• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENETAPAN HARGA SAHAM PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TERHADAP PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO) TBK PERIODE 2012-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENETAPAN HARGA SAHAM PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK TERHADAP PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO) TBK PERIODE 2012-2014."

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENETAPAN HARGA SAHAM PT. SEMEN

INDONESIA (PERSERO) TBK TERHADAP

PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT. PEMBANGUNAN

PERUMAHAN (PERSERO) TBK PERIODE 2012-2014

SKRIPSI

Oleh

Farhadi Arifiansyah

NIM. C04211015

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Prodi Ekonomi Syariah

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk periode 2012-2014” ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penetapan harga PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk pada tahun 2012-2014.

Penelitian ini menggunakan pola pikir deduktif, artinya penelitian ini membahas mengenai pengaruh penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yang di wakili oleh offer price pada bursa efek terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk yang diwakili oleh closing price pada bursa efek waktu JATS (Jakarta Automated Tradding System) sistem operasional resmi Bursa Efek Indonesia. Pengujuian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji signifikansi (uji t). Analisis hasil regresi dilakukan setelah tidak mengalami gejala-gejala asumsi klasik seperti normalitas dan autokorelasi.

Hasil pengujian uji t menunjukan nilai thitung ≥ ttabel yaitu 5,838≥1,6671 dengan menggunakan bantuan SPSS. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara penetapan harga saham PT. Semen Indonesia dengan PT. Pembangunan Perumahan (persero) Tbk. Dalam penelitian ini pengukuran menggunakan regresi linier sederhana dengan persamaan regresi Y=-1530,920+0,191X dari persamaan tersebut angka-angkanya dapat diartikan nilai konstanta dalam regresi ini yaitu -1530,920, artinya jika penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (X) nilainya adalah 0 atau tetap, maka perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Y) nilainya adalah negatif atau mengalami penurunan sebesar Rp. 1530,920. Koefisien regresi variabel penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (X) sebesar 0,191 menunjukan jika penetapan harga saham PT. Semen Indonesia mengalami kenaikan satuan atau 1% maka perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan akan naik sebesar Rp. 191,-. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara penetapan harga saham PT. Semen Indonesia dengan perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan, semakin naik satu satuan persentase dari penetapan harga saham PT. Semen Indonesia maka semakin naik pula harga saham PT. Pembangunan Perumahan.

(6)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TRANSLITERASI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN: ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Kegunaan Hasil Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Landasan Teori ... 10

1. Pengertian Harga ... 10

2. Mekanisme Harga ... 11

3. Penentuan Harga ... 13

4. Pengertian Investasi ... 16

5. Pengertian Pasar Modal ... 17

6. Saham ... 19

7. Saham Syariah ... 20

(7)

9. Penetapan Harga saham ... 29

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 31

C. Kerangka Konseptual ... 35

D. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Tempat Penelitian ... 36

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

D. Variabel Penelitian ... 38

1. Variabel Terikat (Y) ... 38

2. Variabel Bebas (X) ... 38

E. Definisi Operasional ... 38

1. Penetapan Harga Saham ... 38

2. Perkembangan Harga Saham ... 39

F. Data dan Sumber Data ... 39

1. Jenis Data... 39

2. Sumber Data ... 39

G. Teknik Pengumpulan Data ... 40

H. Teknik Analisis Data ... 40

1.Uji Asumsi Klasik ... 40

a. Uji Normalitas ... 41

d. Uji Autokorelasi... 41

(8)

3. Uji Hiotesis Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 44

A. Paparan Hasil Penelitian ... 44

1. Gambaran Umum PT. Pembangunan Perumahan ... 44

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47

1. Harga Saham ... 47

C. Analisis Data ... 49

1. Uji Normalitas ... 49

2. Uji Autokorelasi ... 52

3. Regresi Linear Sederhana ... 52

4. Uji Hipotesis ... 54

a. Uji Signifikansi (Uji t) ... 54

BAB V PEMBAHASAN ... 56

A. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

1. Pengaruh Penetapan Harga Saham Terhadap Perkembangan Harga Saham ... 56

2. Berapa Besar Pengaruh Penetapan Harga Saham Terhadap Perkembangan Harga Saham ... 60

BAB VI PENUTUP ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Nama Perusahaan Konstruksi dan Bangunan yang Listing di Bursa Efek

... 3

Tabel 1.2: Daftar Penutupan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Rp) ... 5

Tabel 1.3: Nama Perusahaan dan Harga Saham Yang memenuhi Data Penelitian ... 7

Tabel 4.1: Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan Periode 2012-2014 ... 48

Tabel 4.2: Harga Saham PT. Semen Indonesia Periode 2012-2014 ... 48

Tabel 4.3: Uji Normalitas Kolmogorov-Sminov ... 51

Tabel 4.4: Uji Autokorelasi... 52

Tabel 4.5: Analisis Regresi Linier Sederhana ... 53

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Kerangka Konseptual ... 34

Gambar 4.1: Uji Normalitas Grafik Histogram... 50

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan perekonomian suatu negara tidak bisa lepas dari investasi

terutama Pasar Modal. Pasar Modal bisa dijadikan sebagai dinamika

perekonomian suatu negara. Pasar modal adalah tempat dimana berbagai

pihak khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan

dari hasil penjualan tersebut nantinya bisa dipergunakan sebagai tambahan

dana atau untuk memperkuat modal perusahaan dan bagi para investor

dana investasi digunakan untuk tabungan di masa depan.

Saham sendiri berarti satuan nilai pengikut sertaan kepemilikan

dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian

kepemilikan sebuah perusahaan. Dalam pasar modal ada dua jenis saham

yang paling umum dikenal oleh publik terbagi menjadi dua jenis yaitu

saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preferred stock).1 Di

Indonesia saham menjadi sektor investasi unggulan tersendiri karena

selain investor dapat mengendalikan dananya secara pribadi

keuntungannya juga cukup signifikan meskipun dengan keuntungan yang

tinggi pasti disertai resiko yang tinggi pula.

Indonesia sebagai negara kepulauan juga memiliki kekayaan alam

yang cukup luas terutama pada sektor pertambangan seperti batu bara,

1

(12)

2

minyak bumi dan lain lain. Sebagai negara yang berkembang Indonesia

memiliki proyek pembangunan yang cukup banyak, terutama di

daerah-daerah terpencil. Di situlah sektor Property dan Real Estate memiliki

pangsa pasar yang cukup besar terutama sub sektor konstruksi dan

bangunan BUMN, dimana pemerintah akan terus membangun jalan baru

dan gedung-gedung di daerah yang diperlukan, perusahaan swasta juga

pasti melakukan ekspansi di daerah-daerah agar produk dan jasa mereka

lebih mudah di jangkau sehingga dapat memaksimalkan keuntungan

perusahaan.

Dari segi pasar maka sub sektor konstruksi dan bangunan memiliki

pangsa yang cukup luas sehingga membutuhkan dana yang cukup besar

maka bisa dipastikan dari beberapa perusahaan konstruksi akan melakukan

listing untuk menambah modal perusahaan dan kepercayan masyarakat.

Tabel 1.1: nama perusahaan konstruksi dan bangunan yang listing

di bursa efek, yaitu:

NO KODE SAHAM NAMA EMITEN TANGGAL IPO

1 ACST Acset Indonusa Tbk 24 Juni 2013

2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk 18 Maret 2014

3 DGIK Duta Graha Indah Tbk 19 Desember

2007

4 NRCA Nusa Raya Cipta Tbk 27 Juni 2013

5 PTPP Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk

(13)

3

6 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk 27 Maret 1997

7 TOTL Total Bangun Persada Tbk 25 Juli 2006

8 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk 29 Oktober

2007

9 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk 19 Desember

2012 Sumber: BEI

Dalam pelaksanaan perusahaan konstruksi pasti membutuhkan

bahan baku terutama semen. Berdasarkan Data Asosiasi Semen Indonesia

(ASI) pada semester-I tahun 2012 menyebutkan, total konsumsi semen di

tanah air mencapai 25,89 juta ton, atau naik 15,1% dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya 22,49 juta ton. Angka tersebut telah

mencapai 48% dari target konsumsi di tanah air sebesar 54 juta ton.2

Menteri Perindustrian M.S Hidayat menyebutkan, pada tahun 2012

kebutuhan semen nasional 54,9 juta ton, tahun 2013 sebesar 58,5 juta ton

atau meningkat 6 persen, dan kebutuhan semen secara nasional akan

meningkat 8 sampai 10 persen pada tahun 2014 atau sebesar 64 juta ton.

Grup Semen Gresik yang kini menjadi semen Indonesia menjadi penguasa

terbesar pasar semen di wilayah Indonesia, dengan pangsa pasar (market

share) 39,74% pada semester I-2012. Perseroan melalui PT. Semen Gresik

yang kini menjadi semen Indonesia Tbk, PT. Semen Padang, dan

PT.Semen Tonasa, berhasil menjual 10,29 juta ton semen.3

2Ngsuyasa, “Kebutuhan semen secara nasional”, dalam http//ngsuyasa.wordpress.com diakses

pada 11 April 2015.

3

(14)

4

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan semen di

Indonesia cukup besar hingga PT. Semen Gresik, PT Semen Padang dan

PT. Semen Tonasa yang notabene BUMN dilebur menjadi PT. Semen

Indonesia agar mempermudah distribusi. Pada tahun 2012 Direktur Utama

PT. Semen Gresik Tbk melakukan akuisisi saham semen Vietnam Thang

Long untuk mempermudah distribusi dikawasan asia tenggara.

Pada bulan Agustus 2014 Semen Indonesia ditetapkan sebagai

salah satu Obyek Vital Nasional Sektor Industri (OVNI). Status tersebut

ditandai dengan penyerahan sertifikat OVNI yang diberikan langsung oleh

menteri perindustrian MS Hidayat, dikementrian perindustrian.4

Dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 63 Tahun 2004, OVNI

didefinisikan sebagai kawasan atau lokasi, bangunan/instalasi dan usaha

yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara atau

sumber pendapatan negara yang bersifat strategis. Oleh karena itu, para

pelaku bisnis yang mendapat sertifikat OVNI termasuk Semen Indonesia,

berhak untuk mendapatkan pengamanan dari kepolisian dari segala macam

gangguan dan ancaman.

Selain itu juga saham PT. Semen Indonesia dan anggota saham sub

sektor konstruksi dan bangunan termasuk dalam Daftar Efek Syariah

(DES) seperti yang terdapat dalam keputusan dewan komisioner otoritas

jasa keuangan nomor KEP-25/D.04/2013.

Berikut daftar penutupan harga saham PT. Semen Indonesia:

4Tf, “Semen Indonesia Masuk Kategori Industri Vital Nasional”, dalam

(15)

5

Tabel 1.2: harga saham Semen Indonesia (Rp)

TAHUN HARGA

2012 16,100,00

2013 14,350,00

2014 16,200,00

Sumber: BEI, data diolah

Dari data di atas dapat dilihat bahwa harga saham PT. Semen

Indonesia pada tahun 2012 Rp 16,100.00 mengalami penurunan pada

tahun 2013 menjadi Rp 14,350.00 dan kembali mengalami kenaiakan pada

tahun 2014 menjadi Rp 16,200.00 namun jika dilihat history harga saham

dari tahun 2009 hingga 2011 harga saham Semen Indonesia mengalami

kenaikan yang cukup signifikan hingga 100%.

Oleh karena faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham

berasal dari faktor internal yaitu laba perusahaan, pertumbuhan aktiva

tahunan, likuiditas, nilai kekayaan total, penjualan dan faktor eksternalnya

adalah kebijakan pemerintah dan dampaknya, pergerakan suku bunga,

fluktuasi nilai tukar mata uang, rumor dan sentimen pasar, dan

penggabungan usaha,5 Maka ketika harga saham Semen Indonesia

mengalami fluktuasi dapat berpengaruh terhadap harga saham sub sektor

konstruksi dan bangunan terutama PT. Pembangunan Perumahan (persero)

Tbk. yang baru IPO pada tahun 2010 dimana PT. Semen Indonesia sebagai

salah satu perusahan semen yang berhubungan langsung dengan PT.

5

(16)

6

Pembangunan Perumahan (persero) Tbk. sebagai konsumen dan memiliki

faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham secara internal.

Dari 9 emiten sub sektor konstruksi dan bangunan yang terdaftar di

bursa efek PT. Wijaya Karya dan PT. Pembangunan perumahan adalah

perusahaan BUMN yang memenuhi kebutuhan data penelitian yaitu tahun

2012-2014.

Tabel 1.3: nama perusahaan, harga saham yang memenuhi data

penelitian.

Perusahaan Tahun IPO Tahun ke-1 Tahun ke-2

PT. Pembangunan Perumahan 800 485 820

PT. Wijaya Karya 570 220 325

Sumber, BEI

Dari daftar tabel diatas dapat dilihat pertumbuhan harga saham dari

PT. Pembangunan Perumahan tahun IPO Rp. 800,- tahun pertama

mengalami penurunan sebesar Rp. 485 dan mengalami kenaikan sebesar

RP. 820,- sedangkan pada PT. Wijaya Karya pada tahun IPO sebesar RP.

570,- mengalami penurunan pada tahun kepertama sebesar Rp. 220 dan

naik pada tahun kedua Rp. 325. Dari data tabel tersebut PT. Pembangunan

Perumahan memeliki pertumbuhan lebih tinggi dari PT. Wijaya karya

pada tahun IPO sampai tahun kedua setelah IPO.

PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk adalah perusahaan

BUMN yang sudah berdiri sejak tanggal 26 Agustus 1953 dengan nama

(17)

7

pertama perusahaan ini adalah membangun rumah dinas bagi karyawan

PT. Semen Gresik Tbk. yang merupakan anak perusahaan dari BAPINDO

di Gresik. Pada tahun 1960 perusahaan ini mengalami pergantian nama

menjadi PN Pembangunan Perumahan sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 63 Tahun 1960. Status perusahaan ini menjadi

perseroan terbatas (PT) seiring dengan pergantian nama menjadi PT.

Pembangunan Perumahan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 39 Tahun 1971 dengan unit bisnis inti berupa jasa konstruksi. pada

tahun 2009 dalam program Penawaran Umum Saham ke Publik dengan

persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2009.

Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, maka sejak tanggal 9 Februari

2010, PT PP telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia

(BEI).6

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, maka dipilih judul

penelitian “Pengaruh Penetapan Harga Saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Tahun 2012-2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

peneitian kali ini adalah:

6Merdeka, “Pembangunan Perumahan”, dalam

(18)

8

1. Apakah penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

berpengaruh terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan

Perumahan (Persero) Tbk.?

2. Seberapa besar pengaruh penetapan harga saham PT. Semen Indonesia

terhadap perkembangan harga saham PT. Penmbangunan Perumahan

(Persero) Tbk.?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah penetapan harga saham

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. berpengaruh terhadap

perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk.?

2. Untuk mengetahui dan menganalisa Seberapa besar pengaruh

penetapan harga saham PT. Semen Indonesia terhadap perkembangan

harga saham PT. Penmbangunan Perumahan (Persero) Tbk.?

D. Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan hasil penelitian yang dapat diambil:

1. Segi Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasa dan khasanah

ilmu pengetahuan dalam artian membangun, memperkuat,

(19)

9

2. Segi Praktis

Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan arah investasi dan pengambilan keputusan yang

(20)

Harga dalam bahasa inggris dikenal dengan price, sedangkan

dalam bahasa arab berasal dari kata tsaman atau si’ru yakni nilai

sesuatu dan harga yang terjadi atas dasar suka sama suka (an-taradin)

pemakaian kata tsaman lebih umum daripada qimah yang menunjukan

harga ril yang telah disepakati.1

Harga juga bisa berarti kekuatan membeli untuk mencapai

kepuasan dan manfaat. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan

seseorang dari barang dan jasa tertentu, semakin tinggi nilai tukar dari

barang dan atau jasa tersebut.2

Menurut Alfred dan Douglas harga dari suatu barang adalah

tingkat pertukaran barang itu dengan barang lain. Sedangkan menurut

Murti dan John harga merupakan satu-satunya komponen yang

menghasilkan pendapatan. Dan menurut Marius harga adalah jumlah

uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk

tersebut. 3

1

Muhammad ibn Mukarram ibn Manzur al-Afriqi al-Mishri, Lisan al-Arab, Juz 4, (Beirut: Dar Shadr, t,th), 365.

2

Rozalinda, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Grafindo Persada,2014), 154.

3Ridwan Iskandar Sudayat, “Pengertian Harga”, dalam

(21)

11

Menurut Ibn Khaldun harga adalah hasil dari hukum permintaan

dan penawaran. Pegecualiaan satu-satunya dari hukum ini adalah emas

dan perak, yang merupakan standart moneter.semua barang-barang

lainnya terkena fluktuasi harga yang bergantung pada pasar. Bila suatu

barang langka dan banyak diminta, maka harganya tinggi. Jika suatu

barang berlimpah, maka harganya rendah.4

2. Mekanisme Harga

Pendapat Abu Yusuf mengenai mekanisme harga beliau

berpendapat, dapat saja harga-harga tetap mahal ketika persediaan

barang melimpah, sementara harga akan tetap murah walaupun

persediaan berkurang. Karena kenyataannya harga tidak bergantung

pada permintaan saja, tetapi juga bergantung pada kekuatan

penawaran. Oleh karena itu, peningkatan atau penurunan harga tidak

selalu berhubungan dengan peningkatan atau penurunan permintaan,

atau penurunan atau peningkatan produksi.5

Menurut Yahya bin Umar mekanisme harga bukan ditentukan oleh

kekuatan pasar yakni permintaan dan penawaran namun mekanisme

harga itu harus tunduk kepada kaidah-kaidah. Diantara kaidah tersebut

adalah pemerintah berhak melakukan intervensi pasar ketika terjadi

4

Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2010), 402.

5

(22)

12

tindakan sewenang-wenang dalam pasar yang dapat menimbulkan

kemudharatan bagi masyarakat.6

Kecenderungan menawar oleh pembeli dan penawaran penjual,

menurunkan harga bila terdapat kelebihan penawaran berarti terdapat

tekanan ke bawah harga. Sedangkan kecenderungan tawaran diajukan

oleh pembeli, dan penjual untuk meminta harga lebih tinggi bila

terdapat kelebihan permintaan berarti tekanan ke atas terhadap harga.

Dan harga dimana jumlah diminta sama dengan jumlah yang

ditawarkan dinamakan harga ekuilibrium yaitu jumlah harga yang

diminta tidak sama dengan jumlah yang ditawarkan, dan harga akan

berubah.7

Dalam suatu pasar bebass\, harga cenderung bergerak mendekati

nilai ekuilibrium, dimana kuantitas yang diminta dan ditawarkan

adalah sama. Sebagai pengendalian harga oleh pemerintah

dimaksudkan untuk memepertahankan harga lebih rendah dari harga

ekuilibrium. Dengan bebrbuat demikian pemerintah menyebabkan

kuantita yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan pada harga

yang dikendalikan tersebut, sehingga menciptakan kekurangan.

Kebijakan pemerintah lainnya dimaksudkan untuk mempertahankan

harga lebih tinggi daripada harga ekuilibrium. Dengan berbuat

demikian pemerintah menyebabkan kuantitas yang ditawarkan

6

Nur Chamid, Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010), 213.

7

(23)

13

melebihi kuantitas yang diminta pada harga yang dikendalikan

tersebut, sehingga menciptakan surplus.8

3. Penentuan Harga

Sebagian ulama menolak peran negara untuk menentukan harga,

sebagian ulama lain membenarkan negara untuk menetapkan harga.

Perbedaan pendapat ini didasarkan pada adanya hadis yang

diriwayatkan oleh Anas

قاََلا

ُطِسابْلا

ِّعس ْلا

و

َها

َ ِإ

sesungguhnya Allah yang maha penetap harga, yang

menyempitkan dan melapangkan serta pemberi rezeki”

Ulama Zahriyah, sebagian Ulama Malikiyah, sebagian ulama

Syafiiyah, sebagian ulama Hanabilah dan imam Asy-Syaukani

menyatakan berdasarkan hadis ini dalam kondisi apapun penetapan

harga oleh pemerintah tidak dapat dibenarkan, jika dilakukakan

hukumnya haram.9 Menurut mereka, baik harga itu melonjak tinggi

disebabkan oleh tingginya permintaan, maupun ulah spekulan maupun

faktor alam, segala bentuk campur tangan pemerintah dalam penetapan

harga tidak dibolehkan. Apabila pemerintah ikut campur tangan dalam

penetapan harga komoditi, berarti unsur penting dari jual beli yaitu

antaradin para pihak hilang. Ini berarti pemerintah telah berbuat

kezaliman kepada para pihak yang melakukan jual beli. Alasanya

8

Ibid., 216.

9

(24)

14

bahwa manusia berkuasa atas harta mereka sedangkan pematokan

harga adalah pemaksaan terhadap mereka. Padahal seorang imam

dipemerintahan untuk memelihara kemaslahatan umat.10

Dalam ekonomi islam siapapun boleh berbisnis. Namun demikian,

dia tidak boleh melakukan ikhtikar, yaitu mengambil keuntungan di

atas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang untuk

harga yang lebih tinggi. Bersumber dari hadist dari Muslim, Ahmad,

abu Daud dari Said bin Musyyab dari Ma’mar bin Abdullah Al-Adawi

bahwa Rosulullah saw bersabda, “tidaklah orang melakukan ikhtikar

itu kecuali ia berdosa” Islam menghargai hak penjual dan pembeli

untuk menentukan harga sekaligus melindungi hak keduanya. Islam

membolehkan, bahkan mewajibkan, pemerintah melakukan intervensi

harga, bila kenaikan disebabkan adanya distorsi terhadap permintaan

dan penawaran.11

Ibn Taimiyah menguji pendapat-pendapat dari keempat madzhab

itu. Menurutnya “kontroversi antar para ulama berkisar dua poin,

pertama, jika terjadi harga tinggi di pasar dan seseorang berusaha

menetapkan harga yang lebih tinggi daripada harga sebenarnya,

perbuatan mereka itu menurut mazhab Maliki harus dihentikan.

Menurut Syafi’i dan penganut Ahmad bin Hambal, seperti Abu Hafzal

10

Ibid.

11

(25)

15

Akbari, Qadi Abu Ya;la dan lainnya, mereka tetap menentang berbagai

campur tangan terhadap keadaan itu.12

Kedua, dari perbedaan pendapat antar para ulama adalah penetapan

harga maksimum bagi para pedagang dalam kondisi normal. Inilah

pendapat yang bertentangan dengan mayoritas ulama, bahkan oleh

Maliki sendiri. Tetapi beberapa ahli, seperti Sa’id bin Musayyib,

Rabiah bin Abdul Rahman dan Yahya bin Sa’id, menyetujuinya. Para

pengikut abu hanifah berkata bahwa otoritas harus menetapkan harga,

hanya bila masyarakat menderita akibat peningkatan harga itu, dimana

hak penduduk harus dilindungi dari kerugian yang diakibatkan oleh

penetapan harga tersebut.13

Produsen mempunyai market power dalam menentukan harga

produknya tetap memeperhitungkan kendala permintaan pasar

(konsumennya). Produsen menentukan harga, yaitu dengan

menentukan tingkat output optimal yang membuat keuntungannya juga

optimal (maksimum). Optimal berarti maksimum dengan kendala yang

ada. Keuntungan didefinisikan sebagai revenues (R) dikurangi costs

(C). Perusahaan akan mencapai keuntungan optimal. Jika syarat

berikut dipenuhi.14

Maks ∏ = R – C

12

Abdul Azhim Islahi, Economic Concepts of Ibn Taimiyah, (London: The Islamic Foundation, 1988), 113.

13

Ibid., 114.

14

(26)

Artinya, perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang optimal jika

perusahaan tersebut memproduksi hingga ongkos produk yang

diproduksi terakhir sama dengan pendapatan dari penjualan produk

terakhirnya. Argumen ini bisa dibuktikan secara intuisi sebagai

keuntungan, sedangkan jika MR > MC, maka dengan menambah

penjualan akan meningkatkan keuntungan, sedangkan jika MC > MR,

kerugian bisa ditekan dengan mengurangi produksi, MC alan turun;

jadi kondisi optimal adalah MC = MR.15

4. Pengertian Investasi

Investasi menurut PSAK Nomor 12 dalam standart akuntansi

keuangan per 1 oktober 2004 adalah suatu aktiva yang digunakan

perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil

investasi (bunga, royalti, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai

investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang brinvestasi

seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

15

(27)

17

Menurut Tandelilin investasi adalah komitmen atas sejumlah dana

atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan dimasa yang akan mendatang.16

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva

yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan

mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.17

5. Pengertian Pasar modal

Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya

perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan

dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagao

tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan.18

Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan

yang terorganisir, termasuk didalamnya adalah bank-bank

konvensional dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta

keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit,

pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang

disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi dan jenis

surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara

perdagangan efek.19Manfaat pasar modal adalah20:

16

Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, Edisi I (Yogyakarta: kanisius, 2001), 240.

17

Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi 3, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2003), 4.

18

Irham Fahmi, Menejemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, (Jakarta:Mitra Wacana Media,2014), 305.

19

Sunariyah, pengantar pengetahuan pasar modal, Edisi 3, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2003), 4.

20

(28)

18

a. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha

sekaligus memungkinkan alokasi sumberdana secara optional.

b. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus

memungkinkan upaya diversivikasi.

c. Memberikan kesempatan memiliki perusahan yang sehat dan

mempunyai prospek.

d. Alternatif investsi yang memberikan potensi keuntungan dengan

resiko yang bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas,

dan diversivikasi investasi.

e. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan

akses kontrol sosial.

f. Sumber pembiayaan dan jangka panjang bagi emiten.

Menurut Michael P. Mc. Lindon mengenai elemen yang menciptakan

tumbuhnya pasar modal, yakni21:

a. Adanya kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan peluang yang

terdapat di pasar modal serta manfaat lain dari kepemilikan saham.

b. Perkembangan prasarana pasar modal seperti majunya teknologi

informasi yang mendorong tumbunya sistem perdagangan

elektronik, kliring, pendaftaran saham, dan lain-lain.

21

(29)

19

c. Perkembangan peraturan perundangan guna terciptanya

kepercayaan masyarakat, perlindungan pemodal dan kemandirian;

serta

Adanya program privatisasi yang mendorong penawaran dan

permintaan saham.

6. Saham

Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam

suatu Perseroan Terbatas. Bagi perusahan yang bersangkutan, hasil

yang diterima dari penjualan sahamnya akan tetap tertanam dalam

perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun bagi pemegang saham

sendiri itu bukanlah merupakan penenam yang permanen. Karena

setiap waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya. Saham

merupakan surat berharga yang menunjukan kepemilikan atau

penyertaan pasar modal dalam suatu perusahaan.22

Kondisi dan situasi yang menentukan suatu saham akan mengalami

fluktuasi, yaitu:23

a. Kondisi mikro dan makro ekonomi.

b. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi

(perluas usaha), seperti membuka kantor cabang (bran office),

22

Fakhruddin dan Darmadji, Pasar Modal Di Indonesia, edisi 2, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), 13.

23

(30)

20

kantor cabang pembantu (sub brand office) baik yang dibuka di

dimestik maupun luar negeri.

c. Pergantian direksi secara tiba-tiba

d. Adanya pihak direksi atau komisaris perusahaan yang terlibat

tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan.

e. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam

setiap waktunya.

f. Resiko sistematis, yaitu suatu benuk resiko yang terjadi secara

menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut

terlibat.

g. Efek dari psikologi pasar yang mampu menekan kondisi

teknikal jual beli saham.

7. Saham Syariah

Sebagai negara muslim terbesar di dunia Indonesia merupakan

pasar yang besar untuk pengembangan industri keuangan syariah.

Seperti pengembangan industri perbankan Syariah dan asuransi

Syariah yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, maka di

harapkan Investasi Syariah di pasar modal Indonesia mengalami

perkembangan yang cukup bagus karena mempunyai peranan yang

cukup penting dalam meningkatkan panga pasar industri keuangan

syariah di Indonesia.

Pada tahun 2007 Bapepam dan LK meluncurkan Daftar Efek

(31)

21

yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah di pasar

modal, seperti yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK Keputusan

Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-208/BL/2012 tentang kriteria

Daftar Efek Syariah24:

a. Tidak melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:

1) Perjudian dan permainan yang tergolong judi.

2) Perdagangan yang dilarang menurut syariah, antara lain:

a) Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan

barang/jasa.

b) Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu.

3) Jasa keuangan ribawi, antara lain:

a) Bank berbasis bunga.

b) Perusahaan pembiayaan berbasis bunga.

4) Jual beli resiko yang mengandung unsur ketidak

pastian(gharar) dan atau judi (maisir), antara lain asuransi

konvensional.

5) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau

menyediakan antara lain:

a) Barang atau jasa haram zatnya.

b) Barang atau jasa haram bukan karena zatnya yang

ditetapkan oleh DSN-MUI

c) Barang atau jasa merusak moral dan/atau bersifat mudarat

24OJK, “Kriteria Dan Penerbitan Daftar Efek Syariah”, dalam Http://ojk.go.id/kriteria

(32)

22

6) Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah)

dan memenuhi rasio-rasio keuangan sebagai berikut:

a) Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total

aset tidak lebih dari 45% (empat puluh lima per seratus);

atau total pendapatan bungan dan pendapatan tidak halal

lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha

(revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%

(sepuluh per seratus).

8. Jual Beli Saham dalam Islam

Menurut Imam Nawawi jual beli adalah pertukaran harta

dengan harta untuk kepemilikan.25 Sehingga jual beli saham adalah

pertukaran efek dengan uang disertai dengan perpindahan kepemilikan

barang berupa surat berharga dari penjual atau broker kepada pembeli

yaitu investor.

Praktek jual beli telah diatur dalam islam, pada surah

(Al-Baqarah 2, 275) menerangkan bahwa Allah telah menghalalkan jual

beli dan mengharamkan riba, bunyi ayat tersebut yaitu:



...

25Rachmat syafe’i,

(33)

23

“...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba...”

Sedangkan menurut fatwa MUI menhjelaskan tentang jual beli

saham yaitu26:

a. Ketentuan tentang pembayaran

a) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik

berupa uang, barang, atau manfaat.

b) Pembayaran harus dilakukan pada saat kontrak

disepakati.

c) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan

piutang.

b. Ketentuan tentang barang

a) Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang.

b) Harus dapat dijelaskan spesifikasinya.

c) Penyerahan dilakukakan kemudian

d) Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan

berdasarkan kesepakatan.

e) Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerima.

f) Tidak boleh menukar barang, keuali dengan barang

sejenis sesuai kesepakatan.

c. Ketentuan tentang salam pararel, boleh melakukan salam

pararel dengan syarat:

26

(34)

24

a) Akad kedua terpisah dari akad pertama.

b) Akad kedua dilakukan setelah akad pertama

d. Penyerahan barang sebelum atau pada saat waktunya:

a) Penjual harus menyerahkan barang tepat pada waktunya

dengan kualitas dan jumlah yang telah disepakati.

b) Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang

lebih tinggi, penjual tidak boleh meminta tambahan

harga.

c) Jika penjual menyerahkan barang dengan kualitas yang

lebih rendah dan pembeli rela menerimanya, maka ia

tidak boleh menuntuk pengurangan harga.

d) Penjual dapat menyerahkan barang lebih cepat dari

waktu yang disepakati.

e) Jika semua atau sebagian barang tidak tersedia pada

waktu penyerahan, atau kualitas lebih rendah dan

pembeli tidak rela menerimanya, maka ia memiliki dua

pilihan yaitu:

1) Membatalkan kontrak dan meminta kembali uang.

2) Menunggu sampai barang tersedia.

e. Pembatalan kontrak, pada dasarnya pembatalan salam

dapat dilakukan, selama tidak merugikan kedua belah

(35)

25

f. Perselisihan, jika terjadi perselisihan diantara kedua belah

pihak, maka persoalanya diselesaikan melalui badan

administrasi syariah setelah tidak sampai melakukan

musyawarah.

Dari segi boleh tidaknya dalam pandangan hukum islam

melakukan transaksi saham, dapat dilakukan analisis dari segi

pembahagian dan macam-macam saham sebagai berikut27:

1. Saham perusahaan yang beroprasi dalam hal-hal yang halal

dan baik, modalnya bersih dari riba dan pencucian harta jotor serta

tidak memberikan salah satu pemegang sahamnya keistimewaan

materi atas pemegang saham lainnya.

Saham perusahaan yang seperti ini adalah boleh secara syar’i,

bahkan sangat dianjurkan dan disenangi (sunnah), karena adanya

manfaat yang diraih dan kerusakan yang bisa dihindari dengan

saham tersebut. Perdagangan (jual-beli) saham-saham perusahaan

tersebut, aktifitas mediator, publikasi saham pendaftaranya serta

ikut memperoleh bagian dari keuntungannya, semua

diperbolehkan. Apalagi semua aktifitas dan dana yang ditanamkan

disana adalah bersumber dari yang halal.

2. Saham perusahaan yang beroperasi dalam hal yang

diharamkan dan menjijikan, atau modalnya merupakan harta haram

27Ahmad Supardi Hasibuan, “Bursa Efek Dalam Perspektif Hukum Islam”, dalam

(36)

26

darimanapun asalnya, atau perusahaan tersebut memberikan

keistimewaan materi bagi sebagian pemegang saham seperti

keistimewaan dalam bentuk pengembalian modal lebih dulu ketika

perusahaan dilikuidasi atau keistimewaan atas hak tertentu dalam

keuntungan (deviden).

Melakukan aktifitas dalam saham-saham yang jelas-jelas dilarang

Allah S.W.T dan RasulNya, apalagi uang yang ditananmkan dalam

perusahaan itu bersumber dari yang haram, adalah merupakan

perbuatan haram dan mendapat dosa dari Allah S.W.T. sehingga,

dengan demikian maka tidak dibolehkan menanam saham dalam

perusahaan-perusahaan seperti itu, begitu juga menjadi pialang

dalam sahamnya, mengedarkan dan mencetakannya dalam pasar.

Kesemua itu termasuk dalam kategori yang diharamkan dalam

ajaran Islam.

Rukun dan syarat jual beli28:

a. Orang yang berakad (muaqidain)

1) Cakap melakukan tindakan hukum (baligh sehat

akal)

2) Bebas bertransaksi tanpa paksaan dan tekanan

(muhtar).

3) Pembeli dan penjual bukan orang yang sama.

28Kurniasih, “Jual Beli Valuta Asing & Saham dalam Tinjauan Fiqih”, dalam

https://tafany.wordpress.com/2009/03/22/jual-beli-valuta-asing-saham-dalam-tinjauan-fiqih/

(37)

27

Dalam investasi maupun jual beli pada saham

dibutuhkan kemampuan yang cukup dan melakukan

tindakan hukum untuk mengelola saham agar dapat

memberiakn keuntungan sesuai dengan yang

diinginkan.

b. Ijab qabul (Akad)

1) Akad dinyatakan dalam majlis.

2) Adanya kesesuaian ijab dan qabul.

3) Tidak menunjukan sikap penolakan.

4) Tidak dibatasi waktu.

5) Ijab dan qabul (sighat) dalam transaksi jual beli

saham dilakukakan dengan sisitem yang telah di

keluarkan oleh bursa efek, yaitu JATS Next G

(Jakarta Automated Trading System Next

Generation), traksaksi dilakukan dengan cara

continous Auction System (sistem lelang

berkelanjutan), artinya dalam sistem ini kesepakatan

harga dan jumlah lot saham daro pihak penjual dan

pembeli ditentukan dalam sistem ini. Transaksi

yang dilakukan di sistem ini diwakilkan oleh

pialang atau anggota bursa, sehingga dibutuhkan

biaya tambahan pada setiap transaksi yang terjadi.

(38)

28

1) Bisa diserahterimakan.

2) Bermanfaat dan bernilai.

3) Milik sempurna pihak penjual.

Objek dalam pasar modal sejak tahun 2000

sudah tidak menggunakan scriptfull atau tanpa

warkat, tetapi menggunakan scriptless. Artinya

sejak tahun 2000 hingga saat ini pasar modal sudah

tidak menggunakan warkat atau lembar bukti

kepemilikan saham, tetapi langsung dengan

elektronik yang bisa diakses melalui internet,

sehingga lebih mudah untuk disimpan dan tidak

menghawatirkan apabila terjadi kerusakan atau

kehilangan.

d. Alat tukar

1) disepakati kedua belah pihak.

2) jumlahnya diketahui para pihak.

3) alat tukar yang diperbolehkan oleh syara’.

Setiap pemilik saham harus memiliki rekening AKSES

(Acuan Kepemilikan Securitas) di KSEI dengan adanya

kartu AKSES ini KSEI dapat langsung mengkredit dan

mendebit portofolio dan dana yang diperjual belikan

(39)

29

perlu khawatir apabila sahamnya dibawa kabur oleh

perusahaan broker atau perantara.

9. Penetapan Harga Saham

Harga dibursa saham cenderung untuk mencerminkan perkiraan

masyarakat luas mengenai baik pendapat perusahaan di masa depan

maupun perubahan harga yang mungkin terjadi di masa depan (karena

alasan apapun juga).29

Perkembangan harga saham dipengaruhi beberapa faktor baik

internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan yang

berpengaruh berasal dari pendapatan per lembar saham, besarnya

deviden yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan dan prospek

perusahaan dimasa yang akan datang. Faktor eksternal yang

berpengaruh seperti gejolak politik pada suatu negara, perusahaan

kebijakan moneter, dan laju inflasi yang tinggi.30

Ada empat variabel eksogen atau variabel bebas (independent

variabel) yang jelas-jelas mempengaruhi harga saham. Keempat

variaber tersebut adalah (1) tarif pajak perusahaan, (2) perubahan

belanja atau pengeluaran negara, (3) perubahan dalam nominal uang,

dan (4) potensi output perekonomian. Tiga variabel eksogen pertama

merupakan variabel kebijakan pemerintah, artinya,

29

Richard G. Lipsey, Ilmu Ekonomi, Jilid Dua, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), 458.

30

(40)

30

variabel yang tergantung pada kebijakan pemerintah, sedangkan

variabel yang terakhir adalah variabel non-kebijakan pemerintah.31

Secara konsep, dua variabel yang masuk kedalam kelompok

variabel kebijakan pemerintah mempengaruhi harga saham melalui

dua saluran, yaitu32:

1) Kedua variabel tadi mempengaruhi total pengeluaran dan

bersama-sama dengan tarif pajak mempengaruhi laba

perusahaan. Harapan perubahan dalam laba perusahaan secara

positif terkait dengan perubahan-perubahan dalam harga

saham.

2) Kedua variabel tersebut mempengaruhi, dan bersama-sama

dengan potensi output ekonomi dan perubahan harga masa lalu,

perubahan harga saat ini, total pengeluaran dan harga saat ini

mempengaruhi perubahan dalam output riil. Perubahan dalam

output riil mempengaruhi perubahan suku bunga. Variabel suku

bunga ini, nantinya dignakan sebagai faktor pendiskonto dalam

model penilaian harga saham, memiliki efek negatif terhadap

harga saham.

Harga suatu saham ditentukan oleh para pelaku pasar berdasarkan

pada permintaan dan penawaran dari saham yang bersangkutan di

pasar modal, dimana relasi antara harga dan penawaran adalah bersifat

negatif yaitu penawaran meningkat harga turun. Sedangkan antara

31

Tatang Ary Gumanti, Manajemen Investasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media,2011), 222.

32

(41)

31

harga dan permintaan bersifat negatif yaitu permintaan meningkat

harga naik.

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian ini merupakan replika dari penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh:

1. Lidua Silviana Sihombing (2009), meneliti pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap semangat kerja karyawan pada PT.

Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan. Hasil

penelitian yang diperoleh adalah gaya kepemimpinan memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap semangat kerja

karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I

Medan. Variabel gaya kepemimpinan otokratik, gaya

kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan pendelegasian

secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

semangat kerja karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP)

Kantor DVO-I Medan. Hal ini dapat diketahui dengan uji F.

Variabel yang paling dominan mempengaruhi semangat kerja

karyawan PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I

Medan adalah variabel gaya kepemimpinan partisipatif (X2). Hal

ini dapat diketahui dengan uji t. Identifikasi Determinan (R2) yaitu

dengan nilai 0,698 artinya bahwa sebesar 69,8% semangat kerja

karyawan (Y) pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor

(42)

32

gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan partisipatif dan

gaya kepemimpinan pendelegasian serta sisanya 30,2%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini. Perasamaan dari penelitian ini adalah objek varibel

terikatnya menggunakan PT. Pembangunan Perumahan, sedangkan

perbedaan dari penelitian ini adalah varibel bebasnya

menggunakan penetapan harga saham PT. Semen Indonesia dan

varibel terikatnya menggunakan harga saham PT. Pembangunan

Perumahan sedangkan pada penelitian lidia silviana sihombing

variabel bebasnya menggunakan pengaruh gaya kepemimpinan

dan varibel terikatnya menggunakan semagat kerja karyawan.33

2. Moh. Abdul Aziz (2012), meneliti pengaruh proses seleksi

terhadap kinerja karyawan teknik PT. Pembangunan Perumahan

(PP) Persero Tbk. dalam penelitian ini menunjukan proses seleksi

dipilih sebagai variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan.

Penelitian ini bertujauan untuk mengetahui pengaruh proses seleksi

terhadap kinerja karyawan teknik pada PT. Pembangunan

Perumahan (PP) Persero Tbk. pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan kuantitatif dengan metode survey. 45 responden dipilih

melalui teknik acak sederhana terhadap seluruh karyawan teknik

PT. Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk. hasil penelitian

33Lidia Silviana Sihombing, “

(43)

33

ini menunjukan bahwa proses seleksi memiliki pengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan. Kedua variabel tersebut mempunyai

hubungan korelasi yang positif. Persamaan dari penelitian ini

adalah objek variabel terikatnya sama-sama menggunakan PT.

Pembangunan Perumahan, sedangkan perbedaan dari penelitian ini

adalah variabel bebasnya menggunakan penetapan harga saham

PT. Semen Indonesia sedangkan variabel terikat menggunakan

harga saham dari PT. Pembangunan Perumahan sedangkan pada

penelitian moh. Abdul aziz variabel bebasnya menggunakan proses

seleksi sedangkan variabel terikatnya menggunakan kinerja

karyawan teknik PT. Pembangunan Perumahan.34

3. Rahmi Madyas (2013), meneliti pengaruh perputaran aktiva

terhadap profitabilitas (studi kasus pada PT. Pembangunan

Perumahan (Persero) Tbk. periode 2006-2011). Hasil penelitian

yang menggunakan uji hipotesis menunjukkan bahwa besarnya

thitung sebesar 4,632 ≥ 1,943 (ttabel) dengan nilai (Sig) = 0,010,

karena nilai Sig < 0,05, sehingga hipotesis terdapat pengaruh

perputaran aktiva terhadap tingkat profitabilitas dapat diterima atau

terdapat pengaruh perputaran aktiva terhadap profitabilitas, artinya

apabila perputaran aktiva meningkat maka tingkat profitabilitas

akan meningkat. Begitu pula sebaliknya apabila perputaran aktiva

menurun maka profitabilitas akan menurun. Oleh karena itu

34Moh. Abdul Aziz, “

pengaurh proses seleksi terhadap kinerja karyawan teknik PT.

(44)

34

penulis menyarankan agar perusahaan dapat mengoperasikan

segala jenis aktifitas perusahaan dengan baik, terutama dalam

mengelola rotasi perputaran aktiva secara produktif baik aset tetap,

aset lancar, maupun nilai investasi sehingga perolehan laba yang

diperoleh dapat meningkat dan berpengaruh baik bagi tingkat

profitabilitas PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

persamaan dari peneitian ini adalah objek vaiabel terikat

menggunkan PT. Pembangunan Perumahan, sedangkan perbedaan

dari penelitian ini variabel bebas menggunakan penetapan harga

saham PT. Semen Indonesia dan variabel terikatnya menggunakan

perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan

sedangkan pada penelitian rahmi madyas variabel bebas

menggunakan perputaran aktiva dan varibel terikat menggunakan

profitabilitas dari PT. Pembangunan Perumahan.35

4. Widya Sri Muliani (2014), meneliti analisis penilaian harga saham

PT. Semen Indonesia (persero) Tbk dengan menggunakan metode

price earning ratio (per). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

saham PT. Semen Indonesia Tbk berada dalam kondisi yang wajar

atau fair valued sehingga keputusan yang tepat adalah

mempertahankan saham yang sudah dimiliki dengan tidak menjual

atau membeli saham tersebut sampai kondisi saham tersebut

menguntungkan bagi investor. Persamaan dari penelitian ini adalah

35Rahmi Madyas, “

(45)

35

variabel bebas menggunakan harga saham PT. Semen Indonesia

sedangkan perbedaan dari penelitian ini teknik penelitian

menggunakan metode kuantitatif sedangakan pada penelitian

Widya Sri Mulyani menggunakan metode kualitatif.36

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual diperlukan sebagai kerangka berfikir dan

penentuan hipotesis dalam penelitian ini. Dalam kerangka konseptual,

peneliti memiliki hubungan tentang gambaran konsep yang satu dengan

lainnya. Dalam model analisis hubungan variabel diturunkan dari rumusan

masalah dan tujuan penelitian, digambarkan dalam bentuk bagan di bawah

ini:

Model kerangka konseptual

D. Hipotesis

Dari penjelasan kerangka teori diperkirakan bahwa penetapan

harga saham PT. Semen Indonesia mempunyai pengaruh terhadap

perkembangan harga saham sub sektor konstruksi dan bangunan. Sehingga

hipotesis yang di dapat yaitu:

36Widya Sri Mulyani, “

(46)

36

H0 : Tidak Ada pengaruh penetapan harga saham PT. Semen Indonesia

terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk.

H1 : Ada pengaruh secara penetapan harga saham PT. Semen Indonesia

terhadap perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan

(47)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang

dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan

sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.1 Dalam

penelitian terdapat dua pendekatan untuk membedah suatu penelitian.Kita

mengenalnya dengan istilah kualitatif dan kuantitatif. Secara tradisional

terdapat jurang antara kualitatif dan kuantitatif, dimana masing-masing

memiliki paradigma yang berbeda.

Ditinjau dari tujuannya jenis penelitian ini termasuk eksplanatori

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.2 yaitu suatu analisis yang

dilakukan melalui pengukuran yang berupa angka-angka dengan

menggunakan metode statistik. Apabila penelitian ini bertujuan untuk

menjelaskan hubungan hipotesis, maka penelitian tersebut tidak lagi

dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengajuan hipotesis

atau eksplanatori.

B. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang

berada di Surabaya dengan alamat Jl. Jend. Basuki Rahmat 46

Kedungdoro Tegalsari Surabaya, 60261 Jawa Timur. Alasan pemilihan

1

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, cetakan ke-16, (Bandung: Alfabeta, 2012), 2.

2

(48)

37

tempat penelitian ini karena tersedianya kelengkapan data yang

dibutuhkan dalam penelitian sehingga sangat mempermudah dan sangat

membantu kelancara dalam melakukan penelitian.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Semen Indonesia

(Persero) Tbk. dan 9 perusahaan sub sektor konstruksi dan bangunan yang

terdaftar di bursa efek Indonesia. Pemilihan sampel data dalam penelitian

ini menggunakan purposive sampling. Artinya populasi yang dijadikan

sampel penelitian adalah populasi yang sesuai dengan kriteria yang

dibutuhkan oleh peneliti untuk penelitian. Adapun kriteria yang digunakan

dalam pengambilan sampel sebagai berikut:

1. Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. dan

perusahaan PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. yang

telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

penelitian yaitu tahun 2012-2014.

2. Semua variabel bebas dan terikat tersedia.

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah 2 emiten

yang terdaftar di BEI pada tahun 2012-2014 yaitu:

a. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

b. PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP)

Karena PT. PP adalah perusahaan konstruksi BUMN

yang sudah berdiri sejak tanggal 26 Agustus 1953 dan

(49)

38

rumah dinas bagi karyawan PT. Semen Gresik Tbk. yng

merupakan anak perusahaaan dari BAPINDO di Gesik

pada tahun 1960.

D. Variabel Penelitian 1. Variabel Terikat (Y)

Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel

bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya (Y) adalah

perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

Tbk. (PTPP)

2. Variabel Bebas (X)

Variabel yang menjadi sebab tibulnya atau berubahnya variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penetapan harga saham PT.

Semen Indonesia (Persero) Tbk.

E. Definisi Oprasional

Berdasarkan identifikasi terhadap variabel-variabel tersebut, maka

definisi oprasional dari variabel-variabel tersebut adalah:

1. Penetapan harga saham

Penetapan harga saham adalah penetapan harga saham yang

dipakai merupakan penetapan offer harga saham PT. Semen Indonesia

(Persero) Tbk yang di buka pada bursa efek waktu JATS (Jakarta

(50)

39

2. Perkembangan harga saham

Perkembangan harga saham dipengaruhi beberapa faktor baik

internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan yang

berpengaruh berasal dari pendapatan per lembar saham, besarnya deviden

yang dibagi, kinerja manajemen perusahaan dan prospek perusahaan

dimasa yang akan datang. Faktor eksternal yang berpengaruh seperti

gejolak politik pada suatu negara, perusahaan kebijakan moneter, dan laju

inflasi yang tinggi.3 Namun perkembangan harga yang digunakan adalah

harga closing saham PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dalam

setiap dua mingguan pada satu tahun.

F. Data dan Sumber Data 1. Jenis Data

Data harga saham yang diperoleh berdasarkan kurs resmi

dan olahan data setiap dua minggu dari perusahaan PT. Semen

Indonesia (Persero) Tbk. dan PT. Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2012-2014.

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, sebagai

literature dan sumber. Berdasarkan periode dan objek penelitian,

jenis data kuantitatif yang diperoleh merupakan bagian dari data

3

(51)

40

time series (antar tahun) dan cross section (antar perusahaan)

sehingga data yang terkumpul dan dianalisis merupakan gabungan

(pooling data). Data yang digunakan adalah penetapan harga

saham PT. Semen indonesia pada saat opening waktu JATS, dan

perkembangan harga saham pada perusahaan PT. Pembangunan

Perumahan (Persero) Tbk. pada tahun 2012-2014.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi yaitu

pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang diperlukan yaitu

pengumpulan data, dilakukan dengan teknik dokumentasi, dikumpulkan,

diseleksi untuk kemudian diolah.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan penelitian ini adalah regresi linier

sederhana yaitu meneliti mengenai hubungan antara 2 atau lebih variabel,

yaitu kelompok variabel yang disebut variabel bebas dan kelompok yang

dinamakan variabel tidak bebas. Setelah data dikumpulkan, maka langkah

selanjutnya melakukan kegiatan analisis untuk mengetahui pengaruh

penetapan harga terhadap perkembangan harga saham. Tahap-tahapnya

sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian pada variabel penelitian

dengan regresi apakah dalam variabel model regresinya terjadi

(52)

41

terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari normalitas dan

autokorelasi. Berikut macam-macam uji asumsi klasik4:

a. Uji Normalitas

Data penetapan harga saham PT. Semen Indonesia

(Persero) Tbk dan perkembangan harga saham PT.

Pembangunan Perumahan (Persero) tbk berdistribusi

normal dapat dilihat dari kurva berbentuk lonceng (bell

shoped curve) yang kedua sisinya melebar sampai tak

terhingga5, cara lain yang bisa dipergunakan yaitu

dengan cara melihat uji tabel Kolmogorov-Sminov,

dimana jika angka signifikan yang ditunjukan dalam

tabel lebih kecil dari alpha 5% maka dikatakan data

tidak memenuhi asumsi normalitas, sedangkan

sebaliknya, jika angka signifikan di dalam tabel lebih

besar dari alpha 5% maka data sudah memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya korelasi antar kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi, yaitu dengan menggunakan

4

Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPSS (Jakarta: PT. Buku Kita, 2009), 39.

5

(53)

42

metode grafik, metode durbin watson, metode van

hewmann dan metode runtest, sebagian salah satu uji

statistik nonparametrik.6 Dalam penelitian kali ini untuk

mengetahui ada tidaknya autokorelasi digunakan

pengajuan Durbin Watson dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Angka D-W dibawah -2 berarti terdapat autokorelasi

positif.

2. Angka D-W dibawah -2 sampai +2 berarti tidak ada

autokorelasi.

3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelsi positif.

2. Regresi Linier Sederhana

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

regresi linier sederhana. Perhitungan statistik dalam penelitian ini

menggunakan SPSS 20,0 (statistical package and social science).

Model regresi yang digunakan adalah:

Y=a+bX

Dimana:

Y : Perkembangan harga saham PT. Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk.

X : Penetapan harga saham PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

6

(54)

43

3. Uji Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan uji t. Uji

bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh secara

terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Kriteria pengambilan keputusan:

a. H0 diterima jika –T Tabel ≤ T Hitung ≤ T Tabel, artinya

variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

b. H0 ditolak jika –T Hitung > -T Hitung atau T Hitung > T Tabel,

artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap

(55)

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Paparan Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

PT Pembangunan perumahan (Persero) adalah salah satu

penyedia konstruksi yang termasuk dalam badan usaha milik

negara (BUMN). Berkantor pusat di Jakarta, PT. PP berdiri sejak

tanggal 26 Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan

Perumahan berdasarkan Akta Notaris No. 48 Proyek pertama

perusahaan ini adalah membangun rumah dinas bagi karyawan PT.

Semen Gresik Tbk. yang merupakan anak perusahaan dari

BAPINDO di Gresik. Berawal dari proyek tersebut, perkembangan

perusahaan ini semakin meningkat seiring dengan pembangunan

proyek-proyek besar, seperti Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel,

Ambarukmo Palace Hotel dan Samudera Beach Hotel.1

Pada tahun 1960 perusahaan ini mengalami pergantian

nama menjadi PN Pembangunan Perumahan sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1960. Salah satu

kesuksesan perusahaan dalam menyelesaikan proyek besarnya

adalah merampungkan pembangunan Hotel Indonesia pada tahun

1962 dengan 14 lantai dan 427 kamar yang kala itu merupakan

1Merdeka, “Pembangunan Perumahan”, dalam

(56)

45

bangunan tertinggi di Indonesia. Status perusahaan ini menjadi

perseroan terbatas (PT) seiring dengan pergantian nama menjadi

PT. Pembangunan Perumahan (Persero) berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 39 Tahun 1971 dengan unit bisnis inti berupa

jasa konstruksi. Sejak berdirinya, PT PP berperan sebagai pemain

kunci dalam bisnis konstruksi nasional. PT PP telah menyelesaikan

beberapa mega proyek yang dijalani antara tahun 1991 hingga

2007, termasuk pengembangan bisnis perumahan di daerah

Cibubur. Selain itu, perusahaan ini juga membangun anak-anak

perusahaan dengan menjalin kerjasama dengan beberapa

perusahaan asing, seperti PT PP Taisei Indonesia Construction dan

PT Mitracipta Polasarana.2

PT PP selalu melakukan inovasi-inovasi terbaru guna

mengembangkan perusahaan di tengan kondisi keuangan nasional

yang semakin kuat. Salah satunya dengan melakukan transformasi

pada tahun 2009 dalam program Penawaran Umum Saham ke

Publik dengan persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 76 Tahun 2009. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut,

maka sejak tanggal 9 Februari 2010, PT PP telah resmi

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).3

Pada kinerja tahun 2012 PT. Pembangunan Perumahan (Persero)

memperoleh kontrak senilai Rp. 17,7 triliun. Pencapaian tersebut

2

Ibid.

3

(57)

46

melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp. 16,8 triliun. Bettty

ariana sekertaris PT PP menjelaskan raihan kontrak tersebut

didominasi oleh sektor pembangunan pelabuhan dan gedung. Salah

satu proyek besar yang digarap oleh perseroan berasal dari PT.

Pelindo II yaitu pembangunan terminal New Priok senilai Rp. 8,2

triliun. Bebrapa proyek besar lyang didapatkan antara lain proyek

PLTM Huta Dolok & Naga Timbul, KPP Sudirman Jakarta,

Proyek Silo Banyuwangi. Betty menjelaskan perseroan

mengembangkan commercial (shopping mall, trade center, dan

kantor), residential (apartemen dan perumahan), hospitality (hotel)

dengan mengutamakan pemberdayaan aset (lahan) yang telah

dimiliki serta melakukan sinergi antar BUMN.4

Pada tahun 2013 PT PP membukukan laba bersih naik

menjadi Rp 143,4 miliar pada semester pertama tahun 2013 dari

periode sebelumnya Rp. 64,8 miliar. Kenaikan laba bersih juga

didorong kenaikan pendapatan menjadi Rp. 4,17 triliun pada

semester pertama 2013 dari periode sama tahun sebelumnya Rp.

2,02 triliun. Pendapatan tersebut disumbang dari beberapa proyek

seperti proyek EPC PLTGU Tanjung Uncang dan PLTU Duri

Riau, pelabuhan Kalibaru, Bandara Kuala Namu, Tol Semarang

Bawen, jalan Donggi Senoro, dan proyek milik swasta. Selain itu,

anak perusahaan bidang industri pabrik precast concrete juga telah

4Kementrian BUMN, “Pembangunan Perumahan Kontrak PP Melebihi Target 2012”, da

lam

Gambar

Tabel 1.1: Nama Perusahaan Konstruksi dan Bangunan yang Listing di Bursa Efek
Gambar 4.2: Uji Normalitas P-Plot ........................................................................
Tabel 1.1: nama perusahaan konstruksi dan bangunan yang listing
Tabel 1.2: harga saham Semen Indonesia (Rp)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Komisi yudisial yang lahir melalui amandemen ketiga UUD 1945 Pasal 24B, merupakan lembaga negara yang mandiri serta mempunyai kewenangan untuk mengusulkan pengangkatan hakim agung

Implementasi program skrining IMS dengan VCT di LP Wanita Klas II A Kota Malang merupakan rangkaian pelaksanaan yang dilaksanakan petugas kesehatan baik dari poliklinik Lapas

Memberikan apresiasi nilai investasi yang dihasilkan melalui pertumbuhan imbal hasil yang optimal dengan pengelolaan portofolio secara aktif di pasar modal dan pasar

Berdasarkan uraian di atas yaitu tentang kondisi anak pasca bencana yang mengalami penurunan konsentrasi belajar sehingga prestasi sekolah menurun, maka penulis tertarik

PEMBELAJARAN SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perilaku seks bebas adalah hubungan seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang didorong dengan nafsu-nafsu yang tidak terintegrasi tanpa dibatasi oleh norma-norma

(2013). Bupati dan ketua DPRD diundang untuk mengikuti konferensi ini. Setelah pertemuan ini berlangsung proses politik untuk mengusulkan pembentukan Perda

Bentuk perlindungan hukum yang dapat diberikan oleh kurator adalah dengan melakukan pengurusan harta pailit yang habis jangka waktunya karena merupakan kewenangan secara umum