• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Diklat MATEMATIKA BP3IP BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Diklat MATEMATIKA BP3IP BAB II"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

a) Bentuk umum persamaa linear : Determinan persamaan kalimat matematika

yang ditandai dengan tanda (*=*) dengan 1 variabel / symbol 1. Ax + b = 0.

Dengan ketentuan a tidak boleh o. a dan b adalah konstanta

Contoh :

1) 4x + 5 = 0

4x = -5

X = -5/4

2) 3 / 5x + 2 = 4 / 2x – 2 = 3 (2x – 2) = 4 (5x + 2) = 6x – 6

= 6x – 20x = 8 + 6 = -14x = 14

X = 14/-144 = -1

3) 2x – 8 = 15 2x = 15 + 8

= 23

X = 23/2 = 11 ½

4) 5x + 6 = -2x – 8 5x + 2x = -8 – 6 7x = -14

X = -14/7 = -2

5) 3x + 7 = 0

3x = -7

(2)

6) A memiliki $20 lebih dari B, tetapi nilainya ½ dari C, jika jumlah ketiganya

adalah = $80 , berapa masing-masing uang mereka

Jawab :

Mis : uang B = $ x mata uang A = $20 + x dan A = ½ C atau C = 2A

Jumlah A + B + C = 20 + x + x + 2 (20 + x) = 80

60 + 2x + 4x = 80 – 80 4x = 20 X= 5

Jadi B = 15$

A = 25$

C = 36$

b) System persamaan linear dengan 2 peubah (variable) bentuk umum dari (P,S,L

dengan 2 peubah adalah :

1. A1x + b1y + c1 = 0 a1x + b1y = -c1

2. A2x + b27 + c2 = 0 a2x + b2y = -c2

- C1 a1, b1, c1, a2, b2, c2 = R

- C2

Persamaan 1 a 1 / b1 boleh ( 0 ) tetapi tidak boleh kedua-duanya 0, demikian juga pada

persamaan ke 2. Persamaan tersebut diatas adalah persamaan garis lurus. Sehingga

penyelesaian dari system penyelesaian diatas dapat ditentukan sebagai koordinat titik

potong antara 2 buah garis lurus (x, y) dan himpunan penyesuaiannya (x,y) untuk

menentukan penyelesaian tersebut dapat dilakukan beberapa cara :

a) Metode grafik

b) Metode subtitusi

c) Metode eliminasi

(3)

A. METODE GRAFIK

Dengan metode ini, setiap garis pada persamaan linear tersebut diatas kita gambar

grafiknya pada system koordinat cartesius. Yaitu koordinat titik potong antara ke 2

garis yang hasilnya akan sama dengan cara hitung metode subtitusi dan metode

eliminasi.

Contoh :

Tentukan : Hp dari s. persamaan I = x + y = 4

II = x – y = 16 Dengan metode grafik

Solusi jawaban  X + y = 4

Untuk x = 0 x + y = 4

0 + y = 4

Y = 4 x,y = (0,4)

Untuk y = 0 x + y = 4

X + 0 = 4

X = 4 x.y = (4,0)  X – 2y = 16

Untuk x = 0 x – 2y = 16 0 – 2y = 16

-2y = 16

Y = y =16/-2 = -8 x,y = (0, -8)

Untuk y = 0 x – 2y = 16

X – 0 = 16

(4)

Model grafiknya :

B. MODEL SUBTISUSI

Subtitusi artinya : menggantikan / memasukan nilainya. Metode ini lebih tepat

dipergunakan apabila pada system persamaan linear dengan 2 perubah /

variable. Terdapat persamaan dengan salah satukoefisiend dari salah satu

perubahan variablernya adalah satu.

Contoh :

1. 3x + y =1 (I)

2x – 3y = 8 (Z)

Persamaan I 3x + y = 1

Y = 1 – 3x (3)

Subs (masukkan) y = 1 – 3 x ke pers (z)

2x – 3x = 8 untuk x = 1 subs ke pers (3) 2x – 3 (1 – 3x) = 8 y = 1 – 3 x

2x – 3 + 9x = 8 y = 1 – 3 (1) 11x = 11 = 1 – 3

X = 11/11 y = - 2

(5)

2. 2x + 3x = 20

3x – y = -3

Jawab : Pres (2) = 3x – y = 3 -y = -3 -3x (x) –

Y = 3 + 3x ….. (x) Y = 3+ 3x subs ke pers (1)

2x + 3y = 20 11x = 11

2x + 3 (3 + 3x) = 20 x = 1

X = 1 sub ke pers (3) y = 3 + 3 (I)

Y = 6 hp (1,6)

C. METODE ELIMINASI

Eliminasi artinya menghilangkan salah satu unsure / variable, sehinggga dari 2

variabel semua menjadi hanya 1 variabel. System p.s tersebut dapat

diselesaikan, cara menghilangkan salah satu variable tersebut adalah, dengen

menyamakan koefisiens dari variable tersebut. Kemudian dikurangkan apabila

tanda-tandanya berlawanan / berbeda.

Contoh :

Tentukan Hp. Dengan eliminasi

1. 3x + y = 1 (1)

2x – 3y = 8 (2) Jawab :

3x + y = 1 x2 6x + 2y = 2

2x – 3y = 8 x3 6x – 9y = 24 11y = -22

Y = -22/11

Mencari y y = -2

(6)

11x = -22

X = 11/11

Mencari x 1 = 1

Jadi Hp = (1, -2)

C. PENGGABUNGAN ELIMINASI DAN SUBTITUSI 1. 3x + y = 1… … (1)

2x –3y = 8 … … (2)

Cara eliminasi :

3x + y = 1 .2 6x + 2y = 2

2x – 3y = 8 .3 6x – 9y = 24

11y = -22

Y = -2

Cara subtitusi

Y = -2 sub ke persamaan (1)

3x + y = 1

3x + y – 2 = 1 3x – 1 + 2 X = 1

a. Yang lebih umum untuk dipergunakan adalah metode eliminasi yang

digabungkan dengan subtitsi.

b. Metode subtitusi lebih tepat digunakan apabila salah satu koefisien

darisalah satu variabbel itu adalah 1

c. Metode grafik lebih tepat dipergunakan untuk memperkirakan/mengecek

hasil penyelesaian dengan metode sustitusi / eliminasi dengan cara

menggambarkan grafik garis-garis pada system persamaan tersebut dan

(7)

D. METODE DETERMINAN (S) Persamaan dengan 2 variabel

1. Ax + by = k … … (I) Cx + dy = I … … (II)

Untuk met x dan y

X = Sy/S y = Sy/y

S = a b = ad – bc c d

Sx = K b = kd – bl L d

Sy = ak = al – kc

Cl

X = kd – bl y = al – kc Ad bc ad – bc

Contoh :

1. X + y = 7 D.M Det

X – y = 19

Solusi

S = 1 1 = 1. ( 1) – 1 (1) 1 -1 -1 -1 2

Sx = 7 1 = 7 (-1) -1 (19)

19 -1 -7 -19 = -26

(8)

Jadi x = 26 / -2 = 13

Y = 12 / -2

Hp ( 13, 6)

2. 2x + y = 5

2x + 3y = -1

S = 2 1 = 6 – 2 = 4 2 3

Sx = 5 1 = 15 – (-1) = 16 -1 3

Sy = 2 5 = -2 – 10 = 12 2 -1

X = 16 / 4 = 4

Y = -12 / 4 = 3

METODE DETERMINAN DENGAN 3 VARIABEL

1. Persamaan dengan 3 variabel / peubah adalah

A1x + b1y = ciz = k ( I )

A2x + b2y = c2z = I ( II )

A3x + b3y = c3z = m ( III )

Karena memiliki 3 variabel maka harus memiliki 3 persamaan

X = sx / s y = sy / s z = sz / s

Sy = c1 a1 k c1 a1

C2 a2 I c2 a2

C3 a3 m c3 a3

Sz = A1 b1 k a1 b1

A2 b2 I a2 b2

(9)

X = sx / s = ** / *

Y = sz / s = **** / * HP ( X, Y, Z )

Z = sz / s = **** / *

A1x + b1y = ciz = 0 ( I )

A2x + b2y = c2z = 0 ( II )

A3x + b3y = c3z = 0 ( III )

Eliminasi pers . ( I ) & ( II ) A1x + b1y + c1z = 0 x pers (2) … A2x + b2y + c2z = 0 x pers (1) …

Menjadi (a1 – a2) x + (b1 – b2) y = 0 …. (IV)

Eliminasi pers II dan III

A2x + b2y + c2z = 0 x pers (2) … A3x + b3y + c3z = 0 x pers (1) …

Menjadi (a2 – a3) x + (b2 –b3) y = 0 …. (IV)

Pada * dan ** yang dicoret harus z agar mendapatkan nilai x dan y lebih mudah.

Persamaan (IV) dan (V) dapat dengan cara subtitsi / eliminasi

(a1 – a2) x + (b1 – b2) y = 0 dapat ditentukan variabelnya

(a2 – a3) x + (b2 – b3) y = 0 x dan y dengan cara subtitusi/eliminasi

Subtitusi ke salah satu persamaan awal (1) (2) dan (3) maka didapatkan hp

(10)

Contoh soal

1. 2x – y –2z = 15 … (I) 3x + 2y + z = 17 … (II) X + 4y –3z = 29 … (III)

Eliminasi pers I dan II

2x – y – 2z = 5 x 1 = 2x – y – 2z = 5 3x + 2y + z = 17 x 2 = 6x + 2z = 34

8x + 3y = 39 ….. (IV)

Eliminasi pers II dan III

3x + 2y + z = 17 x 3 9x + 6y + 3z = 51

3x + 2y + z = 17 x 2 x + 4z - 3/z = 29

10x + 10y = 80

X + y = 80 … (IV)

Pers (4 dan 5) dapat dikerjakan dengan cara eliminasi / subtitusi. Sustitusi

apabila pada persamaan 4 dan 5 terdapat 1 koefisien (apabila tidak ada

maka harus dengan eliminasi)

8x + 3y = 39 … (IV) X + y = 8 … (V)

M AB = m BP satu garis

Y2 – y1 = y – y2 y2 – y1 = x2 –x1 … (4) X2 – x1 x – x1 y – y2 x – x2

(11)

LATIHAN :

1. Carilah hambatan parallel untuk R1 = 2V3 ohm dan R3 = V12 ohm

2. Diketahui suatu rangkain listrik parael terdiri dari 3 hambatan yang dipasang

secara prarel : jika R total = 0,5 ohm : R1 = 2 ohm : R2 = 1 ½ ohm dan R3 =

x – 2 ohm, carilah nilai x itu

3. Jumlah dari dua bilangan A dan B adalah 16, sedangkan selisih dua bilangan

tersebut adalah 4, berapakah bilangan-bilangan itu?

4. Carilah nilai x dan y dari system persamaan dibawah ini :

2x / 3 – 3y / 5 = ¾ dan x / 2 – y / 4 = 13 / 16

5. Hitunglah nilai a, b, dan c dari system persamaan linear dibawah ini :

3a + 2b – c = 4 2a + b + c = 7 A – b + c = 2

6. Dua buah kapal adalah 99 nautical mil jaraknya steaming pada kecepatan

yang berbeda, jika dua kapal tersebut mengadakan perjalanan langsung

kedepan bersama-sama mereka akan bertemu dalam waktu 3 jam. Jika

mereka steaming dalam arah yang sama pada tempat yang sama mereka

akan bertemu dalam waktu 49 ½ jam. Berapakah kecepatan kedua kapal

tersebut masing-masing

7. Hokum wiliam mengenai hubungan antara konsumsi uap dan tenanga yang

dikembangkan oleh sebuah steam engine dalam kondisi tertentu dapat

dijelaskan

M = a + bP

Dimana m adalah mass uap yang digunakan perjam

P adalah tenaga yang dikembangkan

A dan b adalah konstanta

Jika pada suatu ketika pada mesin itu m = 2025 kg/jam saat P = 250 kw dan

m = 1515 kg/jam saat P = 175kw

a. Carilah besarnya konstanta a dan b

Referensi

Dokumen terkait

1.6 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat cartesius 1.7 Menentukan gradien persamaan garis lurus 2.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear

Gambar grafik persamaan garis lurus beri- kut pada

Mahasiswa mampu menjelaskan (Matematika penting dalam biologi), Sistem bilangan riil, pertidaksamaan, nilai mutlak, koordinat Cartesius dan Persamaan garis lurus, fungsi dan

sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, system persamaan linear, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran

Didaerah sedangkan terdapat system tekanan udara rendah gang merupakan Depress daerah sedangkan pada lintang sekitar 30° Utara dan 30° Selatan udara mengalir

Pada prinsipnya, maka tekanan udara adalah sama dengan berat udara yang1. berada tegak lurus diatas tempat penilik yang bersangkutan, dengan

e kiri belah bumi selatan (terhadap arah gaya gradien tekanan udaranya).. Oleh sebab pada Angin Gradien garis-garis isobarnya berbentuk lengkung,

Pulsa-pulsa itu dikumpulkan (collected) di dalam mekanisme dan kecepatan resultantenya ditunjukkan oleh jarum setiap 18 detik. Setiap adanya perubahan kecepatan jarum