• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PRODUKTIF KIMIA BERBASIS KOMPUTER PADA KOMPETENSI TEKNIK DASAR PEKERJAAN LABORATORIUM SMK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PRODUKTIF KIMIA BERBASIS KOMPUTER PADA KOMPETENSI TEKNIK DASAR PEKERJAAN LABORATORIUM SMK."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

PRODUKTIF KIMIA BERBASIS KOMPUTER

PADA KOMPETENSI TEKNIK DASAR

PEKERJAAN LABORATORIUM

SMK

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Master Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

D A R W I S

NIM .8116121025

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRACT

DARWIS. Reg. No.8116121025 Chemical Productive Learning Media Development Based Computer on the Basic Technique Competence of Laboratory Work of Vocational High School. Thesis: Post Graduate Program of Medan State University

This research was aimed to: (1) result learning media of chemical productive on the chemical laboratory work based computer of basic technique competence for grade X of vocational high school which was worthily used and learnt, (2) identify students and teachers’ responses to the learning media of resulted computer based chemical productive, and (3) identify the effectiveness of learning media product to learning outcome.

This was a developmental research that employed the product of developmental model of Borg and Gall. This model had been well-arranged with systemic order and met students’ characteristic in learning. The subject of experiment consisted of two material experts, two learning designing experts, two computer software manipulation experts, three students of individual experiment, nine students for small group experiment, and thirty-two students for field experiment. The data of developmental product quality was collected through questionnaires and descriptive-qualitative analysis technique.

Material of chemical productive subject expert tests, design experts tests, individual tests, small group tests and field tests result that the research showed an excellent qualification, while software manipulators tests showed a good qualification. According to this assessment, this product was worthily spread and implemented by users.

The final product of this learning media development was continued to product effectiveness experiment. The research was carried out to grade X students of Industrial Chemical Program of Odd Semester Academic Year 2013-2014 of SMK Negeri 3 Medan. This research employed quasy experiment method. The research took 61 students as sample that consisted of 30 students using learning media and 31 students using text books as they did so far.

(5)

ii

ABSTRAK

DARWIS.NIM 8116121025 Pengembangan Media Pembelajaran Produktif Kimia Berbasis Komputer pada Kompetensi Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium SMK. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media pembelajaran produtif kimia berbasis komputer pada kompetensi melakukan teknik dasar pekerjaan laboratorium kimia untuk kelas X SMK yang layak digunakan, mudah dipelajari, (2) mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap media pembelajaran produktif kimia berbasis komputer yang telah dihasilkan, dan (3) mengetahui efektivitas produk media pembelajaran terhadap hasil belajar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak, tiga orang siswa untuk uji perorangan, sembilan siswa untuk uji kelompok kecil, dan tiga puluh dua siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket atau kuesioner dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan pada kualifikasi sangat baik dari uji ahli materi pelajaran produktif kimia, dari uji ahli desain pembelajaran, dari uji coba perorangan, dari uji coba kelompok kecil, dan dari uji coba lapangan, sedangkan dari uji ahli rekayasa perangkat lunak berada pada kualifikasi baik. Berdasarkan penilaian ini, produk media pembelajaran untuk mata pelajaran produktif kimia memiliki hasil sudah layak menjadi produk akhir yang dapat disebarluaskan dan di implementasikan kepada para pengguna.

Produk akhir dari dari pengembangan media pembelajaran ini dilanjutkan dengan uji efektifitas produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X Program kimia industri semester ganjil tahun ajaran 2013 – 2014 di SMK Negeri 3 Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 61 siswa yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas yang diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran dan 31 siswa sebagai kelas yang menggunakan pembelajaran dengan buku teks sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayahnya karena dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis yang berjudul

“ Pengembangan Media Pembelajaran Produktif Kimia Berbasis Komputer Pada

Kompetensi Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium SMK” ini diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar magister pendidikan pada

Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis sampaikan rasa hormat

dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Prof. Dr.H. Abdul

Muin Sibuea, M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan bapak Dr. R. Mursid, M.Pd

selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan tenaga dan waktu,

dengan curahan kesabaran, ketekunan dan keiklasan memberikan arahan serta

saran dalam membimbing penulis selama penyusunan tesis ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Prof. Dr.

Efendi Napitupulu, M.Pd, bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, dan bapak Dr.

Hamonangan Tambunan, M.Pd selaku nara sumber yang telah banyak

memberikan saran dan bimbingan demi perbaikan tesis ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Rektor Unimed

beserta jajarannya, Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd sebagai

Direktur PPs, Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd Sebagai Asisten Direktur I, Bapak

Prof. Dr. H. Harun Sitompul, M.Pd sebagai Ketua, Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd

sebagai Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan, para staf administrasi

(7)

iv

Pendidikan Unimed dan seluruh rekan kuliah kelas eksekutif BI angkatan XXI

yang telah banyak memberikan bantuan untuk kelancaran penyelesaian tesis ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Kepala Dinas

Pendidikan Kota Medan Kabid prog dan pengembangan mutu Pendidikan, Bapak

Drs. H. Usman Lubis, M.M sebagai Kepala SMK Negeri 3 Medan beserta para

stafnya, bapak ketua program keahlian SMK Negeri 3 Medan, dan para guru

kompetensi Kimia serta peserta didik tingkat satu semua program SMK Negeri 3

Medan yang telah banyak membantu kelancaran penelitian di lapangan

Ucapan terima kasih dan cinta tulus penulis sampaikan kepada Ibunda,

istri, anak-anak, cucu, adik-adik serta para tetangga yang telah banyak membantu

dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan studi ini dengan baik.

Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah

membantu, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, sehingga penulis mampu

menyususn tesis ini. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan itu secara

berlipat ganda mulai di dunia hingga akhirat. Semoga tesis ini dapat bermanfaat

bagi dunia pendidikan dan para pembaca.

Medan, Januari 2014 Penulis

D a r w i s

NIM: 8116121025

(8)

v

BAB II KAJIAN TEORITIS, DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teoritis ... 11

1. Hakikat Hasil belajar Produktif Kimia ... 11

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Produktif Kimia ... 14

3. Hakikat Media Pembelajaran ... 17

6. Rancangan Pengembangan Pembelajaran Model Dick & Carey 33 B. Melakukan Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia ... 41

C. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 42

(9)

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 66

1. Diskripsi Produk Awal ... 66

2. Diskripsi Data Hasil Uji Coba ... 71

a. Data Hasil Uji Coba Tahap I; Validasi Ahli Materi, Ahli Desain Pembelajaran dan Ahli rekayasa Perangkat Lunak ... 71

(10)

vii

c. Analisis III: Analisis Data hasil Uji Coba Tahap III

Uji Coba Kelompok Kecil ... 101

Halaman d. Analisa IV: Analisis Data hasil Uji Coba Tahap IV Uji Coba Lapangan. ... 102

B. Hasil Penelitian Uji Efektifitas Produk ... 103

1. Pengajuan Persyaratan Analisis ... 103

2. Efektifitas Media Pembelajaran ... 105

C. Pembahasan Hasil Produk ... 106

1. Pembahasan hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 106

2. Pembahasan hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk ... 108

D. Keterbatasan Penelitian ... 110

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan ... 112

B. Implikasi ... 113

C. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 117

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tentang

Kualitas Materi Pembelajaran, Sistem penyampaian Pembelajaran dan Kualitas Strategi Pembelajaran

untuk Ahli Materi ... 55

Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tentang Desain Informasi, Desain Interaksi, dan Desain Presentasi. untuk

Ahli Desain Pembelajaran ... 56

Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas

Rekayasa Perangkat lunak. untuk Ahli Perangkat lunak ... 57

Tabel 4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tentang

Kualitas Materi Pembelajaran dan Kualitas Teknis/

Tampilan untuk Peserta didik. ... 57

Tabel 5 Kriteria Persentase Respon ... 59

Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Kompetensi

Melakukan Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium ... 62

Tabel 7 Data Analisis Kebutuhan ... 67

Tabel 8 Skor Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Media

Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ( Skala 1-5) ... 72

Tabel 9 Skor Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli

Materi Tentang Kualitas Strategi Pembelajaran (Skala 1-5) .. 73

Tabel 10 Skor Penilaian Media pembelajaran Oleh Ahli Materi Tentang Sistem Penyampaian

Pembelajaran ( Skala 1-5) ... 73

Tabel 11 Tingkat Kecenderungan penilaian Ahli Materi

Terhadap Kualitas Materi Pembelajaran ... 74

Tabel 12 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli

Materi Terhadap Kualitas Strategi Pembelajaran ... 74

Tabel 13 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli

(12)

ix

Halaman

Tabel 14 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

Oleh Ahli Materi. ... 75

Tabel 15 Skor Penilaian Media pembelajaran Oleh Ahli Desain pembelajaran tentang aspek Kualitas

Desain Pembelajaran (Skala 1-5) ... 76

Tabel 16 Skor Penilaian Media pembelajaran Oleh Ahli Desain pembelajaran Tentang Aspek Kualitas

Desain Informasi (Skala 1-5) ... 77

Tabel 17 Skor Penilaian Media pembelajaran Oleh

Ahli Desain pembelajaran tentang aspek Kualitas

Desain Interaksi (Skala 1-5) ... 77

Tabel 18 Skor Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Desain Pembelajaran Tentang Aspek

Kualitas Presentasi (Skala 1-5) ... 78

Tabel 19 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain

Pembelajaran Terhadap Kualitas Desain Pembelajaran. ... 79

Tabel 20 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain

Pembelajaran Terhadap Kualitas Desain Informasi ... 79

Tabel 21 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain

Pembelajaran Terhadap Kualitas Interaksi ... 79

Tabel 22 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain

Pembelajaran Terhadap Kualitas Presentasi ... 80

Tabel 23 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media

pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 80

Tabel 24 Skor Penilaian Media pembelajaran Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak Pada Aspek

Pemprograman (Skala 1-5) ... 81

Tabel 25 Skor Penilaian Media Pembelajaran Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak Pada Aspek

Kualitas Teknis/Tampilan (Skala 1-5) ... 82

Tabel 26 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa

(13)

x

Halaman Tabel 27 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa

Perangkat Lunak Kualitas Teknis/Tampilan. ... 83

Tabel 28 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media

pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Oleh

Ahli Rekayasa Perangkat Lunak. ... 83

Tabel 29 Skor Penilaian Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba Perorangan di SMKN 3 Medan tentang Kualitas

Materi Pembelajaran. (Skala 1-5) ... 84

Tabel 30 Skor Penilaian Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba Perorangan di SMKN 3 Medan tentang Aspek Kualitas

Teknis/Tampilan. (Skala 1-5) ... 85

Tabel 31 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek kualitas Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba

Perorangan di SMKN 3 Medan ... 86

Tabel 32 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek kualitas Teknis/Tampilan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba Perorangan

di SMKN 3 Medan. ... 86

Tabel 33 Skor Penilaian Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMKN 3 Medan tentang Kualitas

Materi Pembelajaran. (Skala 1-5) ... 87

Tabel 34 Skor Penilaian Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMKN 3 Medan tentang Aspek Kualitas

Teknis/Tampilan. (Skala 1-5) ... 88

Tabel 35 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek kualitas Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba

Kelompok Kecil di SMKN 3 Medan. ... 89

Tabel 36 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek kualitas Teknis/Tampilan Pembelajaran Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada

(14)

xi

Halaman

Tabel 37 Ikhtisar data hasil kajian Terhadap Media Pembelajaran MataPelajaran Produktif Kimia

Pada Uji Coba kelompok Kecil ... 89

Tabel 38 Skor Penilaian Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba Lapangan di SMKN 3

Medan tentang Kualitas Materi Pembelajaran. (Skala 1-5) .. 90

Tabel 39 Skor Penilaian Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba Lapangan

di SMKN 3 Medan tentang Aspek Kualitas

Teknis/Tampilan. (Skala 1-5) ... 91

Tabel 40 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba

Lapangan di SMKN 3 Medan. ... 91

Tabel 41 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap

Aspek Kualitas teknis/tampilan Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada Uji Coba

Lapangan di SMKN 3 Medan ... 92

Tabel 42 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif

Kimia Oleh Ahli Materi ... 93

Tabel 43 Analisis dari permasalahan Yang Dikemukakan

oleh Ahli Materi ... 94

Tabel 44 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 94

Tabel 45 Analisis dari permasalahan yang dikemukakan oleh

ahli desain pembelajaran ... 97

Tabel 46 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Oleh

Ahli Rekayasa Perangkat Lunak. ... 97

Tabel 47 Analisis dari permasalahan Yang Dikemukakan oleh

(15)

xii

Halaman

Tabel 48 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

Pada Uji Coba Perorangan ... 100

Tabel 49 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 101

Tabel 50 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

Pada Uji Coba Lapangan ... 102

Tabel 51 Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia ... 107

(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Diagram pengembangan Model Dick & Carey ... 35 Gambar 2 Skema prosedur pengembangan hasil adaptasi dari

prosedur pengembangan Borg & Gall. ... 39

Gambar 3 Langkah – langkah penelitian pengembangan ... 49

Gambar 4 Tahap-tahap Uji Coba Produk Pengembangan Media

Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Produktif Kimia ... 70

Gambar 5 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

Oleh Ahli Materi ... 93

Gambar 6 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 96

Gambar 7 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ... 98

Gambar 8 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

Pada Uji Coba Perorangan di SMKN 3 Medan ... 100

Gambar 9 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia Pada

Uji Coba Kelompok Kecil diSMKN 3 Medan ... 101

Gambar 10 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Kimia

(17)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Dasar Kompetensi Kejuruan ... 120

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (bermedia) ... 122

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 126

Lampiran 4 Soal Tes ... 130

Lampiran 5 Materi Pembelajaran ... 135

Lampiran 6 Angket Analisis Kebutuhan ... 161

Lampiran 7 Angket untuk Ahli Materi ... 163

Lampiran 8 Angket untuk Ahli Desain Pembelajaran ... 171

Lampiran 9 Angket untuk Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ... 181

Lampiran 10 Rangkuman skor Angket uji lapangan ... 189

Lampiran 11 Data Tabulasi Hasil evaluasi ... 191

Lampiran 12 Perhitungan rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians ... 192

Lampiran 13 Uji Normalitas ... 195

Lampiran 14 Uji Homogenitas ... 199

Lampiran 15 Pengujian Hipotesis ... 200

Lampiran 16 Analisis Soal Tes ... 203

Lampiran 17 Dokumentasi Kegiatan ... 209

Lampiran 18 Flow cart dan Story bord ... 215

Lampiran 19 Prosedur menggunaan Media ... 221

Lampiran 20 Surat Izin Melakukan Penelitian Tesis dari Direktur Program Pascasarjana Unimed ... 223

(18)

xiv

Dari Sekolah ... 224

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan Negara. Undang-undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

II Pasal 3, Yaitu pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi Manusia yang Beriman dan Taqwa terhadap Tuhan

yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Hal ini memberi

makna bahwa pelaksanaan pendidikan Nasional mempunyai tujuan yang

kompleks.

Tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas manusia,

sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaan nya

berada pada suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang

semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. Pendidikan di

Sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar dapat memiliki

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap pelajar yang santun, menghormati,

menghargai, sebagai bentuk perubahan perilaku hasil belajar. Perubahan perilaku

hasil belajar siswa biasanya dari apa yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya

dengan menggunakan beberapa strategi pembelajaran untuk menunjang kegiatan

proses pembelajaran, sehingga siswa mengalami perubahan sesuai yang

diharapkan didalam kegiatan pembelajaran tersebut.

(20)

2

Pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan siswa untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program

kejuruannya. Agar dapat bekerja lebih efektif dan efisien serta mengembangkan

keahlian dan ketrampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai

bidang keahliannya mulai dari dasar ilmu pengetahuan sampai dengan teknologi,

memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomuniksi sesuai dengan tuntutan

pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri untuk

peningkatan keahliannya.

Pada sekolah menengah kejuruan, mata pelajaran kelompok produktif

merupakan mata pelajaran yang sarat dengan ketrampilan, terutama ketrampilan

psikomotorik, mata pelajaran produktif pada sekolah menengah kejuruan

program kimia industri, memiliki 21 kompetensi yang harus diselesaikan selama 3

tahun yang hasil pembelajarannya dinyatakan kompetens seluruhnya. Dinyatakan

penilaian competent ( Hasil Evaluasi ≥70% ) or not competent (Hasil evaluasi <

70%). Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan, nilai mata pelajaran kejuruan

minimal 70 dan digunakan untuk menghitung rata-rata Ujian Nasional ( Permen

Pendidikan Nasional No. 75 Tahun 2009 pasal 20 ayat 1.b). Berdasarkan rujukan

dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, tentang nilai hasil ujian kejuruan/

produktif standar kelulusan minimal 70, ini menandakan acuan penilaian standar

kompetensi belum berlaku seperti yang diharapkan, standar nilai kelulusan siswa

tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang mampu mengaplikasikan

(21)

3

pelajaran program kejuruan yang memberikan kontribusi yang besar pada

program kahlian kimia industri.

Hasil wawancara terhadap 12 Orang Bapak/ Ibu guru yang melakukan

monitoring/ kunjungan industri untuk siswa prakrin selama tiga tahun terakhir,

diperoleh salah satu informasinya , diketahui sampai saat ini mutu lulusan masih

belum sesuai dengan yang diharapkan, boleh dikata masih dibawah rata-rata, hal

ini tercermin dari ketidak puasan pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya

dunia industri terhadap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu

konsumen pengguna lulusan .

Masalah tersebut diatas timbul dapat karena adanya kendala-kendala yang

dialami dalam proses kegiatan pembelajaran, diantaranya: materi atau bahan ajar

yang sangat terbatas keberadaannya diperpustakaan sekolah, aktifitas siswa yang

masih rendah dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, alat bantu mengajar yang

ada tidak maksimal untuk dipergunakan, kurang kemampuan mengaplikasikan

teori dan praktek kejuruan, strategi pembelajarannya yang digunakan kurang

tepat, media pembelajaran yang digunakan minim, dan kelemahan guru

menggunakan alat bantu pembelajaran untuk materi yang diajarkannya, keadaan

ini diketahui dari hasil wawancara terhadap 9 orang bapak / ibu guru yang

menngampu mata diklat produktif. Adanya data yang diperoleh dari waka

kurikulum dalam tiga tahun terakhir, hasil ujian Mata diklat produktif

kompetensi melakukan teknik dasar pekerjaan laboratorium disemester ganjil,

menunjukkan bahwa rata-rata nilainya kurang memuaskan karena yang diperoleh

dibawah standar ketuntasan belajar minimal ≥7,0 sesuai yang telah ditentukan

(22)

4

Studi pendahuluan dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 35

siswa, untuk mendapatkan informasi permasalahan yang dialami beberapa siswa

yang kurang mampu menguasai materi produtif kimia melakukan teknik dasar

pekerjaan laboratorium, dari data penyebaran angket yang diperoleh ternyata

hampir 76% menyatakan antara lain: (1) sulit mengenali jenis dan macam

peralatan laboratorium kimia, (2) sulit mengingat cara menggunakan peralatan

laboratorium kimia hanya dengan simulasi yang dilaksanakan guru dikelas atau

dilaboratorium, (3) adanya rasa jenuh siswa dengan pengulangan materi

disebabkan belum tuntas, sehingga membuat suasana kelas kurang

menyenangkan, dan (4) siswa memerlukan sarana media pembelajaran yang dapat

mempermudah mereka pada waktu melakukan kegiatan pembelajaran .

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah

dengan cara perbaikan proses pembelajaran. Berbagai konsep dan wawasan baru

tentang pembelajaran disekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai pendidik yang

menduduki posisi strategis dalam rangka pengembangan sumber daya manusia,

dituntut untuk terus mengikuti berkembangnya konsep-konsep baru dalam dunia

pembelajaran tersebut.

Kegiatan pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses komunikasi,

yaitu proses penyampaian pesan pembelajaran, dari sumber pesan melalui sarana

atau media tertentu kepada penerima pesan, yang dalam hal ini adalah siswa atau

sipebelajar. Penyampaian pesan ini dapat dilakukan dengan simbol-simbol atau

tanda-tanda komunikasi verbal ataupun non verbal, yang kemudian diterjemahkan

(23)

5

mungkin sesuai dengan yang dimaksud penyampai pesan atau sebaliknya. Bila

pesan yang dimaksud tidak sesuai pada penerima pesan berarti ada faktor-faktor

yang menyebabkannya, seperti adanya faktor psikologis yang menyangkut minat,

sikap, kepercayaan, inteligensi, maupun pengetahuan, ada juga dari faktor fisik

berupa kelelahan, keterbatasan daya alat indra, juga kesehatan dari penerima

pesan. Ada faktor lainnya yang berpengaruh yaitu faktor kultur seperti adat

istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan, dan nilai panutan. Adanya faktor

lingkungan juga mempengaruhi situasi maupun kondisi penerima pesan (Sadiman.

2012: 14)

Untuk mengatasi kemungkinan penyampaianan pesan (dalam kegiatan

pembelajaran) dapat tersampaikan sebagaimana yang diharapkan secara efektif,

maka sedapat mungkin dalam penyampaian pesan menggunakan media

pembelajaran. Dengan memanfaatkan sumber belajar berupa media pembelajaran,

diharapkan proses komunikasi dalam kegiatan pembelajaran dapat berlangsung

lebih efektif dan efisien (Munadi, 2012: 9-10)

Hasil-hasil teknologi yang terus berkembang dapat dimanfaatkan

mendorong usaha dalam pembaharuan pembelajaran. Hasil teknologi yang

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, mempunyai peranan penting dalam

proses pembelajaran untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih

efektif dan efisien. Pemanfaatan media pembelajaran dihubungkan dengan

apa–apa saja yang dapat dilakukan oleh media, yang tidak mungkin mampu

dilakukan oleh seorang guru, dengan adanya peranan media pembelajaran maka

kedudukan seorang guru bukan lagi satu-satunya sebagai sumber pembelajaran,

(24)

6

Ketersediaan media pembelajaran beserta pemanfaatannya masih menjadi

masalah yang sering ditemui dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Ketersediaan

media pembelajaran yang masih terbatas ini, membuat para guru mengajar

menggunakan media secara minimal. Banyak dijumpai disekolah bahwa media

yang sering digunakan berupa media cetak (diktat, modul, buku teks, handout,

surat kabar, majalah, brosur dan lainnya). Jika menggunakan alat bantu

pembelajaran maka yang sering digunakan papan tulis atau White board dan

kapur atau spidol. Ada media Audio dan Visual yang digunakan seperti kaset

audio, siaran Radio atau TV, Film atau Video, sedangkan untuk media elektronik

adalah komputer, internet yang masih belum dimanfaatkan secara intensif. Dalam

memanfaatkan media, yang sering dipakai adalah media cetak, karena mudah

untuk dicari. Kebanyakan media cetak sangat tergantung pada simbol verbalisme

(kata-kata) yang bersifat abstrak, hal ini menyulitkan siswa untuk memahami.

Media dan teknologi supaya penggunanya dapat memberikan kontribusi

yang sesuai diharapkan terhadap kualitas hasil belajar siswa, maka penggunaan

media dan teknologi di integrasikan dengan kegiatan belajar siswa-siswa.

Diketahui bahwa komputer sebagai alat elektronik yang termasuk kategori multi

media mampu melibatkan berbagai indera dan organ tubuh, seperti: telinga

(audio), mata (visual), dan tangan (kinetik) yang dengan libatannya dalam

pembelajaran memungkinkan informasi atau pesan yang disampaikannya mudah

dimengerti (Munadi, 2012: 148).

Keberadaan Komputer sangat membantu sekali dijadikan media

pembelajaran, karena menyediakan berbagai macam bentuk media yang

(25)

7

merangsang beberapa indera, yang diharapkan dapat mengaktifkan fungsi-fungsi

psikologis siswa meliputi fungsi kognitif, fungsi afektif maupun fungsi

psikomotorik. Mata diklat produktif kimia pada kompetensi melakukan teknik

dasar pekerjaan laboratorium adalah kelompok ilmu sains yang membutuhkan

data dan fakta secara nyata, artinya para siswa harus benar-benar dapat melihat

dengan jelas serta memahami materi yang diajarkan sehingga tercapai tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan disekolah

peneliti sebagai guru diketahui, untuk pembelajaran mata diklat produktif kimia

menggunakan guru menggunakan media cetak berupa buku teks, ada yang

menggunakan media Microsoft powerpoint, tetapi tulisanya sulit dibaca dan

jumlah katanya banyak, penggunaaa aplikasinya kurang bervariasi serta

backgroundnya yang kurang menarik serta kurang bervariasi.

Peneliti tertarik untuk membuat suatu pengembangan media dalam

pembelajaran dalam hal ini penggunaan media Microsoft powerpoint yang

dimasukkan dalam program Inspring Suite dalam bentuk flash. Media ini hanya

sedikit yang mempergunakannya sebagai media pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran pada kegiatan pembelajaran merupakan

salah satu upaya yang melibatkan siswa-siswa berperan dalam kegiatan

pembelajaran dalam menunjang ketercapaian kompetensi yang diinginkan secara

teori maupun praktek. Media Pembelajaran yang yang dihasilkan dalam bentuk

CD yang penggunaanya dengan alat komputer. Guru sebagai fasilitator

memanfaatkan media pembelajaran ini agar kualitas pembelajaran tercapai, serta

(26)

8

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diindentifikasi masalah

yang ada sebagai berikut: (1) materi pada mata diklat produktif kimia masih

banyak disajikan dalam bentuk media cetak berupa buku, modul sebagai sumber

utama bahan pembelajaran, (2) para siswa banyak mengalami kesulitan dalam

mempelajari mata diklat produktif kimia, ( 3) motivasi dan minat para siswa pada

menurun ketika mengalami kesulitan belajar, (4) guru mengajar masih dengan

methode klasikal, dimana kecepatan belajar dan belajar ditentukan oleh guru,

(5) masih sedikitnya media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran, adanya media pembelajaran dapat memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menumbuhkan kreatif dan lebih mandiri, dan (6) kurangnya media

pembelajaran berdasarkan karakteristik materi pembelajaran yang berbasis

komputer untuk mata diklat produktif kimia.

C. Pembatasan Masalah .

Masalah-masalah yang sudah terindentifikasi seperti yang diuraikan,

menunjukkan diperlukannya sebuah media pembelajaran berbasis komputer

dalam pembelajaran mata diklat produktif kimia sebagai salah satu upaya

mengatasi masalah-masalah yang disebutkan. Mengingat berbagai keterbatasan

yang dimiliki pada peneliti, baik dari segi kemampuan, waktu serta biaya maka

(27)

9

1. Materi pembelajaran yang dikembangkan hanya pada kompetensi dasar

menggunakan peralatan dasar laboratorium kimia. Materi kompetensi ini

adalah mengindentifikasi peralatan laboratorium, menggunakan peralatan

dasar laboratorium dasar sesuai petunjuk serta fungsi dari peralatan

laboratorium kimia.

2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media

pembelajaran yang aplikasinya dibuat didalam Compact Dick, yang dibuat

merupakan jenis tutorial, yaitu penyajian materi pembelajaran dalam bentuk

langkah demi langkah secara beruntun.

3. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di jurusan kimia SMK Negeri 3 Medan.

4. Uji coba produk dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan

siswa dan guru terhadap media pembelajaran mata diklat produktif kimia

berbasis komputer pada kompetensi melakukan teknik dasar pekerjaan

laboratorium kimia untuk kelas X SMK.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalahnya, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah mengembangkan media pembelajaran produtif kimia berbasis

komputer pada kompetensi melakukan teknik dasar pekerjaan laboratorium

kimia untuk kelas X SMK ?

2. Bagaimanakah tanggapan siswa dan guru terhadap media pembelajaran

produtif kimia berbasis komputer yang telah dikembangkan pada kompetensi

(28)

10

3. Apakah penggunaan media pembelajaran produktif kimia berbasis Komputer

yang telah dikembangkan efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian pengembangan ini yaitu :

1. Menghasilkan media pembelajaran produtif kimia berbasis komputer pada

kompetensi melakukan teknik dasar pekerjaan laboratorium kimia untuk kelas

X SMK yang layak digunakan, mudah dipelajari.

2. Mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap media pembelajaran produktif

kimia berbasis komputer yang telah dihasilkan.

3. Mengetahui efektivitas produk media pembelajaran terhadap hasil belajar.

F. Manfaat Penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis. Manfaat hasil penelitian secara teoritis, diharapkan

(1) dapat menambah khasanah pengetahuan dan ilmu pengetahuan khususnya

teori-teori yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar berupa media

pembelajaran Produktif Kimia, (2) dapat juga dijadikan bahan masukkan bagi

para guru dalam melakukan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien guna

meningkatkan kualitas belajar siswa, dan (3) sebagai rujukan penelitian lebih

mendalam tentang media pembelajaran produktif kimia.

Sedangkan manfaat penelitian secara praktis sebagai bahan pertimbangan

dan alternatif bagi guru dalam pemilihan media pembelajaran produktif kimia,

(29)

11

bahwa kegiatan pembelajaran akan lebih baik jika siswa dapat menggunakan

sebagian waktunya untuk kerja individu, maupun kelompok , berinteraksi dengan

(30)

112

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan , hasil dan pembahasan penelitian

pengembangan media pembelajaran yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1).Dengan melaksanakan tahapan- tahapan penelitian pengembangan Borg &

Gall, mulai dari penelitian pendahuluan, membuat desain Sofware, pemilihan

bahan pelajaran , perekaman, Audio, dan produksi Media. Media pembelajaran

yang dihasilkan harus melewati beberapa tahapan mulai dari (a) validasi oleh

ahli materi, (b) validasi oleh ahli desain pembelajaran, (c) validasi oleh ahli

rekayasa perangkat lunak, (c) uji coba perorangan, (d) uji coba kelompok

kecil, sampai dengan (e) uji lapangan kepada peserta didik, produk media

pembelajaran untuk mata pelajaran produktif kimia memiliki hasil sudah layak

menjadi produk akhir yang dapat disebarluaskan dan diimplementasikan

kepada para pengguna.

2).Perolehan terhadap penilaian yang rata-rata hampir semua tahapan, dimulai

pada validasi ahli materi total nilai rata-rata keseluruhan adalah 80,00% dalam

tabel skala lima, nilai tersebut dalam kategori sangat baik, pada validasi ahli

desain pembelajaran total nilai rata-rata keseluruhan adalah 83,27% dalam

tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori sangat baik. Sedangkan

validasi untuk ahli rekayasa perangkat lunak total nilai rata-rata keseluruhan

adalah 79,25% dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori baik,

(31)

113

sedangkan pada uji coba kelompok perorangan total nilai rata-rata keseluruhan

adalah 87,97% dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori sangat

baik, pada uji coba kelompok kecil total nilai rata-rata keseluruhan adalah

83,84% dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori sangat baik,

dan pada uji coba lapangan total nilai rata-rata keseluruhan adalah 88,08%

dalam tabel skala lima, nilai tersebut termasuk kategori sangat baik,

3) Untuk melihat efektifitas produk, dilakukan analisis terhadap hasil belajar

peserta didik. Berdasarkan analisis dari 30 peserta didik uji coba kelompok

besar hasil penggunaan media pembelajaran produktif kimia pada tes hasil

belajar peserta didik menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik yang

dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran produktif kimia nilai

rata-rata = 23,1, lebih tinggi dari tes hasil belajar peserta didik yang

dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran buku teks, yaitu

dengan nilai rata-rata = 19,1.

4) Berdasarkan data hasil efektifitas produk bahwa hasil belajar peserta didik

yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran produktif kimia

lebih efektif dari pada dengan hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan

dengan media pembelajaran buku teks, diketahui juga data hasil media

pembelajaran produktif kimia memiliki keefektifan sebesar 77% lebih tinggi

dari keefektifan media pembelajaran menggunakan media buku teks sebesar

(32)

114

5) Produk Media Pembelajaran layak digunakan, mudah dipelajari sehingga

menjadi salah satu bagian kegiatan pembelajaran untuk kompetensi teknik

dasar pekerjaan laboratorium SMK.

B. Implikasi

Upaya dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran dan hasil belajar

peserta didik pada mata pelajaran produktif kimia memberikan pengalaman

belajar yang bermakna, salah satu yang dilakukan melalui penggunaan media

pembelajaran produktif kimia yang telah dikemas dalam bentuk CD, kerjasama

yang baik dengan melibatkan guru sebagai tenaga edukatif, para siswa sebagai

pebelajar, jurusan sebagai fasilitator, serta tenaga kependidikan lainnya bila

dilaksanakan dengan baik akan dapat meningkatkan hasil belajar. Adapun

implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan media pembelajaran produktif kimia ini akan

mempermudah peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, dimana media

pembelajaran ini dilengkapi dengan teori-teori tentang keselamatan kerja,

mengenal dan fungsi alat-alat laboratorium sederhana beserta gambar-gambar

alat dan adanya video tutorial teknik menggunakan alat – alat yang nyata

sehingga mempermudah meningkatkan daya ingat dan daya penelaran peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran lebih terfokus

(33)

115

2. Media pembelajaran produktif kimia ini sangat memberikan sumbangan positif

dan praktis terutama dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru,

dimana media pembelajaran produktif kimia ini memberikan kemudahan dalam

menyelenggarakan pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas proses

pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian

media pembelajaran produktif kimia dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

guru dalam penyampaian materi pembelajaran dengan mempertimbangkan

dimana peserta didik memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran

sehingga akan meningkatkan hasil belajarnya pula.

3. Penerapan media pembelajaran produktif kimia ini memerlukan kesiapan para

siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar dengan media baru yang

dipergunakan secara mandiri maupun kelompok, sehingga peserta didik dapat

menyesuaikan kecepatannya untuk memahami materi pembelajaran, sehingga

peserta didik akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila

menerapkan media pembelajaran ini secara terencana dan maksimal pula.

4. Dengan menggunakan media pembelajaran produktif kimia peserta didik diberi

kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha dalam

memahami dan menerampilkan materi yang diberikan. Pada saat peserta didik

mengalami masalah materi ataupun dalam menerampilkan teknik

menggunakan alat, peserta didik dapat mengulang kembali sehingga benar-,

dan jelas dengan melihat tayangan video yang disajian dalam media

(34)

116

C. Saran

Berdasarkan hasil yang telah diuraikan pada simpulan serta implikasi hasil

penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media cetak,

maka disarankan agar dapat menambahkan media pemebelajaran ini sebagai

salah satu media pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran,

sehingga kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, menarik dan tidak

membosankan .

2. Media pembelajaran produktif kimia memerlukan adanya fasilitas yang

memadai untuk menggunakannya, sehingga para peserta didik dapat

melakukan kegiatan belajar bersama maupun mandiri yang mana akan lebih

efisien dalam menggunakan waktu belajar dan memiliki waktu yang cukup

panjang untuk memahami materinya.

3. Kepada Guru agar kiranya memberi motivasi kepada peserta didik untuk dapat

belajar dengan menggunakan media pembelajaran, karena peserta didik akan

mendapatkan informasi yang mereka inginkan sesuai kemampuan

masing-masing melalui media pembelajaran ini dan peserta didik juga tidak tergantung

terhadap kehadiran guru dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya.

4. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak

beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol, maka masih perlu kiranya

(35)

117

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Asyhar, Rayandra dkk, (2012). Kreatif mengembangkan Media Pembelajaran . Jakarta Referensi.

Budiningsih. C.Asri (2005) Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Borg,W R & Gall,M D (1983). Educational Research, an Introduction . New York & London : Logman Inc

Darmawan, Deni. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dick, W & Carey,L (2005). The Systematic Design Of Instructional (6 th ed). New York: Omegatype Typography, Inc.

Franata, Reza (2012 ) : Pengembangan Media Ajar Interaktif Biologi Berbasis komputer Pada Materi Monera untuk Kelas X SMA/MA.Tesis Unimed: Program Pascasarjana universitas Negeri Medan.

Fathoni,Toto dkk (2011) Komponen-Konponen Pembelajaran , Kurikulum &

Pembelajaran . Jakarta . RajaGrafindo.

Fraenkel & Wallen (1990). How to design and evaluate research in education. New York: McGraw-Hill, Inc.

Gagne, R.M ( 1985). The Condition Of Learning, Third Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Gilkey, Richard dkk. (1976). Satuan Tugas Defenisi Dan terminology AECT. Jakarta. Rajawali

Goeroendeso.( 2009). Computer sebagai Media pembelajaran

http://goeroendeso.files.wordpress.com/2009/03/7-media-komputer.pdf/ diakses tanggal 8 Oktober 2013

Halamik, Oemar , (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Herliani, An an (2011). Memahami Dan Menerapkan Teknik Dasar Pekerjaan

Laboratorium Kima ,Cianjur: Departemen Agro Industri Dan Teknik Kimia

Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pertanian.

Jonhson (2012): Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Matematika. Tesis Unimed. Program Pascasarjana universitas Negeri Medan.

(36)

118

Kustandi, Cecep dkk (2011). Media Pembelajaran manual dan digital. Bogor. Ghalia Indonesia.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (2012), KTSP, Program Keahlian Kimia

Industri.SMK.N.3 Medan :Kemendiknas.Derektorat Jendral Pendidikan

dasar dan Menengah. Derektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Mayer,Richard E, (2009). Multimedia Learning Prinsip-Prinsip Dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Miarso, Yusufhadi, (2011). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Miswadi, Siti Sundari, dkk (2008): Peningkatan hasil belajar kimia melalui pembelajaran Berbantuan Komputer dengan Media Chemo - Edutainment pada siswa Kelas XI SMAN 11 Semarang. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 182-189 / diakses Minggu 14/07/2013

Munadi,Yudi (2012), Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada (GP) Press

Permen Pendidikan Nasional No. 75 Tahun 2009

Pidarta, Made (2009). Landasan Kependidikan. Jakarta. Rineka Cipta

Rahayu, Endang Sadbudhy, dkk (2010),Pembelajaran Masa Kini,Jakarta : Business Centre SMKN 7 Jakarta

Riyanto,H Yatim (2009). Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta. Kencana

Rusman (2013). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sadiman, Arif s.dkk. (2012). Media Pendidikan, Pengertian,Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta. RajaGrafindo Persada.

Sadiman, Arif Sukardi, (1989). Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Seels, Barbara B dkk, (1994). Teknologi Pembelajaran, Definisi dan

Kawasannya. Jakarta: Percetakan Universitas Negeri Jakarta.

Setyosari, Punaji. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(37)

119

Smaldino, Sharon E, dkk ( 2012). Instructional Technology & Media For

Learning.Pearson Education. Inc.

Sodikin, dkk (2009). Jurnal Penyesuaian Dengan Modus Pembelajaran Untuk Siswa SMK Negeri 1 Kendal Kel;as X tahun ajaran 2008-2009 . Jurnal

Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2, 2009./ diakses Selasa 16/07/2013.

Sudria, Ida Bagus Nyoman,dkk (2011: 34-35). Pengaruh Pembelajaran Interaktif laju Reaksi Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 2 Singaraja. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran , Jilid 44, Nomor 1-3, April 2011, hal 25-33/ diakses Minggu 14/07/2013

Suparman, Atwi. (2001), Desain Instruksional, Jakarta: Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan Dan Pengembangan Aktrivitas Instruksional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Bandung: Tarsito.

Sugiyono, (2013), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R & D Bandung: Alfabeta

Susanna dkk (2013): Pengembangan Multimedia Dalam Pembelajaran Bahasa Mandarin Untuk Kecakapan Menulis KosaKata Dim kelas X SMA.Santu Petrus Pontianak. Jurnal. Untan. ac.id Vol 2 , No 8, 2013 hal 2882-2945 / diakses Rabu 28-08-2013

Surjono, Herman Dwi (1995): Pengembangan Computer-Assisted Instruction (CAI) Untuk pelajaran Elektronika. Jurnal Kependidikan No. 2 (XXV): 95-106/diakses Rabu,4-9-2013

Susilana,Rudi dkk (2009): Media Pembelajaran.Bandung. Wacana Prima.

Trianto. (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Ulpah, Maria (2007): Penggunaan Komputer Sebagai Media pembelajaran Di perguruan Tinggi. Jurnal Pemikiran Kreatif Pendidikan.Vol. 12 No. 1 .Jan-April 2007 57-65 / diakses Senin, 7 Oktober 2013

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Uno, Hamzah B (2006): Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Wiyono, ketang dkk ( 2011): Pengembangan Model Multimedia Interaktif Adaptif Pendahuluan Fisika Zat Padat (Mia-Piza) pada Mahasiswa diLPTK Negeri

Palembang. http://www.google.com/pengembangan+media+interakti/

Gambar

Tabel  27  Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa
Tabel  48 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap
Gambar    1 Diagram pengembangan  Model Dick & Carey  ................    35
tabel skala lima, nilai tersebut dalam kategori sangat baik, pada validasi ahli

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN MENDONG (Fimbristylis globulosa) TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI MENDONG DI KECAMATAN MANONJAYA KABUPATEN TASIKMALAYA..

Kurun waktu yang dipilih oleh penulis dalam kajian ini adalah tahun 1957- 1982 merupakan tahun dimana Mochtar Kusumaatmadja memulai perannya dalam memperjuangkan

Jika Project Explorer tidak terlihat atau tidak muncul, Anda dapat menggunakan menu View dan pilih project explorer untuk menampilkannya (Anda juga dapat menggunakan Ctrl+Alt+R

Ada hubungan antara pengalaman yang menyebabkan mahasiswa lebih bersemangat mengikuti PKK, penilaian mahasiswa mengenai jumlah manekin PKK, penilaian mahasiswa

a) Enzim alkalase terimobilisasi efektif dalam menghidrolisis protein biji melinjo, ditandai dengan DH lebih dari 30% pada dua kali penggunaan. b) Protein hidrolisat biji

a. Untuk mengatasi jenis-jenis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal- soal matematika pada pokok bahasan Garis Singgung Lingkaran di kelas VIII MTs. Islamiyah

Peserta dihadiri oleh direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi dan/atau penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang nama penerima

bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Tim Promosi dan Mutasi Mahkamah Agung RI tanggal 3 Februari 2012, antaru lain tentang pemindahan/pengangkatan Hakim Pengadilan