• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia (44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Buku 44 Inovasi IPB dalam 106 Inovasi Indonesia (44 IPB’s Innovations in 106 Indonesia’s Innovations)"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

(2)

44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI

INDONESIA

©2014, Institut Pertanian Bogor

Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 5, Kampus

IPB Dramaga,

Bogor 16680

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku

ini tanpa izin tertulis dari Pemegang Hak Cipta.

Penyusun

Tim Direktorat Riset dan Inovasi IPB

Desain dan Layout

Fibri Aris Setiawan,

Husain Assa’di (disainku communication)

44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI INDONESIA

Institut Pertanian Bogor

(3)

44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI

INDONESIA

©2014, Institut Pertanian Bogor

Direktorat Riset dan Inovasi IPB,

Gedung Andi Hakim Nasoetion Lt. 5, Kampus

IPB Dramaga,

Bogor 16680

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku

ini tanpa izin tertulis dari Pemegang Hak Cipta.

Penyusun

Tim Direktorat Riset dan Inovasi IPB

Desain dan Layout

Fibri Aris Setiawan,

Husain Assa’di (disainku communication)

44 INOVASI IPB dalam 106 INOVASI INDONESIA

Institut Pertanian Bogor

(4)

Kata

Pengantar

Keikutsertaan IPB dalam program 100 plus Inovasi Indonesia yang

diselenggarakan oleh

Business Innovation Center

(BIC) dengan dukungan

dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) merupakan salah

satu ajang untuk mempromosikan inovasi IPB di tingkat nasional. Selama 7

(tujuh) tahun berturut-turut mengikuti program 100 plus Inovasi Indonesia

yang diselenggarakan sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2014, IPB

mendominasi daftar Karya Inovatif Indonesia Paling Prospektif. Selama

tujuh tahun tersebut dari total 721 inovasi Indonesia paling prospektif

sebanyak 278 inovasi merupakan karya inovatif yang dihasilkan oleh para

inovator IPB atau sekitar 38,56 %. Perkembangan jumlah inovasi IPB dalam

Buku Inovasi Indonesia BIC tahun 2008–2014 dapat dilihat pada Gambar 1

dan Gambar 2 memperlihatkan jumlah inovasi IPB dalam buku Inovasi

Indonesia BIC tahun 2008 – 2014.

Capaian tersebut tentu saja merupakan kebanggaan tersendiri bagi IPB.

Meskipun demikian, IPB menyadari sepenuhnya bahwa masih diperlukan

upaya lebih untuk menindaklanjuti capaian tersebut. Salah satu langkah

nyata yang diambil adalah menerbitkan buku “44 Inovasi IPB dalam 106

Inovasi Indonesia” secara eksklusif. Sejalan pula dengan tema Dies Natalis

IPB ke-51 yaitu “Sistem dan Kompatibilitas IPB untuk Pengarusutamaan

Pertanian”, karya inovatif yang terkandung dalam buku ini

menggambarkan langkah IPB dalam pemenuhan teknologi yang

dibutuhkan untuk penguatan pertanian masa depan.

[image:4.482.6.479.11.406.2]
(5)

Kata

Pengantar

Keikutsertaan IPB dalam program 100 plus Inovasi Indonesia yang

diselenggarakan oleh

Business Innovation Center

(BIC) dengan dukungan

dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KMNRT) merupakan salah

satu ajang untuk mempromosikan inovasi IPB di tingkat nasional. Selama 7

(tujuh) tahun berturut-turut mengikuti program 100 plus Inovasi Indonesia

yang diselenggarakan sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2014, IPB

mendominasi daftar Karya Inovatif Indonesia Paling Prospektif. Selama

tujuh tahun tersebut dari total 721 inovasi Indonesia paling prospektif

sebanyak 278 inovasi merupakan karya inovatif yang dihasilkan oleh para

inovator IPB atau sekitar 38,56 %. Perkembangan jumlah inovasi IPB dalam

Buku Inovasi Indonesia BIC tahun 2008–2014 dapat dilihat pada Gambar 1

dan Gambar 2 memperlihatkan jumlah inovasi IPB dalam buku Inovasi

Indonesia BIC tahun 2008 – 2014.

Capaian tersebut tentu saja merupakan kebanggaan tersendiri bagi IPB.

Meskipun demikian, IPB menyadari sepenuhnya bahwa masih diperlukan

upaya lebih untuk menindaklanjuti capaian tersebut. Salah satu langkah

nyata yang diambil adalah menerbitkan buku “44 Inovasi IPB dalam 106

Inovasi Indonesia” secara eksklusif. Sejalan pula dengan tema Dies Natalis

IPB ke-51 yaitu “Sistem dan Kompatibilitas IPB untuk Pengarusutamaan

Pertanian”, karya inovatif yang terkandung dalam buku ini

menggambarkan langkah IPB dalam pemenuhan teknologi yang

dibutuhkan untuk penguatan pertanian masa depan.

(6)

Daftar Isi

Hal

PANGAN 02 Cara Cepat Dapat Tetua Cabai Hibrida

Quick Methods to Get Elders of Chilli Hybrid

04 Biskuit Daun Pepaya untuk Si Perah

Papaya Leaf Biscuits for The Dairy

06 Telur Puyuh Besar dengan Mengkudu

Large quail egos with Noni

08 Pangan Organik Berbasis Petani

Farmer-Based Organic Food

10 SASUMUZI

SASUMUZI

12 Varian-1 Ubi Kayu Produksi Tinggi

The High Production of Cassava Variant-1

14 Traktor Ringan Serbaguna untuk Padi Sawah

Lightweight Multipurpose Tractor for Rice

16 Solar Power Irrigation di Lahan Kering

Solar Power Irrigation in Dryland

18 Bakteri Peningkat Mutu Benih Jagung dan Cabai

Bacteria for Enhancing Quality Seed Corn and Chili

Hal

22 Panen Buah Tropika berbasis Nir (Near Infrared) Spektroskopi

Tropical Fruit Harvest Based NIR (Near Infrared) Spectroscopy

24 IPB Kresna 15

IPB Kresna 15

26 Produksi Ternak Lokal Unggul

Production of Superior Local Livestock

28 Kumbang Datang, KumbangTertangkap

Beetles Come, Bettles Trapped

30 Obat Kuat Alami untuk Herbisida

Natural Herbicide Adjuvant

ENERGI 34 Karburator untuk Bahan Bakar Biogas

Carburetor for Fuel Biogas

36 Katalis Ajaib dari Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)

Magic Catalysts from Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)

38 Lampu Jalan yang Ramah Lingkungan dan Mandiri Energi

Free Energy Ana Well Environmentally Street Lamp

40 Mini Power Station

Mini Power Station

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 44 Prediksi kota Bersih, Bebas Sampah

Zero Waste Management Prediction

46 Virtual Map Tanaman Obat

Medicinal Plants Virtual Map

Inovasi

Inovasi

Hal Hal

TRANSPORTASI 50 Mini Transporter Tipe Crawler

Mini Transporter Crawler Type

SEHAT OBAT 54 Implan Aman Biodegradable

Biodegradable Safety Implant

56 Si Manis Penjaga Kesehatan Mulut'

The Sweet 'Oral Health Keeper'

58 Beras Buatan untuk Pangan Fungsional

Artificial Rice for Functional Food

60 Si Handal Pendiagnosa Zoonosis Q Fever

The Reliable Zoonosis Q Fever

62 Minuman Kesehatan Sirih Merah untuk Penderita Diabetes

Healthy Drink made from Red Betel Leaves for Diabetics

64 MAhaDEWa (Mahkota Dewa dan Temulawak) Anti Dementia

MAhaDEWa (Mahkota Dewa and Curcuma) Anti Dementia

66 Matriks Pembawa Obat dari Nano Pati Urut

Matrix Carrier of Herbal Compound krom Arrowroot Nanostarch

68 Kue Anti Flu Burung

Cookies Anti Avian Influenza

70 Cegah Diare dengan Terapi Fag Litik

Prevent Diarrhea Alt Lytic Phage Therapy

72 Rambut Lebat Berkat Mangkokan

MATERIAL MAJU 78 Tooth Filler dari Cangkang Telur

Tooth Filler from Egg Shells

80 Komponen Sepeda Motor dari Bionanokomposit Rotan

Motorcycle Component of Bionanokomposit Rattan

82 Kertas Nata De Cassava dan Tandan Kelapa Sawit

Paper Nata De Cassava and Oil Palm Bunches

84 Pupa Anti Osteoarthritis

Anti Osteoarthritis Pupae

86 Product Composite: Polybag Composite (PC) Ramah Lingkungan

Re-recycle Green Product Composite: Polybag Composite

88 Popok Ramah Lingkungan

Biodegradable Diaper

90 Membran Telinga dari Chitosan

Ear Membran krom Chitosan

LAIN-LAIN 94 Si Penangkap dan Penyaring Debu

Dustfall Canister

96 Cross Laminated Lumber dari Limbah Batang Kelapa Sawit

Cross Laminated Lumber from Waste Oil Palm Trunk

98 Menyusun Peta Biomasa Lanskap tanpa Tebang Pohon

Constructing Lanscape Biomass Map without Cutting Trees

100 Mobile Sprayer Machine

Mobile Sprayer Machine

(7)

Daftar Isi

Hal

PANGAN 02 Cara Cepat Dapat Tetua Cabai Hibrida

Quick Methods to Get Elders of Chilli Hybrid

04 Biskuit Daun Pepaya untuk Si Perah

Papaya Leaf Biscuits for The Dairy

06 Telur Puyuh Besar dengan Mengkudu

Large quail egos with Noni

08 Pangan Organik Berbasis Petani

Farmer-Based Organic Food

10 SASUMUZI

SASUMUZI

12 Varian-1 Ubi Kayu Produksi Tinggi

The High Production of Cassava Variant-1

14 Traktor Ringan Serbaguna untuk Padi Sawah

Lightweight Multipurpose Tractor for Rice

16 Solar Power Irrigation di Lahan Kering

Solar Power Irrigation in Dryland

18 Bakteri Peningkat Mutu Benih Jagung dan Cabai

Bacteria for Enhancing Quality Seed Corn and Chili

Hal

22 Panen Buah Tropika berbasis Nir (Near Infrared) Spektroskopi

Tropical Fruit Harvest Based NIR (Near Infrared) Spectroscopy

24 IPB Kresna 15

IPB Kresna 15

26 Produksi Ternak Lokal Unggul

Production of Superior Local Livestock

28 Kumbang Datang, KumbangTertangkap

Beetles Come, Bettles Trapped

30 Obat Kuat Alami untuk Herbisida

Natural Herbicide Adjuvant

ENERGI 34 Karburator untuk Bahan Bakar Biogas

Carburetor for Fuel Biogas

36 Katalis Ajaib dari Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)

Magic Catalysts from Metil Ester Sulfonic Acid (MESA)

38 Lampu Jalan yang Ramah Lingkungan dan Mandiri Energi

Free Energy Ana Well Environmentally Street Lamp

40 Mini Power Station

Mini Power Station

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 44 Prediksi kota Bersih, Bebas Sampah

Zero Waste Management Prediction

46 Virtual Map Tanaman Obat

Medicinal Plants Virtual Map

Inovasi

Inovasi

Hal Hal

TRANSPORTASI 50 Mini Transporter Tipe Crawler

Mini Transporter Crawler Type

SEHAT OBAT 54 Implan Aman Biodegradable

Biodegradable Safety Implant

56 Si Manis Penjaga Kesehatan Mulut'

The Sweet 'Oral Health Keeper'

58 Beras Buatan untuk Pangan Fungsional

Artificial Rice for Functional Food

60 Si Handal Pendiagnosa Zoonosis Q Fever

The Reliable Zoonosis Q Fever

62 Minuman Kesehatan Sirih Merah untuk Penderita Diabetes

Healthy Drink made from Red Betel Leaves for Diabetics

64 MAhaDEWa (Mahkota Dewa dan Temulawak) Anti Dementia

MAhaDEWa (Mahkota Dewa and Curcuma) Anti Dementia

66 Matriks Pembawa Obat dari Nano Pati Urut

Matrix Carrier of Herbal Compound krom Arrowroot Nanostarch

68 Kue Anti Flu Burung

Cookies Anti Avian Influenza

70 Cegah Diare dengan Terapi Fag Litik

Prevent Diarrhea Alt Lytic Phage Therapy

72 Rambut Lebat Berkat Mangkokan

MATERIAL MAJU 78 Tooth Filler dari Cangkang Telur

Tooth Filler from Egg Shells

80 Komponen Sepeda Motor dari Bionanokomposit Rotan

Motorcycle Component of Bionanokomposit Rattan

82 Kertas Nata De Cassava dan Tandan Kelapa Sawit

Paper Nata De Cassava and Oil Palm Bunches

84 Pupa Anti Osteoarthritis

Anti Osteoarthritis Pupae

86 Product Composite: Polybag Composite (PC) Ramah Lingkungan

Re-recycle Green Product Composite: Polybag Composite

88 Popok Ramah Lingkungan

Biodegradable Diaper

90 Membran Telinga dari Chitosan

Ear Membran krom Chitosan

LAIN-LAIN 94 Si Penangkap dan Penyaring Debu

Dustfall Canister

96 Cross Laminated Lumber dari Limbah Batang Kelapa Sawit

Cross Laminated Lumber from Waste Oil Palm Trunk

98 Menyusun Peta Biomasa Lanskap tanpa Tebang Pohon

Constructing Lanscape Biomass Map without Cutting Trees

100 Mobile Sprayer Machine

Mobile Sprayer Machine

(8)
(9)
(10)

Kultur Antera Cabai Pada Sistem Media

Dua-Lapis: Prosedur cepat untuk memproduksi tetua

dalam pengembangan varietas hibrida

Cara Cepat

Dapat Tetua

Cabai Hibrida

Quick Methods

to Get Elders of

Chilli Hybrid

Keunggulan

Teknik kultur antera cabai pada sistem media dua-lapis ini lebih efektif dan lebih efisien dalam memproduksi tanaman haploid ganda dari teknik lainnya, baik melalui kultur antera pada media padat, maupun kultur isolasi mikrospora pada media cair. Efektivitas dan efisiensi ini untuk cabai besar, cabai keriting Indonesia dan jenis cabai paprika. Teknik ini telah diaplikasikan di satu perusahaan benih di Belanda, dan telah berhasil diterapkan di Indonesia.

Inovator: Ence Darmo Jaya Supena, Suharsono, Jan B.M. Custers

Profil Ketua Inovator

Ence Darmo Jaya Supena, lahir di Karawang pada 2 Oktober 1964, sesaat setelah kultur antera pada tanaman Datura pertama kali dipublikasikan. Dosen aktif di Departemen Biologi,FMIPA IPB ini juga sebagai peneliti di Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB, serta sebagai Sekretaris FMIPA-IPB Bidang PPM dan Kerjasama. Beliau menempuh S1 dan S2 dalam bidang Biologi di IPB serta S3 dalam bidang Plant Sciences di Wageningen University, Belanda. Penelitian beliau tentang pengembangan teknologi haploid untuk cabai telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada 2014 dan metodenya telah diimplementasikan di perusahaan benih. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI-Kemendikbud, Kementan, Kemenristek, dan KNAW-Belanda. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi haploid untuk tanaman lainnya yaitu Terong, Tomat, Brassica, Kedelai, dan Kelapa Sawit, dalam rangka untuk produksi cepat calon tetua guna pengembangan varietas hibrida, dan percepatan proses pemuliaan tanaman.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Kebutuhan benih varietas hibrida terus meningkat dan menjadi peluang

bagi berkembangnya perusahaan benih. Pengembangan varietas

hibrida bergantung pada galur murni sebagai calon tetua.

Pembentukan galur murni dengan teknik konvensional melalui

penyerbukan sendiri terkendali membutuhkan waktu 5-7 generasi.

Teknik kultur antera cabai pada sistem media dua lapis telah diadaptasi

untuk kondisi lokal di Bogor yang merepresentasikan kondisi di

Indonesia pada umumnya. Hasil proses adaptasi ini menjadikan teknik

kultur antera cabai pada sistem media dua lapis dapat

diimplementasikan untuk memproduksi tanaman haploid ganda atau

galur murni secara cepat dan efisien berbagai kultivar cabai lokal

Indonesia pada kondisi lokal.

The development of hybrid varieties depends on pure strain as

prospective elders. Formation of pure lines with conventional

techniques through controlled pollination itself takes 5-7 generations.

Anther culture technique chili on medium two-tier system has been

adapted and can be implemented to produce double haploid plants or

pure line quickly and efficiently.

(11)

Kultur Antera Cabai Pada Sistem Media

Dua-Lapis: Prosedur cepat untuk memproduksi tetua

dalam pengembangan varietas hibrida

Cara Cepat

Dapat Tetua

Cabai Hibrida

Quick Methods

to Get Elders of

Chilli Hybrid

Keunggulan

Teknik kultur antera cabai pada sistem media dua-lapis ini lebih efektif dan lebih efisien dalam memproduksi tanaman haploid ganda dari teknik lainnya, baik melalui kultur antera pada media padat, maupun kultur isolasi mikrospora pada media cair. Efektivitas dan efisiensi ini untuk cabai besar, cabai keriting Indonesia dan jenis cabai paprika. Teknik ini telah diaplikasikan di satu perusahaan benih di Belanda, dan telah berhasil diterapkan di Indonesia.

Inovator: Ence Darmo Jaya Supena, Suharsono, Jan B.M. Custers

Profil Ketua Inovator

Ence Darmo Jaya Supena, lahir di Karawang pada 2 Oktober 1964, sesaat setelah kultur antera pada tanaman Datura pertama kali dipublikasikan. Dosen aktif di Departemen Biologi,FMIPA IPB ini juga sebagai peneliti di Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB, serta sebagai Sekretaris FMIPA-IPB Bidang PPM dan Kerjasama. Beliau menempuh S1 dan S2 dalam bidang Biologi di IPB serta S3 dalam bidang Plant Sciences di Wageningen University, Belanda. Penelitian beliau tentang pengembangan teknologi haploid untuk cabai telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada 2014 dan metodenya telah diimplementasikan di perusahaan benih. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI-Kemendikbud, Kementan, Kemenristek, dan KNAW-Belanda. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi haploid untuk tanaman lainnya yaitu Terong, Tomat, Brassica, Kedelai, dan Kelapa Sawit, dalam rangka untuk produksi cepat calon tetua guna pengembangan varietas hibrida, dan percepatan proses pemuliaan tanaman.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Kebutuhan benih varietas hibrida terus meningkat dan menjadi peluang

bagi berkembangnya perusahaan benih. Pengembangan varietas

hibrida bergantung pada galur murni sebagai calon tetua.

Pembentukan galur murni dengan teknik konvensional melalui

penyerbukan sendiri terkendali membutuhkan waktu 5-7 generasi.

Teknik kultur antera cabai pada sistem media dua lapis telah diadaptasi

untuk kondisi lokal di Bogor yang merepresentasikan kondisi di

Indonesia pada umumnya. Hasil proses adaptasi ini menjadikan teknik

kultur antera cabai pada sistem media dua lapis dapat

diimplementasikan untuk memproduksi tanaman haploid ganda atau

galur murni secara cepat dan efisien berbagai kultivar cabai lokal

Indonesia pada kondisi lokal.

The development of hybrid varieties depends on pure strain as

prospective elders. Formation of pure lines with conventional

techniques through controlled pollination itself takes 5-7 generations.

Anther culture technique chili on medium two-tier system has been

adapted and can be implemented to produce double haploid plants or

pure line quickly and efficiently.

(12)

Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan

Kualitas Kambing Perah

Biskuit Daun

Pepaya untuk Si

Perah

Papaya Leaf

Biscuits for The

Dairy

Keunggulan

Inovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan biskuit pakan yang mudah, awet dan, murah, serta selalu tersedia. Teknologi ini mampu membuat biosuplemen pakan yang berasal dari hijauan berkualitas sebagai pemacu produksi susu yang. aman dikonsumsi ternak serta menghasilkan produk pakan suplemen yang berasal dari herbal pemacu produksi susu sehingga aman bagi kesehatan ternak dan konsumen

Inovator: Yuli Retnani, Idat Galih Permana, Nur Rochmah Kumalasari

Profil Ketua Inovator

Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014 Daun papaya merupakan tanaman obat-obatan karena mengandung

senyawa alkaloida dan enzim proteolitik, papain, khimopapain dan

lisozim, yang berguna pada proses pencernaan dan mempermudah kerja usus. Papain juga berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Biskuit daun pepaya merupakan pakan suplemen sebagai pemacu produksi susu. Proses pembuatan biskuit daun pepaya dengan bantuan proses panas dan tekanan. Biskuit daun pepaya merupakan pakan suplemen sebagai pemacu produksi susu. Pemberian 15% biskuit daun pepaya memiliki rataan produksi susu lebih tinggi (932 ml/hari/ekor) sekitar 44,95%. Selain itu pemberian biskuit daun pepaya berpengaruh terhadap kualitas susu kadar lemak (10,62%), protein (7,63%) dan kandungan laktosa (4,85).

Biscuits papaya is a feed supplement a bid to boost milk production. Papaya leaf biscuit making process with the help of heat and pressure process. Giving 15% biscuit papaya leaf has a higher mean milk production (932 ml/day/head) approximately 44.95%. Besides giving biscuits papaya effect on the quality of milk fat content (10.62%), protein (7.63%) and lactose content (4.85%).

(13)

Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan

Kualitas Kambing Perah

Biskuit Daun

Pepaya untuk Si

Perah

Papaya Leaf

Biscuits for The

Dairy

Keunggulan

Inovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan biskuit pakan yang mudah, awet dan, murah, serta selalu tersedia. Teknologi ini mampu membuat biosuplemen pakan yang berasal dari hijauan berkualitas sebagai pemacu produksi susu yang. aman dikonsumsi ternak serta menghasilkan produk pakan suplemen yang berasal dari herbal pemacu produksi susu sehingga aman bagi kesehatan ternak dan konsumen

Inovator: Yuli Retnani, Idat Galih Permana, Nur Rochmah Kumalasari

Profil Ketua Inovator

Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014 Daun papaya merupakan tanaman obat-obatan karena mengandung

senyawa alkaloida dan enzim proteolitik, papain, khimopapain dan

lisozim, yang berguna pada proses pencernaan dan mempermudah kerja usus. Papain juga berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Biskuit daun pepaya merupakan pakan suplemen sebagai pemacu produksi susu. Proses pembuatan biskuit daun pepaya dengan bantuan proses panas dan tekanan. Biskuit daun pepaya merupakan pakan suplemen sebagai pemacu produksi susu. Pemberian 15% biskuit daun pepaya memiliki rataan produksi susu lebih tinggi (932 ml/hari/ekor) sekitar 44,95%. Selain itu pemberian biskuit daun pepaya berpengaruh terhadap kualitas susu kadar lemak (10,62%), protein (7,63%) dan kandungan laktosa (4,85).

Biscuits papaya is a feed supplement a bid to boost milk production. Papaya leaf biscuit making process with the help of heat and pressure process. Giving 15% biscuit papaya leaf has a higher mean milk production (932 ml/day/head) approximately 44.95%. Besides giving biscuits papaya effect on the quality of milk fat content (10.62%), protein (7.63%) and lactose content (4.85%).

(14)

Ekstrak Daun Mengkudu Untuk Memperbesar

Telur Puyuh

Telur Puyuh

Besar dengan

Mengkudu

Large quail eggs

with Non

i

Keunggulan

Inovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan daun mengkudu sebagai antibiotik alami yang mudah, awet dan, murah, serta selalu tersedia. Produk antibiotik alami inidihasilkan dari rempah-rempah yaitu daun mengkudu untuk menurunkan mortalitasburung puyuh starter, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsumsi pakan, meningkatkan berat badan, mempercepat dewasa kelamin, mempercepat produksi telur burung puyuh dan memperbesar ukuran burung puyuh.

Inovator: Yuli Retnani, Tuty Maria Wardiny, Taryati

Profil Ketua Inovator

Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Daun mengkudu memiliki kandungan antraquinon, asam amino,

glikosida, senyawa fenolik, dan asam ursulat. Berdasarkan uji kualitatif

ekstrak daun mengkudu mengandung alkoloid, saponin, felonik,

flavonoid, triterfenoid dan glikosida. Flavonoid berkhasiat sebagai

antioksidan. Inovasi ini berkaitan dengan pemanfaatan ekstrak daun

mengkudu untuk memperbesar telur puyuh. Pemberian ekstrak daun

mengkudu diberikan dalam air minum agar homogenitas terjaga dan

absorpsinya lebih cepat dalam saluran pencernaan ternak. Hasil dari

inovasi ini menunjukkan bahwa 15% ekstrak daun mengkudu dalam air

minum memberikan hasil yang terbaik terhadap mortalitas, produksi

telur,

hen day

, dan daya tetas.

This innovation relates to the use of noni leaf extract to increase the

quail eggs. Noni leaf extract administered in the drinking water in order

to homogeneity awake and faster absorption in the gastro intestinal

tract of cattle. The results of this innovation shows that 15% noni leaf

extract in drinking water gives the best results on mortality, egg

production, henday, and hatchability.

(15)

Ekstrak Daun Mengkudu Untuk Memperbesar

Telur Puyuh

Telur Puyuh

Besar dengan

Mengkudu

Large quail eggs

with Non

i

Keunggulan

Inovasi ini menghasilkan teknologi pengolahan daun mengkudu sebagai antibiotik alami yang mudah, awet dan, murah, serta selalu tersedia. Produk antibiotik alami inidihasilkan dari rempah-rempah yaitu daun mengkudu untuk menurunkan mortalitasburung puyuh starter, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsumsi pakan, meningkatkan berat badan, mempercepat dewasa kelamin, mempercepat produksi telur burung puyuh dan memperbesar ukuran burung puyuh.

Inovator: Yuli Retnani, Tuty Maria Wardiny, Taryati

Profil Ketua Inovator

Yuli Retnani, lahir di Mojokerto pada tanggal 24 Juli 1964. Dosen aktif di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang pakan serta S3 pada bidang Lingkungan. Penulis buku “Proses Industri Pakan” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Biskuit Limbah tanaman jagung untuk ruminansia”, ”Wafer Limbah Sayuran Pasar”, ”Ekstrak Duan Mengkudu Untuk Memperbesar Telur Puyuh” serta “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 102,105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010,2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, Deptan, DP2M, dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengolahan pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Daun mengkudu memiliki kandungan antraquinon, asam amino,

glikosida, senyawa fenolik, dan asam ursulat. Berdasarkan uji kualitatif

ekstrak daun mengkudu mengandung alkoloid, saponin, felonik,

flavonoid, triterfenoid dan glikosida. Flavonoid berkhasiat sebagai

antioksidan. Inovasi ini berkaitan dengan pemanfaatan ekstrak daun

mengkudu untuk memperbesar telur puyuh. Pemberian ekstrak daun

mengkudu diberikan dalam air minum agar homogenitas terjaga dan

absorpsinya lebih cepat dalam saluran pencernaan ternak. Hasil dari

inovasi ini menunjukkan bahwa 15% ekstrak daun mengkudu dalam air

minum memberikan hasil yang terbaik terhadap mortalitas, produksi

telur,

hen day

, dan daya tetas.

This innovation relates to the use of noni leaf extract to increase the

quail eggs. Noni leaf extract administered in the drinking water in order

to homogeneity awake and faster absorption in the gastro intestinal

tract of cattle. The results of this innovation shows that 15% noni leaf

extract in drinking water gives the best results on mortality, egg

production, henday, and hatchability.

(16)

Strategi Produksi Pangan Organik Bernilai

Tambah Tinggi Berbasis Petani

Pangan Organik

Berbasis Petani

Farmer-Based

Organic Food

Keunggulan

Strategi produksi pangan organik bernilai tambah tinggi. Karakteristik dapat dikembangkan menurut kategori kesamaan dan perbedaan produk dominan yang dihasilkan. Faktor internal dan eksternalnya dapat direpresentasikan atas strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Inovasi ini dapat disusun atas penekanan tema bervariasi. Keberagaman produk sayuran daun organik, memiliki kemasan dan label sendiri, lahan bersertifikasi dan sudah memiliki Internal Control Systems (ICS), serta harga terjangkau. Pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat, program pelatihan dan pembinaan, asosiasi pertanian organik.

Inovator: Musa Hubeis

Profil Ketua Inovator

Musa Hubeis, lahir di Jakarta pada 26 Juni 1955. Dosen aktif di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Bagian Produksi dan Operasi, serta Ketua Program Studi Industri Kecil Menengah (MPI) Fakultas Pascasarjana IPB. Beliau menempuh S1 di bidang Statistika dan Komputasi, S2 di bidang Ilmu Pangan IPB dan Manajemen Teknologi INPL France, serta S3 INPL France pada bidang Teknik Sistem Industri. Penulis berbagai buku, diantaranya “Prospek Pangan Organik Bernilai Tambah Tinggi” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Dispenser Yoghurt Segar”, “Penjurian Nasi yang Adil” dan “Strategi Produksi Pangan Organik bernilai tambah tinggi berbasis Petani” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 102, 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010, 2011 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DP2M dan Strategis Nasional, serta sumber lain dari Pemda dan dunia usaha. Saat ini beliau fokus mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi dan

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Banyaknya permintaan dan adanya kebijakan pemerintah mengenai

produk pangan organik, menjadikan tanaman pangan organik sebagai

bagian dari

green policy

(going green)

yang terlibat dengan

pelestarian/ramah lingkungan, atau gaya hidup baru. Pendukung gaya

hidup organik percaya bahwa makanan yang diproduksi dengan cara ini

memiliki mutu dan nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan

makanan yang diproduksi secara konvensional dengan kimia sintetik

sebagai

input

pertanian. Inovasi ini menunjukkan bahwa terdapat 3

rantai pasok sayuran organik di Jawa Barat, khususnya di daerah Garut.

Hasil FGD memperlihatkan bahwa pertanian di Jawa Barat berupa

pertanian konvensional, semi organik dan organik.

Demand and government policy regarding organic food products,

organic food crops made ??as part of a green policy (going green) involved

with conservation / environmentally friendly, or a new lifestyle. This

innovation shows that there are 3 organic vegetable supply chain in

West Java, especially in the area of ??Garut. The results showed that

agricultural FGD conducted in West Java in the form of conventional

agriculture, organic farming and organic farming spring.

(17)

Strategi Produksi Pangan Organik Bernilai

Tambah Tinggi Berbasis Petani

Pangan Organik

Berbasis Petani

Farmer-Based

Organic Food

Keunggulan

Strategi produksi pangan organik bernilai tambah tinggi. Karakteristik dapat dikembangkan menurut kategori kesamaan dan perbedaan produk dominan yang dihasilkan. Faktor internal dan eksternalnya dapat direpresentasikan atas strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Inovasi ini dapat disusun atas penekanan tema bervariasi. Keberagaman produk sayuran daun organik, memiliki kemasan dan label sendiri, lahan bersertifikasi dan sudah memiliki Internal Control Systems (ICS), serta harga terjangkau. Pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat, program pelatihan dan pembinaan, asosiasi pertanian organik.

Inovator: Musa Hubeis

Profil Ketua Inovator

Musa Hubeis, lahir di Jakarta pada 26 Juni 1955. Dosen aktif di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Bagian Produksi dan Operasi, serta Ketua Program Studi Industri Kecil Menengah (MPI) Fakultas Pascasarjana IPB. Beliau menempuh S1 di bidang Statistika dan Komputasi, S2 di bidang Ilmu Pangan IPB dan Manajemen Teknologi INPL France, serta S3 INPL France pada bidang Teknik Sistem Industri. Penulis berbagai buku, diantaranya “Prospek Pangan Organik Bernilai Tambah Tinggi” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang “Dispenser Yoghurt Segar”, “Penjurian Nasi yang Adil” dan “Strategi Produksi Pangan Organik bernilai tambah tinggi berbasis Petani” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 102, 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2010, 2011 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DP2M dan Strategis Nasional, serta sumber lain dari Pemda dan dunia usaha. Saat ini beliau fokus mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi dan

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Banyaknya permintaan dan adanya kebijakan pemerintah mengenai

produk pangan organik, menjadikan tanaman pangan organik sebagai

bagian dari

green policy

(going green)

yang terlibat dengan

pelestarian/ramah lingkungan, atau gaya hidup baru. Pendukung gaya

hidup organik percaya bahwa makanan yang diproduksi dengan cara ini

memiliki mutu dan nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan

makanan yang diproduksi secara konvensional dengan kimia sintetik

sebagai

input

pertanian. Inovasi ini menunjukkan bahwa terdapat 3

rantai pasok sayuran organik di Jawa Barat, khususnya di daerah Garut.

Hasil FGD memperlihatkan bahwa pertanian di Jawa Barat berupa

pertanian konvensional, semi organik dan organik.

Demand and government policy regarding organic food products,

organic food crops made ??as part of a green policy (going green) involved

with conservation / environmentally friendly, or a new lifestyle. This

innovation shows that there are 3 organic vegetable supply chain in

West Java, especially in the area of ??Garut. The results showed that

agricultural FGD conducted in West Java in the form of conventional

agriculture, organic farming and organic farming spring.

(18)

“SASUMUZI” Sagon Sukun Multi Gizi Alternatif

Pangan Darurat Anak Usia Sekolah Saat Bencana

dan Rawan Gizi

SASUMUZI

SASUMUZI

Keunggulan

Sasumuzi memiliki kandungan air dan lemak yang rendah sehingga menjadikan produk inovasi ini lebih tahan lama untuk disimpan. Sasumuzi merupakan alternatif pangan darurat yang padat gizi baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro, memiliki kandungan mineral kalsium, besi, dan seng yang tinggi sehingga cocok bagi anak-anak untuk mencegah terjadinya defisiensi pasca bencana. Sasumuzi juga memiliki kandungan serat pangan sagon yang tinggi juga berdampak positif untuk mengurangi resiko konstipasi pada saat bencana.

Inovator: Ahmad Sulaeman, Wiwi Febriani, Ikeu Ekayanti

Profil Ketua Inovator

Ahmad Sulaeman, lahir di Sukabumi tanggal 31 Maret 1962. Dosen aktif di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB ini juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi sekaligus Kepala Bagian Manajemen Pangan dan Kesehatan Lingkungan Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, anggota Senat Akademik IPB, Dewan Guru Besar IPB serta anggota Pokja Otoritas Kompeten Pangan Organik, Kementerian Pertanian. Saat ini beliau adalah Anggota Komisi Ahli Sanitary and Phytosanitary – Badan Karantina Pertanian, anggota Komisi Ahli Kebijakan Makro – Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan nara sumber pada Badan Ketahanan Pangan dan Badan Pengawa Obat dan Makanan (BPOM). Beliau mendapatkan gelar sarjana (Ir) di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan dan Magister (MS) di bidang Ilmu Pangan dari IPB dan gelar doktor (PhD) dalam bidang Human Nutrition dari University of Nebraska Lincoln, USA. Penelitian beliau tentang minuman sinbiotik dari buah sukun, pengembangan mie glosor instant dari labu parang dan penelitian sagon multi gizi dari buah sukun sebagai pangan darurat untuk anak anak berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, BOPTN, GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition), Danone Foundation, Unilever, dll. Saat ini beliau fokus meneliti pangan-pangan lokal dan pangan organik dalam hubungannya dengan manfaat

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Sasumuzi merupakan produk sagon yang dikembangkan berbasis

pangan lokal yakni sukun. Produk ini ditingkatkan nilai gizinya dengan

penambahan sumber protein dan multivitamin mineral. Sasumuzi

tinggi mineral Ca, Fe, Zn, serat pangan dan, sumber protein. Bahan baku

sukun mengandung prebiotik alfa 1-3 yang dapat mencegah konstipasi.

Kandungan air dan lemak yang rendah memungkinkan masa simpan

produk lebih panjang.

Sasumuzi is a sagon product developed that is based on local food

breadfruit. This product is enhanced with the addition of nutritive value

of protein and multivitamin mineral resources. Sasumuzi has high

minerals Ca, Fe, Zn, and dietary fiber, protein source. Breadfruit raw

material containing alpha 1-3 prebiotics can prevent constipation.

Water content and low fat enables longer product shelf life.

(19)

“SASUMUZI” Sagon Sukun Multi Gizi Alternatif

Pangan Darurat Anak Usia Sekolah Saat Bencana

dan Rawan Gizi

SASUMUZI

SASUMUZI

Keunggulan

Sasumuzi memiliki kandungan air dan lemak yang rendah sehingga menjadikan produk inovasi ini lebih tahan lama untuk disimpan. Sasumuzi merupakan alternatif pangan darurat yang padat gizi baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro, memiliki kandungan mineral kalsium, besi, dan seng yang tinggi sehingga cocok bagi anak-anak untuk mencegah terjadinya defisiensi pasca bencana. Sasumuzi juga memiliki kandungan serat pangan sagon yang tinggi juga berdampak positif untuk mengurangi resiko konstipasi pada saat bencana.

Inovator: Ahmad Sulaeman, Wiwi Febriani, Ikeu Ekayanti

Profil Ketua Inovator

Ahmad Sulaeman, lahir di Sukabumi tanggal 31 Maret 1962. Dosen aktif di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB ini juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekologi Manusia IPB, Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi sekaligus Kepala Bagian Manajemen Pangan dan Kesehatan Lingkungan Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, anggota Senat Akademik IPB, Dewan Guru Besar IPB serta anggota Pokja Otoritas Kompeten Pangan Organik, Kementerian Pertanian. Saat ini beliau adalah Anggota Komisi Ahli Sanitary and Phytosanitary – Badan Karantina Pertanian, anggota Komisi Ahli Kebijakan Makro – Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan nara sumber pada Badan Ketahanan Pangan dan Badan Pengawa Obat dan Makanan (BPOM). Beliau mendapatkan gelar sarjana (Ir) di bidang Ilmu dan Teknologi Pangan dan Magister (MS) di bidang Ilmu Pangan dari IPB dan gelar doktor (PhD) dalam bidang Human Nutrition dari University of Nebraska Lincoln, USA. Penelitian beliau tentang minuman sinbiotik dari buah sukun, pengembangan mie glosor instant dari labu parang dan penelitian sagon multi gizi dari buah sukun sebagai pangan darurat untuk anak anak berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, BOPTN, GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition), Danone Foundation, Unilever, dll. Saat ini beliau fokus meneliti pangan-pangan lokal dan pangan organik dalam hubungannya dengan manfaat

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Sasumuzi merupakan produk sagon yang dikembangkan berbasis

pangan lokal yakni sukun. Produk ini ditingkatkan nilai gizinya dengan

penambahan sumber protein dan multivitamin mineral. Sasumuzi

tinggi mineral Ca, Fe, Zn, serat pangan dan, sumber protein. Bahan baku

sukun mengandung prebiotik alfa 1-3 yang dapat mencegah konstipasi.

Kandungan air dan lemak yang rendah memungkinkan masa simpan

produk lebih panjang.

Sasumuzi is a sagon product developed that is based on local food

breadfruit. This product is enhanced with the addition of nutritive value

of protein and multivitamin mineral resources. Sasumuzi has high

minerals Ca, Fe, Zn, and dietary fiber, protein source. Breadfruit raw

material containing alpha 1-3 prebiotics can prevent constipation.

Water content and low fat enables longer product shelf life.

(20)

Varian-1 Ubikayu Produksi Tinggi

Varian-1 Ubi

Kayu Produksi

Tinggi

The High

Production of

Cassava

Variant-1

Keunggulan

Produktivitas/ha meningkat, sehingga dapat menunjang produksi ubikayu nasional Memberikan nilai lebih bagi pelaku industri berbahan ubi kayu karena kandungan pati tinggi. Tersedianya varian baru yang dapat diandalkan sebagai bahan tanam. Peluang ketersedian varietas baru dan bibit secara massal sangat memungkinkan karena adanya teknologi perbanyakan planlet secara in vitro

Inovator: Nurul Khumaida, Sintho W. Ardie, M. Syukur

Profil Ketua Inovator

Nurul Khumaida, lahir di kota sejuk Malang Jawa Timur pada19 Juli 1965. Dosen aktif pada Bagian Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) Fakultas Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kasubdit Agenda Riset dan Publikasi Direktorat Riset dan Inovasi IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Agronomi serta S3 di University of Tokyo (Todai) Jepang pada bidang Agriculture and Environmental Biology. Anggota penulis buku “Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Percepatan Teknologi Produksi Bibit Ubi Kayu Unggul Bermutu Tinggi melalui Teknik In Vitro(Hibah Stranas, 2009-2011) dan Pengembangan Varietas Ubi Kayu Berkadar HCN Rendah Tahan Kekeringan atau Tanah Masam (Hibah Pascasarjana, 2012-2014) telah berhasil membawa beliau dan tim menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Tim peneliti yang secara bersama-sama memperkuat riset ubi kayu di Departemen AGH adalah Dr Sintho W. Ardie, Prof Dr Muhamad Syukur, dan Dr Suwarto.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Ubi kayu adalah salah satu tanaman umbi-umbian sebagai sumber

karbohidrat yang potensial dikembangkan karena memiliki potensi hasil

dan kandungan pati yang tinggi. Selain sebagai sumber bahan pangan,

pakan, dan bioetanol, ubi kayu dapat digunakan diberbagai industri

lainnya. Inovasi ini menghasilkan varian ubi kayu dengan potensi hasil

tinggi, kandungan pati tinggi, dan bermanfaat untuk tahap seleksi

lanjutan dalam menghasilkan varietas baru.

Cassava is important dietary carbohydrate source in the tropics and also

as alternative for feed and bioenergy. Since cassava breeding throught

conventional approaches are hampered with some limitations, which

resulted in a low number of superrior cassava varieties. Therefore,

mutation breeding program should fasten the superior cassava

varieties development (high yielding and high conten of starch). This

innovation produces a variant-1 of cassava with high yielding and high

starch content, as well as beneficial to the selection process continued.

(21)

Varian-1 Ubikayu Produksi Tinggi

Varian-1 Ubi

Kayu Produksi

Tinggi

The High

Production of

Cassava

Variant-1

Keunggulan

Produktivitas/ha meningkat, sehingga dapat menunjang produksi ubikayu nasional Memberikan nilai lebih bagi pelaku industri berbahan ubi kayu karena kandungan pati tinggi. Tersedianya varian baru yang dapat diandalkan sebagai bahan tanam. Peluang ketersedian varietas baru dan bibit secara massal sangat memungkinkan karena adanya teknologi perbanyakan planlet secara in vitro

Inovator: Nurul Khumaida, Sintho W. Ardie, M. Syukur

Profil Ketua Inovator

Nurul Khumaida, lahir di kota sejuk Malang Jawa Timur pada19 Juli 1965. Dosen aktif pada Bagian Bioteknologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) Fakultas Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kasubdit Agenda Riset dan Publikasi Direktorat Riset dan Inovasi IPB. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Agronomi serta S3 di University of Tokyo (Todai) Jepang pada bidang Agriculture and Environmental Biology. Anggota penulis buku “Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Percepatan Teknologi Produksi Bibit Ubi Kayu Unggul Bermutu Tinggi melalui Teknik In Vitro(Hibah Stranas, 2009-2011) dan Pengembangan Varietas Ubi Kayu Berkadar HCN Rendah Tahan Kekeringan atau Tanah Masam (Hibah Pascasarjana, 2012-2014) telah berhasil membawa beliau dan tim menjadi salah satu inovator dalam 103 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2011 dan 2014. Tim peneliti yang secara bersama-sama memperkuat riset ubi kayu di Departemen AGH adalah Dr Sintho W. Ardie, Prof Dr Muhamad Syukur, dan Dr Suwarto.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Ubi kayu adalah salah satu tanaman umbi-umbian sebagai sumber

karbohidrat yang potensial dikembangkan karena memiliki potensi hasil

dan kandungan pati yang tinggi. Selain sebagai sumber bahan pangan,

pakan, dan bioetanol, ubi kayu dapat digunakan diberbagai industri

lainnya. Inovasi ini menghasilkan varian ubi kayu dengan potensi hasil

tinggi, kandungan pati tinggi, dan bermanfaat untuk tahap seleksi

lanjutan dalam menghasilkan varietas baru.

Cassava is important dietary carbohydrate source in the tropics and also

as alternative for feed and bioenergy. Since cassava breeding throught

conventional approaches are hampered with some limitations, which

resulted in a low number of superrior cassava varieties. Therefore,

mutation breeding program should fasten the superior cassava

varieties development (high yielding and high conten of starch). This

innovation produces a variant-1 of cassava with high yielding and high

starch content, as well as beneficial to the selection process continued.

(22)

Pengembangan LITOR Traktor Ringan Serbaguna

untuk Pemeliharaan Tanaman pada Budidaya Padi

Sawah

Traktor Ringan

Serbaguna

untuk Padi

Sawah

Lightweight

Multipurpose

Tractor for Rice

Keunggulan

Mesin multiguna untuk pemeliharaan tanaman di lahan berlumpur. Mesin lebih ringan, manuver berputar dengan mudah di lahan sawah. Mesin ini didesain khusus untuk beroperasi pada kondisi lahan sawah di Indonesia

Inovator: Radite Praeko Agus Setiawan, I Wayan Astika, I Dewa Made Subrata

Profil Ketua Inovator

Radite P.A. Setiawan lahir di Wonogiri pada tanggal 23 bulan Desember 1962. Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium Lapangan Siswadhi Soepardjo di Leuwikopo. Beliau menempuh S1 di IPB bidang Teknik Pertanian dan S2 dan S3 di Kyoto University Jepang pada bidang Agricultural Engineering dengan spesialisasi alat dan mesin pertanian (Farm Machinery). Peneliti yang memiliki beberapa paten ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau bersama mahasiswa tentang Mesin Tanam (Transplanter) Sengon, Alat Pencetak Opak, Alat perangkap Keong, dan LITOR Traktor Ringan Serbaguna Untuk Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Padi Sawah telah berhasil membawa beliau dan mahasiswanya menjadi salah satu inovator dalam 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN, DP2M dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan smart machine untuk pertanian presisi.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Mesin pertanian sangat diperlukan dalam pemeliharaan tanaman di

sawah. Traktor tangan dan traktor 4 roda yang ada mengalami kesulitan

dalam mobilitasnya karena tidak mempunyai lapisan tanah keras

sebagai tapakan roda dari mesin yang lewat diatasnya. Mesin traktor

ringan perlu dikembangkan agar pemeliharaan tanaman tidak

mengalami kesulitan lagi. Inovasi yang dikembangkan adalah

menghasilkan mesin ringan beroda tunggal sebagai mesin multiguna di

lahan berlumpur.

Farm machinery is needed in the maintenance of the plants in the fields.

Machinery used tractors have difficulty in mobility due to not having a

layer of hard subsoil wheels of the tractor engine. Tractor engine light

need to be developed so that the difficulty is resolved. Innovations

developed is to produce a single light machine wheeled multipurpose

machines in a muddy field.

(23)

Pengembangan LITOR Traktor Ringan Serbaguna

untuk Pemeliharaan Tanaman pada Budidaya Padi

Sawah

Traktor Ringan

Serbaguna

untuk Padi

Sawah

Lightweight

Multipurpose

Tractor for Rice

Keunggulan

Mesin multiguna untuk pemeliharaan tanaman di lahan berlumpur. Mesin lebih ringan, manuver berputar dengan mudah di lahan sawah. Mesin ini didesain khusus untuk beroperasi pada kondisi lahan sawah di Indonesia

Inovator: Radite Praeko Agus Setiawan, I Wayan Astika, I Dewa Made Subrata

Profil Ketua Inovator

Radite P.A. Setiawan lahir di Wonogiri pada tanggal 23 bulan Desember 1962. Dosen aktif di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Kepala Laboratorium Lapangan Siswadhi Soepardjo di Leuwikopo. Beliau menempuh S1 di IPB bidang Teknik Pertanian dan S2 dan S3 di Kyoto University Jepang pada bidang Agricultural Engineering dengan spesialisasi alat dan mesin pertanian (Farm Machinery). Peneliti yang memiliki beberapa paten ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau bersama mahasiswa tentang Mesin Tanam (Transplanter) Sengon, Alat Pencetak Opak, Alat perangkap Keong, dan LITOR Traktor Ringan Serbaguna Untuk Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Padi Sawah telah berhasil membawa beliau dan mahasiswanya menjadi salah satu inovator dalam 104, 105 dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI, PUPT, BOPTN, DP2M dan Strategis Nasional. Saat ini beliau fokus mengembangkan smart machine untuk pertanian presisi.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Mesin pertanian sangat diperlukan dalam pemeliharaan tanaman di

sawah. Traktor tangan dan traktor 4 roda yang ada mengalami kesulitan

dalam mobilitasnya karena tidak mempunyai lapisan tanah keras

sebagai tapakan roda dari mesin yang lewat diatasnya. Mesin traktor

ringan perlu dikembangkan agar pemeliharaan tanaman tidak

mengalami kesulitan lagi. Inovasi yang dikembangkan adalah

menghasilkan mesin ringan beroda tunggal sebagai mesin multiguna di

lahan berlumpur.

Farm machinery is needed in the maintenance of the plants in the fields.

Machinery used tractors have difficulty in mobility due to not having a

layer of hard subsoil wheels of the tractor engine. Tractor engine light

need to be developed so that the difficulty is resolved. Innovations

developed is to produce a single light machine wheeled multipurpose

machines in a muddy field.

(24)

Pengembangan

Solar Power Irrigation

di Lahan

Kering dengan Menggunakan

Disc Irrigation

System

Solar Power

Irrigation di

Lahan Kering

Solar Power

Irrigation in

Dryland

Keunggulan

Sistem irigasi bekerja secara otomatis dan terkendali. Sistem irigasi ini menggunakan energi surya yang cukup tersedia di Indonesia. Biaya satu unit irigasi otomatis bertenaga surya relatif murah dan perawatannya juga mudah.

Inovator: Setyanto Krido Saptomo, Budi Indra Setiawan, Popi Redjekiningrum Dwi M, I

Wayan Budiasa, Yudi Chadirin

Profil Ketua Inovator

Satyanto Krido Saptomo lahir di Jakarta pada 11-April-1973. Dosen aktif di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai KEtua Program Studi S2 Teknik Sipil dan Lingkungan. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Teknik Pertanian serta S3 di Kyushu University pada bidang Irrigation Water Management. Penelitian beliau tentang “Pengembangan Irigasi bertenaga Surya di Lahan Kering dengan Menggunakan Disc Irrigation System” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI dan KKP3N Litbang Pertanian. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengelolaan air ramah lingkungan dan Low Impact Development.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Permasalahan ketersediaan air berdampak pada produktivitas lahan

kering yang tidak memiliki infrastruktur irigasi dan mengandalkan

hujan. Akibatnya produktivitas lahan menurun. Untuk mengatasi hal

tersebut adalah menjaga ketersediaan air yang cukup untuk setiap kali

tanam. Inovasi ini menawarkan sistem irigasi otomatis bertenaga surya

yang bekerja dengan menjaga kelembutan tanah pada rentang air

tersedia, sehingga tidak terjadi evaporasi berlebih dan kehilangan air.

Water availability issues impacting on the productivity of the dry land

because there is no good irrigation infrastructure. Land productivity is

lowered and need a solution to maintain the availability of water. This

innovation offers a solar-powered irrigation system that works to keep

the soil moisture over a range of water available so there is no excessive

evaporation.

(25)

Pengembangan

Solar Power Irrigation

di Lahan

Kering dengan Menggunakan

Disc Irrigation

System

Solar Power

Irrigation di

Lahan Kering

Solar Power

Irrigation in

Dryland

Keunggulan

Sistem irigasi bekerja secara otomatis dan terkendali. Sistem irigasi ini menggunakan energi surya yang cukup tersedia di Indonesia. Biaya satu unit irigasi otomatis bertenaga surya relatif murah dan perawatannya juga mudah.

Inovator: Setyanto Krido Saptomo, Budi Indra Setiawan, Popi Redjekiningrum Dwi M, I

Wayan Budiasa, Yudi Chadirin

Profil Ketua Inovator

Satyanto Krido Saptomo lahir di Jakarta pada 11-April-1973. Dosen aktif di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai KEtua Program Studi S2 Teknik Sipil dan Lingkungan. Beliau menempuh S1 dan S2 di bidang Teknik Pertanian serta S3 di Kyushu University pada bidang Irrigation Water Management. Penelitian beliau tentang “Pengembangan Irigasi bertenaga Surya di Lahan Kering dengan Menggunakan Disc Irrigation System” telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian DIKTI dan KKP3N Litbang Pertanian. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi pengelolaan air ramah lingkungan dan Low Impact Development.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Permasalahan ketersediaan air berdampak pada produktivitas lahan

kering yang tidak memiliki infrastruktur irigasi dan mengandalkan

hujan. Akibatnya produktivitas lahan menurun. Untuk mengatasi hal

tersebut adalah menjaga ketersediaan air yang cukup untuk setiap kali

tanam. Inovasi ini menawarkan sistem irigasi otomatis bertenaga surya

yang bekerja dengan menjaga kelembutan tanah pada rentang air

tersedia, sehingga tidak terjadi evaporasi berlebih dan kehilangan air.

Water availability issues impacting on the productivity of the dry land

because there is no good irrigation infrastructure. Land productivity is

lowered and need a solution to maintain the availability of water. This

innovation offers a solar-powered irrigation system that works to keep

the soil moisture over a range of water available so there is no excessive

evaporation.

(26)

Aplikasi Bakteri Probiotik Untuk Peningkatan

Mutu Benih Jagung dan Cabai

Bakteri

Peningkat Mutu

Benih Jagung

dan Cabai

Bacteria for

Enhancing

Quality Seed

Corn and Chili

Keunggulan

Pemanfaatan sumberdaya genetik berupa bakteri probbiotik untuk peningkatan mutu benih jagung dan cabai. Daya simpan isolate bakteri dapat dipertahankan sampai 3 bulan. Perlakuan seed coating dilanjutkan dengan penyemprotan bibit dengan isolate bakteri menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik dibanding kontrol.

Inovator: Eny Widajati, M. Syukur, Giyanto

Profil Ketua Inovator

Eny Widajati lahir di Jakarta, 6 Januari 1961. Dosen aktif di Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB, saat ini juga menjabat sebagai sekeretaris departemen. Pendidikan S1, S2 dan S3 bidang Agronomi. Penulis buku “Dasar Ilmu dan Teknologi Benih” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian tentang Aplikasi bakteri probiotik untuk peningkatan mutu benih jagung dan cabai IPB telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 106 inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan “Potensi Methylobacterium spp Asal Kalimantan Timur Untuk Meningkatkan Mutu Benih dan Kultur in vitro Tanaman Serta Analisis Keragamannya”dan ” Pemanfaatan isolat Methylobacterium spp untuk peningkatan vigor benih dan produksi kedelai dalam mendukung swasembada kedelai di Indonesia” didanai oleh KKP3T. Penelitian yang menjadi focus saat ini didanai BOPTN tentang Teknologi Seed pelleting dan Mesin Tanam untuk Penyediaan Benih Padi Bermutu dan Teknologi Benih Pala.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Pemanfaatan mikroba yang menguntungkan pada saat ini merupakan

teknologi yang banyak dikembangkan untuk mendukung pertanian

ramah lingkungan. Beberapa isolat bakteri yang mampu memproduksi

zat pengatur tumbuh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

perkecambahan benih. Pada inovasi ini dilakukan pemurnian beberapa

isolat bakteri probiotik untuk pemanfaatannya dalam meningkatkan

mutu benih cabai dan jagung manis.

Utilization of beneficial microbes at this point is a technology that has

been developed to support environmentally friendly farming. Several

bacterial isolates capable of producing growth regulators can be used to

improve seed germination. In this innovation made ??purification few

probiotic bacterial isolates for utilization in improving the quality of chili

and sweet corn seed.

(27)

Aplikasi Bakteri Probiotik Untuk Peningkatan

Mutu Benih Jagung dan Cabai

Bakteri

Peningkat Mutu

Benih Jagung

dan Cabai

Bacteria for

Enhancing

Quality Seed

Corn and Chili

Keunggulan

Pemanfaatan sumberdaya genetik berupa bakteri probbiotik untuk peningkatan mutu benih jagung dan cabai. Daya simpan isolate bakteri dapat dipertahankan sampai 3 bulan. Perlakuan seed coating dilanjutkan dengan penyemprotan bibit dengan isolate bakteri menghasilkan pertumbuhan bibit yang lebih baik dibanding kontrol.

Inovator: Eny Widajati, M. Syukur, Giyanto

Profil Ketua Inovator

Eny Widajati lahir di Jakarta, 6 Januari 1961. Dosen aktif di Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB, saat ini juga menjabat sebagai sekeretaris departemen. Pendidikan S1, S2 dan S3 bidang Agronomi. Penulis buku “Dasar Ilmu dan Teknologi Benih” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian tentang Aplikasi bakteri probiotik untuk peningkatan mutu benih jagung dan cabai IPB telah berhasil membawa beliau menjadi salah satu innovator dalam 106 inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan “Potensi Methylobacterium spp Asal Kalimantan Timur Untuk Meningkatkan Mutu Benih dan Kultur in vitro Tanaman Serta Analisis Keragamannya”dan ” Pemanfaatan isolat Methylobacterium spp untuk peningkatan vigor benih dan produksi kedelai dalam mendukung swasembada kedelai di Indonesia” didanai oleh KKP3T. Penelitian yang menjadi focus saat ini didanai BOPTN tentang Teknologi Seed pelleting dan Mesin Tanam untuk Penyediaan Benih Padi Bermutu dan Teknologi Benih Pala.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Pemanfaatan mikroba yang menguntungkan pada saat ini merupakan

teknologi yang banyak dikembangkan untuk mendukung pertanian

ramah lingkungan. Beberapa isolat bakteri yang mampu memproduksi

zat pengatur tumbuh dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

perkecambahan benih. Pada inovasi ini dilakukan pemurnian beberapa

isolat bakteri probiotik untuk pemanfaatannya dalam meningkatkan

mutu benih cabai dan jagung manis.

Utilization of beneficial microbes at this point is a technology that has

been developed to support environmentally friendly farming. Several

bacterial isolates capable of producing growth regulators can be used to

improve seed germination. In this innovation made ??purification few

probiotic bacterial isolates for utilization in improving the quality of chili

and sweet corn seed.

(28)

Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen

Jingga dan Fitronutirnt pada Kulit Buah Jeruk

Indonesia

Yang Orange

yang Disuka

The Orange

Which Is Like

Keunggulan

Inovasi ini akan menghasilkan teknologi degreening untuk mengubah warna kulit jeruk dari hijau menjadi jingga cerah. Jeruk Indonesia yang berwarna jingga akan mampu bersaing dengan jeruk impor, karena jeruk tersebut selain lebih segar, lebih bergizi (karena kandungan gizi belum turun akibat penyimpanan), cita rasanya lebih sesuai dengan lidah orang Indonesia, juga mempunyai warna kulit yang tidak kalah menarik dibandingkan jeruk impor.

Inovator: Roedhy Poerwanto, Y. Aris Purwanto, Andria Agusta, Sri Yuliani

Profil Ketua Inovator

Roedhy Poerwanto, lahir di Klaten pada tanggal 18 Juli 1958. Dosen aktif

di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar IPB. Beliau menempuh S1 di IPB pada bidang Agronomi, S2 di Kagawa University Jepang pada bidang Hortikultura, serta S3 di Ehime University Jepang pada bidang Bioresources Production Sciences. Penulis buku “Hortikultura Tropika” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Pengendalian Getah Kuning pada buah Manggisdan tentang Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen Jingga pada Kulit Buah Jeruk Indonesiatelah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 105dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian RUSNAS, Hibah Pasca Sarjana, Hibah Kompetensi, SINAS Riset, KKP3N serta kerjasama internasional yang dibiayai ACIAR dan JICA. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi budidaya dan pasca panen manggis, jeruk, mangga dan buah-buahan tropika lainnya.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Sebagian besar jeruk di Indonesia berwarna hijau. Buah berwarna kulit

hijau kurang menarik; konsumen menghendaki jeruk berwarna jingga.

Salah satu upaya untuk menghilangkan warna hijau dari kulit jeruk

adalah dengan

degreening.

Usaha

degreening

jeruk yang sudah

dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian di Indonesia berhasil

mengubah warna kulit jeruk dari hijau menjadi kuning. Jeruk yang

kulitnya berwarna kuning juga kurang disukai konsumen karena

dianggap hampir busuk. Di sisi lain jeruk yang kulitnya berwarna jingga

sangat disukai. Inovasi ini merupakan inovasi

degreening

jeruk yang

menghasilkan warna jingga pada kulit jeruk.

Most of Indonesia's citrus is green, but consumers want orange peel

citrus. One effort to fade the green color from orange peel is the

degreening. Citrus degreening effort has been done by another

researchers, but resulting yellow peel citrus. Citrus with yellow peel is

also less preferred by consumers. On the other hand citrus with bright

orange peel is highly preferred. This is an innovation on degreening

technology to produce bright orange citrus peel.

(29)

Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen

Jingga dan Fitronutirnt pada Kulit Buah Jeruk

Indonesia

Yang Orange

yang Disuka

The Orange

Which Is Like

Keunggulan

Inovasi ini akan menghasilkan teknologi degreening untuk mengubah warna kulit jeruk dari hijau menjadi jingga cerah. Jeruk Indonesia yang berwarna jingga akan mampu bersaing dengan jeruk impor, karena jeruk tersebut selain lebih segar, lebih bergizi (karena kandungan gizi belum turun akibat penyimpanan), cita rasanya lebih sesuai dengan lidah orang Indonesia, juga mempunyai warna kulit yang tidak kalah menarik dibandingkan jeruk impor.

Inovator: Roedhy Poerwanto, Y. Aris Purwanto, Andria Agusta, Sri Yuliani

Profil Ketua Inovator

Roedhy Poerwanto, lahir di Klaten pada tanggal 18 Juli 1958. Dosen aktif

di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Guru Besar IPB. Beliau menempuh S1 di IPB pada bidang Agronomi, S2 di Kagawa University Jepang pada bidang Hortikultura, serta S3 di Ehime University Jepang pada bidang Bioresources Production Sciences. Penulis buku “Hortikultura Tropika” ini aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian beliau tentang Pengendalian Getah Kuning pada buah Manggisdan tentang Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen Jingga pada Kulit Buah Jeruk Indonesiatelah berhasil membawa beliau menjadi salah satu inovator dalam 105dan 106 Inovasi Indonesia versi Business Innovation Center (BIC) pada tahun 2013 dan 2014. Beberapa penelitian yang beliau lakukan didanai oleh hibah penelitian RUSNAS, Hibah Pasca Sarjana, Hibah Kompetensi, SINAS Riset, KKP3N serta kerjasama internasional yang dibiayai ACIAR dan JICA. Saat ini beliau fokus mengembangkan teknologi budidaya dan pasca panen manggis, jeruk, mangga dan buah-buahan tropika lainnya.

DALAM 106 INOVASI INDONESIA TAHUN 2014

Sebagian besar jeruk di Indonesia berwarna hijau. Buah berwarna kulit

hijau kurang menarik; konsumen menghendaki jeruk berwarna jingga.

Salah satu upaya untuk menghilangkan warna hijau dari kulit jeruk

adalah dengan

degreening.

Usaha

degreening

jeruk yang sudah

dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian di Indonesia berhasil

mengubah warna kulit jeruk dari hijau menjadi kuning. Jeruk yang

kulitnya berwarna kuning juga kurang disukai konsumen karena

dianggap hampir busuk. Di sisi lain jeruk yang kulitnya berwarna jingga

sangat disukai. Inovasi ini merupakan inovasi

degreening

jeruk yang

menghasilkan warna jingga pada kulit jeruk.

Most of Indonesia's citrus is green, but consumers want orange peel

citrus. One effort to fade the green color from orange peel is the

degreening. Citrus degreening effort has been done by another

researchers, but resulting yellow peel citrus. Citrus with yellow peel is<

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Jumlah Inovasi IPB dalam Buku Inovasi Indonesia BIC (Akumulatif)

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan permasalahan teknis pengunaan Aplikasi LPSE Mahkamah Agung RI yang mana tahapan evaluasi teknis yang seharusnya hasil evaluasi teknis tersebut diinput dalam

Jika Andi tidak menjadi pandai maka Andi tidak rajin belajar.. Jika Andi tidak rajin belajar maka Andi tidak

Berdasarkan uraian di atas, dapat diasumsikan bahwa masalah-masalah yang menyebabkan rendahnya keterampilan menulis narasi siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia

akibat pertokoan yang tidak mempunyai lahan parkir off street parking. Kinerja lalu-lintas di Jalan Pekiringan yang diakibatkan oleh on

Secara umum, walaupun karakteristik perairan di lahan basah Kimaam, Pulau Dolak berupa rawa-rawa dengan ciri khas pH perairan yang rendah, namun secara umum

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

[r]

bagi ekonomi daerah dalam jangka panjang.. Sebagian besar lapangan kerja yang ada dalam suatu wilayah diciptakan oleh usaha kecil dan menengah. Namun usaha kecil juga