• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 672009071 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 672009071 Full text"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun

Library Web

untuk Pembacaan

Low

Level Programming Language

untuk Manipulasi

Multimedia

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti :

Gregoryan Billy Hananda Deva (672009071)

Hendry, M. Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Rancang Bangun

Library Web

untuk Pembacaan

Low

Level Programming Language

untuk Manipulasi

Multimedia

1) Gregoryan Billy Hananda Deva, 2) Hendry

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: 1) be_lie_11@yahoo.com, 2) hendry@staff.uksw.edu

Abstract

Multimedia is a way used to present information more interesting and easy to understand Multimedia also became very important in information technology because users need something exciting and easy to use. Now the technology is growing very rapidly with the internet very easily accessible by various people. It can be used to create a web-based multimedia presentation needed for the dissemination of information can be done quickly without relying time and place. Web-based multimedia presentation requires manipulation of multimedia in it, this is usually done by using the Synchronized Multimedia Integration Language (SMIL). SMIL is a low-level programming language that is generally difficult to understand. a web library is designed to help the programmer in term of manipulating multimedia through its function. To use the functions, the programmer only need to call the functions within the system that is being made.

Keywords : Library, Web, HLWDL, SMIL

Abstrak

Multimedia adalah suatu cara yang digunakan untuk mempresentasikan informasi agar lebih menarik dan mudah dimengerti. Multimedia juga menjadi sangat penting dalam teknologi informasi karena user butuh sesuatu yang menarik dan mudah digunakan. Sekarang ini teknologi sudah berkembang sangat pesat dengan adanya internet yang sangat mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah presentasi multimedia berbasis web yang dibutuhkan agar penyebaran informasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa bergantung waktu dan tempat. Presentasi multimedia berbasis web membutuhkan manipulasi multimedia di dalamnya yang biasa dilakukan dengan menggunakan Synchronized Multimedia Integration Language (SMIL). SMIL merupakan bahasa pemrograman tingkat rendah yang umumnya sulit dipahami. Berdasarkan hal tersebut maka dirancang sebuah library web yang berisi fungsi-fungsi manipulasi multimedia untuk memudahkan programmer dalam memanipulasi multimedia yang akan dipresentasikan ke dalam konten web yang dibangunnya hanya dengan memanggil fungsi-fungsi yang sudah disediakan dalam library web.

Kata Kunci : Library, Web, HLWDL, SMIL

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana

(8)

1 1. Pendahuluan

Perkembangan Teknologi Informasi sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Hal ini berpengaruh pula pada perkembangan bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membangun suatu aplikasi atau software. Low level programming language adalah bahasa pemrograman yang masih menggunakan bahasa mesin, sehingga sulit dimengerti bahkan oleh developer. Hal ini menyebabkan low level programming language jarang dipakai dan mulai ditinggalkan. Bahasa pemgrograman terus dikembangkan agar lebih mudah dimengerti manusia dengan pendekatan pada bahasa sehari-hari, sehingga menghasilkan bahasa pemrograman baru yaitu high level programming language

yang jauh lebih mudah dipahami daripada low level programming language. High level programming language inilah yang sampai saat ini digunakan developer

untuk membangun sebuah sistem atau aplikasi baik yang berbasis desktop, mobile, atau web.

High level programming language biasanya berisi sekumpulan fungsi low level programming language, karena low level programming language banyak akses untuk fungsi-fungsi dasar. High level programming language di dalam aplikasi web dikenal dengan high level web definition language yang dirancang untuk user supaya dapat melakukan perancangan dari web yang mereka inginkan berdasarkan pada bahasa tingkat tinggi, yang lebih mudah dipahami oleh user.

High level web definition language ini diharapkan mempermudah user dalam membuat halaman web tanpa harus tahu bahasa tingkat rendah [1]. High level web definition language ini juga memiliki beberapa keterbatasan seperti memanipulasi multimedia untuk membuat presentasi multimedia berbasis web yang biasa dibangun dengan menggunakan Synchronized Multimedia Integration Language

(SMIL). SMIL merupakan Extensible Markup Language (XML) yang termasuk dalam bahasa tingkat rendah [2]. Berdasarkan masalah yang ada, maka dalam penelitian ini dibangun sebuah library web untuk pembacaan low level programming language yang digunakan untuk memanipulasi multimedia.

2. Kajian Pustaka

Pada penelitian yang berjudul High Level Web Definition Language Incorporating Weighted Tree Similarity Algorithm diperoleh hasil bahwa high level web definition language merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang dapat menggerakkan bahasa pemrograman dengan tingkatan yang lebih rendah.

High level web definition language mengembangkan bahasa di bawahnya untuk mempermudah user dalam membangun suatu program tanpa harus mempelajari

low level programming language yang umumnya sulit untuk dimengerti [1]. Pada penelitian yang berjudul Presentasi Multimedia Berbasis Web

(9)

2

memberikan kemudahan dalam pembuatan dan konfigurasi dalam presentasi multimedia berbasis web yang menarik dan interaktif [2].

Penelitian ini menggabungkan penelitian-penelitian sebelumnya dengan membuat library web yang berisi fungsi-fungsi untuk membuat presentasi multimedia berbasis web dengan SMIL. Library web ini memungkinkan user

cukup hanya memanggil fungsi-fungsi dalam library web ini dengan high level web definition language, sehingga user tidak perlu mempelajari SMIL untuk dapat membuat presentasi multimedia berbasis web.

Library adalah kumpulan fungsi atau prosedur atau modul [3]. Library di dalamnya tersedia beberapa fungsi yang bisa langsung digunakan oleh

programmer dengan cara memanggil fungsi yang akan digunakan di dalam kode program yang dibangun. Library ini berisi fungsi-fungsi low level programming language yang bisa digunakan oleh programmer dengan memanggilnya menggunakan high level programming language. Penggunaan library ini akan memudahkan programmer dalam pembuatan program dan mempercepat waktu pengerjaan, karena dengan adanya library ini, programmer tidak perlu mempelajari low level programming language dalam mengembangkan suatu aplikasi atau sistem.

Low level programming language dikenal juga sebagai bahasa rakitan (assembly). Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman dengan korespondensi satu-satu antara perintah-perintah/pernyataannya dan bahasa mesin komputer [4]. Bahasa pemrograman tingkat rendah ini sulit untuk dipahami karena masih berupa bahasa mesin, sehingga saat ini mulai ditinggalkan. Kelebihan bahasa pemrograman tingkat rendah ini banyak akses untuk fungsi-fungsi dasar seperti fungsi untuk memanipulasi multimedia. Manipulasi multimedia dalam web

biasanya dibangun menggunakan SMIL. SMIL merupakan bagian dari XML untuk membuat presentasi multimedia, XML ini tergolong dalam low level programming language. Pengembangan sistem atau aplikasi dapat dimudahkan dengan dibangunnya suatu library yang berisi fungsi-fungsi low level programming language untuk diakses dengan high level programming language, sehingga programmer dapat menggunakan fungsi-fungsi low level programming language tanpa perlu mempelajari low level programming language secara mendalam.

Synchronized Multimedia Integration Language (SMIL) memungkinkan pengolahan/manipulasi sederhana dalam presentasi audio visual yang interaktif. SMIL biasanya digunakan untuk presentasi multimedia yang mengintegrasikan audio, video, gambar, atau jenis media lainnya [5].

(10)

3

digunakan dalam pembangunan sistem atau aplikasi hingga saat sekarang ini. Bahasa pemrograman tingkat tinggi ini memiliki keterbatasan seperti untuk manipulasi multimedia, karena itu dibutuhkan fungsi-fungsi dalam bahasa pemrograman tingkat rendah untuk melakukan manipulasi multimedia dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi.

High Level Web Definition Language adalah bahasa tingkat tinggi didalam menghasilkan suatu halaman web [1]. High Level Web Definition Language

dirancang untuk mempermudah pembentukan web dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi, sehingga user tidak perlu mempelajari bahasa tingkat rendah (javascript, XML dan ruleML) yang sulit untuk dipahami. High Level Web Definition Language menggabungkan kemudahan dari web environment dan

compiler optimizer sehingga dapat menghasilkan halaman web dengan kemampuan yang lebih baik.

High Level Web Definition Language dikembangkan dengan struktur tree matching parse tree, dan struktur compiler dengan menggunakan struktur dokumen XML untuk pembentukan ruleML, yang berguna untuk menghasilkan dokumen XML dari user menjadi sebuah halaman HTML, yang saat ini banyak disebut sebagai XHTML (Extended Hyper Text Markup Language).

3. Metode dan Perancangan

Metode penelitian yang digunakan dalam rancang bangun library web untuk pembacaan low level programming language untuk manipulasi multimedia adalah

Modified Waterfall Model. Metode ini mempunyai tahapan pengembangan yang sama dengan metode Waterfall, yakni definisi masalah, analisis kebutuhan, desain purwarupa, implementasi, integrasi dan pengujian, dan pemeliharaan.

(11)

4

Gambar 1 Bagan Modified Waterfall Model/Whirlpool Model [6]

Tahap-tahap yang dilakukan dalam rancang bangun library web untuk pembacaan low level programming language untuk manipulasi multimedia dengan menggunakan Whirlpool Model adalah :

Definisi Masalah

Definisi masalah merupakan tahap awal yang dilakukan dalam permodelan

whirlpool, pokok masalah apa yang menjadi sebab diperlukannya library web

untuk pembacaan low level programming language untuk manipulasi multimedia. Masalah di sini adalah high level web definition language memiliki keterbatasan seperti dalam melakukan manipulasi multimedia yang biasanya dilakukan dengan menggunakan SMIL. SMIL merupakan bagian dari XML untuk presentasi multimedia berbasis web, XML ini tergolong dalam low level programming language yang pada dasarnya mendekati bahasa mesin dan sulit untuk dipahami. Analisis Kebutuhan

(12)

5 Desain Purwarupa

Desain purwarupa merupakan tahap akan dilakukannya perancangan library web untuk pembacaan low level programming language untuk manipulasi multimedia. Desain sistem pada Gambar 2 menggambarkan tindakan yang dapat dilakukan oleh user yaitu programmer. Programmer dapat menggunakan library web dimana di dalamnya terdapat fungsi-fungsi low level programming language

yang dapat diakses dengan high level web definition language. Library web

membentuk hasil dari manipulasi multimedia dalam file SMIL yang disimpan pada komputer user. User menampilkan hasil dari manipulasi multimedia ke dalam halaman web dengan memuat file SMIL yang sudah terbentuk.

Gambar 2 Desain Sistem

Activity diagram dari perancangan library web untuk pembacaan low level programming language untuk manipulasi multimedia, digunakan untuk menggambarkan aktifitas yang dapat dilakukan oleh aktor dari mulainya aktifitas sampai dengan berakhirnya aktifitas. Aktor pada library web untuk pembacaan

low level programming language untuk manipulasi multimedia ini adalah

programmer. Activity diagram programmer dapat dilihat pada Gambar 3. Pada Gambar 3 menjelaskan aktifitas yang dapat dilakukan oleh programmer.

Programmer dapat memanggil fungsi set_layout, region, par, add_picture, add_mp3, atau add_video. Proses aktifitas akan berhenti apabila programmer

(13)

6

Gambar 3 Activity Diagram Programmer

Implementasi

Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang sudah dirancang. Untuk dapat dimengerti oleh komputer, maka desain tadi harus diubah ke dalam bahasa pemrograman melalui proses pengkodean. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP Hypertext Preprocessor dan Javascript.

Integrasi dan Pengujian

Tahap integrasi dan pengujian ini merupakan tahap akhir sebelum library web

diserahkan kepada user. Fungsi-fungsi dalam library web yang dibuat harus diujicobakan agar terbebas dari error dan hasilnya benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Setelah uji coba selesai dilakukan, maka library web siap digunakan dan diserahkan kepada user.

Pemeliharaan

(14)

7 4. Hasil dan Pembahasan

F unction Set Layout

Function set layout adalah fungsi untuk menambah layout dalam file SMIL yang akan dibuat dengan mengeset lebar (width) dan tinggi (height) layout, dapat dilihat pada Kode Program 1. Layout dalam SMIL berfungsi untuk mendefinisikan tempat suatu klip SMIL akan dimunculkan [7]. Fungsi set layout

ini menghasilkan script untuk menambahkan layout dalam SMIL yang ditampung dalam variabel bernama tempLayout sebelum nantinya dibentuk ke dalam file

SMIL.

Kode Program 1 Function Set Layout

1. function set_layout(lebar,tinggi){

2. tempLayout += "\n<root-layout width=\""+lebar+"\" 3. height=\""+tinggi+"\"/>";

4. }

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program dan mengisikan parameternya yaitu lebar (width) dan tinggi (height), contoh pemanggilan dalam button dapat dilihat pada Kode Program 2. Pemanggilan fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung pada berapa layout yang akan dibuat dan tidak selalu harus dipanggil dalam button.

Kode Program 2 Pemanggilan Function Set Layout

1. <input type="button" value="Layout" onclick="set_layout('400','300');" />

Hasil pemanggilan fungsi set layout pada Kode Program 2 dalam script SMIL dapat dilihat pada Kode Program 3.

Kode Program 3 Hasil Pemanggilan Function Set Layout

1. <root-layout width="400" height="300"/>

F unction Region

Function region adalah fungsi untuk menambahkan region dalam file SMIL yang akan dibuat dengan mengeset id, lebar (width), tinggi (height), batas kiri (left), dan batas atasnya (top), dapat dilihat pada Kode Program 4. Region dalam SMIL berfungsi untuk mengatur posisi, besar, dan skala klip SMIL yang akan ditampilkan [7]. Fungsi region ini menghasilkan script untuk menambahkan

region dalam SMIL yang ditampung dalam variabel bernama tempRegion sebelum nantinya dibentuk ke dalam file SMIL.

Kode Program 4 Function Region

1. function region(id,lebar,tinggi,kiri,atas){ 2. tempRegion += "\n<region id=\""+id+"\"

(15)

8

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program dan mengisikan parameternya yaitu id, lebar (width), tinggi (height), batas kiri (left), dan batas kanan (right), contoh pemanggilan dalam button dapat dilihat pada Kode Program 5. Pemanggilan fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung pada berapa region yang akan dibuat dan tidak selalu harus dipanggil dalam button.

Kode Program 5 Pemanggilan Function Region

1. <input type="button" value="Region"

2. onclick="region('vid','400','300','0','0');" />

Hasil pemanggilan fungsi region pada Kode Program 5 dalam script SMIL dapat dilihat pada Kode Program 6.

Kode Program 6 Hasil Pemanggilan Function Region

1. <region id="vid" width="200" height="300" left="0" top="0" />

F unction Add Video

Function add video adalah fungsi untuk menambahkan video dalam dalam

region yang sudah dibuat dengan mengeset nama atau path video, id region, waktu mulai (begin), dan durasi, dapat dilihat pada Kode Program 7. Fungsi add

video ini menghasilkan script untuk menambahkan video dalam SMIL yang ditampung dalam variabel tempBody karena video ini akan masuk dalam konten

body dalam SMIL sebelum nantinya dibentuk ke dalam file SMIL. Video dalam SMIL bisa ditambahkan apabila layout dan region telah ditambahkan sebelumnya, karena video akan ditampilkan di dalam region yang sudah ada dalam SMIL. Kode Program 7 Function Add Video

1. function add_video(nama,reg,begin,dur){

2. tempBody += "\n<video src=\""+nama+"\" region=\""+reg+"\"";

3. if(begin!=null){

4. tempBody += " begin=\""+begin+"\"";

5. }

6. if(dur!=null){

7. tempBody += " dur=\""+dur+"\"";

8. }

9. tempBody += "/>"; 10. }

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program dan mengisikan parameternya yaitu nama atau path video, id region, waktu mulai (begin), dan durasi, contoh pemanggilan dalam button dapat dilihat pada Kode Program 8. Pemanggilan fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung pada berapa video yang akan ditampilkan dan tidak selalu harus dipanggil dalam

button. Parameter begin dan duration tidak harus diisi apabila video akan ditampilkan penuh seperti aslinya, tetapi bisa diisi apabila video akan dipotong durasinya atau tidak dimulai dari awal.

Kode Program 8 Pemanggilan Function Add Video

1. <input type="button" value="Video1"

(16)

9

3. <input type="button" value="Video2"

4. onclick="add_video('Sad Korean Love Story.mp4',

5. 'vid','0s','5s');" />

Hasil pemanggilan fungsi add video pada Kode Program 8 dalam script SMIL dapat dilihat pada Kode Program 9.

Kode Program 9 Hasil Pemanggilan Function Add Video

1. <video src="Im Yours.mp4" region="vid"/>

2. <video src="Sad Korean Love Story.mp4" region="vid2" dur="15s"/>

F unction Par

Function par adalah fungsi untuk menambahkan par atau kelompok dalam file

SMIL yang akan dibuat dengan mengeset durasi, dapat dilihat pada Kode Program 10. Par dalam SMIL berfungsi untuk mendefinisikan waktu pengelompokan sederhana untuk memutar beberapa elemen dalam waktu yang sama, misalnya menggabungkan slideshow gambar dan MP3 atau memutar dua video secara bersamaan dalam satu layar [7]. Fungsi par ini menghasilkan script untuk menambahkan par dalam SMIL yang ditampung dalam variabel tempPar sebelum nantinya dibentuk ke dalam file SMIL.

Kode Program 10 Function Par

1. function par(dur){

2. tempPar += "\n<par dur=\""+dur+"\">"; 3. }

Untuk menggunakan fungsi ini user cukup memanggil dalam kode program dan mengisikan parameternya yaitu durasi, contoh pemanggilan dalam button

dapat dilihat pada Kode Program 11. Pemanggilan fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung pada berapa par yang akan dibuat dan tidak selalu harus dipanggil dalam button.

Kode Program 11 Pemanggilan Function Par

1. <input type="button" value="Par" onclick="par('25s');" />

Hasil pemanggilan fungsi par pada Kode Program 11 dalam script SMIL dapat dilihat pada Kode Program 12.

Kode Program 12 Hasil Pemanggilan Function Par

1. <par dur="25s"></par>

F unction Add MP3

(17)

10 Kode Program 13 Function Add MP3

1. function add_mp3(nama,begin,dur){

2. tempBody += "\n<audio src=\""+nama+"\"";

3. if(begin!=null){

4. tempBody += " begin=\""+begin+"\"";

5. }

6. if(dur!=null){

7. tempBody += " dur=\""+dur+"\"";

8. } ditampilkan penuh seperti aslinya, tetapi bisa diisi apabila MP3 akan dipotong durasinya atau tidak dimulai dari awal.

Kode Program 14 Pemanggilan Function Add MP3

1. <input type="button" value="MP3"

2. onclick="add_mp3('SUMMER PARADISE.mp3',

3. '0s','25s');" />

Hasil pemanggilan fungsi add MP3 pada Kode Program 14 dalam script

SMIL dapat dilihat pada Kode Program 15.

Kode Program 15 Hasil Pemanggilan Function Add MP3

1. <audio src=" SUMMER PARADISE.mp3" begin="0s" dur="25s"/>

F unction Add Picture

Function add picture adalah fungsi untuk menambahkan gambar dalam file

SMIL yang akan digunakan untuk membuat slideshow dengan mengeset nama atau path gambar dan durasi, dapat dilihat pada Kode Program 16. Fungsi add picture ini menghasilkan script untuk menambahkan gambar dalam SMIL yang ditampung dalam variabel tempBody sebelum nantinya dibentuk ke dalam file

SMIL.

Kode Program 16 Function Add Picture

1. function add_picture(nama,dur){

2. tempBody += "\n<img src=\""+nama+"\"";

3. if(dur!=null){

4. tempBody += " dur=\""+dur+"\"";

(18)

11

fungsi ini bisa dilakukan lebih dari satu kali tergantung pada berapa gambar yang akan ditambahkan dan tidak selalu harus dipanggil dalam button.

Kode Program 17 Pemanggilan Function Add Picture

1. <input type="button" value="Img"

2. onclick="add_picture('I Love This Game.jpg',

3. '5s');" />

4. <input type="button" value="Img"

5. onclick="add_picture('scorn.jpg','5s');" /> 6. <input type="button" value="Img"

7. onclick="add_picture('skull n crossbones.jpg',

8. '5s');" />

Hasil pemanggilan fungsi add picture pada Kode Program 17 dalam script

SMIL dapat dilihat pada Kode Program 18.

Kode Program 18 Hasil Pemanggilan Function Add Picture

1. <img src="I Love This Game.jpg" dur="5s"/> 2. <img src="scorn.jpg" dur="5s"/>

3. <img src="skull n crossbones.jpg" dur="5s"/>

F unction Create SMIL

Function create SMIL adalah fungsi untuk melempar script SMIL yang sudah terbentuk dari fungsi-fungsi yang ada dan ditampung dalam variabel tempLayout, tempRegion, tempPar, tempBody, tempImg untuk membangunnya menjadi file

SMIL dengan memasukkan parameter nama file SMIL yang akan dibuat, dapat dilihat pada Kode Program 19.

Kode Program 19 Function Create SMIL

1. function create_smil(nama){

2. var command = "file.php?nama="+nama+"&tempLayout="+tempLayout+ 3. "&tempRegion="+tempRegion+"&tempPar="+tempPar+ pemanggilan dalam button dapat dilihat pada Kode Program 20. Fungsi ini tidak selalu harus dipanggil dalam button.

Kode Program 20 Pemanggilan Function Create SMIL

1. <input type="button" value="Create" onclick="create_smil('coba');" />

Script SMIL yang sudah ditampung dalam variabel dan nama file yang akan dibentuk dilempar ke halaman file.php yang akan mengambil value dari operan yang dilempar dari function create SMIL dan membentuknya menjadi satu script

SMIL utuh. Script SMIL yang sudah digabungkan dan disusun utuh akan dibentuk ke dalam satu file SMIL yang namanya sesuai dengan isi dari parameter pada

(19)

12 Kode Program 21 Halaman file.php

1. <?php

2. $atas = "<smil>\n<head>\n<layout>\n";

3. $tempLayout = $_GET['tempLayout'];

4. $tempRegion = $_GET['tempRegion'];

5. $head = "\n</layout>\n</head>\n<body>\n"; 6. if($_GET['tempPar']!=""){

7. $parBuka = $_GET['tempPar'];

8. $parTutup = "</par>";

9. }else{

10. $parBuka = "";

11. $parTutup = "";

12. }

13. $tempBody = $_GET['tempBody'];

14. $bawah = "\n</body>\n</smil>"; 15.

16. $myFile = "smi/".$_GET['nama'].".smi";

17. $fh = fopen($myFile, 'w') or die("can't open file");

18. $stringData = $atas.$tempLayout."\n".$tempRegion.$head.$parBuka.

19. $tempBody.$parTutup.$bawah;

20. fwrite($fh, $stringData);

21. fclose($fh);

22. ?>

Hasil dari file.php adalah file SMIL bernama sesuai dengan parameter yang diisikan pada pemanggilan fungsi create SMIL, dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 File SMIL yang Terbentuk

Pengujian Library Web dengan Pengujian Alpha

Pengujian library web dengan pengujian alpha dilakukan untuk memeriksa semua fungsi yang ada dalam library web apakah telah berjalan dengan baik atau belum. Pengujian alpha dilakukan pada setiap fungsi yang ada pada library web . Pemberian tanda () apabila fungsi berfungsi dengan baik dan tanda () apabila fungsi tidak berfungsi dengan bail. Hasil dari pengujian alpha dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Pengujian Library Web

API Skenario Output Validity

set_layout Memanggil fungsi set layout dalam kode program

Script layout SMIL 

region Memanggil fungsi region dalam kode program

Script region SMIL 

par Memanggil fungsi par dalam kode program

Script par SMIL 

add_video Memanggil fungsi add_video dalam kode program

(20)

13 add_mp3 Memanggil fungsi add_mp3

dalam kode program

Script audio SMIL 

add_picture Memanggil fungsi add_picture dalam kode program

Script img SMIL 

create_smil Memanggil fungsi create_smil dalam kode program web telah berhasil dan bekerja dengan baik sesuai yang diharapkan.

Pengujian Library Web dengan Pengujian Beta

Pengujian beta dilakukan untuk menguji manfaat library web yang telah dibangun terhadap beberapa programmer yang merupakan mahasiswa di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Programmer akan menggunakan

library web untuk memanipulasi multimedia dalam membuat presentasi multimedia berbasis web, kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan kuisioner. Daftar pertanyaan pada kuisioner dapat dilihat pada Tabel 2 dan hasil keseluruhan kuisioner dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2 Daftar Pertanyaan Kuisioner

No Soal manipulasi multimedia dalam

membuat presentasi

3 Apakah fungsi-fungsi di dalam library web ini sudah lengkap?

Sangat dalam library web ini?

Sangat menggunakan library web ini?

(21)

14

Tabel 3 Hasil Keseluruhan Kuisioner Skor

Soal 1 2 3 4 5

1 4 8 16 2 0

2 8 10 11 0 1

3 5 13 11 1 0

4 3 18 5 3 1

5 9 12 6 1 2

Jumlah 29 61 49 7 4

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui kesimpulan dari beberapa pertanyaan yang diberikan.

Responden yang terdiri dari beberapa programmer yang merupakan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 13,33% menjawab library web sangat mudah digunakan, 26,67% menjawab library web mudah digunakan, 53,33% menjawab library web cukup mudah digunakan, 6,67% menjawab library web sulit digunakan. Berdasarkan proses manipulasi multimedia 26,67% menjawab library web sangat membantu proses manipulasi multimedia, 33,33% menjawab library web membantu proses manipulasi multimedia, 36,67% menjawab library web cukup membantu proses manipulasi multimedia, 3,33% menjawab library web sangat tidak membantu proses manipulasi multimedia. Berdasarkan kelengkapan fungsi dalam library web 16,67% menjawab sangat lengkap, 43,33% menjawab lengkap, 36,67% menjawab cukup lengkap, 3,33% menjawab tidak lengkap. Berdasarkan cara penggunaan fungsi-fungsi yang ada dalam library web 10% menjawab sangat paham, 60% menjawab paham, 16,67% menjawab cukup paham, 10% menjawab tidak paham, 3,33% menjawab sangat tidak paham. Berdasarkan ketertarikan untuk menggunakan library web 30% menjawab sangat tertarik, 40% menjawab tertarik, 20% menjawab cukup tertarik, 3,33% menjawab tidak tertarik, 6,67% menjawab sangat tidak tertarik.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1) Library web untuk pembacaan low level programming language untuk manipulasi multimedia ini cukup mudah untuk digunakan oleh programmer

dalam membuat presentasi multimedia berbasis web; 2) Library web ini membantu dalam proses manipulasi multimedia dalam membuat presentasi multimedia berbasis web; 3) Library web ini memiliki fungsi-fungsi untuk memanipulasi multimedia yang lengkap dan mudah digunakan; 4) Programmer

(22)

15 6. Daftar Pustaka

[1] Hendry, Riyanarto Sarno, 2009, High Level Web Definition Language Incorporating Weighted Tree Similarity Algorithm, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

[2] Rakhmadi, Aris, Swetika Eko Saptiyono, 2004, Presentasi Multimedia Berbasis Web Menggunakan SMIL, PHP dan MySQL, Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

[3] Febrian, Jack, 2004, Pengetahuan Komputer dan Teknologi Informasi, Informatika Bandung, Bandung.

[4] Abdurohman, Maman, 2002, Buku Ajar Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah, Sekolah Tinggi Telkom, Bandung.

[5] Michel, Thierry, 2012, http://www.w3.org/AudioVideo, Diakses tanggal 26 Juni 2013.

[6] Powell, Thomas A., David L. Jones, Dominique C. Cutts, 1998, Web site engineering: beyond Web page design, Prentice Hall PTR.

Gambar

Gambar 1 Bagan Modified Waterfall Model/Whirlpool Model [6]
Gambar 2 Desain Sistem
Gambar 3 Activity Diagram Programmer
Tabel 1 Pengujian Library Web

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengetahui kebutuhan sistem, maka perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML), dan juga dilakukan perancangan interface

Penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web Pada SLTP Kristen Palopo”. Pada penelitian yan g dilakukan tersebut membahas tentang

membutuhkan koneksi internet padahal tidak semua tempat memiliki jaringan internet kuat. Website juga tidak dapat menggunakan GPS untuk mengetahui lokasi dimana kita

REST Web Service semakin popular digunakan sebagai media pertukaran data antara perangkat mobile dengan server. Perangkat mobile seperti ponsel berbasis Android sampai

Hasil pada tahap ketiga adalah sebuah aplikasi berbasis web yang layak dapat dipergunakan sebagai aplikasi pengawasan satuan pendidikan oleh para pendidik,

Jawab : Sistem yang akan dibangun merupakan sistem informasi berbasis web; Sistem yang akan dibangun terdiri dari 3 pengguna/ user yaitu : admin DPPKAD, admin BPPT

Berdasarkan penelitian yang berjudul Video Streaming dengan Menggunakan HTML dan Membangun Server Streaming Multimedia Pada PT Multi Indosarva Sejati Cabang

untuk menampilkan peta dan studi kasusnya di Kabupaten Sumba Barat. Lain lagi dengan penelitian yang diberi judul ”Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web