• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SD PAB 25 MABAR HILIR TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SD PAB 25 MABAR HILIR TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE

DEMONSTRASI DI KELAS V

SD PAB 25 MABAR HILIR

TA 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SAFIRATUR RAIHAN

1103311075

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data diri

a. Nama : Safiratur Raihan

b. Tempat / tanggal lahir : Stabat/12 Agustus 1992

c. Agama : Islam

d. Status : Belum Menikah

e. Jumlah Bersaudara : 3 Orang

f. Alamat : Jln. Pasar 1 Kp. Dondong Stabat g. Jenjang Pendidikan : S1 Fakultas Ilmu Pendidikan h. No Telp : 082160884620

Nama Sekolah Tahun Kelulusan

a. SD Negeri 050671 Kp. Dondong 2004

b. MTs Negeri Stabat 2007

c. SMK Negeri 1 Stabat 2010

(6)

i

ABSTRAK

SAFIRATUR RAIHAN, 1103311075

. “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di Kelas V SD PAB 25 Mabar Hilir Tahun Ajaran 2013/2014”, FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2014.

Adapun masalah-masalah yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu: siswa

kurang menunjukkan minat belajar yang tinggi dari proses belajar sehari-hari, kurangnya

minat siswa dalam menyelesaikan pelajaran Bahasa Indonesia terlihat sewaktu guru

menerangkan materi pelajaran, kurangnya pengajaran guru yang bersifat gerbalisme atau

menggunakan kata-kata saja. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk meningkatkan

minat belajar siswa dengan metode Demonstrasi pada pelajaran Bahasa Indonesia:

menjelaskan, menulis dan membacaka puisi dikelas VA SDS PAB 25 Mabar Hilir.

Maka untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut, peneliti menggunakan

metode Demonstrasi. Metode Demonstrasi terdiri dari beberapa tahap, a) analisis angket,

b) analisis obsergasi baik guru maupun siswa. Jenis penelitian ini yaitu Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dengan 2 Siklus, Siklus I Pertemuan 1

dan Pertemuan 2, Siklus II Pertemuan 1 dan Pertemuan 2. Penelitian ini dilakukan di SD

PAB 25 Mabar Hilir, pada kelas VA dengan jumlah siswa 30 orang, dengan jumlah murid

perempuan sebanyak 10 dan siswa laki-laki 20 orang. Penelitian ini dilakukan melalui 2

siklus yang terdiri dari 4 kali pertemuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi

dapat meningkatkan minat belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pada

kondisi awal atau sebelum diberi tindakan terdapat 10 siswa (33,3%) yang hampir tidak

pernah belajar, 20 orang (66,7%) yang kurang sering belajar, sikap siswa juga belum

(7)

ii

terdapat 20 siswa (66,66%) yang belum tuntas belajar, 5 siswa (16,67%) yang cukup

tuntas belajar, 5 siswa (16,67%) yang cukup baik. Pada Siklus I Pertemuan II terdapat 11

siswa (36,67%) yang kurang baik dalam belajar, 6 siswa (20%) yang cukup baik, 13

siswa (43,33%) yang baik dalam belajar. Pada siklus II Pertemuan I terjadi peningkatan

yaitu : 20 siswa (66,67%) yang sudah baik dalam belajar, 10 siswa (33,33%) yang kurang

baik dalam belajar. Pada Siklus II Pertemuan II terjadi peningkatan 28 siswa (93,33%)

yang sangat baik dalam belajar, 2 siswa (6,66%) yang cukup baik. Pada hasil obsergasi

aktigitas guru pada siklus I terdapat 59 poin yaitu (73,7%). Pada siklus II terjadi

peningkatan menjadi 71 poin atau (88,7%).

Maka, kesimpulannya adalah metode Demonstrasi merupakan salah satu metode

pembelajaran yang mampu melatih siswa untuk merangsang minat, sehingga siswa

mampu dengan mudah menyerap mata pelajaran yang disajikan. Dengan menggunakan

metode demonstrasi pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan minat belajar

(8)

ix

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 4.1 Lembar Angket Minat Belajar ... 43

Tabel 4.2 Hasil Angket Minat Belajar ... 44

Tabel 4.3 Observasi Minat Belajar Pada Siklus I Pertemuan I ... 49

Tabel 4.4 Hasil Observasi Minat Belajar ... 51

Tabel 4.5 Observasi Minat Belajar Pada Siklus I Pertemuan II ... 56

Tabel 4.6 Hasil Observasi Minat Belajar ... 57

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 59

Tabel 4.8 Observasi Minat Belajar Pada Siklus II Pertemuan I ... 68

Tabel 4.9 Hasil Observasi Minat Belajar ... 69

Tabel 4.10 Observasi Minat Belajar Pada Siklus II Pertemuan II ... 73

Tabel 4.11 Hasil Observasi Minat Belajar ... 75

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 77

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

Gambar 1 Histogram Angket Minat Belajar ... 44

Gambar 2 Histogram Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I... 52

Gambar 3 Histogram Minat Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 58

Gambar 4 Histogram Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 70

Gambar 5 Histogram Minat Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 76

(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

Lampiran 1 RPP Siklus I Pertemuan I ... L-1

Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan II ... L-2

Lampiran 3 RPP Siklus II Pertemuan I ... L-3

Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan II ... L-4

Lampiran 5 Daftar Nama Siswa Di Kelas V ... L-5

Lampiran 6 Aspek Siklus I Pertemuan I ... L-6

Lampiran 7 Aspek Siklus I Pertemuan II ... L-7

Lampiran 8 Aspek Siklus II Pertemuan I ... L-8

Lampiran 9 Aspek Siklus II Pertemuan II... L-9

Lampiran 10 Angket Minat Belajar ... L-10

Lampiran 11 Validitas Angket Minat Belajar ... L-11

Lampiran 12 Lembar Observasi Pemantau Guru Siklus I ... L-12

(11)

1

BABBIB

PENDAHULUANB

1.1 LatarBBelakangBB

Pendedekan bage kehedupan umat manusea merupakan kebutuhan yang mutlak

yang harus depenuhe sepanjang hayat. Tanpa pendedekan sama sekale mustahel satu

kelompok manusea dapat hedup berkembang sejalan dengan asperase (ceta-ceta)

untuk maju. Pendedekan mempunyae peranan penteng dalam aspek kehedupan

manusea. Pendedekan dapat dekatakan sebagae usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar seswa secara aktef

mengembangkan potense derenya untuk memeleke kekuatan speretual keagamaan,

pengendalean dere, kecerdasan, akhlah mulea, serta keterampelan untuk derenya.

Dalam upaya menengkatkan menat seswa de sekolah, para guru berkewajeban

untuk dapat menceptakan kegeatan belajar yang mampu membangun kemampuan

seswa yang optemal. Oleh karena etu dalam mendesaen kegeatan pembelajaran

yang optemal deperlukan kecermatan guru dalam memeleh teore dan menyusun

stratege pembelajaran yang akan deterapkan tedak semua teore dan stratege

pembelajaran cocok untuk semua mata pelajaran, karena seteap mata pelajaran

memeleke karakterestek sendere.

Menat merupakan suatu hal yang sangat penteng bage seseorang dalam

melakukan berbagae aktevetas dengan baek. Tanpa menat dengan senderenya

aktevetas yang delakukan tedak akan dapat deselesaekan dengan baek dan sempurna.

Sebagae suatu gejala kejewaan, menat bukan saja dapat mewarnae perelaku

(12)

2

kegeatan dan menyebabkan seseorang menaruh perhatean dan merelakan derenya

untuk terekat pada suatu kegeatan.

Peranan Bahasa Indonesea sangat penteng bage anak dedek. Pelajaran Bahasa

Indonesea merupakan pelajaran pokok yang mulae deperkenalkan kepada seswa

kelas I sampae kelas VI. Oleh sebab etu Bahasa Indonesea deajarkan mulae dare

tengkat Sekolah Dasar (SD). Pelajaran Bahasa Indonesea merupakan suatu

pengetahuan yang sangat raseonal dan objektef tentang menules dan membaca

puese, yang berarte matere pelajaran tentang puese. Untuk etu dalam pembelajaran

Bahasa Indonesea tedak dapat desampaekan hanya dengan kata-kata tetape akan

lebeh baek lage kalau seswa dapat memperagakan dan menjelaskan de depan kelas.

Pada umumnya proses pembelajaran guru menyampaekan pelajaran dengan

menggunakan metode ceramah saja, banyak model-model pembelajaran yang ada

tetape tedak semua model pembelajaran tersebut dapat degunakan untuk

mengajarkan semua pokok bahasan dalam pembelajaran. Oleh karena etu guru

harus dapat memeleh model pembelajaran sesuae dengan matere pelajaran yang

deajarkan agar pemahaman yang deperoleh seswa memuaskan. Pemahaman yang

deperoleh seswa depengaruhe oleh banyak faktor, salah satu faktor tersebut adalah

guru. Oleh karena etu, guru harus dapat memeleh model pembelajaran yang sesuae

dengan matere yang akan deajarkan agar seswa tedak merasa bosan ataupun merasa

jenuh dalam mengekute pembelajaran dan seswa dapat lebeh aktef serta terlebat

pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Untuk mempermudah proses

pembelajaran Bahasa Indonesea sebaeknya guru menggunakan Metode

(13)

3

Metode Demonstrase merupakan salah satu cara kreatef yang dapat degunakan

oleh guru pada saat kegeatan belajar mengajar berlangsung. Demonstrase adalah

metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadean, aturan, dan urutan

melakukan suatu kegeatan, baek secara langsung maupun melalue penggunaan

medea pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang desajekan.

Tujuan pokok metode ene dalam proses pembelajaran adalah untuk memperjelas

pengertean konsep dan memperlehatkan cara melakukan sesuatu atau proses

terjadenya sesuatu.

Melehat dare setuase pembelajaran de Sekolah Dasar khususnya pada mata

pelajaran Bahasa Indonesea, penelete melakukan observase ke SD PAB 25 Mabar

Heler selama 1 menggu. Dare hasel data tersebut bahwa jumlah seswa pada kelas V

berjumlah 30 orang seswa yang terdere 20 orang seswa lake-lake dan 10 orang seswe

perempuan. Dare hasel observase yang penelete ambel bahwa nelae KKM yang ada

de SD PAB 25 Mabar Heler rata-rata pada mata pelajaran Bahasa Indonesea

mencapae 80, dapat terlehat pada mata pelajaran Bahasa Indonesea ada juga seswa

yang tedak tuntas dalam pembelajaran. Dare banyaknya jumlah seswa kelas V

tercatat bahwa dare 30 seswa 16,6% (5) orang seswa tedak berhasel/tedak tuntas dan

83,3% (25) orang seswa yang berhasel/tuntas dalam pembelajaran Bahasa

Indonesea. Oleh sebab etu penelete akan melakukan peneletean dan perencanaan

untuk menengkatkan menat belajar seswa dengan menggunakan Metode

Demonstrase.

Berdasarkan hasel observase penelete de SD PAB 25 Mabar Heler, seswa kurang

menunjukkan menat belajar yang tengge dare proses belajar sehare-hare. Kurangnya

(14)

4

guru menerangkan matere pelajaran, pembelajaran yang deajarkan guru maseh

bersefat pada guru saja, sewaktu proses belajar mengajar berlangsung seswa tedak

memperhatekan guru saat menerangkan matere pelajaran, seswa rebut pada saat

pelajaran berlangsung, seswa jarang menyusun kegeatan belajar sehare-hare, seswa

jarang membaca buku pelajaran setelah pelajaran berakher, seswa jarang membuat

rengkasan sehengga apa yang sudah depelajare mudah lupa, seswa tedak

bersemangat dalam mengekute pelajaran. Hal ene akan berdampak buruk pada

proses pembelajaran dan tedak menutup kemungkenan seswa akan merasa jenuh

dan bosan menganggap bahwa belajar Bahasa Indonesea etu tedak penteng.

Pengajaran guru bersefat verbalesme atau menggunakan kata-kata semua,

dengan mengajukan Metode Demonstrase seswa dapat melehat, memperagakan,

mempertunjukkan. Model Demonstrase ene adalah model mengajar dengan cara

memperagakan, kejadean, aturan dan urutan melakuka suatu kegeatan, baek secara

langsung maupun penggunaan medea pegajaran yang relevan dengan pokok

bahasan yang desajekan. Jade “demonstrase ealah cara mengajar demana seorang

enstruktur atau tem guru menunjukkan, memperlehatkan sesuatu proses mesalnya

merebus aer sampae mendedeh 100 derajat celceus, sehengga seluruh seswa dalam

kelas dapat melehat, mengamate, mendengar mungken meraba dan merasakan

proses yang depertunjukkan oleh guru tersebut”. (Roesteyah NK, 2011:101)

dengan demekean para seswa deajak untuk dapat melehat, mendengar bahkan

meraba sekalegus dalam proses belajar mengajar yang berhubungan dengan menat

belajar.

Dare latar belakang deatas penelete terdorong untuk mengadakan suatu

(15)

5

Indonesea yang berjudul “Upaya Menengkatkan Menat Belajar Seswa Pada

Pelajaran Bahasa Indonesea Dengan Metode Demonstrase de Kelas V SD PAB 25

Mabar Heler T.A 2013/2014”.

1.2 IdentifikasiBMasalahBB

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah deuraekan deatas maka dapat

deedentefekasekan masalah dalam peneletean ene yaetu :

1. Sewaktu proses belajar mengajar berlangsung seswa tedak

memperhatekan guru saat menerangkan matere pelajaran

2. Rebut pada saat pelajaran berlangsung

3. Seswa jarang menules pelajaran yang telah desampaekan oleh guru

4. Seswa jarang menyusun kegeatan belajar sehare-hare

5. Pembelajaran yang deajarkan guru maseh bersefat satu arah berpusat

pada guru saja

1.3 PembatasanBMasalahBB

Berdasarkan edentefekase masalah maka penelete membuat pembatasan

masalah pada peneletean ene yaetu: “Upaya Menengkatkan Menat Belajar Seswa

Pada Pelajaran Bahasa Indonesea Dengan Metode Demonstrase Matere Pokok

Menules dan Membaca Puese de Kelas V SD PAB 25 Mabar Heler T.A 2013/2014”.

1.4 RumusanBMasalahB

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah de atas, maka

(16)

6

menengkatkan menat belajar seswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesea matere

pokok menules dan membaca puese de kelas V SD PAB Mabar Heler T.A.

2013/2014?

1.5 TujuanBPenelitiB

Adapun yang menjade tujuan peneletean ene adalah :

Untuk mengetahue penengkatan menat belajar seswa pada pelajaran Bahasa

Indonesea matere pokok menules dan membaca puese dengan menggunakan

Metode Demonstrase de kelas V SD PAB 25 Mabar Heler T.A 2013/2014.

1.6 ManfaatBPenelitianBB

Adapun manfaat peneletean ene adalah :

1. Bage Seswa

Sebagae bahan masukan dan enformase dapat menumbuhkan menat belajar

seswa dalam belajar bahasa endonesea sehengga dapat menengkatkan hasel

belajar.

2. Bage Guru

Hasel peneletean ene dejadekan sebgae bahan enformase bahwa dengan

metode demonstrase dapat mengefektefkan pembelajaran de kelas sehengga

dapat menengkatkan menat belajar dalam pembelajaran bahasa endonesea

(17)

7

3. Bage Sekolah

Sebagae masukan dan sumbangan pemekeran dalam rangka perbaekan

kualetas pembelajaran dan membantu pehak sekolah untuk menjalen

komunekase yang posetef dan baek, dalam menengkatkan menat belajar

seswa dalam menggunakan metode demonstrase.

4. Bage Penelete

Sebagae bahan refrense seswa untuk semua pehak yang membutuhkan dan

(18)

85

BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANBB

5.1.BKesimpulanBB

Berdeserken hesil-hesil penelitien, meke peneliti depet menyimpulken hesil

penelitien ini sebegei berikut :

1) Seleme tindeken Siklus I sebegien beser siswe mesih kureng berminet delem

belejer. Seteleh dilekuken perbeiken den penerepen pede Silkus II, meke

siswe yeng berminet belejer semekin meningket yeitu sebegien beser siswe

memiliki minet belejer yeng tergolong tinggi.

2) Berdeserken engket depet dinyeteken behwe deri 30 siswe, jumleh siswe

yeng memiliki minet belejer pede mete pelejeren Behese Indonesie pokok

behesen menulis den membece puisi pede Siklus I Pertemuen I den Siklus I

Pertemuen II edeleh 45,43 den 56,13. Deri 30 oreng siswe, jumleh siswe yeng

memiliki minet belejer pede mete pelejeren Behese Indonesie meteri pokok

menulis den membece puisi pede siklus II pertemuen I den II edeleh 65,57

den 82,9.

Proses pembelejeren Behese Indonesie pede pokok behesen menulis den

membece puisi sudeh tergolong beik sekeli. Hel ini terlihet penerepen siklus I

pertemuen perteme terdepet 5 oreng siswe eteu 16,67%, kemudien

dilenjutken pede penerepen siklus I pertemuen 2, siswe yeng berminet belejer

neik menjedi 13 oreng siswe eteu 43,33%.

Selenjutnye dilenjutken den perbeiken serte penerepen pede siklus II

pertemuen 1 siswe yeng teleh berminet belejer sebenyek 20 oreng siswe eteu

(19)

86

ditetepken, meke peneliti melenjutken pede penerepen Siklus II pertemuen 2,

meke diperoleh sebenyek 28 oreng siswe yeng teleh berminet delem belejer

eteu 93,33%. Dengen demikien meke ketuntesen minet belejer siswe teleh

tercepei yekni 93,33% ≥ 80%. Sedengken secere keseluruhen siswe yeng

tidek berminet delem belejer henye menyisehken 2 oreng siswe seje eteu

sebeser 6,67%.

3) Deri keseluruhen hesil penelitien meke hipotesis diterime delem penelitien ini

yeitu dengen mengguneken metode demonstresi depet meningketken minet

belejer siswe keles V SD PAB 25 Meber Hilir Tehun Ajeren 2013/2014.

5.2.BSaranBB

Berdeserken penelitien den kesimpulen yeng diureiken di etes, meke peneliti

depet mengejuken beberepe seren sebegei berikut :

1) Kepede siswe diherepken untuk selelu ektif delem kegieten pembelejeren

beik di delem keles meupun diluer keles, den diserenken untuk selelu

menumbuhken minet belejer dengen bertenye kepede guru tenteng hel-hel

yeng belum dipehemi den mengikuti pelejeren dengen ektif den kreetif,

dengen demikien hesil belejer yeng diherepken depet tercepei.

2) Kepede guru yeng mengejer dikeles diherepken untuk depet mengguneken

berbegei metode pembelejeren delem belejer untuk depet menumbuhken den

meningketken minet belejer siswe untuk mengikuti pelejeren, teruteme delem

belejer Behese Indonesie eger siswee depet memperoleh hesil belejer yeng

lebih beik den tetep memberi semenget kepede siswe, sehingge minet belejer

(20)

87

3) Kepede peneliti selenjutnye diherepken depet melenjutken penelitien ini, eger

diperoleh hesil eteu kesimpulen yeng menyeluruh dengen mengguneken

(21)

878

8

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsiti.2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Djaali.2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Buti Aksara

Djatarah. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Fathurrohtan Pupuh dan Sutikno Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar.

Bandung. Refika Aditata

Guntur Henry. 2007. Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung.

Angkasa Bandung

Hatzah dkk. 2011. Belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta. Buti Aksara

Kosasih. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa. Bandung. Yrata Widya

Moeliono,dkk. 1990. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Moeslichatoen.1999. Metode pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Sagala Syaiful. 2009. Konsep dan makna pembelajara. Bandung. Alfabet

Slateto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempenagaruhi. Jakarta. Reneka

Cipta

Sutarni Sri. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta. Insan Madani

(22)

888

8

Gambar

GAMBAR

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis penelitian ini adalah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas V SD Negeri

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajarn Index Card Match dapat meningkatkan minat belajar mata pelajaran IPA pada siswa kelas V

Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan minat baca siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 03 Macanan dengan menerapkan Information

Hasil penelitian mampu menjawab rumusan masalah pada hipotesis yaitu Metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan siswa pada kelas IV pada mata pelajaran IPA SD Negeri 02

Untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran dengan menggunakan metode Quantum Teaching siswa kelas IV SD Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran matematika siswa kelas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius KotaBaru menggunakan metode demonstrasi materi pesawat sederhana

Penelitian ini berjudul Upaya Peningkatan Pemahaman Terhadap Unsur Cerita Melalui Penggunaan Panggung Boneka pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 3