• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING DAN ROLE PLAYING PADA SUB MATERI SISTEM EKSRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SEI BINGAI T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING DAN ROLE PLAYING PADA SUB MATERI SISTEM EKSRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SEI BINGAI T.P. 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING DAN

ROLE PLAYING PADA SUB MATERI SISTEM EKSRESI MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1

SEI BINGAI T.P.2013/ 2014

Oleh:

Endang Ngapulisa Kacaribu NIM. 4103141018

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

Judul Skripsi : Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing dan Role Playing pada sub materi Sistem Eksresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bingai T.P. 2013/2014

Nama Mahasiswa : Endang Ngapulisa Kacaribu

Nim : 4103141018

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Biologi

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs.Djongken Simamora,M.Pd

NIP. 195102071979031001

Mengetahui :

Tanggal Ujian : 15 Juli 2014

Jurusan Biologi Ketua,

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Endang Ngapulisa Kacaribu dilahirkan di Medan, pada tanggal 13

Desember 1991. Ayahanda bernama Setia Budi Kacaribu dan Ibunda bernama

Manis Br Ginting, merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 1998

masuk SD Negeri 054886 Sei Bingai dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004

penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sei Bingai dan lulus pada tahun

2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah SMA Negeri 1 Sei Bingai dan

lulus pada tahun 2010.

Pada tahun 2010 penulis diterima di Program Studi Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmi Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur

SNMPTN dan lulus tahun 2014. Kegiatan ekstrakurikuler yang pernah diikuti

selama studi di UNIMED adalah Organisasi IKBKB (Ikatan Keluarga Besar

Kristen Biologi) UNIMED, UKMKP (Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen

(4)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala berkat dan karunia-Nya yang senantiasa melindungi, menyertai,

memimpin dan membimbing penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan

dan penulisan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “ Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing dan Role Playing pada sub

materi Sistem Ekskresi Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bingai Tahun Pembelajaran 2013/2014”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat hambatan. Namun,

karena adanya dukungan dari berbagai pihak, maka penulis mampu

menyelesaikannya. Dengan rasa bangga, maka penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang mendukung penyelesaian

skripsi ini, antara lain kepada Bapak Drs. Djongken Simamora, M.Pd sebagai

Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan

saran-saran kepada penulis sejak awal dari judul, penelitian sampai selesainya penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Abdul

Hakim Daulay, M.Si, Ibu Dra.Hj.Cicik Suryani, M.Si, dan Ibu Dr.Tumiur Gultom,

SP,MP selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran

mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si

selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh bapak/ibu Dosen

jurusan Biologi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, ketua jurusan

biologi serta staf-staf jurusan biologi yang telah membantu penulis dalam

penyusunan skripsi. Penghargaan juga disampaikan kepada Ibu Rismauli

Hutabarat, M.Pd sebagai kepala sekolah, Bapak Rudianto Manurung, S.Pd selaku

PKS 1 dan Ibu Nelly Br Surbakti sebagai guru biologi di SMA Negeri 1 Sei

(5)

vi

Teristimewa kepada keluarga tercinta, Ayahanda Setia Budi Kacaribu dan

Ibunda Manis Br Ginting yang dengan penuh kasih sayang membesarkan,

mendidik dan sudah bersusah payah membiayai kebutuhan penulis dan abang

tercinta Jhon Kabregin Kacaribu yang memberikan dukungan doa, moril dan

materil serta sabar membimbing serta keluarga besar ku Keluarga Bapak Karim

Sembiring/Betty Br Kacaribu, Bapak Edi Sembiring/Ny.J.br Ginting, kakakku

Nana Ginting, Adikku Lea Kartika dan Lorend Sembiring, keponakanku Jofika

Ananta Kacaribu dan Tirta Fahrizky Kacaribu serta Silvia M. Pangaribuan tempat

sharing selama penyusunan skripsi ini. Terkhusus ucapan terima kasih buat kakek

ku Marina Kacaribu (†) yang selalu memberikan dukungan doa dan motivasinya

selama ini, kakak rohaniku Drg.Sura Kencana, Pdt.Jamli Barus, Pdt.Hebran

Sihombing, M.Th yang selalu membimbing, mendoakan, memberikan dukungan

moral selama penyelesaian studi ini. Terimakasih juga saya sampaikan kepada

semua teman-teman kelas Biologi Dik A 2010, sahabat terbaikku Evflinda Muarty,

Maria Magdalena Purba, teman-teman PPLT SMA Swasta Masehi Berastagi 2013,

dan seluruh pihak yang membantu.

Atas segala bantuan dan dukungan dari semua pihak yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu, saya tidak dapat membalasnya selain mengucapkan terima

kasih, semoga Tuhan yang membalasnya dengan kasih dan berkat. Penulis

menyadari masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan ,maupun

kualitasnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Juli 2014

Penulis,

Endang Ngapulisa Kacaribu

(6)

vii

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Hasil Belajar 11

2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar 12

2.1.4. Model Pembelajaran 13

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 14

2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 14

2.1.5.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.5.3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 16 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Role Playing 17 2.1.6.1. Pengertian Role Playing(Bermain Peran) 17 2.1.6.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Role Playing 18 2.1.6.3. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Role Playing 19 2.1.7. Model Pembelajaran Snowball Throwing 20 2.1.7.1. Pengertian Snowball Throwing (Melempar Bola Salju) 20 2.1.7.2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing 21 2.1.7.3. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Snowball

Throwing 22

2.1.8. Sistem Ekskresi Pada Manusia 23

2.1.9. Kelainan pada Sistem Eksresi Manusia 30

(7)

viii

2.3. Hipotesis 31

BAB III. METODE PENELITIAN 33

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.9.3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa 45

3.9.4. Analisis Data Observasi Aktivitas Belajar Siswa 45

3.9.5. Hipotesis 46

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47

4.1. Hasil Pembahasan 47

4.1.1. Deskripsi Nilai Pre-tes dan Post-tes Siswa Kelas Snowball

Throwing 48

4.1.2. Deskripsi Nilai Pre-tes dan Post-tes Siswa Kelas Role Playing 49

4.1.3. Hasil Belajar Siswa 50

4.1.4. Uji Persyaratan Data 52

4.1.5. Pengujian Hipotesis 53

4.1.6. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 54

4.2. Pembahasan 58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 62

5.1. Kesimpulan 62

5.2. Saran 62

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Struktur Ginjal 23

Gambar 2.2. Struktur anatoni Nefron 24

Gambar 2.3. Struktur Kulit 26

Gambar 2.4. Struktur Hati 27

Gambar 2.5. Struktur Paru-paru 29

Gambar 3.1. Desain Nonequivalent Group Postest-Pretest 34

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Hasil Nilai Pre-tes 49

Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Hasil Nilai Post-tes 50

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus 66

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Snowball Throwing 68 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Role Playing 78 Lampiran 4 : Skenario pembelajaran Role Playing 82

Lampiran 5 : Soal instrumen 110

Lampiran 6 : Lembar jawaban soal instrumen 120 Lampiran 7 : Kunci Jawaban soal instrumen 121

Lampiran 8 : Soal Evaluasi 122

Lampiran 9 : Lembar jawaban soal evaluasi 127 Lampiran 10 : Kunci jawaban soal evaluasi 128

Lampiran 11 : Perhitungan Validasi 129

Lampiran 12 : Tabel Validasi 132

Lampiran 13 : Perhitungan Reliabilitas 133

Lampiran 14 : Tabel Reliabilitas 135

Lampiran 15 : Perhitungan Tingkat Kesukaran 136

Lampiran 16 : Tabel tingkat kesukaran 136

Lampiran 17 : Perhitungan Daya Pembeda 137

Lampiran 18 : Tabel Daya Pembeda 139

Lampiran 19 : Data Hasil Belajar Siswa 142

Lampiran 20 : Uji Normalitas 145

Lampiran 21 : Perhitungan Rata-rata dan Standar Deviasi 150 Lampiran 22 : Uji Homogenitas Data Penelitian 154

Lampiran 23 : Uji Hipotesis 156

Lampiran 24 : Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa 159 Lampiran 25 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Role Playing 160 Lampiran 26 :Lembar Observasi Aktivitas Siswa Snowball Throwing 162 Lampiran 27 :Perhitungan Aktivitas Kelas Role Playing 164 Lampiran 28 :Perhitungan Aktivitas Kelas Snowball Throwing 166

Lampiran 29 :Tabel r Product Moment 168

Lampiran 30 :Uji Liliefors 169

Lampiran 31 :Tabel Normal 0 ke z 170

Lampiran 32 :Tabel distribusi F 171

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Saat ini perbaikan pendidikan dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

perubahan kurikulum, perbaikan mutu dan kualitas guru dan siswa, peningkatan

alokasi dana untuk pendidikan, serta peningkatan sarana dan prasarana yang

menunjang. Oleh karena itu, guru tidak hanya sebagai penerima pembaharuan

pendidikan, tetapi berperan serta dalam mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan, khususnya dalam pengolahan pembelajaran dikelas.

Pendidikan merupakan sumber daya insani yang sepatutnya mendapat

perhatian terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya. Peningkatan mutu

pendidikan berarti pula peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu

perlu di lakukan pembaruan dalam bidang pendidikan dari waktu ke waktu tanpa

henti. Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang

saling berkaitan satu dengan lainnya. Interaksi antara guru dan peserta didik pada

saat proses belajar mengajar memegang peran penting dalam mencapai tujuan

yang diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan materi

disebabkan saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian

dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran khususnya matematika.

Adakalanya guru mengalami kesulitan membuat siswa memahami materi yang

disampaikan sehingga hasil belajar matematika rendah.

Keberhasilan pembelajaran biologi dapat diukur dari keberhasilan siswa

yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari

tingkat pemahaman, penguasaan materi, serta prestasi belajar siswa. Semakin

tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar maka semakin

tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.

Dari hasil observasi yaitu melalui wawancara dengan ibu Nelli Br Surbakti

selaku guru bidang studi biologi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bingai

mengatakan keprihatinannya terhadap anak didiknya. Guru ini merasakan ada

(11)

2

dikeluhkan oleh guru tersebut adalah rendahnya hasil belajar dan aktivitas siswa

pada pembelajaran biologi. Hal tersebut ditandai: (1) siswa mengalami kesulitan

dalam memahami pelajaran biologi. Hal ini diketahui guru dari kemampuan siswa

untuk menjawab pertanyaan guru yang pada umumnya tidak didasari pemahaman

dan hasil test siswa yang nilainya masih banyak dibawah KKM (75), dimana

47,22% siswa mencapai nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan

52,78% siswa dinyatakan tidak lulus dari 72 siswa; (2) siswa tidak terlibat secara

aktif dalam proses belajar mengajar biologi, siswa hanya menjadi pendengar dan

penerima keinginan guru. Sehingga dalam mempelajari biologi siswa sering

merasa bosan,cemas dan jenuh.

Selain dari faktor siswa dalam proses pembelajaran, peran guru juga

sangat penting. Pada kondisi awalnya cara guru mengajar rata-rata mengajar

dengan metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam dengan mencatat

dan hafal. Pembelajaran jarang divariasikan dengan berbagai model dan metode

yang lain, sehingga siswa sering merasa bosan dan malas mengakibatkan proses

belajar mengajar cenderung pasif. Pola penyampaian guru yang tidak terstruktur

sehingga dalam pemahamannya siswa mengalami kesulitan dalam memahami

materi.

Pemilihan model atau metode pembelajaran merupakan salah satu bagian

yang penting untuk mengatasi permasalahan di atas adalah penggunaan strategi

mengajar, pemilihan strategi pembelajaran yang menarik dan dapat memicu siswa

untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar yaitu model

pembelajaran aktif. Dimana peserta didik diajak untuk turut serta dalam proses

pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Salah satu

model pembelajaran aktif yang dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu

strategi Snowball Throwing dan Role Playing. Dimana pada model ini siswa

diajak bermain tetapi tetap fokus pada pembelajaran sehingga siswa belajar

dengan santai dan tidak bosan karena belajar dengan bermain.

Dalam pendekatan pembelajaran aktif ini siswa diharapkan mampu

mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Karena kreativitas itu

(12)

3

berbeda. Kreativitas setiap siswa berbeda – beda, siswa yang memiliki kreativitas

tinggi mampu belajar dengan baik, dapat menciptakan cara belajar dengan baik,

dapat menciptakan cara belajar dengan mudah serta mampu memahami,

menyelesaikan soal-soal yang dihadapi dalam belajar sehingga berpengaruh

terhadap prestasi belajar yang dicapai.

Strategi pembelajaran Snowball Throwing merupakan suatu cara penyajian

pelajaran dengan cara siswa berkreatifitas membuat soal biologi dan

menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan sebaik-baiknya.

Penerapan model Snowball Trowing ini dalam pembelajaran biologi melibatkan

siswa untuk dapat berperan aktif dengan bimbingan guru, agar peningkatan

kemampuan siswa dalam memahami konsep dapat terarah lebih baik. Sedangkan

pembelajaran Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan – bahan pelajaran

melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Role playing diprediksi

mampu meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa karena pendekatan ini

dirancang melalui skenario pembelajaran secara tertulis yang dapat memacu

proses berpikir siswa.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing sudah

pernah diujicobakan oleh Yustini Yusuf dan Mariani Natalini (2010) pada materi

sistem pencernaan di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pekan Baru tahun pembelajaran

2009/2010 dan hasilnya adalah hasil belajar siswa meningkat sebesar 39,29%

untuk hasil belajar yang menggunakan model Snowball Throwing. Sedangkan

penelitian untuk penggunaan model pembelajaran Role Playing yang sudah

pernah diujicobakan Epi Listiana Hasibuan (2012) pada materi sistem pencernaan

makanan di kelas XI IPA SMA 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012

dan hasil belajar siswa meningkat 21,8% .

Dari penelitian ini saya merasa tertarik untuk melakukan penelitian

perbandingan kedua model kooperatif yang memiliki persamaan dimana siswa

diajak untuk belajar aktif dengan cara bermain dan sama-sama dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Terutama dalam pembelajaran yang

(13)

4

guru lebih sering menggunakan metode konvensional dengan metode ceramah

dan tanya jawab.

Materi sistem ekskresi merupakan materi pelajaran yang banyak memiliki

konsep-konsep, yang dalam penerapannya kebanyakan diajarkan dengan

menggunakan metode konvensional dan tanya jawab. Pembelajaran yang

dilakukan kebanyakan hanya berpusat pada guru (teacher oriented) yang sering

juga dikenal dengan pembelajaran langsung. Dimana cara ini dinilai kurang

mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa tidak ikut berperan aktif

dalam kegiatan belajar mengajar.

Materi sistem ekskresi merupakan materi yang perlu diajarkan dengan

metode permainan karena dapat menarik perhatian siswa. Dimana model

pembelajaran kooperatif Snowball Throwing dan Role Playing dapat melatih

kesiapan siswa, saling memberikan pengetahuan tentang sistem ekskresi dan

memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan panadangan kepada siswa

tentang materi sistem ekskresi. Diharapkan dengan penggunaan model

pembelajaran kooperatif Snowball Throwing dan Role Playing nantinya siswa

lebih tertarik lagi untuk mempelajari sistem ekskresi dan dapat memahami

konsep-konsep materi sistem ekskresi ini dengan mudah dan dapat meningkatkan

hasil belajar ketika ada tes/ujian. Sehingga saya mencoba memvariasikan model

pembelajaran Snowball Throwing dan model pembelajaran Role Playing. Karena

kedua model ini mengajak siswa untuk bisa lebih aktif dalam belajar Biologi. Dan

hasil dari penelitian orang lain juga mendukung bahwa kedua model ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Mengacu pada latar belakang masalah diatas, maka penulis termotivasi

(14)

5

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasakan latar belakang masalah dalam pembelajaran sub materi pokok

sistem eksresi dapat diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1) Metode penyampaian materi yang diterapkan guru cenderung monoton yaitu

metode ceramah yang kurang efektif sehingga perlu diterapkan metode atau

model pembelajaran yang lebih efektif.

2) Kegiatan belajar siswa yang cenderung individual sehingga mengakibatkan

kurang bersosialisasi dengan sesamanya pada saat proses belajar mengajar

berlangsung.

3) Hasil belajar biologi siswa masih rendah.

1.3.Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah penelitian di atas, maka dalam penelitian ini

masalah dibatasi pada penerapan model pembelajaran kooperatif Snowball

Throwing dan Role Playing untuk mengetahui perbandingan dalam meningkatkan

hasil belajar biologi dan aktivitas siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bingai

T.P. 2013/2014.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif Snowball Throwing pada sub materi pokok sistem

eksresi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bingai Tahun Pembelajaran

2013/2014?

2) Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif Role Playing pada sub materi pokok sistem

eksresi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bingai Tahun Pembelajaran

2013/2014?

3) Bagaimanakah perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

(15)

6

sub materi pokok sistem eksresi dikelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bingai

Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.5.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif Snowball Throwing pada sub materi pokok sistem

eksresi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bingai Tahun Pembelajaran

2013/2014?

2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif Role Playing pada sub materi pokok sistem eksresi

di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bingai Tahun Pembelajaran 2013/2014?

3) Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar

menggunakan model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing dan Role

Playing pada sub materi pokok sistem eksresi dikelas XI IPA SMA Negeri 1

Sei Bingai Tahun Pembelajaran 2013/2014?

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan dapat dijadikan

pengembangan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mendapatkan

hasil belajar secara maksimal menggunakan model pembelajaran Snowball

Throwing dan model pembelajaran Role Playing sehingga dapat dipakai sebagai

referensi dalam penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pentingnya penggunaan

dan pemanfaatan model atau metode – metode mengajar yang efektif dan efisien

(16)

7

kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam proses belajar mengajar sehingga

guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran biologi, serta

hasil belajar diharapkan dapat dijadikan alternatif dalam mengatasi

permasalahan yang sama.

b. Bagi Siswa

Pembelajaran dilakukan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Snowball Throwing dengan Role Playing, dapat meningkatkan hasil belajar

siswa secara maksimal, sehingga adanya perasaan senang dalam mengikuti

pembelajaran yang dilaksanakan dan lebih interaktif.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah dalam

mengembangkan berbagai model pembelajaran yang memungkinkan untuk

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar jika guru menghadapi permasalahan

pembelajaran.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini sangat berguna bagi bekal pengalaman dalam

mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif dan menarik dalam

mata pelajaran Biologi, sehingga akan memiliki dasar-dasar kemampuan

mengajar dan kemampuan mengembangkan model pembelajaran dalam

peningkatan hasil belajar.

1.7. Defenisi Operasional

Berdasarkan permasalahan di atas, beberapa istilah yang digunakan dibuat

definisi operasionalnya demi kejelasan, ketegasan, serta untuk menghindari salah

pemahaman pengertian dalam menginterpretasikan masalah, diantaranya:

1. Model pembelajaran snowball throwing adalah suatu model pembelajaran yang

diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk

mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan

yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang

(17)

8

penelitian ini yang dimaksud dengan snowball throwing adalah pelemparan

bola kertas yang berisi pertanyaan dari siswa satu ke siswa yang lain.

2. Model pembelajaran Role Playing adalah suatu model pembelajaran yang

menekankan adanya kerjasama antar siswa. Siswa dibagi kedalam kelompok

dimana setiap kelompok terdiri dari 6 atau 7 orang siswa. Setiap siswa dalam

kelompoknya melakonkan peran yang telah ditentukan oleh guru didepan kelas

sedangkan kelompok yang tidak ikut bermain peran bertugas mengamati

skenario yang dilakonkan dan mencatat inti materi dari setiap adean demi

adegan.

3. Prestasi belajar adalah sebuah kecakapan atau keberhasilan yang diperoleh

seseorang setelah melakukan sebuah kegiatan dan proses belajar sehingga

dalam diri seseorang tersebut mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan

kompetensi belajarnya. Jadi prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan

yang disengaja untuk memperoleh pengetahuan baru, bisa berupa symbol atau

angka. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil tes akhir setelah

pelaksanaan pembelajaran model Snowball Throwing dan Role Playing.

4. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mempelajari biologi

dengan model Snowball Throwing dan Role Playing, yang diukur dengan

menggunakan alat evaluasi yaitu berupa test kognitif berbentuk pilihan

berganda (multiple choice) dengan 5 pilihan jawaban dan test psikomotorik

serta afektif menggunakan lembar observasi terhadap siswa. Dan dikatakan

(18)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing dan

Snowball Throwing pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia dapat

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 1

Sei Bingai dimana peningkatan pada kelas Role Playing sebesar 40,67 dari

rata-rata 38,57 menjadi 79,24 dan pada kelas Snowball Throwing sebesar 40,9

dari rata-rata 35,32 menjadi 76,22.

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran biologi sub materi pokok sistem

ekskresi manusia terjadi peningkatan nilai rata-rata dengan menggunakan

model pembelajaran Role Playing sebesar 40,67 dan Snowball Throwing

sebesar 40,9.

3. Tidak ada perbandingan hasil belajar dari pengujian hipotesis, tetapi dalam

kegiatan pengamatan aktivitas siswa terdapat perbedaan aktivitas siswa yang

diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing lebih baik

dengan persentase aktifitas siswa sebesar 80,29% termasuk kategori sangat

baik dan Snowball Throwing dengan persentase aktifitas siswa sebesar 71,49%

termasuk kategori baik pada sub materi pokok sistem ekskresi manusia di kelas

X SMA Negeri 1 Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun Pembelajaran

2013/2014

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan:

1. Agar guru biologi di SMA Negeri 1 Sei Bingai berkenan untuk menggunakan

model pembelajaraan kooperatif Role Playing dan Snowball Throwing dalam

(19)

63

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan informasi

bagi para pembaca sehubungan dengan mekanisme penerapan model

pembelajaran Role Playing dan Snowball Throwing.

3. Agar para pembaca khususnya siswa berkenan mencoba menerapkan cara

(20)

64

DAFTAR PUSTAKA

Adilsaz, (2009), Sistem Ekskresi Pada Manusia, Bandung: Http://Smpn9depok.Wordpress.Com/2009/10/17/Sistem-Ekskresi-Sistem-Pengeluaran/ (Diakses 11 Februari 2014)

Arikunto, S., (1996), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Metodologi Penelitian, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit

Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta.

,(2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi II, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit Yrama Widya,Bandung

Hasibuan, E.L., (2012), Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktifitas Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Role Playing Pada Pembelajaran Biologi Di Kelas Xi Ipa2 Sma N 3 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2011/2012, Skripsi, Fmipa, Universitas Negeri Medan, Medan.

Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Manullang, M.P., (2011), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia Di Kelas Xi Ia Sma Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011, Skripsi, Fmipa, Universitas Negeri Medan, Medan.

Mulyasa, (1991), Psikologi Pengajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

(21)

65

Slameto, (2010.),Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana, (2002), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Jakarta.

Sudijono,(1995),Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sukmadinata, N.S., (2012), Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suprijono(2010) Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Trianto, (2007), Model –Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitik, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta

Trianto,(2011), Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek, Penerbit Prestaki Pustaka, Jakarta

Widodo, P.S., (2009), Meningkatkan Motivasi Siswa Bertanya Melalui Metode Snowball-Hhrowing dalam Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Jurnal Pendidikan Penabur Nomor 13, Desember 2009.

Yusuf,Y dan Natalini, M., (2010) , Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada materi pokok sistem pencernaan manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pekan Baru Tahun Ajaran 2009/2010, Jurnal Biogenesis, Volume 3 (1) 8

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Ginjal

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ciri cyberculture yang berkembang di Indonesia dapat diketahui sebagai berikut : komunikasi global berkembang sangat cepat, meretas batasan jarak dan waktu, dapat dilihat

Iriawan mengajak PJU Polda Bali, Staf Asops dan seluruh anggota yang berada di Polres Karangasem untuk makan bersama menikmati apa yang beliau masak bersama Polwan dan Bhayangkari

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Akibat Abrasi Menggunakan Citra Landsat Di Sempadan Pantai Cibuaya Kabupaten Karawang.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA PADA HUBUNGAN ANTARA PRESTASI KERJA DAN KOMPENSASI Studi Kasus : Karyawan Bagian Tata Usaha Kantor PG.. Gondang

Jika komputer ini tidak dikonfigurasikan dengan drive 3,5 inci, Anda dapat memasang pembaca kartu media, drive disket atau hard drive pada ruang drive1. Ruang drive 3,5 inci terletak

PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK TETAPI TERMASUK DALAM PEREDARAN USAHA. JUMLAH (3a

bahwa untuk mewujudkan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia telah dilakukan percepatan kegiatan survei, pengukuran dan pemetaan melalui penetapan

Menurut Intenasional Council of Museum (ICOM) (2004) dalam Pedoman Museum Indonesia, museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan,