• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada akhir tahun 2019 – 2022 mengalami banyak permasalahan ekonomi, salah satu faktor besar penyebab dari permasalahan ekonomi tersebut adalah pandemi covid-19 atau wabah virus corona. Wabah virus corona mengakibatkan banyak kerugian terhadap dunia usaha yang memicu terjadinya pemutusan hubungan kerja yang meningkatkan persaingan tenaga kerja, dampak lain yang timbul yaitu banyaknya pengangguran. Dikarenakan banyaknya pengangguran, pemerintah dan masyarakat harus menemukan solusi agar dapat menjaga stabilitas pergerakan ekonomi yang ada pada saat wabah corona, salah satu usaha pemerintah dan masyarakat yaitu membuka Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Tingginya jumlah penduduk miskin dan angka pengangguran yang ada di Indonesia, serta minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia, maka hal tersebut membuat banyak orang memutuskan untuk mendirikan UMKM (Usaha Mikro Kecil menengah). UMKM mempunyai peran penting dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena dapat menyerap tenaga kerja sehingga jumlah pengangguran yang ada dapat dikurangi. Selain itu dengan adanya UMKM maka dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Apalagi saat ini persaingan UMKM semakin ketat dengan dibentuknya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Jadi persaingan UMKM saat ini tidak hanya di Indonesia saja, tetapi juga antar negara di kawasan ASEAN.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau disingkat dengan UMKM merupakan basis ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu sangat penting perannya dalam pembangunan ekonomi nasional karena memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat,

(2)

mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas Negara. Pemberdayaan UMKM menjadi pilihan strategis untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah, dalam rangka mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan melalui peningkatan kapasitas usaha dan keterampilan pengelolaan usaha.

Laporan keuangan adalah informasi tradisional yang dihasilkan dari proses akuntansi yang digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan. Harus ada standar dalam penyusunannya agar laporan keuangannya mudah dipahami. Kesadaran akan pentingnya pengungkapan keuangan bagi pelaku UMKM saat ini masih terbatas, mengingat pelaku UMKM belum mengetahuinya dan belum dapat menilai manfaatnya. Kebanyakan masih takut uang ketika pemerintah tahu mereka akan dikenakan pajak. Bahkan, UMKM dapat dikenakan pembatasan pajak jika tidak layak secara ekonomi. Manfaat pelaporan keuangan tahunan jauh lebih besar. Transaksi bisnis mereka akan didokumentasikan dengan baik, sehingga lebih mudah untuk mengevaluasi bisnis. Konsep ini tentunya harus diperluas ke pelaku UMKM agar bisa mengelola usahanya secara profesional. Manajemen profesional mendorong efisiensi dan efektivitas, memastikan bahwa aktivitas mereka dicatat dengan benar dalam laporan keuangan dan bahwa akses ke modal tetap menjadi alat tawar-menawar.

Untuk membantu UMKM memenuhi persyaratan pelaporan keuangannya, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (DSAKIAI) menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Non Publik yang Bertanggung Jawab (SAKETAP) pada tahun 2009;. Namun, pertumbuhan, dan sumber daya manusia yang rendah, membutuhkan standar akuntansi yang sederhana. SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan standar akuntansi yang sederhana dibandingkan dengan SAK ETAP yang secara umum mengatur transaksi yang dilakukan oleh EMKM. Karena pengukuran didasarkan murni pada penggunaan biaya historis, EMKM hanya mencatat aset dan liabilitas dalam biaya perolehan.

(3)

Adanya SAKEMKM diharapkan dapat membantu UMKM menyusun laporan keuangan secara lengkap sehingga memudahkan UMKM mengakses dana dari berbagai bank. IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) mengimplementasikan SAK EMKM pada 1 Januari 2018. Walaupun SAK EMKM relatif sederhana, penyajian laporan keuangan dapat memberikan informasi yang kuat.

Sebagian besar UMKM tidak menyimpan catatan dan laporan keuangan transaksi bisnisnya secara teratur dan akurat. Hal ini menghambat pelaku UMKM untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja keuangannya secara efektif dan efisien, sehingga beberapa keputusan keuangan tidak didasarkan pada informasi yang akurat. Mengukur kinerja usaha, pertumbuhan usaha, laba, pendapatan, aset, modal dan kapasitas usaha yang merupakan data penting dalam perencanaan, evaluasi dan perumusan strategi usaha tidak lengkap, transparan dan rutin, sehingga tidak mungkin mengembangkan praktik UMKM. Kondisi ini juga terjadi pada UMKM di Kecamatan Bayung Lencir. Sementara beberapa praktisi UMKM tidak menyusun laporan keuangan sesuai dengan undang-undang yang berlaku, kegiatan bisnis ini hanya untuk perorangan, karena bisnisnya dimiliki secara pribadi. Selain itu, terdapat kekurangan sumber daya manusia atau staf yang memiliki pemahaman dan keahlian dalam menyusun laporan keuangan yang sehat.

Banyak pelaku UMKM yang telah menyusun laporan keuangan secara berkala, dan memverifikasinya sesuai aturan akuntansi dengan berbagai alasan, kegiatan bisnis jangka panjang meliputi aset perusahaan, pelanggan, wilayah pemasaran, perubahan aset yang cukup besar, dan laporan keuangan menurut SAK Karyawan atau SDM yang ahli tentang bagaimana mempersiapkannya.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sholihin, Mukhzarudfa dan Tiswiyanti (2020) dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Dan Menengah (SAK EMKM) Di Kota Jambi (Studi Kasus Pada UMKM Batik Di Seberang Kota Jambi). Perbedaan dengan

(4)

penelitian sebelumnya adalah penambahan variabel informasi. Laporan adalah informasi yang dihasilkan dalam rangka pengambilan keputusan tentang kelayakan laporan. Data juga dapat diartikan sebagai kumpulan informasi dimana informasi tersebut diolah menjadi informasi, sehingga lebih bermanfaat dan dapat dijadikan pengetahuan oleh siapa saja yang membutuhkannya dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah faktor-faktor seperti jenjang pendidikan, umur usaha, ukuran usaha, informasi dan sosialisasi, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap implementasi SAK EMKM di Kecamatan Bayung Lencir. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pemilik UMKM di Kecamatan Bayung Lencir dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM dan akan pentingnya menerapkan laporan keuangan sesuai SAK EMKM untuk mengembangkan usahanya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Sak Emkm Terhadap Laporan Keuangan Umkm” (Studi Kasus Pada UMKM di Kecamatan Bayung Lencir)

1.2.Rumusan Masalah

1. Apakah jenjang pendidikan, umur usaha, ukuran usaha, informasi dan sosialisasi, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh secara simultan pada implementasi SAK EMKM?

2. Apakah jenjang pendidikan berpengaruh terhadap implementasi SAK EMKM?

3. Apakah umur usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK EMKM?

4. Apakah ukuran usaha berpengaruh terhadap implementasi SAK EMKM?

5. Apakah informasi dan sosialisasi berpengaruh terhadap implementasi SAK EMKM?

(5)

6. Apakah Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap implementasi SAK EMKM?

1.3.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh jenjang pendidikan, informasi dan sosialisasi, umur usaha, ukuran usaha dan Pemanfaatan Teknologi Informasi secara simultan pada implementasi SAK EMKM.

2. Untuk mengetahui pengaruh jenjang pendidikan terhadap implementasi SAK EMKM.

3. Untuk mengetahui pengaruh umur usaha berdiri terhadap implementasi SAK EMKM?

4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran usaha terhadap implementasi SAK EMKM.

5. Untuk mengetahui pengaruh informasi dan sosialisasi terhadap implementasi SAK EMKM.

6. Untuk mengetahui pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap implementasi SAK EMKM.

1.4.Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain kepada berbagai pihak.

1.4.1. Manfaat Teoritis

Untuk tujuan pendidikan dan edukatif, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman terkait pelaporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.

1.4.2. Manfaat Praktis

Diharapkan bagi UMKM hasil ini dapat membantu sebagai ide atau masukan untuk memahami manfaat penyusunan akuntansi pada UMKM, dan para pelaku UMKM di SAKEMKM untuk menyusun laporan keuangan sehingga dapat dengan mudah memahami pentingnya pembukuan untuk pengembangan usaha berdasarkan SAK EMKM.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, umur simpan fish snack dengan metode kadar air kritis melalui pendekatan kurva sorpsi isotermis berkisar 2,9-4,3 bulan untuk snack TF

GESCHEHNISSE ein Müller hatte drei Söhne nach dem Tod wurde die Erbe verteilt der älteste bekommt eine Mühle, der zweite, einen Esel und der dritte einen Kater der dritte Sohn

Di antara hal-hal yang termasuk penting diperhatikan dalam ayat di atas adalah sebelum harta diserahkan kepada pemiliknya untuk dikelola sendiri, hendaklah terlebih dahulu

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa berdasarkan sifat fisik ekstrak etanol daun kembang bulan dapat diformulasi dalam bentuk gel pembersih

Arsitek Irawan Maryono terpilih sebagai Ketua DKI Jakarta.. 23

Thermistor untuk ac mobil biasa juga di sebut dengan thermistor cooler, pada system ac mobil thermistor cooler ini yang berperan untuk meraba suhu di dalam

histopatologi gaster mencit Balb/c berupa kerusakan epitel mukosa yang meningkat pula antara kelompok yang diberi arsen trioksida peroral dengan yang tidak sebagai kontrol2. Kata

Tanpa dukungan dari caregiver, pasien sulit untuk mempertahankan diri dalam menjalani penyakit yang diderita, dengan kata lain keberadaan seorang caregiver penting bagi