LAPORAN PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU ILMU MATERIAL MATERIAL IIII Topik
Topik : : Semen Semen Seng Seng FosfatFosfat Grup
Grup : : A10A10
Tgl.
Tgl. Praktikum Praktikum : : 23 23 Oktober Oktober 20132013 Pembimbing
Pembimbing : : Titien Titien Hary Hary Agustantina, Agustantina, drg.,M.Kesdrg.,M.Kes
1.
1. Firly Firly Rakhmawati Rakhmawati 021211131050212111310533 2.
2. Nike Kurniawati Nike Kurniawati 021211131050212111310544 3.
3. Claudia Claudia Yosephine Yosephine 021211131050212111310555 4.
4. Rizky Rizky Nugraha Nugraha 021211131050212111310566 5.
5. Rega Rega Maurischa Maurischa 021211131050212111310577
DEPARTEME
DEPARTEMEN MATERIAL N MATERIAL KEDOKTERAN GIGIKEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS AIRLANGGA UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.
1. KOMPETENSIKOMPETENSI
Pada akhir praktikum mahasiswa dapat melakukan : Pada akhir praktikum mahasiswa dapat melakukan : a.
a. Manipulasi semen seng fosfat yang digunakan untuk basis dengan cara yang tepat.Manipulasi semen seng fosfat yang digunakan untuk basis dengan cara yang tepat. b.
b. Manipulasi semen seng fosfat sebagaiManipulasi semen seng fosfat sebagai lutingluting (penyemenan) dengan cara yang tepat.(penyemenan) dengan cara yang tepat.
2.
2. CARA KERJACARA KERJA
2.1. Bahan yang digunakan 2.1. Bahan yang digunakan
a.
a. Bubuk dan cairanBubuk dan cairan semen seng fosfat (Elite Cement 100)semen seng fosfat (Elite Cement 100)
Gambar 1. Bubuk dan cairan semen seng fosfat (Elite Cement 100) Gambar 1. Bubuk dan cairan semen seng fosfat (Elite Cement 100) b.
b. VaselinVaselin
Gambar 2. Vaselin Gambar 2. Vaselin 2.2. Alat yang
2.2. Alat yang digunakandigunakan a. Glass lab (kaca tebal) a. Glass lab (kaca tebal) b. Kaca tipis b. Kaca tipis c. Spatula semen c. Spatula semen d. Stopwatch d. Stopwatch e. Cetakan sampel e. Cetakan sampel f. Mixing pad f. Mixing pad g. Celluloid strip g. Celluloid strip h. Kuas kecil h. Kuas kecil i. Cutter i. Cutter
j. Timbangan digital j. Timbangan digital k. Jarum gillmore k. Jarum gillmore l. Plastic filling l. Plastic filling Gambar
Gambar 3. 3. Glass Glass lab lab Gambar Gambar 4. 4. Kaca Kaca tipistipis
Gambar
Gambar 5. 5. Spatula Spatula semen semen Gambar Gambar 6. 6. StopwatchStopwatch
Gambar
Gambar 7. 7. Cetakan Cetakan sampel sampel Gambar Gambar 8. 8. Mixing Mixing padpad
Gambar
Gambar
Gambar 11. 11. Timbangan Timbangan digital digital Gambar Gambar 12. 12. Jarum Jarum GillmoreGillmore ``
Gambar 13. Plastic filling Gambar 13. Plastic filling
2.
2.3. Cara Kerja3. Cara Kerja
2.3.1. Semen Seng Fosfat sebagai
2.3.1. Semen Seng Fosfat sebagai Luting Luting a.
a. Bubuk semen seng fosfat diambil menggunakan sendok takar bernomor 3Bubuk semen seng fosfat diambil menggunakan sendok takar bernomor 3 yang telah disediakan di dalam kemasan semen seng fosfat (sesuai aturan yang telah disediakan di dalam kemasan semen seng fosfat (sesuai aturan pabrik).
pabrik). Lalu Lalu ditimbang ditimbang dan dan dicatat dicatat berat berat dari dari bubuk bubuk tersebut, tersebut, lalulalu diletakkan di atas kaca tebal dan dibagi
diletakkan di atas kaca tebal dan dibagi menjadi 3 bagian.menjadi 3 bagian. b.
b. Cairan semen seng fosfat diteteskan secara vertikal di atas kaca tebalCairan semen seng fosfat diteteskan secara vertikal di atas kaca tebal sebanyak 3 tetes (sesuai auran pabrik).
sebanyak 3 tetes (sesuai auran pabrik). c.
c. Bubuk bagian pertama dimasukkan ke dalam cairanBubuk bagian pertama dimasukkan ke dalam cairan dan diaduk secaradan diaduk secara memutar dengan tekanan selama 10 detik, catat waktu mulai pengadukan memutar dengan tekanan selama 10 detik, catat waktu mulai pengadukan antara bubuk dan cairan, selanjutnya bagian kedua ditambahkan dan diaduk antara bubuk dan cairan, selanjutnya bagian kedua ditambahkan dan diaduk dengan cara yang sama sambil dilakukan
dengan cara yang sama sambil dilakukan spreading spreading demikian seterusnyademikian seterusnya sampai semua bubuk habis hingga homogen. Pencampuran seluruh bubuk sampai semua bubuk habis hingga homogen. Pencampuran seluruh bubuk dan cairan hingga homogen memerlukan waktu sesuai aturan pabrik.
dan cairan hingga homogen memerlukan waktu sesuai aturan pabrik. d.
d. Miringkan letak spatula dengan sudut 45Miringkan letak spatula dengan sudut 45ooC terhadapC terhadap glass glass slabslab dan ambildan ambil adonan semen, tarik ke atas, maka semen akan ikut terangkat ke atas (tanpa adonan semen, tarik ke atas, maka semen akan ikut terangkat ke atas (tanpa jatuh),
jatuh), konsistensi konsistensi adonan adonan tersebut tersebut merupakan merupakan konsistensi konsistensi untukuntuk lutingluting (penyemenan)
2.3.2. Semen Seng Fosfat sebagai Basis 2.3.2. Semen Seng Fosfat sebagai Basis
a.
a. Bubuk semen seng fosfat diambil menggunakan sendok takar bernomor 3Bubuk semen seng fosfat diambil menggunakan sendok takar bernomor 3 yang telah disediakan di dalam kemasan semen seng fosfat (sesuai aturan yang telah disediakan di dalam kemasan semen seng fosfat (sesuai aturan pabrik).
pabrik). Lalu Lalu ditimbang ditimbang dan dan dicatat dicatat berat berat dari dari bubuk bubuk tersebut, tersebut, lalulalu diletakkan di atas kaca tebal dan dibagi menjadi
diletakkan di atas kaca tebal dan dibagi menjadi 3 bagian.3 bagian. b.
b. Cairan semen seng fosfat diteteskan secara vertikal di atas kaca tebalCairan semen seng fosfat diteteskan secara vertikal di atas kaca tebal sebanyak 2 tetes (diperlukan lebih sedikit cairan semen untuk basis).
sebanyak 2 tetes (diperlukan lebih sedikit cairan semen untuk basis). c.
c. Bubuk bagian pertama dimasukkan ke dalamBubuk bagian pertama dimasukkan ke dalam cairancairan dan diaduk secaradan diaduk secara memutar dengan tekanan selama 10 detik, catat waktu mulai pengadukan memutar dengan tekanan selama 10 detik, catat waktu mulai pengadukan antara bubuk dan cairan, selanjutnya bagian kedua ditambahkan dan diaduk antara bubuk dan cairan, selanjutnya bagian kedua ditambahkan dan diaduk dengan cara yang sama sambil dilakukan
dengan cara yang sama sambil dilakukan spreading spreading demikian seterusnyademikian seterusnya sampai semua bubuk habis hingga homogen. Pencampuran seluruh bubuk sampai semua bubuk habis hingga homogen. Pencampuran seluruh bubuk dan cairan hingga homogen memerlukan waktu sesuai aturan pabrik.
dan cairan hingga homogen memerlukan waktu sesuai aturan pabrik. d.
d. Konsistensi untuk basis tercapai apabila adonan dapat dibentuk menjadiKonsistensi untuk basis tercapai apabila adonan dapat dibentuk menjadi bola / bulatan dan tidak melekat pada glass lab.
bola / bulatan dan tidak melekat pada glass lab.
2.3.3. Uji
2.3.3. Uji SeSettitti ng Ting Ti memeSemen Seng FosfatSemen Seng Fosfat a.
a. Cetakan sampel disiapkan dan diletakkan diatas kaca tipis.Cetakan sampel disiapkan dan diletakkan diatas kaca tipis. b.
b. Adonan semen seng fosfat yang telah homogen dimasukkan ke dalamAdonan semen seng fosfat yang telah homogen dimasukkan ke dalam cetakan dengan bantuan
cetakan dengan bantuan plastic filling instrument plastic filling instrument hingga penuh.hingga penuh. c.
c. Permukaan adonan semen seng fosfat ditutupPermukaan adonan semen seng fosfat ditutup celluloid stripcelluloid strip dan kaca tipis.dan kaca tipis. d.
d. Kaca tipis danKaca tipis dan celluloid stripcelluloid strip dilepas, permukaan semen seng fosfat siapdilepas, permukaan semen seng fosfat siap dilakukan uji
dilakukan uji setting setting timetime. Jarum Gillmore ditekankan pada permukaan. Jarum Gillmore ditekankan pada permukaan semen seng fosfat dengan interval tiap 5 detik. Bekas tekanan dari jarum semen seng fosfat dengan interval tiap 5 detik. Bekas tekanan dari jarum Gillmore tidak boleh ditempat yang sama. Uji
Gillmore tidak boleh ditempat yang sama. Uji setting time setting time dilakukan hinggadilakukan hingga semen seng fosfat
semen seng fosfat setting setting ditandai dengan tidak ada bekas tekanan dariditandai dengan tidak ada bekas tekanan dari jarum Gillmore.
jarum Gillmore. e.
e. Pengukuran nilaiPengukuran nilai setting setting timetime dimulai awal pencampuran hingga semendimulai awal pencampuran hingga semen setting
3.
3. HASIL PRAKTIKUMHASIL PRAKTIKUM
Tabel 1. Hasil Pengamatan Semen Seng Fosfat Tabel 1. Hasil Pengamatan Semen Seng Fosfat
N N o. o. Berat Berat Powder Powder Berat Berat Liquid Liquid Lama
Lama SettingSetting Time
Time Powder Powder Liquid Liquid
S
Seettitti ng Ting Ti me me
1.
1. 0.33 0.33 gram gram 0.19 0.19 gr gr 16 16 menit menit 45 45 detikdetik 2.
2. 0.31 0.31 gram gram 0.17 0.17 gr gr 14 14 menit menit 35 35 detikdetik 3.
3. 0.32 0.32 gram gram 0.18 0.18 gr gr 14 14 menit menit 45 45 detikdetik RATA-RATA
RATA-RATA L U T I N G L U T I N G 0.32 0.32 gram gram 0.18 0.18 grgr 15 menit 2215 menit 22 detik detik 4.
4. 0.33 0.33 gram gram 0.13 0.13 gr gr 8 8 menitmenit 5.
5. 0.32 0.32 gram gram 0.12 0.12 gr gr 9 9 menit menit 45 45 detikdetik 6.
6. 0.32 0.32 gram gram 0.14 0.14 gr gr 9 9 menit menit 15 15 detikdetik RATA-RATA BASIS
RATA-RATA BASIS 0.32 0.32 gram gram 0.13 0.13 gr gr 9 9 menitmenit total
total 0.64 0.64 gram gram 0.31 0.31 grgr
24 menit 22 24 menit 22 detik detik Keterangan: Keterangan:
Nama pengamatNama pengamatlutingluting::
1.
1. Titien Hary Titien Hary Agustantina, drg.,M.KesAgustantina, drg.,M.Kes 2.
2. Rizky NugrahaRizky Nugraha 3.
3. Rega MaurischaRega Maurischa
Nama pengamatNama pengamatbase:base:
4.
4. Firly RakhmawatiFirly Rakhmawati 5.
5. Nike KurniawatiNike Kurniawati 6.
6. Claudia YoshepineClaudia Yoshepine
Pada praktikum ini, dilakukan 6 kali percobaan dengan pembagian 3 kali Pada praktikum ini, dilakukan 6 kali percobaan dengan pembagian 3 kali praktikum
praktikum semen semen seng seng fosfat fosfat sebagaisebagai luting luting dan 3 kali praktikum semen seng fosfat dan 3 kali praktikum semen seng fosfat sebagai basis. Langkah manipulasinya sama, namun pelaku percobaan berbeda. Pada sebagai basis. Langkah manipulasinya sama, namun pelaku percobaan berbeda. Pada buku
buku petunjuk petunjuk praktikum praktikum pada pada saat saat manipulasi manipulasi semen semen seng seng fosfat fosfat sebagai sebagai basis basis tidaktidak dilakukan
dilakukan spreading spreading tetapi pada praktikum ini tetapi pada praktikum ini spreading spreading dilakukan dalam manipulasi.dilakukan dalam manipulasi. Dari 6 kali percobaan yang telah dilakukan, diperhatikan
Dari 6 kali percobaan yang telah dilakukan, diperhatikan setting time setting time tiap percobaan.tiap percobaan. Hasil percobaan menunjukkan nilai setting time yang hampir sama pada setiap Hasil percobaan menunjukkan nilai setting time yang hampir sama pada setiap percobaannya.
setting
setting timetime sebesar 15 menit 22 detik, sementara pada percobaan semen seng fosfat sebesar 15 menit 22 detik, sementara pada percobaan semen seng fosfat sebagai basis diperoleh rata-rata
sebagai basis diperoleh rata-rata setting time setting time sebesar 9 menit. sebesar 9 menit.
Dari percobaan diatas dapat dilihat bahwa semen seng fosfat dengan konsistensi Dari percobaan diatas dapat dilihat bahwa semen seng fosfat dengan konsistensi yang lebih cair membutuhkan
yang lebih cair membutuhkan setting setting timetime yang lebih lama. Hasil percobaan ini sesuai yang lebih lama. Hasil percobaan ini sesuai dengan teori yang sudah ada, yaitu pengerasan semen yang terjadi akan dipengaruhi oleh dengan teori yang sudah ada, yaitu pengerasan semen yang terjadi akan dipengaruhi oleh perbandingan
perbandingan powder powder //liquid liquid . Semakin banyak konsistensi. Semakin banyak konsistensi liquid liquid yang digunakan, maka yang digunakan, maka semakin lama
semakin lama setting setting timetime nya. Hal tersebut juga dibuktikan dari perbandingan hasil nya. Hal tersebut juga dibuktikan dari perbandingan hasil semen seng fosfat sebagai
semen seng fosfat sebagai luting luting dengan sebagai basis. dengan sebagai basis. Setting Setting timetime percobaan semen percobaan semen seng fosfat sebagai
seng fosfat sebagai luting luting lebih lama lebih lama daripada percobaan semen daripada percobaan semen seng fosfat seng fosfat sebagai basis,sebagai basis, karena pada percobaan semen seng fosfat sebagai
karena pada percobaan semen seng fosfat sebagai luting luting ,, liquid liquid yang digunakan tiga tetes, yang digunakan tiga tetes, sedangkan pada percobaan semen seng fosfat sebagai basis,
sedangkan pada percobaan semen seng fosfat sebagai basis, liquid liquid yang digunakan dua yang digunakan dua tetes.
tetes.
4.
4. PEMBAHASANPEMBAHASAN
Semen seng fosfat digunakan untuk mahkota tradisional dan jembatan semen Semen seng fosfat digunakan untuk mahkota tradisional dan jembatan semen untuk restorasi
untuk restorasi alloyalloy. Semen Seng fosfat ini disediakan dalam bentuk bubuk dan cairan,. Semen Seng fosfat ini disediakan dalam bentuk bubuk dan cairan, yang dengan hati-hati bercampur untuk bereaksi satu sama lain selama pencampuran yang dengan hati-hati bercampur untuk bereaksi satu sama lain selama pencampuran untuk mengembangkan massa semen yang memiliki karakteristik fisik yang diinginkan. untuk mengembangkan massa semen yang memiliki karakteristik fisik yang diinginkan. (Craig 2002 hal 595)
(Craig 2002 hal 595) Komposisi
Komposisi
Tabel 2. Komposisi Semen Seng Fosfat Tabel 2. Komposisi Semen Seng Fosfat
Bubuk Bubuk
Zinc oxide
Zinc oxide Sekitar 90 % sebagai bahanSekitar 90 % sebagai bahan utama aktif
utama aktif Oksida metalik lainnya
Oksida metalik lainnya (MgO, SiO
(MgO, SiO22, Bi, Bi22OO33, BaO,, BaO, Ba Ba22SOSO44, CaO), CaO) Sekitar 10 % Sekitar 10 % Cairan Cairan
Larutan asam fosfat Larutan asam fosfat
(H
(H33POPO44))
Konsentrasi 50-60 % Konsentrasi 50-60 %
AI PO
AI PO44 Sampai dengan 10 %Sampai dengan 10 % sebagai
sebagai buffer buffer Zn
Semen ini terdiri dari bubuk dan cairan yang diletakkan pada botol yang terpisah Semen ini terdiri dari bubuk dan cairan yang diletakkan pada botol yang terpisah (Anusavice, 2003. p.461). Komponen reaktif utama dari bubuk adalah seng oksida. (Anusavice, 2003. p.461). Komponen reaktif utama dari bubuk adalah seng oksida. Sedikit oksida lainnya seperti magnesium oksida juga bisa terdapat dalam bubuknya. Sedikit oksida lainnya seperti magnesium oksida juga bisa terdapat dalam bubuknya. Cairan dasarnya adalah larutan asam fosfat
Cairan dasarnya adalah larutan asam fosfat buffer buffer dengan menambahkan jumlah kecil dari dengan menambahkan jumlah kecil dari seng oksida atau aluminium oksida. Senyawa ini membentuk fosfat yang dapat seng oksida atau aluminium oksida. Senyawa ini membentuk fosfat yang dapat menstabilkan pH asam dan mengurangi reaktivitasnya. (Mc Cabe 2008, hal 273)
menstabilkan pH asam dan mengurangi reaktivitasnya. (Mc Cabe 2008, hal 273)
Bahan-bahan dari bubuk diaduk terlebih dahulu pada temperatur antara 1000 Bahan-bahan dari bubuk diaduk terlebih dahulu pada temperatur antara 1000ooCC sampai dengan 1400
sampai dengan 1400ooC C dan kemudian dan kemudian ditumbuk menjadi ditumbuk menjadi bubuk halus bubuk halus (Anusavice, 2003(Anusavice, 2003.. p.
p. 461). 461). Bubuk Bubuk dipanaskan dipanaskan pada pada temperatur temperatur 10001000oo C selama beberapa jam untuk C selama beberapa jam untuk mengurangi reaktivitasnya dan menyediakan
mengurangi reaktivitasnya dan menyediakan working timeworking time dan dan setting setting timetime yang cukup yang cukup untuk semen ini; bila tidak, bahan ini akan
untuk semen ini; bila tidak, bahan ini akan setting setting terlalu cepat (Noort, 2007. p. terlalu cepat (Noort, 2007. p. 272).Ukuran partikel bubuk mempengaruhi kecepatan pengerasan. Umumnya, semakin 272).Ukuran partikel bubuk mempengaruhi kecepatan pengerasan. Umumnya, semakin kecil ukuran partikelnya, semakin cepat semen mengeras (Anusavice, 2003. p.461).
kecil ukuran partikelnya, semakin cepat semen mengeras (Anusavice, 2003. p.461).
Magnesium oksida ditambahkan untuk menjaga warna putih dari semen. Magnesium oksida ditambahkan untuk menjaga warna putih dari semen. Penambahan magnesium oksida memiliki keuntungan lain, yaitu untuk membuat Penambahan magnesium oksida memiliki keuntungan lain, yaitu untuk membuat pulverisation
pulverisation dari seng oksida menjadi lebih mudah, dan juga meningkatkan kekuatan dari seng oksida menjadi lebih mudah, dan juga meningkatkan kekuatan kompresif dari semen. Oksida yang lain, seperti silika dan alumina, ditambahkan dalam kompresif dari semen. Oksida yang lain, seperti silika dan alumina, ditambahkan dalam jumlah
jumlah yang keciyang kecil l (sekitar (sekitar 5%) 5%) untuk untuk meningkatkan meningkatkan sifat sifat mekanis mekanis dari dari bahan bahan dan dan untukuntuk menyediakan
menyediakan shade shade yang bervariasi (Noort, 2007. p. 272). yang bervariasi (Noort, 2007. p. 272). Cairan dari semen seng fosfat mengandung asam
Cairan dari semen seng fosfat mengandung asam fosfor, air, aluminium fosfat, danfosfor, air, aluminium fosfat, dan dalam beberapa keadaan juga mengandung seng fosfat. Kandungan air dari cairan adalah dalam beberapa keadaan juga mengandung seng fosfat. Kandungan air dari cairan adalah 33%±5%. Air mengendalikan ionisasi dari asam, yang kemudian akan mempengaruhi 33%±5%. Air mengendalikan ionisasi dari asam, yang kemudian akan mempengaruhi kecepatan reaksi cairan-bubuk (asam-basa) (Anusavice, 2003. p.461). Cairan ini pada kecepatan reaksi cairan-bubuk (asam-basa) (Anusavice, 2003. p.461). Cairan ini pada dasarnya adalah larutan asam fosfat yang
di-dasarnya adalah larutan asam fosfat yang di-buffer buffer dengan menambahkan sedikit seng dengan menambahkan sedikit seng oksida atau aluminium oksida. Senyawa ini membentuk fosfat yang menstabilkan pH oksida atau aluminium oksida. Senyawa ini membentuk fosfat yang menstabilkan pH asam dan mengurangi reaktivitasnya (McCabe, 2008. p.
asam dan mengurangi reaktivitasnya (McCabe, 2008. p. 273).273).
Ketika bubuk dicampur dengan cairan, asam fosfor berkontak dengan permukaan Ketika bubuk dicampur dengan cairan, asam fosfor berkontak dengan permukaan partikel
partikel dan dan melepaskan melepaskan ion-ion ion-ion seng seng ke ke dalam dalam cairan. cairan. Aluminium, Aluminium, yang yang sudahsudah membentuk ikatan dengan asam fosfor, bereaksi dengan seng dan menghasilkan
membentuk ikatan dengan asam fosfor, bereaksi dengan seng dan menghasilkan gel gel seng seng aluminofosfat pada permukaan partikel sisanya. Semen yang mengeras adalah sebuah aluminofosfat pada permukaan partikel sisanya. Semen yang mengeras adalah sebuah struktur inti yang terutama terdiri atas
struktur inti yang terutama terdiri atas partikel seng oksida yang tidak bereaksi, dibungkuspartikel seng oksida yang tidak bereaksi, dibungkus dengan matriks padat yang tidak terbentuk dari seng aluminofosfat (Anusavice, 2003. dengan matriks padat yang tidak terbentuk dari seng aluminofosfat (Anusavice, 2003. p.461).
Setting Reaksi Setting Reaksi
Pada pencampuran bubuk dan cairan secara bersamaan maka akan terjadi suatu Pada pencampuran bubuk dan cairan secara bersamaan maka akan terjadi suatu reaksi, sehingga terbentuk seng fosfat yang relatif tidak larut sebagai berikut:
reaksi, sehingga terbentuk seng fosfat yang relatif tidak larut sebagai berikut: 3ZnO + 2H3PO4 + H2O → Zn3(PO4)2 · 4H2O 3ZnO + 2H3PO4 + H2O → Zn3(PO4)2 · 4H2O Hanya pada lapisan permukaan dari partikel oksida seng yang bereaksi, me
Hanya pada lapisan permukaan dari partikel oksida seng yang bereaksi, me ninggalkan intininggalkan inti yang
yang tidak digtidak digunakan terikat unakan terikat oleh matriks oleh matriks fosfat. Reaksi fosfat. Reaksi ini ini cepatcepat dandan exothermic exothermic sekalipun laju disesuaikan oleh adanya
sekalipun laju disesuaikan oleh adanya buffer buffer dalam asam dan proses khusus dalam asam dan proses khusus penonaktifan dari
penonaktifan dari bubuk bubuk oksida oksida seng seng yang melyang melibatkan ibatkan pemanasan pemanasan dandan sintering sintering dengan, dengan, less reactive oxides
less reactive oxides yang lainnya. (Mc cabe 2008, hal 273) yang lainnya. (Mc cabe 2008, hal 273)
Basis dan Luting Basis dan Luting
Basis adalah lapisan semen yang ditempatkan di bawah restorasi permanen untuk Basis adalah lapisan semen yang ditempatkan di bawah restorasi permanen untuk memacu perbaikan dari pulpa yang rusak dan melindunginya dari kerusakan. Kerusakan memacu perbaikan dari pulpa yang rusak dan melindunginya dari kerusakan. Kerusakan itu bisa dari
itu bisa dari thermal shock thermal shock bila gigi direstorasi bila gigi direstorasi dengan bahan logam dan kerusakan karenadengan bahan logam dan kerusakan karena iritasi kimia.
iritasi kimia. Basis berfungBasis berfungsi menahan si menahan tekanan tekanan selama proses selama proses kondensasi serta kondensasi serta dapatdapat memberi bentuk yang structural bagi kavitas. Penggunaan basis dengan tujuan sebagai memberi bentuk yang structural bagi kavitas. Penggunaan basis dengan tujuan sebagai insulator terhadap
insulator terhadap thermal shock thermal shock tidak dilakukan pada semua restorasi logam, hal ini tidak dilakukan pada semua restorasi logam, hal ini terganting pada
terganting pada kedalaman kavitas atau kedalaman kavitas atau ketebalan dentin yketebalan dentin yang tersisa. ang tersisa. (Anusavice 2003,(Anusavice 2003, hal 461)
hal 461)
Sifat Semen sebagai Basis Sifat Semen sebagai Basis
-- Tidak mengiritasi pulpa dan dapat merTidak mengiritasi pulpa dan dapat merangsang pembentukan dentin sekunderangsang pembentukan dentin sekunder -- Compresive strengthCompresive strength yang tinggiyang tinggi
-- SolubilitySolubility yang rendah yang rendah Semen sebagai
Semen sebagai luting luting atau perekat merupakan suatu bahan yang bisa dibentuk atau perekat merupakan suatu bahan yang bisa dibentuk untuk menutup sebuah celah atau untuk menyemen dua komponen menjadi satu, oleh untuk menutup sebuah celah atau untuk menyemen dua komponen menjadi satu, oleh karena itu istilah yang lebih umum digunakan untuk menjelaskan proses tersebut adalah karena itu istilah yang lebih umum digunakan untuk menjelaskan proses tersebut adalah sementasi. dalam kedokteran gigi digunakan sebagai retensi dan
sementasi. dalam kedokteran gigi digunakan sebagai retensi dan marginal seal marginal seal pada pada protesa-protesa seperti
protesa-protesa seperti inlays, onlays, crowns,inlays, onlays, crowns, dan dan bridgesbridges. (Anusavice 2003, hal 449). (Anusavice 2003, hal 449) Manipulasi Semen Seng Fosfat
Manipulasi Semen Seng Fosfat
Reaksi semen seng fosfat merupakan reaksi eksotermik (reaksi yang Reaksi semen seng fosfat merupakan reaksi eksotermik (reaksi yang menghasilkan panas). Reaksi eksotermik akan mempercepat
menghasilkan panas). Reaksi eksotermik akan mempercepat setting setting timetime karena panaskarena panas yang dihasilkan akan meningkatkan energi kinetik partikel. Semakin tinggi energi kinetik yang dihasilkan akan meningkatkan energi kinetik partikel. Semakin tinggi energi kinetik
Pengadukan dengan
Pengadukan dengan figure-eight motion figure-eight motion dapat mengabsorbsi panas dari reaksi eksotermis, dapat mengabsorbsi panas dari reaksi eksotermis, menetralisir asam, dan bubuk dapat tercampur secara keseluruhan (Hatrick, 2011. p. 164). menetralisir asam, dan bubuk dapat tercampur secara keseluruhan (Hatrick, 2011. p. 164). Oleh karena itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi reaksi Oleh karena itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi reaksi eksotermis, yaitu:
eksotermis, yaitu: 1.
1. Pengadukan dengan area yang luasPengadukan dengan area yang luas Bubuk semen
Bubuk semen zinc phosphate zinc phosphate yang mulai dicampur dengan cairan, terjadi yang mulai dicampur dengan cairan, terjadi pembasahanpembasahan dan reaksi kimia. Permukaan dari bubuk alkali larut oleh cairan yang asam dan reaksi kimia. Permukaan dari bubuk alkali larut oleh cairan yang asam menghasilkan reaksi eksotermis. Dengan membagi bubuk menjadi beberapa bagian menghasilkan reaksi eksotermis. Dengan membagi bubuk menjadi beberapa bagian kemudian mencampurkan pada cairan dapat mengurangi panas yang ditimbulkan kemudian mencampurkan pada cairan dapat mengurangi panas yang ditimbulkan karena panas tersebut akan dibebaskan dan dengan mudah terhamburkan. Panas yang karena panas tersebut akan dibebaskan dan dengan mudah terhamburkan. Panas yang ditimbulkan saat
ditimbulkan saat reaksi dapat dreaksi dapat dibebaskan secara lebih ibebaskan secara lebih efektif efektif dengan pengdengan pengadukkanadukkan semen yang meliputi area luas pada
semen yang meliputi area luas pada glass glass slabslab (Craig, 2002). Teknik(Craig, 2002). Teknik spreading spreading juga juga membantu material menjadi homogen. Karena dengan melakukan
membantu material menjadi homogen. Karena dengan melakukan spreading spreading membuatmembuat bubuk
bubuk akan akan mudah mudah bercampur bercampur dengandengan liquid liquid sehingga seluruh permukaan terbasahi sehingga seluruh permukaan terbasahi dan menjadi homogen. (anusavice, hal 466)
dan menjadi homogen. (anusavice, hal 466) 2.
2. Penggunaan glass slab yang tebalPenggunaan glass slab yang tebal Penggunaan
Penggunaan glass glass slabslab yang tebal dimaksudkan agar temperatur panas yang yang tebal dimaksudkan agar temperatur panas yang dihasilkan dari reaksi eksotermis saat pengadukan semen dapat diserap dengan baik dihasilkan dari reaksi eksotermis saat pengadukan semen dapat diserap dengan baik sehingga temperatur panas bisa segera teratasi (Craig, 2002).
sehingga temperatur panas bisa segera teratasi (Craig, 2002). 3.
3. Glass slab yang didinginkanGlass slab yang didinginkan
Bahan bahan yang digunakan dalam prosedur pencampuran yang normal memiliki Bahan bahan yang digunakan dalam prosedur pencampuran yang normal memiliki setting time yang cukup untuk sementasi inlays dan ceowns. Namun, dalam setting time yang cukup untuk sementasi inlays dan ceowns. Namun, dalam penyemenan
penyemenan orthodontic bandsorthodontic bands, waktu kerja yang singkat memungkinkan, waktu kerja yang singkat memungkinkan penyemenan
penyemenan hanya hanya beberapa beberapa band band dalam dalam satu satu kali kali pencampurran, pencampurran, dan dan setting setting timetime yang terlalu lama untuk kenyamanan klinis.
yang terlalu lama untuk kenyamanan klinis. Frozan slab Frozan slab method method telah dikembangkan telah dikembangkan untuk mengatasi kesulitan ini. Selain itu, pencampuran semen diatas glas slab yang untuk mengatasi kesulitan ini. Selain itu, pencampuran semen diatas glas slab yang didinginkan akan mengurangi efek eksotermis sehingga memungkinkan tercapainya didinginkan akan mengurangi efek eksotermis sehingga memungkinkan tercapainya konsistensi yang benar (Craig, 2002). Suhu yang rendah akan memperpanjang konsistensi yang benar (Craig, 2002). Suhu yang rendah akan memperpanjang working time
working time dan dan setting setting timetime serta memudahkan operator untuk menggabungkanserta memudahkan operator untuk menggabungkan powder
powder dengan dengan liquid liquid sebelum pembentukan matriks sampai pada titik dimana sebelum pembentukan matriks sampai pada titik dimana campuran mengeras. (Anusavice 2003, hal 465)
campuran mengeras. (Anusavice 2003, hal 465) 4.
4. Bubuk dibagi menjadi beberapa bagianBubuk dibagi menjadi beberapa bagian
Pada saat sebelum melakukan pencampuran semen, bubuk semen dibagi menjadi Pada saat sebelum melakukan pencampuran semen, bubuk semen dibagi menjadi beberapa
san mudah menguap (berkurang). Panas dari reaksi akan lebih efektif dilepaskan jika san mudah menguap (berkurang). Panas dari reaksi akan lebih efektif dilepaskan jika semen dicampur pada glas slab dingin dengan permukaan yang luas (Craig, 2002). semen dicampur pada glas slab dingin dengan permukaan yang luas (Craig, 2002). Dan juga teknik ini dilakukan untuk menunda sedikit
Dan juga teknik ini dilakukan untuk menunda sedikit setting setting timetime dan menciptakan dan menciptakan lebih banyak
lebih banyak working working timetime. karena konsentrasi. karena konsentrasi zinc phosphate zinc phosphate yang dihasilkan selama yang dihasilkan selama tahap awal dari
tahap awal dari setting setting yang tidak cukup untuk menyebabkan peningkatan nyata yang tidak cukup untuk menyebabkan peningkatan nyata dalam viskositas (Mc cabe 2008, hal 273)
dalam viskositas (Mc cabe 2008, hal 273)
5.
5. KESIMPULANKESIMPULAN
Semen seng fosfat dapat digunakan sebagai base atau lutt Semen seng fosfat dapat digunakan sebagai base atau lutt ing.ing.
Semen seng fosfat sebagai base mempunyai konsistensi lebih kental dibanding semen Semen seng fosfat sebagai base mempunyai konsistensi lebih kental dibanding semen seng fosfat sebagai lutting.
seng fosfat sebagai lutting.
Semen seng fosfat sebagai base mempunyai setting time lebih pendek daripada semen Semen seng fosfat sebagai base mempunyai setting time lebih pendek daripada semen seng fosfat sebagai lutting.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, KJ 2003, Phillips’ Science of Dental Materials, 11
Anusavice, KJ 2003, Phillips’ Science of Dental Materials, 11thth ed, ed, Saunders, pp. Saunders, pp. 449, 4449, 461- 61-463, 465, 466
463, 465, 466
Craig, RG & Powers, JM 2002, Restorative Dental Material, 11
Craig, RG & Powers, JM 2002, Restorative Dental Material, 11thth ed, Mosby Elsevier, pp. ed, Mosby Elsevier, pp. 595,596,601
595,596,601
McCabe, JW & Walls, AWG 2008, Applied Dental Material, 9
McCabe, JW & Walls, AWG 2008, Applied Dental Material, 9thth ed, Blackwell Publishing, ed, Blackwell Publishing, Oxford, p. 273
Oxford, p. 273 Noort, R. V. 2007.