• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kata-Kata Sifat Bahasa Mandarin yang Membingungkan Pembelajar Indonesia dan Penyebab Kesalahannya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kata-Kata Sifat Bahasa Mandarin yang Membingungkan Pembelajar Indonesia dan Penyebab Kesalahannya."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Nama : Helvina Honggana Program Studi: S1 Sastra China

Judul :ANALISIS KATA-KATA SIFAT BAHASA MANDARIN

YANG MEMBINGUNGKAN PEMBELAJAR INDONESIA DAN PENYEBAB KESALAHANNYA

Skripsi ini berisi tentang analisis komparasi linguistik antara bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin, yang menitikberatkan pada penelitian kesalahan penggunaan kata sifat bahasa Mandarin beserta penyebab-penyebabnya. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah, studi literatur dan deskriptif kualitatif yang didukung oleh angket. Dalam skripsi ini, penulis memberikan beberapa contoh pasangan kata sifat bahasa Mandarin yang sering membingungkan pembelajar Indonesia dan salah ketika menggunakannya. Dari kesalahan-kesalahan tersebut, penulis dapat menganalisis penyebabnya dan mencari solusi untuk meminimalisir kesalahan itu. Kesimpulan yang penulis dapatkan ialah sebagian besar kesalahan itu terjadi karena adanya silabis (aksara Han) yang sama dan makna dalam bahasa Indonesia yang juga dekat atau sama. Solusi untuk meminimalisir kesalahan seperti ini adalah pembelajar harus benar-benar mengerti dan tahu cara menggunakan kata sifat itu di kalimat bahasa Mandarin. Jangan hanya melihat adanya silabis yang sama pada pasangan kata sifat itu.

Kata kunci: Kata sifat bahasa Mandarin, kata yang membingungkan, pembelajar Indonesia, kesalahan, penyebab, solusi

ABSTRACT

Name : Helvina Honggana Study Program: S1 Sastra China

Title :ANALYSIS OF CHINESE ADJECTIVE WORDS THAT

CONFUSING INDONESIAN LEARNERS AND THE CAUSES OF ERRORS

(2)

Key words: Chinese adjective words, confusable words, Indonesian learners, errors, causes, solutions.

摘要

名字:Helvina Honggana 专业:中文本科

题目: 印尼学生汉语形容词混淆原因分析与教学对策

本文以印汉语言对比为基础,辨析了35 组印尼学生容易混淆的单/双音节形容词, 从而探索其混淆原因及索求在教学上可操作的解决办法。本文采取了语言对比、中 介语研究等方法,通过定 与定性 写,问卷调查、偏误分析等手段,力求对含有 上述形容词的语料给与详细解释,从而找出其混淆原因。通过本研究,笔者得出印 尼学生形容词混淆主要原因是:当对译的印尼语是同义或近义词时,学生在使用该 组形容词时容易出 现 混淆现象;在一组 双/单音节形 容词内含 有相同语素时在使用 时容易出现混淆现象。在研究中笔者得出的解决方法是汉语学习者必须对整个词语 或句子理解,不能只对字或语素义理解而已,殊不知汉语词义结构并非单纯语素加 语素;同时两种语言词语的涵盖面并非同等的。

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN...……...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

UCAPAN TERIMA KASIH...……...v

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...vi

ABSTRAK………...……...vii

摘要………...………...viii

DAFTAR ISI………...ix

1. PENDAHULUAN... ...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Perumusan Masalah...3

1.3 Tujuan Penelitian...3

1.4 Manfaat Penelitian...4

1.5 Metode Penelitian...4

1.5.1 Prosedur Penelitian...5

1.5.1.1 Teknik Pengumpulan Data...5

1.5.1.2 Teknik Pengolahan Data...5

1.5.1.3 Sampel Penelitian...6

2. TINJAUAN PUSTAKA...7

2.1 Ciri Khas dan Pengklasifikasian Kata Sifat Bahasa Mandarin...7

2.1.1 Ciri Khas Kata Sifat Bahasa Mandarin...7

2.1.2 Pengklasifikasian Kata Sifat...9

2.2 Jenis Sinonim...9

2.3 Pengertian Kata Sifat Bahasa Indonesia...11

2.4 Arti Kata Membingungkan dan Kata yang Membingungkan...11

2.5 Pemelajaran Bahasa Asing...12

2.6 Kedwibahasaan...12

2.7 Kata Sifat Dalam Bahasa Mandarin yang Akan Diteliti...13

3. PENYAJIAN DATA...19

3.1 Contoh-Contoh Kesalahan Penggunaan Kata Sifat Dalam Bahasa Mandarin...19

3.2 Grafik Persentase Kesalahan Penggunaan Kata Sifat...26

4. PEMBAHASAN...28

4.1 Penyebab Terjadinya Kesalahan ...28

4.1.1 Kata Sifat Terdapat Silabis (Aksara Han ) yang Sama dan Bermakna Dekat... ...28

(4)

4.1.3 Kata Sifat Terdapat Silabis (Aksara Han) yang Sama, Bermakna

Sama, Penggunaan Berbeda... ...34

4.1.4 Kata Sifat Tidak Ada Silabis (Aksara Han) yang Sama, Namun Bermakna Dekat...35

4.1.5 Kata Sifat Tidak Ada Silabis (Aksara Han) yang Sama, Namun Bermakna Sama, Penggunaan Berbeda...38

4.1.6 Kata Sifat Terdapat Silabis (Aksara Han) yang Sama, Bermakna Majemuk...39

4.1.7 Kata Sifat Tidak Ada Silabis (Aksara Han) yang Sama, Bermakna Dekat, Dapat Saling Menggantikan...42

4.2 Solusi Untuk Meminimalisir Kesalahan...43

5. SIMPULAN...45

DAFTAR REFERENSI...47

I. BUKU...47

II. JURNAL...48

(5)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, bahasa Mandarin sudah menjadi bahasa Internasional kedua

setelah bahasa Inggris, yang di mana keberadaannya sudah tidak bisa

dianggap remeh lagi atau dipandang sebelah mata. Sesuai dengan artikel yang

dilansir oleh kompasiana.com, “ Setelah bahasa Inggris menjadi bahasa

internasional di dunia kini bahasa Mandarin pun ikut menjadi bahasa

internasional kedua di dunia.” Karena selain sudah menjadi bahasa kedua di

dunia, seiring dengan perkembangan ekonomi Tiongkok saat ini, bahasa

Mandarin menjadi sangat penting untuk dipelajari. Jika kita memiliki

kemampuan berbahasa Mandarin dengan baik, maka hal tersebut merupakan

nilai yang sangat berharga saat kita sudah memasuki dunia kerja kelak.

Namun pada saat kita mempelajari bahasa kedua, yakni bahasa selain

bahasa ibu kita, kita sebagai pembelajar pasti menghadapi sejumlah kesulitan.

Tak pelak kesulitan-kesulitan tersebut juga akan dihadapi oleh

pembelajar-pembelajar dari Indonesia yang akan mempelajari bahasa Mandarin. Karena

bahasa Mandarin bukan merupakan bahasa ibu bagi kita. Faktor penyebab

kesulitan-kesulitan tersebut juga tidak lepas kaitannya dengan perbedaan

budaya sendiri antara Indonesia dan negara asal bahasa asing tersebut. Budaya

yang berbeda akan menghasilkan gaya bahasa yang berbeda juga.

Pada saat pembelajar mempelajari sebuah bahasa asing, maka akan

tercipta juga bahasa antara atau yang biasa lebih dikenal dengan inter

language, yang dalam bahasa Mandarin ialah 中介语 (zhongjie yu). Bahasa

antara ini terkadang hanya dapat dimengerti oleh pembelajar yang

mempelajari bahasa asing saja. Bahkan penutur asli (native speaker) dari

bahasa asing itu berasal saja terkadang tidak akan mengerti tentang bahasa

(6)

2

Selain fenomena tersebut, sampai saat ini, topik mengenai pembelajaran

bahasa kedua ini adalah topik yang tidak lekang oleh waktu. Dari dahulu

hingga sekarang, hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa

kedua ini masih terus diperbincangkan. “ The field of second language

learning is old and new at the same time.” ( Gass/Selinker,1994,xiii ). Bahkan

penelitian yang berhubungan dengan hal ini pun terus dan sedang semakin

berkembang. Maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti hal ini. Terutama

penulis akan meneliti mengenai komparasi linguistik antara bahasa Indonesia

dan bahasa Mandarin, khususnya tentang kata-kata sifat apa sajakah yang

membingungkan pembelajar Indonesia yang mempelajari bahasa Mandarin

dan mengetahui apa penyebabnya dari segi seorang pembelajar bahasa kedua.

Confusable words adalah kosakata-kosakata yang makna katanya bisa mirip,

bisa berbeda jauh, bahkan tidak ada kesamaan, namun para pembelajar

bahasa kedua sering salah dalam menggunakannya (Zhang Bo, 2005).

Penyebab lain penulis ingin meneliti hal ini ialah karena

sepengetahuan penulis, penelitian mengenai komparasi linguistik antara

bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin ini masih sangat sedikit. Penelitian ini

akan sangat berguna untuk pembelajar bahasa Mandarin asal Indonesia yang

terkadang masih bingung dan salah dalam menggunakan kata-kata sifat yang

tepat pada bahasa Mandarin. Hal itu dikarenakan kata-kata sifat dalam bahasa

Mandarin tersebut memilki makna yang hampir sama pada bahasa Indonesia.

Sebenarnya sebagai seorang pembelajar bahasa Mandarin asal

Indonesia, kata-kata yang membingungkan pada saat pengaplikasiannya

dalam kalimat bahasa Mandarin, tidak hanya kelas kata sifat saja. Namun

penulis memilih untuk meneliti hanya kelas kata sifat saja, karena tidak

mungkin bagi penulis untuk meneliti semua kelas kata sekaligus. Selain itu,

memilih kata sifat yang paling sesuai untuk mengaplikasikannya pada sebuah

kalimat itu cukup sulit. Maka pada penelitian kali ini, penulis akan

memusatkan pada kelas kata sifat terlebih dahulu. Penulis juga membatasi

hanya mengambil kata-kata sifat dari HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) level

dasar dan menengah saja. Dan beberapa contoh pasangan kata-kata sifat

(7)

3

Universitas Kristen Maranatha

1700 Groups Of Frequently Used Chinese Synonyms” karya Yang Jizhou

寄洲 dan Jia Yongfen 贾永芬.

Semoga ke depannya, penulis memiliki kesempatan untuk terus

mengembangkan penelitian semacam ini untuk kelas kata yang lainnya. Dan

semoga penelitian ini nantinya juga dapat menjadi bagian dari jurnal

internasional dengan mengacu pada penelitian Profesor Zhang Bo tentang

Kamus Besar 易混淆词 (yi hunxiao ci), di mana Bapak Siauphing Souphan

yang merupakan dosen pembimbing penulis dalam pembuatan skripsi ini,

pada proyek pembuatan kamus tersebut menjadi penanggung jawab untuk

bagian bahasa atau pembelajar Indonesia. Karena menurut penelitian Bapak

Siauphing Souphan, adanya perbedaan 易 混 淆 词 (yi hunxiao ci) bagi

pembelajar yang memiliki bahasa ibu yang berlainan. (lihat jurnal Souphan,

Siauphing. 2013. Analysis of Indonesian Students’ Specific Chinese’ s

Confusable Words and Their First L1 Influence Factors . Jinan University:

TCSOL Studies ). Maka, penulis juga menjadi lebih tertarik lagi untuk

meneliti pembelajar bahasa Mandarin yang berlatar belakang bahasa atau

budaya Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa yang menyebabkan pembelajar bahasa Mandarin asal Indonesia

seringkali bingung dan cenderung salah ketika menggunakan kata-kata

sifat bahasa Mandarin yang memilki kemiripan tersebut ?

2. Bagaimana cara meminimalisir kesalahan penggunaan kata-kata sifat

bahasa Mandarin yang memilki kemiripan tersebut ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, di antaranya adalah :

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata-kata

(8)

4

2. Memberikan solusi kepada pembelajar bahasa Mandarin asal Indonesia

untuk meminimalisir kesalahan pemilihan kata-kata sifat pada saat

mengaplikasikannya dalam sebuah kalimat berbahasa Mandarin.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, di antaranya adalah :

1. Dapat mengetahui penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata-kata

sifat dalam bahasa Mandarin yang memilki kemiripan tersebut dan

mengklasifikasikannya menurut penyebab kesalahannya.

2. Dapat memberikan solusi kepada pembelajar bahasa Mandarin asal

Indonesia untuk meminimalisir kesalahan pemilihan kata-kata sifat pada

saat mengaplikasikannya dalam sebuah kalimat berbahasa Manadarin.

3. Dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti topik yang

serupa dengan penelitian ini.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu

gejala atau fenomena. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan

mekanisme sebuah proses dan untuk menciptakan seperangkat kategori atau

pola ( Prasetyo/Jannah, 2005:42). Kajian kualitatif pada dasarnya dilakukan

untuk menyusun teori, bukan menguji teori. Atau dengan kata lain, kajian

kualitatif ini untuk menemukan pengetahuan baru, atau merumuskan teori

baru berdasarkan data yang dikumpulkan (Abdul Chaer, 2007, 11).

Selain itu, penulis juga akan menggunakan metode studi literatur,

dengan mencari dan mengumpulkan contoh kata-kata sifat dalam bahasa

Mandarin yang memilki makna hampir sama dalam bahasa Indonesia, namun

(9)

5

Universitas Kristen Maranatha Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis kata-kata sifat dalam

bahasa Mandarin yang memilki makna hampir sama dalam bahasa Indonesia,

namun terdapat perbedaan saat digunakan pada kalimat bahasa Mandarin.

Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan solusi untuk pembelajar

Indonesia yang sering bingung atau salah pada saat memilih dan mengaplikasikan

kata sifat bahasa Mandarin tersebut dalam kalimat.

Nantinya, penulis akan mengklasifikasikan kesalahan pemilihan kata sifat

dalam bahasa Mandarin berdasarkan penyebab kesalahannya. Lalu mencari solusi

yang dapat meminimalisir kesalahan tersebut.

1.5.1 Prosedur Penelitian

1.5.1.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan kata-kata

sifat dalam bahasa Mandarin yang memilki makna hampir sama dalam bahasa

Indonesia, namun terdapat perbedaan saat digunakan pada kalimat bahasa

Mandarin. Kata-kata sifat itu berdasarkan HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) level

dasar dan menengah. Lalu membuat kuesioner, yang berisi soal-soal yang

mengharuskan sampel untuk memilih kata sifat bahasa Mandarin yang memilki

makna hampir sama dalam bahasa Indonesia, namun terdapat perbedaan saat

digunakan pada kalimat bahasa Mandarin. Soal-soal tersebut penulis ambil dari

berbagai sumber literatur, salah satu contohnya dari buku Wan Yiling 万艺玲 , yang

berjudul Hanyu Cihui Jiaocheng 《汉语词汇教程》 (Pengajaran Kosakata Bahasa

Mandarin).

1.5.1.2 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Mencari arti dari contoh kata-kata sifat tersebut baik dalam bahasa

(10)

6

b) Memeriksa hasil dari kuesioner. Lalu mengurutkan kesalahan pemilihan

kata sifat yang paling sering dilakukan oleh sampel.

c) Mengklasifikasikan kesalahan-kesalahan pemilihan kata sifat tersebut,

lalu kemudian mencari penyebabnya.

d) Mengambil kesimpulan dan mencari solusi yang terbaik untuk

mengurangi kesalahan pemilihan kata sifat tersebut terjadi.

1.5.1.3 Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini yang penulis jadikan sampel penelitian adalah

mahasiswa Sastra China Universitas Kristen Maranatha Bandung semester enam

(6) dan delapan (8). Penulis memilih sampel ini karena didasarkan pada

kemampuan berbahasa Mandarin mereka yang sudah setingkat dengan kuesioner

(11)

45

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN

Berikut ini akan ditampilkan bagan persentase yang menunjukkan

penyebab-penyebab kesalahan pada penggunaan kata sifat bahasa Mandarin yang

membingungkan pembelajar Indonesia.

Berdasarkan hasil persentase di atas, maka dapat dilihat bahwa penyebab

utama kesalahan penggunaan kata sifat bahasa Mandarin adalah adanya silabis

yang sama. Faktor adanya silabis yang sama ini sangat mempengaruhi pembelajar

dalam memilih kata sifat yang tepat. Karena mereka beranggapan jika pada kedua

kata sifat tersebut terdapat silabis yang sama, maka makna dari kedua kata sifat itu 28.57%

Penyebab Kesalahan Penggunaan Kata Sifat

Bahasa Mandarin

Kata Sifat Terdapat Silabis yang Sama dan Bermakna Dekat

Kata Sifat Terdapat Silabis yang Sama, Namun Bermakna Berbeda

Kata Sifat Terdapat Silabis yang Sama, Bermakna Sama, Penggunaan Berbeda

Kata Sifat Tidak Ada Silabis yang Sama, Namun Bermakna Dekat

Kata Sifat Tidak Ada Silabis yang Sama, Namun Bermakna Sama, Penggunaan Berbeda

Kata Sifat Terdapat Silabis yang Sama, Bermakna Majemuk

(12)

46

pun sama. Anggapan seperti itu tidak sepenuhnya keliru, karena memang benar

pada beberapa kata sifat bahasa Mandarin yang memilki silabis yang sama,

maknanya pun dekat atau sama. Tetapi tidak semuanya seperti itu.

Penyebab lainnya adalah makna dalam bahasa Indonesia yang dekat atau

bahkan sama. Hal ini sangat membingungkan pembelajar, karena pada saat akan

menggunakan kata sifat bahasa Mandarin, secara otomatis mereka akan

mengartikannya terlebih dahulu ke bahasa Indonesia. Jika makna pada bahasa

Indonesia sama, mereka akan menganggap makna dalam bahasa Mandarin juga

sama. Dan hal tersebut belum tentu benar. Sebab ada beberapa kata sifat bahasa

Mandarin yang maknanya baik dalam bahasa Indonesia maupun Mandarin sama,

tetapi memiliki rasa bahasa dan penggunaan yang berbeda saat digunakan di

bahasa Mandarin.

Maka cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kesalahan

penggunaan kata sifat bahasa Mandarin yang membingungkan ialah, pembelajar

jangan menganggap bahwa semua kata yang mengandung silabis yang sama itu

memiliki makna yang sama juga. Karena belum tentu seperti itu. Pembelajar harus

memahami makna dari setiap kata sifat yang akan digunakan baik dalam bahasa

Indonesia maupun Mandarin. Selain itu, karena pembelajar akan menggunakan

kata-kata sifat itu pada kalimat bahasa Mandarin, maka pembelajar juga harus

memahami cara penggunaan dan rasa bahasa yang terkandung dari kata-kata sifat

itu. Setelah digunakan pada kalimat, pembelajar harus membaca kembali kalimat

tersebut, dan apakah kata sifat tersebut sudah sesuai penggunaannya pada kalimat

itu.

Pembahasan mengenai analisis kata-kata sifat bahasa Mandarin yang

membingungkan pembelajar Indonesia dan penyebab kesalahannya memang tidak

cukup berhenti sampai pada pembahasan di atas saja. Perlu dilakukan penelitian

(13)

47

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR REFERENSI

I. BUKU

Alwi.H., Lapoliwa, H., & Darmowidjojo, S. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. (1994). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Chaer, Abdul. (2006). Bahasa Indonesia dalam MasyarakatTelaah Semantik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2007). Kajian Bahasa Struktur Internal, Pemakaian, dan

Pemelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional.(2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Guojia Hanyu Shuiping Kaoshi Wei Yuan Hui Bangongshi Kaoshi Zhongxin

国 家 汉 语 水 平 考 试 委 员 会 办 公 室 考 试 中 心. (2001). Zhongguo Hanyu

Shuiping Kaoshi Dagang [Chu, Zhong, deng] 《中国汉语水平考试大纲

[初、中等] 》. Beijing 北京: Xiandai Chubanshe 现代出版社.

Kridalaksana, Harimurti. (2005). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia.

Jakarta:Gramedia.

Kusnartanti, Yuwono, U., & Lauder. M. (2005). Pesona Bahasa Langkah Awal

Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Liu Yuehua 刘月华等.(1983) .Shiyong Xiandai Hanyu Yufa《实用现代汉语语》

(Tata Bahasa Mandarin Praktis Modern): Waiyu Jiaoxue Yu Yanjiu

Chubanshe外语教学于研究出版社.

Prasetyo, Bambang, Lina Miftanul Jannah. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sun Dejin 孙德 金.(2005). Hanyu Yufa Jiaocheng 《 汉 语 语 法 教 程 》

(Pengajaran Tata Bahasa Mandarin). Beijing: BLCU.Chubanshe 北京语言

大学出版社.

(14)

48

Wan Yiling 万 艺 玲.(2000). Hanyu Cihui Jiaocheng 《 汉 语 词 汇 教 程 》

(Pengajaran Kosakata Bahasa Mandarin). Beijing: BLCU Chubanshe 北京

语言大学出版社.

Wei Yuan Hui委员会. (1995). Kamus Besar Tionghoa-Indonesia 《汉语印度尼

西亚语大词典》. Beijing : Pustaka Bahasa Asing.

Yang Jizhou & Jia Yongfen 杨寄洲和贾永芬.(2007). 1700 Groups of Frequently

Used Chinese Synonyms 1700 对 近 义 词 语 用 法 对 比 》: BLCU

Chubanshe 北京语言大学出版社.

Zhongguo Shehui Kexueyuan Yanjiu Suo Cidian 中国社会科学院语言研究所词

典编辑室编. (2005). Xiandai Hanyu Cidian Di Wu Ban 《现代汉语词典

(第五版)》. Beijing 北京 : Shangwu Yinshuguan商务印书馆.

II. JURNAL

Souphan, Siauphing. (2005).The Main Type and Caosation of Indonesian

Students’ Semantic Error on Chinese Verbs. Jinan University: TCSOL

Studies.

Souphan, Siauphing. (2006). The Analysis on Errors and Courses for Indonesian

Students’ Misue of Li-He Words. Jinan University: TCSOL Studies.

Souphan, Siauphing. (2008). The Research on Confusable Words of Indonesian

Students in Chinese Interlanguage . Beijing, China: BLCU

Souphan, Siauphing. (2013). Analysis of Indonesian Students’ Specific Chinese’s

Confusable Words and Their L1 Influence Factors . Jinan University:

TCSOL Studies.

III. PUBLIKASI ELEKTRONIK

Azwar. “Bahasa Mandarin Menjadi Bahasa Kedua di Dunia.”

Kompasiana (02 April 2012). 09 Mei 2014

< http://m.kompasiana.com/post/read/451836/3/bahasa-mandarin-

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO,27 TERHADAP PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN DALAM PENYAJIAN INFORMASI KEUANGAN YANG WAJAR PADA Ki&gt;RI DARMA KARYA

[r]

AXA Financial Indonesia yang ada pada Penerima Kuasa dalam rangka pembayaran premi lanjutan asuransi, termasuk biaya asuransi, biaya meterai dan atau biaya lainnya

menyusun bahan ajar berbasis permainan tradisional Sunda yang

upacara / pada peringatan hari Kemerdekaan republik Indonesia / di kantor walikota Yogyakarta //. Para peserta paskibra yang berjumlah 35 orang tersebut / berasal dari dua puluh

Waralaba info terbaru, bisnis franchise, peluang usaha makanan minuman modal kecil murah di Indonesia tepat untuk karyawan dan pemula.

Mentor: Student: Izv.prof.dr.sc.. UVODNE NAZNAKE ... Istraživanje tržišta potražnje ... Financijske značajke amaterskog sporta ... FINANCIRANJE SPORTSKIH KLUBOVA ...

Mak DIAMBIL DARI 4078.032.521219 Belanja Barang non-operasional lainnya (PNBp) Layanan