• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 692009077 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 692009077 Full text"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Media Informasi Pariwisata

Berbasis Multimedia

(Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Halmahera Utara)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Rolan Patani (692009077) Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs. Anthony Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)

Perancangan Media Informasi Pariwisata

Berbasis Multimedia

(Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Halmahera Utara)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti:

Rolan Patani (692009077) Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs. Anthony Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis Multimedia (Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Halmahera Utara)

1

Rolan Patani, 2Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs.,3Anthony Tumimomor, S.Kom., M.Cs.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711,Indonesia

Email: 1)692009077@student.uksw.edu, 2) atanaamah@staff.uksw.edu, 3) ant.tumimomor@staff.uksw.edu

Abstract

Multimedia based tourism information media is very vital in supporting tourism development in some areas. It is due to some elements possessed by multimedia such as

texts, sound, animation and video, which are attention-grabbing for people’s senses and

interest in accessing the information given. However, North Halmahera District owns the great potential of natural resources such as some small islands, forests and beaches. One of the most popular tourist destinations is Kakara and Tagalaya beaches, which are famous with its marine park possessing natural and innumerable sea organism. In communicating the tourism information, the North Halmahera Tourism and Culture Office has used printed media such as brochure, newspaper advertisement, banner, billboard and website. However, the information has not been detail and yet attractive. By using qualitative method and prototype, information media of North Halmahera District tourism has been produced and can be accessed by the potential tourists.

Keyword: Information media, tourism North Halmahera, Multimedia.

Abstrak

Media informasi pariwisata berbasis multimedia merupakan hal yang penting dalam menunjang pengembangan pariwisata daerah, beberapa unsur yang dimiliki multimedia seperti teks, suara, animasi, dan video menarik indera dan minat pengguna dalam mengakses informasi yang disajikan. Kabupaten Halmahera Utara memiliki potensi alam berupa pulau-pulau kecil, hutan dan pantai. Salah satu obyek wisata andalan adalah pantai Kakara dan Tagalaya yang terkenal dengan taman lautnya yang memiliki aneka ragam biota laut yang masih alami. Dalam hal menyampaikan informasi pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara menggunakan media cetak dan media ruang seperti brosur, iklan koran, spanduk, baliho maupun website, namun informasi wisata yang disajikan belum detail dan menarik. Dengan menggunakan metode kualitatif dan strategi linear maka dapat menghasilkan media informasi pariwisata Kabupaten Halmahera Utara yang bisa diakses oleh calon wisatawan.

Kata Kunci : Media Informasi, wisata Kabupaten Halmahera Utara, Multimedia.

1

Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2

Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(11)

1. Pendahuluan

Sektor pariwisata merupakan hal yang penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara maupun daerah. Hal ini disebabkan sumbangan sektor pariwisata dalam pembangunan ekonomi nasional dapat diukur dengan mudah dari berbagai macam tolok ukur dimana hal yang paling penting adalah mengenai sumbangan pada neraca pembayaran, pendapatan nasional (GDP), penciptaan lapangan kerja dan sektor-sektor ikutan lainnya dari sektor pariwisata. Menurut data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif, ranking devisa pariwisata terhadap komoditas ekspor lainnya pada tahun 2014 memberikan kontribusi yang cukup besar yakni menempati urutan ke-4 dengan nilai US $ 11 M [1].

Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan dan manfaat yang besar bagi masyarakat. Salah satu bentuk perkembangan teknologi yang menonjol adalah bidang komputer, khususnya bidang multimedia yang sangat berperan penting dalam penyampaian berita atau informasi. Kehadiran teknologi membantu manusia dalam menjalankan aktivitas serta proses menyelesaikan tugas yang relatif singkat.

Salah satu teknologi yang mendukung ialah penerapan multimedia dalam menyajikaninformasi untuk menunjang pengembangan pariwisata. Multimedia dalam menyajikan informasi memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan media cetak maupun media ruang seperti brosur, koran, selebaran, spanduk, baliho dll, hal ini disebabkan beberapa unsur yang dimiliki multimedia seperti teks, suara, animasi, dan video menarik indera dan minat pengguna dalam mengakses informasi yang disajikan. Selain itu interaktivitas yang dimiliki multimedia mengundang pengguna untuk mengakses media yang dikembangkan dibandingkan dengan media cetak dan media ruang yang hanya berisi teks.

Berdasaran penelitian awal yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa dalam hal menyampaikan informasi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Halmahera Utara menggunakan media cetak dan media ruang seperti brosur, iklan koran, spanduk, baliho dimana desain yang dibuat belum menarik dan juga jangkauan penyebaran informasi yang terbatas serta menggunakan website namun informasi yang disajikan hanya sebatas informasi profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sementara informasi wisata yang disajikan belum terperinci.

Kabupaten Halmahera Utara memiliki potensi alam berupa pulau-pulau kecil, hutan, pantai, pemandian. Beberapa potensi dan daya tarik wisata yang ada di antaranya adalah pantai Kakara, pantai Tagalaya, pantai Luari, pantai Meti, pantai Kupa-kupa, telaga Duma dan masih banyak lagi pontensi wisata alam yang lain. Salah satu obyek wisata andalan adalah pantai Kakara yang memiliki titik

snorkeling dan diving serta pantai Tagalaya yang terkenal dengan Taman Lautnya

yang memiliki biota laut yang beraneka ragam dan masih alami.

(12)

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul "Perancangan dan Implementasi Komunikasi Visual Media Promosi wisata Berbasis Multimedia (studi kasus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso)" media promosi pariwisata di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso memenuhi kriteria baik sebagai media promosi pariwisata dan membantu mempermudah Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Poso dalam mempromosikan wisata kepada calon wisatawan untuk menentukan lokasi wisata yang akan dituju, namun sisi layout media informasi maupun tampilan galleri kurang interaktif karena layout yang dibuat membingungkan serta berkesan rumit, juga perancangan sinematografi yang belum video menarik [2].

Penelitian selanjutnya “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara” Penelitian ini merancang video promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara. Video yang dirancang memiliki informasi yang jelas, dapat mewakili profil Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara, promosi yang disampaikan sudah menarik. Namun informasi yang disampaikan hanya berbentuk video [3].

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya ialah, perancangan media informasi wisata berbasis multimedia diterapkan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara, konten informasi dari setiap tempat wisata dilengkapi dengan video, perancangan video dititik beratkan pada sinematografi untuk menambah daya tarik calon wisatawan yang melihat, serta penataan layout media informasi disesuaikan dengan tema pariwisata Kabupaten Halmahera Utara agar menarik dan mudah untuk diakses.

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima.

Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Pengertian Media Informasi ialah sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat

bagi penerima informasi, media informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi

visual” [4].

(13)

untuk melakukan suatu pekerjaan penting yang memberikan keuntungan serta bersifat permanen maupun sementara [5].

Definisi yang ditetapkan dalam Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (pasal 1), yaitu: 1) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. 2) Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. 3) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. 4) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha. 5) Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. 6) Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. 7) Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. 8) Wisata kesehatan adalah perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan tertentu untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan, seperti mata air panas yang mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya [6].

(14)

dari kata multum (multi) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (media) yang berarti sesautu yang dipakai untuk menyampaiakan atau membawa sesuatu. Multimedia menurut beberapa ahli antara lain: 1) Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar dan teks, 2) Kombinasi antara komputer dan video, 3) Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara/musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. 4) Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. 5) Multimedia dalam konteks komputer adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio video dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi [8].

Kelebihan Multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan [9].

Kabupaten Halmahera Utara dengan luas Wilayah ± 22.507,32 km2 yang meliputi wilayah laut: 17.555,71 km2 (78%) dan wilayah daratan: 4.951,61 km2 (22%). Dengan batas wilayahnya: Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Pulau Morotai; Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Wasilei Kabupaten Halmahera Timur dan Laut Halmahera; Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat; Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Loloda, Sahu, Ibu, dan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. Serta jumlah penduduknya Tahun 2011 sebanyak 179.366 jiwa, terdiri dari 92.620 jiwa laki-laki dan 86.746 jiwa perempuan.

"Pearl of The Pacific" atau dalam bahasa Indonesia berarti Mutiara di Pasifik adalah Brand Image Kabupaten Halmahera Utara dimana eksotisme alam, kekayaan bahari, untaian sejarah dan kebudayaan lokal menjadikan Halmahera Utara pantas untuk dikunjungi [10].

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai dengan kondisi lapangan. Metode kualitatif menghasilkan data tidak dalam bentuk angka melainkan berupa teks, dokumen, gambar, foto maupun objek-objek yang ditemukan di lapangan selama penelitian berlangsung. Informasi yang diperoleh melaluai metode kualitatif, yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara [11].

Lokasi dalam penelitian ini bertempat di Tobelo yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara. Alasannya ialah : 1) Berkaitan dengan topik pembahasan penelitian yaitu studi kasus pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara. 2) Letak geografis, biaya, efisiensi waktu, dan tenaga dalam melakukan penelitian cukup terjangkau.

(15)

Fokus penelitian saat berada dilokasi ialah mengumpulkan semua data dan informasi menyangkut objek wisata yang berada di Kabupaten Halmahera Utara kemudian mendokumentasikan kedalam bentuk video dan foto.

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendukung dalam perancangan media informasi. Metode pengumpulan data terdiri dari 2 yaitu, pengumpulan data secara primer melalui wawancara dengan kepala dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara dimana hasil yang didapatkan yaitu:

1. Data wisata yang sedang berkembang dan potensi wisata unggulan di Kabupaten Halmahera Utara.

2. Daftar benda-benda bersejarah yang ada di Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara

3. Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara 4. Pemetaan lokasi wisata, serta sejarah dari semua tempat wisata

5. Mendapatkan warna corporate Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara

6. Mendapatkan informasi mengenai akses transportasi dan akomodasi yang tersedia disetiap tempat wisata

7. Data gambar tempat-tempat wisata

Sedangkan pengumpulan data secara sekunder yaitu melalui website Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara mendapatkan bagan struktur organisasi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara, buku-buku yang berhubungan dengan perancangan media informasi berbasis multimedia dan perancangan video.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype. Metode prototype adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang – ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis [12]. Proses utama dari metode ini yaitu listen to customer, build/revise mock-up dan

customer test-drives mock-up seperti pada Gambar 1.

(16)

Tahapan – Tahapan prototype

Tahapan metode prototype adalah sebagai berikut:

Listen to customer

Langkah awal dalam pengembangan sistem adalah listen to customer.Hal ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan apa saja yang akan dikembangkan dalam sistem.Wawancara dengan kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara yaitu bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom, mendapatkan hasil yaitu, Kabupaten Halmahera Utara memiliki potensi alam berupa pulau-pulau kecil, hutan, pantai, pemandian. Beberapa potensi dan daya tarik wisata yang ada di antaranya adalah pantai Tagalaya, pantai Luari, dan masih banyak lagi pontensi wisata alam yang lain. Salah satu obyek wisata andalan adalah pantai Kakara dan Tagalaya yang terkenal dengan taman lautnya yang memiliki biota laut yang beraneka ragam dan masih alami. Selain itu secara geografis Kabupaten Halmahera Utara masuk dalam jalur segitiga terumbu karang (coral triangle)

untuk perairan di Indonesia.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara dalam hal menyampaikan informasi, menggunakan media cetak dan media ruang berupa brosuriklan, koran, spanduk dan baliho. Penyampaian informasi wisata yang dilakukan melalui media cetak dan media ruang selama ini, belum menarik dan hanya memberikan sedikit informasi serta penyebarannya tidak merata. Disisi lain penyampaian informasi yang dilakukan melalui website Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara, hanya sebatas profil Dinas, visi misi dan objek wisata, namun informasi mengenai objek wisata yang disampaikan belum detail.

Build/Revise Mockup

Langkah selanjutnya adalah melakukan prototypingmedia informasi

(Build/Revise Mock-Up). Pada tahap ini dibuat prototyping aplikasi, dengan

membuat rancangan konten, diagram menu utama program, dan tampilan antar muka aplikasi (User Interface).

Perancangan media

(17)

Gambar 2. Diagram menu utama media informasi

Dalam media informasi yang dirancang terdapat dua menu utama, yaitu

menu wisata dan menu galeri, dalam menu wisata terdapat empat submenu yaitu

wisata bahari, wisata sejarah, wisata tirta, dan wisata kuliner. Sedangkan pada menu galeri terdapat foto-foto seluruh lokasi wisata yang berada di Halmahera Utara. Didalam submenu wisata bahari terdapat lokasi-lokasi wisata bahari yang ditampilkan dalam bentuk video, foto dan deskripsi, begitu juga dengan submenu

wisata sejarah, wisata tirta, dan wisata kuliner.

Tahap selanjutnya ialah perancangan antarmuka pengguna atau user

interface. Antarmuka atau interface merupakan jembatan antara media informasi

yang dirancang dengan pengguna [13]. Oleh karena itu, diperlukan perancangan yang baik agar media informasi dapat digunakan dengan mudah dan nyaman. Langkah pertama dalam perancangan desain antarmuka adalah membuat rancangan tampilan menggunakan software pengolah grafis. Menu pada media informasi dibagi menjadi dua bagian yaitu wisata dan galleri. Rancangan tampilan antarmuka halaman menu utama dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Rancangan User Interface media informasi

Keterangan :

Label 1 = Text Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara.

Label 2 = Text Media informasi pariwisata Halmahera Utara.

(18)

Button 2 = Tombol navigasi untuk masuk ke menu galleri.

Pada menu wisata terdapat pembagian empat jenis wisata yaitu: bahari, tirta, sejarah dan kuliner. Rancangan tampilan antarmuka halaman menu wisata dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Rancangan User Interface media informasi

Keterangan :

Label 3 = Text Selamat Datang di Wisata Kabupaten Halmahera Utara.

Button3 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata bahari.

Button4 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata tirta.

Button5 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata sejarah.

Button6 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata kuliner.

Button7 = Tombol navigasi kembali ke menu utama.

Proses perancangan antarmuka pengguna menggunakan tipografi/jenis huruf serif agar informasi yang disampaikan mudah untuk dibaca, dapat mendukung elemen utama, serta memberikan kesan dekoratif dan menarik. Huruf yang digunakan dalam rancangan antarmuka ialah huruf "Blenda Script".

Pemilihan warna yang digunakan dalam rancangan tampilan antarmuka ialah warna biru, hal ini dilakukan sesuai dengan warna corporate Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara selain itu warna biru juga menggambarkan keberagaman jenis wisata dan potensi wisata bahari yang merupakan wisata unggulan Kabupaten Halmahera Utara.

(19)

Perancangan Konten

Proses perancangan konten yang dilakukan sama dengan proses perancangan video pada umumnya terdiri dari tiga tahap yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Pra produksi, yang dilakukan dalam tahap ini ialah menentukan konsep. Konsep yang dipilih yaitu menampilkan keindahan dan keunggulan dari setiap tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Halmhera Utara secara detail, agar supaya calon wisatawan dapat mengetahui seluruh potensi wisata unggulan yang ada di Halmhera Utara. Dalam proses pra produksi terdapat tiga tahap yaitu, perancangan storyline, treatment dan storyboard.

Storyline merupakan kejadian- kejadian yang dirangkai menjadisebuah

cerita yang menarik [14]. Berdasarkan hasil diskusi, maka storyline yang dijelaskan adalah storyline mengenai perancangan video wisata bahari pantai tanjung Kakara. Hal ini dilakukan karena pantai tanjung Kakara merupakan salah satu potensi wisata unggulan dari Kabupaten Halmahera Utara. Adapun storyline

yang dirancang adalah sebagai berikut: Menampilkan seorang wisatawan yang mengunjungi pantai tanjung Kakara, wisatawan tersebut berjalan menuju sebuah rumah adat yang digunakan sebagai Diving Center, di pantai ini terdapat fasilitas bagi wisatawan untuk melakukan snorkeling dan diving tepatnya disebelah timur pantai Kakara, adalah titik yang direkomendasikan untuk snorkeling karena akan terlihat beragam terumbu karang yang indah saat air sedang surut. Selanjutnya wisatawan tersebut berjalan menyusuri pantai sambil menikmati keindahan alam tepi pantai yang diteduhi rimbunnya pepohonan, menikmati indahnya pantai Kakara yang air lautnya sejernih kristal dari atas jembatan, menampilkan jembatan yang berada digaris pantai dan keindahan yang ada disekitar, menampilkan konstruksi awal rumah adat Hibualamo yang merupakan simbol pemersatu masyarakat Halmahera Utara, menampilkan gapura selamat datang di pantai tanjung Kakara dan cerahnya cuaca disiang hari saat itu.

Treatment merupakan kerangka lengkap yang berisikan adegan-adegan

disuatu tempat, oleh sebab itu treatment pun disertakan keterangan tempat dan waktu [15]. Yang dijelaskan sebagai berikut :

Scene1 (MS)Int : (day)

Menampilkan seorang wisatawan yang berjalan menuju rumah adat sambil menikmati keindahan pantai tanjung Kakara

Cut to....

Scene 2 (MS)Int : (day)

Menampilkan wisatawan yang sedang berjalan ditepi pantai Cut to....

Scene 3 (FS)Int : (day)

Menampilkan wisatawan yang berjalan menuju rumah adat yang digunakan sebagai tempatDiving Center

Cut to....

Scene 4 (LS)Int : (day)

Menampilkan seorang wisatawan yang menikmati keindahan pantai Kakara dari atas jembatan Cut to....

Scene 5 (FS)Int : (day)

(20)

Cut to....

Scene 6 (FS)Int : (day) Menampilkan rumah adat Cut to....

Scene 7 (FS)Int : (day)

Menampilkan keadaan alam berupa pepohan yang ada disekitar pantai Cut to....

Scene 8 (FS)Int : (day)

Menampilkan Menampilkan rumah adat yang digunakan sebagai tempat peristrahatan Cut to....

Scene 9 (FS)Int : (day)

Sebagai penutup menampilkan suasana langit yang cerah saat itu. Cut to....

(21)

7 Full Shot/Normal

Proses produksi adalah proses pengambilan gambar, dan pemilihan

backsound. Pengambilan gambar disesuaikan dengan rancangan storyboard mulai

dari shoot, angle, dan camera moving. Sedangkan lokasi wisata yang ada dalam proses pengambilan gambar, mengikuti daftar objek wisata yang diperoleh dari

list wawancara, hal ini dilakukan agar proses produksi lebih teratur dan terarah. Aktivitas proses produksi dapat dilihat pada Gambar 5.

(a)MakeUptalent (b) Perlengkapan talent (c) Pengambilan gambar

Gambar 5. Aktivitas proses produksi

Pemilihan backsound yang digunakan pada perancangan video ini menggunakan jenis musik instrumental. Hal ini dipilih untuk menambah suasana yang terdapat dalam video.

Pasca Produksi, tahap terakhir dalam perancangan konten ialah pasca produksi. Pada tahap ini dilakukan proses editing yaitu penataan sequence per

scene dan proses color grading.

(22)

Gambar 6. Penataan Sequence per Scene

Color grading adalah proses penyesuaian warna untuk membangun

suasana pada video. Didalam color grading terdapat dua versi pada dasarnya yaitu pemilihan warna hangat dan warna dingin. Proses color grading dilakukan dengan memilih highlight, midtone pada objek video untuk mendapatkan kestabilan warna dasar dan cenderung warna hangat. Proses color grading sebelum dan sesudah dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Proses color grading sebelum dan sesudah Customer Test Drives Mockup

Langkah berikutnya ialah evaluasi prototyping (Customer Test-Drives

Mock-Up). Hal ini bertujuan mengetahui apa saja yang masih menjadi kekurangan

dari aplikasi yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pihak Dinas dalam hal ini sebagai (customer) yaitu bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom. Jika masih terdapat kekurangan dan belum sesuai dengan kebutuhan, maka revisi prototyping dilakukan dan akan kembali ke tahap awal. Jika Customer Test-Drives Mock-Up

telah dilakukan, maka tahapan selanjutnya akan kembali ke tahapan listen to

customer sampai pada akhirnya aplikasi sesuai dengan yang kebutuhan yang

diinginkan.

Dokumentasi Prototype

Dokumentasi prototype dari hasil perancangan adalah sebagai berikut:

A. Prototype1

(23)

B. Prototype2

Evaluasi dari prototype 1 yaitu kurangnya informasi pada tombol menu wisata dan galleri sehingga pada prototype 2, tombol menu yang didesain berbentuk icon lokasi wisata,untuk mewakili tombol menu wisata dan

iconthumbnail image mewakili menu galleri agar mudah dipahami maka

ditambahkan animasi mouse over dan mouse out pada masing-masing tombol. Penempatan tombol tidak memberikan kesan ruang kosong sudah terlihat keserasian antara penggunaan huruf untuk header dan footer,sederhana serta mudah untuk digunakan. Perpaduan warna biru yang dibuat sudah seimbang dan menarik.

C. Prototype 3

Evaluasi Prototype 3 menjelaskan tampilan galleri dalam menu utama yang berisi foto-foto tempat wisata Kabupaten Halmahera Utara hal ini dianggap informasi yang disampaikan berulang-ulang karena didalam menu wisata sudah terdapat galleri dari masing-masing tempat wisata.

D. Prototype 4

Pada prototype 4 dilakukan evaluasi dari prototype 3 yaitu informasi

(24)

rancangan media informasi oleh praktisi cinematographer yaitu bapak Martin Setyawan, S.T, M.Cs.

4. Hasil dan Pembahasan

Pada saat pertama kali media informasi diakses,akan menampilkan screen

pembuka yang berisi motto pariwisata Halmahera Utara yaitu "Hai Let Us

Together, Tobelove, Bersama Kita Saling Menyayangi". Terdiri dari dua kata

yaitu HALUT = Hai Let Us Together dan kata TOBELOVE dari kata Tobelo sebagai ibukota Kabupaten Halmahera Utara. Setelah screen pembuka,akan tampil menu utama yaitu menu wisata dan menu galeri. Tampilan screen pembuka

dan menu utama dapat dilihat pada Gambar 8.

(a)hai let us together (b)Tobelove

(c) Bersama kita saling menyayangi (d) menu utama Gambar 8. Tampilan Screen pembuka dan halaman menu utama

Didalam menu wisata terdapat fasilitas untuk mengakses jenis-jenis wisata Kabupaten Halmahera Utara yang terbagi dalam empat submenu yaitu wisata bahari berisi mengenai informasi wisata bahari,wisata sejarah, wisata tirta, begitu juga dengan wisata kuliner, serta sebuah fasilitas untuk kembali ke menu utama. Halaman menu wisata dapat dilihat pada Gambar 9.

(25)

Pada menu wisata bahari terdapat fasilitas untuk mengaksesinformasi potensi wisata bahari yang dibagi dalam sepuluh submenu yaituunder

water(Bawah Laut) menampilkan keindahan bawah laut yang menjadi titik utama

snorkeling dan diving,pantai meti terkenal dengan air lautnya yang jernih, pantai

Kakara terdapat beraneka ragam terumbu karang yang masih alami dan merupakan salah satu titik untuk aktivitas snorkeling dan diving, pantai Luari yang lokasinya berhadapan langsung dengan samudera pasifik,pantai Pawole, pantai dan resort Kupa-kupa,pantai dan resort Carlen,pantai Ruko,pantai Tupu-tupu dan pantai Tagalaya yang terkenal akan beragam biota laut dengan kedalaman 2-10 meter, pepohonan bakau yang tumbuh diatas pasir putih, terumbu karang yang dijumpai disekitar akar bahar, serta danau air tawar. Didalam menu

wisata bahari juga terdapat fasilitas untuk kembali ke menu menu wisata. Halaman wisata bahari dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Halaman wisata bahari

Menu wisata sejarah terdapat fasilitas untuk mengakses informasi wisata sejarah yang dibagi dalam empat submenu yaitu monumen Pancasila atau juga dikenal dengan nama bukit doa "Dukono Lamo" merupakan tempat untuk menikmati indahnya panorama daratan Tobelo dari ketinggian, telaga Duma merupakan danau terbesar di Halmahera dan memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi masyarakat setempat serta cocok untuk aktivitas memancing dan berperahu,selain itu telaga Duma juga masuk dalam jenis wisata tirta. Museum Dabiloha merupakan tempat disimpannya benda-benda dan warisan budaya, bunker dua ruangan dengan panjang 15 meter dan bangkai kapal Kawiyamiyamaru dan Tosimaru di Kao yang merupakan peninggalan pendudukan jepang selama masa perang dunia ke-II, serta terdapat sebuah fasilitas untuk kembali ke menu jenis wisata. Halaman wisata sejarah dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Halaman wisata sejarah

Menu wisata tirta terdiri dari tiga submenu yaitu air terjun Sapoli dimana

(26)

memiliki dua titik pancuran yang membuat seolah nampak seperti air terjun kembar. Telaga Duma, telaga Paca yang lokasinya berlatar belakang Gunung dan bebukitan serta dikelilingi hutan rindang menjadikan tempat ini sebagai tempat rekreasi alam bebas yang menyenangkan, dan terdapat sebuah navigasi untuk kembali ke menu jenis wisata. Halaman wisata tirta dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Halaman wisata tirta

Menu wisata kuliner terdapat menu wisata kuliner yaitu rumah makan ikan bakar Talaga Mabunga. Rumah makan ini merupakan rumah makan yang menyediakan kuliner khas dari masyarakat Halmahera Utara yaitu Pisang goreng "Mulu Bebe", aneka jenis Ikan Bakar, Sayur daun Singkong dan Bunga Pepaya, dan Dabu-dabu. Didalam menu wisata kuliner juga terdapat sebuah fasilitas untuk kembali ke menu wisata. Keseluruhan informasi tersebut dikemas dalam bentuk teks/deskripsi tempat wisata, foto lokasi wisata, dan video yang menampilkan keindahan dan keunggulan dari setiap tempat wisata yang ada. Halaman wisata kuliner dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Halaman wisata kuliner

(27)

Gambar 14. Halaman galeri

Perancangan Media

Implementasi hasil rancangan dapat diaplikasikan keberbagai media yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(a) Sarana Informasi di Bandara (b)CD profile Dinas Website Pariwisata Gambar 15. Perancangan Media

Sarana Informasi di Bandara

Media informasi yang dirancang dapat digunakan sebagai sarana informasi di ditempat-tempat umum yang strategis seperti di Bandara, agar supaya jangkauan penyampaian informasi lebih luas, serta dapat menarik minat calon wisatawan yang berkunjung di Halmahera Utara.

Penerapan pada CD profile Dinas Pariwisata

Penerapan pada CD profile Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan untuk dibagikan kepada pengunjung pada saat diadakan pameran daerah, hal ini dilakukan agar supaya calon wisatawan lain yang belum sempat berkunjung dapat mengetahui informasi potensi wisata yang ada di Kabupaten halmahera utara, serta sebagai media presentasi saat melakukan kunjungan keluar daerah.

Website Pariwisata

(28)

Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian secara kualitatifkepada Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara dalam hal ini bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom, selaku kepala Dinas, untuk mengetahui apakah media informasiyang telah dirancang sudah sesuai dengan kebutuhanuntuk menyampaikan informasi mengenai potensi wisata apa saja yang terdapat di Kabupaten Halmahera Utara.

Wawancara dengan bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom, mendapatkan hasil yaitu, media informasi yang dirancang kontennya sudah sesuai dengan diskusi ditahap awal, informasi wisata yang di tampilkan sudah menarik dari segi deskripsi maupun visualisasi, pemilihan jenis musik dapat mendukung suasana pada video yang ditampilkan, potensi-potensi wisata yang berkembang dan sedang berkembang sudah disajikan secara detail dan menarik karena adanya foto dan video, hal ini dipandang lebih menarik bila dibandingkan dengan media informasi yang digunakan sebelumnya (brosur, koran, selebaran), penyebarannya akan lebih luas karena akan segera diimplementasikan ke website pariwisata, konten video yang terdapat dalam media informasi dapat digunakan sebagai video promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Utara, informasi yang ditampilkan sudah dapat mewakili profil dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara.

Pengujian yang kedua dilakukan kepadacinematographer sekaligus staf pengajar UKSW yaitu bapak Martin Setyawan, S.T, M.Cs, untukmengetahui apakah perancangan video, proses editing, pemilihan backsound, media informasi serta pemilihan warnasudah sesuai. Dari pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil yaitu video yang telah dirancang sudah memiliki sinematografi yang baik, memiliki komposisi warna dan lighting yang sesuai, dapat menggambarkan suasana pada lokasi wisata, color grading sebagian besar sudah sesuai namun pada beberapa video wisata bahari penggunaan warna biru terlalu berlebihan, backsound instrumental pada video sudah mendukung suasana yang terdapat dalam video, kesesuaian antara transisi video dengan backsound sudah pas, pemilihan tipografi kurang jelas namun dapat dibaca, animasi yang digunakan dalam media informasi sudah sesuai dan tidak mengganggu, pemilihan warna yang menarik, layout yang terdapat dalam media tidak membingungkan, secara keseluruhan jalan cerita dalam video sudah sesuai, akan tetapi pada video wisata tirta Air terjun Sapoli, informasi yang ditampilkan belum terlalu jelas, dan media informasi yang telah dirancang akan lebih menarik lagi jika diterapkan mengikuti perkembangan tekonologi saat ini yaitu pada platform mobile.

5. Kesimpulan

(29)

Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara,website dinas,sarana informasi di Bandara. Agar supaya penyebaran informasi lebih luas jangkauannya, serta diharapkan menarik minat calon wisatawan yang berwisata di Kabupaten Halmahera Utara.

6. Daftar Pustaka

[1] Http://www.parekraf.go.id/asp/index.asp (diakses tanggal 19 Agustus 2015)

[2] Laemba, Anthony, 2013, Perancangan Dan Implementasi Komunikasi Visual Media Promosi Pariwisata Berbasis Multimedia (Studi Kasus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso). Artikel Ilmiah.Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[3] Stive Karimang, 2008, Video Promosi Pariwisata Kab. Halmahera Utara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Halmahera Utara Sebagai Desa Wisata Melalui Video Profile, Salatiga : Universitas Kristen satya wacana

[4] Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Pembelajaran,

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/07/juhaeri-multimedia_bagian1.pdf. (Diakses tanggal 25 Juni 2015)

[5] Spillane J. J, 1987, Pariwisata Indonesia Sejarah dan Prospeknya, Kanisius: Yogyakarta

[6] Nandi, 2008, Pariwisata dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Jurnal "GEA" Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 8, No.1

[7] Soekadijo, G. R. 2000, Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia Media Pustaka Utama.

[8] Hofstetter, Fred T,2001. Multimedia Literacy. Third Edition. McGraw- Hill

[9] Suheri, Agus, 2006, Animasi Multimedia Pembelajaran, Jurnal Media Teknologi, 2(1):1-7

[10] Buana Sari, 2013, Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang Penggunaan Smartphone Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa UKSW. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[11] http://www.halmaherautara.com/guide/panduan-perjalanan-ke-halmahera-utara (Diakses tanggal 9 Februari 2015)

[11] Creswell, John W, 2010, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

[12] Pressman, R.S. (2010), Software Engineering : a practitioner’s approach, McGraw-Hill, New York.

[13] Vaughan, Tay. 2004. Multimedia: making It Work. Edisi keenam. Yogyakarta : Andi.

[14] P.C.S. Sutisno.1993. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video.Jakarta: PT Grasindo.

Gambar

Gambar 1.  Metode Prototype
Gambar 3.  Rancangan User Interface media informasi
Gambar 4.  Rancangan User Interface media informasi
Tabel 1. Storyboard video  Shoot/angle/moving
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa tujuan Nasional seperti termuat dalam sila ke-5 , yakni masyarakat adil dan makmur adalah tercipta melalui Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia , sebagai buah

(2014) diperoleh 56 Responden yang terdiri dari 28 orang ibu post partum dengan persalinan normal dan 28 orang ibu post sectio caesarea, didapatkan hasil bahwa dari 28 orang ibu

Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia, melalui visi dan misinya berkomitmen untuk memberikan

ISI (Institut Seni Indonesia) Institut Seni Indonesia Yogyakarta atau dikenal dengan ISI Jogja adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi seni negeri yang berstatus

Watang Sawitto, Kecamatan Duampanua, dan Kecamatan Paleteang, sedangkan jumlah penduduk terkecil yang tercatat berada di Kecamatan Batulappa. Gaya Kepemimpinan Bupati

dengan 2014, hal ini disebabkan menurunnya konsumen karena persaingan yang semakin tinggi dengan pesaing lainnya yang berada diarea Resto Seafood New Javana

Pada bab hasil penelitian ini dijelaskan gambaran umum dari yang diperoleh, yaitu meliputi data skor pretest dan posttest dari 45 siswa yang terdiri dari kelas

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Ishmatuzzahra Ash Shakinnah 2016