SISTEM PERINGATAN DINI KEBOCORAN GAS ELPIJI SISTEM PERINGATAN DINI KEBOCORAN GAS ELPIJI DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR HS-133 BERBASIS DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR HS-133 BERBASIS
MIKROKONTROLER ATmega8 MIKROKONTROLER ATmega8
Skripsi Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1 Mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Fisika Program Studi Fisika
Diajukan oleh: Diajukan oleh: FURKONUDIN FURKONUDIN 06620010 06620010 Kepada Kepada
PROGRAM STUDI FISIKA PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERM NEGERI I SUNAN KALIJAGASUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2011
ii ii
PERNYATAAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 16 Februari 2011 Yogyakarta, 16 Februari 2011
Furkonudin Furkonudin
iii iii Assalamu’alaiku
Assalamu’alaikum Wr.Wm Wr.Wbb
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, penulis bersyukur kehadirat Allah SWT Alhamdulillahirobbil ‘alamin, penulis bersyukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang serta senantiasa mencurahkan Rahmat dan yang Maha Pengasih dan Penyayang serta senantiasa mencurahkan Rahmat dan Hidayah kepada hamba-Nya sehingga penulisan Skripsi ini dapat terselesaikan. Hidayah kepada hamba-Nya sehingga penulisan Skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga keselamatan dan kesejahteraan senantiasa terlimpah kepada Nabi Semoga keselamatan dan kesejahteraan senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memandu manusia menuju jalan kebenaran di dunia Muhammad SAW, yang telah memandu manusia menuju jalan kebenaran di dunia dan akhirat.
dan akhirat.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, mulai dari persiapan hingga Skripsi ini selesai dikerjakan. Untuk berbagai pihak, mulai dari persiapan hingga Skripsi ini selesai dikerjakan. Untuk itu dalam
itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.
1. Bapak Prof. Dr. Musa Asyarie, selaku Rektor UIN Sunan KalijagaBapak Prof. Dr. Musa Asyarie, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yogyakarta. 2.
2. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains danProf. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalij
Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.aga Yogyakarta. 3.
3. Bapak Thaqibul Fikri Niyartama, M.Si selaku Kepala Jurusan Program StudiBapak Thaqibul Fikri Niyartama, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Fisika, sekaligus sebagai Dosen Penasehat Akademik Penulis.
Fisika, sekaligus sebagai Dosen Penasehat Akademik Penulis. 4.
4. Ibu Widayanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing I penulisan skripsi penulis,Ibu Widayanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing I penulisan skripsi penulis, terimakasih atas waktu dan saran yang telah diberi
terimakasih atas waktu dan saran yang telah diberikan.kan. 5.
5. Ibu Retno Rahmawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing II penulisan skripsiIbu Retno Rahmawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing II penulisan skripsi penulis, terimakasih atas motivasi untuk segera lulus, saran dan koreksi yang penulis, terimakasih atas motivasi untuk segera lulus, saran dan koreksi yang telah diberikan.
iv iv 6.
6. Dosen Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN SunanDosen Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah
Kalijaga Yogyakarta yang telah mengajarkan dan membagikan ilmunya.mengajarkan dan membagikan ilmunya. 7.
7. Seluruh staf dan karyawan dibagian Tata Usaha Fakultas Sains dan TeknologiSeluruh staf dan karyawan dibagian Tata Usaha Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Yogyakarta. 8.
8. Ayah dan ibunda tercinta yang selalu memberi dukungan, do’a dan nasihatAyah dan ibunda tercinta yang selalu memberi dukungan, do’a dan nasihat kepada penulis, nasihat ayah dan ibu kan ku
kepada penulis, nasihat ayah dan ibu kan ku ingat dan kukerjakan.ingat dan kukerjakan. 9.
9. Kang Amir yang menjadi motivator bagiku untuk dapat terus menuntut ilmu.Kang Amir yang menjadi motivator bagiku untuk dapat terus menuntut ilmu. 10.
10. Adikku I’ing dan Amy mengingatmu membuatku malu tuk berlama-lamaAdikku I’ing dan Amy mengingatmu membuatku malu tuk berlama-lama duduk dibangku kuliah.
duduk dibangku kuliah. 11.
11. Chayang Roik yang setia Chayang Roik yang setia menemani walau bagaimanapun keadaankumenemani walau bagaimanapun keadaanku.. 12.
12. Seluruh teman-teman Fisika angkatan 2006,Seluruh teman-teman Fisika angkatan 2006, Yamyam Suriba, Jheng Tom2,Yamyam Suriba, Jheng Tom2, Say, Mumun, Pak Danang, Muse, Fuad, Dyas, Madeceng,
Say, Mumun, Pak Danang, Muse, Fuad, Dyas, Madeceng, semogasemoga kebersamaan kita selama ini akan terus terjalin.
kebersamaan kita selama ini akan terus terjalin.
Dengan segala keterbatasan penulis menyadari bahwa masih banyak Dengan segala keterbatasan penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu Saran dan kritik yang kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu Saran dan kritik yang konstruktif
konstruktif dari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan dandari semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan dan peningkatan skripsi ini.
peningkatan skripsi ini. Akhirnya, penu
Akhirnya, penulis hanya lis hanya bisa mendoakabisa mendoakan semoga Allah men semoga Allah membalas semuambalas semua kebaikan-keb
kebaikan-kebaikan mereka selama ini. aikan mereka selama ini. Aamiin….Aamiin….
Yogyakarta, 16 Februari 2011 Yogyakarta, 16 Februari 2011
Penulis Penulis
v v
Motto:
Motto:
Motto:
Motto:
Motto:
Motto:
Motto:
Motto:
1.
1. “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”.
orang-orang yang khusyu”.
(Qs. Al-Baqarah : 45).
(Qs. Al-Baqarah : 45).
2.
2. “Allah
“Allah
tidak
tidak
membebani
membebani
seseorang
seseorang
melainkan
melainkan
sesuai
sesuai
dengan
dengan
kesanggupannya, dia mendapat pahala dari kebaikan yang dilakukannya
kesanggupannya, dia mendapat pahala dari kebaikan yang dilakukannya
dan mendapat siksa dari kejahatan
dan mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya”
yang diperbuatnya”
(QS Al-Baqarah : 286)
(QS Al-Baqarah : 286)
3.
3. Sebelum tidur, maafkan seluruh manusia, cuci hati dengan pemaafan
Sebelum tidur, maafkan seluruh manusia, cuci hati dengan pemaafan
sebanyak tujuh kali, dan untuk yang kedelapan kalinya lumurilah dengan
sebanyak tujuh kali, dan untuk yang kedelapan kalinya lumurilah dengan
ampunan, niscaya akan mendapatkan kedamaian hati.
ampunan, niscaya akan mendapatkan kedamaian hati.
4.
4. Ilmu itu teman akrab dalam kesepian, sahabat dalam keterasingan,
Ilmu itu teman akrab dalam kesepian, sahabat dalam keterasingan,
pengawas dalam kesendirian, penunjuk jalan kearah yang benar, penolong
pengawas dalam kesendirian, penunjuk jalan kearah yang benar, penolong
disaat sulit dan simpanan setelah
disaat sulit dan simpanan setelah kematian
kematian
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Skripsi ini kupersembahkan untuk
1.
1. Ayah dan ibunda tercinta
Ayah dan ibunda tercinta
2.
2. Kang Amir dan kedua adikku “Amy” n “I’ing”
Kang Amir dan kedua adikku “Amy” n “I’ing”
3.
3. Chayang Roik yang setia
Chayang Roik yang setia menemani bagaimanapun keadaanku
menemani bagaimanapun keadaanku
4.
vi vi DAFTAR ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN JUDUL HALAMAN
HALAMAN PENGESAHAN PENGESAHAN ... ... ii HALAMAN
HALAMAN PERNYATAAN PERNYATAAN KEASLIAN KEASLIAN ... ... iiii KATA
KATA PENGANTAR PENGANTAR ... ... iiiiii PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN ... .. vv DAFTAR
DAFTAR ISI ISI ... ... vivi DAFTAR
DAFTAR TABEL TABEL ... .. viiiviii DAFTAR
DAFTAR GAMBAR GAMBAR ... ... ixix DAFTAR
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN ... ... xx INTISARI
INTISARI ... ... xixi
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Latar Belakang Belakang Masalah Masalah ... ... 11 I.2
I.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... ... 33 I.3
I.3 Batasan Batasan Masalah Masalah ... ... 33 I.4
I.4 Tujuan Tujuan Penelitian Penelitian ... ... 44 I.5
I.5 Manfaat Manfaat Penelitian Penelitian ... ... 44 I.6
I.6 Keaslian Keaslian Penelitian Penelitian ... ... 44
BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1
II.1 Tinjauan Tinjauan Pustaka Pustaka ... ... 55 II.2
II.2 Landasan Landasan Teori Teori ... ... 66 II.2.1
II.2.1 Liquified Petroleum Gas Liquified Petroleum Gas (LPG) (LPG) ... ... 66 II.2.2
II.2.2 Mikrokontroler Mikrokontroler ATmega8 ATmega8 ... ... 88 II.2.2.1 CPU (
II.2.2.1 CPU (Central Processing Unit Central Processing Unit ) ) ... ... 1313 II.2.2.2
II.2.2.2 Bagian Bagian Masukan/KeluaraMasukan/Keluaran n (I/O) (I/O) ... ... 1313 II.2.2.3
II.2.2.3 Special Function Register Special Function Register (SFR) (SFR) ... ... 1414 II.2.3
vii vii BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN III.1
III.1 Alat dan Alat dan Bahan Bahan ... ... 2525 III.2
III.2 Desain Desain Blok Blok ... .. 2626 III.3
III.3 Prosedur Prosedur Kerja Kerja Penelitian Penelitian ... ... 2828 III.4 Rangkaian
III.4 Rangkaian Power Supply Adaptor Power Supply Adaptor (PSA) (PSA) ... .. 2929 III.5
III.5 Rangkaian Rangkaian Minimum Minimum Mikrokontroler Mikrokontroler ATmega8 ATmega8 ... ... 2929 III.6 Rangkaian
III.6 Rangkaian Buzzer Buzzer /Alarm /Alarm ... ... 3030 III.7 Rangkaian
III.7 Rangkaian Interface Interface LCD LCD ... ... 3131 III.8 Konversi Tegangan
III.8 Konversi Tegangan Output Output Menjadi SatuanMenjadi Satuan ppm ppm (( part per million part per million) ) ... ... 3232 III.9
III.9 Langkah Langkah Pengujian Pengujian Sistem Sistem Deteksi Deteksi Gas Gas Elpiji Elpiji ... ... 3434 III.10
III.10 Cara Cara Kerja Kerja Sistem Sistem ... ... 3535
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1
IV.1 Hasil Hasil Pengujian Pengujian ... ... 3636 IV.1.1 Pengujian
IV.1.1 Pengujian Deteksi Stimulus Pada Deteksi Stimulus Pada Hasil PerancangaHasil Perancangan Sistem Sensor n Sistem Sensor 3636 IV.1.2
IV.1.2 Karakterisasi Karakterisasi Sistem Sistem Sensor...Sensor... .. 3838 IV.2
IV.2 PembahasaPembahasan...n... .. 4343
BAB V KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN V.1 V.1 Kesimpulan Kesimpulan ... ... 4747 V.2 V.2 Saran Saran ... ... 4747 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA ... ... 4949 LAMPIRAN LAMPIRAN... ... 5151
viii viii
DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 2.1 2.1 Bagian Bagian Dalam Dalam Sensor Sensor HS-133 HS-133 ... ... 2323 Tabel 4.1 Data pengujian jarak deteksi terhadap konsentrasi gas elpiji
Tabel 4.1 Data pengujian jarak deteksi terhadap konsentrasi gas elpiji (( ppm ppm) ) 3737 Tabel 4.2
Tabel 4.2 Output Output tegangan sensor (tegangan sensor (V V ) dan konsentrasi gas () dan konsentrasi gas ( ppm ppm) ) ... ... 3838 Tabel
ix ix Gambar
Gambar 2.1 2.1 Konfigurasi Konfigurasi pin pin Mikrokontroler Mikrokontroler ATmega8 ATmega8 ... ... 99 Gambar
Gambar 2.2 2.2 Presisi Presisi dan dan Akurasi Akurasi ... .. 1616 Gambar 2.3 Grafik penentuan
Gambar 2.3 Grafik penentuan error repeatabilityerror repeatability sensor sensor ... ... 1717 Gambar
Gambar 2.4 2.4 Grafik Grafik linieritas linieritas dan dan nonlinieritas nonlinieritas ... ... 2121 Gambar
Gambar 2.5 2.5 Grafik Grafik sensitivitas sensitivitas sensor sensor HS-133 HS-133 ... .. 2222 Gambar
Gambar 2.6 2.6 Struktur Struktur bagian bagian dalam dalam sensor sensor HS-133 HS-133 ... ... 2222 Gambar
Gambar 2.7. 2.7. Rangkaian Rangkaian pengukuran pengukuran parameter parameter listrik listrik H-133 H-133 ... .. 2424 Gambar
Gambar 3.1 3.1 Desain Desain blok blok sistem sistem deteksi deteksi ... ... 2626 Gambar
Gambar 3.2 3.2 Diagram Diagram Alir Alir Penelitian Penelitian ... ... 2828 Gambar 3.3 Rangkaian
Gambar 3.3 Rangkaian Power Supply Adaptor Power Supply Adaptor (PSA) (PSA) ... ... 2929 Gambar
Gambar 3.4 3.4 Rangkaian Rangkaian Minimum Minimum Mikrokontroler Mikrokontroler ATmega8 ATmega8 ... .. 3030 Gambar 3.5 Rangkaian
Gambar 3.5 Rangkaian Buzzer Buzzer /Alarm... /Alarm... 3131 Gambar 3.6 Rangkaian
Gambar 3.6 Rangkaian Interface Interface LCD LCD ... ... 3232 Gambar
Gambar 3.7 3.7 Rangkaian Rangkaian Sensor Sensor HS-133 HS-133 ... ... 3333 Gambar
Gambar 3.8 3.8 Diagram Diagram alir alir cara cara kerja kerja sistem sistem peringatan peringatan dini dini kebocoran kebocoran gas... gas... 3535 Gambar
Gambar 4.1 4.1 Tampilan Tampilan sistem sistem saat saat mendeteksi mendeteksi gas gas elpiji elpiji ... ... 3636 Gambar 4.2 Grafik hubungan jarak deteksi terhadap konsentrasi gas (
Gambar 4.2 Grafik hubungan jarak deteksi terhadap konsentrasi gas ( ppm ppm) ) .. .. 3737 Gambar 4.3 Grafik hubungan tegangan sensor terhadap konsentrasi gas (
Gambar 4.3 Grafik hubungan tegangan sensor terhadap konsentrasi gas ( ppm ppm) ) 3939 Gambar
x x
DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 1 Surat Surat Persetujuan Persetujuan Skripsi Skripsi ... ... 5151 Lampiran 2 Perhitungan karakteristik sensor dengan metode
Lampiran 2 Perhitungan karakteristik sensor dengan metode least squareleast square ... ... 5252 Lampiran
Lampiran 3 3 Proses Proses Pembuatan Pembuatan Alat Alat ... ... 5353 Lampiran 4
Lampiran 4 Listing Listing Program Program MenggunakaMenggunakan n Bahasa Bahasa C C ... ... 5656 Lampiran
Lampiran 5 5 Kode Kode ASCII ASCII Bahasa Bahasa C C ... ... 6363 Lampiran 6 LPG Gas Sensor HS-133
Lampiran 6 LPG Gas Sensor HS-133 SpesificationsSpesifications... ... 6565 Lampiran 7 ATMEL
xi xi Furkonudin Furkonudin 06620010 06620010 INTISARI INTISARI
Telah berhasil dibuat seperangkat sistem sensor peringatan dini
Telah berhasil dibuat seperangkat sistem sensor peringatan dini kebocoran gaskebocoran gas elpiji dengan menggunakan sensor HS-133. Sistem sensor ini mampu mendeteksi elpiji dengan menggunakan sensor HS-133. Sistem sensor ini mampu mendeteksi dan me
dan menampilkan knampilkan konsentrasi onsentrasi gas egas elpiji yang lpiji yang terdeteksi terdeteksi melalui LCD melalui LCD dalamdalam satuan ppm. Sistem sensor yang menggunakan sensor HS-133 yang telah satuan ppm. Sistem sensor yang menggunakan sensor HS-133 yang telah dihasilkan dari penelitian ini kemudian dikarakterisasi agar dapat digunakan dihasilkan dari penelitian ini kemudian dikarakterisasi agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji.
sebagai alat pendeteksi gas elpiji.
Penelitian ini menggunakan mikrokontroler ATmega8 sebagai sistem kontrol Penelitian ini menggunakan mikrokontroler ATmega8 sebagai sistem kontrol dari sinyal masukan dan keluaran. Hasil akuisisi data dari penelitian ini dianalisis dari sinyal masukan dan keluaran. Hasil akuisisi data dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendeka
dengan menggunakan pendekatan metode kuadrat tan metode kuadrat terkecil (terkecil ( least squareleast square).).
Dari hasil analisis data diperoleh variabel karakterisasi antara lain: nilai Dari hasil analisis data diperoleh variabel karakterisasi antara lain: nilai sensitivitas sebesar 0,000107
sensitivitas sebesar 0,000107 Volt/ppmVolt/ppm, galat taksiran standar sebesar 0,419338,, galat taksiran standar sebesar 0,419338, error repeatability
error repeatability sebesar 5,645%, jangkauan pengukuran sampai dengan 20.000sebesar 5,645%, jangkauan pengukuran sampai dengan 20.000 ppm
ppm, dan, dan Zero of Set Zero of Set sebesar 0,6sebesar 0,6 Volt Volt .. Kata kunci:
1 1 BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah I.1 Latar Belakang Masalah
Maraknya kebakaran dan kecelakaan yang disebabkan oleh bocor dan Maraknya kebakaran dan kecelakaan yang disebabkan oleh bocor dan meledaknya tabung gas elpiji akhir-akhir ini, menjadi hal yang menakutkan meledaknya tabung gas elpiji akhir-akhir ini, menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat pengguna gas tersebut. Maraknya kejadian tersebut tidak bagi masyarakat pengguna gas tersebut. Maraknya kejadian tersebut tidak hanya menimbulkan kontroversi tapi juga kecaman dari berbagai kalangan hanya menimbulkan kontroversi tapi juga kecaman dari berbagai kalangan terhadap pemerintah yang telah melakukan konversi gas. Bagi sebagian terhadap pemerintah yang telah melakukan konversi gas. Bagi sebagian kalangan, pemerintah dianggap telah mengirimkan bom waktu bagi rakyatnya. kalangan, pemerintah dianggap telah mengirimkan bom waktu bagi rakyatnya. Elpiji sudah tidak lagi menjadi barang mewah, dan telah menjelma menjadi Elpiji sudah tidak lagi menjadi barang mewah, dan telah menjelma menjadi barang kebutuhan rumah tangga modern. Meskipun demikian, kewaspadaan barang kebutuhan rumah tangga modern. Meskipun demikian, kewaspadaan saat menggunakan elpiji tidak boleh dilupakan. Apalagi belakangan ini telah saat menggunakan elpiji tidak boleh dilupakan. Apalagi belakangan ini telah banyak beredar tabung gas palsu tanpa logo SNI (Standar Nasional Indonesia). banyak beredar tabung gas palsu tanpa logo SNI (Standar Nasional Indonesia). Salah satu resiko penggunaan gas elpiji adalah terjadinya kebocoran pada Salah satu resiko penggunaan gas elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas tersebut.
tabung atau instalasi gas tersebut.
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menyatakan, kasus Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri menyatakan, kasus ledakan yang dipicu tabung gas elpiji ukuran 3 Kg diberbagai wilayah di ledakan yang dipicu tabung gas elpiji ukuran 3 Kg diberbagai wilayah di Indonesia murni disebabkan karena faktor
Indonesia murni disebabkan karena faktor human error.human error. Ito Sumardi (2010)Ito Sumardi (2010) menjelaskan selain faktor
menjelaskan selain faktor human error,human error, ditemukan laporan kebocoran tabungditemukan laporan kebocoran tabung gas yang disebabkan tabung sudah mengalami korosi. Penyebab lainnya gas yang disebabkan tabung sudah mengalami korosi. Penyebab lainnya adalah adanya upaya pengoplosan yang membuat rusaknya aksesori seperti adalah adanya upaya pengoplosan yang membuat rusaknya aksesori seperti selang,
Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tetapi bila demikian akan sulit Pada awalnya, gas elpiji tidak berbau, tetapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari hal tersebut, dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari hal tersebut, Pertamina menambahkan gas
Pertamina menambahkan gas mercaptane,mercaptane, yang baunya khas dan menusuk yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung
tabung gas. gas. Melalui Melalui gasgas mercaptanemercaptane tersebut masyarakat sudah dapattersebut masyarakat sudah dapat menghindari ledakan gas LPG, yaitu dengan cara pendeteksian bau gas dengan menghindari ledakan gas LPG, yaitu dengan cara pendeteksian bau gas dengan indra pencium/hidung. Namun karena keterbatasan dari indra pencium indra pencium/hidung. Namun karena keterbatasan dari indra pencium tersebut, bau gas yang tercium terkadang tidak dihiraukan dan tidak tersebut, bau gas yang tercium terkadang tidak dihiraukan dan tidak menjadikannya waspada. Akibatnya kecelakaan yang diakibatkan oleh menjadikannya waspada. Akibatnya kecelakaan yang diakibatkan oleh kebocoran tabung gas pun tidak dapat dihindari.
kebocoran tabung gas pun tidak dapat dihindari. Elpiji merupakan campuran dari berbagai
Elpiji merupakan campuran dari berbagai hidrokarbon,hidrokarbon, sebagai hasilsebagai hasil penyulingan minyak mentah yang berbentuk gas. Dengan menambah tekanan penyulingan minyak mentah yang berbentuk gas. Dengan menambah tekanan atau menurunkan suhunya sehingga elpiji menjadi berbentuk cair. Gas elpiji atau menurunkan suhunya sehingga elpiji menjadi berbentuk cair. Gas elpiji terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar sehingga kebocoran peralatan terkenal dengan sifatnya yang mudah terbakar sehingga kebocoran peralatan elpiji beresiko tinggi terhadap kebakaran. Dikarenakan sifatnya yang sensitif, elpiji beresiko tinggi terhadap kebakaran. Dikarenakan sifatnya yang sensitif, maka perlu adanya perhatian khusus terhadap bahan bakar jenis ini.
maka perlu adanya perhatian khusus terhadap bahan bakar jenis ini.
Pada penelitian sebelumnya telah dibuat suatu alat yang dapat Pada penelitian sebelumnya telah dibuat suatu alat yang dapat mendeteksi kebocoran gas elpiji. Namun pada penelitian tersebut hanya mendeteksi kebocoran gas elpiji. Namun pada penelitian tersebut hanya sebatas membunyikan sirine sebagai tanda peringatan dan hanya mampu sebatas membunyikan sirine sebagai tanda peringatan dan hanya mampu menampilkan level kondisi (level aman, level waspada, level bahaya) pada menampilkan level kondisi (level aman, level waspada, level bahaya) pada tampilan
tampilan displaydisplaynya. Pada penelitian ini dibuat sistem pendeteksi bau gasnya. Pada penelitian ini dibuat sistem pendeteksi bau gas dengan fasilitas
dengan fasilitas displaydisplay LCD (LCD ( Liquid Cristal Display Liquid Cristal Display) yang menampilkan) yang menampilkan konsentrasi gas berbasiskan mikrokontroler ATmega8 dan sensor HS-133. konsentrasi gas berbasiskan mikrokontroler ATmega8 dan sensor HS-133.
3 3
Sistem ini memiliki kelebihan dalam sistem komunikasi yaitu memberikan Sistem ini memiliki kelebihan dalam sistem komunikasi yaitu memberikan informasi konsentrasi gas, agar dapat selalu diamati oleh pengguna. Selain itu informasi konsentrasi gas, agar dapat selalu diamati oleh pengguna. Selain itu sistem juga dilengkapi dengan
sistem juga dilengkapi dengan buzzer buzzer sebagai sirine dan LED indikator jikasebagai sirine dan LED indikator jika terdeteksi adanya gas.
terdeteksi adanya gas.
I.2 Rumusan Masalah I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah yang Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah yang relevan dengan judul yang ada yaitu:
relevan dengan judul yang ada yaitu: 1.
1. Bagaimanakah membuat seperangkat sistem peringatan dini kebocoran gasBagaimanakah membuat seperangkat sistem peringatan dini kebocoran gas elpiji dengan menggunakan sensor HS-133?
elpiji dengan menggunakan sensor HS-133? 2.
2. Bagaimanakah karakteristik sensor HS-133 yang dihasilkan dari penelitianBagaimanakah karakteristik sensor HS-133 yang dihasilkan dari penelitian ini agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji?
ini agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji?
I.3 Batasan Masalah I.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi pada Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut ini:
hal-hal berikut ini: 1.
1. Sensor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor HS-133.Sensor yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensor HS-133. 2.
2. Sistem berbasis mikrokontroller ATmega8 yang bertugas untuk mengaturSistem berbasis mikrokontroller ATmega8 yang bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan sistem yang dirakit.
seluruh kegiatan sistem yang dirakit. 3.
3. Tanda bahaya dari kebocoran gas akan ditampilkan melalui LCD berupaTanda bahaya dari kebocoran gas akan ditampilkan melalui LCD berupa nilai konsentrasi gas dengan satuan
nilai konsentrasi gas dengan satuan ppm ppm (part per million)(part per million) dandan buzzer buzzer sebagai sistem peringatan dini.
I.4 Tujuan Penelitian I.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
1. Merancang dan mengimplementasikan suatu sistem yang dapat memantauMerancang dan mengimplementasikan suatu sistem yang dapat memantau dan mendeteksi adanya kebocoran gas elpiji dengan menggunakan sensor dan mendeteksi adanya kebocoran gas elpiji dengan menggunakan sensor HS-133
HS-133 2.
2. Mengkarakterisasi sistem sensor HS-133 yang dihasilkan dari penelitianMengkarakterisasi sistem sensor HS-133 yang dihasilkan dari penelitian ini agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji.
ini agar dapat digunakan sebagai alat pendeteksi gas elpiji.
I.5 Manfaat Penelitian I.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1.
1. Menanggulangi kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran gas elpiji.Menanggulangi kebakaran yang diakibatkan oleh kebocoran gas elpiji. 2.
2. Menghindari kecelakaan akibat kebocoran dan meledaknya tabung gasMenghindari kecelakaan akibat kebocoran dan meledaknya tabung gas elpiji
elpiji 3.
3. MengurangiMengurangi human error human error akibat salah dalam melakukan pengukuranakibat salah dalam melakukan pengukuran konsentrasi gas.
konsentrasi gas.
I.6 Keaslian Penelitian I.6 Keaslian Penelitian
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
55
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Tinjauan Pustaka II.1 Tinjauan Pustaka
Risdianto Yuli Hermansyah, (2006):
Risdianto Yuli Hermansyah, (2006):
Sistem Pemantau Keadaan RumahSistem Pemantau Keadaan Rumah dan Kantor dari Bahaya Kebakaran dan Penyusup,dan Kantor dari Bahaya Kebakaran dan Penyusup,
Skripsi Jurusan Fisika
Skripsi Jurusan Fisika
Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA UGM. Penelitian ini berlatar belakang
Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA UGM. Penelitian ini berlatar belakang
maraknya kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini. Sensor yang digunakan
maraknya kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini. Sensor yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sensor suhu yaitu LM35. SMS dapat digunakan
dalam penelitian ini adalah sensor suhu yaitu LM35. SMS dapat digunakan
untuk dapat menyampaikan informasi tanda bahaya kebakaran kepada pemilik
untuk dapat menyampaikan informasi tanda bahaya kebakaran kepada pemilik
dengan memasang sensor LM35 pada sistem. Sistem ini dilengkapi
dengan memasang sensor LM35 pada sistem. Sistem ini dilengkapi
fiture fitureSMS, sehingga informasi keadaan rumah
SMS, sehingga informasi keadaan rumah dari bahaya kebakaran dan penyusup
dari bahaya kebakaran dan penyusup
dapat secara langsung diketahui pemilik rumah melalui pesan SMS.
dapat secara langsung diketahui pemilik rumah melalui pesan SMS.
Kesimpulan dari skripsi ini adalah telah berhasil dibuat suatu sistem/alat yang
Kesimpulan dari skripsi ini adalah telah berhasil dibuat suatu sistem/alat yang
dapat memantau keadaan rumah dari
dapat memantau keadaan rumah dari bahaya kebakaran dan penyusup berbasis
bahaya kebakaran dan penyusup berbasis
mikrokontroller dan SMS.
mikrokontroller dan SMS.
Fito Wigunanto Herminawan, (2009):
Fito Wigunanto Herminawan, (2009):
Prototype Sistem Peringatan DiniPrototype Sistem Peringatan Dini Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610, Kebocoran Liquified Petroleum Gas Menggunakan Sensor Gas TGS 2610,Skripsi Jurusan Fisika Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA UGM
Skripsi Jurusan Fisika Elektronika dan Instrumentasi, FMIPA UGM
..Sistem
Sistem
tersebut dibuat dengan tujuan untuk mendeteksi kebocoran gas LPG (
tersebut dibuat dengan tujuan untuk mendeteksi kebocoran gas LPG (
Liquid Liquid Petroleum GasPetroleum Gas
) dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat
) dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat
pengendali yang menghasilkan keluaran berupa level kondisi. Sistem ini tidak
pengendali yang menghasilkan keluaran berupa level kondisi. Sistem ini tidak
dapat menampilkan konsentrasi gas secara
konsentrasi gas. Level aman, waspada dan bahaya disajikan melalui LCD,
konsentrasi gas. Level aman, waspada dan bahaya disajikan melalui LCD,
buzzer
buzzer
/sirine, dan lampu peringatan.
/sirine, dan lampu peringatan.
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berbeda dengan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berbeda dengan penelitian
sebelumnya. Penulis akan membuat seperangkat sistem peringatan dini yang
sebelumnya. Penulis akan membuat seperangkat sistem peringatan dini yang
dapat mendeteksi apabila ada kebocoran gas LPG dengan menggunakan
dapat mendeteksi apabila ada kebocoran gas LPG dengan menggunakan
sensor gas HS-133. Sistem ini memiliki kelebihan dalam sistem komunikasi
sensor gas HS-133. Sistem ini memiliki kelebihan dalam sistem komunikasi
yaitu memberikan informasi konsentrasi gas agar dapat selalu diamati oleh
yaitu memberikan informasi konsentrasi gas agar dapat selalu diamati oleh
pengguna. Selain itu sistem juga dilengkapi dengan
pengguna. Selain itu sistem juga dilengkapi dengan
buzzer buzzersebagai sirine dan
sebagai sirine dan
LED indikator jika terdeteksi
LED indikator jika terdeteksi adanya gas.
adanya gas.
II.2 Landasan Teori II.2 Landasan Teori
II.2.1
II.2.1 Liquified Petroleum Gas Liquified Petroleum Gas (LPG)(LPG) Liquified Petroleum Gas
Liquified Petroleum Gas
(LPG), merupakan gas hasil produksi dari
(LPG), merupakan gas hasil produksi dari
kilang minyak atau kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas
kilang minyak atau kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas
propane
propane
(C
(C
33H
H
88) dan
) dan
butanebutane(C
(C
44H
H
1010) kurang lebih 97% dan selebihnya
) kurang lebih 97% dan selebihnya
adalah gas
adalah gas
pentane pentane(C
(C
55H
H
1212) yang dicairkan. Pertamina memasarkan LPG
) yang dicairkan. Pertamina memasarkan LPG
sejak tahun 1969 dengan merk dagang ELPIJI. Perbandingan komposisi,
sejak tahun 1969 dengan merk dagang ELPIJI. Perbandingan komposisi,
propane
propane
(C
(C
33H
H
88) dan
) dan
butanebutane(C
(C
44H
H
1010) adalah sebesar 30:70. Zat
) adalah sebesar 30:70. Zat
mercaptane
mercaptane
biasa ditambahkan kepada LPG untuk memberikan bau yang
biasa ditambahkan kepada LPG untuk memberikan bau yang
khas, sehingga kebocoran gas dapat dideteksi dengan cepat. Elpiji lebih
khas, sehingga kebocoran gas dapat dideteksi dengan cepat. Elpiji lebih
berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan
berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01 (dibandingkan dengan
udara), tekanan uap Elpiji cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2 Kg/cm
udara), tekanan uap Elpiji cair dalam tabung sekitar 5.0 – 6.2 Kg/cm
22..1177
Berdasarkan komposisi
Berdasarkan komposisi
propane propanedan
dan
butanebutane, LPG dapat dibedakan
, LPG dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
menjadi tiga macam, yaitu:
••
LPG
LPG
propane propane, yang sebagian besar terdiri dari C
, yang sebagian besar terdiri dari C
33••
LPG
LPG
butanebutane, yang sebagian besar terdiri dari C
, yang sebagian besar terdiri dari C
44•• Mix Mix
LPG, yang merupakan campuran dari
LPG, yang merupakan campuran dari
propane propanedan
dan
butanebutane..
Berdasarkan cara pencairannya, LPG dibedakan menjadi dua
Berdasarkan cara pencairannya, LPG dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
macam, yaitu:
1.
1. LPG
LPG
Refrigerated RefrigeratedLPG
LPG
Refrigerated Refrigeratedadalah LPG yang dicairkan dengan cara
adalah LPG yang dicairkan dengan cara
didinginkan (titik cair Propana adalah + -42°C, dan titik cair Butana
didinginkan (titik cair Propana adalah + -42°C, dan titik cair Butana
adalah + -0.5°C). LPG jenis ini umum digunakan untuk
adalah + -0.5°C). LPG jenis ini umum digunakan untuk
mendistribusikan LPG dalam jumlah besar (misalnya, mengirim LPG
mendistribusikan LPG dalam jumlah besar (misalnya, mengirim LPG
dari negara Arab ke Indonesia). Dibutuhkan tangki penyimpanan
dari negara Arab ke Indonesia). Dibutuhkan tangki penyimpanan
khusus yang harus didinginkan agar LPG tetap dapat berbentuk cair
khusus yang harus didinginkan agar LPG tetap dapat berbentuk cair
serta dibutuhkan proses khusus untuk mengubah LPG
serta dibutuhkan proses khusus untuk mengubah LPG
Refrigerated Refrigeratedmenjadi LPG
menjadi LPG
Pressurized Pressurized..
2.
2. LPG
LPG
Pressurized PressurizedLPG
LPG
Pressurized Pressurizedadalah LPG yang dicairkan dengan cara ditekan (4-
adalah LPG yang dicairkan dengan cara ditekan
(4-5 kg/cm
5 kg/cm
22). LPG jenis ini disimpan dalam tabung atau tangki khusus
). LPG jenis ini disimpan dalam tabung atau tangki khusus
yang bertekanan. LPG jenis inilah yang banyak digunakan dalam
yang bertekanan. LPG jenis inilah yang banyak digunakan dalam
berbagai aplikasi di rumah tangga dan industri, karena penyimpanan
berbagai aplikasi di rumah tangga dan industri, karena penyimpanan
dan penggunaannya tidak memerlukan
dan penggunaannya tidak memerlukan
handlinghandlingkhusus seperti LPG
khusus seperti LPG
Refrigerate.Refrigerate.
Elpiji memiliki sifat
Elpiji memiliki sifat yang khas antara lain sebagai berikut:
yang khas antara lain sebagai berikut:
1.
1. Sensitif terhadap api
Sensitif terhadap api
2.
2. Bersifat
Bersifat
flammable flammable(mudah terbakar)
(mudah terbakar)
3.
3. Tidak berwarna dan tidak berbau
Tidak berwarna dan tidak berbau
4.
4. Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran LPG
Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran LPG
akan membentuk gas secara cepat, dan memuai
akan membentuk gas secara cepat, dan memuai
5.
5. LPG menghambur di udara secara perlahan sehingga sukar
LPG menghambur di udara secara perlahan sehingga sukar
mengetahuinya secara dini
mengetahuinya secara dini
6.
6. Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara sehingga cenderung
Berat jenis LPG lebih besar dari pada udara sehingga cenderung
bergerak kebawah
bergerak kebawah
7.
7. Daya pemanasannya cukup tinggi, namun tidak
Daya pemanasannya cukup tinggi, namun tidak meninggalkan debu
meninggalkan debu
dan abu (sisa pembakaran).
dan abu (sisa pembakaran).
22II.2.2 Mikrokontroler ATmega8 II.2.2 Mikrokontroler ATmega8
ATmega8 merupakan seri mikrokontroler 8-bit buatan Atmel,
ATmega8 merupakan seri mikrokontroler 8-bit buatan Atmel,
berbasis arsitektur RISC
berbasis arsitektur RISC
(Reduced Instruction Set Computer (Reduced Instruction Set Computer). Hampir
). Hampir
semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus
semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus
clock clock. AVR mempunyai 32
. AVR mempunyai 32
register
register
general-purposegeneral-purpose,,
timer/counter,timer/counter,fleksibel dengan mode
fleksibel dengan mode
comparecompare,,
interrupt internalinterrupt internal
dan
dan
eksternaleksternal, serial UART (
, serial UART (
Universal AsynchronousUniversal Asynchronous Receiver TransmitterReceiver Transmitter
), PWT (
), PWT (
Programmable Watchdog Timer Programmable Watchdog Timer), dan
), dan
99
mode
mode
power saving power saving, ADC (
, ADC (
Analog to Digital Converter Analog to Digital Converter) dan PWM
) dan PWM
((
Pulse-width modulationPulse-width modulation) internal. Keluarga AVR juga mempunyai
) internal. Keluarga AVR juga mempunyai
In In System Programmable Flash on-chipSystem Programmable Flash on-chip
yang mengijinkan memori program
yang mengijinkan memori program
untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI
untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI
((
Serial Programmable InterfaceSerial Programmable Interface). Mikrokontroler Atmega8 memiliki 28
). Mikrokontroler Atmega8 memiliki 28
Pin dengan internal ADC (
Pin dengan internal ADC (
Analog to Digital Converter Analog to Digital Converter))
33. Konfigurasi
. Konfigurasi
PIN ATmega8 dapat diperlihatkan pada gambar 2.1 berikut
PIN ATmega8 dapat diperlihatkan pada gambar 2.1 berikut ini:
ini:
Gambar 2.1 Konfigurasi pin Mikrokontroler ATmega8
Gambar 2.1 Konfigurasi pin Mikrokontroler ATmega8
(Sumber
(Sumber
::Data Sheet ATMEL
Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09)
No. Rev.2486V–AVR–05/09)
Mikrokontroler ATmega8 sebagaimana diperlihatkan pada
Mikrokontroler ATmega8 sebagaimana diperlihatkan pada
gambar 2.1 memiliki
gambar 2.1 memiliki
feature featuresebagai berikut
sebagai berikut
44::
••
Kecepatan berope
Kecepatan beroperasi mulai dari 0 Hz
rasi mulai dari 0 Hz -16 MHz
-16 MHz
33Data Sheet Data Sheet ATMEL No. RATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halamev.2486V–AVR–05/09, halaman an 3-43-4 44Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 1Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 1
••
Memori: 8 Kb flash
Memori: 8 Kb flash
memorymemory, 512 bytes EEPROM (
, 512 bytes EEPROM (
Electrically Electrically Erasable Programmable Read-Only MemoryErasable Programmable Read-Only Memory
)) , 1 Kb internal SRAM
, 1 Kb internal SRAM
((
Static Random-Access MemoryStatic Random-Access Memory))•• Time/Counter Time/Counter
Dua buah 8 bit
Dua buah 8 bit
timer/counter timer/counter,,
Satu buah 16 bit
Satu buah 16 bit
timer/counter timer/counter,,
••
ADC (
ADC (
Analog to Digital Analog to Digital Converter Converter) internal dengan spesifikasi:
) internal dengan spesifikasi:
Delapan kanal yang dapat
Delapan kanal yang dapat digunakan secara bergantian,
digunakan secara bergantian,
Resolusi mencapai 10 bit,
Resolusi mencapai 10 bit,
Tersedia 2,56 V tegangan referensi internal.
Tersedia 2,56 V tegangan referensi internal.
••
Tegangan operasi mulai 4.5 volt sampai 5.5
Tegangan operasi mulai 4.5 volt sampai 5.5 volt
volt
Deskripsi dan fungsi dasar dari pin-pin mikrokontroler ATmega8 adalah
Deskripsi dan fungsi dasar dari pin-pin mikrokontroler ATmega8 adalah
sebagai berikut:
sebagai berikut:
1.
1. V
V
CCCC((
Common-Collector VoltageCommon-Collector Voltage))Berfungsi sebagai penyuplai tegangan digital. Besarnya tegangan
Berfungsi sebagai penyuplai tegangan digital. Besarnya tegangan
berkisar antara 4,5V – 5,5V
berkisar antara 4,5V – 5,5V
2.
2. GND
GND
Ground
Ground
, sebagai referensi nol
, sebagai referensi nol suplai tegangan digital.
suplai tegangan digital.
3.
3. PORT B (PB7 sampai dengan P
PORT B (PB7 sampai dengan PB0)
B0)
PORTB adalah
PORTB adalah
port portI/O dua-arah (
I/O dua-arah (
bidirectionalbidirectional) 8-bit dengan resistor
) 8-bit dengan resistor
pull-uppull-up
internal yang dapat dipilih.
internal yang dapat dipilih.
Buffer Bufferkeluaran
keluaran
port portini memiliki
ini memiliki
karakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai
11
11
sink
sink
. Ketika digunakan sebagai
. Ketika digunakan sebagai
input input, pin yang di
, pin yang di
pull-low pull-lowsecara
secara
eksternal akan memancarkan arus jika resistor
eksternal akan memancarkan arus jika resistor
pull-up pull-up-nya diaktifkan.
-nya diaktifkan.
Pin-pin PORTB akan berada pada kondisi
Pin-pin PORTB akan berada pada kondisi
tri-statetri-stateketika RESET
ketika RESET
aktif, meskipun clock tidak
aktif, meskipun clock tidak
runningrunning..
4.
4. PORT C (PC5
PORT C (PC5 sampai d
sampai dengan
engan PC0)
PC0)
PORTC adalah
PORTC adalah
port portI/O dua-arah (
I/O dua-arah (
bidirectionalbidirectional) 7-bit dengan resistor
) 7-bit dengan resistor
pull-uppull-up
internal yang dapat dipilih.
internal yang dapat dipilih.
Buffer Bufferkeluaran port ini memiliki
keluaran port ini memiliki
karakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai
karakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai
sourcesourceataupun
ataupun
sinksink
. Ketika digunakan sebagai
. Ketika digunakan sebagai
input input, pin yang di
, pin yang di
pull-low pull-lowsecara
secara
eksternal akan memancarkan arus jika resistor
eksternal akan memancarkan arus jika resistor
pull-up pull-up-nya diaktifkan.
-nya diaktifkan.
Pin-pin PORTC akan berada pada kondisi
Pin-pin PORTC akan berada pada kondisi
tri-statetri-stateketika RESET
ketika RESET
aktif, meskipun
aktif, meskipun
clock clocktidak
tidak
runningrunning..
5.
5. PC6 /
PC6 /
RESET RESETJika
Jika
FuseFuseRSTDISBL (
RSTDISBL (
Reset Disable Reset Disable) diprogram, maka PC6
) diprogram, maka PC6
berfungsi sebagai pin I/O akan tetapi dengan karakteristik yang
berfungsi sebagai pin I/O akan tetapi dengan karakteristik yang
berbeda dengan PC5 sampai dengan PC0. Jika
berbeda dengan PC5 sampai dengan PC0. Jika
fuse fuseRSTDISBL
RSTDISBL
((
Reset Disable Reset Disable) tidak diprogram, maka PC6 berfungsi sebagai
) tidak diprogram, maka PC6 berfungsi sebagai
masukan
masukan
reset reset. Sinyal
. Sinyal
lowlowpada pin ini dengan lebar minimum 1,5
pada pin ini dengan lebar minimum 1,5
mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke kondisi
mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke kondisi
reset reset,,
meskipun
meskipun
clock clocktidak
tidak
runningrunning..
6.
6. PORT D (PD7
PORT D (PD7 sampai dengan PD0)
sampai dengan PD0)
PORTD adalah
PORTD adalah
port portI/O dua-arah (
I/O dua-arah (
bidirectionalbidirectional) 8-bit dengan resistor
) 8-bit dengan resistor
pull-upkarakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai
karakteristik yang simetrik ketika digunakan sebagai
sourcesourceataupun
ataupun
sinksink
. Ketika digunakan sebagai
. Ketika digunakan sebagai
input input, pin yang di
, pin yang di
pull-low pull-lowsecara
secara
eksternal akan memancarkan arus jika resistor
eksternal akan memancarkan arus jika resistor
pull-up pull-up-nya diaktifkan.
-nya diaktifkan.
Pin-pin PORTD akan berada pada kondisi
Pin-pin PORTD akan berada pada kondisi
tri-statetri-stateketika RESET
ketika RESET
aktif, meskipun
aktif, meskipun
clock clocktidak
tidak
runningrunning..
7.
7. RESET
RESET
Berfungsi sebagai pin masukan
Berfungsi sebagai pin masukan
reset reset. Sinyal
. Sinyal
lowlowpada pin ini dengan
pada pin ini dengan
lebar minimum 1,5 mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke
lebar minimum 1,5 mikrodetik akan membawa mikrokontroler ke
kondisi
kondisi
reset reset, meskipun
, meskipun
clock clocktidak
tidak
runningrunning. Sinyal dengan lebar
. Sinyal dengan lebar
kurang dari 1,5 mikrodetik t
kurang dari 1,5 mikrodetik tidak menjamin terjadinya kondisi
idak menjamin terjadinya kondisi
reset reset..
8.
8. AV
AV
CCCC((
Analog Common-Collector Voltage Analog Common-Collector Voltage))AV
AV
CCCCadalah pin suplai tegangan untuk ADC, PC3, PC0, dan ADC7
adalah pin suplai tegangan untuk ADC, PC3, PC0, dan ADC7
sampai dengan ADC6. Pin ini harus dihubungkan dengan V
sampai dengan ADC6. Pin ini harus dihubungkan dengan V
CCCC,,
meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, V
meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, V
CCCCharus
harus
dihubungkan ke AV
dihubungkan ke AV
CCCCmelalui
melalui
low-pass filter low-pass filteruntuk mengurangi
untuk mengurangi
noise noise
..
9.
9. AREF (
AREF (
Analog Reference Analog Reference))
Berfungsi sebagai pin
Berfungsi sebagai pin
analog referenceanalog referenceuntuk ADC.
untuk ADC.
10.
10. ADC7 sampai dengan ADC6
ADC7 sampai dengan ADC6
Berfungsi sebagai analog
13
13
II.2.2.1 CPU (
II.2.2.1 CPU (Central Processing UnitCentral Processing Unit))
Bagian ini berfungsi mengendalikan seluruh operasi pada
Bagian ini berfungsi mengendalikan seluruh operasi pada
mikrokontroler. Unit ini terbagi atas dua bagian, yaitu unit
mikrokontroler. Unit ini terbagi atas dua bagian, yaitu unit
pengendali atau CU (
pengendali atau CU (
Control Unit Control Unit) dan unit aritmatika dan
) dan unit aritmatika dan
logika atau ALU (
logika atau ALU (
Aritmetic Logic Unit Aritmetic Logic Unit) Fungsi utama unit
) Fungsi utama unit
pengendali adalah mengambil instruksi dari memori (
pengendali adalah mengambil instruksi dari memori (
fetch fetch))
kemudian menterjemahkan susunan instruksi tersebut menjadi
kemudian menterjemahkan susunan instruksi tersebut menjadi
kumpulan proses kerja sederhana (
kumpulan proses kerja sederhana (
decodedecode), dan melaksanakan
), dan melaksanakan
urutan instruksi sesuai dengan langkah-langkah yang telah
urutan instruksi sesuai dengan langkah-langkah yang telah
ditentukan program (
ditentukan program (
executeexecute). Unit aritmatika dan logika
). Unit aritmatika dan logika
merupakan bagian yang berurusan dengan operasi aritmatika
merupakan bagian yang berurusan dengan operasi aritmatika
seperti penjumlahan, pengurangan, serta manipulasi data secara
seperti penjumlahan, pengurangan, serta manipulasi data secara
logika seperti operasi AND, OR,
logika seperti operasi AND, OR, dan perbandingan
dan perbandingan
55..
II.2.2.2 Bagian Masukan/Keluaran (I/O) II.2.2.2 Bagian Masukan/Keluaran (I/O)
Bagian ini berfungsi sebagai alat komunikasi serpih tunggal
Bagian ini berfungsi sebagai alat komunikasi serpih tunggal
dengan peranti di luar sistem. Ada dua macam peranti I/O yang
dengan peranti di luar sistem. Ada dua macam peranti I/O yang
digunakan, yaitu peranti untuk hubungan serial UART
digunakan, yaitu peranti untuk hubungan serial UART
((
Universal Asynchronous Receiver Transmitter Universal Asynchronous Receiver Transmitter) dan peranti
) dan peranti
untuk hubungan paralel yang disebut dengan PIO (
untuk hubungan paralel yang disebut dengan PIO (
Paralel Input Paralel Input OutputOutput
))
66..
55Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 11Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 11 66Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 51-52Data Sheet ATMEL No. Rev.2486V–AVR–05/09, halaman 51-52
II.2.2.3
II.2.2.3Special Function RegisterSpecial Function Register (SFR)(SFR)
Mikrokontroler mempunyai sebuah peta memori yang
Mikrokontroler mempunyai sebuah peta memori yang
disebut sebagai
disebut sebagai
Special Function Register Special Function Register(SFR) . Port 0 berada
(SFR) . Port 0 berada
di alamat 80h, port 1 90h, port 2 A0h dan P3 di alamat B0h.
di alamat 80h, port 1 90h, port 2 A0h dan P3 di alamat B0h.
Sedangkan SBUF (
Sedangkan SBUF (
Serial Buffer Serial Buffer) untuk komunikasi serial berada
) untuk komunikasi serial berada
pada alamat 99h.
pada alamat 99h.
II.2.3 Sensor II.2.3 Sensor
Pada sistem elektronis,
Pada sistem elektronis, sensor dipandang sebagai sebuah perangkat
sensor dipandang sebagai sebuah perangkat
atau
atau
devicedeviceyang berfungsi untuk mengubah suatu besaran fisik menjadi
yang berfungsi untuk mengubah suatu besaran fisik menjadi
besaran listrik, sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian
besaran listrik, sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian
listrik atau sistem digital. Terkait dengan perkembangan teknologi yang
listrik atau sistem digital. Terkait dengan perkembangan teknologi yang
begitu luar biasa, pada saat ini banyak sensor telah difabrikasi dengan
begitu luar biasa, pada saat ini banyak sensor telah difabrikasi dengan
ukuran sangat kecil sampai orde nanometer sehingga menjadikan sensor
ukuran sangat kecil sampai orde nanometer sehingga menjadikan sensor
sangat mudah digunakan dan dihemat energinya.
sangat mudah digunakan dan dihemat energinya.
77Fraden (2003) mendefinisikan sensor sebagai “
Fraden (2003) mendefinisikan sensor sebagai “
Peranti yangPeranti yang menerima sebuah stimulus dan meresponnya dengan sebuah sinyal menerima sebuah stimulus dan meresponnya dengan sebuah sinyal listrik”.listrik”.
Lebih jauh Fraden mendefinisikan stimulus, atau rangsangan,
Lebih jauh Fraden mendefinisikan stimulus, atau rangsangan,
sebagai kuantitas, sifat, atau kondisi tertentu yang dapat dirasakan dan
sebagai kuantitas, sifat, atau kondisi tertentu yang dapat dirasakan dan
diubah menjadi sinyal listrik.
diubah menjadi sinyal listrik. Tujuan dari sebuah sensor adalah merespon
Tujuan dari sebuah sensor adalah merespon
sejenis masukan dan mengubah masukan tersebut menjadi sinyal listrik.
sejenis masukan dan mengubah masukan tersebut menjadi sinyal listrik.
Keluaran (
Keluaran (
output output) dari sensor dapat berupa arus atau beda potensial.
) dari sensor dapat berupa arus atau beda potensial.
77Iwan Setiawan, S.T, M.T. 2009.Iwan Setiawan, S.T, M.T. 2009. Buku Ajar Sensor dan Transduser, Buku Ajar Sensor dan Transduser,Fakultas Teknik UniversitasFakultas Teknik Universitas
Diponegoro. Semarang. halaman 1. Diponegoro. Semarang. halaman 1.
15
15
Setiap sensor pada prinsipnya adalah pengubah energi (
Setiap sensor pada prinsipnya adalah pengubah energi (
energyenergy converterconverter
).
).
II.2.3.1 Karakteristik Statik Sensor II.2.3.1 Karakteristik Statik Sensor
Karakterisasi sensor dilakukan adalah untuk mengetahui
Karakterisasi sensor dilakukan adalah untuk mengetahui
”performance”
”performance”
dari sensor yang telah dirancang. Dalam hal ini
dari sensor yang telah dirancang. Dalam hal ini
sensor dianggap sebagai
sensor dianggap sebagai
”black box””black box”yang karakteristiknya
yang karakteristiknya
ditentukan oleh hubungan antara sinyal keluaran dan sinyal
ditentukan oleh hubungan antara sinyal keluaran dan sinyal
masukan. Karakteristik statis sebuah sensor dapat dicirikan
masukan. Karakteristik statis sebuah sensor dapat dicirikan
sebagai berikut:
sebagai berikut:
a.
a. Akurasi (
Akurasi (
Accuracy Accuracy))
Akurasi menyatakan kedekatan nilai hasil pengukuran
Akurasi menyatakan kedekatan nilai hasil pengukuran
dengan nilai sesungguhnya (
dengan nilai sesungguhnya (
true valuetrue value) atau nilai yang
) atau nilai yang
dianggap benar (
dianggap benar (
accepted valueaccepted value). Akurasi bisa diekspresikan
). Akurasi bisa diekspresikan
dalam inakurasi (
dalam inakurasi (
Inaccuracy Inaccuracy).
).
b.
b. Presisi (
Presisi (
PrecisionPrecision))
Presisi dapat diartikan dengan ketepatan dan sangat erat
Presisi dapat diartikan dengan ketepatan dan sangat erat
hubungannya dengan akurasi, atau definisi lainnya yaitu
hubungannya dengan akurasi, atau definisi lainnya yaitu
kedekatan nilai hasil pengukuran berulang. Semakin dekat
kedekatan nilai hasil pengukuran berulang. Semakin dekat
nilai-nilai hasil pengulangannya maka semakin presisi nilai
nilai-nilai hasil pengulangannya maka semakin presisi nilai
pengukuran tersebut. Jika hasil pengukuran saling
pengukuran tersebut. Jika hasil pengukuran saling
berdekatan (mengumpul) maka dikatakan mempunyai
berdekatan (mengumpul) maka dikatakan mempunyai presisi
presisi
tinggi dan sebaliknya jika hasil pengukuran menyebar maka
tinggi dan sebaliknya jika hasil pengukuran menyebar maka
dikatakan mempunyai presisi rendah. Presisi diindikasikan
dikatakan mempunyai presisi rendah. Presisi diindikasikan
dengan penyebaran distribusi probabilitas. Distribusi yang
dengan penyebaran distribusi probabilitas. Distribusi yang
sempit mempunyai presisi tinggi dan sebaliknya. Ukuran
sempit mempunyai presisi tinggi dan sebaliknya. Ukuran
presisi dapat dinyatakan sebagai standar deviasi (
presisi dapat dinyatakan sebagai standar deviasi (
σσ). Presisi
). Presisi
tinggi mempunyai nilai standar deviasi kecil
tinggi mempunyai nilai standar deviasi kecil dan sebaliknya.
dan sebaliknya.
Presisi dan akurasi dapat diperlihatkan pada gambar 2.2
Presisi dan akurasi dapat diperlihatkan pada gambar 2.2
di bawah ini:
di bawah ini:
Gambar 2.2 (a). Presisi dan akurasi tinggi, (b). Presisi
Gambar 2.2 (a). Presisi dan akurasi tinggi, (b). Presisi
rendah, akurasi tinggi, (c). Presisi tinggi akurasi rendah,
rendah, akurasi tinggi, (c). Presisi tinggi akurasi rendah,
(d). Presisi dan akurasi rendah.
(d). Presisi dan akurasi rendah.
8888Alan S. Morris. 2001.Alan S. Morris. 2001. Measurement and Instrumentation Principles, Third Edition Measurement and Instrumentation Principles, Third Edition. Plant A Tree.. Plant A Tree.
Britain. halaman 18 Britain. halaman 18
17
17
c.
c.
Repeatability Repeatability RepeatabilityRepeatability
yaitu kemampuan sensor untuk
yaitu kemampuan sensor untuk
menghasilkan nilai yang sama pada kondisi yang berbeda.
menghasilkan nilai yang sama pada kondisi yang berbeda.
Kedekatan hasil berturut-turut diperoleh dengan metode dan
Kedekatan hasil berturut-turut diperoleh dengan metode dan
kondisi yang sama dalam interval waktu yang singkat.
kondisi yang sama dalam interval waktu yang singkat.
Besarnya
Besarnya
error repeatabilityerror repeatabilitydapat dituliskan dalam
dapat dituliskan dalam
persamaan:
persamaan:
%
%
100
100
x x FS FS ∆ ∆ = = δ δ(2.1)
(2.1)
dengan:
dengan:
δδ
::
Error repeatability Error repeatability∆
∆
: Nilai Maximum – Nilai Mininimum
: Nilai Maximum –
Nilai Mininimum
FS
FS
::
Full ScaleFull ScaleGrafik untuk menentukan
Grafik untuk menentukan
error repeatabilityerror repeatabilitysensor
sensor
disajikan dalam gambar 2.3 berikut ini:
disajikan dalam gambar 2.3 berikut ini:
Gambar 2.3 Grafik penentuan
Gambar 2.3 Grafik penentuan
error repeatabilityerror repeatabilitysensor
sensor
(Sumber:
d.
d. Sensitivita
Sensitivitas
s ((
SensitivitySensitivity))
Sensitivitas dapat diartikan sebagai kepekaan sensor
Sensitivitas dapat diartikan sebagai kepekaan sensor
terhadap kuantitas yang diukur, yaitu perbandingan kenaikan
terhadap kuantitas yang diukur, yaitu perbandingan kenaikan
keluaran atau respon instrumen terhadap kenaikan masukan
keluaran atau respon instrumen terhadap kenaikan masukan
atau variabel yang diukur. Linieritas sensor juga
atau variabel yang diukur. Linieritas sensor juga
mempengaruhi
sensitivitas
dari
sensor.
Apabila
mempengaruhi
sensitivitas
dari
sensor.
Apabila
tanggapannya linier terhadap stimulus yang diberikan, maka
tanggapannya linier terhadap stimulus yang diberikan, maka
sensitivitasnya akan sama untuk jangkauan pengukuran
sensitivitasnya akan sama untuk jangkauan pengukuran
secara keseluruhan. Untuk fungsi transfer yang linear,
secara keseluruhan. Untuk fungsi transfer yang linear,
sensitivitas sensor dapat diperoleh dari
sensitivitas sensor dapat diperoleh dari
slopeslopegrafik. Fungsi
grafik. Fungsi
transfer adalah karakteristik sensor yang menggambarkan
transfer adalah karakteristik sensor yang menggambarkan
hubungan keluaran yang dihasilkan (
hubungan keluaran yang dihasilkan (
Y Y ii) terhadap stimulus
) terhadap stimulus
yang diberikan (
yang diberikan (
X X ii). Fungsi tersebut bisa dalam bentuk tabel,
). Fungsi tersebut bisa dalam bentuk tabel,
grafik atau persamaan matematis. Hubungan dari fungsi
grafik atau persamaan matematis. Hubungan dari fungsi
transfer dapat berhubungan secara linier atau nonlinier.
transfer dapat berhubungan secara linier atau nonlinier.
Persamaan fungsi transfer linier
Persamaan fungsi transfer linier
(2.2)
(2.2)
Persamaan fungsi transfer logaritmik
Persamaan fungsi transfer logaritmik
Y = a + b ln X
Y = a + b ln X
(2.3)
(2.3)
Persamaan fungsi transfer eksponensial
Persamaan fungsi transfer eksponensial
Y = ae
Y = aebX bX
(2. 4)
(2. 4)
Kuantifikasi galat regresi linier dilakukan dengan
Kuantifikasi galat regresi linier dilakukan dengan
menggunakan persamaan jumlah total kuadrat
19
19
jumlah kuadrat residual
jumlah kuadrat residual ((
SSr r))
, ,yang masing masing dinyatakan
yang masing masing dinyatakan
melalui persamaan berikut ini:
melalui persamaan berikut ini:
S St t
=
= ∑
∑
(2.5)
(2.5)
S Sr r=
=
∑∑
(2.6)
(2.6)
dengan
dengan
Deviasi
Deviasi standar
standar total
total ::
SS y y=
=
(2.7)
(2.7)
Galat taksiran standar :
Galat taksiran standar :
SS y/x y/x=
=
(2.8)
(2.8)
Koefisien
Koefisien korelasi
korelasi
::
r r 22=
=
(2.9)
(2.9)
Keterangan:
Keterangan:
X X ii: Stimulus/rangsangan
: Stimulus/rangsangan
YY ii
: Tanggapan/respon
: Tanggapan/respon
a
a
::
Intersep Intersep bb
::
SlopeSlopee.
e. Linieritas (
Linieritas (
Linierity Linierity))
Linieritas yaitu kemampuan sensor untuk membentuk
Linieritas yaitu kemampuan sensor untuk membentuk
hubungan antara output dan input yang diwujudkan dalam
hubungan antara output dan input yang diwujudkan dalam
persamaan garis lurus. Linieritas sangat diharapkan karena
persamaan garis lurus. Linieritas sangat diharapkan karena
segala perhitungan dapat dilakukan dengan mudah jika
segala perhitungan dapat dilakukan dengan mudah jika
sensor dapat diwujudkan dalam persamaan garis lurus.
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran
yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap
yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap
masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh,
masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh,
sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai
sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai
dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini,
dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini,
dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran
dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran
dibandingkan dengan masukannya melalui sebuah grafik.
dibandingkan dengan masukannya melalui sebuah grafik.
Pendekatan sifat linieritas sensor dapat dilakukan dengan
Pendekatan sifat linieritas sensor dapat dilakukan dengan
metode kuadrat terkecil
metode kuadrat terkecil
(least square)(least square), , yaitu
yaitu dengan
dengan cara
cara
menentukan konstanta regresinya. Untuk menentukan
menentukan konstanta regresinya. Untuk menentukan
slopeslope((
bb) dan
) dan
intersepintersep((
aa) dapat digunakan persamaan sebagai
) dapat digunakan persamaan sebagai
berikut:
berikut:
( (
))
22 22 22∑
∑
∑
∑
∑
∑ ∑
∑
∑
∑ ∑
∑
− − − − = = ii ii ii ii ii ii ii X X X X n n Y Y X X X X X X Y Y a a(2.10)
(2.10)
( (
))
22 22∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑ ∑
∑
− − − − = = ii ii ii ii ii ii X X X X n n Y Y X X Y Y X X n n b b(2.11)
(2.11)
dengan
dengan
a a::
Intersep Intersep b b::
SlopeSlope X X ii: Stimulus
: Stimulus
YY ii
: Tanggapan/respon
: Tanggapan/respon
n
n