• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tila Novita*, Erna Juita, S.Pd. M.Si**,Rozana Eka Putri, S.Pd.M.Si**

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tila Novita*, Erna Juita, S.Pd. M.Si**,Rozana Eka Putri, S.Pd.M.Si**"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

CLIFFS EROSION IMPACTS RIVER (STREAMBANK EROSION)

LAND USE CHANGES ON THE FRONT STEM KINALI IN JORONG STYLE VILLAGE KINALI DISTRICT KINALI WEST PASAMAN Tila Novita*, Erna Juita, S.Pd. M.Si**,Rozana Eka Putri, S.Pd.M.Si**

*) the geography education student of STKIP PGRI West Sumatera **) the teacher staff of geography education of STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

Changes in land use is defined as a process of change from the previous land use to another use which can be permanent or temporary. River bank erosion is the erosion caused by the erosion of rock by water flowing from the top of the cliff or by the brunt of the strong currents of the river water in the corners .. This study aimed to describe the impact of erosion cliffs of the river (Streambank Erosion) The Edge of Land Use Change In Jorong Langgam stem Kinali Kinali Desa Kinali District of West Pasaman. This type of research used in this research is descriptive research with quantitative analysis, analyzed, data presentation and conclusion. The results showed that the impact of the erosion of the river bank to changes in land use adalah.1) plantation located along the Batang Kinali Being watershed streams, 2) sedimentation buildup that causes changes in the river flow Kinali.3) stem DAS plantation in Kinali rod along the watershed will be reduced.

Keywords: Impact erosion, rainfall intensity, Vegetation Cover Land, Soil Physical Properties.

1. PENDAHULUAN

Indonesia memiliki lahan yang luas dan subur lahan ini memiliki banyak fungsi lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief tanah, air, vegetasi serta benda yang ada diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan termasuk didalamnya hasil kegiatan manusia dimasa lalu dan sekarang seperti hasil reklamasi laut, pembersihan vegetasi dan juga hasil yang merugikan (FAO dalam Arsyad, 2006). Pada mulanya lahan – lahan di tanah air umumnya merupakan hutan tropika yang subur dan lebat. Lahan hutan yang subur itu dapat kita jumpai dimana saja mulai dari daerah pesisir hingga pada daerah pegunungan.

Sebagai sumber daya yang banyak digunakan, tanah dapat mengalami pengikisan (erosi) akibat bekerjanya gaya-gaya dari agen penyebabnya, misalanya, air hujan, angin, atau hujan. Secara alami tanah mengalami pengikisan atau erosi. Erosi ini sering disebut dengan erosi geologi ataugeological erosison. Erosi ini terjadi akibat adanya perubahan pola penutupan tanah, dari pola alami menjadi pola buatanmanusia. Erosi ini dikenal sebagai “Erosidipercepat” atau acceleratederosion. (Rahim, 2003).

Erosi atau pengikisan adalah proses pelepasan dan pemindahan batuan secara alami dari satu tempat ketempat lain

oleh suatu tenaga pengangkut yang ada di permukaan bumi, antara lain air, angin dan gletser.Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini di perparah oleh aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk, Penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, Perkebunan dan

Perladangan, kegiatan

konstruksi/Pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan.

Penggunaan lahan adalah aktivitas manusia yang dilakukan di atas lahan untuk memenuhi tujuan tertentu. Sedangkan lahan itu merupakan bagian dari bentang alam mencakup lingkungan fisik termasuk iklim, topografi, hidrologi dan vegetasi yang secara langsung potensi akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Tutupan dan penggunaan lahan dapat memiliki sebutan yang sama, adapun system penggunaan lahan merupakan identitas yang mewakili rangkaian beberapa tipe tutupan lahan, Mulyoutami,dkk, dalam Gustian (2013).

Dampak yang ditimbulkan dari erosi tebing sungai ini berupa semakin menyempitnya lahan perkebunan yang ada ditepi sungai batang kinali, kurang nya unsure hara yang ada dalam tanah, penumpukan sedimentasi dan pelebaran sungai.

Dengan demikian untuk mengetahui lebih lanjut penulis mengangkat permasalahan ini dalam sebuah

(3)

3

penelitian yang berjudul”Dampak Erosi Tebing Sungai (Streambank Erosion) Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Pinggir Batang Kinali Di Jorong Langgam Desa Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat”

II. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan Anilisis kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Pourpose Sampling yang mana peneliti sendiri yang menentukan titik sampel yangakan diambil yaitu berupa daerah Hulu DAS Batang Kinali, Tengah dan Hilir. Data yang diambil pada tiap titik sampel diuji Laboratorium.

1. Jenis data

Sesuai denga tujuan penelitian maka jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan primer.

a. Data Sekunder diperoleh melalui data-data yang ada di kantor BAPPEDA, Data curah hujan dari PSDA Sumbar Data sekunder adalah data yang berupa kondisi fisik, kondisi sosial daerah penelitian.

b. Data Primer diperoleh secara langsung dari pengamatan dilapangan dan observasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Riduwan (2012:69) metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Agar data yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan baik maka metode yang digunakan untuk pengambilan data yaitu menggunakan metode pourpose sampling untuk menentukan data kondisi fisik tanah. 3. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian yang akan dilakukan adalah:

a. Data sekunder bersumber dari kantor BAPPEDA Kabupaten Pasaman Barat dan kantor PSDA Sumatera Barat. b. Data primer bersumber dari hasi

pengamatan dilapangan dan observasi dari dampak erosi Tebing Sungai pinggir Batang Kinali di Jorong Langgam Desa Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. 4. Alat dan Bahan penelitian

Alat yang digunakan dalam

penelitian ini ialah:

1. Kamera untuk dokumentasi penelitian 2. Cangkul untuk mengambil tanah

menentukan tekstur, struktur tanah dan permeabilitas tanah.

3. Buku dan Pena untuk mencatat hasil penelitian di lapangan

4. Kantong plastik untuk tempat tanah yang diambil untuk uji laboratorium

Bahan penelitian yanga digunakan: 1. Data curah hujan diperoleh dari kantor

PSDA kabupaten Pasaman Barat. 2. Peta Topografi diperoleh dari kantor

BAPPEDA kabupaten pasaman barat skala 1:160.000

3. Peta Geologi diperoleh dari kantor BAPPEDA pasaman barat skala 1:160.000Peta Penggunaan Lahan diperoleh dari kantor BAPPEDA pasaman barat skala 1:160.000 4. Peta DAS Batang Kinali diperoleh

dari kantor BAPPEDA kabupaten pasaman barat skala 1:160.000 5. Peta jenis tanah dengan ukuran skala

1:160.000

6. Peta Administrasi wilayah jorong langgam desa kinali kabupaten pasaman barat skala 1:160. 000 7. Peta penggunaan lahan Jorong

Langgam Desa Kinali Kabupaten Pasaman Barat skala 1:160.000 8. Peta Sampel Penelitian

5. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan dengan metode survey yang terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pra lapangan tahap lapangan dan tahap pasca lapangan, penjelasan dari tahap-tahap ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pra lapangan a. Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini dilakukan untuk mendapatkan penguasaan teori, materi, dan metoda yang di jadikan landasan berfikir dalam penelitian ini, kajian teori ini dilakukan terhadap buku teori referensi.

b. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk mendapatkan bahan dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini. Data sekunder yang dikumpulkan berupa peta-peta dan data yang berkaitan dengan penelitian .

c. Penyiapan alat-alat yang di butuhkan di lapangan dan pengurusan prosedur untuk melakukan penelitian yang berwenang.

2. Tahap Lapangan

Survey pendahuluan setelah persiapan selesai dilaksanakan survey

(4)

4

pendahuluan ini dilakukan pemeriksa dengan pembetulan terhadapa peta sampel sekaligus untuk mengetahui keadaan daerah penelitian yang sebenarnya di lapangan.

3. Tahap Pasca Lapangan

Pada tahap ini di lakukan penyusunan laporan hasil penelitian dan menyelesaikan peta yang berhubungan dengan hasil penelitian. B. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif kualitatif maka dilakukan analisis Perhitungan curah hujan selama 5 tahun yang dimulai dari tahun 2009-2014 dengan menggunakan rumus curah hujan:

Scmhit Ferguson, dalam Yoga Aribowo. Tahun, 2007.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang Dampak ErosiTebing Sungai (Streambank Erosion) Terhadap perubahan penggunaan lahan pinggir Batang Kinali di Jorong Langgam Desa Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat yang meliputi :1) Intensitas Curah Hujan, 2) Vegetasi penutup lahan 3) Kondisi Fisik Tanah. Berdasarkan hasil penelitian, di peroleh hasil sebagai berikut:

Pertama, dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan dampak erosi tebing sungai pada umumnya terjadi karena banyak intensits curah hujan yang terjadi di daerah penelitian, pada temuan penelitian menunjukkan curah hujan yang tinggi selama 5 tahun terjadi pada tahun 2010 yang mana intensitas curah hujan yang terjadi sebanyak 269,98 mm/thn.

Hal senada dikemukakan oleh Schmit Ferguson (2007), maka daerah penelitian tergolong tipe iklim A yaitu kategori sangat Basah. Oleh karena itu dengan banyak nya intensitas curah hujan yang terjadi di daerah penelitian maka semakin banyak pula perubahan lahan yang terjadi akibat erosi tebing sungai yang memicu terjadi nya perubahan lahan yang berupa: 1. perkebunan yang berada di pinggir sungai menjadi aliran sungai. 2). Penumpukan Sedimentasi yang mengakibatkan perubahan alur sungai pada Das Batang Kinali. 3) Lahan Semakin berkurang terutama lahan yang berada di pinggir batang Kinali tersebut.

Kedua, dilihat dari hasil penelitian Vegetasi penutup lahan yang ada dialiran sungai Das Batang Kinali pada umumnya berupa (semak belukar, talas, akar, sawit dan jagung) vegetasi ini tidak mempunyai akar yang kuat untuk menahan terjadinya erosi tebing sungai disepanjang tebing sungai DAS Batang Kinali tersebut. Vegetasi penutup lahan pada DAS Batang Kinali diJorong Langgam Desa Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat tergolong kritis, karena tidak ada vegetasi yang mampu menahan terjadinya erosi. Vegetasi yang ada umumnya sejenis dan tidak mempunyai perakaran yang kuat. Kondisi ini membuat vegetasi penutup lahan di DAS Batang Kinali tidak dapat dijadikan sebagai penahan terjadinya erosi tebing sungai.

Penelitian yang dilakukan oleh indrayati (2013) bahwa perlindungan permukaan tebing pada aliran sungai Kuantan tergolong baik sehingga dapat mencegah terjadinya erosi, tetapi ada yang cukup kritis, karena tidak ada perlindungan permukaan tebing yang tidak mampu menahan terjadinya erosi tebing sungai.

Hal ini sesuai dengan pendapat Arsyad (2006) bahwa vegetasi penutup berkaitan erat dengan penutup tanah oleh tumbuh-tumbuhan, misalnya tanaman, hutan, dan rumput-rumputan. Vegetasi penutup tanha yang baik seperti rumput yang tebal atau rimba yang lebat akan dapat mencegah terjadinya erosi. Semua tanah tidak dapat dibiarkan tertutup hutan dan padang rumput karena kebutuhan manusia akan pangan, sandang dan pemukiman. Tetapi meskipun dalam usaha pertanian jenis tanaman yang diusahakan memainkan peranan penting dalam mencegah terjadinya erosi. Peranan vegetasi dalam mencegah dan melindungi erosi ditentukan oleh jenis tanah dan kerapatan vegetasi (Thorne dalam Asdak,1995).

Dampak yang ditimbulkan dari minimnya vegetasi yang ada disepanjang aliran DAS Batang Kinali membuat potensi tebing sungai semakin meningkat sehingga berdampak pada lahan yang ada disepanjang aliran DAS Batang Kinali berupa: 1)Lahan yang ada semakin mengecil dan berkurang karena banyak lahan yang terkikis akibat erosi tebing sungai. 2) Penumpukan sedimentasi ang mengakibatkan perubahan alur sungai pada DAS Batang Kinali. 3) Lahan ang ada disepanjang aliran DAS Batang Kinali menjadi aliran sungai akibat dari erosi tebing sungai.

Ketiga, dilihat dari hasil penelitian berdasarkan hasil uji laboratorium

(5)

5

menunjukkan bahwa: Sifat fisik tanah berupa Tekstur, Struktur dan permeabilitas tanah pada masing-masing titik sampel penelitian :

1) Tekstur Tanah

Tekstur tanah pada daerah penelitian di Jorong Langgam Desa Kinali kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat terdiri dari Pasir, Debu dan Liat yang mana persentase pada masing –masing analisis bervariasi antara sampel 1 sampai sampel 3 yang mana tekstur tanah pada daerah penelitian tergolong agak kasar. Penelitian yang dilakukan oleh Indrayati (2013) bahwa tekstur tanah pada daerah penelitian terdiri halus, agak kasar, dan kasar.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hermon (2009) bahwa tekstur tanah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan konsistensi serta struktur tanah, sehingga tanah pasir selalu lepas-lepas dan berbutir tunggal, sedangkan tanah liat selalu sangat teguh dan hampir selalu mampat. Tekstur tanah juga menentukan tata air dalam tanah berupa kemampuan pengikatan air oleh tanah. Tekstur tanah merupakan satu-satunya fisika tanah yang tetap dan tidak mudah diubah oleh manusia, tapi mudah berubah oleh akibat pengaruh erosi tanah, selain itu tekstur tanah juga menentukan tipe struktur dan konsistensi tanah.

2) Struktur tanah

Struktur tanah pada sampel daerah penelitian di Das Batang Kinali Di Jorong Langgam Desa Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat yaitu bervariasi terdiri dari Remah, Gumpal Dan Massif. Struktur tanah adalah susunan geometri dan kerangka dari partikel atau butiran, dan gaya antar partikel yang bekerja pada tanah. Tingkat perkembangan struktur tanah (1) lemah : Bagian struktur tanah yang dapat dilihat, tetapi mudah rusak dan hancur pada waktu diambil profil tanah. (2) sedang : butir-butir struktur tanah agak kuat dan tidak hancur waktu diambil profil tanah. (3) kuat : butir-butir struktur tanah tidak rusak waktu diambil profil tanah dan tetap tidak hancur walaupun digerak-gerakkan (USDA, 1951 dalam Hermon, 2006)

3) Permeabilitas Tanah

Berdasarkan hasil uji labor pada permeabilitas tanah dapat dilihat bahwa permeabilitas tanah yang paling tinggi terdapat didaerah sampel bagian hulu

sehingga tanah rawan terkena erosi dan bahkan sangat rentan sekali dengan erosi. Perubahan lahan yang terjadi pada daerah penelitian yang diakibat oleh erosi tebing sungai bervariasi antara 87m-121m. Pada umumnya tiap daerah titik sampel penelitian mengalami erosi tebing sungai yang mengakibatkan perubahan lahan yang berada disepanjang aliran sungai Das Batang Kinali Di Jorong Langgam Desa Kianli Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Berdasarkan hasil uji laboratorium dari universitas andalas menunjukkan bahwa tekstur,struktur dan permeabilitas tanh ang ada pada daerah penelitian ang terdiri dari sampel 1, 2 dan 3 sangat berpotensi meningkatkan terjadinya erosi tebing sungai hal ini dikareankan tanah nya banak mengandung pasir sehingga berdampak pada: 1) Lahan semakin berkurang. 2) Banak penumpukan sedimentasi mengakibatkan terjadi perubahan dan pelebaran sungai. 3) Lahan yang ada disepanjang aliran DAS Batang Kinali menjadi berkurang dan dialiri oleh sungai Batang Kinali.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Sesuai dengan deskripsi data, analisis dan pembahasan hasil penelitian maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Intensitas curah hujan disetiap masing-masing titik sampel tinggi sehingga hal ini memicu terjadinya erosi tebing sungai yang akan berdampak pada perubahan penggunaan lahan di pinggir batang kinali yang berupa: a). perubahan aliran sungai yang mana kebun sawit dan jagung menjadi aliran sungai. b). Penumpukan sedimentasi yang mengakibatkan terjadinya perubahan aliran sungai dan pelebaran sungai. 3) Lahan yang ada semakin berkurang akibat erosi tebing sungai yang terjadi secara terus menerus. Luas kerusakan lahan yang terjadi pada masing-masing titik sampel penelitian bervariasi antara 87m-121m.

2. Jenis Vegetasi atau penutupan lahan yang ada dilokasi penelitian berupa bervariasi berupa : (semak belukar, akar, pakis, rumput talas, jagung dan kelapa sawit) vegetasi tersebut tergolong kritis karena tidak mampu menahan tanah dari terjadinya erosi. Yang menakibatkan terjadinya

(6)

6

perubahan lahan yang berupa:a.) Lahan semakin berkurang 2) Penumpukan sedimentasi menyebabkan perubahan alur dan pelebaran sungai.3) Lahan yang ada semakin sedikit.

3. Kondisi fisik tanah yang berupa Tekstur, Sruktur, dan Permeabilitas tanah yang telah diuji laboratorium pada lokasi penelitian menunjukkan bahwa pada masing-masing titik sampel yang dimulai dari daerah hulu, tengah, dan hilir menunjukkan daerah ini memang berpotensi terjadinya erosi. b. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:

1. Pada daerah penelitian tingkat intensitas curah hujan sangat tinggi tiap tahunnya maka disarankan agar dilakukan tindakan konservasi mekanik yaitu dengan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi tebing sungai.

2. Untuk vegetasi / penutup lahan penulis menyarankan agar dilakukan tindakan konservasi vegetatif yaitu penanaman tanaman penutup tanah untuk mengurangi daya rusak hujan yang jatuh, jumlah dan daya rusak alira permukaan.

3.

Untuk kondisi fisik pada daerah penelitan penulis menyarankan untuk selalu menjaga dan melestarikan kondisi fisik tanah

.

V.DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala. 1989.Konservasi tanah dan Air. Institu Pertanian.UGM Press. Yogyakarta.

Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. PT. BumiAksara Agustian, Dani.2013. “Dampak Erosi Tebing

Sungai (Streambank Erosion) Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Pinggir Batang Bangko Di Kabupaten Solok Selatan”. Skripsi. STKIP (STKIP) Sumatera Barat.

Christady Hardiyatmo.Hary. 2012. Tanah Dan Erosi Kejadian dan Penanganan. Gadjah Mada University Press

DDIT. 12.Erosi. Pdf. IIlearn.Unand.Ac. Id. Konservasi Tanah dan Air (Erosion).

Hermon Dan Khairani, 2009. Geografi Tanah. Yayasan Jihadul Khair Center

Hermon dan Khairani. 2010. Geografi Tanah Suatu peninjauan Teoritis Metodologis dan Aplikasi proposal penelitian.Yayasan Jihadul Khair Center Indrayati, Titi.2013. “Studi Tingkat Bahaya

Erosi Tebing Sungai Kuantan Di Kenagarian Pondok Parian Lunang Kecamatan Lunang Kabupaten Sijunjung. Skripsi.STKIP PGRI Sumatera Barat.

Lahan pertanian dan perkebunan (2012) diakses tanggal 17 maret 2012 dalam situs http://id.Wikipedia, org/ w/index.php? Title =Pertanian perkebunan dn oldid. Muhjidin, Mawardi. 2011. Tanah-Air-Tanaman

Asas irigasi danKonservasi Tanah.Bursa Ilmu.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian cetakan ke-1, Juli 2011

Rahim Suplin. Efendi. 2003. Pengendalian Erosi Tanahdalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. PT. Bumi Aksara Skripsi ino. Pdf Repository. Unhas. Ac. Id Suja’I, Abu. Analisa faktor penyebab erosi

tebing sungaipada satuan lahan di bentuk lahan aluvial Batang Ulaka Pariaman.

Tika.Papundu 2005. Metode Penelitian Geografi. PT. Bumi Aksara

Sukri. Irwan, Banuwa. 2013. Erosi. Kencana Prenada Media Group

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat

Menica je torej diskretna nakaznica, ker iz nje ni razviden osnovni posel med trasantom in trasatom ter trasantom in remitentom; vse meni ne izjave in menica so celota, tako da

Sistem yang dibangun pada penelitian ini adalah sistem aplikasi kamus software yang dapat digunakan untuk mencari kata dengan struktur data trie dan struktur data

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Menurut Shafee, Roselan dan Sahandri Ghani (2011) menyatakan terdapat empat Batasan yang perlu diambil kira dalam penggunaan humor di sekolah rendah iaitu kawalan

Pada umumnya laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, maka lebih banyak laki-laki yang mengalami ND dibandingkan perempuan (Tanenberg, 2009).. Faktor risiko yang

Teknik dokumentasi maksudnya adalah dengan membaca berulang-ulang terhadap 90 cerita yang digunakan sebagai data penilitian utamanya dalam menentukan klasifikasi,

Selain itu, dalam Tembang Cianjuran Pangapungan (wanda papantunan) merupakan data empirik yang dapat dianalisis dengan lima pembahasan yaitu; struktur, proses