• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik, Tata Letak Serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja Yang Ergonomis Di Ruang Gereja Mawar Sharon Tentara Tuhan Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan Perancangan Fasilitas Fisik, Lingkungan Fisik, Tata Letak Serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja Yang Ergonomis Di Ruang Gereja Mawar Sharon Tentara Tuhan Bandung."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRAK

Gereja merupakan suatu organisasi jasa yang menyediakan tempat untuk masyarakat yang beragama Kristen untuk beribadah. Untuk mendapatkan kenyamanan dalam beribadah, maka perlu dirancang sarana pendukung yang ergonomis, diantaranya kursi, mimbar, jarak antarbarisan kursi, pencahayaan, kelembaban, suhu, dan lain-lain. Adanya keluhan dari jemaat karena merasa tidak nyaman dengan kursi aktual terutama ketidaknyamanan yang dirasakan jemaat saat satu barisan terisi penuh. Mimbar yang digunakan saat ini terlalu tinggi sehingga membuat pembicara yang memiliki badan yang kecil tidak nyaman dan tidak terlihat. Ketidaknyamanan juga dirasakan karena pengaturan suhu yang tidak tepat mengakibatkan jemaat kepanasan pada saat pujian dan merasa merasa kedinginan pada saat kotbah. Beberapa daerah dari ruang ibadah juga tidak mendapat pencahayaan yang cukup sehingga jemaat maupun pelayan Tuhan tidak dapat membaca dengan cermat. Perangkat keselamatan juga masih minim karena ruang ibadah ini hanya memiliki satu pintu yang digunakan sebagai akses untuk keluar masuk. Penempatan fire extinguisher juga tidak tepat karena diletakkan diluar bangunan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis fasilitas fisik, yaitu kursi, mimbar, meja pembicara, dan panggung, lingkungan fisik, yaitu suhu, kelembaban, dan pencahayaan, tata letak, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Perancangan dilakukan bila diperlukan.

Data mengenai dimensi fasilitas fisik aktual diperoleh dengan melakukan pengukuran. Data kekuatan cahaya diukur satu kali karena ruangan tidak terpengaruh cahaya luar termasuk cahaya matahari. Data temperatur dan kelembaban diambil saat ruangan kosong, saat jemaat sudah mengisi ruangan, dan saat pujian (praise). Layout ruangan diperoleh dari denah yang diberikan manajemen BTC yang dibuat pada tahun 2003. Data antropometri diambil dari buku Ergonomi : Konsep dan Aplikasinya yang ditulis oleh Eko Nurmianto.

(2)

vi

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR KETERANGAN DARI PERUSAHAAN iii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI iv

ABSTRAK v

1.1 Latar Belakang Masalah………... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah……… 1-2 1.3 Batasan Dan Asumsi……….………... 1-2 1.4 Perumusan Masalah………... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian………... 1-4 1.6 Sistematika Penulisan………... 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi

2.1.1 Pengertian Ergonomi………... 2-1 2.1.2 Sejarah Ergonomi……… 2-3 2.1.3 Dasar Keilmuan Ergonomi………... 2-7 2.1.4 Prinsip Ergonomi………... 2-7 2.2 Antropometri

(3)

vii

2.2.3 Antropometri Dinamis……….... 2-14 2.2.4 Pedoma Pengukuran Data Antropometri

2.2.4.1 Pengukuran Dimensi Tubuh………... 2-14 2.2.4.2 Pengukuran Jari Tangan………... 2-17 2.2.4.3 Pengukuran Kontur Tubuh………... 2-17 2.2.5 Distribusi Normal………... 2-18 2.2.6 Persentil………... 2-18 2.3 Konsep Perancangan Dan Pengukuran……… 2-19 2.3.1 Teknik Perancangan……… 2-19 2.3.2 Karakteristik Teknik Perancangan………... 2-20 2.3.3 Karakteristik Perancang………... 2-21 2.3.4 Prosedur Perancangan………... 2-21 2.3.5 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan

Dalam Membuat Suatu Perancangan………... 2-21 2.3.6 Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat

Suatu Perancangan Selain Faktor Manusia………. 2-21 2.3.7 Analisis Design………... 2-22 2.3.8 Analisis Nilai………... 2-23 2.4 Kondisi Lingkungan………. 2-27

2.4.1 Pencahayaan……… 2-28

2.4.2 Suhu/Temperatur………. 2-34

(4)

viii

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Sejarah Organisasi

4.1.1 Sejarah Singkat GMS Tentara Tuhan Bandung……….. 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi GMS Tentara Tuhan Bandung……… 4-2

4.2 Layout Aktual………. 4-2

4.4.2 Suhu Dan Kelembaban

4.4.2.1 Suhu……….. 4-21

4.4.2.2 Kelembaban……….. 4-22 4.5 Kesehatan Dan Keselamatan Kerja……….. 4-22 4.6 Antropometri

4.6.1 Kursi……….. 4-25

4.6.2 Mimbar……….. 4-25

4.6.3 Meja Pembicara……… 4-25

BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN

5.1 Analisis Fasilitas Fisik Aktual

(5)

ix

5.1.2 Mimbar……… 5-6

5.1.3 Meja Pembicara……… 5-10

5.1.4 Panggung………. 5-13

5.2 Analisis Lingkungan Fisik Aktual

5.2.1 Pencahayaan……… 5-14

5.2.2 Suhu Dan Kelembaban………. 5-14 5.3 Analisis Tata Letak Aktual

5.3.1 Penempatan Kursi………... 5-16 5.3.2 Penempatan LCD……… 5-17 5.4 Perancangan Fasilitas Fisik

5.4.1 Kursi Jemaat

5.4.1.1 Aspek Perancangan Kursi Jemaat………. 5-28 5.4.1.2 Perancangan Kursi Jemaat……… 5-28 5.4.2 Mimbar

5.4.2.1 Aspek Perancangan Mimbar………. 5-32 5.4.2.2 Perancangan Mimbar……… 5-33 5.4.3 Meja Pembicara

5.4.3.1 Aspek Perancangan Meja Pembicara……… 5-35 5.4.3.2 Perancangan Meja Pembicara………... 5-36 5.5 Perancangan Lingkungan Fisik

5.5.1 Pencahayaan……… 5-37

5.5.2 Suhu Dan Kelembaban……… 5-38 5.6 Perancangan Tata Letak

5.6.1 Kursi Jemaat……… 5-39

5.6.2 LCD……… 5-42

5.7 Analisis Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

5.7.1 Fishbone………... 5-42 5.7.2 Perancangan Fasilitas Keselamatan………... 5-43

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan………... 6-1

(6)

x

DAFTAR PUSTAKA

(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

2.1 Distribusi Normal Dan Perhitungan Persentil 2-18

2.2 Light Meter 2-32

2.3 Pengukuran Illuminasi 2-33

2.4 Pengaruh Cahaya Yang Menyilaukan Terhadap Efektifitas Penglihatan 2-33 2.5 Temperatur Anggota Tubuh Manusia Dalam Keadaan Normal 2-34 2.6 Temperatur Dan Pengaruhnya Terhadap Kondisi Tubuh 2-35 2.7 Diagram Proses Pengendalian Secara Fisiologis

Untuk Keseimbangan Panas Dalam Tubuh Manusia 2-38 2.8 Diagram Proses Pertukaran Panas Antara Tubuh Dan Sekelilingnya 2-42 2.9 Keseimbangan Panas Tubuh Manusia

Pada Ambang Batas Untuk Kondisi Panas Dan Dingin 2-45 2.10 Penurunan Ketajaman Penglihatan Secara Umum 2-49

2.11 Sensitivitas Mata Pada Cahaya Terang 2-50

2.12 Kurva Hubungan Antara Kecepatan Dan Ketepatan Serta Penampilan Visual, Untuk Berbagai Macam Ukuran Obyek Dan Perbandingan

Nilai Kontras 2-51

3.1 Flowchart Sistematika Penulisan 3-1

4.1 Struktur Organisasi Gereja Mawar Sharon Tentara Tuhan Bandung 4-2

4.2 Denah Ruangan 4-4

4.9 Denah Posisi Monitor Singer 4-9

(8)

xii

Gambar Keterangan Halaman

4.11 AC Ruangan 4-10

4.12 Foto Kursi 4-11

4.13 Dimensi Kursi Aktual 4-12

4.14 Foto Mimbar 4-13

4.15 Dimensi Mimbar Aktual 4-14

4.16 Foto Meja Pembicara 4-15

4.17 Dimensi Meja Pembicara 4-16

4.18 Panggung Pemusik 4-17

4.19 Panggung Vokal 4-18

4.20 Panggung Choir 4-19

4.21 Posisi Pengukuran Pencahayaan Dan Suhu 4-20

4.22 Perangkat Keselamatan Aktual 4-23

4.23 Fire Extinguisher Yang Disediakan Pihak BTC 4-23

4.24 Hydrant Yang Disediakan Pihak BTC 4-24

5.1 Mimbar 5-9

5.2 Meja Pembicara 5-12

5.3 Analisis Suhu Dan Kelembaban 5-15

5.4 Lokasi Penambahan Kursi 5-16

5.5 Sudut Pandang Terhadap Layar 1 Posisi Berdiri 5-17 5.6 Sudut Pandang Terhadap Layar 1 Posisi Duduk 5-17 5.7 Sudut Pandang Horizontal Terhadap LCD 1 Dari Barisan Depan 5-18 5.8 Sudut Pandang Horizontal Terhadap LCD 1 Dari Barisan Belakang 5-18 5.9 Posisi Duduk Yang Disarankan Di Sebelah Kanan Barisan Depan 5-20 5.10 Posisi Duduk Yang Disarankan Di Sebelah Kanan Barisan Tengah 5-21 5.11 Sudut Pandang Terhadap Layar 2 Posisi Berdiri 5-21 5.12 Sudut Pandang Terhadap Layar 2 Posisi Duduk 5-22 5.13 Sudut Pandang Horizontal Terhadap LCD 2 Dari Barisan Depan 5-22 5.14 Sudut Pandang Horizontal Terhadap LCD 2 Dari Barisan Belakang 5-22 5.15 Sudut Pandang Horizontal Terhadap LCD 1 Dari Tengah Barisan

(9)

xiii

Gambar Keterangan Halaman

5.16 Sudut Pandang Horizontal Terhadap LCD 1 Dari Tengah Barisan

Belakang 5-25

5.17 Sudut Pandang Horizontal Terhadap LCD 2 Dari Tengah Barisan

Depan 5-25

5.18 Sudut Pandang Horizontal Terhadap LCD 2 Dari Tengah Barisan

Belakang 5-26

5.19 Sudut Pandang Terhadap Monitor Singer 5-27

5.20 Perancangan Kursi Jemaat (ISO) 5-29

Perancangan Kursi Jemaat (Depan) 5-29

Perancangan Kursi Jemaat (Samping) 5-30

Kursi Usulan 5-32

Perancangan Mimbar Jemaat (ISO) 5-33

Perancangan Mimbar Jemaat (Depan) 5-34

Perancangan Mimbar Jemaat (Samping) 5-34

Perancangan Meja Pembicara 5-36

Perancangan Pencahayaan 5-37

Kondisi Suhu Dan Kelembaban 5-38

Perancangan Tata Letak 1 5-39

Perancangan Tata Letak 2 5-40

Perancangan Jarak Gang Antarkursi 5-41

Jarak Gang 5-41

Diagram Fishbone Kebakaran 5-42

Fasilitas Keamanan Aktual 5-44

Perancangan Fasilitas Keamanan 5-45

6.1 Rancangan Tata Letak Kursi 1 6-9

6.2 Rancangan Tata Letak Kursi 2 6-9

6.3 Rancangan Pencahayaan 6-11

(10)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

2.1 Kadar Cahaya Bagi Tugas Yang Sukar 2-30

2.2 Pemandu Untuk Kadar Cahaya 2-31

2.3 Hubungan Suhu Dengan Aktivitas Kerja 2-53

4.1 Spesifikasi Kursi Aktual 4-11

4.2 Spesifikasi Mimbar Aktual 4-15

4.3 Spesifikasi Meja Pembicara 4-16

4.4 Pengukuran Pencahayaan 4-20

4.5 Pengukuran Suhu Ruangan Dalam Keadaan Kosong 4-21 4.6 Pengukuran Suhu Ruangan Dalam Keadaan Isi 4-21

4.7 Pengukuran Kelembaban Ruangan 4-22

4.8 Spesifikasi Fire Extinguisher 4-24

5.1 Kursi Jemaat Yang Ergonomis 5-4

5.2 Perbandingan Kursi Aktual Dan Kursi Yang Ergonomis 5-5

5.3 Mimbar Yang Ergonomis 5-8

5.4 Perbandingan Mimbar Aktual Dan Mimbar Yang Ergonomis 5-9

5.5 Meja Pembicara Yang Ergonomis 5-11

5.6 Perbandingan Meja Pembicara Aktual Dan Meja Pembicara Yang

Ergonomis 5-12

5.7 Perbandingan Dimensi Kursi Rancangan Dan Kursi Usulan 5-30

5.6 Dimensi Rancangan Mimbar 5-35

6.1 Spesifikasi Kursi Aktual 6-1

6.2 Spesifikasi Mimbar Aktual 6-2

6.3 Spesifikasi Meja Pembicara Aktual 6-2

6.4 Kesimpulan Layar 1 6-4

6.5 Kesimpulan Layar 2 6-5

6.6 Dimensi Kursi Yang Ergonomis 6-7

6.7 Dimensi Kursi Usulan 6-7

(11)

xv

Tabel Keterangan Halaman

(12)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

1 Data Antropometri Tubuh 2 Data Antropometri Jari Tangan 3 Data Antropometri Kepala 4 Data Antropometri Kaki 5 Suhu Dan Kelembaban 6 Kursi Usulan

(13)

LAMPIRAN 1

(14)
(15)
(16)

LAMPIRAN 2

DATA ANTROPOMETRI JARI

(17)
(18)
(19)

LAMPIRAN 3

(20)
(21)

LAMPIRAN 4

(22)
(23)

LAMPIRAN 5

SUHU DAN KELEMBABAN

Tabel WRKSTN-E2 : Influence on Thermal Comfort Zone

(24)
(25)
(26)

LAMPIRAN 6

KURSI USULAN

 Kursi Chitose Hanako

 Kursi Chitose Cavis

 Kursi Chitose Jiro

 Kursi Chitose Sakata

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

LAMPIRAN 7

(33)
(34)

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG MASALAH

Gereja merupakan suatu organisasi jasa yang menyediakan tempat untuk masyarakat yang beragama Kristen untuk beribadah. Kegiatan yang biasa terjadi di dalam ruang ibadah ini antara lain, pujian, penyembahan, doa, penyampaian firman Tuhan, pengumuman, dan persembahan. Dengan demikian sarana pendukung akan disetting di dalam ruang ibadah untuk mendukung acara ibadah yang berlangsung dengan aman dan nyaman sehingga tidak mengganggu jemaat menjalankan ibadah.

Untuk mendapatkan kenyamanan dalam beribadah, maka perlu dirancang sarana pendukung yang ergonomis, diantaranya kursi, mimbar, meja pembicara, jarak antar barisan kursi, pencahayaan, kelembaban, suhu, dan lain-lain.

Saat beribadah ditemukan ketidaknyamanan dari kursi yang digunakan, dimana jemaat mengeluh merasa cepat lelah dan tidak nyaman. Mimbar yang digunakan saat ini terlalu tinggi sehingga membuat pembicara yang memiliki badan yang kecil tidak nyaman dan tidak terlihat. Saat mengambil minuman, mengambil tisu maupun saat mengambil botol minyak urapan yang disediakan di meja yang diletakkan berdampingan dengan mimbar, pembicara seringkali membungkuk. Hal ini membuat pembicara merasa tidak nyaman.

Ketidaknyamanan juga dirasakan karena pengaturan suhu yang tidak tepat mengakibatkan jemaat kepanasan pada saat pujian dan merasa kedinginan pada saat kotbah. Beberapa daerah dari ruang ibadah juga tidak mendapat pencahayaan yang cukup sehingga jemaat maupun pelayan Tuhan tidak dapat membaca Alkitab dengan cermat.

(35)

Bab 1. Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Perancangan ini dilakukan untuk merancang fasilitas fisik, lingkungan fisik, tata letak, serta fasilitas keselamatan pada ruang ibadah Gereja Mawar Sharon (GMS) Tentara Tuhan Bandung sehingga kenyamanan dalam beribadah dapat tercapai.

1.2IDENTIFIKASI MASALAH

Saat melakukan perpanjangan kontrak pada 2011, gereja ini akan melakukan renovasi dengan kapasitas baru yang inginkan adalah maksimal. Masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Kapasitas baru yang harus dipenuhi dengan ukuran ruangan yang baru. 2. Jemaat merasa tidak nyaman dengan kursi aktual.

3. Mimbar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembicara merasa tidak nyaman dan mimbar yang terlalu tinggi juga dapat membuat pembicara tidak terlihat.

4. Meja pembicara yang terlalu rendah membuat pembicara membungkuk saat meraih/mengambil barang-barang yang terletak diatas meja.

5. Pengaturan suhu yang tidak tepat mengakibatkan ketidaknyamanan jemaat pada saat ibadah.

6. Pencahayaan yang kurang dibeberapa tempat membuat jemaat maupun pelayan Tuhan tidak dapat membaca Alkitab dengan cermat.

7. Dasilitas keselamatan, yaitu emergency exit dan fire extinguisher, yang masih minim.

1.3BATASAN DAN ASUMSI

Adapun batasan dan asumsi dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut,

 Batasan :

a. Data antropometri yang digunakan berasal dari buku Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, oleh Eko Nurmianto.

(36)

Bab 1. Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha c. Tata letak yang diteliti adalah tata letak kursi, tata letak LCD dan layar,

serta tata letak AC.

d. Lingkungan fisik yang diteliti adalah temperatur, kelembaban, dan pencahayaan.

e. Persentil yang dipakai adalah Persentil 5, Persentil 50, dan Persentil 95 tergantung ukuran yang akan dibuat.

f. Perubahan ruangan dilakukan dengan tidak memperluas bangunan. g. Satuan yang digunakan adalah milimeter.

 Asumsi :

a. Data antropometri yang digunakan dapat mewakili jemaat.

b. Panjang yang dimaksud adalah garis yang sejajar dengan lebar bahu. c. Lebar yang dimaksud adalah garis yang tegak lurus dengan lebar bahu. d. Tinggi yang dimaksud adalah garis yang sejajar dengan tinggi badan.

1.4PERUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah-masalah yang terjadi di Gereja Mawar Sharon Tentara Tuhan Bandung adalah sebagai berikut,

1. Bagaimana keergonomisan fasilitas fisik, seperti kursi, mimbar, meja pembicara, dan panggung aktual?

2. Bagaimana keergonomisan tata letak kursi dan tata letak proyektor dan layar, serta tata letak AC aktual?

3. Bagaimana keergonomisan lingkungan fisik, seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan aktual?

4. Bagaimana keergonomisan kesehatan dan keselamatan kerja aktual? 5. Bagaimana fasilitas fisik, seperti kursi, mimbar, meja pembicara, dan

panggung yang dirancangkan?

6. Bagaimana tata letak kursi, tata letak proyektor dan layar, dan tata letak AC yang dirancangkan?

7. Bagaimana lingkungan fisik, seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan yang dirancangkan?

(37)

Bab 1. Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.5TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dilakukannya penelitian adalah sebagai berikut,

1. Menganalisis keergonomisan fasilitas fisik, seperti kursi, mimbar, meja pembicara, dan panggung aktual.

2. Menganalisis keergonomisan lingkungan fisik, seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan aktual.

3. Menganalisis keergonomisan tata letak kursi, tata letak proyektor dan layar, dan tata letak AC aktual.

4. Menganalisis keselamatan dan kesehatan kerja aktual.

5. Merancang fasilitas fisik seperti kursi, mimbar, meja pembicara, dan panggung yang ergonomis.

6. Merancang tata letak kursi jemaat, tata letak proyektor dan layar, dan tata letak AC.

7. Merancang lingkungan fisik seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan. 8. Merancang kesehatan dan keselamatan kerja.

1.6SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut,

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini juga memberi gambaran umum kepada pembaca mengenai isi dari penelitian ini. Terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Berisi teori-teori yang mendukung pengamatan dan pembuatan laporan tugas akhir.

Bab 3 Metodologi Penelitian

(38)

Bab 1. Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Bab 4 Pengolahan Data

Berisi tentang data-data yang diambil dalam perancangan fasilitas fisik, lingkungan fisik, tata letak, dan fasilitas keselamatan.

Bab 5 Analisis & Perancangan

Berisi tentang hasil yang diperoleh dari perancangan fasilitas fisik, lingkungan fisik, tata letak, dan fasilitas keselamatan.

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

(39)

6-1

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Fasilitas Fisik Aktual 6.1.1.1 Kursi

Kursi aktual yang digunakan dalam aktifitas jemaat di GMS Bandung berbahan pipa besi sebagai kaki dan penyangganya sedangkan alas duduk dan sandarannya berupa busa yang dibungkus dengan kain warna cokelat. Bagian belakang dari sandaran dari kursi aktual terdapat bordiran logo GMS.

Kursi aktual memiliki spesifikasi seperti pada tabel 6.1

Tabel 6.1 Spesifikasi Kursi Aktual

Bahan Pipa besi Warna Bahan Hitam

Warna Kain Coklat Tua Tinggi Kursi 460 mm Panjang Alas Duduk 380 mm Lebar Alas Duduk 350 mm Tinggi Sandaran 420 mm Panjang Sandaran 300 mm Kemiringan Kursi 5o

Dengan adanya keluhan ketidaknyamanan pada kursi, maka kursi aktual tidak ergonomis.

6.1.1.2 Mimbar

Mimbar aktual yang digunakan di GMS Bandung berbahan pipa besi ringan yang digunakan sebagai rangka dan tiang penyangga mimbar. Sedangkan alasnya terbuat dari lembaran aluminium dan bagian mejanya terbuat dari kayu.

(40)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.2

Spesifikasi Mimbar Aktual

Bahan Meja Kayu

Bahan Penopang Pipa Besi

Bahan Alas Aluminium

Warna Bahan Silver

Warna Meja Coklat

Tinggi Mimbar Depan (mm) 1074 Panjang Meja Mimbar (mm) 868 Lebar Meja Mimbar (mm) 550 Kemiringan Meja (mm) 12,05o

Dengan tinggi mimbar 1074 mm, mimbar ini tidak ergonomis karena terlalu tinggi.

6.1.1.3 Meja Pembicara

Meja pembicara digunakan untuk meletakkan botol minuman, kotak tisu, dan terkadang botol minyak urapan untuk pembicara. Meja ini berbentuk bulat dan terbuat dari kaca dengan kaki meja terbuat dari besi.

Meja pembicara memiliki spesifikasi seperti pada tabel 6.3

Tabel 6.3 aqua, 1 buah kotak tisu, dan 1 buah botol minyak urapan

(41)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.1.1.4 Panggung

Panggung digunakan sebagai tempat aktifitas para pelayan Tuhan selama ibadah. Ada 3 jenis panggung yang ada, yaitu panggung pemusik, tempat para pemusik dan peralatannya, panggung vokal, tempat pemimpin pujian dan singer, serta pembicara, panggung choir, tempat para choir membantu jemaat mengekspresikan pujian dan penyembahannya.

Panggung yang ada sekarang mampu memenuhi kebutuhan sehingga tidak perlu dilakukan perancangan ulang.

6.1.2 Tata Letak Aktual 6.1.2.1 Kursi

Kapasitas kursi yang tersedia adalah 300 kursi, 275 untuk jemaat dan 25 untuk pelayan Tuhan. Kursi jemaat disusun menjadi 3 bagian, sebelah kanan ruangan berjumlah 135 kursi, sebelah kiri ruangan berjumlah 101 kursi, dan tengah berjumlah 39 kursi. Kursi yang dipakai untuk pelayan Tuhan yang berada di sebelah kiri ruangan berjumlah 15 kursi. Kursi yang dipakai untuk pelayan Tuhan di ruang soundman dan multimedia berjumlah 2 kursi. Pemusik menggunakan 2 kursi. Sisanya, 6 kursi diletakkan di belakang dekat dengan ruang soundman dan multimedia yang digunakan untuk service manager dan technical and care. Jarak gang antarkursi sebesar 350 mm. Jarak antara barisan kiri dan tengah sebesar 750 mm, sedangkan jarak antara barisan kanan dan tengah sebesar 850 mm.

Jarak antar barisan aktual berjarak 350 mm ini tidak ergonomis karena saat ada jemaat yang mau masuk dan harus melewati jemaat yang sudah duduk di dalam barisan, jemaat tersebut mengalami kesulitan.

6.1.2.2 LCD

(42)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.4 Kesimpulan Layar 1

Vertikal Keterangan Solusi

Berdiri-Depan-Atas 25o Baik

Berdiri-Depan-Bawah 20o Baik

Berdiri-Belakang-Atas 15o Baik

Berdiri-Belakang-Bawah 10o Baik

Duduk-Depan-Atas 50o Kurang Baik

mengikuti perancangan

Duduk-Depan-Bawah 40o Kurang Baik

Duduk-Belakang-Atas 30o Kurang Baik

Duduk-Belakang-Bawah 25o Kurang Baik

Horizontal Keterangan Solusi

Depan-Kanan 45o Kurang Baik gambar 5.9

Depan-Kiri 0o Baik

Belakang-Kanan 30o Baik

Belakang-Kiri 0o Baik

Tengah-Kanan 40o Kurang Baik gambar 5.10

Depan-Kanan (Tengah) 25o Baik

Depan-Kiri (Tengah) 55o Kurang Baik Lihat Layar 2

Belakang-Kanan (Tengah) 20o Baik

(43)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tabel 6.5 Kesimpulan Layar 2

Vertikal Keterangan Solusi

Berdiri-Depan-Atas 25o Kurang Baik

mengikuti perancangan

Berdiri-Depan-Bawah 20o Kurang Baik

Berdiri-Belakang-Atas 20o Kurang Baik

Duduk-Depan-Atas 27o Kurang Baik

Duduk-Depan-Bawah 23o Kurang Baik

Duduk-Belakang-Atas 25o Kurang Baik

Berdiri-Belakang-Bawah 10o Baik

Duduk-Belakang-Bawah 15o Baik

Horizontal Keterangan Solusi

Depan-Kanan 10o Baik

Depan-Kiri 30o Baik

Belakang-Kanan 5o Baik

Belakang-Kiri 20o Baik

Depan-Kanan (Tengah) 45o Kurang Baik Lihat Layar 1

Depan-Kiri (Tengah) 10o Baik

Belakang-Kanan (Tengah) 35o Baik

Balakang-Kiri (Tengah) 5o Baik

Monitor singer memiliki sudut pandang 5o dan sudut pandang baik sebesar 15o, maka sudut pandang untuk monitor singer adalah baik.

6.1.3 Lingkungan Fisik Aktual 6.1.3.1 Pencahayaan

Pengukuran cahaya dilakukan 1 (satu) kali karena ruangan tidak terpengaruhi cahaya dari luar, yaitu cahaya matahari. Dari hasil pengukuran diperoleh 3 daerah hasil berdasarkan kekuatan cahaya yang dikeluarkan lampu pada saat pengukuran.

Daerah-daerah yang memiliki kadar cahaya 15 – 76 lux terletak pada 11 titik (38%) yaitu C3, C4, C5, C11, C17, C18, C21, C23, C25, C28, C29 mengacu pada gambar 4.13.

(44)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha Daerah-daerah yang memiliki kadar cahaya 170 – 241 lux terletak pada 10 titik (34%) yaitu C1, C2, C6, C10, C13, C14, C15, C16, C19, C20 mengacu pada gambar 4.13.

Daerah C27 merupakan daerah dengan kadar cahaya yang sangat tinggi, yaitu 521 lux. Daerah ini merupakan lampu yang berada di mimbar yang digunakan untuk pemimpin pujian dan pembicara.

Dari semua titik-titik pengambilan data 38% daerah masih sangat kekurangan cahaya, yang membuat mata akan berakomodasi mencapai maksimal untuk dapat tmembaca dengan nyaman.

6.1.3.2 Suhu Dan Kelembaban Aktual 6.1.3.2.1 Suhu

Suhu ruangan sebelum AC dinyalakan dan dalam kondisi ruangan kosong adalah 28oC. Pada suhu ini akan terjadi ketidaknyamanan apabila terjadi kegiatan dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan masalah fisiologis maupun psikologis. Masih dalam keadaan kosong, suhu ruangan berubah setelah AC dinyalakan menjadi 21 - 24oC. Suhu tersebut merupakan suhu normal sampai optimum dimana jemaat merasa nyaman.

Saat pujian (praise), dimana jemaat mengekspresikan melalui tarian dan lompatan akan menyebabkan suhu tubuh meningkat sehingga menyebabkan suhu ruangan naik menjadi 25 - 27oC. suhu ini jemaat akan merasa kepanasan karena jemaat berkeringat. Namun pada saat memasuki penyembahan dan pembagian firman Tuhan sampai selesai, suhu ruangan akan turun lagi karena kegiatan jemaat hanya duduk, tidak banyak melakukan gerakan, bahkan suhu ruangan bisa mencapai 20oC. Saat jemaat tidak banyak melakukan gerakan dan suhu ruangan menurun, jemaat akan merasa kedinginan.

6.1.3.2.2 Kelembaban

(45)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-7

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha meskipun kelembaban sempat naik-turun hingga 60% dan 65% namun tidak dalam jangka waktu yang lama.

6.1.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Untuk mengantisipasi kejadian-kejadian darurat perlu adanya perangkat keselamatan. Saat ini Grha Mawar Sharon memiliki 1 akses keluar-masuk gedung dan tersedia fire extingusher dan hydrant yang terletak di luar bangunan gereja.

6.1.5 Rancangan Fasilitas Fisik 6.1.5.1 Kursi

Dari data antropometri, diperoleh dimensi untuk rancangan kursi yang ergonomis seperti pada tabel 6.6

Tabel 6.6

Dimensi Kursi Yang Ergonomis

Jenis Ergonomis (mm)

tinggi kursi 410

panjang alas duduk 400 lebar alas duduk 400 tinggi sandaran 450 panjang sandaran 400

(46)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-8

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.1.5.2 Mimbar

Dari data antropometri diperoleh dimensi untuk rancangan mimbar yang ergonomis seperti pada tabel 6.8.

Tabel 6.8

Spesifikasi Rancangan Mimbar

bahan mimbar Acrylic bahan kaki mimbar Besi warna kaki mimbar Silver

Jenis Dimensi (mm) tinggi mimbar 920 panjang meja mimbar 600 lebar meja mimbar 400

Perancangan mimbar ini dapat dibuat dengan memesan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan pada perancangan.

6.1.5.3 Meja Pembicara

Dari data antropometri diperoleh dimensi untuk rancangan meja pembicara yang ergonomis seperti pada tabel 6.9

Tabel 6.9

Spesifikasi Rancangan Meja Pembicara

bahan meja Kaca

tebal (mm) 10

bahan kaki meja Besi warna kaki meja Silver

Jenis Dimensi (mm) tinggi Meja 700 diameter Meja 500

6.1.6 Rancangan Tata Letak 6.1.6.1 Kursi

(47)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-9

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Gambar 6.1

Rancangan Tata Letak Kursi 1 (skala 1 : 15)

Sedangkan untuk acara-acara khusus dapat memanfaatkan bagian kosong yang ada di belakang tangga sehingga kapasitas menjadi 369 kursi seperti pada gambar 6.2

Gambar 6.2

(48)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-10

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.1.6.2 LCD

Penempatan LCD tidak berubah hanya pengaturan tulisan yang ditampilkan yang mengalami perubahan. Pada keadaan aktual, tulisan yang ditampilkan berada di bagian tengah layar (posisi center) sedangkan pada rancangannya, tulisan yang ditampilkan diposisikan di bagian bawah layar (posisi bottom).

6.1.7 Lingkungan Fisik Kerja 6.1.7.1 Suhu Dan Kelembaban

Pengaturan AC dilakukan dengan mematikan atau mematikan AC 1 dan/atau AC 2, sedangkan AC 3 disetting pada pada suhu 16oC dengan mode “cool” sedangkan AC 4 disetting pada suhu 20oC dengan mode “auto”.

Kelembaban pada saat AC dinyalakan termasuk dalam kelembaban yang normal sehingga tidak perlu perubahan apa-apa.

6.1.7.2 Pencahayaan

(49)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-11

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Gambar 6.3 Rancangan Pencahayaan

(skala 1 : 24)

6.1.8 Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Musibah yang mungkin terjadi adalah kebakaran yang dimungkinkan karena kelalaian dan kecerobohan jemaat maupun pelayan Tuhan di dalam ruang ibadah. Arus pendek pada alat-alat musik, lighting maupun alat-alat listrik juga dapat mengakibatkan kebakaran. Kebakaran juga dapat terjadi karena alat-alat listrik mengalami kelebihan voltase. Kebakaran dapat terjadi karena api menyambar barang-barang berbahan kain dan kayu, juga pada karpet maupun alat-alat musik, yang terbuat dari bahan yang mudah terbakar.

(50)

Bab 6. Kesimpulan Dan Saran 6-12

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha kebakaran sedangkan hydrant tidak mengalami perubahan tempat, seperti yang tampak pada gambar 6.4

R.

Adapun saran yang penulis ajukan untuk meningkatkan kenyamanan dalam beribadah adalah :

1. Organisasi dapat mengikuti usulan perancangan tata letak kursi sehingga kenyamanan setiap jemaat dapat tercapai.

(51)

xvi

Daftar Pustaka

1. Dosen & Team Asisten Laboratorium APK & E II, Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah APK & E II, Bandung, Universitas Kristen Maranatha:2007 2. Nurmianto, Eko, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Surabaya,

Guna Widya:2004

3. Santosa, Drs., M.Kes., Dr. Gempur, Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan, Prestasi Pustaka:2004

Gambar

Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
Tabel Keterangan
Tabel 6.1 Spesifikasi Kursi Aktual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap pendidikan dan kualitas kehidupan manusia, civitas akademi Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas

Rata-rata mahasiswa memiliki lima akun sosial media yang aktif dengan intensitas penggunaan selama 4 jam per harinya, untuk sosial media yang paling diminati dan sering

Siklus II merupakan pembelajaran dari materi yang terdapat dalam siklus I. dimana dalam siklus I materi yang diberikan adalah bercakap-cakap sesuai dengan teks

The research has the purpose to analyze about the relationship of leadership style of Hersey-Blanchard situational theory to the followership style with two dimensions of

Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh faktor-faktor luas areal panen padi, traktor roda dua, pupuk urea, dan luas areal irigasi terhadap produksi padi di Sumatera

Dengan melihat pada identifikasi masalah di atas, yaitu hasil belajar dan tingkat pemahaman siswa yang masih rendah, maka sangat diperlukan suatu penelitian

Hasil penelitian didapatkan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana adalah 44,3% dan yang tidak Puas adalah 55,7% dan ada hubungan antara Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana dengan

[r]