• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penagihan Pajak Daerah (Studi Kasus: Penagihan Pajak Restoran pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penagihan Pajak Daerah (Studi Kasus: Penagihan Pajak Restoran pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung)."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this study was to obtain a comprehensive overview of the implementation role of the internal control structure of the restaurant tax billing in Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. While the objective is to find out how the structure of internal control performed by the Office of the Tax Service of Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung and the role of internal control structure of the restaurant tax billing in Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

The method used in this study is descriptive analysis. The research instrument used questionnaires to collect research data. Processing the data were analyzed using statistical calculations. Based on the results of testing the hypothesis in mind that the internal control structure in Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung has been applied with excellent results to the acquisition of 93.92% and tax billing activities of the restaurant in Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung has been implemented very effectively with the acquisition of the result by 92, 02%. So that the internal control structure Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung was instrumental to the restaurant tax billing. So that the hypothesis is the author of "Good Internal Control Structure contributes to Tax Billing Restaurant" acceptable.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai peranan struktur pengendalian internal terhadap penagihan pajak restoran di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Sedangkan tujuannya adalah mengetahui bagaimana struktur pengendalian internal yang dilakukan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dan peranan struktur pengendalian internal terhadap penagihan pajak restoran di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data penelitian. Pengolahan data dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistika. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa struktur pengendalian internal pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sudah diterapkan dengan sangat baik dengan perolehan hasil sebesar 93,92% dan kegiatan penagihan pajak restoran di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sudah dilaksanakan dengan sangat efektif dengan perolehan hasil sebesar 92,02%. Sehingga struktur pengendalian internal Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sangat berperan terhadap penagihan pajak restoran. Dengan demikian hipotesis penulis “Stuktur Pengendalian Internal Yang Baik Berperan Terhadap Penagihan Pajak Restoran” dapat diterima.

(3)

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Kegunaan Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1. Pengertian Struktur Pengendalian Internal... 10

2.1.1. Tujuan Struktur Pengendalian Internal ... 11

2.1.2. Komponen Struktur Pengendalian Internal ... 12

2.1.3. Keterbatasan Struktur Pengendalian Internal ... 17

2.1.4. Efektivitas Pelaksanaan Struktur Pengendalian Internal ... 18

2.2. Pengertian Pajak ... 19

2.2.1. Fungsi Pajak ... 20

2.2.2. Pengelompokan Pajak... 21

2.2.3. Sistem Pemungutan Pajak ... 22

2.2.4. Hambatan Pemungutan Pajak ... 23

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

Halaman

2.2.6. Pengertian Pajak Restoran ... 25

2.2.7. Objek dan Subjek Pajak Restoran ... 26

2.2.8. Dasar Pengenaan, Tarif, dan Perhitungan Pajak Restoran ... 26

2.2.9. Kewajiban Penggunaan Bon Penjualan (Bill) ... 27

2.2.10.Penerimaan Pajak Restoran ... 28

2.2.11.Penagihan Pajak ... 28

2.2.12.Surat Tagihan Pajak Daerah ... 29

2.2.13.Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak ... 29

2.2.14.Kedaluwarsa Penagihan Pajak ... 32

2.2.15.Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penagihan Pajak Restoran ... 33

2.3. Kerangka Pemikiran ... 34

2.4. Hipotesis ... 35

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 36

3.1. Objek Penelitian ... 36

3.1.1. Sejarah Singkat Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ... 36

3.1.2. Struktur Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ... 38

3.2. Metode Penelitian... 57

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ... 58

3.2.2. Penentuan Responden ... 59

3.2.3. Teknik Pengembangan Instrumen ... 59

3.2.4. Operasional Variabel ... 59

3.2.5. Variabel dan Skala Pengukuran ... 61

3.2.6. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

4.1. Pelaksanaan Struktur Pengendalian Internal pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ... 67

4.1.1. Pelaksanaan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penagihan Pajak Restoran ... 70

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

Halaman

4.1.3. Realisasi Penerimaan Pajak Restoran ... 75

4.2. Efektivitas Struktur Pengendalian Internal Pajak Restoran ... 76

4.3. Peranan Struktur Pengendalian Internal terhadap Penagihan Pajak Restoran ... 79

4.4. Pengujian Hipotesis ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1. Kesimpulan ... 87

5.2. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN ... 90

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ... 61 Tabel 4.1. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Restoran ... 75 Tabel 4.2. Hasil Jawaban Kuesioner untuk Variabel Independen Struktur

Pengendalian Internal (X) ... 82 Tabel 4.3. Hasil Jawaban Kuesioner untuk Variabel Dependen Efektivitas

Penagihan Pajak Restoran (Y) ... 83 Tabel 4.4. Hasil Keseluruhan Jawaban Kuesioner Peranan Struktur Pengendalian

(8)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(9)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia memiliki tujuan pembangunan nasional yang diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Pembangunan daerah

termasuk ke dalam pembangunan nasional. Hasil pembangunan ini harus dapat

dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Sektor pajak berperan sangat penting dalam pembiayaan pembangunan yang

sedang dilaksanakan. Target pemerintah yang harus segera dicapai adalah

pemerataan pembangunan disegala sektor. Hal ini berkaitan dengan sumber dana

yang dikeluarkan untuk pembiayaan pembangunan tersebut. Oleh karena itu,

dibutuhkan peran serta dari masyarakat untuk ikut memperlancar pelaksanaan

pembangunan dengan cara membayar pajak sesuai dengan ketentuannya.

Dengan adanya otonomi daerah sekarang ini, maka setiap daerah mempunyai

hak dan wewenang untuk mengatur setiap kebijakan serta ketentuan yang

dilaksanakan dalam cakupan wilayah otonomi itu sendiri sesuai dengan

undang-undang yang berlaku. Daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri

serta meningkatkan daya guna penyelenggaraan pemerintah dalam rangka pelayanan

masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Maka untuk kelancaran penyelenggaraan

pemerintah tersebut tergantung dari kemampuan daerah untuk menggali dan

memanfaatkan segala potensi untuk memenuhi seluruh kebutuhan, serta

menghimpun dana guna membiayai pembangunan daerah. Pembangunan daerah

(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha memerlukan dana yang bersumber dari pendapatan daerah. Pengelolaan pendapatan

daerah dilakukan oleh pemerintah.

Selayang Pandang Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung (2011;11) sesuai

dengan undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Daerah antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 58

Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Sumber-sumber Pendapatan Daerah terdiri dari:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu:

a. Hasil Pajak Daerah

b. Hasil Retribusi Daerah

c. Hasil Perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan, dan

d. Lain-lain Pendapatan hasil daerah yang sah

2. Dana Perimbangan yaitu:

a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

b. Dana Alokasi Umum

c. Dana Alokasi Khusus

3. Pinjaman Daerah, dan

4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah yaitu:

a. Hibah

(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha c. Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya

- Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas air (PKB)

- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas air

(BBNKB)

- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)

- Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air

Permukaan

d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

e. Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya

Sesuai dengan penetapan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 Pasal 2

h. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan

i. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

Salah satu sumber pendapatan asli daerah yang cukup besar berasal dari pajak

(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha meningkatkan pendapatan asli daerah kota Bandung. Dinas Pelayanan Pajak Kota

Bandung merupakan instansi dinas pemerintahan yang sangat penting bagi

pembangunan daerah. Maka Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung harus

mengoptimalkan penerimaan, lalu mempertahankan dan meningkatkan penerimaan

tersebut agar pembangunan dapat terus berjalan.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011

Bagian Kedua tentang Pajak Restoran penyesuaian atas Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 Pasal 8 terdiri dari:

1. Dengan nama pajak restoran dipungut pajak atas setiap pelayanan yang

disediakan di restoran.

2. Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran.

3. Pelayanan yang disediakan restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atauminuman yang dikonsumsi

oleh pembeli, baik dikonsumsi ditempat pelayanan maupun di tempat lain.

4. Tidak termasuk objek Pajak Restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

adalah restoran yang nilai penjualannya dibawah Rp. 10.000.000,00

(sepuluh juta Rupiah) per bulan.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011

Bagian Kedua tentang Pajak Restoran penyesuaian atas Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 Pasal 9 terdiri dari:

1. Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang membeli

makanan dan/atau minuman dari restoran.

2. Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan

(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011

Bagian Kedua tentang Pajak Restoran penyesuaian atas Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 Pasal 11, tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung saat

penagihan pajak telah menetapkan target guna tercapainya pendapatan daerah yang

maksimal. Diharapkan realisasi lebih besar dari target penerimaan yang telah

ditetapkan setiap tahunnya.

Selain dari penetapan target, struktur pengendalian internal yang baik juga

diperlukan untuk membantu memaksimalkan pendapatan dari pajak restoran.

Pengendalian internal bertujuan untuk mengurangi terjadinya penyimpangan dalam

penagihan pajak daerah, khususnya pajak restoran. Dengan dibentuknya struktur

pengendalian internal di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, diharapkan

berpengaruh besar terhadap penagihan pajak agar penerimaan pajak restoran

mencapai target yang telah ditetapkan.

Menurut Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam bukunya Standar

Profesional Akuntan Publik (SPAP) (2011:319.2), pengendalian internal dapat juga

disebut sebagai struktur pengendalian internal yang memiliki definisi sebagai suatu

proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain entitas

yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga

golongan tujuan berikut ini:

a. Keandalan pelaporan keuangan

Pengendalian yang berkaitan dengan membuat laporan keuangan bagi

pihak luar yang disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi

(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha akuntansi keuangan di Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP) (2011:319.3)

b. Efektivitas dan efisiensi operasi, dan

Pengendalian yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi proses

pengambilan keputusan manajemen tertentu. Standar Profesional Akuntan

Publik (SPAP) (2011:319.4)

c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian atas kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan

perpajakan yang digunakan untuk menentukan utang pajak penghasilan.

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) (2011:319.4)

Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:11) dalam bukunya Accounting

Information System yang dialih bahasakan oleh Julianto Agung Saputra dalam

bukunya Sistem Informasi Akuntansi, pengendalian internal sebagai tindakan yang

diambil suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam

organisasi.

Manfaat struktur pengendalian internal dalam organisasi perusahaan adalah

merencanakan, mengkoordinasikan dan menguasai atau mengontrol berbagai

aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan. Pengendalian internal mencakup kebijakan dan

prosedur-prosedur yang ditetapkan untuk memberikan jaminan tercapainya tujuan

tertentu perusahaan. Konsep struktur pengendalian internal didasarkan atas tanggung

jawab manajemen dan jaminan yang memadai untuk menetapkan dan

menyelenggarakan struktur pengendalian internal dan dikaitkan dengan manfaat dan

(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha Sesuai dengan pengertian dan manfaat struktur pengendalian internal secara

lebih luas maka peranan struktur pengendalian internal terhadap pajak restoran

mempunyai arti yang sangat penting. Sesuai dengan penetapan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2011 Pasal 2 tentang penyesuaian atas Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pengertian penagihan pajak

adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak melunasi hutang pajak dan biaya

penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan

seketika dan sekaligus, memberitahukan surat paksa, mengusulkan pencegahan,

melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyanderaan, dan menjual barang yang

telah disita. Hal ini berkaitan dengan struktur pengendalian internal yang diterapkan

oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung agar penagihan pajak restoran

dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, tujuannya adalah meminimalkan

terjadinya penyimpangan dan memaksimalkan pendapatan asli daerah kota Bandung.

Maka penulis mengambil dan menjadikan objek tersebut untuk dilakukan penelitian

dengan judul:

PERANAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENAGIHAN PAJAK DAERAH (STUDI KASUS : PENAGIHAN PAJAK RESTORAN

PADA DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG)”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mencoba mengidentifikasi masalah

dengan beberapa pertanyaan yang merupakan gambaran ruang lingkup penelitian

(16)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana struktur pengendalian internal yang dilaksanakan oleh Dinas

Pelayanan Pajak Kota Bandung.

2. Bagaimana peranan struktur pengendalian internal terhadap efektivitas

penagihan pajak restoran pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian adalah untuk mengumpulkan data-data yang akan

dijadikan bahan penulisan skripsi.

Berkaitan dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui struktur pengendalian internal yang dilaksanakan oleh

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui bagaimana peranan struktur pengendalian internal

terhadap efektivitas penagihan pajak restoran pada Dinas Pelayanan Pajak

Kota Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memberikan manfaat

kepada:

1. Bagi Akademisi

a. Bagi peneliti, penelitian ini dilakukan untuk menambah wawasan penulis

mengenai struktur pengendalian internal yang diterapkan di Dinas

(17)

BAB I PENDAHULUAN 9

Universitas Kristen Maranatha internal terhadap penagihan dalam pencapaian target penerimaan pajak

restoran di kota Bandung. Sehingga dapat melihat realita yang terjadi

sebenarnya dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan.

b. Bagi peneliti selanjutnya, digunakan sebagai referensi dalam pengkajian

topik-topik yang sama dan berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam

skripsi ini.

2. Bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan

untuk Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dalam melaksanakan struktur

(18)

87

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

Stuktur Pengendalian Internal Yang Baik Berperan Terhadap Penagihan Pajak

Restoran. Sesuai dengan identifikasi masalah maka penulis uraikan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Struktur pengendalian internal yang diterapkan di Dinas Pelayanan Pajak

Kota Bandung telah efektif dan memadai.

Hal ini didukung dengan hasil jawaban kuesioner yang berhubungan

dengan struktur pengendalian internal yang sangat baik sebesar 93,92% dan

pelaksanaan kegiatan penagihan pajak restoran yang sangat efektif sebesar

92,02%. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung memiliki integritas dan etika

yang diterapkan dalam bentuk peraturan dan prosedur tertulis yang harus

dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap karyawan, sehingga kegiatan

dilaksanakan dengan terstruktur disertai dengan pelimpahan wewenang dan

tanggung jawab yang terurai dalam tugas pokok. Dengan adanya struktur

pengendalian internal yang telah diterapkan di Dinas Pendapatan Daerah

yang baik maka dapat memberikan laporan keuangan yang benar sesuai

dengan keadaan dan dapat dipertanggung jawabkan.

2. Peranan struktur pengendalian internal terhadap penagihan pajak restoran di

(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 88

Universitas Kristen Maranatha Struktur pengendalian internal yang efektif dan efisien dalam kegiatan

operasional di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ditunjukkan dengan

proses penagihan pajak restoran yang dilaksanakan dengan baik, setiap

dokumen diberi nomor urut agar tidak memungkinkan adanya dokumen

ganda. Hal ini didukung oleh hasil jawaban kuesioner yang berhubungan

dengan peranan struktur pengendalian internal terhadap penagihan pajak

restoran sebesar 93%. Struktur pengendalian internal mendorong keandalan

data keuangan sehingga tidak akan ada kasus rekayasa data. Dan struktur

pengendalian internal mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen oleh

setiap karyawan sehingga tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan yang

berlaku ditetapkan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Dengan

didukung oleh kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak tepat pada

waktunya maka struktur pengendalian internal pada Dinas Pelayanan Pajak

Kota Bandung mampu menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang,

sehingga aktivitas penagihan pajak restoran benar-benar dilakukan dengan

tepat.

5.2. Saran

Dari seluruh proses struktur pengendalian internal yang dilaksanakan oleh

Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung maka tingkatkan terus efektivitas yang baik

dengan melakukan pemeriksaan, penyuluhan, dan pengawasan untuk mengetahui

timbulnya masalah sejak dini. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung harus lebih

tegas dalam menerapkan sanksi berupa sanksi administrasi atau sanksi pidana jika

(20)

89

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alvin Arens. 2011. Jasa Audit dan Assurance. (Diterjemahkan oleh: Randal J. Elder). Penerbit: Salemba Empat. Jakarta

Bodnar George, H, dkk. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. (Diterjemahkan oleh: Julianto Agung Saputra). Penerbit: Salemba Empat. Jakarta

IAPI. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Penerbit: IAPI. Jakarta

Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Penerbit: Andi. Yogyakarta

Peraturan Daerah Nomor 05 Tanggal 07 Januari Tahun 2013 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. diakses dari www.ortax.org tanggal 06 November 2013

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. diakses dari www.ortax.org tanggal 23 September 2013

Peraturan Walikota Nomor 387 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Restoran. diakses dari www.ortax.org tanggal 23 September 2013

Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. diakses dari www.ortax.org tanggal 06 November 2013

Ryan, A. 2005. Manfaat Pengendalian Internal dalam Pencapaian Target Penerimaan Pajak Parkir Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung. Skripsi Universitas Widyatama. Bandung

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit: Alfabeta. Bandung

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Restoran. diakses dari www.ortax.org tanggal 23 September 2013

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dapat diambil kesimpulan dari pengujian pada variasi aliran argon 0, 3 dan 5 liter/menit menunjukkan semakin tebal daerah difusi yang terbentuk pada sambungan baja AISI 1045 dan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti selama melakukan kegiatan belajar mengajar di SDN 2 Suntenjaya, masih banyak guru menggunakan metode yang kurang inovatif

• Nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung risiko yang terjadi. – Kerugian

Classroom Speaking Activities In A Conversation Class: A Case Study Of One Junior High School In Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu.. TABLE

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Margaretha dan Damayanti (2008), yang meneliti tentang pengaruh Price Earning Ratio, Dividend Yield,

Konflik yang destruktif dapat diatasi dengan upaya rekonsiliasi dengan. mengedepankan nilai-nilai

EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) TERHADAP KULTUR SEL FIBROBLAS NIH3T3.. Sherliana Kristanti, 2013, Pembimbing