat pesantren berlangsung dalam suasana ukhuwwah Islamiyya yang bersumber dari tauhid yang lurus dan prinsip-prinsip akhlak mulia. )uasana ini tertanam dalam jiwa santri dan menjadi bekal berharga untuk kehidupan di luar masyarakat  pesantren.

7. "endidikan pesantren didasarkan pada prinsip-prinsip keikhlasan, kejuangan, pengorbanan, kesederhanaan, kemandirian, dan  persaudaraan. engan menjiwai nilai-nilai ini, pesantren tidak 

memiliki masalah apapun dengan paradigma School Based   )ana"ement  2)BM5 yang kini menjadi model pendidikan modern  pas'a re(ormasi di Indonesia.

9. alam masyarakat pesantren, 0yai atau pimpinan sekolah, selain  ber(ungsi sebagai central fi"ure, juga menjadi moral force bagi para santri dan seluruh penghuni pesantren. al ini adalah suatu kondisi yang mesti bagi dunia pendidikan, tetapi kenyataannya jarang didapati dalam sistem pendidikan selain pesantren.

,. Tantangan dan Pr!%lematka Pesantren a. Tantangan "esantren

alam peranannya sebagai benteng imperialisme budaya, memang  pesantren sampai saat ini telah membuktikan keberhasilannya. #amun akselerasi modernitas yang begitu 'epat menuntut pesantren untuk tanggap se'ara 'epat pula, sehingga eksistensinya tetap releEan dan signi(ikan. Masa depan pesantren ditentukan oleh sejauhmana pesantren

(14)

men(ormulasikan dirinya menjadi pesantren yang mampu menjawab tuntutan masa depan tanpa kehilangan jati dirinya.C1+D

i sinilah tantangan yang 'ukup berat yang dihadapi oeh  pesantren, yakni masalah pokok yang menjadi delima3 di satu pihak   pesantren perlu menjalankan (ungsi tradisionalnya, yaitu pendidikan dan  pengajaran ilmu-ilmu Islam konEensional yang khusus untuk pendalaman agama 2ta(a??uh (i al-din5 guna men'etak kiai, guru agama, muballigh, dan ahli agama, tetapi di pihak lain dituntut juga untuk mengembangkan kurikulum baru 2di luar kajian Islam/penguasaan sains5 untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja yang lebih luas, dengan konsekuensi  pengurangan pengajaran agama konEensional.Calam artian, pesantren harus memilih untuk masuk menjadi kategori, meminjam istilah >amakhsyari ho(ir, pesantren sala( atau kategori pesantren khala(. C"adahal dalam prakteknya, mayoritas pesantren yang memasukkan kurikulum baru 2di luar kajian Islam5 dan mengurangi materi pendidikan agama Islam justru mengakibatkan penurunan kualitas santri dalam melakukan pendalaman agama 2ta(a??uh (i al-din5. Inilah dilema  pendidikan pesantren3 antara memilih pendalaman ilmu agama atau menerima materi-materi umum di luar kajian agama dengan konskuensi merosotnya tingkat ta(a??uh (i al-din.9

 b. "roblem "endidikan "esantren

)e'ara kuantitati(, pesantren di Indonesia saat ini berjumlah lebih dari 1:.444 pesantren. ari jumlah tersebut, sekitar 74 persen, pesantren  berada dalam a(iliasi #ahdlatul lama 2#5 yang mayoritas masih berupa  pesantren tradisional, yaitu pesantren dengan karakternya yang mandiri, otonom, sederhana dan penuh keihlasan. "esantren tradisional yang  jumlahnya sangat besar itu, sudah barang tentu, telah mendidik jutaan anak   bangsa. )ebagian dari alumni pesantren bahkan telah berhasil menjadi  pemimpin bangsa. "eran pesantren telah melengkapi kewajiban yang seharusnya dilakukan oleh negara dalam men'erdaskan kehidupan

9

!li !l-umbulati dan !bdul atuh !t-Tuwaanisi, Perbandin"an Pendidikan Islam, ;ineka ipta, akarta, 166%.

(15)

warganya.!kan tetapi, dalam menghadapi perubahan yang 'epat dalam  bidang sosial, politik dan ekonomi, pesantren sebagaimana institusi  pendidikan lainya menghadapi tantangan yang harus di segera atasi. ntuk 

mengatasi tantangan tersebut, perama-tama pesantren harus mampu mengatasi persoalan-persoalan internal yang meliputi3 persoalan kurikulum, metode pengajaran, manajemen, dan pola kepemimpinan.C17D

alam sistem pendidikan pesantren, masalah metodologi belajar  mengajar, Eisi dan kerangka dasar kurikulum pendidikan sangat penting untuk dikaji ulang, mengingat modernisasi menawarkan metode  pengajaran berbeda dengan output yang berbeda pula. Tidak hanya itu, yang perlu mendapat perhatian juga adalah masa belajar di pesantren yang memakan waktu yang relati( lama. "adahal pinsip masyarakat modern kini 'enderung praktis-pragmatis.6

B. Islam Nusantara

". Pengertan Islam Nusantara

a. ari )egi )osiologis

Islam nusantara adalah islam distingti( sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi destrukti( dan Eernakularisasi islam uniEersal dengan realitas sosial, budaya dan agama di Indonesia. Islam nusantara yang kaya dengan warisan islam menjadi harapan renaisans  peradaban islam global yang akan berakulturasi dengan tatanan dunia  baru.14

 b. istoris

Islam nusantara adalah sebagai hasil ijma dan ijtihad para ulama nusantara dalam melakukan istinbath terhadap al-muktasab min adillatiha-ta(shiliyah. Islam nusantara adalah idrakul hukmi min dalilihi ala sabili-rujhan. Islam nusantara memberi karakter berma*hab dalam teks-teks para ulama nusantara untuk menyambungkan kita dengan tradisi leluhur kita, untuk dihormati, dan untuk kita teladani.11

6

)ae(ul uda, )en""a"as Pesantren )asa -epan, 2Hogyakara3 Nirtas, +444%5, hal. F7.

14 2www.bb'.'om/indonesia/beritaOindonesia/+41$/4F/1$4F1:OindonesiaOislamOnusantara5 11 2www.republika.'o.id/berita/kolom/resonansi/1$/4F/17/n?%(6n-islam-nusantara-15

(16)

'. iloso(is

Islam nusantara adalah islam sinkretik yang merupakan gabungan nilai islam teologis dengan nilai-nilai tradisi lokal 2non-teologis5, budaya dan adat istiadat di tanah air.1+

#. 'arakterstk Islam Nusantara

Menurut istilah, Islam #usantara harus bermula memahami pola dan karakter keislaman masyarakat muslim nusantara yang memang mempunyai karakter yang sangat berbeda dengan 'orak keislaman Timur Tengah, tempat asal islam itu berkembang. &agasan islam nusantara bukan sebuah aliran  baru sebagaimana sempalan dan (ir?ah, tetapi adalah sebagai upaya yang men'oba memotret keislaman dalam domain kawasan, sebagaimana yang  pernah disarankan oleh &usdur yang menantang para ilmuan islam untuk 

membuat teoritik apa yang disebut dengan studi islam berdasarkan kawasan. &usdur telah membuat hipothesa bahwa ada enam studi kawasan islam 3 kawasan Timur Tengah, !(rika, daratan India, !sia Tengah termasuk  ;usia, #usantara dan 8ropa. Menurut &usdur masing-masing memiliki karakteristik yang menonjol.

alam konteks karakteristik islam nusantara dapat dilihat setidaknya dengan delapan 'iri-'iri menonjol yaitu 3

a. "ertama islam nusantara adalah hasil produk dari dakwah yang kemudian dikenal tokoh-tokohnya sebagai wali songo, yaitu proses pengislaman dengan 'ara damai melalui akulturasi budaya dan ajaran inti islam. 0arenanya islam dapat berkembang dengan 'epat tanpa kekerasan. 0eadaan ini dinilai oleh pengkaji islam diantara !nwar Ibrahim, sebagai sebuah proses pengislaman yang terbaik.

(17)

 b. 0edua, penganut setia (aham !hlusunnah dengan watak moderat. Ini 'iri yang menonjol dalam diri Islam #usantara. al ini sangat bertolak   belakang dengan 'ara berpikir islam timur tengah.

'. 0etiga, para ulama atau masyarakat islam nusantara dalam memilih ma*hab bukan sembarangan dan asal pilih. )elama ini yang dipilih atau dijadikan panutan adalah mereka yang mempunyai kapabilitas intelektual yang memadai dan teruji daam sejarah sserta mereka yang mempunyai integritas, sosok ulama yang benar-benar independen, sehingga hasil ijtihadnya merupakan hasil dari pengetahuan yang lengkap dan hati yang  jernih tanpa diinterEensi kepentingan na(su. Masyarakat islam nusantara

dalam bidang (i?ih mengikut salah satu ma*hab (i?ih yaitu hana(i, maliki, sya(i=i dan hanbali. #amun demikian yang paling populer dan yang diajarkan dan menjadi pilihan (a(orit adalah ma*hab sya(i=i, sehingga wajar jika kitab-kitab literatur daam lingkungan masyarakat Islam #usantara didominasikan kita-kitab ma*hab sya(i=i.

d. 0eempat, mayoritas masyarakat islam nusantara adalah pengamal ajaran tasawu( karena itu tarekat berkembang dengan subur. Tokoh-tokoh tasawu( yang menjadi panutan antara lain Imam &ha*ali, )yaikh !bdul Nadir ailani, Imam )ya*ili dan lain sebagainya yang sangat populer  dikalangan islam nusantara. ari sanalah kemudian islam nusantara menjadi islam yang sangat harmoni, toleran, dan menghargai pluralitas sebagai watak asli ajaran tasawu(.

e. 0elima, dalam bermasyarakat mengutamakan kedamaian, harmoni dan toleran. Masyarakat islam nusantara telah mengamalkan sikap toleran atau tasamuh ini sebagia bagian dari landasan ajaran islam yang memberi kebebasan beragama. Islam bukan saja menge'am pemaksaan agama, tetapi lebih dari itu sangat menjunjung tinggi hak-hak non muslim dalam  pemerintahan kerajaan islam, karena hubungan islam dan non islam adalah hubungan damai, ke'uali jika terjadi perkara-perkara yang dapat menyebabkan pertentangan antara kedua belah pihak 

(. 0eenam, adaptasi budaya se'ara alami masyarakat islam nusantara  berpandangan keartitan lokal tidak dapat dihilangkan saja, ia perlu

(18)

dilestarikan sebagai jati diri sebuah bangsa selama tidak bertentangan dengan syariat dan ini dibenarkan daam al?uran bahwa allah men'iptakan manusia dalam berbagai suku 2?obail5 dan berbangsa  bangsa 2syu=uba5 lita=taara(u untuk saling ta=aru( 2saling pengertian5

tentang suku bangsa, tentu juga dengan budaya.

g. 0etujuh, Eisi islam rahmatan lil=alamin mendominasi pemikiran ke islaman nusantara masyarakat islam berusaha mengusung Eisi islam rahamat lil=alamin sebagai misi utama dlam mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan. alam hal ini selalu merujuk kepada tugas utama mulia #abi Muhammad )!, yaitu tugas yang su'i, tugas yang sempurna dan tugas yang meyeluruh dari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi. 0arena itu jelas bahwa risalah islam yang dibawa oleh #abi Muhammad )aw adalah memberi rahmat sebagaimana (irman !llah artinya <Tiada kami utus engkau Muhammad melainkan sebagai rahmat  bagi seluruh alamA !l !nbiya 147. Tidak diragukan lagi bahwa islam

sebagai rahmat dan hidayah, 'ahaya yang akan membawa keselamatan. al ini bermaksud rahmat akan membawa keselamatan baik dunia maupun diakhirat.

h. 0edelapan, dalam memahami nash menggunakan pendekatan literal dalam hal yang bersi(at Nath=i, seperti wajibnya solat serta tata 'ara ibadah mahdhah, rukun islam, rukun iman, dan sebagainya. Pleh karena itu pendekatan literal dalam menggunakan nash lebih ter(okus pada hal-hal yang bersi(at ibadah mahdhah dan persoalan teologi. )edangkan dalam kaitan kemasyarakatan lebih menggunakan pendekatan kontekstual. "endekatan ini tidak hanya mengambil makna teks tetapi lebih banyak mengambil substansi atau nilai-nilai yang terkandung dalam nash.1%

Islam #usantara memiliki karakteristik tersendiri dalam berbagai hal. Haitu 3

a. -h

1%r. Mukhlas )arkun, islamnusantara'(eb'id.umum.islamnusantaraantarateoritikdan

(19)

1. Sem*urna. )yariat Islam diturunkan dalam bentuk umum dan garis  besar. 0arena itu, hukum-hukumnya bersi(at tetap, tidak berubah-ubah karena perubahan masa dan tempat. Bagi hukum-hukum yang lebih rin'i, syariat Islam hanya menetapkan kaidah dan memberikan  patokan umum. "enjelasan dan rin'iannya diserahkan kepada ijtihad  pemuka masyarakat.

+. engan menetapkan patokan-patokan umum tersebut, syariat Islam dapat benar-benar menjadi petunjuk yang uniEersal dan dapat diterima di semua tempat dan di setiap saat. )elain itu, umat manusia dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan garis-garis kebijaksanaan al-Nur=an, sehingga mereka tidak melen'eng.

%. "enetapan al-Nur=an terhadap hukum dalam bentuk global dan simpel itu dimaksudkan untuk memberikan kebebasan pada umat manusia untuk melakukan ijtihad sesuai dengan situasi dan kondisi *aman. engan si(atnya yang global ini diharapkan hukum Islam dapat belaku sepanjang masa.

:. Elasts. i?ih Islam juga bersi(at elastis 2lentur dan luwes5, ia meliputi segala bidang dan lapangan kehidupan manusia. "ermasalahan kemanusiaan, kehidupan jasmani dan rohani, hubungan sesama makhluk, hubungan makhluk dengan 0halik, serta tuntutan hidup dunia dan akhirat terkandung dalam ajarannya. i?ih Islam memperhatikan berbagai segi kehidupan, baik bidang ibadah, muamalah,  jinayah dan lain-lain. Meski demikian, ia tidak memiliki dogma yang kaku, keras dan memaksa. Ia hanya memberikan kaidah-kaidah umum yang mesti dijalankan oleh manusia.

$. Un/ersal dan Dnams. !jaran Islam bersi(at uniEersal, ia meliputi alam tanpa batas, tidak seperti ajaran-ajaran #abi sebelumnya. Ia  berlaku bagi orang !rab dan orang Jajam 2non arab5, kulit putih dan

kulit hitam. niEersalitas hukum Islam ini sesuai dengan pemilik  hukum itu sendiri yang kekuasaan-#ya tidak terbatas. i samping itu hukum Islam mempunyai si(at dinamis 2'o'ok untuk setiap *aman5.

(20)

F. Bukti yang menunjukkan apakah hukum Islam memenuhi si(at tersebut atau tidak, harus dikembalikan kepada Nur=an, karena al-Nur=an merupakan (adah dari ajaran Islam yang diturunkan !llah kepada umatnya di muka bumi. !l-Nur=an juga merupakan garis kebijaksanaan Tuhan dalam mengatur alam semesta termasuk  manusia.

7. Sstemats. !rti dari pernyataan bahwa hukum Islam itu bersi(at sistematis adalah bahwa hukum Islam itu men'erminkan sejumlah doktrin yang bertalian se'ara logis. Beberapa lembaganya saling  berhubungan satu dengan yang lainnya.

9. "erintah sholat dalam al-Nur=an senantiasa diiringi dengan perintah *akat. "erintah beriman dan bertakwa senantiasa dibarengi dengan  perintah beramal saleh. Ini berarti hukum Islam tidak mandul yang hanya berkutat pada hubungan Eertikal kepada !llah dan hanya  berupa keyakinan semata. !kan tetapi merupakan hukum yang menyatu dengan hubungan hori*ontal sesama manusia dan hukum yang harus diamalkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 6. Hukum Islam Bers0at Ta’aqquli  dan Ta’abbudi . ukum Islam

mempunyai dua dasar pokok al-Nur=an dan sunnah #abi. i samping dua sumber pokok tersebut, ajaran Islam juga memiliki sumber lain yaitu konsensus masyarakat 2ulama5 yang men'erminkan suatu transisi ke arah satu hukum yang berdiri sendiri 2pena(siran terhadap al-Nur=an dan al-)unnah5.

14. ntuk memahami kedua sumber tersebut perlu digunakan kejernihan hati dan (ikiran, ke'erdasan dan pengetahuan dan mempertimbangkan konteks masyarakat yang ada. al ini karena di dalam kedua sumber tersebut terdapat ajaran yang  bersi(atta/abbudi 2tidak bisa dirasionalisasika5 dan ada yang  bersi(atta/aqquli 2bersi(at rasional5.1:

%. Te!l!g

(21)

Islam nusantara adalah islam di wilayah melayu 2!sia tenggara5. 0arakter diktrinalnya adalah berpaham !sy=ariyah dari segi kalam 2teologi5, ber(ikih ma*hab sya(i=i sekaipun menerima ma*hab yang lainnya dan menerima tasawu( model Imam &ha*ali. alu mengkontraskannya dengan islam arab yang berpaham teologi Muhammad bin !bdul ahab 2ahabi5 dan ber(i?ih ma*hab imam !mad bin ambal yang katanya sangat rigid dan keras. Islam jenis ini menolak tasawu( karena dianggap banyak bid=ahnya.1$

1. Tasa2u0 

"ada umunya, para pengajar tasawu( atau para su(i adalah guru-guru pengembara, mereka sering kali berhubungan dengan perdagangan, mereka mengajarkan teoso(i yang telah ber'ampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas masyarakat Indonesia. engan tasawu(, bentuk islam yang diajarkan kepada para penuduk pribumi mempunyai  persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya memeluk 

agama hindu, sehingga ajaran islam dengan mudah diterima mereka.1F

). Peran Para Ulama 34als!ng!5 dalam Pengem%angan Islam

Nusantara

alisongo mempunyai peranan yang sangat besar dalam  pengembangan islam di Indonesia. Bahkan mereka adalah perintis utama dalam bidang dakwah islam di indonesia. )ekaligus pelopor penyiaran agama islam di nusantara ini. <waliA adalah singkatan dari perkataan !rab aliyullah dan itu bermaksud <orang yang men'intai !llah dan di'intai !llahA sedangkan <songoA juga perkataan jawa yang bermaksud sembilan. adi <walisongoA merujuk kepada wali sembilan yakni sembilan orang yang men'intai dan di'intai !llah. Mereka diberi gelaran yang sedemikian karena mereka dianggap penyiar-penyiar agama islam yang terpenting. 0arena sesungguhnya mereka mengajar dan menyebarkan islam. isamping itu, islam juga merupakan para intektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya.

1$ 2www.republika.'o.id/berita/kolom/resonansi/1$/4F/17/n?%(6n-islam-nusantara-15 1F Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, 2)emarang3 "T. 0arya Toha "utra. +4115, h. %6

(22)

!dapun kesembilan wali tersebut adalah 3 )unan &resik 2)yeikh Maulana Malik Ibrahim5, )unan !mpel 2;aden ;ahmat5, )unan &iri 2;aden "aku5, )unan Bonang 2;aden Makdum Ibrahim5, )unan rajat 2)yeikh )yari(udin5, )unan 0udus 2)yekh a=(ar )hadi?5, )unan Muria 2;aden mar )aid5, )unan &unung ati 2 )ayid )yari( idayatullah5, dan )unan 0alijaga 2;aden Mahmud )yahid5. "ara ali ini mempunyai 'ara  pendekatan da=wah yang beragam diantaranya 3

a. "endekatan Teologis

Menanamkan dasar-dasar keyakinan dan pandangan hidup islami yang dilakukan oleh )unan &resik dan )unan !mpel dimana yang menjadi sasaran adalah rakyat bawah yeng merupakan mayoritas penduduk.

 b. "endekatan Ilmiah

)eperti yang dilakukan )unan &iri yaitu dengan mendirikan pesantren dan melakukan pelatihan da=wah se'ara sistematik, metodelogis seperti  permainan anak, lagu-lagu2lir @ilir, padang-padang bulan5 yang mengandung nilai dan makna islami. dan juga sekaligus penugasan da=i untuk dikirim ke daerah-daerah seperti Madura, Bawean sampai Maluku. '. "endekatan kelembagaan

engan mendirikan pemerintahan atau kerajaan, lembaga peribadatan seperti masjid-masjid atau bangunan lainnya yang memberikan ketertarikan masyarakat untuk mengetahui lebih dalam mengenai agama Islam, seperti yang dilakukan oleh )unan emak, )unan 0udus dan )unan &unung ati.

d. "endekatan )osial

Hang dilakukan oleh )unan Muria dan )unan rajat yang lebih senang hidup ditengah-tengah rakyat ke'il yang jauh dari keramaian, membina dan meningkatkan kualitas keagamaan dan kehidupan sosial.

e. "endektan 0ultural

engan kemampuan intelektual dan pendalamannya terhadap islam )unan 0alijaga, )unan Bonang melakukan islamisasi budaya yaitu  budaya masyarakat yang telah ada diislamkan.17

17 !(i( #adjih !nies, Prospek Islam -alam )en"hadapi Tantan"an 0aman, 2akarta3 antabora

(23)

Aktualsas Nla Da62ah 4als!ng!

a=wah harus mempunyai tujuan yang jelas, kesamaan arah meskipun  berbeda-beda dalam 'ara penyampaiannya, yakni mengubah keadaan masyarakat dari yang kurang baik menjadi lebih baik se'ara syar=iyah maupun kemasyarakatan. isamping itu keberhasilan da=wah juga dipengaruhi oleh kualitas para (igur da=I yang dapat memberi teladan hidup sehari-hari yang selalu menjadi <tuntunanA dan bukan hanya sebagai <tontonanA seperti pribadi-pribadi para ali yang sampai sekarang tetap diakui sebagai teladan dan panutan umat islam khususnya di pulau awa. a' Tokoh yang pertama ialah Maulana Malik Ibrahim yang berbangsa !rab

dari keturunan ;asulullah. Beliau datang dari 0asyan, "ersia dan tiba di  jawa pada 1:4: sebagai penyebar agama islam dan menetap di eran, sebuah desa yang terletak di &resik. Beliau telah menjalankan dakwah islam dengan bijaksana dan dapat mengadaptasikan pengajarannya dengan masyarakat sekeliling sehingga ramai rakyat tertarik dengan agama baru ini, lalu memeluknya. Beliau telah memperkenalkan bidang  perdagangan dan melalui ini, beliau berjaya mendapat tempat dihati masyarakat di tengah-tengah krisis ekonomi dan perang saudara. engan ini lah beliau telah berjaya menarik orang-orang jawa dari kasta bawahan memeluk islam. Beliau juga merupakan pen'ipta pondok atau pesantren  pertama digresik, umumnya ditanah jawa. "ondok ini dibina karena  bilangan pengikutnya yang kian bertambah. isinilah juga, beliau

melahirkan mubaligh-mubaligh islam yang bergiat di tanah jawa.

b' Tokoh yang kedua ialah )unan !mpel. #ama aslinya adalah ;aden ;ahmat. Ia merupakan putra tertua Maulana Malik Ibrahim. #ama !mpel diambil dari nama sebuah tempat ia bermukim, wilayah yang kini menjadi bagian dari )urabaya, kota onokromo sekarang. Ia mendapat hadiah berupa daerah !mpel enta dari raja Majapahit. i tempat inilah, )unan !mpel membangun dan mengembangkan pondok pesantren, yang dikenal dengan sebutan !mpel enta. "ada pertengahan abad ke-1$ M,  pesantren tersebut menjadi pusat pendidikan islam di #usantara, bahkan

(24)

man'a negara. )unan !mpel pula yang mengenalkan istilah  1)o 2imo” 3moh main, moh n"ombe, moh malin", moh madat, moh madon& , yaitu seruan untuk <tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak men'uri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak ber*ina.A

c' Tokoh ketiga ialah )unan &iri yang dilahirkan pada tahun 1%F$ di Blambangan. !yahnya adalah Maulana Ishak seorang ulama Islam dari !rab dan bermukmin di "asai, !'eh. )una &iri juga dikenali dengan ;aden "aku atau Maulana !inul Ha?in dan merupakan seorang ulama yang dibekali dengan pengatahuan agama yang men'ukupi. )unan &iri telah menyiarkan islam dan menanamkannya kedalam jiwa penduduk  dalam berbagai 'ara. Beliau telah mendirikan masjid dikampung laut sebagai langkah pertama untuk menyebarkan islam dan sehingga kini masjid itu masih kekal dalam bentuk asalnya meskipun telah dipindahkan ketempat lain. )elain itu beliau juga telah memilih lokasi yang strategis untuk mendirikan pesantren-pesantren yang telah bertahan sampai abad ke 17 untuk murid-muridnya untuk mengajarkan (i?ih, hadits, nahwu serta shara(. Murid-muridnya pula bukan saja terdiri dari mereka yang datang dari )urabaya, tetapi ada pula yang datang dari Madura, ombok  dan Makassar. engan terdirinya pesantren-pesantren tersebut, ia menjadi pusat dan markas gerakan dakwah yang terbesar dan terawal di  jawa. isamping itu, beliau juga merupakan seorang pedagang yang mengelilingi pulau-pulau di Indonesia seperti 0alimantan dan )ulawesi. engan inilah beliau telah berjaya memikat ramai orang kaya dan orang-orang terpandang di Maluku, "ontianak dan Banjarmasin untuk memeluk  agama islam.

d' Tokoh selanjutnya ialah )unan Bonang. Ia memainkan peranan yang sangat besar dalam penumbuhan kerajaan emak didalam dakwahnya dan kedudukannya sebagai penyokong kerajaan emak, beliau telah  berusaha memasukkan pengaruh islam kedalam kalangan bangsawan keraton Majapahit. Ini dilakukannya dengan memberi didikan islam kepada ;aden "atah, )ultan emak pertama. )elain itu beliau juga membantu dalam penumbuhan Majid !gung di kota Bintora emak.

(25)

0eistimewaan dan sekaligus pembaharuan yang dibuat oleh )unan Bonang ialah kebijaksaan dan keunikannya dalam berdakwah yang telah membuat hati rakyat agar datang ke masjid. Beliau juga telah men'iptakan alat musik jawa yang disebut Bonang serta tembang dan gending-gending jawa yang berisikan ajaran islam untuk berdakwah. Bonang itu akan dibunyikan untuk menarik perhatian masyarakat sekitar  yang mendengarnya agar berkunjung ke masjid sementara pengikut- pengikutnya pula diajarkan menyanyikan tembang-tembang, sehingga mereka mengha(alnya yang kemudian mereka pula akan mengajarkannya kepada ahli keluarga masing-masing. )edikit demi sedikit sunan Bonang dapat merebut hati rakyat dan kemudian menanamkan pengertian yang teguh tentang islam.

e' Tokoh selanjutnya ialah )unan 0alijaga. Ia lahir sekitar 1:$4 M. !yahnya adalah !rya ilatikta, !dipati Tuban, seorang keturunan  pemberontak Majapahit, bernama ;onggolawe. #ama ke'il )unan 0alijaga adalah ;aden )aid, dan mempunyai beberapa nama panggilan, seperti okajaya, )yekh Malaya, "angeran Tuban atau ;aden !bdurrahman. )unan 0alijaga ikut meran'ang pembangunan Masjid !gung irebon, dan Masjid !gung emak. Tiang  tatal 2pe'ahan kayu5 merupakan salah satu tiang utama masjid, dan merupakan kreasi )unan 0alijaga. alam berdakwah, )unan 0alijaga mempunyai pola yang sama dengan gurunya, yaitu )unan Bonang. "aham keagamaannya 'enderung sufistik berbasis salaf, bukan sufi panteistik 2pemujaan semata5. Ia juga memilih kesenian dan kebudayan sebagai sarana dakwahnya, dalam melakukan gerakan dakwahnya, ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara. Beliaulah pen'ipta baju takwa,  perayaan sekatenan, "rebe" maulud, layan" kalimasada, lakon lawak petruk  jadi raja, lanskap pusat kota berupa keraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid.

 f' Tokoh selanjutnya ialah )unan &unung jati atau )yari( idayatullah. ahir sekitar tahun 1::9 M. Ibunya adalah #yai ;ara )antang, putri ;aja "ajajaran raden Manah ;asa, sedangkan ayahnya adalah )ultan )yari( 

(26)

!bdullah Maulana uda, pembesar Mesir, keturunan Bani asyim dari "alestina. Ia mendirikan 0esultanan irebon yang juga dikenal sebagai 0esultanan "akungwati. Ia merupakan satu-satunya 4alison"o yang memimpin pemerintahan. alam berdakwah, ia menganut ke'enderungan Timur Tengah yang lugas.

 "' Tokoh selanjutnya ialah )unan rajat. #ama ke'il sunan rajat adalah raden Nosim dan bergelar raden )yai(uddin. !yahnya adalah )unan !mpel, dan bersaudara dengan )unan Bonang. Ia memberikan materi tauhid dan a?idah dalam berdakwah, dan dengan 'ara langsung dan tidak   banyak mendekati budaya lokal. Ia menggubah sejumlah suluk, seperti

suluk petuah berilah ton"kat pada si buta . beri makan pada yan" lapar .  beri pakaian pada yan" telanjan"'

h' Tokoh selanjutnya ialah )uana 0udus. #ama ke'ilnya adalah a=(ar  )hadi?. Ia putra pasangan )unan #gudung dan )yari(ah, adik )unan Bonang. )unan 0udus banyak berguru dari )unan 0alijaga, dan 'ara dakwahnya pun meniru )unan 0alijaga, yaitu sangat toleran pada budaya setempat. ara )unan 0udus mendekati masyarakat 0udus adalah dengan memna(aatkan simbol-simbol hindu dan budha, karena mayoritas kalangan penduduk 0udus waktu itu beragama hindu.

i' Tokoh selanjutnya ialah )unan Muria. Ia merupakan putra ewi )aroh dan )unan 0alijaga. ewi )aroh adalah adik kandung )unan &iri. #ama ke'il )unan Muria adalah ;aden "rawoto. #ama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya, yaitu lereng gunung muria. alam menyebarkan ajaran islam, ia lebih suka tinggal di desa terpen'il dan  jauh dari kota. )alah satu hasil dakwahnya adalah

lagu sinom dan kinanti'

engan demikian , walisongo sesungguhnya telah memainkan  peranan yang penting dalam penyebaran agama islam di #usantara, yaitu dengan 'ara berdakwah. "ara pedagang islam juga berperan sebagai mubaligh yang datang bersama pedagang dengan misi agamanya. "enyebaran islam melalui dakwah ini berjalan dengan 'ara para ulama

(27)

mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan sosial budaya.19

+. Praktek Islam Nusantara dalam 'ehdu*an Bermas&arakat7 Ber%angsa7 dan Bernegara

&agasan Islam #usantara merupakan salah satu pemikiran yang khas untuk Indonesia dari dulu dan saat ini. )e'ara historis, berdasarkan data-data (ilologis 2naskah 'atatan tulis tangan5, keislaman orang #usantara telah mampu memberikan pena(siran ajarannya sesuai dengan konteksnya, tanpa menimbulkan peperangan (isik dan penolakan dari masyarakat. ontohnya, ajaran-ajaran itu dikemas melalui adat dan tradisi masyarakat, makanya terdapat ungkapan di Minangkabau adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. alu, pada saat itu di Buton terdapat ajaran martabat tujuh dari tasawu( menjadi bagian tak terpisahkan dari undang-undang kesultanan Buton. al serupa di awa, baik melalui ajaran alisongo ataupun gelar  seorang raja dengan menggabungkan tradisi lokal dan tradisi !rab, seperti )enopati ing !logo )ayyidin "anatagama 0hali(atulla h Tanah awa. engan demikian, praktik Islam #usantara mampu memberikan kedamaian umat manusia. "ada saat itu di #usantara, baik kepulauan awa, )umatera, )ulawesi dan sekitarnya para ulama dalam hal menuliskan ajarannya juga mempunyai tradisi akulturati( dan adapti(. )trategi dakwah tersebut tertulis dalam berbagai aksara dan bahasa sesuai dengan wilayahnya. i awa terdapat aksara 'arakan, dan pegon dengan bahasa awa, )unda, atau Madura, yang diadaptasi dari aksara dan bahasa !rab. i )umatera, )ulawesi, 0alimantan, terdapat aksara awi dengan bahasa Melayu, dan aksara/bahasa lokal sesuai sukunya, Bugis, Batak, dst.

"raktik Islam #usantara mampu memberikan kedamaian umat manusia. 0arya-karya ulama #usantara dalam bahasa lokal tersebut untuk   penyebaran Islam merupakan salah satu dari kelebihan dan kekhasan Islam  #usantara. !jaran Islam #usantara, baik dalam bidang (ikih 2hukum5,

19Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, 2)emarang3 "T. 0arya Toha "utra. +4115, h. %6

(28)

tauhid 2teologi5, ataupun tasawu( 2su(ism5 sebagian telah diadaptasi dengan aksara dan bahasa lokal.

"raktik keislaman #usantara, seperti tahlilan, tujuh bulanan, muludan,  bedug/kentongan sesungguhnya dapat memberi kontribusi pada harmoni, keseimbangan hidup di masyarakat. !dat yang tetap berpegang dengan syari=at Islam itu dapat membuktikan praktik hidup yang toleran, moderat, dan menghargai kebiasaan pribumi.

ejaring Islam #usantara di dunia penting dilakukan untuk  mengantisipasi politik global yang terkesan bagian dari terorisme global. 0arakter Islam #usantara dapat menjadi pedoman ber(ikir dan  bertindak untuk memahami ajaran Islam saat ini, sehingga terhindar dari  pemikiran dan tindakan radikal yang berujung pada kekerasan (isik, dan

kerusakan alam.16

,. Pr! dan '!ntra Tentang Islam Nusantara

Istilah Islam #usantara akhir-akhir ini mengundang banyak   perdebatan sejumlah pakar ilmu-ilmu keislaman. )ebagian menerima dan

sebagian menolak. !lasan penolakan mungkin adalah karena istilah itu tidak  sejalan dengan dengan keyakinan bahwa Islam itu satu dan merujuk pada yang satu 2sama5 yaitu !l-Nur=an dan!s-)unah.

alam pengertian hukum yang ini kita sah dan wajar menambahkan  pada JIslam= kata deiksis, seperti Islam #usantara, Islam !merika, Islam

Mesir, dan seterusnya. Makna Islam #usantara tak lain adalah pemahaman,  pengamalan, dan penerapan Islam dalam segmen (i?ih mu=amalah sebagai hasil dialektika antara nash, syari=at, dan Jurf , budaya, dan realita di bumi  #usantara. alam istilah <Islam #usantaraA, tidak ada sentimen ben'i terhadap bangsa dan budaya negara manapun, apalagi negara !rab, khususnya )audi sebagai tempat kelahiran Islam dan bahasanya menjadi  bahasa !l-Nur=an.

<Mengapa Islam #usantaraA, baik dari sisi historis maupun untuk  kepentingan saat ini, dapat disingkat sebagai berikut3

(29)

a. !jaran Islam #usantara, baik dalam bidang (ikih 2hukum5, tauhid 2teologi5, ataupun tasawu( 2su(ism5 sebagian telah diadaptasi dengan aksara dan bahasa lokal. )ekalipun untuk beberapakitab tertentu tetap menggunakan bahasa !rab, walaupun substansinya berbasis lokalitas, seperti karya 0yai ampers 0ediri.

 b. "raktik keislaman #usantara, seperti tahlilan, tujuh bulanan, muludan,  bedug/kentongan sesungguhnya dapat memberi kontribusi pada harmoni, keseimbangan hidup di masyarakat. 0eseimbangan ini menjadi salah satu karakter Islam #usantara, dari dulu dan saat ini atau ke depan.

'. !dat yang tetap berpegang dengan syari=at Islam itu dapat membuktikan  praktik hidup yang toleran, moderat, dan menghargai kebiasaan pribumi, sehingga ajaran !hlus sunnah wal jamaah dapat diterapkan. Tradisi yang  baik tersebut perlu dipertahankan, dan boleh mengambil tradisi baru lagi,  jika benar-benar hal itu lebih baik dari tradisi sebelumnya.

d. Manuskrip 2'atatan tulisan tangan5 tentang keagamaan Islam, baik babad, hikayat, primbon, dan ajaran (ikih, dst. sejak abad ke-19/+4 merupakan  bukti (ilologis bahwa Islam #usantara itu telah berkembang dan dipraktikkan pada masa lalu oleh para ulama dan masyarakat, terutama di komunitas pesantren.

e. Tradisi Islam #usantara, ternyata juga terdapat keserupaan dengan praktik  tradisi Islam di beberapa #egara Timur Tengah, seperti Maroko dan Haman, sehingga Islam #usantara dari sisi praktik bukanlah monopoli # atau umat Islam Indonesia semata, karena jejaring Islam #usantara di dunia penting dilakukan untuk mengantisipasi politik global yang terkesan  bagian dari terorisme global.

(. 0arakter Islam #usantara, seperti disebut sebelum ini, tidaklah berlebihan  jika dapat menjadi pedoman ber(ikir dan bertindak untuk memahami ajaran Islam saat ini, sehingga terhindar dari pemikiran dan tindakan radikal yang berujung pada kekerasan (isik, dan kerusakan alam.

g. # sebagai organisasi yang dilahirkan untuk mengawal tradisi para ulama  #usantara, terutama saat keemasannya, alisongo, penting kiranya untuk 

(30)

tetap mengawal dan menegaskan kembali tentang Islam #usantara, yang senantiasa mengedapkan toleransi.+4

BAB III PENUTUP

A. ' esm*ulan

1. "esantren yang merupakan <BapakA dari pendidikan islam di indonesia, didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuha *aman. al ini bisa dilihat dari perjalanan sejarah, dimana bila dirunut kembali, sesungguhnya  pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan !jaran Islam, sekaligus men'etak  kader-kader lama atau a=i. "esantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah < Tempat Belajar Para Santri <. )edangkan pondok   berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu.

isamping itu kata < Pondok A mungkin juga berasal dari bahasa !rab < FunduqA yang berarti < otel atau !sramaA

+. "eranan para wali songo dalam menyebarkan agam Islam sangat dinamis sehingga islam sangat mudah di terima oleh masyarakat Indonesia. "ara wali songo dalam penyampainnya menggunakan beberapa  pendekatan atau saluran agar Islam dapat di anut oleh masyarakat antara lain3 saluran perdagangan, saluran perkawinan, saluran tasawu(, saluran pendidikan, saluran kesenian dan saluran politik. "adahal pada saat itu Indonesia tidak dalam kekosongan kultural/peradaban karena  pada saat itu terdapat dua kerajaan besar seperti kerajaan indu dan kerajaan Budha. 0arena kerajaan hanya memikirkan keluarga kerajaan 2lapisan atas5 sedangkan orangorang yang  berada dalam lapisan bawah 2petani, budak, buruh5 tidak mendapat perhatian dari kerajaan. )ehingga Islam yang mempunyai ajaran yang tidak memberatkan, luwes dan mengajarkan keadilan dan kebijaksanaan mudah masuk dalam lapisan-+4 http3//www.nu.or.id/post/read/$99+1/teks-dan-karakter-islam-nusantara

(31)

lapisan masyarakat. !gama yang masih kuat di anut oleh masyrakat sebelum Islam datang ke Indonesia, para wali sanga menggabungkan kedua ajaran agama tersebut. )ehingga sampai sekarang masih ada tradisi agama indu maupun agama Budha yang di kerjakan sebagian masyarakat indonesia.

B. Saran

!gama Islam yang mengajarkan sikap toleransi terhadap sesama agama menjadikan Islam yang  berkembang di indonesia mempunyai beragam  budaya. 0elestarian budaya yang terdapat di Indonesia yang mengandung ajaran Islam sampai sekarang, tradis tersebut tetap lestari agar Islam pada saat itu mudah di terima oleh masyarakat.

(32)

DA-TAR PUSTA' A

!bdulgani, ;oeslan, )ejarah "erkembangan Islam di Indonesia, 2akarta3 "ustaka !ntar 0ota, 169%5.

!nies, !(i( #adjih, Prospek Islam -alam )en"hadapi Tantan"an  0aman, 2akarta3antabora "ress. +44$5.

!sh )hiddie?y, M. asbi, Pen"antar Ilmu Fiqh, akarta3 Bulan Bintang, 16F7. r. !bdul karim, double M.!, Islam  #usantara, Hogyakarta3 "ustaka Book 

"ublisher, +447

r. Badri yatim, M.!, )ejarah "eradaban Islam, 2irasah Islamiyah II, akarta3 "T ;aja &ra(indo "ersada5,+44%

rs. .! Musto(a, rs. !bdullah !ly, )ejarah "endidikan Islam i Indonesia, Bandung3 K. "ustaka )etia, 1669

Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, )emarang3 "T. 0arya Toha "utra. +411. "oeponegoro, Marwati joened dan #ugroho #otosusanto 28d5, )ejarah #asional

Indonesia II, akarta3 Balai "ustaka, 169:.

"okja akademik, Islam dan Budaya okal, "okja !kademik I# )unan 0aljaga, Hogyakarta, +44$

)arkun, r. Mukhlas, islamnusantara'(eb'id.umum.islamnusantaraantara teoritikdankarakteristik 

www.bb'.'om/indonesia/beritaOindonesia/+41$/4F/1$4F1:OindonesiaOislamOnusa ntara

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian budaya visual tujuh karya seni rupa kontemporer Putu Sutawijaya yang sangat beragam dan dinamis tersebut telah diketemukan bahwa Putu Sutawijaya senantiasa

Studi kasus berfokus pada spesifikasi kasus dalam suatu kejadian baik itu yang mencakup individu, kelompok budaya, ataupun suatu potret kehidupan.Selama tiga dekade, studi

[r]

APB adalah rasio yang mengukur sejauh mana aktiva produktif bermasalah dari semua aktiva produktif yang dimiliki oleh bank , APB merupakan aktiva produktif dengan kriteria

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59

Penulis mendefinisikan environmetal literacy sebagai kondisi dimana individu memiliki pemahaman yang utuh terhadap lingkungan (environmental knowledge) yang kemudian

[r]

This study examines the effect of financial leverage on firm value and market risk, the place of research in consumer goods industries listed in Indonesian stock exchange in the