• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DAN SDK SUMBER ANGGARAN APBN TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DAN SDK SUMBER ANGGARAN APBN TAHUN 2019"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DAN

SDK

SUMBER ANGGARAN APBN

TAHUN 2019

DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN

UTARA

(2)

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Laporan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah merupakan salah satu cara untuk evaluasi yang obyektif, efisien dan efektif terhadap kinerja pada seksi pelayanan kesehatan rujukan di Bidang pelayanan kesehatan dan SDK sebagai upaya keberhasilan dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara yang tidak terlepas dari hasil kerja keras semua personal baik dari lintas program dan lintas sektor yang terkait. Dan untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada azas-azas umum penyelenggaraan negara yang meliputi azas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas dan akuntabilitas.

Azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dimana setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta pertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategi yang telah dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya.

Pelayanan kesehatan rujukan sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal.sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel dan untuk bentuk penerapannya dilakukan melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem informasi berbasis computer yang dikenal SIRS online atau system informasi rumah sakit yang online.

Adapun visi program kesehatan dasar dan rujukan adalah masyarakat Kalimantan Utara sehat, mandiri dan berkeadilan dan untuk mencapai visi tersebut telah ditetapkan misi dari program, diantaranya meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan kepada masyarakat, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

(3)

rujukan kepada pemberi pelayanan /rumah sakit, meningkatkan kualitas dan standarisasi pelayanan kesehatan rujukan kepada maskin dan tidak mampu dan meningkatkan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan rujukan.

(4)

Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik khususnya pada seksi pelayanan kesehatan rujukan di Bidang Pelayanan Kesehatan dan SDK yang telah melaksanakan kegiatan dari sumber anggaran yang dibiayai oleh anggaran pembangunan belanja Negara, maka disusun laporan akuntabilitas kinerja setiap tahun.

B. Maksud dan tujuan.

Penyusunann Laporan Akuntabilitas Kinerja Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara ini disusun sesuai dengan program/kegiatan yang secara subtansi memuat keberhasilan maupun permasalahan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2019 yang harus dipertanggungjawabkan.

C. Tugas pokok dan fungsi.

Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu layanan kesehatan primer, kesehatan rujukan, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin, dan kesehatan tradisional.

Bidang Pelayanan Kesehatan melaksanakan fungsi:

a. Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan primer;

b. penyusun an program , koordinasi , pembinaan ,

pengaturan, dan pengendalian

pengembanga n dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan penanggulang an

gawat darurat terpadu,

pelayanan laboratorium

kesehatan dan pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin; dan

c. penyusun an program , koordinasi, pembinaan, pengatura n, dan pengendalian pengembanga n dan peningkata n

mutu pelayanan kesehatan tradisional.

(5)

1. Fungsi Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan pelayanan

kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat,

klinik

dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan dan

pengawasan unit pelayanan darah;

b. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data

pusat

kesehatan masyarakat;

c. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data klinik dan praktek perorangan;

d. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pelayanan bakti sosial/pengobatan massal;

e. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;

f. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan pelayanan

kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta

pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;

g. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;

h. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan

kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta

pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;

i. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah.

(6)

2. Fungsi Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

Fungsi seksi pelayanan kesehatan rujukan sebagai bagian dari bidang pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara , dengan fungsi sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

b. Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

c. Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

d. Mengumpulkan bahan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan, penduduk miskin;

e. Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

f. Melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan supervisi pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

(7)

h. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan

(8)

kesehatan penduduk miskin;

i. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

j. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin; dan

k. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.

3. Fungsi Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisonal

a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit,

pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan

laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit,

pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan

laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

c. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan

pelayanan kesehatanrujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan

laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

d.

mengumpulkan bahan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data

pengembangan pelayanankesehatanrujukan,peningkatan mutudan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu,

(9)

pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan, penduduk miskin; e. melaksanak an pengelolaa n da n pengembang an pelayana n kesehatan

rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium

kesehatan serta

pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin; f.

melaksanakan bimbingan teknis pengembangan

pelayanan kesehatan

(10)

penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, serta

pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;

g. menyiapkan

bahan dan melaksanakan supervisi pelayanan kesehatan rujukan,

peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium

kesehatan, serta

pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin.

h.

melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelayanan kesehatan rujukan,

peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat

darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan

kesehatan penduduk miskin; i.

melaksanak an

evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan pelayanan kesehatan

rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan

laboratorium

kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin; j. menyiapkan bahan dan menyusu n laporan kinerja pelaksanaa n kegiatan pengembangan pelayanan kesehat

an rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulanga n gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin; dan

k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dankewenangannya.

D. Landasan Hukum.

1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

2. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara.

(11)

4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Menkes Nomor : 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

E. Sasaran Program.

1. Meningkatnya kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas untuk memenuhi sarana prasarana dan alat kesehatannya.

2. Menigkatnya kemampuan rumah sakit sebagai pengampu telemedicine. 3. Meningkatnya Kemampuan Rumah Sakit dan puskesmas yang memiliki

pelayanan kesehatan sesuai standar.

4. Meningkatnya kabupaten/kota yang memiliki minimal satu Rumah Sakit Umum Daerahyang tersertifikasi akreditasi dan setiap kecamatan memiliki satu puskesmas yang terakreditasi

5. Pengumpulan data PIS PK dan intervensi lanjutan sesuai dengan 12 indikator yang ditetapkan.

(12)

BAB II. AKUNTABILITAS KINERJA

1. Pengukuran Pencapaian Kinerja

Pengukuran Kinerja dilakukan untuk membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh program kegiatan pada seksi pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan primer dalam kurun waktu Januari sampai dengan Desember 2019.

Untuk mencapai sasaran dimaksud beberapa kegiatan telah dilaksankan dalam mencapai indikator yang telah ditetapkan , yaitu:

1. Kabupaten/Kota dengan rumah sakit siap diakreditasi

a. Kegiatan : Dukungan Peningkatan Mutu dan Akreditasi Rumah Sakit Pemerintah Tujuan pelaksanaan program/kegiatan.

Meningkatnya jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD tersertifikasi akreditasi nasional.

- Rumah Sakit umum daerah di Provinsi Kalimantan Utara

Capaian kinerja dan indikator Kinerja.Capaian kinerja dan indikator Kinerja.

Tabel 1.1 Capaian kinerja Kabupaten/Kota dengan rumah sakit siap diakreditasi, tahun 2019.

CAPAIAN KINERJA NO. KEGIATAN INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI %

KINERJA

1 Dukungan Jumlah kab/kota

Peningkatan Mutu yamg memiliki Kab/kota 1 11 10

dan Akreditasi minimal 1 RSUD 0

Rumah Sakit tersertifikasi Pemerintah akreditasi.

Dalam tabel 4.1 kegiatan anggaran APBN tahun 2019 ini, dengan indikator kinerja terimplementasi kegiatan-kegiatan yang terekapitulasi dari indikator kinerja dengan pencapaian persentase rata-rata sebesar 100 %.

(13)

Gambar. 2.1 Dukungan Peningkatan Mutu dan Akreditasi Rumah Sakit Pemerintah

(14)

Tabel 4.2 Data RSUD Yang Sudah Terakreditasi

NO KAB/KOTA NAMA RUMAH

SAKIT TIPE KODE RS AKREDITASI KEPEMILIKAN

1 TARAKAN RSUD TARAKAN

PROV.KALTARA B 6473016 PARIPURNA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

2 RSUD KOTA

TARAKAN C 6571044 MADYA PEMERINTAH DAERAH KOTA TARAKAN

3 RS AL ILYAS D 6473043 PERDANA TNI ANGKATAN LAUT

4 RS PERTAMEDIKA D 6473043 PERDANA SWASTA/ PT.PERTAMINA BINA MEDIKA

5 BULUNGAN

RSU

DR.H.SOEMARNO SOSROATMOJO

C 6404021 MADYA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

BULUNGAN

6 NUNUKAN RSUD NUNUKAN C 6408025 PARIPURNA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

NUNUKAN

7 RS PRATAMA

SEBATIK D 6504027 -

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

8 RS PRATAMA

SEBUKU D -

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

9 RS PRATAMA

KRAYAN D -

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

10 TANA TIDUNG RSU AKHMAD BERAHIM D 6503002 PERDANA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

TANA TIDUNG

11 MALINAU RSUD MALINAU C 6406012 PARIPURNA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

MALINAU

12 RS PRATAMA LONG

AMPUNG D 6501013 -

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALINAU

13 RS BERGERAK

LANGAP D 6408014 PERDANA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALINAU

(15)

B. Pelayanan Kesehatan Primer

1. Pembinaan Puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar

a. Kegiatan : Pertemuan Teknis Pengelolaan SPA puskesmas dan Pertemuan penerapan ASPAK pada penyusunan kebutuhan SPA Fasyankes

b. Tujuan pelaksanaan program/kegiatan.

Meningkatnya Kemampuan Dinas kesehatan dan puskesmas yang memiliki pelayanan kesehatan sesuai standar.

c. Sasaran pelaksanaan program/kegiatan. Dinas Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara Capaian kinerja dan indikator Kinerja.

Tabel 1.1 Pertemuan Teknis Pengelolaan SPA Puskesmas, tahun 2019.

CAPAIAN KINERJA

NO. KEGIATAN INDIKATOR SATUAN

KINERJA TARGET REALISASI %

1. Pertemuan teknis Jumlah PKM 20 20 100

pengelolaan SPA puskesmas yang

Puskesmas memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar 2. Pertemuan penerapan ASPAK pada penyusunan kebutuhan SPA Fasyankes

Dalam tabel 1.1 kegiatan anggaran APBN tahun 2019 ini, dengan indikator kinerja Jumlah puskesmas yang memenuhi sarana, prasarana dan alat (SPA) sesuai standar dengan target 20 puskesmas, teralisasi capaian kinerja sebesar 100 %.

(16)

Foto 1.1 Pertemuan Teknis Pengelolaan SPA Puskesmas

Foto 1.2 Pertemuan ASPAK pada penyusunan kebutuhan SPA Fasyankes 2. Pembinaan Pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah terpencil dan

sangat terpencil

a. Kegiatan : Pelayanan kesehatan bergerak dalam peningkatan akses pelayanan

b. Tujuan pelaksanaan program/kegiatan.

Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil dan sangat terpencil (memudahkan masyarakat untuk akses pelayanan kesehatan)

c. Sasaran pelaksanaan program/kegiatan.

Dinas Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara d. Capaian kinerja dan indikator Kinerja.

Tabel 2.1 Pelayanan kesehatan bergerak dalam peningkatan akses pelayanan, tahun 2019.

CAPAIAN KINERJA NO. KEGIATAN INDIKATOR SATUAN

KINERJA TARGET REALISASI %

1. Pelayanan kesehatan Jumlah Kab/kota Kab/Kot 2 2 100 bergerak dalam yang melakukan a

peningkata n akses pelayanan pelayanan kesehatan bergerak di daerah terpencil/sangat terpencil

(17)

Dalam tabel 2.1 kegiatan anggaran APBN tahun 2019 ini, dengan indikator kinerja Jumlah Kabupaten/kota yang melakukan pelayanan kesehatan DTPK dengan target 2 Kab/kota, teralisasi capaian kinerja sebesar 100 %.

Foto 2.1 Pelayanan kesehatan DTPK

Foto pelaksanaan DTPK di Kabupaten Nunukan

(18)

Tabel 2.1 Tabel 10 penyakit terbanyak pada kegiatan DTPK

No Penyakit

1 ISPA

2 Hipertensi

3 Diare dan Gastroenanteritis nonspesik

4 Nasopharingitis akut (common cold)

5 Peny.Gusi dan jaringan periodontal

6 Gastritis

7 Miyalgia

8 Dispepsia

9 Rheumatoid arthritis lain

10 Gout

3. Pembinaan puskesmas dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

a. Kegiatan : Pertemuan monitoring dan evaluasi PIS PK b. Tujuan pelaksanaan program/kegiatan.

Terpantaunya pelaksanaan PIS PK dan menilai sejauh mana intervensi yang sudah dilakukan pada kegiatan PIS PK di kabupaten/kota

c. Sasaran pelaksanaan program/kegiatan.

Dinas Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Utara d. Capaian kinerja dan indikator Kinerja.

(19)

Tabel 1.1 Pertemuan monitoring dan evaluasi PIS PK, tahun 2019.

CAPAIAN KINERJA NO. KEGIATAN INDIKATOR SATUAN

KINERJA TARGETREALISASI %

Jumlah

1. Pertemuan monitoring puskesmas yang

dan evaluasi PIS PK menerapkan PKM 115 115 100 pelayanan

keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas)

Dalam tabel 3.1 kegiatan anggaran APBN tahun 2019 ini, dengan indikator kinerja Jumlah puskesmas yang menerapkan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (perkesmas) dengan target 47 puskesmas, terealisasi capaian kinerja sebesar 80 %.

(20)

C. Pelayanan Kesehatan Tradisional

Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pembinaan Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas. Adapun sub kegiatannya yaitu :

1. Tata laksana Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional dengan Pendekatan Keluarga

a.

Pelatihan Asuhan Mandiri Kestrad

Tujuan untuk meningkatkan kapasitas nakes serta kader TOGA dalam memberikan pelayanan kesehatan tradisional di masyarakat serta keluarga

b.

Penilaian Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional melalui Pemanfaatan TOGA dan Akupressur

Tujuan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan bahan alami (kearifan lokal) sebagai pengobatan dalam kehidupan sehari-hari terutama keluarga, agar tidak ketergantungan kepada pengobatan konvensional serta meningkatkan komoditas ekonomi keluarga

Tujuan untuk meningkatkan kapasitas nakes dalam memberikan pelayanan kesehatan tradisional terutama akupresur di masyarakat

(21)

BAB IV. KESIMPULAN

Permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara tahun 2019. 1. Penyerapan secara fisik kegiatan dapat dilaksanakan 90 %, dan realisasi

keuangan sebesar 90%

2. Dari total 13 Rumah Sakit 2 diantaranya belum beroperasi dan 9 sudah terakreditasi dengan rincian 3 paripurna, 2 madya dan 4 perdana.. RSUD yang belum mendapatkan paripurna dikarenakan implementasi akreditasi tidak dilakukan secara kontinyu, pengaruh leadership, komitmen seluruh petugas rumah sakit masih kurang, monitoring dan evaluasi sangat diperlukan guna mengoptimalkan capaian RSUD denagan status akreditasi paripurna.

3. Pelaksanaan PIS PK sudah seluruh puskesmas di Kabupaten/kota melaksanakan pengumpulan data dan dilanjutkan dengan intervensi sesuai dengan indicator yang sudah ditetapkan.

4. Serapan fisik kegiatan Penyelenggaran Pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas mencapai 100% meskipun pada beberapa kegiatan realisasi keuangan dibawah 90%, namun hal tersebut tidak mengurangi realisasi capaian kinerja. Hanya saja untuk kegiatan Pelatihan Teknis Tenaga Kesehatan Akupresur di Puskesmas jumlah peserta kurang dari yang dianggarkan dikarenakan menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dari PPSDM Kemenkes RI.

(22)

BAB V. PENUTUP

Laporan akuntabilitas kinerja ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban atas tugas pokok dan fungsi seksi pelayanan kesehatan tahun 2019 yang merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam kurun waktu tahun 2019 dan sebagai sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.

Disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan rujukan dan primer telah dapat merealisasikan program dan kegiatan tahun 2019 untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran, dimana dalam laporan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi , penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, pelaksanaan program dan kegiatan serta berbagai kebijakan agar dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien, sedangkan segala kekurangan dan hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusi serta diselesaikan dengan mengedepankan kepentingan kedepanya dalam program kegiatan pelayanan kesehatan rujukan.

Demikian Lakip ini dapat kami buat, untuk dapat kita mamfaatkan bagi pengembangan program dan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan, terimakasih.

Tanjung Selor,Januari 2020 An. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara

Kepala Bidang Yankes dan SDK

Dedy Prasetya Noor, SKM., MM NIP. 19690117 198903 1 004

Gambar

Tabel  1.1 Capaian kinerja Kabupaten/Kota dengan rumah  sakit siap diakreditasi, tahun 2019
Tabel  4.2 Data RSUD Yang Sudah Terakreditasi
Tabel  1.1 Pertemuan Teknis Pengelolaan SPA Puskesmas, tahun 2019.
Foto 1.1 Pertemuan Teknis Pengelolaan SPA Puskesmas
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Tahun 2021 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas-tugas

akreditasi fasyankes, pengukuran indikator mutu pelayanan kesehatan Perlu dukungan regulasi dan komitmen bersama dalam mendukung peningkatan mutu pelayanan kesehatan dalam

2.. 28| LKIP RSUD Kota Yogyakarta Realisasi belanja yang dicapai dalam Program Pelayanan Kesehatan Rujukan Rumah Sakit Jogja tahun 2020 secara keseluruhan cenderung

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa dan non jiwa di Rumah Sakit yang efisien dan efektif meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif

Dalam hal Rumah Sakit telah mendapatkan penetapan status akreditasi, namun pada saat survei verifikasi tidak dapat mempertahankan dan/atau meningkatkan mutu

Pengembangan kapasitas diarahkan pada peningkatan kemampuan pemerintah secara sistematis untuk memberikan pelayanan pendidikan yang efektif dan akuntabel sesuai dengan SNP, baik

Sedangkan indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin, persentase pengelolaan limbah medis dan non medis, persentase penduduk

Program kerja Instalasi Kesehatan Jiwa anak dan remaja (Ikeswar) selain melaksanakan capaian terwujudnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien, baik rawat