• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buruan - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Guruan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Buruan - Kecamatan Blahbatuh - Kabupaten Guruan."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA BURUAN/BANJAR KUTRI

KECAMATAN : BLAHBATUH

KABUPATEN/KOTA : GIANYAR

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM periode XIII Unud di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Gede Ngurah Oka Prabawa. No. Mahasiswa : 1301305064

Tanda Tangan :

(3)

ii KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Program Pendampingan Keluarga yang merupakan Program khusus dari kegiatan mahasiswa KKN PPM Unud untuk mendampingi, membina serta membantu KK Dampingan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya tepat pada waktunya.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P. selaku Dosen Pembimbing Lapangan di Desa Buruan yang telah memberi bimbingan dan arahan didalam menyelesaikan laporan Program Pendampingan Keluarga ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada I Wayan Jembong Arimbawan beserta keluarga yang merupakan keluarga dampingan penulis yang terpilih dalam laporan ini yang telah memberikan banyak waktu, kesempatan dan pengalamanya kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Program Pendampingan Keluarga. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan Program Pendampingan Keluarga ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, di samping referensi informasi yang penulis dapatkan sangat sedikit, oleh karena itu, penulis mengharapkan partisipasi dari berbagai pihak guna melengkapi laporan ini. Akhir kata penulis mengharapkan, semoga laporan ini dapat berguna sebagaimana mestinya untuk menambah wawasan dan meningkatan mutu pendidikan. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

Gianyar, 27 Agustus 2016

(4)

iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6

2.1 Permasalahan Keluarga ... 6

2.1.1 Permasalahan Ekonomi ... 6

2.1.2 Permasalahan Kesehatan ... 6

2.1.3 Permasalahan Pendidikan... 7

2.1.4 Permasalahan Psikologis ... 7

2.2 Masalah Prioritas ... 7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1 Program ... 8

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi ... 8

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan ... 9

3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Pendidikan ... 9

3.1.4 Penyelesaian Permasalahan Psikologis ... 9

3.2 Jadwal Kegiatan ... 10

(5)

iv

BAB V PENUTUP ... 15

5.1 Simpulan ... 15

5.2 Rekomendasi ... 15

(6)
(7)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA

1.1 Profil Keluarga

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana merupakan salah satu kegiatan pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. KKN PPM Unud merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu kegiatan dalam KKN PPM yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan).

Program Pendampingan Keluarga merupakan salah satu program pokok non-tema yang wajib yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN PPM Periode XIII tahun 2016. Program pendampingan keluarga (KK Dampingan) diadakan untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari kampus terutama dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang lebih bahagia dan sejahtera. Program pendampingan keluarga diselenggarakan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga yang didampingi oleh setiap mahasiswa dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dengan demikian mahasiswa akan mampu menggali potensi–potensi lingkungan keluarga dampingan yang nantinya dapat dikembangkan sehingga dapat mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respons yang baik oleh masyarakat terutama keluarga dampingan itu sendiri yang merupakan sarana utama pelaksanaan kegiatan.

(8)

2 aset yang dimiliki, sehingga dengan adanya mahasiswa maka diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Tentunya dalam hal ini peran serta mahasiswa sangat diharapkan dapat memberdayakan keluarga di KK Dampingan.

KK Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Desa Buruan memiliki 7 banjar, kemudian dibagi kepada 16 mahasiswa KKN PPM Unud. Pada program pendampingan keluarga KKN PPM Unud Periode XIII Tahun 2016 ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi satu keluarga yang bertempat tinggal di Banjar Kutri, yaitu keluarga I Wayan Jembong Arimbawan. Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1.

(9)

3 lahan seluas ± 6 are untuk rumah tempat tinggalnya yang dibangun di atas tanah milik orang tuanya. Rumah yang mereka tempati sudah permanen dengan kondisi cukup layak, terdiri dari 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, dan 1 sanggah.

Dalam kesehariannya, Pak Jembong bekerja sebagai buruh harian. Adapun keluarga Pak Jembong mendapat bantuan dari pihak pemerintah berupa BPJS, KPS, KKS, Balsem, raskin (beras miskin), dimana setiap bulan yang bisa diambil di Kantor Desa setempat.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga Pak Jembong berasal dari pendapatannya sebagai Bendesa Adat adalah sebesar Rp 2.000.000 dan pendapatan beliau sebagai buruh adalah kira-kira sebesar Rp 100.000 perhari. Namun pendapatan beliau sebagai buruh bangunan tidak menentu karena beliau bekerja jika ada proyek saja. Pendapatan istri beliau sebagai buruh pembuat banten adalah Rp 25.000,00 untuk tiap sekali bekerja (harian). Sehingga jika dikira-kirakan perbulan mencapai Rp 750.000,00, namun sama halnya dengan sang suami, Ibu Rati bekerja tidak menentu.

1.2.2Pengeluaran Keluarga

A. Kebutuhan Sehari-hari

(10)

4 Keperluan konsumsi : Rp 80.000x 30 hari = Rp 2.400.000

Keperluan MCK = Rp 80.000

Keperluan listrik dan air = Rp 125.000 + Rp 2.605.000

B. Pendidikan

Keluarga Pak Jembong saat ini mempunyai tanggungan beban untuk pendidikan anaknya sebesar Rp. 150.000 untuk iuran SPP dan uang jajan perharinya sebesar Rp. 10.000 Adapun pendidikan terakhir yang dikenyam oleh Pak Jembong sendiri adalah jenjang SMA, begitu pula dengan sang Istri.

C. Kesehatan

Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan ekonomis. Keluarga Pak Jembong termasuk keluarga yang relatif jarang sakit. Kesehatan Pak Jembong dan keluarga cukup baik. Keluarga ini tidak memiliki penyakit akut maupun kronis

Untuk masalah kesehatan, apabila Pak Jembong dan Istri sakit, umumnya mereka akan menggunakan obat tradisional, berupa tanaman-tanaman obat. Namun, apabila sakit sudah parah, maka mereka akan berobat ke Puskesmas terdekat ataupun ke rumah sakit di kabupaten, adapun dalam pembiayaan ke instansi kesehatan tersebut, Bapak Jembong tidak dipungut biaya apapun karena telah menggunakan kartu BPJS.

D. Sosial

Kegiatan sosial yang ada di Desa Buruan khususnya di banjar Kutri juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Pak Jembong. Untuk masalah biaya sosial antara lain iuran banjar, dibebankan Rp 200.000,00.

(11)
(12)

6 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1Permasalahan Keluarga

Selama melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Pak Jembong dengan melakukan perbincangan. Perbincangan yang dilakukan membahas tentang program KK Dampingan terutama mengenai permasalahan serta keseharian keluarga keluarga Pak Jembong. Dari perbincangan-perbincangan yang dilakukan, penulis menjadi dekat dengan keluarga Pak Jembong, namun karena Pak Jembong sendiri termasuk pribadi yang terbuka, maka kesan ramah pun terasa. Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan, maka penulis dapat mengidentifikasi ada beberapa permasalahan yang dialami oleh keluarga Pak Jembong, yaitu dapat dirinci sebagai berikut.

2.1.1 Permasalahan Perekonomian

Perekonomian dari keluarga Pak Jembong dapat dikatakan kurang mengingat dari jumlah pendapatan yang diperoleh oleh Pak Jembong bersama Istri dan jika dibandingkan dengan besarnya pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk menanggung keperluan bersama, tentu saja tidak mencukupi. Apalagi pekerjaan Pak Jembong yang hanyalah seorang buruh harian yang tentu saja memiliki penghasilan yang tidak terlalu banyak. Selain itu, pekerjaan Pak Jembong juga tidak menentu waktunya karena terkadang kegiatan pembangunan tidak selalu terjadi setiap hari.

2.1.2 Permasalahan Kesehatan

(13)

7 2.1.3 Permasalahan Pendidikan

Mengenai pendidikan, Pak Jembong sendiri menamatkan pendidikan hanya sampai jenjang SMA, disebabkan terbentur masalah biaya, begitu pula dengan Istrinya. Untuk buah hati mereka, anak kedua mereka yang masih mengemban pendidikan di bangku SMA memerlukan biaya iuran SPP dan bekal sehari-hari.

2.1.4 Permasalahan Psikologis

Untuk hal psikologis, keluarga Bapak Jembong terbilang tidak memiliki sifat yang buruk. Hal ini dikarenakan sifat terbuka dan ramah beliau kepada siapapun. Beliau juga dipercaya menjabat sebagi Bendesa Adat Kutri. Selama berkunjung ke rumah beliau, banyak hal yang beliau ceritakan, sehingga hal ini berarti beliau adalah orang yang percaya dengan orang yang baru dikenal dan hal tersebut sangatlah positif.

2.2 Masalah Prioritas

(14)

8 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1Program

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas, penulis mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga dampingan. Masalah yang diutamakan untuk dicarikan pemecahannya adalah masalah ekonomi keluarga.

Kegiatan yang telah dilakukan adalah kegiatan-kegiatan survei ke keluarga dampingan. Kegiatan ramah tamah diperlukan pertama kali untuk lebih mengakrabkan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilakukan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, mahasiswa mulai meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi disana. Baik dengan cara berbincang-bincang biasa ataupun sebatas basa-basi. Dengan pendekatan yang demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi serta dilakukan juga dengan meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu.

Setelah mengetahui dan memahami beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Pak Jembong, penulis bertugas untuk mencarikan serta memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan tersebut.

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi

(15)

9 3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan

Mengenai solusi terkait permasalahan kesehatan, saya hanya dapat mengingatkan agar Pak Jembong dan Istrinya sebaiknya beristirahat dengan cukup. Karena Pak Jembong dan Istrinya sempat mengeluhkan terkadang pegal atau sakit pinggang setelah pulang bekerja. Mengingat pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Jembong termasuk pekerjaan yang menguras tenaga.

Di samping itu, saya juga memberikan beberapa informasi kepada keluarga Pak Jembong. Adapun materi informasi yang saya berikan adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang meliputi : bagaimana cara menjaga kebersihan lingkungan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga. Selain itu saya juga membantu beliau membelikan masker hidung agar beliau terhindar dari udara kotor/berdebu mengingat pekerjaan beliau sebagai buruh bangunan yang bekerja siang hari dan udara ditempat beliau bekerja banyak terdapat debu.

3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Pendidikan

Terkait dengan permasalahan pendidikan, saya menyarankan agar kelak anak Pak Jembong disekolahkan lebih tinggi jenjangnya dibandingkan dengan kedua orang tuanya. Akan lebih baik lagi apabila diperbolehkan menempuh hingga jenjang perguruan tinggi dengan mengambil beasiswa Bidikmisi bantuan langsung dari Dirjen Dikti. Penulis menekankan bahwa pendidikan merupakan aset utama untuk memperbaiki perekonomian keluarga.

3.1.4 Penyelesaian Permasalahan Psikologis

(16)

10 3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan JKEM

1. Minggu, 31 Juli 2016

15.00 - 18.00 Menghubungi Kelian Banjar Kutri untuk menanyakan alamat KK Dampingan serta melakukan kunjungan dan memperkenalkan diri dengan KK Dampingan

3 x1 jam = 3 jam

2. Senin, 01 Agustus 2016

14.00 - 20.00 Melakukan kunjungan dan mengetahui latar belakang keluarga Bapak Jembong keluarga dan profil keluarga Bapak Jembong secara lebih detail

7 x1 jam = 7 jam

4. Rabu, 03 Agustus 2016

14.00 – 20.00 Mencari data-data yang diperlukan dalam pembuatan laporan KK Dampingan Jembong serta mengindentifikasi permasalahan-permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak Jembong

5x1 jam = 5 jam

6. Kamis, 11 Agustus 2016

15.00 – 20.00 Mengindentifikasi masalah ekonomi yang dialami oleh

13.00 – 18.00 Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Jembong tentang kehidupan beliau

5x1 jam = 5 jam

8. Senin, 15 Agustus 2016

14.00 - 20.00 Berbincang-bincang lebih lanjut, menerima curhatan hati dan pengalaman hidup keluarga Bapak

(17)

11 Jembong

9. Rabu, 17 Agustus 2015

15.30 – 20.30 Berbincang-bincang dengan Bapak Jembong mengenai kesehatan keluarga

5x1 jam = 5 jam

10. Kamis, 18 Agustus 2016

14.00 – 19.00 Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Jembong dan memberikan penjelasan mengenai beasiswa Bidikmisi agar beliau tertarik untuk melanjutkan pendidikan anaknya kelak hingga ke jenjang perguruan tinggi negeri

5x1 jam = 5 jam

11. Jumat, 19 Agustus 2016

11.00 – 19.00 Membantu keluarga Bapak Jembong melakukan kegiatan sehari-hari melakukan gotong royong di Pura Kahyangan sambil mewawancarai beliau tentang sensus KK miskin

6x1 jam = 6 jam

13. Senin, 22 Agustus 2016

16.00 – 21.00 Berbincang-bincang mengenai solusi atas permasalahan ekonomi yang dialami keluarga Bapak Jembong serta bagaimana pendidikan anak-anak Beliau.

5x1 jam = 5 jam

14. Selasa, 23 Agustus 2016

15.00 – 20.00 Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Jembong dan membantu kegiatan dengan Ayah dari Bapak Jembong.

5x1 jam = 5 jam

15. Kamis, 25 Agustus 2016

12.00 – 20.00 Berbincang-bincang dengan Bapak Jembong di tempat beliau bekerja dan berkunjung ke rumah beliau bertemu dengan anak-anak beliau.

(18)

12 16. Jumat, 26

Agustus 2016

09.00 – 17.00 Memberikan kenang-kenangan dan sembako kepada keluarga Bapak Jembong, serta berbincang-bincang sembari menyampaikan kesan-kesan, pesan-pesan, ucapan perpisahan dan terimakasih

(19)

13 BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk kedalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Penulis dalam melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dalam sebulan sebanyak 15 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.

4.2Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Buruan, Banjar Kutri, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari pelaksanaan KK Dampingan yaitu keluarga I Wayan Jembong Arimbawan (Pak Jembong)

4.3Pelaksanaan

(20)

14 4.4Dampak

Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan Pak Jembong mampu meningkatkan kemampuan untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik serta mampu menjaga kesehatan serta dapat meningkatkan pengetahuan dan semangat untuk menanamkan pemahaman bahwa pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi dapat memperbaiki taraf kehidupan.

4.5Hasil

Adapun hasil yang didapatkan oleh pendamping adalah Pak Jembong lebih memahami bagaimana cara menekan pengeluaran sehari-hari dan menjaga kesehatannya sehingga dapat bekerja untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Selain itu, dengan adanya program KK Dampingan ini maka semangat dan motivasi melanjutkan hidup lebih tinggi.

4.6Kendala

(21)

15 BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

KKN PPM Unud merupakan salah satu program pengabdin kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan keluarga yang didampingi. Salah satu program pokok non tema dalam KKN PPM Unud ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga I Wayan Jembong Arimbawan atau yang lebih dikenal dengan nama Pak Jembong.

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Agustus terhadap keluarga Pak Jembong, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

5.1.1Masalah utama dari keluarga Pak Jembong adalah masalah perekonomian, dimana seluruh anggota keluarga bergantung pada penghasilan dari Pak Jembong dan sang Istri. Apalagi dengan melihat pekerjaan Pak Jembong dan Istri yang masing-masing sebagai buruh penggarap yang tidak menentu, maka saran yang diberikan adalah agar keluarga Pak Jembong harus pintar-pintar mengatur keuangan keluarga.

5.1.2Pendidikan yang tinggi dan berkualitas dapat meningkatkan taraf kehidupan dan mampu mengeluarkan dari kemiskinan.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh penulis dalam keluarga Pak Jembong, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan anata lain :

5.2.1 Hendaknya pelaksanaan program KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN PPM Unud Periode XIII Tahun 2016 ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK besangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.

(22)

pandai-16 pandai mengolah uang dan menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan keluarga yang mana uang tersebut digunakan untuk pendidikan masa depan sang buah hati kelak dan jika diperlukan mendadak.

(23)

17 LAMPIRAN

Gambar 1. Foto saat berbincang-bincang dengan Pak Jembong

(24)

18 Gambar 3. Potret program saran

Gambar

Gambar 1. Foto saat berbincang-bincang dengan Pak Jembong
Gambar 4. Potret dapur Pak Jembong

Referensi

Dokumen terkait

yang digunakan dalam proses membuat batik Blora, serta konsumen yang. datang ke pusat pengrajin

Studi Optimalisasi Potensi Ekonomi dan Penerimaan Daerah.. Salatiga: Fakultas

Kicchin ini, melainkan seorang tokoh transeksual yang juga menjadi pokok bahasan utama dalam novel tersebut.. Buckner (1976: 597) menjelaskan bahwa transeksual ( トラン

Peristiwa yang dialami mereka bervariasi dan perjalanan forgiveness mereka pun bervariasi hal ini terlihat dari satu diantara tiga kasus di atas telah melewati

Hasil kajian menunjukkan bahwa: (1) dalam pengembangan energi berbasis pertanian perlu tetap memprioritaskan kecukupan pangan, (2) ngrowot memiliki peran penting

Problem: I have difficulties in teaching English vocabulary to two children aged six and seven years old at Basic Class in ACE Kids English..

Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini akan difokuskan untuk mengetahui pengaruh ROA (Return on Assets), ROE (Return On Equity), EPS (Earning Per Share),

[r]