• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embriologi sistem reproduksi Alat reproduksi wanita Organ reproduksi perempuan Organ internal Organ eksternal. Sistem Reproduksi - 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Embriologi sistem reproduksi Alat reproduksi wanita Organ reproduksi perempuan Organ internal Organ eksternal. Sistem Reproduksi - 2"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Embriologi sistem

reproduksi

Alat reproduksi

wanita

Organ reproduksi

perempuan

Organ internal

Organ eksternal

(3)

Analisis terhadap

molekul-molekul yang

terlibat dalam penentuan

jenis kelamin,

mengungkapkan bahwa

gene SRY memiliki

peran penting dalam

pembentukan testis.

SRY (sex-determining

region Y gene)

ditemukan pada

(4)

 Differensiasi seksual

adalah proses kompleks yang menghasilkan bayi laki-laki atau

perempuan.

Genotype (XY atau XX)

dari zygote menentukan sifat dari gonad (testis atau ovari) yang

kemudian menentukan

phenotype laki-laki atau

perempuan.

 Penentuan seks

(laki-laki / perempuan) pada tingkat biologikal

ditentukan oleh adanya atau tidak adanya

kromosom Y, dan

bermula dari faktor ini akan disusun "testis

determining factor"

yang diketahui

merupakan produk dari gene SRY

(5)

Empat tahap

differensiasi seksual

normal:

Fertilisasi dan

penentuan genetik

seks.

Pembentukan

organ umum kedua

seks.

Differensiasi

gonadal

Differensiasi ductus

internal dan

genitalia eksternal.

(6)

 Genetik seks ditentukan oleh chromosome seks yang

terdapat dalam setiap gamet.

 Dua tipe chromosome seks: X dan Y.

 Wanita memiliki dua chromosome X; pria memiliki satu

chromosome X dan satu chromosome Y.

 Semua sel telur memiliki chromosome X; separoh sperma

memiliki chromosome X, dan separoh lainnya memiliki chromosome Y.

(7)

 Pada kehamilan minggu ke 5 – 6, gonadal ridges

terbentuk; ductus paramesonephric (Müllerian) terbentuk pada wanita, ductus mesonephric

(Wolffian) berkembang pada pria.

 Segera setelah itu, sel-sel primordial germ berkembang dan akan menjadi gonad yang dipersiapkan untuk menjadi spermatogonia atau oogonia.

(8)

Gene tunggal pada chromosome Y, yaitu

gene SRY, menginisiasi perkembangan

testes dan menentukan maskulinitas.

(9)

 Struktur pria mulai berkembang pada kehamilan

minggu ke 7; sedangkan struktur wanita berkembang

pada kehamilan minggu ke 8.

 Genitalia eksternal, seperti juga gonads, berasal dari

(10)
(11)

Di bawah pengaruh

testosterone.

Genital tubercle

membesar –

membentuk penis.

Urethral groove

memanjang dan

menutup.

Urethral folds

berkembang menjadi

penile urethra.

Labioscrotal

membengkak dan

berkembang menjadi

skrotum.

(12)

 Bila tidak terdapat testosterone.  Genital tubercle berkembang menjadi klitoris.  Urethral groove tetap terbuka menjadi vestibule.  Urethral folds menjadi labia minora  Labioscrotal membengkak

dan menjadi labia majora.

(13)

Kira-kira 2 bulan

sebelum kelahiran

dan adanya

stimulasi oleh

testosterone, maka

testes meninggalkan

rongga pelvik dan

masuk kedalam

skrotum.

Gubernaculum –

fibrous cord yang

memanjang dari

testes sampai

skrotum.

Spermatic cord –

pembuluh darah,

saraf, dan lapisan

fascial yang

membantu

menggantung testes.

Ovarium juga turun,

tetapi ditahan oleh

broad ligament pada

tepi pelvik.

(14)

Sistem

reproduktif

wanita terdiri

dari:

Organ internal

Terletak di dalam rongga pelvik

Organ

eksternal

Terletak di

(15)
(16)

 Organ internal dan

eksternal berkembang dan matur karena

merespon terhadap estrogen dan progesteron.  Tampilan organ eksternal sangat bervariasi, tergantung:  Hereditas  Usia  Ras

 Jumlah anak yang

dilahirkan 

(17)

Terdiri dari:

Vagina

Uterus

Tuba

(fallopian)

uterine

Ovarium

(18)

Organ berbentuk

oval, konsistensi

lembut agak keras.

Permukaan halus

sebelum menarche.

Setelah maturitas

seksual, timbul

jaringan parut akibat

ruptur yang berulang-ulang dari folikel dan

ovulasi  permukaan noduler kasar.

(19)

 Ovarium dipertahankan

di tempatnya oleh beberapa ligament:

Mesovarium

menggantung ovarium ke dinding pelvik, kira-kira setinggi crista iliaca anteroposterior.  Ovarian ligament – melekatkan ovarium ke uterus.  Suspensory ligament – melekatkan ovarium ke dinding pelvik.  Fungsi ovarium:  Produksi ovum (oogenesis)  Melepaskan ovum (Ovulasi)  Produksi hormon Androgen: • Estrogen • Progesteron Inhibin Relaxin

(20)

Sepasang organ

berbentuk tube

(saluran) –

memanjang dengan

ujung terbuka dan

melingkupi

masing-masing ovarium.

Melekat pada

fundus uteri.

Panjang ± 10 cm,

diameter ± 0,6 cm.

Lapisan tuba

fallopian:

Lapisan

peritoneum

(bagian luar)

Lapisan otot

(bagian tengah)

Lapisan mukosa

(bagian dalam)

(21)

Segment tuba

fallopian:

Infundibulum

Bagian distal dari tuba. Berbentuk corong dengan fimbriae pada ujungnya. Fimbriae membengkak dan erectile ketika ovulasi. 

Ampulla

Bagian tengah dari tuba. 

Isthmus

Bagian proksimal dari ampulla. 

Interstisiel

(intramural)

Saluran berdiameter terkecil (< 1 mm) diantara fundus dan corpus uteri.

(22)
(23)

Fungsi tuba fallopian:

Menerima ovum dari ovarium

Transport ovum dan sperma

(24)

Derajat kerasnya

uterus

dipengaruhi

beberapa faktor:

Fase sekretori

dari siklus

menstruasi

Kehamilan

Menopause

Organ muskuler

dan berongga

Pada wanita

dewasa yang

belum pernah

hamil, berat

uterus ± 60

gram.

Bentuk simetris,

teraba halus dan

tidak nyeri saat

di palpasi.

(25)

Lokasi uterus:

Setelah pubertas uterus biasanya

terletak pada garis tengah pelvis

posterior sampai symphysis pubis;

antara kandung kemih dan rektum.

(26)

Terdiri dari tiga

lapisan:

Perimetrium

lapisan serosa

terluar; peritoneum

visceral

Myometrium

lapisan tengah;

anyaman lapisan

otot polos

Endometrium

dinding mukosa

Uterus memiliki tiga

bagian:

Fundus uteri

bagian atas, bundar di atas insersi tuba fallopian.  Corpus uteri – bagian utama, mengelilingi rongga intrauterin.  Isthmus uteri – bagian menyempit yang menghubungkan

(27)

 Selama menstruasi dan

menyertai persalinan  lapisan permukaan dan jaringan connective mengelupas (luruh). Setelah menstruasi berhenti – tebal endometrium ± 0.5 mm.

Mendekati akhir siklus endometrial, sebelum menstruasi mulai lagi – tebal endometrium ± 5 mm.  Fungsi uterus:  Siklus menstruasi dan peremajaan kembali endometrium.  Kehamilan – menerima, menahan dan memelihara sel telur yang di fertilisasi.

(28)

 Serviks adalah bagian

terbawah dari uterus.

 Panjang serviks ± 1 cm,

menonjol kedalam vagina pada wanita tidak hamil.

 Serviks pada wanita

nullipara, berbentuk bulat agak kerucut.

 Lubang sempit antara

rongga uterus dan endocervical canal disebut internal os.

 Lubang sempit antara

(29)

 Serviks terutama terdiri

dari jaringan fibrous

dengan beberapa serat otot dan jaringan elastik.

 Membuat serviks

mampu meregang

selama persalinan per-vaginal.

 Bila wanita tidak sedang

ovulasi atau hamil  fornix (ujung serviks) terasa keras, seperti ujung hidung dengan lekukan pada bagian tengah.

(30)
(31)

Vagina adalah saluran

elastik, otot:

Otot longitudinal dan

sirkular

Panjang ± 10 cm

Saluran:

Untuk aliran

menstrual

Menerima sperma

Mengandung asam

organik dan Flora

Normal.

(32)

Istilah vaginal

orificium atau

“lubang vagina”

adalah kurang tepat

karena kecuali ada

sesuatu yang

dimasukkan

kedalam vagina,

saluran vagina

selalu dalam

keadaan tertutup.

Istilah yang lebih

(33)

Dinding vagina normalnya dalam keadaan

kontak satu dengan yang lainnya.

Terdapat membran tipis yang menutupi

(34)

Organ genital eksternal wanita, secara kolektif

disebut vulva

Vulva terdiri dari beberapa struktur anatomikal

yang berbeda:

 Mons pubis (veneris)

 Labia majora & labia minora  Klitoris

 Prepucium  Vestibula  Fourchette  Perineum

(35)

Mons pubis atau veneris adalah bantalan

jaringan lemak subcutaneous dan

jaringan connective diatas symphysis

pubis.

Tertutup oleh tumbuhnya rambut setelah

masa pubertas (1

– 2 tahun sebelum

mens).

Sensitif terhadap estrogen, menyebabkan

akumulasi jaringan lemak pada area

symphysis pubis.

Memberikan bantalan antara symphysis

pubis selama sexual intercourse, bila

penetrasi dari depan.

(36)

Labia Majora Labia Minora Mon Pubis Clitoris Prepucium Vestibula Perineum Urethra

(37)

Clitoris adalah organ erektil pada

(38)

 Urogenital Triangle dan Anal Triangle

 Batas:

 Simphysis pubis (anterior)  Coccyx (posterior)

Referensi

Dokumen terkait

dengan hasil penelitian Tapia dan Fuentes (2016), dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa dengan adanya penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan konsentrasi

Dalam rangka mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan IV di BPSDM Daerah Provinsi Jawa Tengah, dengan ini menyatakan bahwa saya:. ”Akan mematuhi

Dalam Pasal 479 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu menentukan bahwa “Penyelidik dalam melakukan penyelidikan menemukan bukti permulaan yang cukup

Untuk mengetahui hubungan antara variable pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, perspektif social-budaya dan pengembangan nilai multicultural dilakukan penyebaran angket

B-94 Hasil simulasi pada Gambar4-7 adalah sistem MPPT yang dioptimasi dengan firefly standart dan firefly dimodifikasi yang akan diaplikasikan di kendaraan listrik

Berdasarkan hasil analisis data, proses dan hasil keterampilan menulis karangan deskriptif siswa dengan menggunakan model bengkel sastra pada siklus I dan siklus

Rumah Sakit Sakit sebagai sebagai salah salah satu satu organisasi organisasi !elaanan !elaanan &#34;i &#34;i bi&#34;ang bi&#34;ang kesehatan kesehatan telah

=al ini karena pada residu insektisida sistemik sudah tinggal di dalam jaringan tanaman sedangkan pada insektisida kontak residu hilang jika tidak langsung dimakan hama