• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, dan Lingkungan Fisik Yang Ergonomis (Studi Kasus Di Gereja Isa Almasih Lengkong Besar, Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, dan Lingkungan Fisik Yang Ergonomis (Studi Kasus Di Gereja Isa Almasih Lengkong Besar, Bandung)."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

GIA (Gereja Isa Almasih) Lengkong Besar merupakan gereja yang berlokasi di Jln. Lengkong Besar No. 66 Bandung yang memiliki berbagai macam kegiatan kerohanian. Di gereja ini, para jemaat mengeluhkan alas duduk yang digunakan untuk ibadah Doa Jumat tidak memiliki sandaran punggung dan mengeluhkan kaki mudah kram/kesemutan, mimbar yang digunakan berukuran terlalu kecil untuk meletakkan barang-barang pembicara ketika berkotbah, tata letak alas duduk belum tertata dengan baik karena terlalu menumpuk di bagian kiri, tata letak pemain musik yang yang belum tertata dengan baik, tata letak proyektor depan yang dirasakan cukup tinggi diliat dengan posisi duduk di lantai, dan lingkungan fisik yang dirasakan belum dapat memberikan kenyamanan bagi jemaat yang mengikuti ibadah Doa Jumat.

Untuk mengetahui keluhan jemaat akan kram/kesemutan yag dirasakan, penulis menyebarkan kuesioner dasar dan kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui bagian tubuh mana saja yang merasakan sakit sehingga hasil penyebaran kuesioner ini dijadikan sebagai acuan dalam perancangan yang dilakukan. Untuk membuat rancangan dari perancangan yang akan dilakukan maka penulis mengumpulkan data-data fasilitas fisik yang digunakan, dimensi ukuran ruangan dan layout dari GIA Lengkong Besar, tata letak pemain musik, dan tata leyak proyektor depan. Data-data ini yang kemudian diperlukan dalam pengolahan data untuk memperbaiki/merancang fasilitas fisik, tata letak, dan lingkungan fisik GIA Lengkong Besar.

Dari penyebaran 33 kuesioner dasar dan kuesioner Nordic Body Map diperoleh hasil bahwa keluhan tersebut datang karena alas duduk yang digunakan tidak memiliki sandaran punggung ataupun selonjoran kaki, berdasarkan hasil penyebaran kuesioner dasar diperoleh bahwa harapan yang diinginkan oleh jemaat GIA Lengkong Besar yaitu kursi alas duduk yang memiliki sandaran punggung ataupun selonjoran kaki. Setelah mengumpulkan setiap data yang diperlukan, maka penulis melakukan pengolahan data-data tersebut. Dilakukanlah perancangan kursi alas duduk untuk posisi di lantai dengan menggunakan acuan data anthropometri sehingga didapatkan data bahwa untuk panjang alas duduk yang sesuai yaitu sebesar 60 cm, lebar kursi alas duduk sebesar 53cm, sandaran punggung 53cm, sudut kemiringan kursi sebesar 10⁰, dan panjang selonjoran kaki sebesar 45cm.

Untuk perbaikan mimbar Doa Jumat juga dengan menggunakan data anthropometri sehingga didapatkan 2 alternatif perancangan untuk mimbar Doa Jumat, melakukan perancangan tata letak kursi alas duduk yang masih tertumpuk di salah satu sisi, sehingga setelah dilakukan perancangan terhadap tata letak kursi alas duduk, maka tata letak alas duduk menjadi semakin tersusun dengan baik. Untuk perbaikan pemain musik dilakukan dengan cara mengukur sendiri dimensi-dimensi dari ukuran yang diperlukan dalam perancangan sehingga didapatkan hasil rancangan yaitu mengubah letak pemain bass sejajar dengan letak pemain gitar.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ...iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR GAMBAR ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Batasan Masalah dan Asumsi ... 1-3

1.3.1 Batasan Masalah...1-3 1.3.2 Asumsi...1-4 1.4 Perumusan Masalah ... 1-5 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-5 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.4 Sikap Duduk ... 2-8 2.4.1 Pendekatan untuk Perancangan Kursi ... 2-9 2.4.2 Kriteria Kursi Kerja... 2-9 2.4.3 Sudut Kemiringan Sandaran Punggung Kursi ... 2-11 2.5 Kemiringan Permukaan Kerja ... 2-11 2.6 Rotasi Mata Maksimum...2-11 2.7 Perancangan ... 2-11

2.7.1 Teknik Perancangan ... 2-12 2.7.2 Karakteristik dari Teknik Perancangan dan

Karakteristik Perancang ... 2-12 2.7.3 Prosedur Perancangan ... 2-13 2.7.4 Analisa Desain ... 2-13 2.7.5 Analisa Nilai ... 2-13 2.8 Analisis Penilaian Konsep ... 2-14 2.9 Lingkungan Fisik ... 2-15 2.9.1 Suhu dan Kelembaban... 2-15 2.9.2 Pencahayaan ... 2-18

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1

3.2 Keterangan Flowchart ... 3-6

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

4.3.1 Alas Duduk Doa Jumat Saat Ini ... 4-8 4.3.2 Produk Pembanding ... 4-8 4.3.3 Mimbar Doa Jumat ... 4-9 4.4 Kuesioner ... 4-10 4.4.1 Kuesioner Dasar ... 4-10 4.4.2 Kuesioner Nordic Body Map ... 4-11 4.5 Titik Pengukuran Lingkungan Fisik ... 4-12 4.6 Lingkungan Fisik ... 4-13 4.6.1 Suhu dan Kelembaban... 4-13 4.6.2 Pencahayaan ... 4-13

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Fasilitas Fisik ... 5-1 5.1.1 Kursi Alas Duduk Saat Ini ... 5-1 5.1.2 Produk Pembanding ... 5-2 5.1.3 Mimbar Doa Jumat Saat Ini ... 5-4 5.2 Kuesioner ... 5-8 5.2.1 Kuesioner Dasar ... 5-8 5.2.3 Kuesioner Nordic Body Map ... 5-17 5.3 Titik Pengukuran Lingkungan Fisik ... 5-32 5.3.1 Titik 1 ... 5-32 5.3.2 Titik 2 ... 5-32 5.4 Lingkungan Fisik ... 5-32 5.4.1 Temperatur ... 5-32 5.4.2 Kelembaban ... 5-33 5.4.3 Pencahayaan ... 5-34 5.5 Tata Letak Pemain Musik ... 5-36 5.5.1 Alternatif 1 Rancangan Tata Letak Pemain Musik Doa Jumat .... 5-36

5.5.1.1 Analisis Alternatif 1 Rancangan Tata Letak

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

5.5.2.1 Analisis Alternatif 2 Rancangan Tata Letak

Pemain Musik Doa Jumat ... 5-37 5.6 Titik Pengukuran Layar Proyektor Depan Horisontal ...5-38 5.6.1 Titik A Horisontal ... 5-39 5.6.1.1 Perhitungan Titik A ... 5-39 5.6.1.2 Analisis Titik A ... 5-39 5.6.2 Titik B Horisontal ... 5-41 5.6.2.1 Perhitungan Titik B ... 5-41 5.6.2.2 Analisis Titik B ... 5-41 5.6.3 Titik C Horisontal ... 5-42 5.6.3.1 Perhitungan Titik C ... 5-42 5.6.3.2 Analisis Titik C ... 5-43 5.6.4 Titik D Horisontal ... 5-43 5.6.4.1 Perhitungan Titik D ... 5-43 5.6.4.2 Analisis Titik D ... 5-44 5.7 Titik Pengukuran Layar Proyektor Depan Vertikal ... 5-45 5.8 Titik X Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Lantai Vertikal ... 5-46

5.8.1 Titik X Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Lantai

ke Titik A Vertikal ... 5-46 5.8.1.1 Perhitungan Titik X Persentil 5 ke Titik A ... 5-46 5.8.1.2 Analisis Titik X Persentil 5 ke Titik A ... 5-46 5.8.2 Titik X Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Lantai

ke Titik B Vertikal ... 5-47 5.8.2.1 Perhitungan Titik X Persentil 5 ke Titik B ... 5-47 5.8.2.2 Analisis Titik X Persentil 5 ke Titik B ... 5-47 5.9 Titik Y Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Lantai Vertikal ... 5-47

5.9.1 Titik X Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Lantai

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

ke Titik B Vertikal ... 5-48 5.9.2.1 Perhitungan Titik Y Persentil 5 ke Titik B ... 5-48 5.9.2.2 Analisis Titik Y Persentil 5 ke Titik B ... 5-49 5.10 Titik X Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Lantai Vertikal ... 5-49

5.10.1 Titik X Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Lantai

ke Titik A Vertikal ... 5-49 5.10.1.1 Perhitungan Titik X Persentil 95 ke Titik A ... 5-49 5.10.1.2 Analisis Titik X Persentil 95 ke Titik A ... 5-50 5.10.2 Titik X Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Lantai

ke Titik B Vertikal ... 5-50 5.10.2.1 Perhitungan Titik X Persentil 95 ke Titik B ... 5-50 5.10.2.2 Analisis Titik X Persentil 95 ke Titik B ... 5-50 5.11 Titik Y Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Lantai Vertikal ... 5-51

5.11.1 Titik Y Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Lantai

ke Titik A Vertikal ... 5-51 5.11.1.1 Perhitungan Titik Y Persentil 95 ke Titik A ... 5-51 5.11.1.2 Analisis Titik Y Persentil 95 ke Titik A ... 5-51 5.11.2 Titik Y Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Lantai

ke Titik B Vertikal ... 5-52 5.11.2.1 Perhitungan Titik Y Persentil 95 ke Titik B ... 5-52 5.11.2.2 Analisis Titik Y Persentil 95 ke Titik B ... 5-52 5.12 Titik X Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Kursi Vertikal ... 5-52

5.12.1 Titik X Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Kursi

ke Titik A Vertikal ... 5-53 5.12.1.1 Perhitungan Titik X Persentil 5 ke Titik A ... 5-53 5.12.1.2 Analisis Titik X Persentil 5 ke Titik A ... 5-53 5.12.2 Titik X Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Kursi

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

5.13.1 Titik Y Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Kursi

ke Titik A Vertikal ... 5-54 5.13.1.1 Perhitungan Titik Y Persentil 5 ke Titik A ... 5-54 5.13.1.2 Analisis Titik Y Persentil 5 ke Titik A ... 5-55 5.13.2 Titik Y Persentil 5 dalam Posisi Duduk di Kursi

ke Titik B Vertikal ... 5-55 5.13.2.1 Perhitungan Titik Y Persentil 5 ke Titik B ... 5-55 5.13.2.2 Analisis Titik Y Persentil 5 ke Titik B ... 5-55 5.14 Titik X Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Kursi Vertikal ... 5-52

5.14.1 Titik X Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Kursi

ke Titik A Vertikal ... 5-56 5.14.1.1 Perhitungan Titik X Persentil 95 ke Titik A ... 5-56 5.14.1.2 Analisis Titik X Persentil 5 ke Titik A ... 5-56 5.14.2 Titik X Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Kursi

ke Titik B Vertikal ... 5-57 5.14.2.1 Perhitungan Titik X Persentil 95 ke Titik B ... 5-57 5.14.2.2 Analisis Titik X Persentil 95 ke Titik B ... 5-57 5.15 Titik Y Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Kursi Vertikal ... 5-57

5.15.1 Titik Y Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Kursi

ke Titik A Vertikal ... 5-58 5.15.1.1 Perhitungan Titik Y Persentil 95 ke Titik A ... 5-58 5.15.1.2 Analisis Titik Y Persentil 95 ke Titik A ... 5-58 5.15.2 Titik Y Persentil 95 dalam Posisi Duduk di Kursi

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

5.17 Penilaian Fasilitas Fisik ... 5-73 BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

6.1 Fasilitas Fisik ... 6-1 6.1.1 Kursi Alas Duduk ... 6-1 6.1.1.1 Alternatif 1 (Kursi Alas Duduk tanpa selonjoran) ... 6-1 6.1.1.1.1 Mekanisme Alternatif 1 ... 6-4 6.1.1.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Alternatif 1 ... 6-4 6.1.1.2 Alternatif 2 (Kursi Alas Duduk tanpa selonjoran) ... 6-5 6.1.1.2.1 Mekanisme Alternatif 2 ... 6-7 6.1.1.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Alternatif 2 ... 6-8 6.1.2 Mimbar Doa Jumat ... 6-8 6.1.2.1 Alternatif 1 ... 6-8 6.1.2.2 Analisis Alternatif 1 ... 6-10 6.1.2.3 Alternatif 2 ... 6-1 6.1.2.4 Analisis Alternatif 2 ... 6-12 6.2 Analisis Konsep Penilaian Fasilitas Fisik ... 6-13 6.3 Rancangan Tata Letak Kursi Duduk Doa Jumat ... 6-14 6.3.1 Alternatif 1 Rancangan Tata Letak Kursi Duduk Doa Jumat ... 6-14 6.3.2 Alternatif 2 Rancangan Tata Letak Kursi Duduk Doa Jumat ... 6-15 6.3.3 Analisis Alternatif 1 ... 6-16 6.3.4 Analisis Alternatif 2 ... 6-16

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.2 Saran ... 7-2 7.2.1 Saran bagi GIA Lengkong Besar ... 7-2 7.2.2 Saran untuk Penelitian Lebih Lanjut ... 7-2

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Hubungan Suhu dengan Kelembaban ... 2-18 3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1

3.1 Flowchart Penelitian (Lanjutan) ... 3-2

3.1 Flowchart Penelitian (Lanjutan) ... 3-3

3.1 Flowchart Penelitian (Lanjutan) ... 3-4

3.1 Flowchart Penelitian (Lanjutan) ... 3-5

(12)

xvii Universitas Kristen Maranatha

(13)

xviii Universitas Kristen Maranatha

(14)

xix Universitas Kristen Maranatha

(15)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

(16)

Dengan Hormat,

Saya selaku mahasiswi tingkat akhir dari Universitas Kristen Maranatha – Jurusan Teknik Industri yang sedang mengerjakan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Fasilitas Fisik, Tata Letak, dan Lingkungan Fisik yang Ergonomis (Studi Kasus di Gereja Isa Almasih Lengkong Besar, Bandung).

Nama : Maria Steffi NRP : 0723037

Meminta kesediaan Bapak, Ibu, dan Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini dengan baik dan benar sehingga data yang diperoleh dapat membantu penulis dalam pengerjaan Tugas Akhir. Untuk kesediaannya, penulis mengucapkan terima kasih.

(Maria Steffi)

1. Jenis kelamin Anda? a. Pria

b. Wanita

2. Berapa usia Anda saat ini? a. ≤ 21 tahun

b. ≥ 22 tahun

3. Berapa berat badan Anda saat ini? a. ≤ 50 kg

b. 51 – 70 kg c. ≥ 71 kg

_________________________________________________________________________ Pertanyaan – pertanyaan di bawah ini akan dijadikan sebagai acuan dalam perancangan alas duduk untuk posisi duduk di lantai:

4. Pada saat mengikuti Doa Jumat, posisi duduk yang bagaimanakah yang biasanya Anda lakukan?

a. Duduk bersila b. Duduk menyamping

c. Kaki selonjor/memanjang ke depan d. Kaki ditekuk/dilipat kearah dada

5. Berapa lama waktu yang Anda perlukan hingga merasakan rasa sakit/tidak nyaman dengan posisi duduk tersebut?

a. < 1 jam b. 1 – 2 jam c. > 2 jam

6. Apa yang Anda lakukan jika Anda mulai merasakan rasa sakit/tidak nyaman tersebut? a. Tetap pada posisi tersebut

b. Berganti posisi

c. Lainnya (Sebutkan: _______________)

7. Berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk berada pada posisi baru (jika ada perubahan posisi dari posisi duduk awal)?

(17)

b. 16 – 30 menit c. 31 – 45 menit d. 46 – 60 menit e. ≥ 61 menit

8. Pada saat mengikuti Doa Jumat, berapa kali biasanya Anda mengubah posisi duduk? a. ≤ 1X

b. 2 – 4X c. ≥ 5X

9. Apakah Anda harapkan untuk alas duduk yang digunakan pada saat Doa Jumat? a. Memiliki sandaran punggung

b. Memiliki tempat untuk meluruskan kaki c. Memiliki pegangan tangan

d. Memiliki meja lipat kecil

e. Lainnya (Sebutkan: _______________)

Berilah tanda checklist (√) sesuai dengan tingkat keparahan yang dirasakan pada bagian tubuh anda:

1 2 3 4

1 Sakit pada pantat 2 Sakit pada paha kiri 3 Sakit pada paha kanan 4 Sakit pada lutut kiri 5 Sakit pada lutut kanan 6 Sakit pada betis kiri 7 Sakit pada betis kanan

8 Sakit pada pergelangan kaki kiri 9 Sakit pada pergelangan kaki kanan 12 Sakit pada bokong

15 Sakit/kaku di bahu kiri 16 Sakit/kaku di bahu kanan 18 Sakit/kaku di leher bagian atas 17 Sakit/kaku di leher bagian bawah 21 Sakit pada punggung

(18)
(19)
(20)
(21)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kebebasan beragama bagi masyarakatnya. Hal ini dibuktikan dengan diakuinya enam agama di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katholik, dan Konghucu. Tiap agama memiliki tempat ibadah dan tata cara ibadahnya masing-masing yang berbeda antara satu agama dengan agama lainnya. Agama Kristen merupakan agama yang mengakui Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan satu-satunya jalan keselamatan dalam hidup. Penganut agama Kristen memiliki tempat ibadah yang dinamakan Gereja. Masing-masing gereja memiliki tata cara ibadah dan aktivitas kerohanian yang berbeda antara satu gereja dengan gereja lainnya. Dalam menjalankan ibadahnya, penganut agama Kristen melakukan ibadahnya minimal satu kali dalam seminggu yang biasanya dilakukan di hari Minggu (ibadah rutin). Selain ibadah rutin terdapat pula aktivitas kerohanian lain yang biasa dilakukan yaitu doa syafaat, doa wanita, persekutuan doa, pemahaman alkitab, diskusi buku dan film, dan masih banyak lainnya.

(22)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

berusia lanjut banyak yang mengeluhkan hal ini, karena dengan posisi duduk di lantai kaki mudah kram. Hal ini dikarenakan aliran darah tidak lancar. Walaupun demikian, posisi duduk seperti ini tetap dipertahankan karena sudah menjadi tradisi ibadah doa yang telah ada di GIA Lengkong Besar.

GIA Lengkong Besar berencana untuk membeli alas duduk berupa kursi yang memiliki sandaran punggung, namun kursi yang telah beredar di pasaran tidak dapat ditumpuk dengan jumlah yang banyak karena dapat mengubah rangka besi dari kursi. Selain itu, GIA Lengkong Besar memiliki permasalahan lain yang cukup kompleks yaitu fasilitas fisik lainnya seperti mimbar yang digunakan untuk Doa Jumat, tata letak alas duduk, tata letak pemain musik, dan layar proyektor yang ada masih dirasakan kurang nyaman. Lingkungan fisik yang ada saat ini pun masih belum diketahui apakah sudah ergonomis atau belum. Lingkungan fisik tersebut meliputi suhu, kelembaban, dan pencahayaan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, didapatkan identifikasi masalah yaitu:

1. Alas duduk yang digunakan untuk Doa Jumat di GIA Lengkong Besar belum dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi jemaat karena alas duduk yang digunakan berupa alas bantal berbahan busa yang tidak memiliki sandaran punggung dan tidak memiliki ketebalan yang cukup baik sehingga dpat menyerap rasa dingin dari lantai.

2. Kursi alas duduk untuk posisi duduk di lantai yang telah dijual di pasaran tidak dapat ditumpuk dengan jumlah yang banyak karena dapat mengubah rangka besi dari kursi.

3. Mimbar Doa Jumat saat ini memiliki ukuran yang cukup kecil

sehingga pembicara yang berkotbah tidak dapat

(23)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

4. Tata letak alas duduk pada saat ibadah Doa Jumat masih kurang tertata dengan baik sehingga jarak baris antara satu jemaat dengan jemaat yang lain cukup sempit dan tidak beraturan.

5. Tata letak pemain musik Doa Jumat yang masih belum tertata dengan baik menyebabkan para pemusik ketika duduk di lantai saat kotbah menjadi terhalang alat musik, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pemain musik ketika mengikuti ibadah Doa Jumat. 6. Tata letak proyektor saat ini dirasakan masih belum ergonomis karena

ketika melihat layar proyektor dirasakan terlalu tinggi jika dilihat dalam posisi duduk di lantai.

7. Lingkungan fisik di GIA Lengkong Besar juga memerlukan pengukuran untuk mengetahui apakah lingkungan fisik di ruang Bait Elohim sudah mengikuti aspek ergonomi atau belum, karena suhu dan kelembaban yang saat ini dirasakan terlalu dingin sehingga cukup mengganggu konsentrasi saat mengikuti ibadah Doa Jumat. Selain itu pencahayaan saat ini juga dirasakan masih belum dapat memberikan kenyamanan bagi jemaat.

Oleh karena itulah, diperlukan perancangan fasilitas fisik (kursi alas duduk untuk posisi duduk di lantai dan mimbar untuk Doa Jumat), tata letak (tata letak kursi alas duduk dan tata letak pemain musik), dan lingkungan fisik (suhu. kelembaban, dan pencahayaan) yang ergonomis sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para jemaat di GIA Lengkong Besar.

.

1.3 Batasan dan Asumsi

(24)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.3.1 Batasan

Beberapa hal yang dibatasi dalam penyusunan laporan ini antara lain: 1. Penelitian dilakukan di ruang Bait Elohim di GIA Lengkong Besar

Bandung.

2. Fasilitas fisik yang diteliti meliputi alas duduk dan mimbar untuk posisi duduk di lantai.

3. Lingkungan fisik yang diteliti meliputi: suhu dan kelembaban, dan pencahayaan.

4. Produk yang dirancang digunakan untuk orang dewasa dalam kondisi normal (wanita tidak dalam kondisi sedang mengandung dan memiliki penyakit tulang).

5. Data antropometri yang digunakan untuk perancangan diambil dari

buku “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya” karangan Eko

Nurmianto.

6. Jumlah responden untuk mengisi kuesioner sebanyak 33 orang. 7. Mimbar Doa Jumat tidak memiliki produk pembanding.

1.3.2 Asumsi

Asumsi yang digunakan yaitu :

1. Data antropometri untuk data ukuran yang diperoleh dari buku

“Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya” karangan Eko Nurmianto

sesuai dengan data pengguna kursi alas duduk di lantai di GIA Lengkong Besar.

2. Harga bahan baku diasumsikan tetap.

3. Dimensi panjang merupakan dimensi ukuran yang sejajar (horisontal) dengan tubuh dalam posisi duduk tampak depan, dimensi lebar merupakan dimensi ukuran yang tegak lurus (vertikal) dengan tubuh dalam posisi duduk tampak depan, dan dimensi tinggi merupakan dimensi ukuran yang berbanding terbalik dengan tubuh dalam posisi duduk tampak depan.

(25)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

5. Text di layar monitor berada dari ujung atas hingga ujung bawah layar proyektor.

6. Ruang penyimpanan diasumsikan dapat menampung kursi hasil rancangan.

1.4 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah untuk laporan penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana kondisi fasilitas fisik yang digunakan untuk Doa Jumat di

GIA Lengkong Besar saat ini?

2. Bagaimana tata letak fasilitas fisik untuk aktivitas Doa Jumat di GIA Lengkong Besar saat ini?

3. Bagaimana lingkungan fisik di ruang Bait Elohim GIA Lengkong Besar saat ini?

4. Bagaimana rancangan fasilitas fisik yang ergonomis dan mudah dalam penyimpanan untuk Doa Jumat GIA Lengkong Besar?

5. Bagaimana rancangan tata letak fasilitas fisik untuk aktivitas Doa Jumat di GIA Lengkong Besar?

6. Bagaimana rancangan lingkungan fisik di ruang Bait Elohim GIA Lengkong Besar?

7. Berapa jumlah biaya yang diperlukan untuk merancang fasilitas fisik di GIA Lengkong Besar?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini antara lain:

1. Menganalisis kondisi fasilitas fisik yang digunakan untuk Doa Jumat di GIA Lengkong Besar saat ini.

2. Menganalisis tata letak fasilitas fisik untuk aktivitas Doa Jumat di GIA Lengkong Besar saat ini.

(26)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

4. Menganalisis dan merancang fasilitas fisik yang: ergonomis dan mudah dalam penyimpanan untuk Doa Jumat GIA Lengkong Besar. 5. Menganalisis dan merancang tata letak fasilitas fisik untuk aktivitas

Doa Jumat di GIA Lengkong Besar yang ergonomis.

6. Merancang lingkungan fisik di ruang Bait Elohim GIA Lengkong Besar yang ergonomis.

7. Menganalisis dan melakukan estimasi biaya perancangan fasilitas fisik di GIA Lengkong Besar.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan untuk laporan penelitian ini antara lain:

 BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan dari penyusunan laporan penelitian.

 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi kumpulan teori-teori dari berbagai sumber yang menjadi acuan penulis dalam menyusun laporan penelitian.

 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi proses penyusunan laporan penelitian dari awal penyusunan hingga tahap akhir laporan yang digambarkan dalam bentuk diagram flowchart.

 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi data-data yang dikumpulkan penulis mengenai fasilitas fisik, tata letak fasilitas fisik, dan lingkungan fisik saat ini.

 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(27)

Bab 1 Pendahuluan 1-7

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi sketsa perancangan dari produk alas duduk maupun sketsa alternatif dari produk alas duduk tersebut. Selain itu juga berisi gambaran 3D dari produk alas duduk beserta analisis dari produk alas duduk tersebut.

 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

(28)

6-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

PERANCANGAN & ANALISIS

6.1 Fasilitas Fisik 6.1.1 Kursi Alas Duduk

Kursi alas duduk yang dirancang merupakan kursi alas duduk untuk posisi duduk di lantai. Perancangan ini memiliki 2 alternatif pilihan yaitu kursi alas duduk tanpa selonjoran kaki dan kursi alas duduk dengan selonjoran kaki. Perancangan ini dibuat dengan mempertimbangan aspek-aspek ergonomi antara lain menggunakan data anthropometri dan nordic body map. Anthropometri tersebut digunakan sebagai data acuan yang digunakan dalam dimensi dari perancangan, sedangkan nordic body map digunakan sebagai dasar perancangan untuk menjawab keluhan rasa sakit pada bagian tubuh yang dirasakan oleh jemaat GIA Lengkong Besar pada saat mengikuti ibadah Doa Jumat.

6.1.1.1 Alternatif 1 (Kursi Alas Duduk tanpa selonjoran) Tabel 6.1

Dimensi Produk Alternatif 1

1 Panjang Alas Duduk 60

2 Lebar Alas Duduk 53

3 Tinggi Sandaran 53

4 Sudut Kemiringan Sandaran 10⁰

No

Dimensi Produk

Jenis Ukuran yang

(29)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Dalam gambar 2D

Gambar 6.1

Alternatif 1 Tampak Atas (2D)

Gambar 6.2

Alternatif 1 Tampak Samping (2D)

Gambar 6.3

(30)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Dalam gambar 3D

Gambar 6.4

Alternatif 1 Tampak Depan dengan Sandaran Terbuka (3D)

Gambar 6.5

(31)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Gambar 6.6

Alternatif 1 Tampak Atas dengan Sandaran Tertutup (3D)

6.1.1.1.1 Mekanisme Alternatif 1

 Jika kursi alas duduk alternatif 1 dilipat (sandaran tertutup) maka

aka menjadi kursi alas duduk tanpa sandaran dengan ketinggian 10cm, karena ketinggian dudukan (multipleks) 5cm.

 Jika kursi alas duduk alternatif 1 dibuka (sandaran terbuka) maka

akan membentuk sudut kemiringan untuk sandaran punggung sebesar 10⁰.

 Jika kursi alas duduk alternatif 1 dibuka (sandaran terbuka), baik

dudukan atau sandaran punggung akan memberikan kenyamanan yang sama karena keduanya memiliki busa baik sebagai dudukan maupun sebagai sandaran.

6.1.1.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Alternatif 1 Tabel 6.2

Kelebihan dan Kekurangan Alternatif 1

Jenis Perancangan

9. Tidak mudah bergeser ketika digunakan

Alternatif 1

4. Dapat diperbaiki

5. Mudah dalam hal pembersihan 6. Mudah dalam hal penyimpanan

7. Dimensinya mengikuti data anthropometri 8. Bahan yang digunakan aman

1. Lebih berat dibandingkan produk saat ini 2. Space yang diperlukan lebih besar 3. Tidak dapat meluruskan kaki

Kelebihan Kekurangan

1. Memiliki sandaran punggung 2. Dapat dilipat

(32)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.1.1.2 Alternatif 2 (Kursi Alas Duduk dengan selonjoran) Tabel 6.3

Dimensi Produk Alternatif 2

1 Panjang Alas Duduk 60

2 Lebar Alas Duduk 53

3 Tinggi Sandaran 53

4 Panjang Selonjoran 45

5 Sudut Kemiringan Sandaran 10⁰

No

Dimensi Produk

Jenis Ukuran yang

Dirancang (cm)

Dalam gambar 2D

Gambar 6.7

Alternatif 2 Tampak Atas (2D)

Gambar 6.8

(33)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Gambar 6.9

Alternatif 2 Tampak Samping Terbuka (2D)

Dalam gambar 3D

Gambar 6.10

Alternatif 2 Tampak Depan dengan Sandaran Terbuka (3D)

Gambar 6.11

(34)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-7

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Gambar 6.12

Alternatif 2 Tampak Belakang dengan Sandaran Terbuka (3D)

Gambar 6.13

Alternatif 2 Tampak Atas dengan Sandaran Tertutup (3D)

6.1.1.2.1 Mekanisme Alternatif 2

 Jika kursi alas duduk alternatif 2 dilipat (sandaran tertutup) maka

aka menjadi kursi alas duduk tanpa sandaran dengan ketinggian 10cm, karena ketinggian dudukan (multipleks) 5cm.

 Jika kursi alas duduk alternatif 2 dibuka (sandaran terbuka) maka

akan membentuk sudut kemiringan untuk sandaran punggung sebesar 10⁰.

(35)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-8

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

yang sama karena keduanya memiliki busa baik sebagai dudukan maupun sebagai sandaran.

 Jika kursi alas duduk alternatif dilipat (sandaran tertutup), dan

pengguna ingin meluruskan kakinya, maka dapat menarik tempat selonjoran kaki.

 Jika selonjoran kaki di alternatif 2 dibuka maka akan panjang kursi

alas duduk alternatif 2 akan menjadi 95cm.

6.1.1.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Alternatif 2 Tabel 6.4

Kelebihan dan Kekurangan Alternatif 2

6.1.2 Mimbar Doa Jumat 6.1.2.1 Alternatif 1

Tabel 6.5

Dimensi Produk Mimbar Doa Jumat Alt.1

1 Panjang Mimbar 60

2 Tinggi Mimbar bagian Depan 25,8

3 Panjang Mimbar bagian Atas 70

4 Lebar Mimbar bagian Atas 55

5 Tinggi 1 bagian Samping 25,8

6 Tinggi 2 bagian Samping 18,1

7 Lebar Mimbar bagian Samping 36,1

8 Sudut Kemiringan Mimbar 12⁰

No

Dimensi Produk

Jenis Ukuran yang

Dirancang (cm) Jenis Perancangan

2. Memiliki selonjoran kaki

Alternatif 2

8. Dimensinya mengikuti data anthropometri 9. Bahan yang digunakan aman

10. Tidak mudah bergeser ketika digunakan 5. Dapat diperbaiki

6. Mudah dalam hal pembersihan 7. Mudah dalam hal penyimpanan

Kelebihan Kekurangan

1. Memiliki sandaran punggung 1. Lebih berat dibandingkan produk saat ini

3. Dapat dilipat

2. Space yang diperlukan lebih besar

(36)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-9

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tampak Depan

Gambar 6.14

Mimbar Doa Jumat Tampak Depan Alt.1

Tampak Atas

Gambar 6.15

(37)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-10

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tampak Samping

Gambar 6.16

Mimbar Doa Jumat Tampak Samping Alt.1

6.1.2.2 Analisis Alternatif 1

(38)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-11

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.1.2.3 Alternatif 2

Tabel 6.6

Dimensi Produk Mimbar Doa Jumat Alt.2

1 Panjang Mimbar 61

2 Tinggi Mimbar bagian Depan 25,8

3 Panjang Mimbar bagian Atas 66

4 Lebar Mimbar bagian Atas 50

5 Tinggi 1 bagian Samping 25,8

6 Tinggi 2 bagian Samping 18,1

7 Lebar Mimbar bagian Samping 36,1

8 Sudut Kemiringan Mimbar 12⁰

No

Dimensi Produk

Jenis Ukuran yang

Dirancang (cm)

Tampak Depan

Gambar 6.17

(39)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-12

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Tampak Atas

Gambar 6.18

Mimbar Doa Jumat Tampak Atas Alt.2

Tampak Samping

Gambar 6.19

Mimbar Doa Jumat Tampak Samping Alt.2

6.1.2.4 Analisis Alternatif 2

(40)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-13

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

menampung barang-barangnya. Selain itu, mimbar ini memiliki ketinggian yang lebih rendah dibandingkan dengan mimbar yang saat ini digunakan, hal ini bertujuan agar pembicara yang bertubuh kecil tidak perlu terlalu mengangkat bahunya ketika meletakkan tangan/siku pada mimbar. Perbedaan alternatif 2 ini yaitu dimensi ukuran untuk panjang dan lebar dari mimbar bagian atas ini lebih kecil dibandingkan alternatif 1.

6.2 Analisis Konsep Penilaian Fasilitas Fisik

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan (Lihat Tabel 5.38), yang berada di peringkat 1 yaitu alternatif 2, peringkat 2 yaitu alternatif 1 dan peringkat 3 yaitu produk pembanding.

(41)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-14

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.3 Rancangan Tata Letak Kursi Duduk Doa Jumat

 Analisis gang aktual: Gang saat ini adalah 80cm. Perhitungan data anthropometri untuk gang:

Lebar bahu + kelonggaran tas/barang bawaan + kelonggaran tebal baju

Perhitungan data anthropometri untuk gang: 46,6cm + 20cm + 5cm = 71,6cm

→ dapat disimpulkan bahwa gang aktual saat ini sudah mengikuti data anthropometri yang sebesar 71,6cm sehingga lebar gang saat ini tidak memerlukan perbaikan.

 Jumlah kursi aktual saat ini sebanyak 179 kursi.

(42)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-15

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.3.1 Alternatif 1 Rancangan Tata Letak Kursi Duduk Doa Jumat

(43)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-16

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.3.2 Alternatif 1 Rancangan Tata Letak Kursi Duduk Doa Jumat

(44)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-17

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.3.3 Alternatif 2 Rancangan Tata Letak Kursi Duduk Doa Jumat

(45)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-18

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.3.4 Alternatif 2 Rancangan Tata Letak Kursi Duduk Doa Jumat

(46)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-19

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

6.3.5 Analisis Alternatif 1

 Alternatif 1 Rancangan Tata Letak Kursi Alas Duduk (tanpa selonjoran): Tata letak alternatif 1 ini disusun dengan susunan bagian kiri 7 kursi alas duduk sebanyak 12 baris, dan 6 kursi di baris paling pertama. Sedangkan di bagian kanan 7 kursi alas duduk sebanyak 12 baris, dan 5 kursi di baris paling pertama. Jarak antar kursi sebesar 20cm, jarak antar baris kursi 50cm, dan gang pemisah antara bagian kiri dan kanan sebesar 80cm. Jumlah kursi alas duduk sama dengan jumlah kursi duduk aktual yaitu sebanyak 179 kursi. Tata letak kursi alas duduk ini dirancang demikian agar kursi alas duduk tidak menumpuk di bagian kiri seperti pada tata letak kursi alas duduk saat ini (lihat Gambar 4.2).

 Alternatif 1 Rancangan Tata Letak Kursi Alas Duduk (dengan

selonjoran): Tata letak alternatif 1 ini disusun dengan susunan bagian kiri 7 kursi alas duduk sebanyak 12 baris. Sedangkan di bagian kanan 6 kursi alas duduk sebanyak 12 baris. Jarak antar kursi sebesar 20cm, jarak antar baris kursi 20cm, dan gang pemisah antara bagian kiri dan kanan sebesar 90cm. Jumlah kursi alas duduk sama dengan jumlah kursi duduk aktual yaitu sebanyak 156 kursi. Tata letak kursi alas duduk ini dirancang demikian agar kursi alas duduk tidak menumpuk di bagian kiri seperti pada tata letak kursi alas duduk saat ini (lihat Gambar 4.2).

6.3.6 Analisis Alternatif 2

 Alternatif 2 Rancangan Tata Letak Kursi Alas Duduk (tanpa

(47)

Bab 6 Perancangan & Analisis 6-20

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

alas duduk sama dengan jumlah kursi duduk aktual yaitu sebanyak 179 kursi. Tata letak kursi alas duduk ini dirancang demikian agar kursi alas duduk tidak menumpuk di bagian kiri seperti pada tata letak kursi alas duduk saat ini (lihat Gambar 4.2).

 Alternatif 2 Rancangan Tata Letak Kursi Alas Duduk (dengan

(48)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto, Eko, “Konsep Dasar Ergonomi dan Aplikasinya”, Indonesia, 2004.

2. Sutalaksana, Iftikar Z, dan R.Anggawisastra dan J.H Tjakraatmadja, “Teknik dan

Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung, 2002.

3. Urlich, Karl.T dan Steven D.Eppinger, “Product Design and Development”, Irwin

Mcgraw-Hill, USA, 1995.

4. Weimer, Don, “Handbook of Ergonomics and Human Factors Tables”, Prentice

Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.

5. Team Asisten Laboratorium APK & E I Jurusan Teknik Industri-Fakultas Teknik

UKM, “Diktat Kumpulan Teori APK & E I”, Laboratorium APK & E Fakultas

Teknik-Jurusan Teknik Industri UKM, Bandung, 2007.

6. Team Asisten Laboratorium APK & E II Jurusan Teknik Industri-Fakultas Teknik

UKM, “Diktat Kumpulan Teori APK & E II”, Laboratorium APK & E Fakultas Teknik-Jurusan Teknik Industri UKM, Bandung, 2007.

7. Team Asisten Laboratorium APK & E II Jurusan Teknik Industri-Fakultas Teknik

UKM, “Diktat Kumpulan Teori APK & E II”, Laboratorium APK & E Fakultas

Gambar

Tabel  Judul
Tabel 6.1 Dimensi Produk Alternatif 1
Gambar 6.3 Alternatif 1 Tampak Samping Terbuka (2D)
Gambar 6.4 Alternatif 1 Tampak Depan dengan Sandaran Terbuka (3D)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari tugas akhir ini adalah sebuah aplikasi web berbasis PHP/HTML yang dapat membantu pencarian dan penyaringan konteks, dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat

Indo Plastik Semarang mengangap bahwa dalam bekerja, prestasi perlu ditunjukkan karena merupakan tugas dan tanggung jawab karyawan disamping alasan lain yaitu untuk

Oleh karena itu, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian terhadap pendidikan dan kualitas kehidupan manusia, civitas akademi Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas

Rata-rata mahasiswa memiliki lima akun sosial media yang aktif dengan intensitas penggunaan selama 4 jam per harinya, untuk sosial media yang paling diminati dan sering

The research has the purpose to analyze about the relationship of leadership style of Hersey-Blanchard situational theory to the followership style with two dimensions of

Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh faktor-faktor luas areal panen padi, traktor roda dua, pupuk urea, dan luas areal irigasi terhadap produksi padi di Sumatera

Hasil penelitian didapatkan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana adalah 44,3% dan yang tidak Puas adalah 55,7% dan ada hubungan antara Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana dengan

[r]