• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI RESERVOIR UNTUK PEMENUHAN AIR BAKU DI DESA TOMBULILATO DAN DESA ALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI RESERVOIR UNTUK PEMENUHAN AIR BAKU DI DESA TOMBULILATO DAN DESA ALO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

EVALUASI RESERVOIR UNTUK PEMENUHAN AIR BAKU DI DESA TOMBULILATO DAN DESA ALO

DWIKI RAHMATULLAH NIODE

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo, Telp : (0435)821183

Laman:www.ung.ac.id

INTISARI

Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang berdampak langsung kepada kesejahteraan fisik, sosial dan ekonomi masyarakat. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dari Desa Tombulilato dan Desa Alo maka kebutuhan air pun makin bertambah, dan diperlukan upaya percepatan pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk meningkatkan pelayanan yang saat ini masih rendah. Adapun masalah yang dihadapi akibat rendahnya kuantitas air baku adalah ketersediaan sumber air bersih yang memadai bagi masyarakat.

Penelitian ini menggunakan metode NRECA untuk menghitung debit bulanan yang digunakan untuk mendapatkan debit andalan. Debit andalan digunakan dalam menganalisis dimensi/kapasitas Reservoir. Untuk pemenuhan kebutuhan air baku di Desa Tombulilato dan Desa Alo, jumlah penduduk kedua Desa tersebut digunakan untuk menganalis kebutuhan air domestik masyarakat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sungai Taludaa memiliki debit andalan rata-rata Q90

sebesar 6,85. Desa Tombulilato memiliki penduduk sebanyak 791 jiwa, dengan kebutuhan air baku

sebesar 0,66 m3/det, sedangkan Desa Alo memiliki penduduk sebanyak 897 jiwa, dengan kebutuhan

air baku sebesar 0,75 m3/det. Kapasitas reservoir yang dibutuhkan sebesar 0,93 m3/det dengan

menggunakan debit andalan dapat memenuhi kebutuhan air kedua desa. Maka direncanakan dimensi reservoir sesuai kebutuhan air baku di Desa Tombulilato dengan panjang 6 m, lebar 3 m, dan tinggi kedalaman 3 m, dan Desa Alo direncanakan dimensi reservoir dengan panjang 7 m, lebar 3 m, dan tinggi kedalaman 3 m.

(3)

RESERVOIR EVALUATION FOR RAW AIR FILTERING IN TOMBULILATO VILLAGE AND ALO VILLAGE

DWIKI RAHMATULLAH NIODE

Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, State University of Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No. 6 Gorontalo City, phone : (0435) 821183

Page:www.ung.ac.id

ABSTRACT

Raw water is a basic human need that directly affects the physical, social and economic well-being of the people. Along with the increasing population of Tombulilato Village and Alo Village, the water requirement is also increasing, and it is necessary to accelerate the development of clean water facilities and infrastructure to improve the service which is still low. The problem faced by the low quantity of raw water is the availability of adequate clean water source for the community.

This study uses NRECA method to calculate the monthly debit used to get the mainstay discharge. The mainstay debit is used in analyzing Reservoir dimensions / capacity. To meet the needs of raw water in Tombulilato Village and Alo Village, the population of both villages is used to analyze the domestic water needs of the community.

The results showed that the Taludaa river has a depandable discharge of average Q90of 6,85

m3/sec. Tombulilato village has a population of 791 people, with a raw water requirement of 0,66

m3/s, while Alo village has a population of 897 people, with a raw water requirement of 0,75 m3/s.

The required reservoir capacity of 0,93 m3/s using the depandable discharge can meet the water needs

of both villages. So planned reservoir dimension according to requirement of raw water in Tombulilato Village with length 6 m, width 3 m, and height of depth 3 m, and Alo Village planned reservoir dimension with length 7 m, width 3 m, and height depth 3 m.

(4)

I. PENDAHULUAN

Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang berdampak langsung kepada

kesejahteraan fisik, sosial dan ekonomi

masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan penduduk yang pesat dan perkembangan wilayah, maka diperlukan upaya percepatan pembangunan sarana dan prasarana air bersih untuk meningkatkan pelayanan yang secara kebutuhan dan manfaat saat ini masih rendah.

Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi perhatian khusus oleh negara–negara maju maupun negara yang sedang berkembang.

Indonesia sebagai salah satu Negara

berkembang tidak lepas dari permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakatnya, salah satu masalah pokok yang dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air bersih dan belum meratanya pelayanan penyediaan air bersih terutama di pedesaan dan kurang adanya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan dan pemanfaatan air bersih sehingganya sumber air bersih yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal.

Perlunya upaya bersama untuk

menggunakan pendekatan atau keterpaduan

dalam perencanaan, kebersamaan dalam

pelaksanaan, dan kepedulian dalam

pengendalian sudah sangat mendesak untuk dapat diwujudkan, hal ini disebabkan karena ketersediaan sumber air yang seharusnya

memadai dari segi kuantitas kebutuhan

penduduk akan tetapi dengan kurangnya

kualitas pengelolaan maka terjadilah

permasalahan kurangnya ketersediaan air bersih yang saat ini dirasakan oleh masyarakat Desa Alo dan Desa Tombulilato.

Penelitian ini mencoba mengevaluasi kembali reservoir agar dapat memenuhi kebutuhan air baku harian di kedua desa, dan merencanakan dimensi reservoir sesuai dengan kebutuhan dari kedua desa tersebut.

II. PEMENUHAN AIR BAKU

Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebabkan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 1973, yakni merujuk undang-undang nomor 11 tahun 1973 tentang Pengairan.

DEBIT ANDALAN

Debit andalan merupakan besarnya debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air

dengan resiko kegagalan yang telah

diperhitungkan, sehingga kemungkinan

terpenuhi dan tersedia sepanjang tahun, baik musim kemarau maupun musim hujan. Debit andalan yang digunakan yaitu debit andalan

dengan probabilitas 90 % (Q90).

Analisis debit andalan dihitung

berdasarkan debit aliran. Data debit andalan yang dipakai merupakan debit andalan dengan

urutan sesuai perhitungan Q90 yaitu

menggunakan persamaan sebagai berikut :

90 % = 100%...(1)

EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL

Evaporasi dan transpirasi merupakan faktor penting dalam studi pengembangan sumber daya air. Besarnya nilai evaporasi dipengaruhi oleh iklim, sedangkan untuk transpirasi dipengaruhi oleh iklim, varietas, jenis tanaman serta umur tanaman. Dalam studi ini untuk menghitung besarnya evapotranspirasi digunakan metode Penman Modifikasi yang telah disesuaikan dengan keadaan daerah Indonesia (Suhardjono, 1990:54).

Rumus Evapotranspirasi Metode Penman Eto = c x Eto*………(2) Eto* = W (0.75.Rs – Rn1) + (1 – W). f(u). (ea – ed)………..(3) METODE NRECA

Model National Rural Eleckric Cooperative

Associaton (NRECA) dikembangkan oleh Norman H. Crowford (USA) pada tahun 1985. Salah satu model yang dipakai dalam langkah perhitungan mencakup 18 tahapan, untuk mempermudah hitungan dibuatlah angka-perangka dari angka (1) hingga (18) seperti dibawah ini :

1. Jumlah hari tiap bulanan

2. Nilai hujan (Rb) dalam 1 periode (bulanan) 3. Nilai evapotranspirasi

4. Nilai tampungan kelengasan awal (w0), nilainya didapat dengan cara try and error, dan pada percobaan pertama di bulan Januari diambil 600 (mm)

5. Rasio tampungan tanah (soil storage ratio – wi) dihitung dengan rumus :

Wi = ………...(4)

Nominal = 100 + 0,2 Ra Ra = hujan tahunan (mm)

(5)

6. Rasio Rb/PET = angka (2) : angka (3) 7. Rasio AET/PET

AET = Penguapan Peluh Aktual,

nilainya tergantung dari rasio Rb/PET (angka 6) dan Wi (angka 5)

8. AET = . . .

= angka (7) x angka (3) x koefisien reduksi.

9. Neraca air = Rb – AET = angka (2) – angka (8)

10. Rasio kelebihan kelegasan (excess

moisture) yang dapat diperoleh sebagai berikut :

 Jika neraca air angka (9) positif, maka rasio tersebut dapat diperoleh dengan memasukkan nilai tampungan kelengasan tanah (Wi) diangka (5).

 Jika neraca negative, rasio 0 11. Kelebihan kelengasan

= rasio kelebihan kelengasan x neraca air = angka (10) x angka (11)

12. Perubahan tampungan

= neraca air – kelebihan kelengasan = angka (9) x angka (11)

13. Tampungan air tanah = P1 x kelebihan kelengasan = P1 x angka (11)

P1 = parameter yang menggambarkan karakteristik tanah permukaan (kedalaman 0-2 m), nilainya 0,1 – 0,5 tergantung dari sifat lulus air lahan

P1 = 0,1 bila bersifat kedap air P1 = 0,5 bila bersifat lulus air

14. Tampungan air tanah awal yang harus dicoba-coba dengan nilai awal = 2

15. Tampungan air tanah akhir

= tampungan air tanah + tampungan air tanah awal

= angka (13) x angka (14) 16. Aliran air tanah

= P2 x tampungan tanah akhir = P2 x angka (15)

P2 = parameter seperti P1 tetapi untuk lapisan tanah dalam (kedalaman 0 – 10 m) P2 = 0,9 bila bersifat kedap air

P2 = 0,5 bila bersifat lulus air 17. Larian langsung (direct runoff)

= kelebihan kelengasan = angka (11) – angka (13) 18. Aliran total

= aliran langsung + aliran air tanah

= angka (17) + angka (16) dalam mm/periode

= angka (18) dalam mm x 10 x luas tadah hujan (ha), m3/periode

KEBUTUHAN AIR BAKU

Kebutuhan air merupakan jumlah air yang diperlukan secara wajar untuk keperluan pokok manusia (domestik) dan

kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan air.

Kebutuhan air menentukan besaran sistem dan

ditetapkan berdasarkan pemakaian air

(PERPAMSI, 1994).

Kebutuhan air di kategorikan menjadi kebutuhan air domestik dan non domestik. Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, yaitu untuk keperluan air minum, memasak, mandi, mencuci serta keperluan lainnya. Kebutuhan air non domesik adalah kebutuhan air yang digunakan untuk kegiatan komersil seperti industri, perkantoran maupun kegiatan sosial seperti sekolah, rumah sakit, tempat ibadah, dan niaga.

Untuk merumuskan penggunaan air oleh masing-masing komponen (kelompok per Sambungan Rumah) dalam perencanaan dan perhitungan digunakan asumsi-asumsi atau pendekatan-pendekatan berdasarkan kategori kota seperti pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1 Tingkat Pemakaian Air Rumah Tangga

Sesuai Kategori Kota

Jumlah

Penduduk Jenis Kota

Jumlah Kebutuhan Air (liter/orang/hari > 2.000.000 Metropolitan > 210 1.000.000 – 2.000.000 Metropolitan 150 – 210 500.000 – 1.000.000 Besar 120 – 150 100.000 – 500.000 Besar 100 – 150 20.000 – 100.000 Sedang 90 – 100 3.000 – 20.000 Kecil 60 – 100

Sumber : SK-SNI Air Bersih, 2002

Air akan sangat dibutuhkan untuk bertahan hidup dan aktivitas manusia. Kebutuhan air

domestik dihitung berdasarkan jumlah

penduduk, tingkat pertumbuhan, kebutuhan air perkapita dan proyeksi waktu air. Standar

(6)

kebutuhan air domestik adalah dari Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah tahun 2003 dan SNI tahun 2002.

Rumus yang digunakan untuk

perhitungan kebutuhan air baku domestik : Q = P(r) x q(r)

Dengan:

Q : Kebutuhan Air (L/Hari)

p(r) : Jumlah Penduduk Pedesaan

q(r) : Standar Kebutuhan Air (ltr/org/hari) VOLUME RESERVOIR

Untuk menghitung kapasitas reservoir ini, maka reservoir ditinjau dari fungsinya sebagai

equalizing flow. Reservoir diperlukan untuk

menyeimbangkan fluktuasi permukaan air harian, sehingga kebutuhan maksimum per jam dapat terpenuhi.

Kapasitas reservoir ini dapat ditentukan bila diketahui fluktuasi pemakaian air harian di desa tersebut. Berikut ini adalah perhitungan fluktuasi pemakaian air :

1. Waktu pemakaian air

2. Jumlah jam pada waktu pemakaian air 3. Supply air per jam dalam % dari sistem

transmisi

4. Fluktuasi pemakaian air %

5. Total Supply air (%) = jumlah jam x supply air per jam

6. Total pemakaian (%) = jumlah jam x

pemakain per jam (%)

7. Supply demand (surplus) = Supply total

(%) – Pemakaian total (%) (jika nilai positif)

8. Supply demand (deficit) = Supply total

(%) – pemakaian total (%) (jika nilai negatif)

Volume reservoir adalah volume yang digunakan untuk menampung sejumlah air yang dipergunakan apabila pemakaian debit melebihi dari pemakaian rata-rata atau untuk memenuhi kebutuhan puncak.

Volume Reservoir = Z % x Q90…………(5)

Dimana : Z = Total Pemakaian Air (%)

Q90= Debit Andalan (m

3 /det)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi peniltian ini dilakukan di Desa Tombulilato dan Desa Alo Kecamatan Bone Raya Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Adapun bagan alir penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1.Bagan Alir Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran distribusi curah hujan bulanan di DAS Taludaa dari tahun 2003 sampai 2014 dari stasiun curah hujan Sogitia Permata menunjukkan adanya 2 puncak hujan yaitu puncak pertama terjadi pada bulan Juli tahun 2008 dengan curah hujan maksimum sebesar 882,5 mm dan puncak kedua pada bulan Juni tahun 2011 dengan curah hujan sebesar 818,5 mm.

Mulai

Selesai Data Sekunder :

1. Data Curah Hujan 2. Peta Lokasi

3. Data Jumlah Penduduk 4. Data Klimatologi

Analisis Debit Bulanan dengan metode NRECA

Kesimpulan Studi Pustaka

Analisis Kebutuhan Air Baku Domestik Analisis Kapasitas

Reservoir

Hasil dan Pembahasan Analisis Debit Andalan

(7)

Gambar 2 Luas Area Tangkapan

Tombulilato

Berdasarkan perhitungan luas DAS diatas, didapat DAS Taludaa sebesar 18,90

Km2. Karena stasiun curah hujan hanya satu pos

jadi memakai grafik koefisien reduksi dengan menggunakan luas DAS Taludaa seperti pada Gambar grafik 3 sebagai berikut :

Gambar 3 Grafik Koefisien Reduksi

Terhadap Luas Area Tangkapan

Berdasarkan grafik koefisien reduksi diatas maka kita mendapatkan nilai koefisien reduksi sesuai dengan luas DAS sebesar 18,90

km2yaitu 0,61.

Tabel 2 Curah Hujan DAS memakai Koefisien

Reduksi (mm/bulan)

Setelah

mendapatkan

koefisien

reduksi maka data curah hujan dikalikan dengan koefisien reduksi, dan hasil yang didapat hujan

rata-rata adalah yang terkecil yaitu 69,1 mm sampai dengan yang terbesar yaitu 184 mm. EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL

Hasil analisis tersebut dirangkum dalam

Tabel 3, diperoleh nilai evapotranspirasi

potensial rata-rata harian berkisar antara 3,85 mm hingga 4,84 mm. Hasil evapotranspirasi potensial dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3 Rekapan Evapotranspirasi Potensial

MODEL NRECA

Pencatatan debit dan perhitungan

diperoleh dari 10 data tahun pengamatan tahun 2004 – 2014. Hitungan debit menggunakan model NRECA dengan dibantu oleh software

Microsoft Excel. Data simulasi seperti pada

tabel berikut :

Tabel 4 Simulasi Debit NRECA

Berdasarkan Tabel 4 diatas dari curah hujan bulanan tahun 2004-2014 didapat debit simulasi model NRECA kemudian memakai

perhitungan debit andalan dengan

menggunakan Metode Basic Year sehingga diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil

untuk mencari nilai Q90 yaitu tahun dimana

debit andalan tersebut yang akan dipakai.

Maka debit andalan (Q90) yang dipakai

sesuai perhitungan Metode Basic Year sesuai Tabel 5 dibawah ini.

0 2 .5 5 7 . 5 1 0 K I L O M E T E R SK A L A : I N T A K E 0 0 2 0 ,0 8 2 4 ' N 1 2 3 2 0, 3 08 6 ' E L U A S: 18,9 06 K M² 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 165,0 53,7 69,8 77,8 54,3 28,1 170,8 96,7 63,1 30,7 112,9 Februari 60,1 59,8 79,3 93,0 52,8 153,1 36,6 81,4 105,8 29,4 28,1 Maret 83,6 0,0 37,8 95,8 109,2 111,3 52,8 62,8 58,6 145,1 87,9 April 73,5 68,6 102,8 118,0 152,2 93,6 179,6 114,1 109,3 157,9 60,3 Mei 36,3 88,5 57,6 82,4 55,2 61,0 226,9 160,4 147,6 120,3 101,4 Juni 90,6 128,4 386,1 205,0 115,9 117,1 174,9 499,3 128,4 55,9 271,2 Juli 236,4 151,9 0,0 253,2 538,3 125,7 78,7 97,0 374,2 139,3 95,2 Agustus 77,8 30,2 0,0 250,7 447,7 20,7 238,3 157,7 264,9 174,0 255,0 September 1,2 104,3 0,0 185,4 217,2 11,9 80,2 209,8 30,9 343,8 25,5 Oktober 34,2 54,3 0,0 40,6 149,8 50,0 115,3 20,7 41,4 43,1 0,0 November 43,3 77,5 63,1 22,6 158,6 84,8 38,3 69,2 69,2 82,5 64,1 Desember 53,7 91,2 32,0 77,8 157,4 117,4 83,3 88,1 88,1 102,5 98,9 Rata-rata Tahunan 79,6 75,7 69,1 125,2 184,0 81,2 123,0 138,1 123,5 118,7 100,0

Bulan Tahun Hujan (mm/bulan)

2004 3,93 4,18 4,62 4,78 4,29 3,62 3,83 4,15 5,18 5,26 4,93 3,81 2005 4,03 4,24 4,65 4,66 4,27 3,53 3,74 4,08 5,10 5,18 4,79 3,77 2006 3,87 4,18 4,55 4,71 4,36 3,40 3,91 4,28 5,08 5,25 4,95 3,86 2007 4,40 4,11 3,98 4,28 4,22 3,71 3,45 3,88 4,58 4,42 5,18 3,49 2008 4,29 4,19 3,49 4,18 4,12 3,75 3,43 3,94 4,35 4,39 4,84 3,62 2009 3,84 4,27 4,26 4,21 4,28 3,89 4,39 4,99 5,59 5,43 4,13 4,48 2010 4,13 5,04 4,88 4,43 4,12 3,73 3,57 3,79 4,03 4,10 4,23 3,55 2011 3,84 3,83 3,93 3,97 3,95 3,99 4,48 4,22 4,61 4,37 4,00 3,72 2012 3,78 4,06 3,97 3,85 3,86 3,60 3,46 4,77 4,24 4,63 4,01 4,36 2013 3,90 4,23 4,24 4,15 3,89 3,71 3,42 4,65 4,37 4,62 4,17 4,21 2014 3,82 4,62 4,75 4,55 4,09 3,74 4,69 4,41 5,32 5,57 4,19 4,08 Rata-rata 3,98 4,27 4,30 4,34 4,13 3,70 3,85 4,29 4,77 4,84 4,49 3,91

Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des

Tahun Jan Feb

Tahun/Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata

2008 15,22 16,55 32,09 46,28 15,70 35,15 160,86 133,53 65,69 43,54 47,57 46,03 54,85 2011 27,94 26,19 18,04 34,52 47,32 153,94 28,13 46,42 63,36 5,23 20,40 25,44 41,41 2012 18,00 34,22 16,75 33,06 43,50 39,08 111,62 78,41 8,56 11,30 20,40 25,25 36,68 2010 49,87 10,90 14,74 54,69 67,22 53,47 22,91 70,74 23,77 33,39 10,84 24,05 36,38 2013 8,35 8,77 42,64 48,04 35,30 16,58 41,13 51,18 104,55 11,79 24,43 29,56 35,19 2007 22,16 29,95 27,91 35,65 23,81 62,78 75,29 0,37 55,89 11,11 5,72 22,43 31,09 2014 32,77 8,22 25,32 17,68 29,56 83,31 27,52 75,57 6,58 0,00 18,75 28,53 29,48 2009 7,57 49,86 32,50 28,11 17,39 35,49 36,76 5,10 2,32 13,62 25,14 33,91 23,98 2004 48,21 18,98 24,06 21,69 9,98 27,35 70,14 22,46 0,00 8,96 12,16 15,18 23,27 2006 19,96 25,37 10,35 30,79 16,36 119,04 0,00 0,00 0,00 0,00 18,24 8,74 20,74 2005 15,12 18,86 0,00 20,22 25,63 39,10 44,82 0,37 0,39 14,96 22,69 26,33 19,04

(8)

7,728,33 0,00 18,18 12,54 18,76 0,000,000,000,00 6,74 10,03 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 Ja nu ari Fe bru ari Ma re t Ap ril Me i Ju ni Juli Agu st us Se pt em be r Ok to be r N ov em be r De se m be r

Debit Andalan Q

90

(m

3

/det)

ketersediaan 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 ketersediaan Kebutuhan Tabel 5 Debit Andalan Q90

Berdasarkan tabel 5 maka didapat Q90

dengan interpolasi antara probabilitas 83,33 % dan 91,67 %.

Gambar 4 Grafik Debit Andalan Q90

Berdasarkan Gambar 4 maka

didapatkan debit Q90tiap bulannya dan rata–rata

debit andalan adalah 6,85 m3/det. Untuk debit

andalan teerbesar terdapat pada bulan april dan

juni dengan nilai sebesar 18,18 m3/det dan

18,76 m3/det dan untuk debit terkecil terdapat

pada bulan Maret, Juli, Agustus, September dan

Oktober dengan niai sebesar 0 m3/det.

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BAKU

Kebutuhan air domestik dihitung

berdasarkan jumlah penduduk, tingkat

pertumbuhan, kebutuhan air per kapita dan proyeksi waktu air yang akan digunakan. Kebutuhan air domestik akan dipengaruhi juga oleh pola konsumsinya, penduduk pedesaan memerlukan 60 L/hari/kapita seperti pada tabel 2.3 sesuai SK-SNI Air Bersih 2002.

Desa Tombulilato = 790 Orang x 60 L/Orang/hari

= 56.880 L/Hari = 0,66 m3/det

Jadi kebutuhan air baku untuk

kebutuhan domestik di kedua desa tersebut adalah Desa Tombulilato memerlukan 56.880 L/Hari untuk memenuhi setiap keluarga yang berjumlah 790 penduduk.

Gambar 5 Grafik Keseimbangan Air

Berdasarkan gambar grafik

keseimbangan air di Desa Tombulilato dengan

nilai kebutuhan 0,66 m3/det, dapat dilihat

bahwa ketersedian air pada bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, November dan bulan

Desember memenuhi kebutuhan Desa

Tombulilato, dan untuk bulan Maret, Juli, Agustus, September, Oktober tidak memenuhi kebutuhan di Desa Tombulilato karena lebih besar dari ketersedian atau nilai debit andalan setiap bulan.

Desa Alo = Jumlah Penduduk tahun 2015 x Standar Kebutuhan Air

= 897 Orang x 60 L/Orang/hari

= 64.584 L/hari = 0,75 m3/det

Sedangkan Desa Alo memerlukan lebih besar dari Desa Tombulilato yaitu 64.584 L/Hari karena jumlah keluarga Desa Alo lebih banyak dari Desa Tombulilato yaitu 897 penduduk. Adapun grafik keseimbangan air dapat dilihat dibawah ini.

No/Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-rata Probabilitas 1 49,87 64,86 42,64 54,69 67,22 153,94 160,86 133,53 104,55 43,54 47,57 46,03 80,77 8,33 2 48,21 34,22 32,09 48,04 47,32 119,04 111,62 78,41 65,69 33,39 24,43 29,56 56,00 16,67 3 32,77 29,95 27,91 46,28 43,50 83,31 75,29 75,57 63,36 14,96 22,69 44,20 46,65 25,00 4 27,94 26,19 42,35 35,65 35,30 62,78 70,14 70,74 55,89 11,79 32,82 28,53 41,68 33,33 5 22,16 25,37 25,32 34,52 29,56 53,47 44,82 51,18 23,77 18,00 20,40 26,33 31,24 41,67 6 19,96 18,98 24,06 33,06 25,63 39,10 41,13 46,42 8,56 11,30 20,40 25,44 26,17 50,00 7 18,00 18,86 18,04 30,79 23,81 39,08 47,88 22,46 6,58 11,11 18,75 25,25 23,39 58,33 8 15,22 16,55 16,75 36,68 16,36 35,15 28,13 6,93 3,40 8,96 18,24 24,05 18,87 66,67 9 15,12 10,90 14,74 21,69 15,70 46,21 27,52 0,37 0,39 5,23 12,16 22,43 16,04 75,00 10 8,35 8,77 10,35 20,22 22,79 27,35 22,91 0,37 0,00 0,00 10,84 15,18 12,26 83,33 11 7,57 8,22 0,00 17,68 9,98 16,58 0,00 0,00 0,00 0,00 5,72 8,74 6,21 91,67

(9)

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 Ja nu ari Ma re t Me i Ju li Se pt em be r N ov em be r ketersediaan Kebutuhan

Gambar 6 Grafik Keseimbangan Air

Berdasarkan grafik ketersediaan air

untuk Desa Alo nilai kebutuhan air 0,75 m3/det

sama dengan Desa Tombulilato bahwa

ketersedian air pada bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, November dan bulan Desember memenuhi kebutuhan Desa Alo, dan untuk bulan Maret, Juli, Agustus, September, Oktober tidak memenuhi kebutuhan di Desa Alo karena lebih besar dari ketersedian atau

nilai debit andalan setiap bulan

.

Dari keseimbangan air di atas untuk

memenuhi kebutuhan dari kedua desa pada

Maret, Juli, Agustus, September, Oktober

dengan

menyimpan

air

dari

bulan

sebelumnya.

ANALISIS KAPASITAS RESERVOIR

Kapasitas reservoir ini dapat ditentukan bila diketahui fluktuasi pemakaian air harian. Berikut ini adalah perhitungan fluktuasi pemakaian air :

Tabel 6 Fluktuasi Pemakaian Air

Untuk menghitung volume reservoir, maka digunakan nilai rata-rata dari jumlah

persentasi di atas karena perbedaan diantara kedua jumlah tersebut sebenarnya hanya untuk menghitung kapasitas reservoir dan perbedaan diantara kedua jumlah tersebut sebenarnya

hanya merupakan pembulatan. Dengan

demikian maka diperoleh harga rata-rata kapasitas reservoir adalah sebesar :

Z = , ( , ) % = 13,54 %

Maka volume reservoir yang digunakan

untuk menampung sejumlah air yang

dipergunakan apabila pemakaian debit melebihi dari pemakaian rata-rata atau untuk memenuhi kebutuhan puncak. Debit yang digunakan

adalah debit andalan Q90rata-rata.

Debit Reservoir = 13,54 % x 6,85 m3/det

= 0,93 m³/det = 930 L/Hari

Hasil perhitungan diatas maka

didapatkan volume reservoir dengan

menggunakan debit andalan sebesar 930 L/Hari. Dari jumlah debit reservoir 930 L/Hari, maka dari ketersediaan air baku dapat menampung nilai kebutuhan air baku dari kedua desa. sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air perhari harus diasumsikan penampungan satu kali dalam satu hari.

DIMENSI RESERVOIR

Berdasarkan analisis kebutuhan air

kedua desa, untuk memenuhi kebutuhan

dari Desa Tombulilato dan Desa Alo maka

dilakukan desain dimensi reservoir kembali.

Untuk mencari dimensi reservoir di Desa

Tombulilato,

diasumsikan

reservoir

memiliki kedalaman 3 meter dengan

perbandingan panjang dan lebar adalah 2 :

1, sehingga didapat dimensi reservoir

sebagai berikut :

Panjang ( P ) = 6,16 ~ 6 m

Lebar ( L ) = 3,08 ~ 3 m

Tinggi kedalaman ( t ) = 3 m

Sedangkan untuk mencari dimensi

reservoir di Desa Alo dengan kebutuhan air baku sebesar 64.584 L/Hari dan diasumsikan kedalaman sama dengan Desa Tombulilato yaitu 3 m dengan perbandingan panjang dan lebar 2 : 1, sehingga dimensi reservoir sebagai

berikut

:

Total Supply (%) Total Pemakaian (1) * (2) (1) * (3) Surplus Defisit (1) (2) (3) (4) (5) (4) - (5) (4) - (5) 24.00 - 05.00 5 4,17 0,75 20,83 3,75 17,08 -05.00 - 06.00 1 4,17 2,0 4,17 2 2,17 -06.00 - 07.00 1 4,17 4,0 4,17 4 0,17 -07.00 - 09.00 2 4,17 6,0 8,33 12 - 3,67 09.00 - 10.00 1 4,17 3,0 4,17 3 1,17 -10.00 - 13.00 3 4,17 3,0 12,5 9 3,5 -13.00 - 17.00 4 4,17 6,0 16,67 24 - 7,33 17.00 - 18.00 1 4,17 5,0 4,17 5 - 0,83 18.00 - 20.00 2 4,17 3,0 8,33 6 2,33 -20.00 - 21.00 1 4,17 1,5 4,17 1,5 2,67 -21.00 - 22.00 1 4,17 1,25 4,17 1,25 2,92 -22.00 - 24.00 2 4,17 0,75 8,33 1,5 6,83 -36,25 100 73 38,83 11,83 Pemakaian Per jam (%) Volume Reservoir Jumlah

Waktu Jumlah Jam Supply air Per

(10)

Panjang ( P ) = 6,6 ~ 7 m

Lebar ( L ) = 3,3 ~ 3 m

Tinggi kedalaman ( t ) = 3 m

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil dan

pembahasan sebagai berikut :

1.

Debit andalan Q90 rata-rata sungai taludaa

yaitu 6,85 m3/det dengan menggunakan

metode Basic Year berdasarkan curah hujan bulanan dari tahun 2004 – 2014

dengan simulasi model NRECA

.

2. Kebutuhan air baku di Desa Tombulilato dengan jumlah 791 penduduk diperoleh

kebutuhan air baku sebesar 0,66 m3/det,

dan Desa Alo dengan jumlah 897 penduduk diperoleh kebutuhan air baku

sebesar 0,75 m3/det. Untuk hubungan

ketersediaan air dan kebutuhan pada kedua pada bulan Januari, Februari, April, Mei, Juni, November dan bulan Desember memenuhi kebutuhan dan untuk bulan Maret, Juli, Agustus, September, Oktober tidak memenuhi kebutuhan di kedua Desa karena lebih besar dari ketersedian. Dari keseimbangan air untuk memenuhi di kedua Desa pada bulan Maret, Juli, Agustus, September, Oktober dengan alternatif menyimpan air dari bulan-bulan sebelumnya.

3. Kapasitas reservoir dengan menggunakan

debit andalan Q90 rata-rata 6,85 m

3 /det,

didapat nilai kapasitas sebesar 0,93 m3/det.

Dengan nilai sebesar 0,93 m3/det dapat

memenuhi kebutuhan air baku harian maksimum kedua desa.

Adapun analisis kebutuhan air kedua desa, terhadap ketersediaan air maka diperlukan alternatif untuk memenuhi kebutuhan yaitu dengan menambah dimensi reservoir. Kebutuhan air baku dari kedua desa tersebut direncanakan dimensi reservoir pada Desa Tombulilato dengan panjang 6 m, lebar 3 m, dan tinggi kedalaman 3 m, dan Desa Alo dengan panjang 7 m, lebar 3 m, dan tinggi kedalaman 3 m.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1994. Diklat Tenaga Teknik

Penyediaan Air Minum. PERPAMSI &

ITB: Bandung.

Anonim. 1998. Petunjuk Praktis Pembangunan

Sistem Penyediaan Air Bersih Pedesaan. Departement Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya. Anonim. 2002. Departement Permukiman dan

Prasarana Wilayah. PERPAMSI &

ITB: Bandung.

Moegijantoro. 1996. Kebutuhan Air. PT Empat Sekawan: Surabaya.

Mori dkk, 1999. Pengertian Air Tanah. Mutreja, 1986. K.N. Aplied Hidrology. New

Delhi : Tata Mc Graw Hill Publishing Ltd.

Prasetyo Deddy, 2010. Pembangunan Instalasi

Pengolahan Air Bersih, PU Bina

Marga dan Pengairan, Samarinda. SK-SNI Air Bersih. 2002.

Sosrodarsono, 1985. Tabel Keadaan Hujan dan

Intensitas Hujan.

Soufyan M. Noerbambang & Takeo Morimura. 1993. Perencanaan & Pemeliharaan

Sistem Plambing. Tabel Pemakaian air

rata-rata per orang setiap hari.

Subramanya, 1984. K. Enginering Hidrology. New Delhi : Tata Mc Graw Hill Publishing Ltd.

Suhardjono, 1990. Perhitungan

Evapotranspirasi Potensial modifikasi Penman.

Tunas, G.I., dan Lesmana, B.S., 2009, Analisis

Penyimpangan Perkiraan Debit Menggunakan Model Mock dan NRECA, Infrastruktur, Vol. 1, No.1

Juni 2011: 54-62.

Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Usmar dkk, 2006. Pengaruh infiltrasi pada

daerah resapan.

Viessman. W. Jr. dkk. 1977. Introduction to

Hydrology. Second edition, Harper &

Row Publisher, Canada.

Wangsadipura. Mulyana. 2000. Catatan Kuliah

Hidrologi, Departemen Teknik Sipil,

Gambar

Tabel 1 Tingkat Pemakaian Air Rumah Tangga Sesuai Kategori Kota
Gambar 1.Bagan Alir Penelitian
Gambar 2 Luas Area Tangkapan Tombulilato
Gambar 4 Grafik Debit Andalan Q 90
+2

Referensi

Dokumen terkait

Gangguan yang pernah dialami setelah melahirkan berupa mules- mules, nyeri perut, nyeri jalan lahir, takut, cemas dan perut berkerut dan gangguan pada saat

[r]

Nugroho D Riant, 2011, Public policy : Teori Kebijakan-Analisis Kebijakan- Proses Kebijakan, Perumusan, Implementasi, Evaluasi, Revisi RiskManajemen Dalam Kebijakan Publik sebagai

Ha: diduga ada pengaruh sinetron Anak Jalanan terhadap perubahan perilaku agresif remaja SMP Muhammadiyah 6 Surabaya. Hø: diduga tidak ada pengaruh sinetron Anak Jalanan

Kepala Sub Bidang Hubungan Antar Lembaga melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pelayanan penyelenggaraan pemerintahan daerah, dan masyarakat NTB

KB PAUD JATENG KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 / 2016.. Nama Lembaga

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2007 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan

[r]