• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan Karakter Siswa Melalui Permainan Pramuka Berkelompok Pada Pendidikan Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembentukan Karakter Siswa Melalui Permainan Pramuka Berkelompok Pada Pendidikan Dasar"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SATUAN PENDIDIKAN :

PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI PERMAINAN PRAMUKA

BERKELOMPOK PADA PENDIDIKAN DASAR

SIMPOSIUM NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

AGUS BUDI UTOMO, S.Pd

NUPTK/PEG.ID : 2060 6651 1920 02 NO.NPWP : 64.373.791.9-013.000

SATUAN PENDIDIKAN : SDN CIPULIR 04 PETANG JAKARTA SELATAN

KEMENTARIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN J A K A R T A

(2)

2 DAFTAR ISI

Hal

COVER ... 1

DAFTAR ISI ... 2

ISI BAB I PENGANTAR ... 3

BAB II MASALAH ... 4

BAB III PEMBAHASAN DAN SOLUSI ... 7

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

(3)

3 BAB I PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semua orang tahu bahwa pendidikan sangatlah penting untuk menanamkan karakter anak sejak dini dan bahkan menjadi sebuah keharusan pemerintah untuk melaksanakan kegiatan pendidikan tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang isinya bahwa :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.1

Salah satu program pendidikan yang dikembangkan dalam dunia pendidikan Indonesia saat ini adalah mengaktifkan kembali kegiatan Pramuka. Dalam kurikulum 2013 kegiatan Pramuka masuk menjadi kurikulum wajib dalam dunia pendidikan pada kurikulum tahun 2013 yang berlaku saat ini pada jenjang pendidikan formal, baik pendidikan dasar maupun pendidikan menengah.

Kegiatan Pramuka bertujuan untuk menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian sesama hidup dan alam lingkungan.2

Gerakan Pramuka atau Kepanduan, dirumuskan sebagai media untuk meningkatkan karakter anak dan remaja serta melatih anak untuk mampu bertanggung jawab dan mandiri saat dewasa nanti.3

1Undang-Undang RI No.20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional.

2Ibid,

(4)

4

Salah satu kegiatan yang menarik dalam kegiatan kepramukaan adalah permainan. Permainan sendiri sangat erat hubugannya dengan dunia pendidikan dan anak. Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau berkelompok. Perbedaan permainan yang sering dimainkan dengan permainan yang diajarkan oleh Pembina pramuka adalah setiap selesai atau sebelum selesai permainan yang diajarkan, Pembina selalu memberikan tujuan dan makna dari permainan itu. Ada banyak permainan beregu atau kelompok yang sering diajarkan Pembina pramuka yang bisa ditiru dan diikuti oleh bapak ibu guru disekolah, permainan tersebut diantaranya permainan sumpit kacang, mengoper air, kereta balon, mengoper bola, membuat bangunan dari sedotan, praktik jual beli, masak-masakan dan lain sebagainya. Kegiatn tersebut bukan hanya permainan saja namun memiliki nilai karakter yang akan dibentuk oleh anak itu sendiri. Dengan aktifnya peserta didik dikepramukaan melalui permainan berkelompok diharapkan peserta didik dapat memperbaiki karakter serta meningkatkan karakter tersebut.

Peran pemerintah, guru di sekolah, dan orang tua di rumah serta masyarakat di lingkungan sekitar sangatlah penting untuk meningkatkan peran serta siswa dalam mengikuti Pramuka. Keaktifan siswa mengikuti kegiatan Pramuka di harapkan dapat merubah pola atau cara bertingkah laku anak yang lebih berkarakter.

(5)

5 BAB II MASALAH

A. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang diulas pada Bab I, ada banyak masalah yang perlu mendapatkan pemecahan dan solusi, di antaranya :

1. Bagaimanakah cara yang tepat untuk memperbaiki nilai-nilai karakter saat ini ?

2. Apakah permainan berkelompok dapat menjadi solusi yang handal untuk memperbaiki nilai-nilai karakter saat ini ?

3. Bagaimana hubungan guru, orang tua dan masyarakat dengan siswa ? 4. Bagaimanakah cara pembinaan guru, orang tua dan masyarakat terhadap

peserta didik ?

B. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut di atas, akan banyak masalah yang timbul, sehingga perlu diadakan pembatasan masalah agar penelitian yang dilakukan akan lebih terarah, fokus dan optimal dengan baik dan maksimal. Penelitian ini dibatasi pada masalah Pembentukan Karakter Siswa melalui Permainan Pramuka Berkelompok pada Pendidikan Dasar. Pembahasan mengenai masalah ini, akan dibahas pada Bab berikutnya.

C. Perumusan Masalah

Dari pembatasan tersebut maka dapat dirumuskan bahwa masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah hubungan Pembentukan Karakter Siswa dengan Permainan Pramuka Berkelompok pada Pendidikan Dasar?

D. Tujuan Penelitian

(6)

6

1. Permainan Pramuka Berkelompok apasaja yang dapat ditiru oleh guru untuk Pendidikan Dasar?

2. Karakter apasaja yang bisa didapat melalui Permaian Pramuka Berkelompok? 3. Hubungan antara Permainan Pramuka Berkelompok dengan Karakter siswa

di Sekolah?

E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti. 2. Bagi Pendidik

Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang pendidikan 3. Bagi Dunia Pendidikan dan Pengetahuan

Menjadi inovasi dan solusi memperbaiki serta meningkatkan karakter siswa

F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN :

Pada bab ini secara umum yang memberikan gambaran terhadap latar belakang masalah dalam penelitian.

BAB II MASALAH :

Pada bab ini secara umum mengenai identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB III PEMBAHASAN DAN SOLUSI :

Pada bab ini secara umum mengenai pembahan dan solusi dalam penelitian yang diteliti.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN :

(7)

7 BAB III

PEMBAHASAN DAN SOLUSI

A. PEMBAHASAN

1. Pengertian Karakter

Karakter merupakan mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang.4 Manusia tanpa karakter adalah manusia yang tidak memiliki akal, oleh

karena itu penguatan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi saat ini.

Istilah karakter dalam dalam bahasa Inggris, berasal dari istilah Yunani yaitu character dari kata characcein yang berarti membuat tajam atau membuat dalam5. Karakter juga dapat berarti mengukir. Oleh karena itu Wardani seperti dikutip Endri Agus Nugraha menyatakan bahwa Karakter adalah ciri khas seseorang yang tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya karena karakter terbentuk dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu. Karakter juga diartikan sebagai kerangka kepribadian yang relatif mapan yang memungkinkan ciri-ciri semacam ini mewujudkan dirinya.6

Sejalan dengan pengertian diatas, Suyanto juga mendefinisikan karakter sebagai cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dilingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik merupakan individu yang dapat membuat keputusan dan mempertanggungjawabkan akibat dari keputusan yang diambil 7.

Dari pengertian yang dikemukakan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian karakter adalah sifat atau perilaku seseorang yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara yang tidak dapat dilepaskan dari konteks sosial budaya karena karakter terbentuk dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu.

4Moh.Haitami Salim. 2013. Pendidikan karakter. Yogyakarta : Arruzz Media, hal.9. 5

Moh.Haitami Salim. op.cit, hal.28

6 Lorens Bagus, Kamus Filsafat. 2005.Jakarta : Gramedia, hal.392.

(8)

8 2. Gerakan Pramuka

Salah satu pendidikan yang diwajibkan pada kurikulum 2013 oleh pemerintah melalui ekstrakulikuler adalah pendidikan kepramukaan. Setiap satuan pendidikan diharuskan melaksanakan program tersebut dengan mendirikan gugusdepan yang berpangkalan di sekolah-sekolah. Dengan adanya program ini diharapkan seluruh peserta didik menjadi warga negara yang baik dan berkarakter. Gerakan Pramuka memiliki banyak pengertian diantaranya sebagai berikut :

Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang ada di Indonesia.8 Sedangkan yang dimaksud Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia seorang pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.9

Sejalan dengan hal itu, pengertian Gerakan Pramuka menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menyatakan bahwa Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Dengan tujuan membentuk setiap anggota Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebgai kader bangsa.

Dari penjabaran diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwan Gerakan Pramuka adalah wadah pembinaan kepramukaan yang dibuat oleh para anggotanya dengan tujuan pembinaan kepanduan di Indonesia. Dengan pembangunan karakter, Gerakan Pramuka dapat memberikan sumbangan positif terhadap negara dengan penyemaian benih calon pemimpin yang patriotis .10

8 Andri BOB Sunardi. 2006. BOYMAN. Bandung:Nuansa Muda, hal.3

9Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka Pasal 1 ayat

(4)

(9)

9 3. Pengertian Permainan

Salah satu tugas yang harus dipenuhi anak pada usia 6-13 tahun adalah seorang yang mampu menyesuaikan diri dengan temannya. Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, anak harus berkomunikasi dan dan berinteraksi dengan temannya. Salah satu bentuk interaksi tersebut adalah dengan cara permainan.

Menurut Santrock (2006:273) permainan adalah suatu kegiatan menyenangkan yang dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri. Menurut Freud dan Erikson permainan adalah suatu bentuk penyesuaian diri manusia yang sangat berguna, menolong anak menguasai kecemasan dan konflik. Sedangkan menurut Daniel Berlyne menyatakan bahwa permainan adalah suatu yang mengasyikan dan menyenangkan karena permainan itu memuaskan dorongan penjelajahan kita.

Dari beberapa pandangan diatas permainan dapat disimpulkan bahwa permainan adalah suatu media yang mengasyikan dan memuaskan bagi anak untuk memperlajari sesuatu,dengan permainan anak belajar sesuatu hal tanpa disadari namun selalu diingat dan disimpan dalam memorinya karena sifatnya yang menyenangkan dan membantu anak mencapai perkembangan yang utuh baik fisik, intelektual, social, moral dan emosional.

B. SOLUSI

(10)

10

1.Permainan Berkelompok Kemampuam Indra Mencium(KIM)

Permainan kemampuan indra mencium adalah permainan menebak bumbu dapur atau kulit buah yang telah ditutupi oleh kain dan diikat.

Gambar 1

Dokumentasi Permainan Kemampuam Indra Mencium(KIM)

Alat yang

dipersiapkan Cara bermain

Karakter yang dapat 1. Bumbu dapur

2. Tali rapiah

1. Bariskan anak sesuai kelompoknya 6-8 orang

2. Secara bergiliran mereka mencium masing-masing bumbu lalu menebaknya sampai waktu yang ditentukan habis (biasanya waktu yang diberikan 2-3 menit

2.Permainan Berkelompok Mengoper Air

(11)

11 Gambar 2

Dokumentasi Permainan Mengoper Air

Alat yang

dipersiapkan Cara bermain

Karakter yang dapat 1. Ember air

2. Gelas plastik 3. Air secukupnya

1.Bariskan anak sesuai kelompoknya 6-8 orang dengan posisi duluk rapat 2.Orang yang paling depan mengambil

air dalam ember

3. Secara bergiliran mereka mengoper air diatas kepala mereka kebelakang sampai air didepan itu habis

1.Religius 2.Berusaha 3.Tanggung

jawab 4.Toleransi 5.Kerjasama 6.Kekompakan

3.Permainan Berkelompok Kereta Balon

Permainan kereta balon adalah permainan yang memerlukan kecerdikan dengan balon yang ditaruh dibagian perut dengan posisi anak berbaris sambil berpegangan tangan, dengan tujuan menaruh balon depan ke garis finis.

Gambar 3

(12)

12 Alat yang

dipersiapkan Cara bermain

Karakter yang dapat 1. Balon tiup karet

1. Bariskan anak sesuai kelompoknya 6-8 orang dengan posisi berdiri rapat 2. Letakan balon diperut sehingga balon

tersebut berhimpitan dengan anggota didepannya, sambil berpegangan tangan dengan teman didepannya 3. Perlahan mereka berjalan untuk

mencapai garis finis yang ditentukan, dengan peraturan balon tidak boleh pecah ataupun terjatuh

4.Permainan Berkelompok Mengoper Bola

Permainan mengoper bola adalah permainan yang memerlukan kecermatan dengan menggunakan sebilah paralon, dengan tujuan menjalankan bola depan ke garis finis secara estafet.

Gambar 4

(13)

13 Alat yang

dipersiapkan Cara bermain

Karakter yang

1. Bariskan anak sesuai kelompoknya 6-8 orang dengan posisi berdiri menyaping sambil memegang paralon yang sudah dipotong

2. Letakan paralon tersebut ke paralon yang dipegang oleh temannya sehingga menjadi sebuah jalan untuk bola pimpong

3. Letakkan bola pimpong ke paralon tersebut

4. Jika paralon orang pertama sudah dilewati bola, maka orang tersebut membentuk jalan berikutnya. Sampai kegaris finis yang ditentukan (ember)

1.Religius

5.Permainan Berkelompok Membuat Bangunan Dari Sedotan

Permainan membuat bangunan dari sedotan adalah permainan yang menggunakan sedotan dengan tujuan membuat berbagai bentuk bangunan sesuai bentuk yang diinginkan.

Gambar 5

(14)

14 Alat yang

dipersiapkan Cara bermain

Karakter yang dapat 1. Sedotan 1. Setiap kelompok memawa sedotan

dengan membentuk lingkaran, posisi duduk berkelompok

2. Buatlah bangunan dengan cara menyambung sedotan sesuai keinginan kelompok masing-masing 3. Jika peserta didik masih kelas 1,2

atau 3 sebaiknya membuat bentuk lingkatan/persegi panjang dengan sedotan yang dibawa

6. Permainan Berkelompok Praktik Jual Beli

Permainan praktik jual beli adalah permainan yang memerlukan modal secara berpatungan, ada yang berperan sebagai penjual dan pembeli. Dalam dunia pendidikan praktik jual beli dilingkungan sekolah tidak dianjurkan khawatir terjadi pungutan liar atau pungli, penulis menyarankan sebelum permainan ini dilakukan sebaiknya pendidik meminta izin dulu dari pimpinan sekolah ataupun memberi penjelasan kepada wali murid.

Gambar 6

(15)

15 Alat yang

dipersiapkan Cara bermain

Karakter yang

1. Umumkan seminggu sebelumnya bahwa minggu depan kita akan melakukan praktik jual beli

2. Jika sudah terbentuk kelompok, kelompok akan patungan semampunya untuk modal dagang awal

3. Hias meja dagang semenarik mungkin agar dagangan laris

4. Setelah proses jual beli selesai, maka keuntungan yang didapat dibagi rata untuk peserta didik

1.Religius

7.Permainan Berkelompok Masak-masakan

Permainan masak-masakan adalah permainan belajar memasak dengan didampingi oleh guru/Pembina. Meskipun permainan ini diajarkan hanya sekali, namun tidak akan pernah dilupakan oleh peserta didik hingga ia dewasa.

Gambar 7

(16)

16 Alat yang

dipersiapkan Cara bermain

Karakter yang

2. Peralatan masak yang diperlukan 3. Kompor

portebel/kompor gas kecil/kompor lapangan

1. Umumkan seminggu sebelumnya bahwa minggu depan kita akan melakukan masak-masak diluar kelas

2. Jika sudah terbentuk kelompok, kelompok akan membawa bahan dan alat yang diperlukan

3. Hias masakan yang telah jadi

(17)

17 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pembentukan dan peningkatan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan permainan pramuka berkelompok.

2. Permainan pramuka berkelompok yang dapat ditiru oleh guru diantaranya permainan kemampuan indra, mengoper air, kereta balon, mengoper bola, membuat bangunan dari sedotan, praktik jual beli dan masak-masakan. 3. Karakter yang dapat diasah dalam permainan tersebut diantaranya religius,

mandiri, berusaha, tanggung jawab, toleransi, ketelitian, kecerdikan, kerjasama, kekompakan, rasa ingin tau, disiplin, jujur dan kreatif.

B. SARAN

1. Keaktifan mengikuti kegiatan permainan berkelompok akan memberikan kontribusi secara maksimal pada pembentukan karakter apabila guru/pembina mempersiapkan sarana dan prasarana sebelum kegiatan. 2. Selain itu guru/pembina harus mendampingi dan ikut terlibat dalam

kegiatan permainan berkelompok, agar peserta didik merasa nyaman dan merasa dibimbing penuh oleh guru.

(18)

18

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2003, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Kloang Klede Putra Timur.

---, 2012, Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Peran Serta Masyarakat di Sekolah Dasar, Jakarta.

---, 2012, Panduan Pengembangan Pendidikan Karakter melalui Pakem, Jakarta.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2010, Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka, Jakarta : Pustaka Tunas Media.

---, 2010, Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, Jakarta : Pustaka Tunas Media.

---, 2012, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, Jakarta : Pustaka Tunas.

Salim, Haitami, 2013, Pendidikan Karakter, Yogyakarta : Ar-ruzz Media. Sugiono, Gatot, 2012, Metodologi Penelitian, Bandung : Alfabeta.

(19)

19

(20)

Gambar

Gambar 1 Dokumentasi  Permainan Kemampuam Indra Mencium(KIM)
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ajo do të fokusohet në kontekstin e zhvillimit të televizioneve në Shqipëri, në prag të kalimit në transmetimin numerik televiziv dhe ecurinë e këtij

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi oligo kitosan ke tanaman dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, lingkar batang, panjang tongkol, bobot

Siswa mendiskusikan lembar kerja siswa tentang pengurangan pemecahan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan pecahan dan pecahan desimal. Siswa dipanggil guru dengan

Besarnya PPh Pasal 21 yang harus dipotong untuk masa pajak terakhir adalah selisih antara Pajak Penghasilan yang terutang atas seluruh pengahasilan kena pajak

Perubahan warna kulit buah jeruk besar selama periode pematangan tidak mencolok.Selain warna, perubahan kulit terjadi pada penampakan yang makin mengkilap seiring

 PDPI, PAPDI, IDAI, PDUI, PERDOKI sebagai organisasi profesi yang menangani TB memberikan informasi teknis manajemen kasus TB dan memberikan anjuran kepada anggotanya melakukan

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

Data yang dikumpulkan oleh peneliti diambil dari hasil pembagian angket terbuka kepada mahasiswa semester 3 di Universitas Islam Malang yang sedang menempuh mata kuliah