Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1210
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI SDN 021 INHU RIAU
Muhammad Munir
Prodi Pendidikan Profesi Guru,IAIN Palangka Raya E-Mail: mm7858711@gmail.com
ABSTRAK
Hasil belajar siswa pada materi Mengenal Nama Nama Allah SWT di kelas V SD Negeri 021 Berapit Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu masih rendah, hal ini dksebabkan karena aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang maksimal. Penerapan model pembelajaran Cooperative Learning memberikan peningktan yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Pelaksanaan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning dapat terlaksana sesuai harapan. Pada Siklus I pelaksanaan pembelajaran oleh Guru 79,16 (cukup) dan Siswa 75 (siswa) yang terdapat beberapa kekurangan yang diperbaiki pada Siklus selanjutnya Pada Siklus II pelaksanaan pembelajaran sudah meningkat pelaksanaanya oleh Guru 87,50 (baik) dan Siswa 83,33 (baik) yang berarti sudah mencapai indikatorkeberhasilan.
Penerapan model pembelajaran Cooperative Learning dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat diketahui dari data hasil belajar pada Pra Siklus (kondisi awal) yang mencapai KKM 70 hanya 5 Siswa atau 35,71% kemudian meningkat di Siklus I menjadi 9 Siswa atau 64,29% tetapi belum mencapai indikator keberhasilan secara klasikal 90%. Setelah Siklus II barulah indikator keberhasil secara klasikal tercapai dengan hasil belajar 13 Siswa atau 92,86%
mencapai KKM.
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1211
Kata Kunci : Cooperative Learning, PAI kualitatif.
PENDAHULUAN
Syarat kemajuan suatu bangsa ialah sumber daya manusianya berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut ialah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan, kemampuan serta pengetahuan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki setiap orang untuk hidup di zaman sekarang ini.
Selain penting bagi setiap orang, pendidikan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi maju atau berkembangnya suatu Negara. Pendidikan yang berhasil dalam suatu Negara akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas pula. Tilaar (1999:28), menyebutkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses menumbuh kembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya, dalam tata kehidupan yang berdimensi lokal, nasional, dan global. Dalam Undang- Undang Sisdiknas dikatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, pemerintah telah melakukan banyak upaya,
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1212
salah satunya peningkatkan mutu pendidikan, yang didalamnya termasuk mengembangkan model pembelajaran.
Proses pendidikan tidak akan bisa dipisahkan dari yang namanya sekolah, karena dari sekolah siswa atau peserta didik memperoleh pendidikan. Dalam pendidikan di sekolah, terutama sekolah dasar, tentunya tidak mudah untuk mencapai semua tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Banyak hambatan yang dilalui, salah satu faktor penghambat yaitu kesulitan siswa dalam memahami sebuah materi. Kesulitan tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal yang salah satunya adalah kurangnya minat siswa pada materi pembelajaran yang diajarkan ataupun juga model yang digunakan guru
dalam belajar mengajar membuat siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pembelajaran yang ada di sekolah dasar menyangkut banyak sekali materi dan juga mata pelajaran. Salah satu muatan mata pelajaran yang terdapat di sekolah dasar adalah Pendidikan Agama Islam (PAI). Pendidikan Agama merupakan proses penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia dengan selalu memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat dan alam sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya (Ali, 1995:139).
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1213
Penggunaan model pembelajaran yang tidak lagi berpusat pada guru diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif lagi dalam mengikuti pelajaran. Selain dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif perlu pula dilakukan pengembangan media pembelajaran agar untuk lebih meningkatkan kemampuan berfikir siswa serta mempermudah pemahaman konsep pada siswa.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media dapat pula membantu guru dalam menyampaikan materi palajaran. Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PAI Materi Mengenal Nama Nama Allah SWT Siswa/I Kelas V SD Negeri 021 Berapit
METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian
Dengan menggunakan Metode penelitian Cooperative Learning hasil belajar siswa dapat meningkat
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Dalam Penilitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah siswa/i kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Berapit Tahun Pelajaran 2022/2023 yang berjumlah 20 (Dua puluh ) orang.
2. Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar Mengenal Nama Nama Allah SWT Pada
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1214
Mata Pelajaran PAI Siswa/i kelas V Sekolah Dasar Negeri 021 Berapit.
secara visual tahapan PTK adalah sebagai berikut:
Gambar Tahap-tahap PTK
Penelitian ini sedikitnya dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus.
Setiap siklus terdiri dari 4 langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1215 1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengitegrasikan model pembelajaran Cooperative Learning, membuat lembar kerja siswa (LKS/LKPD) dan menyusun instrument penelitian.
2. Pelaksanaan(Tindakan)
Pada tahap ini melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning . Dalam pembelajaran akan ditempuh seperti pembelajaran pada umumnya yaitu terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup yang pelaksanaan disesuaikan dengan RPP yang telah dibuat.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan sendiri oleh peneliti. Pengamatan dilakukan dengan berpedoman lembar pengamatan yang telah dibuat. Objek pengamatan ada 2 hal yaitu guru dan siswa. Pengamat mengamati langkah-langkah proses pembelajaran yang dilakukan guru. Selain itu juga mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi dengan cara menginventarisir kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk diperbaiki oleh guru pada siklus berikutnya.
C. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1216 1. Analisa Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam PTK ini adalah Analisis kualitatif deskriptif yaitu analisis yang menekankan pada pembahasan data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik dan tidak menyimpulkan hasil penelitian.
Analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar Mengenal Nama Nama Allah SWT pada mata pelajaran PAI . Analisis ini meliputi nilai rata- rata dari nilai ulangan harian siswa,nilai tugas dan PR,nilai maksimum, nilai minimum, dan skor ideal. Selain itu, analisis kualitatif deskiptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan respon siswa selama pembelajarn. Hasil belajar peserta didik akan dikonversi nilai absolut skala lima yaitu :
Tabel 3.1 Konversi Nilai Peserta Didik
Interval Kualifikasi
0 -39,9 Sangat Kurang
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1217
40 – 54,9 Kurang
55-69,9 Cukup
70-84,5 Baik
85-100 Sangat Baik
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitan
Penelitian ini di fokuskan pada proses pembelajaran berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif yang di peroleh dari observasi terhadap pembelajaran dan hasil Evaluasi pada tiap siklus, untuk kemudian di jadikan refleksi dalam menentukan tindakan yang tepat untuk mengarah pada perbaikan dalam pembelajaran di kelas. Dari hasil refleksi kemudian dilakukan tindakan pembelajaran dengan teknik Cooperative Learning pembelajaran ini terdiri dari 2 siklus tindakan, dimana tiap siklus diadakan refleksi sebagai bahan masukan bagi pelaksanaan tindaka selanjutnya.
1. Pra siklus (Kondisi Awal ) a. Pelaksanaan Pembelajaran
Sebelum penelitian ini dilakukan penulis melakukan observasi awal terhadap proses dan hasil pembelajaran Mengenal Nsma Nama Allah SWT pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas V SD Negeri 021 Berapit. Pembelajaran
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1218
dilakukan dengan motode ceramah dan Tanya jawab serta jarang menggunakan media pembelajaran.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil belajar Pendidikan Agama Islam di kelas V pada kondisi awal atau pra siklus ini dapat diketahui dari hasil belajar pada nilai ulangan harian pada materi sebelumnya yang masih rendah. Dari hasil ulangan diketahui siswa yang mencapai KKM hanya 7 orang 42,86 % sedangkan yang tidak tuntas adalah 12 orang 57,14 %
2. Siklus I
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian ini dilakukan penulis melakukan observasi awal terhadap proses dan hasil pembelajaran Mengenal Nama Nama Allh SWT pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas V SD Negeri 021 Berapit. Pembelajaran dilakukan dengan motode ceramah dan Tanya jawab dan diskusi serta menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning.
Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil belajar Pendidikan Agama Islam di kelas V pada kondisi siklus I ini dapat diketahui dari hasil belajar pada analisa hasil belajar ulangan
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1219
pada materi sebelumnya yang masih rendah seperti dalam tabel berikut ini :
Tebel 1
Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai Ketuntasan
Tunta Ket s
Belu m
1 Adjie Wiratama 75 V Tunt
as
2 Ahmad Rizky Ananda 50 V Belum Tuntas
3 Ahmad Wildan Firdaus 65 V Belum Tuntas
4 Asifa Salwa Salsabila 80 V Tuntas
5 Danica Natasya 60 V Belum Tuntas
6 Duwi Andika 87 V Tuntas
7 Ghialifah Vezi Alfiah 75 V Tuntas
8 Habib Aal Maulana Lubis
65 V Belum Tuntas
9 Indah Lestari 50 V Belum Tuntas
10 Jaka Prastiawan 88 V Tuntas
11 Khairunisa 50 V Belum Tuntas
12 Khoirul Azam 60 V Belum Tuntas
13 Lentin Amalia 60 V Belum Tuntas
14 Muhammad Andito 75 V Tuntas
15 Rafa Affan Akbar 70 V Tuntas
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1220
16 Rhayhan Revano 73 V Tuntas 17 Rifki Ardian Saputra 65 V Belim Tuntas
18
Ulfa Nur Hasanah 80 V Tuntas
19 Zyva Ashilah. L 87 V Tuntas
Jumlah
10 9
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil
Belajar Siklus I
N o
Kualifikas i
Interva l Nilai
Jumlah Persentas e
Ket e ran g an
1 0 – 59 Sanga
t Kuran g
3 21,43 %
2 60 – 69 Kurang 5 35,71 %
3 70 – 79 Cukup 3 21,43 %
4 80 – 89 Baik 3 21.43 %
5 90 – 100 Sangat Baik
0 0
Jumlah Belum Tuntas 8 57,14 %
Jumlah Tuntas 6 42,86%
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1221
KETUNTASAN HASIL BELAJAR
tuntas tidak tuntas
Total 14 100%
Grafik 1
Hasil Belajar Kondisi Siklus I
10
Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa kondisi awal hasil belajar Mengenal Nama Nama Allah SWT pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SDN 021 Berapit Tahun Pelajaran 2022/2023 yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) masih rendah yakni 10 Orang (42,86%).
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1222
Penerapan Model Pembelajaran
88 86 84 82
87.5
Guru
83.33 Siswa
Guru Siswa
1. Siklus II
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Kualitas penerapan model pembelajaran Cooperative learning pada Siklus II dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut :
Ta bel 6
Penerapan Tindakan Siklus II
No Tahapa
n
Skor Penerapan
Guru Sisw
a
1 Stimulasi 3 3
2 Identifikasi Masalah 4 4
3 Pengumpulan Data 3 3
4 Pemerosesan Data 3 3
5 Pembuktian 4 3
6 Kesimpulan 4 4
Total Skor 21 20
Nilai Skor (Total/Skor max) x
100
87,50 83,33
Gr
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1223 afik 4 Penerapan Tindakan Siklus II
Setelah diketahui nilai penerapan model pembelajaran maka perlu dikatahui katagorinya dengan tabel berikut ini :
Nilai Kategori
0 - 69 Kurang
70 - 79 Cukup
80 - 89 Baik
90 - 100 Sangat Baik
Berdasarkan tabel dan grafik diatas maka diketahui nilai penerapan model pembelajaran Cooperative learning oleh guru 87,5 yang tergolong baik, sedangkan penerapan oleh siswa 83,33 juga tergolong baik yang berarti sudah mencapai indikator keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan kategori baik.
. Hasil Belajar
Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II penerapan model pembelajaran Problem Based Learning maka setelah dilakukan penilaian dengan teknis tes maka didapatkan
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1224
hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas V sebagai berikut :
Tebel 1
Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai Ketuntasan
Ket KK
M 70 Tunta
s
Belu m
1 Adjie Wiratama 75 V tunta
s
2 Ahmad Rizky Ananda 78 V Tuntas
3 Ahmad Wildan Firdaus 80 V Tuntas
4 Asifa Salwa Salsabila 87 V Tuntas
5 Danica Natasya 85 V Tuntas
6 Duwi Andika 87 V Tuntas
7 Ghialifah Vezi Alfiah 77 V Tuntas
8 Habib Aal Maulana Lubis
78 V Tuntas
9 Indah Lestari 79 V Tuntas
10 Jaka Prastiawan 90 V Tuntas
11 Khairunisa 78 V Tuntas
12 Khoirul Azam 83 V Tuntas
13 Lentin Amalia 87 V Tuntas
14 Muhammad Andito 75 V Tuntas
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1225
15 Rafa Affan Akbar 80 V Tuntas
16 Rhayhan Revano 83 V Tuntas
17 Rifki Ardian Saputra 79 V Tuntas
18
Ulfa Nur Hasanah 94 V Tuntas
19 Zyva Ashilah. L 98 V Tuntas
Jumlah
10 9
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil
Belajar Siklus I
N o
Kualifikas i
Interva l Nilai
Jumlah Persentas e
Ket e ran g an
1 0 – 59 Sanga
t Kuran g
3 21,43 %
2 60 – 69 Kurang 5 35,71 %
3 70 – 79 Cukup 3 21,43 %
4 80 – 89 Baik 3 21.43 %
5 90 – 100 Sangat Baik
0 0
Jumlah Belum Tuntas 8 57,14 %
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1226
Jumlah Tuntas 6 42,86%
Total 14 100%
Tabel 8
Rekapitulasi Hasil Belaja Siklus II
No Kualifikasi Interval Nilai Jumlah Persentas e
Keteranga n
1 0 – 59 Sangat Kurang 0 0
2 60 – 69 Kurang 1 7,14%
3 70 – 79 Cukup 8 57,14%
4 80 – 89 Baik 2 14,29%
5 90 – 100 Sangat Baik 2 14,29%
Jumlah Belum Tuntas 1 7,14%
Jumlah Tuntas 13 92,86%
Total 14 100%
Grafik 5
Hasil Belajar Siklus II
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1227
Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa di siklus II dengan perbaiakan tindakan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning hasil belajar Materi Mengenal Nama Nama Allah SWT pada siswa kelas V SDN 021 Berapit Tahun Pelajaran 2022/2023 yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sudah meningkat yakni 18 Orang (92,86%) berarti sudah mencapai indikator keberhasilan klasikal 90 %
Berdasarkan pada table diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal tidak terdapat skor artinya peneliti melakukan pengamatan pada tindakan penerapan model pembelajaran yang digunakan guru pada siklus I dan II. Pada Siklus I pada variable
18
1 0
2 4 6 8 10 12 14
Ketuntasan Hasil Belajar
Tuntas Tidak Tuntas
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1228
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning didapati nilai pelaksanaan oleh Guru 79,16 (cukup) dan Siswa 75 (siswa) yang belum mencapai indicator keberhasilan minimal 80 (baik). Kemudian pada Siklus II pelaksanaan pembelajaran oleh Guru 87,50 (baik) dan Siswa 83,33 (baik) yang berarti mengalami peningkatan dan telah bahkan melampaui indikator keberhasil.
Pada variable hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada Prasiklus (kondisi awal) didapatkan dari dokumentasi nilai hasil ulangan sebelumnya yang mencapai KKM hanya 5 Siswa atau 35,71% yang terbilang rendah.
Setelah dilakukan tindakan dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Learning maka dilakukan penilaian dengan tes maka didapati hasilnya pada Siklus I terdapat Siswa yang mencapai KKM 9 Siswa atau 64,29%
yang mengalami peningkatan tetapi belum mencapai Indikator keberhasilan Klasikal 90%. Selanjutnya tes hasil belajar Siklus II juga mengalami peningkat Siswa yang mencapai KKM 13 Siswa atau 92,86% yang berarti telah mencapai indikator keberhasilan.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di berikan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1229
1. Penerapan metode Cooperative Learning dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik dalam memahami dan menganalisa sebuah materi ajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
2. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode Cooperative Learning dapat meningkatkan keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran Nama- nama Allah SWT. Hal ini didasarkan pada catatan keberhasilan siswa yang menunjukkan persentase siswa 42,86% pada siklus I, meningkat menjadi 85,71% pada siklus II.
3. Peningkatan kemampuan memahami Nama-nama Allah SWT menggunakan metode Cooperative Learning dapat dicapai dengan baik sesuai perencanaan yang sudah disusun sebelumnya. Keberhasilan peningkatan ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I sebesar 42,86%, meningkat menjadi 85,71% serta standar ketuntasan mengajar sebesar 75 telah tercapai 80% pada siklus terakhir atau siklus II.
.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian perbaikan pembelajaran ini, saran dan tindak lanjut dari penulis adalah:
a. Guru-guru di tingkat sekolah dasar perlu mencoba menerapkan metode Cooperative Learning dalam pembelajaran untuk meningkatkan
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1230
kemampuan memahami materi Nama-nama Allah berdasarkan hasil penelitian ini.
b. Guru sebaiknya lebih kreatif mencari teknik serta metode pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan mengukur satuan berat siswa, tentunya melalui penelitian perbaikan pembelajaran yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M, D. 2010. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dradjat, Zakiyah. dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. (Jakarta : Bumi Aksara. 2008. Cet. Ke-4)
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam:Di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2005)
Muhaimin. 2014. Renungan Keagamaan dan Zikir Kontekstual (Suplemen Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Perguruan Tinggi). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ramayulis, 2005, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
Kalam Mulia. Roestiyah NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1231
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning (Teori, Riset, Praktik).
Bandung: Nusa Media
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:
1232