vi
KINERJA OPERASI KERETA BARAYA GEULIS RUTE
BANDUNG-CICALENGKA
Dewi Rosyani NRP: 0821049
Pembimbing: Dr. Budi Hartanto S., Ir., M.Sc
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
ABSTRAK
Di daerah operasi 2 Bandung, terdapat angkutan kereta api penumpang kelas bisnis lokal (jarak pendek) dengan rute Bandung-Cicalengka kereta api tersebut yaitu kereta api Baraya Geulis tetapi saat ini kondisi penumpang kereta api Baraya Geulis lintas Bandung-Cicalengka sudah melebihi kapasitas angkut. Rupanya hal ini berpengaruh terhadap keamanan, kenyamanan dan keselamatan penumpang.
Survei dilaksanakan di stasiun Bandung pada pukul 13.40 – 18.53 WIB sesuai dengan jadwal operasi kereta api Baraya Geulis selama satu minggu. kinerja operasi yang dianalisi meliputi kecepatan operasi, ketepatan waktu, faktor muat, waktu antara dan kenyamanan didalam kereta, dimana kenyamanan didalam kereta api dilakukan dengan survei kelengkapan sarana kereta api dan survei quesioner kepada penumpang kereta api Baraya Geulis
Hasil yang didapat selama survei lalu diolah dengan menggunakan statistik metode distribusi t dan distribusi normal, maka didapat kecepatan operasi kereta api Baraya Geulis untuk semua rute kurang dari 60 km/jam, keterlambatan waktu rute Bandung-Rancaekek mengalami keterlambatan 0,75 menit dari toleransi keterlambatan sebesar 5 menit, tetapi semua rute ini memenuhi standar yang ditentukan, waktu antara rute Cicalengka-Rancaekek sebesar 14,22 menit dengan toleransi waktu antara minimal 15 menit, tetapi semua rute memenuhi standar yang ditentukan, nilai LF rute Bandung-Cicalengka-Bandung berada dibawah LF maksimum sesuai standar pelayanan bahwa kereta api dalam keadaan tertentu dapat dioprasikan dengan maksimum 200% dari kapasitas yang tersedia, maka kapasitas yang terjadi masih memenuhi standar yang ditentukan.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... ii
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... v
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... vi
ABSTRAK ... vii
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Masalah ... 2
1.4 Sistematika Penulisan ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transportasi... 4
2.1.1 Angkutan Kereta Api ... 5
2.1.2 Pengertian Kereta Komuter ... 7
2.1.3 Tinjauan Pengukuran Kinerja Operasi ... 8
2.2 Sarana Kereta Api ... 11
2.3 Prasarana Kereta Api ... 15
2.4 Kategori Kualitas Layanan Kereta Api ... 18
2.4.1 Pelayanan Angkutan Jarak Pendek ... 18
2.4.2 Pelayanan Angkutan Jarak Sedang ... 19
2.4.3 Pelayanan Angkutan Jarak Jauh ... 19
2.5 Parameter Kualitas Pelayanan Angkutan Kereta Api ... 19
viii
2.6.1 Uji Satu Arah ... 23
2.6.2 Analisis untuk Data yang Berpasangan ... 23
2.7 Standar Operasi Layanan Angkutan Kereta Api ... 24
2.7.1 Standar Kecepatan Operasi ... 24
2.7.2 Standar Waktu Antara ... 25
3.4 Langkah-Langkah Survei Quesioner ... 31
3.5 Langkah-Langkah Survei Penelitian ... 31
3.6 Pengumpulan Data ... 32
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kecepatan Operasi ... 39
4.2 Analisis Ketepatan Waktu ... 47
4.3 Analisis Waktu Antara ... 56
4.4 Analisis Faktor muat (LF) ... 57
4.5 Analisis Kenyamanan Didalam Kereta ... 62
4.6.1 Hasil Survei Kelengkapan Sarana Kereta Api ... 63
4.6.2 Hasil Survei Quesioner Kepada Penumpang ... 63
4.6 Pembahasan Masalah ... 64
4.7.1 Pembahasan Mengenai Kecepatan Operasi ... 64
4.7.2 Pembahasan Mengenai Ketepatan Waktu ... 64
4.7.3 Pembahasan Mengenai Waktu Antara ... 65
4.7.4 Pembahasan Mengenai Faktor Muat ... 65
4.7.5 Pembahasan Mengenai Kenyamanan Didalam Kereta ... 66
BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan ... 68
5.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik Kereta Api ... 8
Tabel 2.2 Kemungkinan Keadaan Dalam Pengujian Hipotesis Statistik ... 23
Tabel 2.3 Standar Kecepatan Kereta Api Dalam Kota ... 24
Tabel 2.4 Kapasitas Tempat Duduk Kereta Api ... 25
Tabel 3.1 Data Waktu Tempuh Kereta Tiap Petak Jalan ... 34
Tabel 3.2 Nilai Waktu Tempuh Bandung-Cicalengka ... 34
Tabel 3.3 Nilai Waktu Tempuh Cicalengka-Bandung ... 35
Tabel 3.4 Nilai Waktu Tempuh Bandung-Cicalengak-Bandung ... 35
Tabel 3.5 Data Keterlambatan KA Tiap Petak ... 36
Tabel 3.6 Data Keterlambatan KA Rute Bandung-Cicalengka,Cicalengka-Bandung ... 36
Tabel 3.7 Data Keterlambatan KA Rute Bandung-Cicalengka-Bandung ... 37
Tabel 3.8 Jumlah Penumpang Rute Bandung-Cicalengka ... 37
Tabel 3.9 Jumlah Penumpang Rute Cicalengka-Bandung ... 38
Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Waktu Tempuh Bandung-Cicalengka ... 40
Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Waktu Tempuh Rancaekek-Bandung ... 41
Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata Waktu Tempuh Cicalengka-Rancaekek ... 42
Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Waktu Tempuh Rancaekek-Bandung ... 43
Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Waktu Tempuh Bandung-Cicalengka ... 44
Tabel 4.6 Nilau Rata-Rata Waktu Tempuh Cicalengka-Bandung ... 45
Tabel 4.7 Nilai Rata-Rata Waktu Tempuh Bandung-Cicalengka-Bandung ... 46
Tabel 4.8 Kecepatan Kereta Api Baraya Geulis ... 47
Tabel 4.9 Nilai Rata-Rata Kelambatan Bandung-Rancaekek ... 48
Tabel 4.10 Nilai Rata-Rata Kelambatan Rancaekek-Bandung ... 49
Tabel 4.11 Nilai Rata-Rata Kelambatan Cicalengka-Rancaekek ... 51
Tabel 4.12 Nilai Rata-Rata Kelambatan Rancaekek-Bandung ... 52
Tabel 4.13 Nilai Rata-Rata Kelambatan Bandung-Cicalengka ... 53
Tabel 4.14 Nilai Rata-Rata Kelambatan Cicalengka-Bandung ... 54
Tabel 4.15 Nilai Rata-Rata Kelambatan Bandung-Cicalengka-Bandung ... 55
Tabel 4.16 Keterlambatan KA Baraya Geulis ... 56
Tabel 4.17 Nilai Waktu Antara ... 57
Tabel 4.18 Jumlah Penumpang Dalam Satu Rangkaian Selama 7 Hari ... 60
Tabel 4.19 Nilai Faktor Muat Yang Terjadi ... 62
Tabel 4.20 Hasil Survei Kelengkapan Sarana Kereta Api ... 63
Tabel 4.21 Hasil Survei Quesioner Kepada Penumpang Baraya Geulis ... 63
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian ... 27
Gambar 3.2 Diagram Alir cara Penelitian ... 33
Gambar L.1 Stasiun Bandung... 84
Gambar L.2 Penumpang Bandung-Rancaekek ... 84
Gambar L.3 Penumpang Bandung-Rancaekek ... 84
Gambar L.4 Stasiun Rancaekek ... 85
Gambar L.5 Penumpang Rancaekek-Cicalengka ... 85
Gambar L.6 Penumpang Rancaekek-Cicalengka ... 85
Gambar L.7 Stasiun Cicalengka ... 86
Gambar L.8 Penumpang Cicalengka-Bandung ... 86
Gambar L.9 Penumpang Cicalengka-Bandung ... 86
Gambar L.10 Pintu ... 87
Gambar L.11 Jendela ... 87
Gambar L.12 Kipas Angin ... 87
Gambar L.13 Rak/Bagasi ... 87
Gambar L.14 Tempat Duduk ... 87
xi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
A1 Luas lorong dalam satu gerbong
A2 Luas satu orang penumpang
GAPEKA Grafik perjalanan kereta api
KA Kereta api
KM Keputusan menteri
KRDE Kereta rel disel elektrik
KRL Kereta rel listrik
LF Faktor muat (Load Factor)
n Jumlah pasangan data
PP Peraturan pemerintah
PPKA Pengawasan perjalanan kereta api
s Jarak perjalanan kereta (km)
t Waktu tempuh perjalanan (jam)
UU Undang-undang
v Kecepatan kereta (km/jam)
Vpnp Volume penumpang kereta (orang)
Jtd Jumlah tempat duduk kereta (buah)
Mean/rata-rata perbedaan
μo Suatu konstanta, persyaratan/ketentuan
Standar deviasi
α Selang tingkat kepercayaan
Xmax, Xmin Rentang maksimum dan minimum dari sebuah data
Z1 Jumlah penumpang berdiri dalam satu gerbong
Zn Jumlah penumpang dalam satu gerbong
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2010 ... 71
Lampiran 2 Jadwal Keberangkatan KA Baraya Geulis ... 74
Lampiran 3 Klasifikasi Stasiun ... 76
Lampiran 4 Tabel Distribusi t ... 79
Lampiran 5 Quesioner ... 81
71
LAMPIRAN 1
72
LAMPIRAN 2
73
Jadwal Keberangkatan KA Baraya Geulis
KA PDL CMI CMD BD RCK CCL
790 - - - 13.40 14.00 14.11 792 - - - 15.30 15.55 16.07 794 16.50 16.57 17.03 17.13 - - 796 14.50 14.57 15.04 15.14 - - 794 - - - 17.25 17.45 17.59 800 18.20 18.27 LS 18.40 - -
KA CCL RCK BD CMD CMI PDL
74
75
77
78
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
JURUSAN TEKNIK SIPIL
JL.Prof.drg. Suria Sumantri, MPH No.65
Bandung
1. Menurut pendapat saudara bagaimana kondisi pintu ( ada / tidak jendela yang
pecah ) ?
a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik
2. Menurut pendapat saudara bagaimana kondisi jendela ( ada / tidak jendela yang
pecah ) ?
a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik
3. Menurut saudara, apakah kipas angin berfungsi dengan baik selama perjalanan ?
a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik
4. Menurut saudara bagaimana kondisi tempat duduk ?
a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik
5. Menurut saudara bagaimana kondisi penerangan dalam kereta selama dalam
perjalanan ?
a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik
6. Menurut saudara bagaimana kondisi rak bagasi ?
a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik
7. Menurut saudara bagaimana kondisi keamanan dalam kereta ?
a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik
8. Menurut saudara bagaimana kebersihan dalam kereta ?
a. Sangat baik b. Baik c. Kurang baik d. Tidak baik
9. Menurut saudara bagaimana fasilitas penyelamatan diri (seperti : pintu dan
jendela darurat, palu pemecah kaca) apakah sudah tersedia ( Ya / Tidak ) dan bagaimana keadaannya ?
79
80
Gambar L.1 Stasiun Bandung
Gambar L.2 Penumpang Bandung-Rancaekek
Gambar L.3 Penumpang Bandung-Rancaekek
80
Gambar L.1 Stasiun Bandung
Gambar L.2 Penumpang Bandung-Rancaekek
Gambar L.3 Penumpang Bandung-Rancaekek
80
Gambar L.1 Stasiun Bandung
Gambar L.2 Penumpang Bandung-Rancaekek
81
Gambar L.4 Stasiun Rancaekek
Gambar L.5 Penumpang Rancaekek-Cicalengka
Gambar L.6 Penumpang Rancaekek-Cicalengka
81
Gambar L.4 Stasiun Rancaekek
Gambar L.5 Penumpang Rancaekek-Cicalengka
Gambar L.6 Penumpang Rancaekek-Cicalengka
81
Gambar L.4 Stasiun Rancaekek
Gambar L.5 Penumpang Rancaekek-Cicalengka
82
Gambar L.7 Stasiun Cicalengka
Gambar L.8 Penumpang Cicalengka-Bandung
Gambar L.9 Penumpang Cicalengka-Bandung
82
Gambar L.7 Stasiun Cicalengka
Gambar L.8 Penumpang Cicalengka-Bandung
Gambar L.9 Penumpang Cicalengka-Bandung
82
Gambar L.7 Stasiun Cicalengka
Gambar L.8 Penumpang Cicalengka-Bandung
83
Gambar L.10 Pintu Gambar L.11 Jendela
Gambar L.12 Kipas Angin Gambar L.13 Rak/Bagasi
Gambar L.14 Tempat Duduk Gambar L.15 Lampu
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kereta api adalah moda transportasi darat disamping angkutan jalan raya. Angkutan kereta api yang merupakan moda transportasi masal yang memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Dalam pengoperasian kereta api, antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya tidak dapat dipisahkan karena unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Unsur-unsur tersebut adalah prasarana, sarana, operasional dan sumber daya manusia.
Keberadaan dan peran kereta api di Indonesia sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Angkutan kereta api dapat menjadi alat angkut yang cepat, tepat waktu, aman dan terjangkau oleh daya beli masyarakat, maka peranan kualitas layanan yang diberikan akan mempengaruhi jumlah pelanggan atau pengguna jasa transportasi.
Berdasarkan jarak tempuh kereta api penumpang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kereta api komuter (kereta api yang melayani perjalanan dalam kota atau memiliki jarak tempuh yang pendek) dan kereta api jarak jauh (kereta api yang melayani perjalanan antar kota antar propinsi). Pada wilayah daerah operasi 2 Bandung, kereta api yang beroperasi adalah kereta api komuter dan kereta api jarak jauh untuk kelas eksekutif, bisnis, maupun ekonomi.
Universitas Kristen Maranatha 2
Kondisi penumpang kereta api Baraya Geulis lintas Bandung-Cicalengka sudah melebihi kapasitas angkut. Rupanya hal ini berpengaruh terhadap keamanan, kenyamanan dan keselamatan penumpang. Penumpang menjadi tidak tertib dalam menggunakan jasa angkutan kereta api. Oleh karena itu PT Kereta Api (persero) sebagai pihak pengelola perkeretaapian dituntut memberikan solusi demi terpenuhinya kebutuhan dan harapan pengguna jasa. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini diambil judul “KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA”.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja operasi kereta api Baraya Geulis ditinjau dari kecepatan operasi, ketepatan waktu, faktor muat, waktu antara dan kenyamanan didalam kereta.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Masalah
Pada penelitian ini mengambil ruang lingkup pembahasan sebagai berikut
1. Kereta api yang ditinjau adalah kereta api Baraya Geulis yang melayani rute Bandung-Cicalengka
2. Analisis yang dilakukan adalah dari kinerja operasi
3. Survei dilakukan selama tujuh hari dimulai dari hari Senin dan berakhir pada hari Minggu sesuai jadwal kereta api Baraya Geulis
1.4 Sistematika Penulisan
Universitas Kristen Maranatha 3
penelitian, pengolahan data, metode pengumpulan data dan langkah-langkah penelitian.
Universitas Kristen Maranatha 68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat di simpulkan beberapa hal, yaitu 1. Kecepatan operasi kereta api Baraya Geulis dapat dilihat bahwa kecepatan
operasi untuk semua rute kurang dari 60 km/jam, sedangkan minimal kecepatan opersasi menurut KM No. 22 Tahun 2003 pasal 1 poin 2 bahwa kecepatan operasi minimal 60 km/jam maka dari segi kecepatan belum memenuhi standar yang ditentukan.
2. Keterlambatan untuk kereta api Baraya Geulis rute Bandung-Rancaekek mengalami keterlambatan 0,75 menit dari toleransi keterlambatan sebesar 5 menit hal ini disebabkan adanya persilangan, dan turun naik penumpang, tetapi semua rute ini memenuhi standar yang ditentukan, sehingga menurut toleransi keterlambatan yang mengacu pada KM No. 8 Tahun 2001 pasal 13 ayat 1 poin d, bahwa toleransi maksimum 25% dari waktu tempuh, maka kereta api Baraya Geulis masih memenuhi standar yang ditentukan.
3. Besar nilai waktu antara rute Cicalengka-Rancaekek sebesar 14,22 menit dengan toleransi waktu antara minimal 15 menit, tetapi semua rute memenuhi standar yang ditentukan, maka dari itu waktu antara untuk kereta api Baraya Geulis masih memenuhi standar yang ditentukan
4. Nilai LF rute Bandung-Cicalengka-Bandung berada dibawah LF maksimum
Universitas Kristen Maranatha 69
5. Kenyamanan didalam kereta api dari survei kelengkapan sarana dan opini masyarakat dengan persentase 80,83 dikatakan baik, maka kenyamanan kereta api masih memenuhi standar yang ditentukan.
Secara umum kinerja operasi kereta api Baraya Geulis dikatakan baik karena sesuai dengan standar yang ada, sehingga kereta api Baraya geulis masih dapat diandalkan sebagai moda transportasi utama bagi masyarakat rute Bandung-Cicalengka.
5.2 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penyusun dapat pula memberikan beberapa saran mengenai kinerja operasi kereta api Baraya Geulis.
1. Perlu perbaikan GAPEKA supaya kecepatan operasi KA Baraya Geulis
memenuhi atau kelas jalan rel diturunkan.
2. Sekalipun standar kapasitas angkut maksimum yang diizinkan 200% dari kapasitas tempat duduk, sehingga dari keadaa tersebut mengkibatkan ketidaknyamanan penumpang didalam kereta, sebaiknya untuk kapasitas angkut maksimum tidak menggunakan standar 200%
3. Perlu dilakukan studi lebih lanjut tentang kinerja operasi KA Baraya Geulis rute Bandung-Padalarang
70
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Perhubungan, 2004, Studi Kereta Api Perkotaan. Kantor Pusat Perusahaan Umum Kereta Api, Bandung
2. PT. Kereta Api, 1998, Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tentang Sarana
dan Prasarana Kereta Api, Kantor Pusat Perusahaan Umum Kereta Api, Bandung
3. PT. Kereta Api, 1998, Undang-undang No 23 tahun 2007 Tentang Perkeretaapian, Kantor Pusat Perusahaan Umum Kereta Api Bandung, Bandung
6. PT. Kereta Api, 1998, Peraturan Pemerintah No 81 tahun 2000 tentang
Sarana dan Prasarana Kereta Api, Kantor Pusat Perusahaan Umum Kereta Api, Bandung
7. PT. Kereta Api, 2007, Susunan Klasifikasi Stasiun, Kantor Pusat Perusahaan Umum Kereta Api, Bandung
8. PT. Kereta Api, 2010, Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA), Kantor
Pusat Perusahaan Umum Kereta Api, Bandung
9. STTD, 2003, Manajemen Operasional Kereta Api, diktat, Sekolah Tinggi
Transportasi Darat, Bekasi
13.Widiyatmiko, 1999, Evaluasi Operasional Kereta Api Prambanan