• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angka Kejadian Pasien Rawat Inap Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Periode 2009 - 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Angka Kejadian Pasien Rawat Inap Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Periode 2009 - 2010."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANGKA KEJADIAN PASIEN RAWAT INAP TUBERKULOSIS

PARU DI RS HASAN SADIKIN BANDUNG

PERIODE 2009 - 2010

Johanis Edward Rahakbauw, 2011. Pembimbing 1 : Freddy Tumewu A, dr, MS Pembimbing 2 : Triswaty Wynata, dr, Mkes

Latar belakang Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular kronik, masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di tingkat global, regional, nasional, maupun lokal termaksud Indonesia. Indonesia diperkirakan termasuk dalam peringkat ketiga setalah China dan India, dengan jumlah kasus 539.000 pada tahun 2004 dan terdapat sekitar 9.2 juta kasus baru tuberkulosis dan kira-kira 1.7 juta kematian karena tuberkulosis pada tahun 2006.

Tujuan penelitian Untuk menilai angka kejadian tuberkulosis paru berdasarkan : jumlah pasien, usia dan jenis kelamin

Metode penelitian Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif terhadap kasus-kasus tuberkulosis di RS Hasan Sadikin Bandung periode 2009 - 2010

Hasil penelitian telah tercatat sebanyak 443 pasien rawat inap tuberkulosis paru di RS Hasan Sadikin Bandung.

Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah didapat, bahwa pasien rawat inap tuberkulosis paru di RS Hasan Sadikin bandung terdapat 443 kasus tuberkulosis paru, dimana terdiri atas 250 pasien pria dan 193 pasien wanita terutama pada golongan usia 21-30 tahun.

(2)

ABSTRACT

INCIDENCE INPATIENT PULMONARY TUBERCULOSIS IN

HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG PERIOD 2009 – 2010

Johanis Edward Rahakbauw, 2011. 1STTutor :Freddy Tumewu A, dr, MS

2ndTutor :Triswaty Wynata, dr, Mkes

Background Tuberculosis (TB) is a chronic disease transmitted infections, is still an important public health problem at global, regional, national, local and referred to Indonesia. Indonesia is estimated to include ranking third after China and India, with 539,000 cases in 2004 and there are approximately 9.2 million new cases of tuberculosis and about 1.7 million deaths because of tuberculosis in 2006.

The goal of research To evaluate the incidence of pulmonary tuberculosis based on: the number of patients, age and sex

Research method The research was conducted descriptively to capture data retrospectively to cases of tuberculosis in hospitals Hasan Sadikin Bandung period 2009 - 2010.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.3 Tujuan... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

1.4.1 Manfaat Akademis... 3

1.4.2 Manfaat Praktis... 3

1.5 Metodologi ... 3

1.6 Lokasi dan Waktu... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4

2.1 Anatomi Paru ... 4

2.2 Fisiologi Sistem Pernapasan ... 6

2.2.1 Proses Respirasi ... 6

2.2.2 Mekanisme Pernapasan... 6

2.3 Mikrobiologi ... 7

2.3.1 Morfologi dan Sifat... 8

2.3.2 Kultur... 9

2.3.2.1 Semisynthetic Agar Media... 9

2.3.2.2 Inspissated Egg Media ... 9

2.3.2.3 Broth Media ... 9

2.3.3 Faktor Virulensi ... 10

2.3.3.1 Intracellular survival ... 10

2.3.3.2 Cord Factor ... 10

2.3.3.3 Glycolipids Sulfatides... 10

2.3.3.4 Kompleks Antigen 85 ... 10

2.3.3.4 Konsentrasi Lipid... 11

2.4 Tuberkulosis Paru ... 11

(4)

2.4.2 Etiologi... 11

2.4.3 Klasifikasi TB Paru... 11

2.4.3.1 Berdasarkan Organ Terinvasi... 11

2.4.3.2 Berdasarkan Riwayat Pengobatan... 12

2.4.3.3 Berdasarkan WHO ... 13

2.4.4 Perjalanan Penyakit Tuberkulosis Paru ... 13

2.4.4.1 Tuberkulosis Paru Primer... 13

2.4.4.1 Tuberkulosis Paru Post Primer... 14

2.4.5 Dasar Diagnosis ... 14

2.4.6 Pemeriksaan Penunjang ... 16

2.4.6.1 Pemeriksaan Laboratorium ... 16

2.4.6.2 Pemeriksaan Serologis ... 16

2.4.7 Penatalaksanaan... 18

2.4.7.1 Prinsip Pengobatan... 18

2.4.7.2 Tujuan Pengobatan... 18

2.4.7.3 Klasifikasi Obat Anti Tuberkulosis... 19

2.4.7.4 Terapi Pembedahan... 22

2.4.7.5 Evaluasi Pasien Tuberkulosis Paru ... 22

2.4.7.6 Pencegahan... 24

2.4.7.7 Komplikasi... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 25

3.1 Bahan / Subjek Penelitian ... 25

3.1.1 Bahan Penelitian ... 25

3.1.2 Subjek Penelitian ... 25

3.2 Metode Penelitian ... 25

3.2.1 Desain Penelitian ... 25

3.2.2 Besar Sampel Penelitian ... 25

3.2.3 Prosedur Kerja ... 26

3.2.4 Cara Pemeriksaan ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 27

4.1 Hasil Penelitian ... 27

4.2 Pembahasan penelitian... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 30

5.1 Kesimpulan ... 30

5.2 Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA... 31

LAMPIRAN... 33

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 TaksonomiMycobacterium tuberculosis... 8 Tabel 2.2 Jenis - jenis Obat Anti Tuberkulosis ... 20 Tabel 2.3 Pembagian OAT berdasarkan kategori ... 21 Tabel 4.1.1 Distribusi Tuberkulosis di RS Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2009 – 2010 ... 27 Tabel 4.1.2 Distribusi Tuberkulosis Berdasarkan Jenis Kelamin pada

Tahun 2009 – 2010 ... 27 Tabel 4.1.4 Distribusi Tuberkulosis Berdasarkan Usia Pada Tahun

2009 – 2010... 28

DAFTAR GAMBAR

(6)
(7)

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

33

(9)

34

(10)

35

Tabel pasien tuberkulosis paru

NO JENIS KELAMIN USIA

(11)

36

NO JENIS KELAMIN USIA

(12)

37

NO JENIS KELAMIN USIA

(13)

38

NO JENIS KELAMIN USIA

(14)

39

NO JENIS KELAMIN USIA

(15)

40

NO JENIS KELAMIN USIA

(16)

41

NO JENIS KELAMIN USIA

(17)

42

NO JENIS KELAMIN USIA

(18)

43

NO JENIS KELAMIN USIA

(19)

44

NO JENIS KELAMIN USIA

(20)

45

NO JENIS KELAMIN USIA

(21)

46

NO JENIS KELAMIN USIA

439 P 43

440 L 55

441 L 55

442 L 17

(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular kronik, dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di tingkat global, regional, nasional, maupun lokal termaksud Indonesia. Tuberkulosis menyebabkan 5000 kematian per hari, atau hampir 2 juta kematian per tahun diseluruh dunia, insidensi global tuberkulosis terus meningkat sekitar 1% per tahun (WHO 2009a).

Sepertiga dari populasi total dunia (sekitar 2 milyar orang) terinfeksi TB. Karena daya tahan tubuh yang menurun, hanya 10% dari orang yang terinfeksi TB akan menjadi sakit dengan tanda dan gejala TB aktif di perjalanan hidupnya. kasus TB aktif menginfeksi 10 hingga 15 orang setiap tahun. Orang dengan HIV memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami TB aktif karena kerusakan sistem imunitas (WHO 2009a).

Menurut The World Health Organization (WHO 2009a) di dalam Annual Report on Global tuberculosis Control menyatakan terdapat 22 negara dikategorikan sebagai

high burden countries. Indonesia diperkirakan termasuk dalam peringkat ketiga setalah China dan India, dengan jumlah kasus 539.000 pada tahun 2004 dan terdapat sekitar 9.2 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2006.

Menurut Global Tuberculosis Control Report (WHO 2009a), berdasarkan kalkulasi disability-adjusted life-year (DALY) WHO, tuberkulosis menyumbang 6.3 persen dari total beban penyakit di Indonesia.

Pengobatan kasus TB merupakan salah satu strategi utama dalam pengendalian TB karena dapat memutuskan rantai penularan. Pada 1994 WHO meluncurkan strategi pengendalian TB untuk diimplementasikan secara internasional, disebut DOTS

(23)

2

Penemuan kasus TB dengan pemeriksaan BTA (basil tahan asam) mikroskopik, (3) pemberian obat jangka pendek yang diawasi secara langsung, dikenal dengan istilah DOT (Directly Observed Theraphy), (4) pengadaan OAT (obat anti tuberkulosis) secara berkesinambungan, (5) monitoring serta pencatatan dan pelaporan yang baku/standar.

Kemajuan nyata dicapai dalam program DOTS ditandai dengan menurunnya prevalensi TB di Indonesia pada wilayah Jawa – Bali, sedangkan untuk wilayah – wilayah yang sulit terjangkau juga menunjukkan penurunan yang signifikan (Fakta Tuberkulosis DEPKES dan WHO, 2008). Meskipun demikian kecepatan kemajuan saat ini diperkirakan tidak cukup untuk mencapai target penurunan prevalensi dan mortalitas TB dari Millenium Development Goals (MDG) menjadi separuh pada tahun 2015 (Dye et al, 2005).

Pada 2006 WHO menetapkan strategi baru untuk menghentikan TB. Strategi itu bertujuan untuk mengintensifkan penanggulangan TB, menjangkau semua pasien, dan memastikan tercapainya targetMillennium Development Goal(MDG) pada tahun 2015. Strategi baru WHO ditetapkan berdasarkan pencapaian DOTS, serta menjawab tantangan baru bagi keberhasilan penanggulangan TB. Enam elemen strategi WHO untuk menghentikan TB untuk 2006 – 2015 : (1) Perluasan dan peningkatan DOTS berkualitas tinggi, (2) Mengatasi TB/HIV, MDR-TB dan tantangan lainnya, (3) Penguatan sistem kesehatan, (4) Pelibatan semua pemberi pelayanan kesehatan, (5) Pemberdayaan pasien dan komunitas, (6) Mendorong dan meningkatkan penelitian (WHO, 2009b).

1.2 Identifikasi Masalah

(24)

3

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Untuk mengetahui tuberkulosis paru di RS Hasan Sadikin Bandung selama periode 2009 - 2010.

1.3.2 Tujuan

Untuk menilai tuberkulosis paru berdasarkan : jumlah pasien, usia dan jenis kelamin

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Karya tulis ini bertujuan untuk memperluas informasi tentang tingginya angka kejadian tuberkulosis paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis,

terutama di wilayah Bandung.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan pemahanan tentang tuberkulosis, sehingga dapat mengurangi angka kejadian tuberkulosis paru khususnya di wilayah Bandung.

1.5 Metodologi Penelitian

Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif terhadap kasuskasus tuberkulosis di RS Hasan Sadikin Bandung periode 2009 -2010.

1.6 Lokasi dan Waktu

(25)

30

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah didapat, maka penulis menarik simpulan bahwa pasien rawat inap tuberkulosis paru di RS Hasan Sadikin bandung terdapat 443 kasus tuberkulosis paru, yang terdiri atas :

- 250 pasien pria atau sekitar 56 % dari total keseluruhan pasien tuberkulosis Paru di RSHS selama periode 2009 – 2010.

- 193 pasien wanita sekitar 44 % dari total keseluruhan pasien tuberkulosis Paru di RSHS selama periode 2009 – 2010.

- terbanyak pada golongan usia 21-30 tahun atau sekitar 20 % dari total Keseluruhan pasien tuberkulosis paru di RSHS selam periode 2009 – 2010.

5.2 Saran

(26)

31 DAFTAR PUSTAKA

Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan ke 2. Jakarta.

Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan ke 2. Jakarta.

Depkes RI dan WHO, 2008. Lembar Fakta Tuberkulosis http://www.tbindonesia. or.id /pdf/ Lembar_fakta_TB.pdf. Diunduh 10 oktober 2011.

Dina Bisara Lolong, 2004. Laporan akhir analisis lanjut survei prevalensi tuberkulosis 2004 investigasi faktor lingkungan dan faktor resiko tuberkulosis Indonesia. http://whoindonesia.healthrepository.org/bitstream/123456789/ 586.PDF. Diunduh 21 November 2010.

Drake RL, Wayne V., Mitchell AWM. 2005. Gray’s anatomy for student.

Philadelphia: Churchill Livingstone.

Dye C, Watt CJ, Bleed DM, Hosseini SM, Raviglione MC (2005). Evolution of Tuberculosis Control and Prospects for Reducing Tuberculosis Incidence, Prevalence, and Deaths Globally. JAMA, 293:2767-2775.

Fakultas Kedokteran UI. 2007.Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. Guyton & Hall. 2007,FISIOLOGI KEDOKTERAN. Edisi 11. Jakarta : EGC. Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s. 2007. Edisi 24. Mikrobiologi Kedokteran.

Surabaya: Salemba Medika.

Kenneth Todar. 2011. Mycobacterium tuberculosis and Tuberculosis.

http://textbookofbacteriology.net/tuberculosis.html. Diunduh 11 november 2011.

Martien W, 2001. Transmission of Mycobacterium tuberculosis Depending on Age and Sex of source Cases, American Journal of epidemiology, volume 154, number 10: 934-943.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Tuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksaan di Indonesia. Jakarta: PDPI, 2002.

(27)

32

WHO (2009a). WHO Report 2009: Global Tuberculosis Control Epidemiology, Strategy, Financing. Geneva, Switzerland: WHOPress. whqlibdoc.who.int/publications/ 2009/ 9789241563802_eng.pdf.Diunduh 4 september 2010.

WHO (2009b). The Global plan to stop TB 2006-2015. www.who.int.org. Diunduh 4 september 2010.

Gambar

Tabel pasien tuberkulosis paru

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi ini menggunakan elemen-elemen multimedia yaitu gambar, teks, suara, dan animasi kedalam suatu bentuk aplikasi yang diharapkan mudah digunakan oleh siapa saja dan

Pada skripsi ini telah dibuat sebuah mobile robot yang berguna untuk membantu regu penyelamat dalam proses evakuasi dan penyelamatan korban gempa bumi yang mana biasanya

Therefore, this term paper aims to discuss social deixis and handshake that I mention in the previous paragraph, find the potential solution and solve the problem.. Identification

Masyarakat Kalimantan Tengah khususnya di Palangka Raya, belum banyak yang mengerti, mengenal apa isbat nikah, selama ini suami istri yang sudah menikah puluhan

Similarly, when a sender transmits data via the TCP/IP protocol, applications communicate with the application layer, which sends its data to the transport layer, which sends its

Faktor  yang  keempat  adalah  faktor peluang bisnis  keuntungan dimaksud  adalah setelah melihat beberapa pertimbangan peluang dan  kesempatan  di  masyarakat 

Sejauh ini pengolahan kopi yang dilakukan di Kecamatan Buntu Batu, khususnya di Desa Latimojong masih sebatas pengupasan kulit buah hingga menjadi produk akhir berupa

Pembuatan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Keruskaan Lahan DAS Bodri Hilir Kabupaten Kendal ini dilakukan dengan teknik naratif dan dikombinasikan dengan interview