• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Sistem Deteksi Kebocoran gas elpiji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi Sistem Deteksi Kebocoran gas elpiji"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PERINGATAN DINI KEBOCORAN GAS ELPIJI SISTEM PERINGATAN DINI KEBOCORAN GAS ELPIJI DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR HS-133 BERBASIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR HS-133 BERBASIS

MIKROKONTROLER ATmega8 MIKROKONTROLER ATmega8

Skripsi Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S-1 Mencapai derajat Sarjana S-1

Program Studi Fisika Program Studi Fisika

Diajukan oleh: Diajukan oleh: FURKONUDIN FURKONUDIN 06620010 06620010 Kepada Kepada

PROGRAM STUDI FISIKA PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERM NEGERI I SUNAN KALIJAGASUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2011

(2)
(3)

ii ii

PERNYATAAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 16 Februari 2011 Yogyakarta, 16 Februari 2011

Furkonudin Furkonudin

(4)

iii iii Assalamu’alaiku

Assalamu’alaikum Wr.Wm Wr.Wbb

Alhamdulillahirobbil ‘alamin, penulis bersyukur kehadirat Allah SWT Alhamdulillahirobbil ‘alamin, penulis bersyukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang serta senantiasa mencurahkan Rahmat dan yang Maha Pengasih dan Penyayang serta senantiasa mencurahkan Rahmat dan Hidayah kepada hamba-Nya sehingga penulisan Skripsi ini dapat terselesaikan. Hidayah kepada hamba-Nya sehingga penulisan Skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga keselamatan dan kesejahteraan senantiasa terlimpah kepada Nabi Semoga keselamatan dan kesejahteraan senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memandu manusia menuju jalan kebenaran di dunia Muhammad SAW, yang telah memandu manusia menuju jalan kebenaran di dunia dan akhirat.

dan akhirat.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, mulai dari persiapan hingga Skripsi ini selesai dikerjakan. Untuk  berbagai pihak, mulai dari persiapan hingga Skripsi ini selesai dikerjakan. Untuk  itu dalam

itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

1. Bapak Prof. Dr. Musa Asyarie, selaku Rektor UIN Sunan KalijagaBapak Prof. Dr. Musa Asyarie, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Yogyakarta. 2.

2. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains danProf. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalij

Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.aga Yogyakarta. 3.

3. Bapak Thaqibul Fikri Niyartama, M.Si selaku Kepala Jurusan Program StudiBapak Thaqibul Fikri Niyartama, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Fisika, sekaligus sebagai Dosen Penasehat Akademik Penulis.

Fisika, sekaligus sebagai Dosen Penasehat Akademik Penulis. 4.

4. Ibu Widayanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing I penulisan skripsi penulis,Ibu Widayanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing I penulisan skripsi penulis, terimakasih atas waktu dan saran yang telah diberi

terimakasih atas waktu dan saran yang telah diberikan.kan. 5.

5. Ibu Retno Rahmawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing II penulisan skripsiIbu Retno Rahmawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing II penulisan skripsi penulis, terimakasih atas motivasi untuk segera lulus, saran dan koreksi yang penulis, terimakasih atas motivasi untuk segera lulus, saran dan koreksi yang telah diberikan.

(5)

iv iv 6.

6. Dosen Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN SunanDosen Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah

Kalijaga Yogyakarta yang telah mengajarkan dan membagikan ilmunya.mengajarkan dan membagikan ilmunya. 7.

7. Seluruh staf dan karyawan dibagian Tata Usaha Fakultas Sains dan TeknologiSeluruh staf dan karyawan dibagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Yogyakarta. 8.

8. Ayah dan ibunda tercinta yang selalu memberi dukungan, do’a dan nasihatAyah dan ibunda tercinta yang selalu memberi dukungan, do’a dan nasihat kepada penulis, nasihat ayah dan ibu kan ku

kepada penulis, nasihat ayah dan ibu kan ku ingat dan kukerjakan.ingat dan kukerjakan. 9.

9. Kang Amir yang menjadi motivator bagiku untuk dapat terus menuntut ilmu.Kang Amir yang menjadi motivator bagiku untuk dapat terus menuntut ilmu. 10.

10. Adikku I’ing dan Amy mengingatmu membuatku malu tuk berlama-lamaAdikku I’ing dan Amy mengingatmu membuatku malu tuk berlama-lama duduk dibangku kuliah.

duduk dibangku kuliah. 11.

11. Chayang Roik yang setia Chayang Roik yang setia menemani walau bagaimanapun keadaankumenemani walau bagaimanapun keadaanku.. 12.

12. Seluruh teman-teman Fisika angkatan 2006,Seluruh teman-teman Fisika angkatan 2006, Yamyam Suriba, Jheng Tom2,Yamyam Suriba, Jheng Tom2, Say, Mumun, Pak Danang, Muse, Fuad, Dyas, Madeceng,

Say, Mumun, Pak Danang, Muse, Fuad, Dyas, Madeceng, semogasemoga kebersamaan kita selama ini akan terus terjalin.

kebersamaan kita selama ini akan terus terjalin.

Dengan segala keterbatasan penulis menyadari bahwa masih banyak  Dengan segala keterbatasan penulis menyadari bahwa masih banyak  kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu Saran dan kritik yang kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu Saran dan kritik yang konstruktif 

konstruktif  dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan dandari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan dan peningkatan skripsi ini.

peningkatan skripsi ini. Akhirnya, penu

Akhirnya, penulis hanya lis hanya bisa mendoakabisa mendoakan semoga Allah men semoga Allah membalas semuambalas semua kebaikan-keb

kebaikan-kebaikan mereka selama ini. aikan mereka selama ini. Aamiin….Aamiin….

Yogyakarta, 16 Februari 2011 Yogyakarta, 16 Februari 2011

Penulis Penulis

(6)

v v

Motto:

Motto:

Motto:

Motto:

Motto:

Motto:

Motto:

Motto:

1.

1. “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang 

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang 

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”.

orang-orang yang khusyu”.

(Qs. Al-Baqarah : 45).

(Qs. Al-Baqarah : 45).

2.

2. “Allah

“Allah

tidak

tidak

membebani

membebani

seseorang

seseorang

melainkan

melainkan

sesuai

sesuai

dengan 

dengan 

kesanggupannya, dia mendapat pahala dari kebaikan yang dilakukannya 

kesanggupannya, dia mendapat pahala dari kebaikan yang dilakukannya 

dan mendapat siksa dari kejahatan

dan mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya” 

yang diperbuatnya” 

(QS Al-Baqarah : 286) 

(QS Al-Baqarah : 286) 

3.

3. Sebelum tidur, maafkan seluruh manusia, cuci hati dengan pemaafan 

Sebelum tidur, maafkan seluruh manusia, cuci hati dengan pemaafan 

sebanyak tujuh kali, dan untuk yang kedelapan kalinya lumurilah dengan 

sebanyak tujuh kali, dan untuk yang kedelapan kalinya lumurilah dengan 

ampunan, niscaya akan mendapatkan kedamaian hati.

ampunan, niscaya akan mendapatkan kedamaian hati.

4.

4. Ilmu itu teman akrab dalam kesepian, sahabat dalam keterasingan,

Ilmu itu teman akrab dalam kesepian, sahabat dalam keterasingan,

  pengawas dalam kesendirian, penunjuk jalan kearah yang benar, penolong 

  pengawas dalam kesendirian, penunjuk jalan kearah yang benar, penolong 

disaat sulit dan simpanan setelah

disaat sulit dan simpanan setelah kematian 

kematian 

Skripsi ini kupersembahkan untuk 

Skripsi ini kupersembahkan untuk 

Skripsi ini kupersembahkan untuk 

Skripsi ini kupersembahkan untuk 

Skripsi ini kupersembahkan untuk 

Skripsi ini kupersembahkan untuk 

Skripsi ini kupersembahkan untuk 

Skripsi ini kupersembahkan untuk 

1.

1.  Ayah dan ibunda tercinta 

 Ayah dan ibunda tercinta 

2.

2. Kang Amir dan kedua adikku “Amy” n “I’ing” 

Kang Amir dan kedua adikku “Amy” n “I’ing” 

3.

3. Chayang Roik yang setia

Chayang Roik yang setia menemani bagaimanapun keadaanku 

menemani bagaimanapun keadaanku 

4.

(7)

vi vi DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN JUDUL HALAMAN

HALAMAN PENGESAHAN PENGESAHAN ... ... ii HALAMAN

HALAMAN PERNYATAAN PERNYATAAN KEASLIAN KEASLIAN ... ... iiii KATA

KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... iiiiii PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN ... .. vv DAFTAR

DAFTAR ISI ISI ... ... vivi DAFTAR

DAFTAR TABEL TABEL ... .. viiiviii DAFTAR

DAFTAR GAMBAR GAMBAR ... ... ixix DAFTAR

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN ... ... xx INTISARI

INTISARI ... ... xixi

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1

I.1 Latar Latar Belakang Belakang Masalah Masalah ... ... 11 I.2

I.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... ... 33 I.3

I.3 Batasan Batasan Masalah Masalah ... ... 33 I.4

I.4 Tujuan Tujuan Penelitian Penelitian ... ... 44 I.5

I.5 Manfaat Manfaat Penelitian Penelitian ... ... 44 I.6

I.6 Keaslian Keaslian Penelitian Penelitian ... ... 44

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1

II.1 Tinjauan Tinjauan Pustaka Pustaka ... ... 55 II.2

II.2 Landasan Landasan Teori Teori ... ... 66 II.2.1

II.2.1 Liquified Petroleum Gas Liquified Petroleum Gas (LPG) (LPG) ... ... 66 II.2.2

II.2.2 Mikrokontroler Mikrokontroler ATmega8 ATmega8 ... ... 88 II.2.2.1 CPU (

II.2.2.1 CPU (Central Processing Unit Central Processing Unit ) ) ... ... 1313 II.2.2.2

II.2.2.2 Bagian Bagian Masukan/KeluaraMasukan/Keluaran n (I/O) (I/O) ... ... 1313 II.2.2.3

II.2.2.3 Special Function Register Special Function Register (SFR) (SFR) ... ... 1414 II.2.3

(8)

vii vii BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN III.1

III.1 Alat dan Alat dan Bahan Bahan ... ... 2525 III.2

III.2 Desain Desain Blok Blok ... .. 2626 III.3

III.3 Prosedur Prosedur Kerja Kerja Penelitian Penelitian ... ... 2828 III.4 Rangkaian

III.4 Rangkaian Power Supply Adaptor Power Supply Adaptor (PSA) (PSA) ... .. 2929 III.5

III.5 Rangkaian Rangkaian Minimum Minimum Mikrokontroler Mikrokontroler ATmega8 ATmega8 ... ... 2929 III.6 Rangkaian

III.6 Rangkaian Buzzer  Buzzer   /Alarm   /Alarm ... ... 3030 III.7 Rangkaian

III.7 Rangkaian Interface Interface LCD LCD ... ... 3131 III.8 Konversi Tegangan

III.8 Konversi Tegangan Output Output Menjadi SatuanMenjadi Satuan ppm ppm (( part per million part per million) ) ... ... 3232 III.9

III.9 Langkah Langkah Pengujian Pengujian Sistem Sistem Deteksi Deteksi Gas Gas Elpiji Elpiji ... ... 3434 III.10

III.10 Cara Cara Kerja Kerja Sistem Sistem ... ... 3535

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1

IV.1 Hasil Hasil Pengujian Pengujian ... ... 3636 IV.1.1 Pengujian

IV.1.1 Pengujian Deteksi Stimulus Pada Deteksi Stimulus Pada Hasil PerancangaHasil Perancangan Sistem Sensor n Sistem Sensor 3636 IV.1.2

IV.1.2 Karakterisasi Karakterisasi Sistem Sistem Sensor...Sensor... .. 3838 IV.2

IV.2 PembahasaPembahasan...n... .. 4343

BAB V KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN V.1 V.1 Kesimpulan Kesimpulan ... ... 4747 V.2 V.2 Saran Saran ... ... 4747 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA ... ... 4949 LAMPIRAN LAMPIRAN... ... 5151

(9)

viii viii

DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 2.1 2.1 Bagian Bagian Dalam Dalam Sensor Sensor HS-133 HS-133 ... ... 2323 Tabel 4.1 Data pengujian jarak deteksi terhadap konsentrasi gas elpiji

Tabel 4.1 Data pengujian jarak deteksi terhadap konsentrasi gas elpiji (( ppm ppm) ) 3737 Tabel 4.2

Tabel 4.2 Output Output tegangan sensor (tegangan sensor (V V ) dan konsentrasi gas () dan konsentrasi gas ( ppm ppm) ) ... ... 3838 Tabel

(10)

ix ix Gambar

Gambar 2.1 2.1 Konfigurasi Konfigurasi pin pin Mikrokontroler Mikrokontroler ATmega8 ATmega8 ... ... 99 Gambar

Gambar 2.2 2.2 Presisi Presisi dan dan Akurasi Akurasi ... .. 1616 Gambar 2.3 Grafik penentuan

Gambar 2.3 Grafik penentuan error repeatabilityerror repeatability sensor sensor ... ... 1717 Gambar

Gambar 2.4 2.4 Grafik Grafik linieritas linieritas dan dan nonlinieritas nonlinieritas ... ... 2121 Gambar

Gambar 2.5 2.5 Grafik Grafik sensitivitas sensitivitas sensor sensor HS-133 HS-133 ... .. 2222 Gambar

Gambar 2.6 2.6 Struktur Struktur bagian bagian dalam dalam sensor sensor HS-133 HS-133 ... ... 2222 Gambar

Gambar 2.7. 2.7. Rangkaian Rangkaian pengukuran pengukuran parameter parameter listrik listrik H-133 H-133 ... .. 2424 Gambar

Gambar 3.1 3.1 Desain Desain blok blok sistem sistem deteksi deteksi ... ... 2626 Gambar

Gambar 3.2 3.2 Diagram Diagram Alir Alir Penelitian Penelitian ... ... 2828 Gambar 3.3 Rangkaian

Gambar 3.3 Rangkaian Power Supply Adaptor Power Supply Adaptor (PSA) (PSA) ... ... 2929 Gambar

Gambar 3.4 3.4 Rangkaian Rangkaian Minimum Minimum Mikrokontroler Mikrokontroler ATmega8 ATmega8 ... .. 3030 Gambar 3.5 Rangkaian

Gambar 3.5 Rangkaian Buzzer  Buzzer    /Alarm... /Alarm... 3131 Gambar 3.6 Rangkaian

Gambar 3.6 Rangkaian Interface Interface LCD LCD ... ... 3232 Gambar

Gambar 3.7 3.7 Rangkaian Rangkaian Sensor Sensor HS-133 HS-133 ... ... 3333 Gambar

Gambar 3.8 3.8 Diagram Diagram alir alir cara cara kerja kerja sistem sistem peringatan peringatan dini dini kebocoran kebocoran gas... gas... 3535 Gambar

Gambar 4.1 4.1 Tampilan Tampilan sistem sistem saat saat mendeteksi mendeteksi gas gas elpiji elpiji ... ... 3636 Gambar 4.2 Grafik hubungan jarak deteksi terhadap konsentrasi gas (

Gambar 4.2 Grafik hubungan jarak deteksi terhadap konsentrasi gas ( ppm ppm) ) .. .. 3737 Gambar 4.3 Grafik hubungan tegangan sensor terhadap konsentrasi gas (

Gambar 4.3 Grafik hubungan tegangan sensor terhadap konsentrasi gas ( ppm ppm) ) 3939 Gambar

(11)

x x

DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 1 Surat Surat Persetujuan Persetujuan Skripsi Skripsi ... ... 5151 Lampiran 2 Perhitungan karakteristik sensor dengan metode

Lampiran 2 Perhitungan karakteristik sensor dengan metode least squareleast square ... ... 5252 Lampiran

Lampiran 3 3 Proses Proses Pembuatan Pembuatan Alat Alat ... ... 5353 Lampiran 4

Lampiran 4 Listing Listing Program Program MenggunakaMenggunakan n Bahasa Bahasa C C ... ... 5656 Lampiran

Lampiran 5 5 Kode Kode ASCII ASCII Bahasa Bahasa C C ... ... 6363 Lampiran 6 LPG Gas Sensor HS-133

Lampiran 6 LPG Gas Sensor HS-133 SpesificationsSpesifications... ... 6565 Lampiran 7 ATMEL

(12)

xi xi Furkonudin Furkonudin 06620010 06620010 INTISARI INTISARI

Telah berhasil dibuat seperangkat sistem sensor peringatan dini

Telah berhasil dibuat seperangkat sistem sensor peringatan dini kebocoran gaskebocoran gas elpiji dengan menggunakan sensor HS-133. Sistem sensor ini mampu mendeteksi elpiji dengan menggunakan sensor HS-133. Sistem sensor ini mampu mendeteksi dan me

dan menampilkan knampilkan konsentrasi onsentrasi gas egas elpiji yang lpiji yang terdeteksi terdeteksi melalui LCD melalui LCD dalamdalam satuan ppm. Sistem sensor yang menggunakan sensor HS-133 yang telah satuan ppm. Sistem sensor yang menggunakan sensor HS-133 yang telah dihasilkan dari penelitian ini kemudian dikarakterisasi agar dapat digunakan dihasilkan dari penelitian ini kemudian dikarakterisasi agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji.

sebagai alat pendeteksi gas elpiji.

Penelitian ini menggunakan mikrokontroler ATmega8 sebagai sistem kontrol Penelitian ini menggunakan mikrokontroler ATmega8 sebagai sistem kontrol dari sinyal masukan dan keluaran. Hasil akuisisi data dari penelitian ini dianalisis dari sinyal masukan dan keluaran. Hasil akuisisi data dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendeka

dengan menggunakan pendekatan metode kuadrat tan metode kuadrat terkecil (terkecil ( least squareleast square).).

Dari hasil analisis data diperoleh variabel karakterisasi antara lain: nilai Dari hasil analisis data diperoleh variabel karakterisasi antara lain: nilai sensitivitas sebesar 0,000107

sensitivitas sebesar 0,000107 Volt/ppmVolt/ppm, galat taksiran standar sebesar 0,419338,, galat taksiran standar sebesar 0,419338, error repeatability

error repeatability sebesar 5,645%, jangkauan pengukuran sampai dengan 20.000sebesar 5,645%, jangkauan pengukuran sampai dengan 20.000  ppm

 ppm, dan, dan Zero of Set  Zero of Set sebesar 0,6sebesar 0,6 Volt Volt .. Kata kunci:

(13)

1 1 BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah I.1 Latar Belakang Masalah

Maraknya kebakaran dan kecelakaan yang disebabkan oleh bocor dan Maraknya kebakaran dan kecelakaan yang disebabkan oleh bocor dan meledaknya tabung gas elpiji akhir-akhir ini, menjadi hal yang menakutkan meledaknya tabung gas elpiji akhir-akhir ini, menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat pengguna gas tersebut. Maraknya kejadian tersebut tidak  bagi masyarakat pengguna gas tersebut. Maraknya kejadian tersebut tidak  hanya menimbulkan kontroversi tapi juga kecaman dari berbagai kalangan hanya menimbulkan kontroversi tapi juga kecaman dari berbagai kalangan terhadap pemerintah yang telah melakukan konversi gas. Bagi sebagian terhadap pemerintah yang telah melakukan konversi gas. Bagi sebagian kalangan, pemerintah dianggap telah mengirimkan bom waktu bagi rakyatnya. kalangan, pemerintah dianggap telah mengirimkan bom waktu bagi rakyatnya. Elpiji sudah tidak lagi menjadi barang mewah, dan telah menjelma menjadi Elpiji sudah tidak lagi menjadi barang mewah, dan telah menjelma menjadi barang kebutuhan rumah tangga modern. Meskipun demikian, kewaspadaan barang kebutuhan rumah tangga modern. Meskipun demikian, kewaspadaan saat menggunakan elpiji tidak boleh dilupakan. Apalagi belakangan ini telah saat menggunakan elpiji tidak boleh dilupakan. Apalagi belakangan ini telah banyak beredar tabung gas palsu tanpa logo SNI (Standar Nasional Indonesia). banyak beredar tabung gas palsu tanpa logo SNI (Standar Nasional Indonesia). Salah satu resiko penggunaan gas elpiji adalah terjadinya kebocoran pada Salah satu resiko penggunaan gas elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas tersebut.

tabung atau instalasi gas tersebut.

Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menyatakan, kasus Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menyatakan, kasus ledakan yang dipicu tabung gas elpiji ukuran 3 Kg diberbagai wilayah di ledakan yang dipicu tabung gas elpiji ukuran 3 Kg diberbagai wilayah di Indonesia murni disebabkan karena faktor

Indonesia murni disebabkan karena faktor human error.human error. Ito Sumardi (2010)Ito Sumardi (2010) menjelaskan selain faktor

menjelaskan selain faktor human error,human error, ditemukan laporan kebocoran tabungditemukan laporan kebocoran tabung gas yang disebabkan tabung sudah mengalami korosi. Penyebab lainnya gas yang disebabkan tabung sudah mengalami korosi. Penyebab lainnya adalah adanya upaya pengoplosan yang membuat rusaknya aksesori seperti adalah adanya upaya pengoplosan yang membuat rusaknya aksesori seperti selang,

(14)

Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tetapi bila demikian akan sulit Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tetapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari hal tersebut, dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari hal tersebut, Pertamina menambahkan gas

Pertamina menambahkan gas mercaptane,mercaptane, yang baunya khas dan menusuk yang baunya khas dan menusuk  hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung

tabung gas. gas. Melalui Melalui gasgas mercaptanemercaptane tersebut masyarakat sudah dapattersebut masyarakat sudah dapat menghindari ledakan gas LPG, yaitu dengan cara pendeteksian bau gas dengan menghindari ledakan gas LPG, yaitu dengan cara pendeteksian bau gas dengan indra pencium/hidung. Namun karena keterbatasan dari indra pencium indra pencium/hidung. Namun karena keterbatasan dari indra pencium tersebut, bau gas yang tercium terkadang tidak dihiraukan dan tidak  tersebut, bau gas yang tercium terkadang tidak dihiraukan dan tidak  menjadikannya waspada. Akibatnya kecelakaan yang diakibatkan oleh menjadikannya waspada. Akibatnya kecelakaan yang diakibatkan oleh kebocoran tabung gas pun tidak dapat dihindari.

kebocoran tabung gas pun tidak dapat dihindari. Elpiji merupakan campuran dari berbagai

Elpiji merupakan campuran dari berbagai hidrokarbon,hidrokarbon, sebagai hasilsebagai hasil penyulingan minyak mentah yang berbentuk gas. Dengan menambah tekanan penyulingan minyak mentah yang berbentuk gas. Dengan menambah tekanan atau menurunkan suhunya sehingga elpiji menjadi berbentuk cair. Gas elpiji atau menurunkan suhunya sehingga elpiji menjadi berbentuk cair. Gas elpiji terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar sehingga kebocoran peralatan terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar sehingga kebocoran peralatan elpiji beresiko tinggi terhadap kebakaran. Dikarenakan sifatnya yang sensitif, elpiji beresiko tinggi terhadap kebakaran. Dikarenakan sifatnya yang sensitif, maka perlu adanya perhatian khusus terhadap bahan bakar jenis ini.

maka perlu adanya perhatian khusus terhadap bahan bakar jenis ini.

Pada penelitian sebelumnya telah dibuat suatu alat yang dapat Pada penelitian sebelumnya telah dibuat suatu alat yang dapat mendeteksi kebocoran gas elpiji. Namun pada penelitian tersebut hanya mendeteksi kebocoran gas elpiji. Namun pada penelitian tersebut hanya sebatas membunyikan sirine sebagai tanda peringatan dan hanya mampu sebatas membunyikan sirine sebagai tanda peringatan dan hanya mampu menampilkan level kondisi (level aman, level waspada, level bahaya) pada menampilkan level kondisi (level aman, level waspada, level bahaya) pada tampilan

tampilan displaydisplaynya. Pada penelitian ini dibuat sistem pendeteksi bau gasnya. Pada penelitian ini dibuat sistem pendeteksi bau gas dengan fasilitas

dengan fasilitas displaydisplay LCD (LCD (  Liquid Cristal Display  Liquid Cristal Display) yang menampilkan) yang menampilkan konsentrasi gas berbasiskan mikrokontroler ATmega8 dan sensor HS-133. konsentrasi gas berbasiskan mikrokontroler ATmega8 dan sensor HS-133.

(15)

3 3

Sistem ini memiliki kelebihan dalam sistem komunikasi yaitu memberikan Sistem ini memiliki kelebihan dalam sistem komunikasi yaitu memberikan informasi konsentrasi gas, agar dapat selalu diamati oleh pengguna. Selain itu informasi konsentrasi gas, agar dapat selalu diamati oleh pengguna. Selain itu sistem juga dilengkapi dengan

sistem juga dilengkapi dengan buzzer buzzer  sebagai sirine dan LED indikator jikasebagai sirine dan LED indikator jika terdeteksi adanya gas.

terdeteksi adanya gas.

I.2 Rumusan Masalah I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah yang Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah yang relevan dengan judul yang ada yaitu:

relevan dengan judul yang ada yaitu: 1.

1. Bagaimanakah membuat seperangkat sistem peringatan dini kebocoran gasBagaimanakah membuat seperangkat sistem peringatan dini kebocoran gas elpiji dengan menggunakan sensor HS-133?

elpiji dengan menggunakan sensor HS-133? 2.

2. Bagaimanakah karakteristik sensor HS-133 yang dihasilkan dari penelitianBagaimanakah karakteristik sensor HS-133 yang dihasilkan dari penelitian ini agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji?

ini agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji?

I.3 Batasan Masalah I.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi pada Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut ini:

hal-hal berikut ini: 1.

1. Sensor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor HS-133.Sensor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor HS-133. 2.

2. Sistem berbasis mikrokontroller ATmega8 yang bertugas untuk mengaturSistem berbasis mikrokontroller ATmega8 yang bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan sistem yang dirakit.

seluruh kegiatan sistem yang dirakit. 3.

3. Tanda bahaya dari kebocoran gas akan ditampilkan melalui LCD berupaTanda bahaya dari kebocoran gas akan ditampilkan melalui LCD berupa nilai konsentrasi gas dengan satuan

nilai konsentrasi gas dengan satuan  ppm ppm (part per million)(part per million) dandan buzzer buzzer  sebagai sistem peringatan dini.

(16)

I.4 Tujuan Penelitian I.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

1. Merancang dan mengimplementasikan suatu sistem yang dapat memantauMerancang dan mengimplementasikan suatu sistem yang dapat memantau dan mendeteksi adanya kebocoran gas elpiji dengan menggunakan sensor dan mendeteksi adanya kebocoran gas elpiji dengan menggunakan sensor HS-133

HS-133 2.

2. Mengkarakterisasi sistem sensor HS-133 yang dihasilkan dari penelitianMengkarakterisasi sistem sensor HS-133 yang dihasilkan dari penelitian ini agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji.

ini agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji.

I.5 Manfaat Penelitian I.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1.

1. Menanggulangi kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran gas elpiji.Menanggulangi kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran gas elpiji. 2.

2. Menghindari kecelakaan akibat kebocoran dan meledaknya tabung gasMenghindari kecelakaan akibat kebocoran dan meledaknya tabung gas elpiji

elpiji 3.

3. MengurangiMengurangi human error human error  akibat salah dalam melakukan pengukuranakibat salah dalam melakukan pengukuran konsentrasi gas.

konsentrasi gas.

I.6 Keaslian Penelitian I.6 Keaslian Penelitian

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

(17)

55

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tinjauan Pustaka II.1 Tinjauan Pustaka

Risdianto Yuli Hermansyah, (2006):

Risdianto Yuli Hermansyah, (2006):

Sistem Pemantau Keadaan RumahSistem Pemantau Keadaan Rumah dan Kantor dari Bahaya Kebakaran dan Penyusup,

dan Kantor dari Bahaya Kebakaran dan Penyusup,

Skripsi Jurusan Fisika

Skripsi Jurusan Fisika

Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA UGM. Penelitian ini berlatar belakang

Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA UGM. Penelitian ini berlatar belakang

maraknya kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini. Sensor yang digunakan

maraknya kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini. Sensor yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sensor suhu yaitu LM35. SMS dapat digunakan

dalam penelitian ini adalah sensor suhu yaitu LM35. SMS dapat digunakan

untuk dapat menyampaikan informasi tanda bahaya kebakaran kepada pemilik

untuk dapat menyampaikan informasi tanda bahaya kebakaran kepada pemilik

dengan memasang sensor LM35 pada sistem. Sistem ini dilengkapi

dengan memasang sensor LM35 pada sistem. Sistem ini dilengkapi

 fiture fiture

SMS, sehingga informasi keadaan rumah

SMS, sehingga informasi keadaan rumah dari bahaya kebakaran dan penyusup

dari bahaya kebakaran dan penyusup

dapat secara langsung diketahui pemilik rumah melalui pesan SMS.

dapat secara langsung diketahui pemilik rumah melalui pesan SMS.

Kesimpulan dari skripsi ini adalah telah berhasil dibuat suatu sistem/alat yang

Kesimpulan dari skripsi ini adalah telah berhasil dibuat suatu sistem/alat yang

dapat memantau keadaan rumah dari

dapat memantau keadaan rumah dari bahaya kebakaran dan penyusup berbasis

bahaya kebakaran dan penyusup berbasis

mikrokontroller dan SMS.

mikrokontroller dan SMS.

Fito Wigunanto Herminawan, (2009):

Fito Wigunanto Herminawan, (2009):

Prototype Sistem Peringatan DiniPrototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610, Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610,

Skripsi Jurusan Fisika Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA UGM

Skripsi Jurusan Fisika Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA UGM

..

Sistem

Sistem

tersebut dibuat dengan tujuan untuk mendeteksi kebocoran gas LPG (

tersebut dibuat dengan tujuan untuk mendeteksi kebocoran gas LPG (

 Liquid  Liquid  Petroleum Gas

Petroleum Gas

) dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat

) dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat

pengendali yang menghasilkan keluaran berupa level kondisi. Sistem ini tidak

pengendali yang menghasilkan keluaran berupa level kondisi. Sistem ini tidak

dapat menampilkan konsentrasi gas secara

(18)

konsentrasi gas. Level aman, waspada dan bahaya disajikan melalui LCD,

konsentrasi gas. Level aman, waspada dan bahaya disajikan melalui LCD,

buzzer 

buzzer 

 /sirine, dan lampu peringatan.

 /sirine, dan lampu peringatan.

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berbeda dengan penelitian

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berbeda dengan penelitian

sebelumnya. Penulis akan membuat seperangkat sistem peringatan dini yang

sebelumnya. Penulis akan membuat seperangkat sistem peringatan dini yang

dapat mendeteksi apabila ada kebocoran gas LPG dengan menggunakan

dapat mendeteksi apabila ada kebocoran gas LPG dengan menggunakan

sensor gas HS-133. Sistem ini memiliki kelebihan dalam sistem komunikasi

sensor gas HS-133. Sistem ini memiliki kelebihan dalam sistem komunikasi

yaitu memberikan informasi konsentrasi gas agar dapat selalu diamati oleh

yaitu memberikan informasi konsentrasi gas agar dapat selalu diamati oleh

pengguna. Selain itu sistem juga dilengkapi dengan

pengguna. Selain itu sistem juga dilengkapi dengan

buzzer buzzer 

sebagai sirine dan

sebagai sirine dan

LED indikator jika terdeteksi

LED indikator jika terdeteksi adanya gas.

adanya gas.

II.2 Landasan Teori II.2 Landasan Teori

II.2.1

II.2.1 Liquified Petroleum Gas Liquified Petroleum Gas (LPG)(LPG)  Liquified Petroleum Gas

 Liquified Petroleum Gas

(LPG), merupakan gas hasil produksi dari

(LPG), merupakan gas hasil produksi dari

kilang minyak atau kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas

kilang minyak atau kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas

 propane

 propane

(C

(C

33

H

H

88

) dan

) dan

butanebutane

(C

(C

44

H

H

1010

) kurang lebih 97% dan selebihnya

) kurang lebih 97% dan selebihnya

adalah gas

adalah gas

 pentane pentane

(C

(C

55

H

H

1212

) yang dicairkan. Pertamina memasarkan LPG

) yang dicairkan. Pertamina memasarkan LPG

sejak tahun 1969 dengan merk dagang ELPIJI. Perbandingan komposisi,

sejak tahun 1969 dengan merk dagang ELPIJI. Perbandingan komposisi,

 propane

 propane

(C

(C

33

H

H

88

) dan

) dan

butanebutane

(C

(C

44

H

H

1010

) adalah sebesar 30:70. Zat

) adalah sebesar 30:70. Zat

mercaptane

mercaptane

biasa ditambahkan kepada LPG untuk memberikan bau yang

biasa ditambahkan kepada LPG untuk memberikan bau yang

khas, sehingga kebocoran gas dapat dideteksi dengan cepat. Elpiji lebih

khas, sehingga kebocoran gas dapat dideteksi dengan cepat. Elpiji lebih

berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan

berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan

udara), tekanan uap Elpiji cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2 Kg/cm

udara), tekanan uap Elpiji cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2 Kg/cm

22..11

(19)

77

Berdasarkan komposisi

Berdasarkan komposisi

 propane propane

dan

dan

butanebutane

, LPG dapat dibedakan

, LPG dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu:

menjadi tiga macam, yaitu:

••

LPG

LPG

 propane propane

, yang sebagian besar terdiri dari C

, yang sebagian besar terdiri dari C

33

••

LPG

LPG

butanebutane

, yang sebagian besar terdiri dari C

, yang sebagian besar terdiri dari C

44

••  Mix Mix

LPG, yang merupakan campuran dari

LPG, yang merupakan campuran dari

 propane propane

dan

dan

butanebutane

..

Berdasarkan cara pencairannya, LPG dibedakan menjadi dua

Berdasarkan cara pencairannya, LPG dibedakan menjadi dua

macam, yaitu:

macam, yaitu:

1.

1. LPG

LPG

 Refrigerated  Refrigerated 

LPG

LPG

 Refrigerated  Refrigerated 

adalah LPG yang dicairkan dengan cara

adalah LPG yang dicairkan dengan cara

didinginkan (titik cair Propana adalah + -42°C, dan titik cair Butana

didinginkan (titik cair Propana adalah + -42°C, dan titik cair Butana

adalah + -0.5°C). LPG jenis ini umum digunakan untuk

adalah + -0.5°C). LPG jenis ini umum digunakan untuk

mendistribusikan LPG dalam jumlah besar (misalnya, mengirim LPG

mendistribusikan LPG dalam jumlah besar (misalnya, mengirim LPG

dari negara Arab ke Indonesia). Dibutuhkan tangki penyimpanan

dari negara Arab ke Indonesia). Dibutuhkan tangki penyimpanan

khusus yang harus didinginkan agar LPG tetap dapat berbentuk cair

khusus yang harus didinginkan agar LPG tetap dapat berbentuk cair

serta dibutuhkan proses khusus untuk mengubah LPG

serta dibutuhkan proses khusus untuk mengubah LPG

 Refrigerated  Refrigerated 

menjadi LPG

menjadi LPG

Pressurized Pressurized 

..

2.

2. LPG

LPG

Pressurized Pressurized 

LPG

LPG

Pressurized Pressurized 

adalah LPG yang dicairkan dengan cara ditekan (4-

adalah LPG yang dicairkan dengan cara ditekan

(4-5 kg/cm

5 kg/cm

22

). LPG jenis ini disimpan dalam tabung atau tangki khusus

). LPG jenis ini disimpan dalam tabung atau tangki khusus

yang bertekanan. LPG jenis inilah yang banyak digunakan dalam

yang bertekanan. LPG jenis inilah yang banyak digunakan dalam

berbagai aplikasi di rumah tangga dan industri, karena penyimpanan

berbagai aplikasi di rumah tangga dan industri, karena penyimpanan

(20)

dan penggunaannya tidak memerlukan

dan penggunaannya tidak memerlukan

handlinghandling

khusus seperti LPG

khusus seperti LPG

 Refrigerate.

 Refrigerate.

Elpiji memiliki sifat

Elpiji memiliki sifat yang khas antara lain sebagai berikut:

yang khas antara lain sebagai berikut:

1.

1. Sensitif terhadap api

Sensitif terhadap api

2.

2. Bersifat

Bersifat

 flammable flammable

(mudah terbakar)

(mudah terbakar)

3.

3. Tidak berwarna dan tidak berbau

Tidak berwarna dan tidak berbau

4.

4. Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran LPG

Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran LPG

akan membentuk gas secara cepat, dan memuai

akan membentuk gas secara cepat, dan memuai

5.

5. LPG menghambur di udara secara perlahan sehingga sukar

LPG menghambur di udara secara perlahan sehingga sukar

mengetahuinya secara dini

mengetahuinya secara dini

6.

6. Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara sehingga cenderung

Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara sehingga cenderung

bergerak kebawah

bergerak kebawah

7.

7. Daya pemanasannya cukup tinggi, namun tidak

Daya pemanasannya cukup tinggi, namun tidak meninggalkan debu

meninggalkan debu

dan abu (sisa pembakaran).

dan abu (sisa pembakaran).

22

II.2.2 Mikrokontroler ATmega8 II.2.2 Mikrokontroler ATmega8

ATmega8 merupakan seri mikrokontroler 8-bit buatan Atmel,

ATmega8 merupakan seri mikrokontroler 8-bit buatan Atmel,

berbasis arsitektur RISC

berbasis arsitektur RISC

(Reduced Instruction Set Computer (Reduced Instruction Set Computer 

). Hampir

). Hampir

semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus

semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus

clock clock 

. AVR mempunyai 32

. AVR mempunyai 32

register

register

general-purposegeneral-purpose

,,

timer/counter,timer/counter,

fleksibel dengan mode

fleksibel dengan mode

comparecompare

,,

interrupt internal

interrupt internal

dan

dan

eksternaleksternal

, serial UART (

, serial UART (

Universal AsynchronousUniversal Asynchronous   Receiver Transmitter 

  Receiver Transmitter 

), PWT (

), PWT (

Programmable Watchdog Timer Programmable Watchdog Timer 

), dan

), dan

(21)

99

mode

mode

  power saving  power saving

, ADC (

, ADC (

  Analog to Digital Converter   Analog to Digital Converter 

) dan PWM

) dan PWM

((

Pulse-width modulationPulse-width modulation

) internal. Keluarga AVR juga mempunyai

) internal. Keluarga AVR juga mempunyai

 In In System Programmable Flash on-chip

System Programmable Flash on-chip

yang mengijinkan memori program

yang mengijinkan memori program

untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI

untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI

((

Serial Programmable InterfaceSerial Programmable Interface

). Mikrokontroler Atmega8 memiliki 28

). Mikrokontroler Atmega8 memiliki 28

Pin dengan internal ADC (

Pin dengan internal ADC (

  Analog to Digital Converter   Analog to Digital Converter 

))

33

. Konfigurasi

. Konfigurasi

PIN ATmega8 dapat diperlihatkan pada gambar 2.1 berikut

PIN ATmega8 dapat diperlihatkan pada gambar 2.1 berikut ini:

ini:

Gambar 2.1 Konfigurasi pin Mikrokontroler ATmega8

Gambar 2.1 Konfigurasi pin Mikrokontroler ATmega8

(Sumber

(Sumber

::

Data Sheet ATMEL

Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09)

No. Rev.2486V–AVR–05/09)

Mikrokontroler ATmega8 sebagaimana diperlihatkan pada

Mikrokontroler ATmega8 sebagaimana diperlihatkan pada

gambar 2.1 memiliki

gambar 2.1 memiliki

 feature feature

sebagai berikut

sebagai berikut

44

::

••

Kecepatan berope

Kecepatan beroperasi mulai dari 0 Hz

rasi mulai dari 0 Hz -16 MHz

-16 MHz

33Data Sheet Data Sheet ATMEL No. RATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halamev.2486V–AVR–05/09, halaman an 3-43-4 44Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 1Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 1

(22)

••

Memori: 8 Kb flash

Memori: 8 Kb flash

memorymemory

, 512 bytes EEPROM (

, 512 bytes EEPROM (

 Electrically Electrically  Erasable Programmable Read-Only Memory

 Erasable Programmable Read-Only Memory

)) , 1 Kb internal SRAM

, 1 Kb internal SRAM

((

Static Random-Access MemoryStatic Random-Access Memory))

•• Time/Counter Time/Counter 

Dua buah 8 bit

Dua buah 8 bit

timer/counter timer/counter 

,,

Satu buah 16 bit

Satu buah 16 bit

timer/counter timer/counter 

,,

••

ADC (

ADC (

 Analog to Digital  Analog to Digital Converter Converter 

) internal dengan spesifikasi:

) internal dengan spesifikasi:

Delapan kanal yang dapat

Delapan kanal yang dapat digunakan secara bergantian,

digunakan secara bergantian,

Resolusi mencapai 10 bit,

Resolusi mencapai 10 bit,

Tersedia 2,56 V tegangan referensi internal.

Tersedia 2,56 V tegangan referensi internal.

••

Tegangan operasi mulai 4.5 volt sampai 5.5

Tegangan operasi mulai 4.5 volt sampai 5.5 volt

volt

Deskripsi dan fungsi dasar dari pin-pin mikrokontroler ATmega8 adalah

Deskripsi dan fungsi dasar dari pin-pin mikrokontroler ATmega8 adalah

sebagai berikut:

sebagai berikut:

1.

1. V

V

CCCC

((

Common-Collector VoltageCommon-Collector Voltage))

Berfungsi sebagai penyuplai tegangan digital. Besarnya tegangan

Berfungsi sebagai penyuplai tegangan digital. Besarnya tegangan

berkisar antara 4,5V – 5,5V

berkisar antara 4,5V – 5,5V

2.

2. GND

GND

Ground 

Ground 

, sebagai referensi nol

, sebagai referensi nol suplai tegangan digital.

suplai tegangan digital.

3.

3. PORT B (PB7 sampai dengan P

PORT B (PB7 sampai dengan PB0)

B0)

PORTB adalah

PORTB adalah

 port  port 

I/O dua-arah (

I/O dua-arah (

bidirectionalbidirectional

) 8-bit dengan resistor

) 8-bit dengan resistor

 pull-up

 pull-up

internal yang dapat dipilih.

internal yang dapat dipilih.

 Buffer  Buffer 

keluaran

keluaran

 port  port 

ini memiliki

ini memiliki

karakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai

(23)

11

11

sink 

sink 

. Ketika digunakan sebagai

. Ketika digunakan sebagai

input input 

, pin yang di

, pin yang di

 pull-low pull-low

secara

secara

eksternal akan memancarkan arus jika resistor

eksternal akan memancarkan arus jika resistor

 pull-up pull-up

-nya diaktifkan.

-nya diaktifkan.

Pin-pin PORTB akan berada pada kondisi

Pin-pin PORTB akan berada pada kondisi

tri-statetri-state

ketika RESET

ketika RESET

aktif, meskipun clock tidak

aktif, meskipun clock tidak

runningrunning

..

4.

4. PORT C (PC5

PORT C (PC5 sampai d

sampai dengan

engan PC0)

PC0)

PORTC adalah

PORTC adalah

 port  port 

I/O dua-arah (

I/O dua-arah (

bidirectionalbidirectional

) 7-bit dengan resistor

) 7-bit dengan resistor

 pull-up

 pull-up

internal yang dapat dipilih.

internal yang dapat dipilih.

 Buffer  Buffer 

keluaran port ini memiliki

keluaran port ini memiliki

karakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai

karakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai

sourcesource

ataupun

ataupun

sink 

sink 

. Ketika digunakan sebagai

. Ketika digunakan sebagai

input input 

, pin yang di

, pin yang di

 pull-low pull-low

secara

secara

eksternal akan memancarkan arus jika resistor

eksternal akan memancarkan arus jika resistor

 pull-up pull-up

-nya diaktifkan.

-nya diaktifkan.

Pin-pin PORTC akan berada pada kondisi

Pin-pin PORTC akan berada pada kondisi

tri-statetri-state

ketika RESET

ketika RESET

aktif, meskipun

aktif, meskipun

clock clock 

tidak

tidak

runningrunning

..

5.

5. PC6 / 

PC6 / 

 RESET  RESET 

Jika

Jika

FuseFuse

RSTDISBL (

RSTDISBL (

  Reset Disable  Reset Disable

) diprogram, maka PC6

) diprogram, maka PC6

berfungsi sebagai pin I/O akan tetapi dengan karakteristik yang

berfungsi sebagai pin I/O akan tetapi dengan karakteristik yang

berbeda dengan PC5 sampai dengan PC0. Jika

berbeda dengan PC5 sampai dengan PC0. Jika

 fuse fuse

RSTDISBL

RSTDISBL

((

  Reset Disable  Reset Disable

) tidak diprogram, maka PC6 berfungsi sebagai

) tidak diprogram, maka PC6 berfungsi sebagai

masukan

masukan

reset reset 

. Sinyal

. Sinyal

lowlow

pada pin ini dengan lebar minimum 1,5

pada pin ini dengan lebar minimum 1,5

mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke kondisi

mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke kondisi

reset reset 

,,

meskipun

meskipun

clock clock 

tidak

tidak

runningrunning

..

6.

6. PORT D (PD7

PORT D (PD7 sampai dengan PD0)

sampai dengan PD0)

PORTD adalah

PORTD adalah

 port  port 

I/O dua-arah (

I/O dua-arah (

bidirectionalbidirectional

) 8-bit dengan resistor

) 8-bit dengan resistor

 pull-up

(24)

karakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai

karakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai

sourcesource

ataupun

ataupun

sink 

sink 

. Ketika digunakan sebagai

. Ketika digunakan sebagai

input input 

, pin yang di

, pin yang di

 pull-low pull-low

secara

secara

eksternal akan memancarkan arus jika resistor

eksternal akan memancarkan arus jika resistor

 pull-up pull-up

-nya diaktifkan.

-nya diaktifkan.

Pin-pin PORTD akan berada pada kondisi

Pin-pin PORTD akan berada pada kondisi

tri-statetri-state

ketika RESET

ketika RESET

aktif, meskipun

aktif, meskipun

clock clock 

tidak

tidak

runningrunning

..

7.

7. RESET

RESET

Berfungsi sebagai pin masukan

Berfungsi sebagai pin masukan

reset reset 

. Sinyal

. Sinyal

lowlow

pada pin ini dengan

pada pin ini dengan

lebar minimum 1,5 mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke

lebar minimum 1,5 mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke

kondisi

kondisi

reset reset 

, meskipun

, meskipun

clock clock 

tidak

tidak

runningrunning

. Sinyal dengan lebar

. Sinyal dengan lebar

kurang dari 1,5 mikrodetik t

kurang dari 1,5 mikrodetik tidak menjamin terjadinya kondisi

idak menjamin terjadinya kondisi

reset reset 

..

8.

8. AV

AV

CCCC

((

 Analog Common-Collector Voltage Analog Common-Collector Voltage))

AV

AV

CCCC

adalah pin suplai tegangan untuk ADC, PC3, PC0, dan ADC7

adalah pin suplai tegangan untuk ADC, PC3, PC0, dan ADC7

sampai dengan ADC6. Pin ini harus dihubungkan dengan V

sampai dengan ADC6. Pin ini harus dihubungkan dengan V

CCCC

,,

meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, V

meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, V

CCCC

harus

harus

dihubungkan ke AV

dihubungkan ke AV

CCCC

melalui

melalui

low-pass filter low-pass filter 

untuk mengurangi

untuk mengurangi

noise noise

..

9.

9. AREF (

AREF (

 Analog Reference Analog Reference

))

Berfungsi sebagai pin

Berfungsi sebagai pin

analog referenceanalog reference

untuk ADC.

untuk ADC.

10.

10. ADC7 sampai dengan ADC6

ADC7 sampai dengan ADC6

Berfungsi sebagai analog

(25)

13

13

II.2.2.1 CPU (

II.2.2.1 CPU (Central Processing UnitCentral Processing Unit))

Bagian ini berfungsi mengendalikan seluruh operasi pada

Bagian ini berfungsi mengendalikan seluruh operasi pada

mikrokontroler. Unit ini terbagi atas dua bagian, yaitu unit

mikrokontroler. Unit ini terbagi atas dua bagian, yaitu unit

pengendali atau CU (

pengendali atau CU (

Control Unit Control Unit 

) dan unit aritmatika dan

) dan unit aritmatika dan

logika atau ALU (

logika atau ALU (

  Aritmetic Logic Unit   Aritmetic Logic Unit 

) Fungsi utama unit

) Fungsi utama unit

pengendali adalah mengambil instruksi dari memori (

pengendali adalah mengambil instruksi dari memori (

 fetch fetch

))

kemudian menterjemahkan susunan instruksi tersebut menjadi

kemudian menterjemahkan susunan instruksi tersebut menjadi

kumpulan proses kerja sederhana (

kumpulan proses kerja sederhana (

decodedecode

), dan melaksanakan

), dan melaksanakan

urutan instruksi sesuai dengan langkah-langkah yang telah

urutan instruksi sesuai dengan langkah-langkah yang telah

ditentukan program (

ditentukan program (

executeexecute

). Unit aritmatika dan logika

). Unit aritmatika dan logika

merupakan bagian yang berurusan dengan operasi aritmatika

merupakan bagian yang berurusan dengan operasi aritmatika

seperti penjumlahan, pengurangan, serta manipulasi data secara

seperti penjumlahan, pengurangan, serta manipulasi data secara

logika seperti operasi AND, OR,

logika seperti operasi AND, OR, dan perbandingan

dan perbandingan

55

..

II.2.2.2 Bagian Masukan/Keluaran (I/O) II.2.2.2 Bagian Masukan/Keluaran (I/O)

Bagian ini berfungsi sebagai alat komunikasi serpih tunggal

Bagian ini berfungsi sebagai alat komunikasi serpih tunggal

dengan peranti di luar sistem. Ada dua macam peranti I/O yang

dengan peranti di luar sistem. Ada dua macam peranti I/O yang

digunakan, yaitu peranti untuk hubungan serial UART

digunakan, yaitu peranti untuk hubungan serial UART

((

Universal Asynchronous Receiver Transmitter Universal Asynchronous Receiver Transmitter 

) dan peranti

) dan peranti

untuk hubungan paralel yang disebut dengan PIO (

untuk hubungan paralel yang disebut dengan PIO (

Paralel Input Paralel Input  Output 

Output 

))

66

..

55Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 11Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 11 66Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 51-52Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 51-52

(26)

II.2.2.3

II.2.2.3Special Function RegisterSpecial Function Register (SFR)(SFR)

Mikrokontroler mempunyai sebuah peta memori yang

Mikrokontroler mempunyai sebuah peta memori yang

disebut sebagai

disebut sebagai

Special Function Register Special Function Register 

(SFR) . Port 0 berada

(SFR) . Port 0 berada

di alamat 80h, port 1 90h, port 2 A0h dan P3 di alamat B0h.

di alamat 80h, port 1 90h, port 2 A0h dan P3 di alamat B0h.

Sedangkan SBUF (

Sedangkan SBUF (

Serial Buffer Serial Buffer 

) untuk komunikasi serial berada

) untuk komunikasi serial berada

pada alamat 99h.

pada alamat 99h.

II.2.3 Sensor II.2.3 Sensor

Pada sistem elektronis,

Pada sistem elektronis, sensor dipandang sebagai sebuah perangkat

sensor dipandang sebagai sebuah perangkat

atau

atau

devicedevice

yang berfungsi untuk mengubah suatu besaran fisik menjadi

yang berfungsi untuk mengubah suatu besaran fisik menjadi

besaran listrik, sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian

besaran listrik, sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian

listrik atau sistem digital. Terkait dengan perkembangan teknologi yang

listrik atau sistem digital. Terkait dengan perkembangan teknologi yang

begitu luar biasa, pada saat ini banyak sensor telah difabrikasi dengan

begitu luar biasa, pada saat ini banyak sensor telah difabrikasi dengan

ukuran sangat kecil sampai orde nanometer sehingga menjadikan sensor

ukuran sangat kecil sampai orde nanometer sehingga menjadikan sensor

sangat mudah digunakan dan dihemat energinya.

sangat mudah digunakan dan dihemat energinya.

77

Fraden (2003) mendefinisikan sensor sebagai “

Fraden (2003) mendefinisikan sensor sebagai “

Peranti yangPeranti yang menerima sebuah stimulus dan meresponnya dengan sebuah sinyal menerima sebuah stimulus dan meresponnya dengan sebuah sinyal listrik”.

listrik”.

Lebih jauh Fraden mendefinisikan stimulus, atau rangsangan,

Lebih jauh Fraden mendefinisikan stimulus, atau rangsangan,

sebagai kuantitas, sifat, atau kondisi tertentu yang dapat dirasakan dan

sebagai kuantitas, sifat, atau kondisi tertentu yang dapat dirasakan dan

diubah menjadi sinyal listrik.

diubah menjadi sinyal listrik. Tujuan dari sebuah sensor adalah merespon

Tujuan dari sebuah sensor adalah merespon

sejenis masukan dan mengubah masukan tersebut menjadi sinyal listrik.

sejenis masukan dan mengubah masukan tersebut menjadi sinyal listrik.

Keluaran (

Keluaran (

output output 

) dari sensor dapat berupa arus atau beda potensial.

) dari sensor dapat berupa arus atau beda potensial.

77Iwan Setiawan, S.T, M.T. 2009.Iwan Setiawan, S.T, M.T. 2009. Buku Ajar Sensor dan Transduser, Buku Ajar Sensor dan Transduser,Fakultas Teknik UniversitasFakultas Teknik Universitas

Diponegoro. Semarang. halaman 1. Diponegoro. Semarang. halaman 1.

(27)

15

15

Setiap sensor pada prinsipnya adalah pengubah energi (

Setiap sensor pada prinsipnya adalah pengubah energi (

energyenergy converter 

converter 

).

).

II.2.3.1 Karakteristik Statik Sensor II.2.3.1 Karakteristik Statik Sensor

Karakterisasi sensor dilakukan adalah untuk mengetahui

Karakterisasi sensor dilakukan adalah untuk mengetahui

”performance”

”performance”

dari sensor yang telah dirancang. Dalam hal ini

dari sensor yang telah dirancang. Dalam hal ini

sensor dianggap sebagai

sensor dianggap sebagai

”black box””black box”

yang karakteristiknya

yang karakteristiknya

ditentukan oleh hubungan antara sinyal keluaran dan sinyal

ditentukan oleh hubungan antara sinyal keluaran dan sinyal

masukan. Karakteristik statis sebuah sensor dapat dicirikan

masukan. Karakteristik statis sebuah sensor dapat dicirikan

sebagai berikut:

sebagai berikut:

a.

a. Akurasi (

Akurasi (

 Accuracy Accuracy

))

Akurasi menyatakan kedekatan nilai hasil pengukuran

Akurasi menyatakan kedekatan nilai hasil pengukuran

dengan nilai sesungguhnya (

dengan nilai sesungguhnya (

true valuetrue value

) atau nilai yang

) atau nilai yang

dianggap benar (

dianggap benar (

accepted valueaccepted value

). Akurasi bisa diekspresikan

). Akurasi bisa diekspresikan

dalam inakurasi (

dalam inakurasi (

 Inaccuracy Inaccuracy

).

).

b.

b. Presisi (

Presisi (

PrecisionPrecision

))

Presisi dapat diartikan dengan ketepatan dan sangat erat

Presisi dapat diartikan dengan ketepatan dan sangat erat

hubungannya dengan akurasi, atau definisi lainnya yaitu

hubungannya dengan akurasi, atau definisi lainnya yaitu

kedekatan nilai hasil pengukuran berulang. Semakin dekat

kedekatan nilai hasil pengukuran berulang. Semakin dekat

nilai-nilai hasil pengulangannya maka semakin presisi nilai

nilai-nilai hasil pengulangannya maka semakin presisi nilai

pengukuran tersebut. Jika hasil pengukuran saling

pengukuran tersebut. Jika hasil pengukuran saling

berdekatan (mengumpul) maka dikatakan mempunyai

berdekatan (mengumpul) maka dikatakan mempunyai presisi

presisi

tinggi dan sebaliknya jika hasil pengukuran menyebar maka

tinggi dan sebaliknya jika hasil pengukuran menyebar maka

(28)

dikatakan mempunyai presisi rendah. Presisi diindikasikan

dikatakan mempunyai presisi rendah. Presisi diindikasikan

dengan penyebaran distribusi probabilitas. Distribusi yang

dengan penyebaran distribusi probabilitas. Distribusi yang

sempit mempunyai presisi tinggi dan sebaliknya. Ukuran

sempit mempunyai presisi tinggi dan sebaliknya. Ukuran

presisi dapat dinyatakan sebagai standar deviasi (

presisi dapat dinyatakan sebagai standar deviasi (

σσ

). Presisi

). Presisi

tinggi mempunyai nilai standar deviasi kecil

tinggi mempunyai nilai standar deviasi kecil dan sebaliknya.

dan sebaliknya.

Presisi dan akurasi dapat diperlihatkan pada gambar 2.2

Presisi dan akurasi dapat diperlihatkan pada gambar 2.2

di bawah ini:

di bawah ini:

Gambar 2.2 (a). Presisi dan akurasi tinggi, (b). Presisi

Gambar 2.2 (a). Presisi dan akurasi tinggi, (b). Presisi

rendah, akurasi tinggi, (c). Presisi tinggi akurasi rendah,

rendah, akurasi tinggi, (c). Presisi tinggi akurasi rendah,

(d). Presisi dan akurasi rendah.

(d). Presisi dan akurasi rendah.

88

88Alan S. Morris. 2001.Alan S. Morris. 2001. Measurement and Instrumentation Principles, Third Edition Measurement and Instrumentation Principles, Third Edition. Plant A Tree.. Plant A Tree.

Britain. halaman 18 Britain. halaman 18

(29)

17

17

c.

c.

 Repeatability Repeatability  Repeatability

 Repeatability

yaitu kemampuan sensor untuk

yaitu kemampuan sensor untuk

menghasilkan nilai yang sama pada kondisi yang berbeda.

menghasilkan nilai yang sama pada kondisi yang berbeda.

Kedekatan hasil berturut-turut diperoleh dengan metode dan

Kedekatan hasil berturut-turut diperoleh dengan metode dan

kondisi yang sama dalam interval waktu yang singkat.

kondisi yang sama dalam interval waktu yang singkat.

Besarnya

Besarnya

error repeatabilityerror repeatability

dapat dituliskan dalam

dapat dituliskan dalam

persamaan:

persamaan:

%

%

100

100

 x  x FS FS ∆ ∆ = = δ   δ  

(2.1)

(2.1)

dengan:

dengan:

δ  

δ  

::

 Error repeatability Error repeatability

: Nilai Maximum – Nilai Mininimum

: Nilai Maximum –

Nilai Mininimum

FS

FS

::

Full ScaleFull Scale

Grafik untuk menentukan

Grafik untuk menentukan

error repeatabilityerror repeatability

sensor

sensor

disajikan dalam gambar 2.3 berikut ini:

disajikan dalam gambar 2.3 berikut ini:

Gambar 2.3 Grafik penentuan

Gambar 2.3 Grafik penentuan

error repeatabilityerror repeatability

sensor

sensor

(Sumber:

(30)

d.

d. Sensitivita

Sensitivitas

s ((

SensitivitySensitivity

))

Sensitivitas dapat diartikan sebagai kepekaan sensor

Sensitivitas dapat diartikan sebagai kepekaan sensor

terhadap kuantitas yang diukur, yaitu perbandingan kenaikan

terhadap kuantitas yang diukur, yaitu perbandingan kenaikan

keluaran atau respon instrumen terhadap kenaikan masukan

keluaran atau respon instrumen terhadap kenaikan masukan

atau variabel yang diukur. Linieritas sensor juga

atau variabel yang diukur. Linieritas sensor juga

mempengaruhi

sensitivitas

dari

sensor.

Apabila

mempengaruhi

sensitivitas

dari

sensor.

Apabila

tanggapannya linier terhadap stimulus yang diberikan, maka

tanggapannya linier terhadap stimulus yang diberikan, maka

sensitivitasnya akan sama untuk jangkauan pengukuran

sensitivitasnya akan sama untuk jangkauan pengukuran

secara keseluruhan. Untuk fungsi transfer yang linear,

secara keseluruhan. Untuk fungsi transfer yang linear,

sensitivitas sensor dapat diperoleh dari

sensitivitas sensor dapat diperoleh dari

slopeslope

grafik. Fungsi

grafik. Fungsi

transfer adalah karakteristik sensor yang menggambarkan

transfer adalah karakteristik sensor yang menggambarkan

hubungan keluaran yang dihasilkan (

hubungan keluaran yang dihasilkan (

Y Y ii

) terhadap stimulus

) terhadap stimulus

yang diberikan (

yang diberikan (

 X  X ii

). Fungsi tersebut bisa dalam bentuk tabel,

). Fungsi tersebut bisa dalam bentuk tabel,

grafik atau persamaan matematis. Hubungan dari fungsi

grafik atau persamaan matematis. Hubungan dari fungsi

transfer dapat berhubungan secara linier atau nonlinier.

transfer dapat berhubungan secara linier atau nonlinier.



Persamaan fungsi transfer linier

Persamaan fungsi transfer linier

  

   



(2.2)

(2.2)



Persamaan fungsi transfer logaritmik

Persamaan fungsi transfer logaritmik

Y = a + b ln X 

Y = a + b ln X 

(2.3)

(2.3)



Persamaan fungsi transfer eksponensial

Persamaan fungsi transfer eksponensial

Y = ae

Y = aebX bX 

(2. 4)

(2. 4)

Kuantifikasi galat regresi linier dilakukan dengan

Kuantifikasi galat regresi linier dilakukan dengan

menggunakan persamaan jumlah total kuadrat

(31)

19

19

 jumlah kuadrat residual

 jumlah kuadrat residual ((

SSr r 

))

 , ,

yang masing masing dinyatakan

yang masing masing dinyatakan

melalui persamaan berikut ini:

melalui persamaan berikut ini:

S St t 

=

= ∑













(2.5)

(2.5)

S Sr r 

=

=

∑∑ 







  







(2.6)

(2.6)

dengan

dengan

Deviasi

Deviasi standar

standar total

total ::

SS y y

=

=

 

 









(2.7)

(2.7)

Galat taksiran standar :

Galat taksiran standar :

SS y/x y/x

=

=

 

 









(2.8)

(2.8)

Koefisien

Koefisien korelasi

korelasi

::

r r 22

=

=















(2.9)

(2.9)

Keterangan:

Keterangan:

 X   X ii

: Stimulus/rangsangan

: Stimulus/rangsangan

Y ii

: Tanggapan/respon

: Tanggapan/respon

a

a

::

 Intersep Intersep b

b

::

SlopeSlope

e.

e. Linieritas (

Linieritas (

 Linierity Linierity

))

Linieritas yaitu kemampuan sensor untuk membentuk

Linieritas yaitu kemampuan sensor untuk membentuk

hubungan antara output dan input yang diwujudkan dalam

hubungan antara output dan input yang diwujudkan dalam

persamaan garis lurus. Linieritas sangat diharapkan karena

persamaan garis lurus. Linieritas sangat diharapkan karena

segala perhitungan dapat dilakukan dengan mudah jika

segala perhitungan dapat dilakukan dengan mudah jika

sensor dapat diwujudkan dalam persamaan garis lurus.

(32)

Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran

Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran

yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap

yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap

masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh,

masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh,

sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai

sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai

dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini,

dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini,

dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran

dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran

dibandingkan dengan masukannya melalui sebuah grafik.

dibandingkan dengan masukannya melalui sebuah grafik.

Pendekatan sifat linieritas sensor dapat dilakukan dengan

Pendekatan sifat linieritas sensor dapat dilakukan dengan

metode kuadrat terkecil

metode kuadrat terkecil

(least square)(least square)

, , yaitu

yaitu dengan

dengan cara

cara

menentukan konstanta regresinya. Untuk menentukan

menentukan konstanta regresinya. Untuk menentukan

slopeslope

((

bb

) dan

) dan

intersepintersep

((

aa

) dapat digunakan persamaan sebagai

) dapat digunakan persamaan sebagai

berikut:

berikut:

( (

))

22 22 22

∑ ∑

∑ ∑

− − − − = = ii ii ii ii ii ii ii  X   X   X   X  n n Y  Y   X   X   X   X   X   X  Y  Y  a a

(2.10)

(2.10)

( (

))

22 22

∑ ∑

− − − − = = ii ii ii ii ii ii  X   X   X   X  n n Y  Y   X   X  Y  Y   X   X  n n b b

(2.11)

(2.11)

dengan

dengan

a a

::

 Intersep Intersep b b

::

SlopeSlope  X   X ii

: Stimulus

: Stimulus

Y ii

: Tanggapan/respon

: Tanggapan/respon

n

n

: Jumlah data

: Jumlah data

Gambar

Gambar 2.1 Konfigurasi pin Mikrokontroler ATmega8Gambar 2.1 Konfigurasi pin Mikrokontroler ATmega8 (Sumber
Gambar  2.2  (a).  Presisi  dan  akurasi  tinggi,  (b).  PresisiGambar  2.2  (a).  Presisi  dan  akurasi  tinggi,  (b)
Grafik  untuk  menentukan
Gambar 2.4 (a). Grafik linieritas, (b) grafik nonlinieritasGambar 2.4 (a). Grafik linieritas, (b) grafik nonlinieritas 99
+7

Referensi

Dokumen terkait

Yang kedua kita belajar dari Yusuf bahwa kita dapat setia melawan godaan seksual jika kita memiliki strategi yang benar.. Hari ke hari Teri menggodai

Efek ekstrak daun sirih ( Piper betle L.) pada pengobatan scabies hewan ternak kambing kacang ( Capra hircus )*. Nur Sriani Rezki * , Abdul Wahid Jamaluddin, Muhammad

Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,100 > 0,05 artinya keseluruhan variabel penjualan personal, promosi penjualan, citra bank secara bersamaan

Mereka bisa mendapatkan pelayanan ini selama masih merasa membutuhkan. Bila perlu dapat diberikan terus walaupun Ieiah berada pada tahap pemeliharaan atau

crus-galli pada pertanaman monokultur mulai menurun ketika populasi 2 gulma/pot dan peningkatan populasi lebih dari 2 gulma/pot menunjukkan jumlah daun gulma yang tidak

Sedangkan nilai persentase Komposisi jenis teripang (Holothuriidae) di perairan lamun dan karang didapatkan 2 jenis yaitu H. Kelimpahan teripang pada ekosistem lamun terdiri

Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa proses tahapan diantaranya adalah persiapan bahan baku limbah ebi, persiapan larutan yang akan digunakan selama penelitian,

158.114 Pasal 1 dari peraturan pernikahan campuran atau GHR Reglement op de Gemengde Huwelijken tersebut menyatakan: “Yang dimaksud dengan pernikahan campuran ialah pernikahan