• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perencanaan Agregat dalam Meminimumkan Biaya Produksi pada Perusahaan Indonaga Jaya Abadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perencanaan Agregat dalam Meminimumkan Biaya Produksi pada Perusahaan Indonaga Jaya Abadi."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Aggregate production planning is planning and organizing earlier regarding the people, materials, machines, and other equipment as well as capital goods which is necessary to produce the goods in a particular company in the furute accordance with predicted or foreseen which is short-term, medium, and long. Short-term production planning under 6 months, medium-term 6 months until 18 months, and long-term more than one year. This research aims to find out optimal aggregate planning strategy in Indonaga Jaya Abadi Company in facing demand for gloves that fluctuate. Indonaga Jaya Abadi Company produce various kinds of gloves, but in this research only used five threads gloves because it has the largest terms of production and needs. At this time, Indonaga Jaya Abadi Company have difficulty to fullfill needs of consumers, because until this time there is still a shortage, surplus in production, and lost order. If this is happens continuously, then the cost of production become higher.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perencanaan produksi agregat adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta barang modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu perusahaan tertentu di masa depan sesuai dengan yang diperkirakan atau diramalkan untuk jangka waktu pendek, menengah, dan panjang. Perencanaan produksi jangka pendek di bawah 6 bulan, sedangkan jangka menengah 6 bulan sampai 18 bulan, dan jangka panjang lebih dari 1 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi perencanaan agregat yang optimal pada perusahaan Indonaga Jaya Abadi dalam menghadapi permintaan terhadap sarung tangan yang berfluktuasi. Perusahaan Indonaga Jaya Abadi menghasilkan berbagai macam sarung tangan, namun dalam penelitian ini hanya dipakai sarung tangan benang lima saja karena sarung tangan tersebut terbesar dari segi produksi dan kebutuhan. Pada saat ini Perusahaan Indonaga Jaya Abadi mengalami kesulitan dalam hal memenuhi kebutuhan konsumennya, karena sampai saat ini masih terdapat kekurangan, kelebihan dalam produksi, dan lost order. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus, maka biaya produksi menjadi tinggi.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...viii

ABSTRAK...ix

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR GAMBAR...xv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi Masalah...3

1.3 Tujuan Penelitian...6

1.4 Kegunaan Penelitian...6

1.5 Sistematika Penulisan...7

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1 Pengertian Manajemen Operasi... ...9

2.2 Peramalan (Forecasting)...10

2.2.1 Jenis Peramalan...10

2.2.2 Ciri Peramalan...11

2.2.3 Langkah-Langkah Pembuatan Ramalan...12

2.2.4 Teknik Peramalan...13

2.2.5 Ketelitian Peramalan...16

2.3 Kapasitas...18

2.4 Perencanaan Produksi...18

2.4.1 Tujuan Perencanaan Produksi...19

2.4.2 Fungsi Perencanaan Produksi...21

2.5 Perencanaan Agregat...21

2.5.1 Tujuan Perencanaan Agregat...22

2.5.2 Karakteristik Perencanaan Agregat...23

2.5.3 Biaya Perencanaan Agregat...23

2.5.4 Langkah-Langkah Perencanaan Produksi Agregat...25

2.5.5 Strategi-Strategi Aggregate Planning...27

2.6 Kerangka Pemikiran...29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN...33

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.2 Kebijakan Perusahaan Dalam Hal Kualitas...33

3.3 Struktur Organisasi...35

3.4 Proses Produksi...37

3.5 Metode Penelitian...43

3.6 Jenis-Jenis Penelitian...43

3.7 Tehnik Pengumpulan Data...45

3.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data...46

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN...48

4.1 Pengumpulan Data...48

4.2 Peramalan Permintaan...51

4.3 Perhitungan Indeks Musim...52

4.4 Peramalan Menggunakan Metode Moving Average 3 Bulan...55

4.5 Peramalan Menggunakan Metode Weighted Moving Average...58

4.6 Peramalan Menggunakan Metode Single Exponential Smoothing α = 0,5...61

4.7 Pemilihan Metode Peramalan...64

4.8 Perencanaan Agregat Berdasarkan Strategi Perusahaan...67

4.9 Perencanaan Agregat Menggunakan Strategi Level Workforce + Inventory...73

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Level Workforce + Overtime 12 jam...77

4.11 Perencanaan Agregat Menggunakan Chase Strategy...82

4.12 Perbandingan Biaya Strategi Perencanaan Agregat...86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN...88

5.1. Simpulan...88

5.2. Saran...88

DAFTAR PUSTAKA...90

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Produksi dan Permintaan Sarung Tangan Benang

Lima Bulan November... 4

Tabel 1.2 Hasil Produksi dan Permintaan Sarung Tangan Benang Lima Tahun 201... 5

Tabel 4.1 Data Permintaan (lusin) Tahun 2010-2012... 48

Tabel 4.2 Indeks Musim... 53

Tabel 4.3 Moving Average 3 Bulan... 56

Tabel 4.4 Weighted Moving Average... 59

Tabel 4.5 Single Exponential Smoothing α = 0,5... 62

Tabel 4.6 Perbandingan MAD, MAPD/MAPE, dan MSE... 65

Tabel 4.7 Hasil Forecast Sarung Tangan (lusin)... 66

Tabel 4.8 Stategi Perusahaan Saat Ini... 69

Tabel 4.9 Level Workforce + Inventory Tahun 2012 - 2013 ... 74

Tabel 4.10 Level Workforce + Overtime 12 jam Tahun 2012 - 2013... 78

Tabel 4.11 Chase Strategy Tahun 2012 - 2013... 83

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Perencanaan Agregat... 32

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Indonaga Jaya Abadi... 36

Gambar 3.2 Bagan Proses Produksi Sarung Tangan... 42

Gambar 4.1 Grafik Data Permintaan (lusin) Tahun 2010 - 2012... 52

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perencanaan produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta barang modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu perusahaan tertentu di masa depan sesuai dengan yang diperkirakan atau diramalkan. (Assauri, 2004, 129). Perencanaan produksi memakai tiga macam tipe perencanaan, yaitu jangka pendek, menengah, dan panjang. Perencanaan produksi jangka pendek di bawah 6 bulan, sedangkan jangka menengah 6 bulan sampai 18 bulan, dan jangka panjang lebih dari 1 tahun.

Perencanaan produksi menyangkut seluruh aspek dalam proses produksi, komponennya antara lain pemenuhan kebutuhan konsumen, penggunaan tenaga kerja, dan tingkat persediaan bahan baku yang dibutuhkan. Perencanaan produksi akan menjadi dasar untuk anggaran operasi, tenaga kerja, keperluan jam kerja normal atau lembur, keperluan peralatan atau mesin, dan keperluan bahan baku yang dibutuhkan.

(10)

2 Universitas Kristen Maranatha mesin, sulitnya menentukan kapasitas dari gudang, dan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan proses produksi.

Perusahaan Indonaga Jaya Abadi menghasilkan dua sarung tangan, yaitu sarung tangan katun dan acrylic. Sarung tangan katun sendiri dibagi menjadi 4 macam, yaitu sarung tangan katun benang 4, benang 5, benang 6, dan benang 8. Sarung tangan acrylic sendiri dibagi menjadi 6 macam, yaitu sarung tangan acrylic putih lengan pendek, putih lengan panjang, hitam lengan pendek, hitam lengan panjang, hijau lengan pendek, dan hijau lengan pendek.

Fungsi dari sarung tangan rajut sendiri adalah untuk melindungi tangan pemakai dari pengaruh lingkungan yang ada disekitarnya. Sarung tangan rajut dapat ditemui di toko alat bangunan, besi, dan kebutuhan rumah tangga yang ada di kota-kota Indonesia. Dengan semakin bertambahnya permintaan terhadap sarung tangan, bertambah pula perusahaan rajutan dan menyebabkan adanya persaingan yang ketat diantara produsen sarung tangan. Sehingga apabila perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen, maka akan menimbulkan kekecewaan konsumen. Apabila hal ini terjadi berulang-ulang, maka kemungkinan besar pelanggan akan beralih ke produsen yang lain. Oleh karena itu, perusahaan sangat dituntut untuk dapat memenuhi permintaan konsumen secara penuh dan menghasilkan barang dengan kualitas yang tinggi dan harga yang terjangkau. Dengan adanya perencanaan produksi, maka perusahaan dapat merencanakan tingkat kualitas sesuai standar dan harga yang bersaing di pasar.

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

lost order. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus, maka biaya produksi menjadi

tinggi. Oleh karena itu, perusahaan Indonaga Jaya Abadi harus melakukan perencanaan produksi untuk meminimalkan biaya produksi. Dengan melihat hal tersebut maka penulis akan menuangkan hasil penelitian ini dengan judul "Analisis

Perencanaan Agregat Dalam Meminimumkan Biaya Produksi pada

Perusahaan Indonaga Jaya Abadi"

1.2 Identifikasi Masalah

(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1.1

Hasil Produksi dan Permintaan Sarung Tangan Benang Lima Bulan November 2011

Tanggal Produksi (Lusin) Permintaan (Lusin)

T4 T5 T6 T8 T4 T5 T6 T8

Sumber data: Perusahaan Indonaga Jaya Abadi Keterangan:

T4 : Sarung Tangan Benang 4 T5 : Sarung Tangan Benang 5 T6 : Sarung Tangan Benang 6 T8 : Sarung Tangan Benang 8

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha

Tabel 1.2

Hasil Produksi dan Permintaan Sarung Tangan Benang Lima Tahun 2011

Bulan Produksi Permintaan Kelebihan/(Kekurangan) Sisa

Januari 33450 lusin 35250 lusin (1800 lusin) 0 lusin Februari 31650 lusin 29700 lusin 1950 lusin 1950 lusin

Maret 31200 lusin 31250 lusin (50 lusin) 1900 lusin

April 34000 lusin 34200 lusin (200 lusin) 1700 lusin

Mei 34950 lusin 35150 lusin (200 lusin) 1500 lusin

Juni 34950 lusin 34600 lusin 350 lusin 1850 lusin

Juli 34050 lusin 35550 lusin (1500 lusin) 350 lusin

Agustus 28150 lusin 25900 lusin 2250 lusin 2600 lusin

September 21600 lusin 24450 lusin (2850 lusin) 0

Oktober 30700 lusin 30850 lusin (150 lusin) 0

November 31200 lusin 30750 lusin 450 lusin 450 lusin

Desember 35100 lusin 33400 lusin 1700 lusin 2150 lusin

Sumber data: Perusahaan Indonaga Jaya Abadi

Dari data di atas terlihat adanya kekurangan dan kelebihan dalam produksi, lalu terdapat juga lost order. Dalam penelitian ini terdapat asumsi yaitu tidak terjadi kerusakan mesin dalam proses produksi, semua mesin dianggap selalu memproduksi secara maksimum, semua tenaga kerja tidak pernah absen dan hari minggu dan hari libur hanya memproduksi sarung tangan yang sisa di hari kerja (kecuali Idul Fitri pada akhir bulan Agustus, kegiatan produksi dihentikan). Maka dari uraian di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan produksi yang dilakukan oleh perusahaan selama ini?

2. Bagaimana perencanaan produksi yang optimal untuk dapat meminimumkan biaya produksi?

(14)

6 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perencanaan produksi yang dilakukan oleh perusahaan saat ini.

2. Untuk mengetahui perencanaan produksi yang optimal untuk dapat meminimumkan biaya produksi.

3. Untuk mengetahui biaya penghematan yang bisa diperoleh jika menggunakan perencanaan yang optimal.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan data dan hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat berguna bagi:

1. Penulis

Bagi penulis, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui gambaran langsung penerapan perencanaan agregat dalam perusahaan dan membandingkan dengan teori yang sudah dipelajari. Sehingga mendapat perbandingan antara teori perkuliahan dengan penerapan sesungguhnya.

2. Perusahaan

(15)

7 Universitas Kristen Maranatha 3. Pihak Lain

Bagi pihak lain hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan untuk mengetahuai penerapan perencanaan agregat di perusahaan, dan juga dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti yang melakukan analisis terhadap perencanaan agregat.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan

Pada bab ini, dijelaskan latar belakang penelitian yaitu masalah perencanaan agregat menjadi suatu hal yang penting bagi suatu perusahaan, lalu dikemukakan pula data yang menyangkut masalah yang dihadapi, pembatasan masalah dan tujuan mengapa penelitian ini dilakukan serta kegunaan penelitian ini.

Bab II Tinjauan Pustaka

Seluruh teori-teori dan metode-metode yang ada hubungannya dengan topik untuk digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian, serta terdapat kerangka berpikir terdapat di dalam bab ini.

Bab III Objek dan Metode Penelitian

Di dalam bab ini, terdapat isi mengenai gambaran secara umum perusahaan yang menjadi objek penelitian, serta mengemukakan metode penelitian yang digunakan dan kegiatan perusahaan.

(16)

8 Universitas Kristen Maranatha Pada bab ini, dilakukan pengolahan data yang dikumpulkan lalu dari data tersebut dilakukan analisis untuk menyusun rencana produksi di perusahaan.

Bab V Kesimpulan dan Saran

(17)

88 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi yang dijalankan perusahaan saat ini adalah perencanaan dengan menggunakan tenaga kerja 30 orang yang terdiri dari 25 orang regular

worker dan 5 orang overtime worker dan masih belum menggunakan metode

peramalan. Strategi perusahaan saat ini mengeluarkan biaya sebesar Rp. 357.658.762,60.

2. Strategi yang cocok untuk digunakan oleh perusahaan adalah perencanaan agregat dengan Chase Strategy dengan biaya sebesar Rp. 267.610.998,20.

3. Dengan menggunakan perencanaan agregat Chase Strategy, maka perusahaan dapat melakukan penghematan sebesar Rp. 90.047.764,40.

5.2. Saran

(18)

89 Universitas Kristen Maranatha serta menentukan jumlah optimum produksinya. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu menggunakan metode Moving Average agar produksi yang dihasilkan tidak jauh melebihi permintaan konsumen dan tidak menyebabkan lost sales.

2. Perusahaan sebaiknya menetapkan perencanaan produksi agregat dalam proses produksinya agar dapat membantu perusahaan dalam menentukan jumlah produksi optimum guna menghadapi permintaan yang berfluktuasi di masa yang akan datang.

(19)

90 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi 2008. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.

Aquilano, Nicholas J., Jacobs, F. Robert, Chase, Richard B. (2007). Operations

Management for Competitive Advantage, 11th Edition. New York: Mc Graw Hill.

Heizer, Jay and Render, Barry. (2011). Operations Management, 10th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritman, Manoj K. Maholtra. (2007). Operations

Management, 6th Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Kusuma, Hendra. (2004). Manajemen Produksi Perencanaan dan Pengendalian

Produksi. Yogyakarta: CV. Andi.

Nahmias, Steven. (2008). Production and Operations Analysis 6th Edition. New York: Mc Graw Hill.

Russell, Roberta S., and Bernard W. Taylor III. (2006). Operations Management:

Quality and Competitiveness in A Global Environment, 5th Edition. New York: John Willey and Sons Inc.

Schroeder, Roger G. (2007). Operations Management Contemporary Concepts and

Cases, 4th Edition. New York: Mc Graw Hill.

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Produksi dan Permintaan Sarung Tangan Benang Lima
Tabel 1.2 Hasil Produksi dan Permintaan Sarung Tangan Benang Lima

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian dan pembahasan tersebut diatas, maka dapat dikemukakan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi ekstrak kunyit (Curcuma domestika) pada

Knapsack akan terjadi penambahan ukuran file teks, hal ini dapat dilihat pada contoh kasus yang mana ukuran plaintext (pesan asli) adalah 12 bytes, kemudian setelah

Dari penelitian dapat dihasilkan temuan yang merupakan hasil dari penelitian sebagai berikut : pertama, Implementasi Sistem Syirkah dalam Pendistribusian Hasil Usaha Dana

Dalam bidang mikrobiologi pangan dikenal istilah bakteri indikator  sanitasi. Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam  pangan menunjukkan

secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat harga saham pada industri barang dan konsumsi yang terdaftar di BEI dengan syarat tidak terjadi perubahan

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 26 Tahun 2015 Tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Kabupaten Sumedang, maka yang

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian apakah minyak zaitun dapat menurunkan kadar kolesterol LDL pada tikus

Diterbitkannya suatu ketetapan pajak menimbulkan permasalahan yang cukup krusial antara wajib pajak dan petugas pajak dikarenakan perbedaan pendapat antara wajib