• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA : Studi Deskriptif Analitis pada Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA : Studi Deskriptif Analitis pada Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

( Studi Deskriptif Analitis pada kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh

Muhammad Rizal Fauzi 0900416

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2014

(2)

PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI ALAT EVALUASI

PEMBELAJARAN

PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

( Studi Deskriptif Analitis pada kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang)

Oleh

Muhammad Rizal Fauzi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Muhammad Rizal Fauzi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

MUHAMMAD RIZAL FAUZI 0900416

PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

(Studi Deskriptif Analitis pada kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang)

Disetujui dan disahkan oleh:

PEMBIMBING 1

Dr. Deni Darmawan, M.Si. NIP : 19711228 199802 1 001

PEMBIMBING 2

Dr. Cepi Riyana, M.Pd. NIP : 19751230 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Prodi

(4)

ABSTRACT

Muhammad Rizal Fauzi (0900416). The Use of Google Form as an Evaluation

Tool of Learning on Indonesian Language Subject (Study Descriptive Analytical for Eight Grade of Junior High School 1 Lembang ).Thesis of Curriculum and Education Technology Major, Faculty of Education, Indonesian University of Education, by 2013.This study concerns the use of Google Form in activities learning evaluation on indonesian language subject for Eight Grade of Junior High School 1 Lembang. Through the use of Google Form as evaluation tool are expected to provide ease in learning evaluation activities from planning to evaluation of the impact of efficiency, effectiveness, an attraction for teachers and students. This study was conducted to answer the research problems that have been formulated, namely “How to develop a Google Form as an evaluation tool of learning on Indonesian language Subject for Eight Grade of Junior High School 1 Lembang?. This research used study descriptive analytical method and data collection techniques including interviewing, observation, question form, and documentation studies. The population in this study is all eight grade students of junior high school 1 Lembang. The sample in this study is eight-B grade students of junior high school 1 Lembang with technique sampling used purposive random sampling. Based on the general conclusion, results of this research on the use of Google Forms as an evaluation tool of learning on Indonesian Language subjects starting from the planning stage, the readiness of facilities and infrastructure, the development of the Google Form, until the implementation stage the use of Google Forms in the evaluation of learning impact and benefits of both aspects of effective, efficiency, attractiveness and appearance design. For teachers, greatly helped by the existence of a Google Form both in terms of cost, time, and effort. For the students themselves became more interested, enthusiastic, active and not to be a negative thing for the exams in junior high school 1 Lembang

(5)

ABSTRAK

Muhammad Rizal Fauzi (0900416). Penggunaan Google Form Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia (Studi Deskriptif Analitis pada Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang ). Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013. Penelitian ini menyangkut penggunaan Google Form dalam kegiatan evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 1 Lembang. Melalui penggunaan alat evaluasi Google Form diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran baik dari perencanaan evaluasi sampai kepada dampak efesiensi, keefektifan, daya tarik bagi guru dan siswa. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah-masalah penelitian yang telah

dirumuskan, yaitu “Bagaimana mengembangkan Google Form sebagai alat

evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terhadap kelas VIII di SMP Negeri 1 Lembang ?. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan teknik pengumpulan data berupa pedoman wawancara, observasi, angket, dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang. Sampel yang digunakan adalah kelas VIII-B SMP Negeri 1 Lembang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling. Berdasarkan kesimpulan umum, hasil penelitian mengenai penggunaan Google Form sebagai alat evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dimulai dari tahap perencanaan, kesiapan sarana dan prasarana, pengembangan Google Form, sampai kepada tahap implementasi penggunaan Google Form dalam kegiatan evaluasi pembelajaran memberikan dampak dan manfaat baik dari aspek efektif, efesiensi, daya tarik dan desain tampilan. Bagi guru, sangat terbantu dengan adanya Google Form baik dari segi biaya, waktu, dan tenaga. Bagi siswa sendiri menjadi lebih tertarik, antusias, aktif dan tidak menjadi hal yang negatif untuk menghadapi ujian di SMP Negeri 1 Lembang.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjuan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran ... 11

1. Hakikat Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 11

2. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan ... 14

3. Pengertian Media dan Media Pembelajaran ... 16

4. Pemanfaatan Komputer Dalam Pendidikan ... 17

a. Definisi Komputer ... 17

b. Pengembangan Komputer Dalam Pembelajaran ... 18

5. Konsep Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran ... 19

a. Definisi Internet ... 19

b. Sejarah Internet ... 20

c. Fungsi Internet ... 21

B. Evaluasi ... 22

(7)

3. Prinsip, Jenis dan Pendekatan Evaluasi ... 28

4. Pengertian Alat Evaluasi ... 31

C. Google Form ... 32

D. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 36

1. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama ... 36

2. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 39

1. Lokasi Penelitian ... 39

2. Populasi Penelitian ... 39

3. Sampel Penelitian ... 40

B. Metode dan Desain Penelitian ... 41

1. Metode Penelitian ... 41

C. Definisi Operasional ... 46

1. Google Form ... 46

2. Alat Evaluasi ... 46

3. Mata Pelajaran Indonesia ... 47

D. Instrumen Penelitian ... 47

1. Angket atau Kuisioner ... 47

2. Observasi ... 48

3. Studi Dokumentasi ... 48

4. Wawancara ... 49

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 49

1. Uji Validitas ... 49

2. Uji Realibilitas ... 52

F. Teknik Analisis Data ... 53

1. Analisis Data ... 53

2. Analisis Data Angket ... 55

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 59

1. Kondisi Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di

SMP Negeri 1 Lembang ... 59

2. Tahapan-tahapan dalam Megnembangkan Google Form Sebagai Alat Evaluasi

Pembelajaran ... 62

3. Implementasi Penggunaan Google Form Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran

Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 70

4. Tanggapan Siswa dan Guru Terhadap Penggunaan Google Form Sebagai Alat

Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 73

5. Dampak Penggunaan Google Form Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia ... 86

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

1. Kondisi Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di

SMP Negeri 1 Lembang ... 89

2. Tahapan-tahapan dalam Megnembangkan Google Form Sebagai Alat Evaluasi

Pembelajaran ... 92

3. Implementasi Penggunaan Google Form Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran

Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 98

4. Tanggapan Siswa dan Guru Terhadap Penggunaan Google Form Sebagai Alat

Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 100

5. Dampak Penggunaan Google Form Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia ... 102

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 106

B. Rekomendasi ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 111

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR

2.1Hubungan Evaluasi-Penilaian-Pengukuran-Tes ... 24

2.2Prinsip-prinsip Umum Evaluasi ... 29

2.3Pendekatan Evaluasi Pembelajaran ... 30

2.4Jenis Alat Evaluasi Pembelajaran ... 32

2.5Logo Google Form ... 33

2.6Halaman Utama Google Form ... 33

2.7Bentuk Jadi Google Form di Website ... 34

2.8Tampilan Tanggapan Responden pada Google Form ... 35

4.1Halaman Web Google Drive ... 65

4.2Login Google Drive ... 66

4.3Tampilan Halaman Utama Google Drive ... 66

4.4Tampilan Halaman Utama Google Form ... 67

4.5Tampilan Blog ... 68

4.6Evaluasi Bahasa Indonesia menggunakan Google Form ... 69

4.7Tampilan Halaman Utama Google Form ... 67

4.8Tampilan Halaman Utama Google Form ... 67

4.9Evaluasi Bahasa Indonesia menggunakan Google Form ... 97

(10)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

DIAGRAM

4.1Tingkat Perhatian Siswa Terhadap Google Form ... 73

4.2Tingkat Daya Tarik Siswa Untuk Mengerjakan Evaluasi dengan Menggunakan Google Form ... 74

4.3Tingkat Keefektifan dalam Menggunakan Google Form ... 75

4.4Tingkat Efesiensi dalam Penggunaan Google Form dibandingkan dengan Tes Tertulis ... 75

4.5Tingkat Kemudahan Penggunaan Google Form ... 76

4.6Tingkat Efesiensi Manfaat Google Form ... 77

4.7Tingkat Tampilan pada Google Form Menarik ... 77

4.8Tingkat Pemahaman Tombol Perintah pada Google Form ... 78

4.9Tingkat Kerapihan Soal dengan Menggunakan Google Form ... 78

4.10Tingkat Daya Tarik Siswa Terhadap Semangat dalam Mengerjakan Evaluasi Menggunakan Google Form ... 79

4.11Tingkat Daya Tarik Siswa terhadap Evaluasi Jenis Tes Tertulis ... 80

4.12Tingkat Efisiensi Penggunaan Google Form Pada Mata Pelajaran Selain Bahasa Indonesia ... 80

4.13Tingkat Kesenangan Siswa Menggunakan Evaluasi Berbasis Google Form ... 81

4.14Tingkat Tampilan Google Form Mendukung Kemudahan dalam Mengerjakan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 82

4.15Tingkat Kefektifan Google Form sebagai Inovasi Pembelajaran ... 82

4.16Tingkat Efesiensi Google Form dalam Mengetahui Hasil Nilai ... 83

4.17Tingkat Ketepatan Penggunaan Google Form Sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Pada Pelajaran Bahasa Indonesia ... 84

4.18Tingkat Efesiensi Google Form dapat digunakan Selain di Sekolah (Pekerjaan Rumah) ... 84

4.19Tingkat Konsentrasi Siswa Dalam Mengerjakan Evaluasi ... 85

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL

3.1Gambaran Populasi Penelitian ... 39

3.2Sampel Penelitian ... 40

3.3Interpretasi Koefesien Korelasi ... 50

3.4Hasil Uji Validitas Instrumen Angket di Kelas VIII A ... 51

3.5Uji Realibilitas Menggunakan SPSS ... 52

3.6Hasil Uji Realibilitas ... 53

3.7Kriteria Sikap Penyataan ... 56

4.1Nilai Ulangan Bahasa Indonesia Kelas VIII B ... 87

(12)

DAFTAR BAGAN

Halaman

DIAGRAM

2.1Kerja Sistem dalam Sebuah Unit Komputer ... 18

2.2Desain Penelitian ... 43

4.1Tahapan Pengembangan Google Form ... 64

(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah menjadi bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Cerdas dapat

dilakukan melalui pendidikan yang menjadi sarana untuk memecahkan

permasalahan di masyarakat.

Mengacu kepada Sistem Pendidikan Nasional (Undang-Undang no

20 tahun 2003), pendidikan dapat dihasilkan :

Sebagai upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran aktif mengembangkan potensi untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

Untuk dapat mengetahui keberhasilan dari pencapaian tujuan

pendidikan agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam

Undang-Undang, perlu diadakannya evaluasi. Sebagaimana yang dikemukakan

Gilbert Sax dalam Arifin (2009:5) bahwa “evaluation is a process thought

which a value judgement or decision is made from a variety of observations and from the background and training of the evaluator”.

Pengertian tersebut ialah pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses

yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan

arti) dari sesuatu, berdasarkan kepada pertimbangan dan kriteria tertentu

dalam rangka pembuatan suatu keputusan.

Dalam konteks kegiatan pembelajaran, penilaian sebagai bagian

dari evaluasi yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa. Menurut

Zainal Arifin (2009,33) “penilaian sebagai proses atau kegiatan yang

(14)

2

proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka pembuatan keputusan

berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu”.

Dengan diadakannya evaluasi, menjadi tolak ukur pencapaian

tujuan dari kegiatan belajar dengan siswa sebagai objek penilaian.

Hasilnya dapat ditindak lanjut apakah tujuan pembelajaran tercapai atau

tidak. Sedangkan untuk guru akan mengetahui ketercapaian dirinya dalam

membantu siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran, dan

mengetahui siswa yang belum menguasai materi dengan siswa yang

menguasai materi pembelajaran.

Seiring dengan perkembangan, dunia pendidikan selalu mengalami

perubahan yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan

dan teknologi (IPTEK). Dalam pembelajaran, peran teknologi sudah

dipastikan membawa perubahan bagi bidang pendidikan khususnya

pembelajaran. Menanggapi era teknologi pada saat ini, pendidikan harus

dapat menyesuaikan dengan berkembangnya teknologi yang semakin

canggih dengan salah satu tujuannya yaitu untuk memudahkan kegiatan

pembelajaran (Azenismail, Dampak Perkembangan IPTEK).

Sejalan dengan hal tersebut, dalam kegiatan pembelajaran sudah

seharusnya dapat menggunakan peran teknologi yang memudahkan dalam

kegiatan pembelajaran. Berbagai media bahan ajar, metode pembelajaran

sampai kepada kegiatan evaluasi pembelajaran, dapat difasilitasi dengan

menggunakan teknologi saat ini. Dengan demikian, seharusnya dapat

membawa dampak yang sangat baik yang dapat memecahkan masalah

pembelajaran.

Pengembangan pembelajaran disekolah dirasa masih sangat

minimal dan cenderung dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang

bersifat konvensional. Kalaupun disekolah sudah ada memiliki sarana

(15)

3

monoton terlihat dari kegiatan pembelajaran dengan hanya bergantung

pada instruksi atau perintah Guru (Rodiansyah, dkk 2009).

Permasalahan yang ada disekolah, ternyata masih ada yang ragu

untuk mencoba hal yang baru bagi guru disekolah, terutama dengan

teknologi komputer. Apalagi saat ini sekolah - sekolah sudah mempunyai

laboratorium komputer yang lengkap dengan koneksi internet, wifi, yang

bila dimanfaatkan sangat membantu dalam pembelajaran. Bahkan

disekolah – sekolah tertentu dibuat kebijakan yang mewajibkan siwa untuk

membawa laptop kesekolah.

Peran inovasi pembelajaran berguna untuk menciptakan iklim

belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Motivasi belajar siswa

dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran yang dapat di ciptakan melalui

metode dan media pembelajaran. Peran Guru membangkitkan rasa

keingintahuan, keaktifan siswa, semangat belajar tinggi, tidak mudah

menyerah, tekun, ulet, gigih dan dorongan belajar lainnya. Arden N

Frandsen (Sardiman, A.M., 2010 : 46) menyatakan ada beberapa hal

mendorong seseorang untuk belajar diantaranya adanya rasa ingin tahu

dan kreatif pada orang belajar.

Kegiatan evaluasi bagian dari kegiatan pembelajaran yang dapat

memberikan dampak langsung kepada siswa. Maka harus menjadi

pertimbangan agar kegiatan evaluasi tidak menjadi ancaman bagi siswa

bahkan sebaliknya menjadikan kegiatan yang menyenangkan dan tidak

menjadi menakutkan. Tentunya dapat dimanfaatkan dengan menggunakan

teknologi dalam pelaksanaanya agat terciptanya sesuatu yang baru dan

membangkitkan rasa semangat belajar yang tinggi pada siswa.

Menurut Jurnal Vanessa Jamieson (2012:1) dengan judul The Used

(16)

4

...technological tools were adopted by evaluators because they helped to produce quality products, increased timeliness, reduced errors, and increased cost efficiencies, and the most adopted tools tended to aid in quantitative data analysis, project management, and productivity.

Maksud penjelasan diatas ialah penggunaan teknologi dalam

kegiatan evaluasi dapat membantu dalam menghasilkan produk

berkualitas, peningkatan ketepatan waktu, mengurangi kesalahan, dan

meningkatkan efisiensi biaya, dan produktivitas. Tugas yang semula sulit

dan membutuhkan proses yang lama harus dapat dikerjakan dengan waktu

yang lebih singkat. Hal ini tentunya dapat diterapkan dalam pembuatan

soal dan penilaian. Dengan adanya evaluasi yang berbasis teknologi, akan

sangat membantu menjadi lebih cepat dan mudah untuk mengatahui

hasilnya.

Menurut Jimoh, Abdul Jake dkk (2012), dalam Jurnal Student

Perception of Computer Based Test (CBT) dalam kesimpulannya

menjelaskan :

...CBT (Computer Based Test) exams have satisfactorily tested their

knowledge of the course and more so since students’ overall testing

mode preference has been for the paper-based testing mode.

Maksud penjelasan diatas yaitu penggunaan tes berbasis komputer

lebih memuaskan bagi siswa untuk digunakan pada ujian dibanding

dengan pengujian berbasis kertas (konvensional).

Mata pelajaran Bahasa Indonesia salah satu mata pelajaran yang

dapat dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi dalam pembelajaran.

Termasuk dalam kegiatan evaluasi pembelajaran dapat memanfaatkan

peran media untuk merubah iklim belajar. Mengingat Kompetensi Bahasa

Indonesia tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia diantaranya

mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis (Peraturan Menteri

(17)

5

Karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia yang memiliki

banyak kata, teks, cerita narasi, percakapan, puisi dan kalimat-kalimat,

membutuhkan kemampuan menyimak dan membaca yang baik untuk

dapat menerima informasi tersebut.

Pada kenyataanya, fenomena yang terdapat pada pembelajaran

Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang,

yakni:

1. Guru cenderung menggunakan metode konvensional seperti metode

ceramah, siswa mengerjakan lembar kerja siswa dan ujian tertulis.

2. Kemampuan guru merancang dan memanfaatkan media masih sangat

kurang, terlihat pada proses pembelajaran yang masih bersifat verbal

dan klasikal.

3. Sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Negeri 1 Lembang sudah

tersedia, seperti laboratorium komputer, proyektor disetiap kelas

sampai koneksi wi-fi, namun sarana dan prasara tersebut belum

dioptimalkan penggunaanya sebagai penunjang pembelajaran.

4. Media yang dimanfaatkan oleh guru ketika pembelajaran cenderung

media konvensional berupa papan tulis dan media cetak khususnya

buku paket, lembar kerja siswa, dan tes tertulis.

Walaupun Guru pernah melakukan pembelajaran menggunakan

media pembelajaran seperti tayangan persentasi melalui power point,

tetapi tidak dilakukan sesering mungkin. Pada kenyataanya saat ini, Guru

masih saja tergantung kepada buku tulis, lembar kerja siswa dan alat tes

berupa kertas sebagai evaluasinya.

Bagian evaluasi hampir tidak diperhatikan, kenyataanya peran

kegiatan evaluasi dapat membantu proses pembelajaran seperti pada

(18)

6

dengan judul Perancangan Model Evaluasi Pembelajaran dan Analisis

Berbasis Web dalam kesimpulan, bahwa siswa lebih menyukai bentuk

evaluasi yang baru dengan memanfaatkan teknologi seperti web yang

menjadikan siswa lebih antusias dalam mengerjakan ujian sekolah.

Bagi siswa ketika ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia secara

konvensional, membutuhkan kemampuan menyimak dan membaca yang

baik. Siswa dituntut membaca lembaran-lembaran kertas soal untuk

menjawab soal ujian dengan teliti. Terkadang siswa kehilangan konsentrasi

ketika membaca kata-kata dan kalimat yang banyak dalam soal kertas.

Belum lagi terkendala bagi guru terhadap biaya untuk membuat evaluasi

dari kertas fotocopy, sampai input data, mengoreksi, diolah kembali

sampai menjadi sebuah nilai yang tentunya membutuhkan waktu yang

cukup lama.

Hal ini selaras menurut Costalgliola, dkk (2007) dalam Journal

eWorkbook : A Computer Aided Assessment System menjelaskan ...we needed an advanced assessment tool which could have helped the lecturers to speed up the onerous task of assessing a huge mass of learners and could have been easily integrate”. Maksud pengertian tersebut bahwa para dosen, tenaga pendidik membutuhkan alat penilaian yang canggih yang

berbasis teknologi yang dapat membantu para dosen, guru untuk

mempercepat tugas berat seperti mengoreksi nilai peserta didik dalam

jumlah banyak.

Inovasi pembelajaran sangat diperlukan dan harus masuk ke semua

mata pelajaran disekolah tanpa terkecuali, karena memberikan kesan baru

dan gairah belajar bagi siswa. Mata pelajaran apapun itu harus dapat

memanfaatkan peran teknologi yang fungsinya untuk menumbuhkan

semangat belajar, membantu tercapainya informasi, dan sebagainya.

Mengingat sekolah tersebut adalah sekolah negeri yang memiliki

(19)

7

komputer, wi-fi, proyektor disetiap kelas, dan pendukung lainnya. Jika

fasilitas di sekolah seperti komputer dan koneksi internet dimanfaatkan

dengan baik, maka menjadikan peluang bagi peneliti untuk

mengembangkan sistem evaluasi berupa alat evaluasi yang memanfaatkan

teknologi komputer dan internet. Evaluasi tersebut ialah evaluasi online

yang menggunakan website Google Form sebagai alat evaluasi. Alat

evaluasi ini berbasis komputer dan koneksi internet yang bertujuan untuk

membantu guru dalam pelaksanaan dan persiapan ujian yang diadakan di

sekolah dan hasil penilaian siswa dapat segera diolah dan diketahui

hasilnya. Selain itu, dengan menggunakan Google Form dapat

menganalisis butir soal yang dapat ditindak lanjut oleh guru untuk

mengetahui siswa yang kurang memahami terhadap materi pelajaran yang

diberikan sebelumnya.

Selain itu, sistem yang ekonomis dari segi waktu dan biaya, serta

kemudahan dalam mengolah data, dan mudah digunakan menjadi tuntutan

khususnya dalam inovasi pembelajaran. Pemaparan diatas mendorong

penulis ingin meneliti dengan judul Penggunaan Google Form Sebagai

Alat Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka

secara umum rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana

mengembangkan Google Form sebagai alat evaluasi pembelajaran pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia terhadap kelas VIII di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Lembang ?

Secara lebih khusus penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa

(20)

8

Lembang sebelum dilakukannya penggunaan Google Form sebagai

alat evaluasi pembelajaran ?

2. Bagaimana tahapan-tahapan dalam mengembangkan Google Form

sebagai alat evaluasi pembelajaran khususnya pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Lembang ?

3. Bagaimana implementasi penggunaan Google Form sebagai alat

evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang ?

4. Bagaimana tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan Google

Form sebagai alat evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Lembang ?

5. Bagaimana dampak penggunaan Google Form sebagai alat evaluasi

pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Lembang ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini

adalah untuk mengetahui, menganalisis kemudian mendeskripsikan

bagaimana mengembangkan Google Form sebagai alat evaluasi

pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

Secara lebih khusus penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mengidentifikasi kondisi evaluasi pembelajaran pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Lembang sebelum dilakukannya penggunaan Google Form

(21)

9

2. Untuk merumuskan bagaimana tahapan-tahapan dalam mengembangkan

Google Form sebagai alat evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Lembang.

3. Untuk merumuskan implementasi penggunaan Google Form sebagai alat

evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

4. Untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan Google

Form sebagai alat evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

5. Untuk merumuskan dampak penggunaan Google Form sebagai alat

evaluasi pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan

dapat memberi manfaat bagi :

a. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Hasil penelitian dapat dijadikan salah satu sumber informasi

mengenai penggunaan teknologi sebagai penunjang pembelajaran.

Salah satunya Google Form dapat digunakan pada evaluasi

pembelajaran berbasis komputer.

b. Guru

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi

positif kepada guru agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

dengan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran untuk

(22)

10

agar sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

pada abad ini.

c. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar siswa dalam pembelajaran. Mengenalkan kepada siswa tentang

teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Serta

menumbuhkan semangat belajar dan siswa aktif dalam menggunakan

komputer yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar.

d. Peneliti

Memberikan gambaran dan wawasan pengetahuan yang lebih

dalam mengenai penggunaan teknologi untuk efektifitas pembelajaran.

Salah satunya teknologi Google Form dari Google sebagai alat

(23)

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tentang PenggunaanGoogle Formsebagai alat

evaluasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Lembang di jalan Raya Lembang no 357

Kabupaten Bandung Barat provinsi Jawa Barat. Konsentrasi penelitian

ini untuk menggali proses penggunaan Google Form sebagai alat

evaluasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:80) “Populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

Tabel 3.1 Gambaran Populasi Penelitian

Siswa SMP Negeri 1 Lembang

Kelas Jumlah Siswa

(24)

40

3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:118), sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel

yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili).

Teknik sampel menggunakan purposive random sampling. Purposive

Random Sampling menurut Zainal Arifin (2011:221) adalah suatu cara

pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan tertentu yang

sudah diketahui sebelumnya. Penggunaan teknik purposive sampling ini

sesuai dengan alasan karena seluruh siswa harus mengikuti tes evaluasi

Bahasa Indonesia. Sampel dari penelitian yaitu kelas VIII B yang

berjumlah 29 siswa.

Tabel 3.2 Sampel penelitian

NO NAMA KELAS

1 ADINDA PUTRI AYUNDINI VIII B

2 ADITYA MUHAMMAD REZA VIII B

3 ANISA SABILLA LIMAYURID VIII B

4 CHANDRA TIANA DA VIQRI VIII B

5 DANIEL FEBRIAN VIII B

6 DEVITA YULI INDARWATI VIII B

7 ELSA ANGGRAINI VIII B

8 FAQIHUDDIN ABDURRAHMAN VIII B

9 FIONA DINISA OCTAVIA SARI VIII B

10 GHANDIRA FATUROCHMAN VIII B

11 IKANIA OKTAVIALLY VIII B

12 IMAM HILMAWAN VIII B

13 KANIA MAHARANI RIFKAH M. VIII B

14 MAHESVARA SAHASTIADI K. VIII B

15 MELLIANA WIJAYA VIII B

16 M. RIENALDI IBRHIM VIII B

17 M. NURSI RAMADHAN VIII B

18 M. ZIDAN VIII B

(25)

41

20 NISA AFIJAH VIII B

21 REGIAN HIDAYATULLAH VIII B

22 RIZKI FIKRIANA VIII B

23 RODIAH LATIFAH VIII B

24 SHINTA INDRASWATI VIII B

25 SUCI LISTIYANI PUTRI VIII B

26 WAHYU SAPTO ADHI VIII B

27 WASHISTA MAHARANI VIII B

28 WIDYA’AZMI HAMIDAH VIII B

29 YULIANA SHAFIYAH VIII B

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Pengertian metode penelitian menurut Syaodih (2007:52)

adalah “rangkaian cara atau kegiatan penelitian yang didasari oleh

asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis, ideologis ,

pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”.

Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

karena menunjukan adanya deskripsi terhadap fenomena tentang

tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaanGoogle Formsebagai

alat evaluasi pembelajaran. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

melakukan kajian implementasi, daya dukung lapangan, dan observasi

proses pengembangan. Penelitian kualitatif menurut Zainal Arifin

(2011:140) adalah “suatu proses penelitian yang dilakukan secara

wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif dilapangan tanpa

adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data

kualitatif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analitis. Metode penelitian ini berdasarkan pada pemecahan

masalah berdasarkan fakta-fakta atau kenyataan pada saat sekarang

dan memusatkan pada masalah yang terjadi pada saat penelitian

(26)

42

(2012:29) bahwa “metode deskriptif adalah metode yang digunakan

untuk mengambarkan dan menganalisis suatu hasil penelitian”.

Metode deskriptif analitis lebih memusatkan perhatian pada

fenomena yang sedang terjadi pada saat penelitian dilakukan, dimana

penelitian ini berusaha untuk membuat deskriptif fenomena yang

diselidiki dengan melukiskan fakta tersebut (Hajar dalam Hayati

2009:89).

Mengingat Goggle Form sudah ada dan dibuat oleh

perusahaan Google, penelitian ini hanya untuk mengetahui

perencanaan, pengembangan serta respon terhadap Goggle Form

sebagai alat evaluasi pembelajaran khususnya pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia. Selain itu, menggambarkan secara rinci mengenai

data-data yang diperoleh dari kuesioner atau angket penilaian Goggle

Form sebagai alat evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia khususnya kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri

1 Lembang.

Untuk lebih jelas secara rinci maka dapat diuraikan pendekatan

yang akan dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari rumusan

masalah-rumusan masalah yang telah dipaparkan ini adalah sebagai

berikut ;

1. Untuk mendapatkan jawaban pada permasalahan pertama

dilakukan studi pendahuluan untuk mengumpulkan data berupa

informasi dan dokumentasi. Studi pendahuluan ini dilakukan

dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan

dokumentasi dari guru sekolah.

2. Pada permasalahan kedua dilakukan dengan mendeskripsikan

secara sistematis tahapan dari awal pengembangan Google Form

sampai kepada akhir pengembangan yang siap untuk digunakan.

3. Pada permasalahan ketiga, mengetahui bagaimana implementasi

(27)

43

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui observasi di

laboratorium komputer SMP Negeri 1 Lembang.

4. Untuk menjawab permasalahan keempat menggunakan angket

dengan menganalisis kuiseioner atau angket tanggapan siswa dan

guru terhadap penggunaan Google Form sebagai alat evaluasi

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

5. Permasalahan penelitian kelima dijawab dengan melakukan

analisis secara deskriptif terhadap kecenderungan-kecenderungan

mengenai dampak penggunaanGoogle Formsebagai alat evaluasi

pembelajaran.

Pada metode penelitian studi kasus tidak ada desain yang

mengharuskan menjadi rujukan dalam penelitiannya. Pada penelitian

ini menggunakan desain penelitian yang mengacu kepada rumusan

(28)

44

mengembangkan Google Form sebagai alat evaluasi pembelajaran

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Desain penelitian yang seperti pada Bagan 3.1, terdapat 4

Tahapan secara garis besar dalam penelitian ini, diantaranya Tahap

Analisis, Tahap Perancangan, Tahap Pengembangan, dan Tahap

Pengujian. Berikut penjelasan dari langkah-langkah tersebut :

1) Tahap analisis

a. Studi literatur

Studi literatur ditujukan untuk menemukan konsep-konsep

atau landasan teoritis yang memperkuat suatu penelitian (Nana

Syaodih, 2012:172). Dalam penelitian ini merupakan kegiatan

mengumpulkan data-data teori pendukung yang memaparkan

mengenai Google Form sebagai alat evaluasi pembelajaran.

(29)

45

Sumber-sumber yang didapat berupa literatur,ebook,jurnal,paper,

websitedan lainnya yang relevan dengan penelitian.

b. Studi pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan kunjungan lapangan yang

bertujuan untuk mencari bagaimana situasi dilapangan untuk

penelitian nanti. Menghimpun data dilapangan yaitu disekolah

tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

seperti sarana-prasarana, karakter siswa, guru serta iklim sekolah

secara keseluruhan.

2) Tahap perencanaan

a. Perencanaan tujuan

Pada tahap ini menyusun rancangan yang akan

dihasilkan dengan merumuskan tujuan penggunaan Google

Form sebagai alat evaluasi pembelajaran meliputi spesifikasi

penunjang, menentukan urutan bahan dan hal yang mendukung

penelitian lainnya.

b. Perencanaan komponen

Pada tahap ini membuat bentuk desain sebagai gambaran

penjelasan komponen-komponen yang ada dalam Google Form,

fungsi dari setiap tools Google Form dijabarkan yang akan

digunakan sesuai dengan fungsinya.

c. Perancangan konten

Memasukan konten yang berupa soal tes dan

jawabannya. Konten penelitian ini menggunakan soal mata

pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama untuk

(30)

46

kedalam Google Form yang akan digunakan untuk tes evaluasi

pelajaran Bahasa Indonesia. Konten isi soal tes berpegang pada

silabus Bahasa Indonesia sekolah menengah pertama kelas VIII

semester ganjil.

3) Tahap Pengembangan

Pada tahap ini membuatGoogle Formsebagai alat evaluasi

berbasisGoogle Form yang dikembangkan dari tahap perencanaan

dan analisis kebutuhan. Google Formdibuat sudah sempurna yang

untuk di ujikan pada tahap berikutya tentunya divalidasi oleh para

ahli ataujudgement.

4) Tahap Impelementasi

Pada tahap ini, Google Form masih harus melakukan

pengujian untuk mendapat hasil yang terbaik dengan melakukan

expert Judgement (penilaian oleh ahli). Google Form dinilai

berdasarkan 2 kriteria yaitu kriteria pembelajaran (instructional

criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria). Menurut

Zainal Arifin (132, 2011) tahap pengujian dapat dilakukan dengan;

a. Uji-ahli (Expert Judgement) untuk menguatkan dan meninjau ulang produk awal serta memberi masukan perbaikan

b. Uji-lapangan (field testing) Uji-lapangan bisa dikatakan uji akhir dari penyempurnaan produk yang dilakukan setelah perbaikan dari masukan dari revisi sebelumnya.

Uji lapangan dilakukan disekolah menengah pertama

Negeri 1 Lembang dikelas VIII B yang nantinya akan

mendapatkan penilaian dari pengguna tentang penggunaan Google

Form sebagai alat evaluasi pembelajaran khususnya pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia, serta tentang keberhasilan penggunaan

Google Form.

(31)

47

1. Google Form

Google Form adalah aplikasi Google yang tersedia di Google

Drive yang berguna untuk membantu merencanakan acara, mengirim

survei, memberikan siswa kuis, atau mengumpulkan informasi lainnya

dengan mudah, efisien. Pada penelitian ini Google Form yang

dimaksud adalah sebuah Form atau soal pertanyaan yang akan di

berikan kepada siswa dalam bentuk visual memanfaatkan komputer

dan jaringan internet. Dalam penelitian ini soal berbentuk pilihan

ganda (Multiple Choise). Hasil nya dapat langsung dapat dilihat dan

dapat langsung diolah dengan menggunakanMicrosoft Excel.

2. Alat evaluasi

Alat evaluasi dalam penelitian ini adalah sebuah perantara untuk

menyampaikan soal evaluasi kepada peserta didik yang berupa media

visual yang memuat pertanyaan didalam aplikasi Google Form. Alat

evaluasi ini berbentuk soal pilihan ganda (Multiple Choise) yang

dimasukan kedalamGoogle Form.

3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebuah program

pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengembangkan

pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap

bahasa (dan sastra) Indonesia di kalangan para peserta didik. Mata

pelajaran Bahasa Indonesia mengemban fungsi sebagai sarana

pembinaan kesatuan dan kesatuan bangsa, sarana peningkatan

pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan

pengembangan budaya,

(32)

48

Untuk memperoleh data diperlukan instrumen dalam penelitian,

instrumen merupakan komponen kunci dalam suatu penelitian. Menurut

Sugiyono (2011:148), instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Alat

ukur untuk mendapatkan data harus menggunakan metode yang disebut

teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Angket atau Kuisioner

Untuk mengetahui data tanggapan siswa terhadap penggunaan

Google Form sebagai alat evaluasi digunakan angket atau kuisioner.

Menurut Zainal Arifin (2011:228), “angket adalah instrumen

penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk

menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara

bebas sesuai dengan pendapatnya.

Jenis angket atau kuisioner pada penelitian ini adalah kuesioner

tertutup atau kuisioner terstruktur (Closed Quistionaire) adalah

kuisioner yang alternatif jawabannya telah disediakan. Dalam

kuisioner penelitian ini, instrumen kuisioner menggunakan skala sikap

menggunakan skala likert menggunakan skala 1 – 5 dengan pilihan

alternatif jawaban diantaranya Sangat Setuju (5), setuju (4), ragu-ragu

(3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1).

Sugiono menyatakan (2012:134) skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial.

2. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang alami, menurut

Zaenal Arifin (2011:231) “observasi merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai

(33)

49

observasi berstruktur, yaitu semua kegiatan observer telah ditetapkan

terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor

yang telah ditetapkan dan dibatasi.

Pada pelaksanaanya, observasi pada penelitian ini

menggunakan pelaksanaan observasi langsung. Menurut Zainal

Arifin (2011:231) obervasi langsung yaitu “observasi langsung yang

dilakukan secara langsung terhadap objek yang sedang diteliti”. Pada

penelitian ini, kegiatan observasi mengacu pada Spradley dalam

Sugiyono (2011:314) yaitu pada aspek Actor (pengamatan pelaku

pengguna), Activity (pengamatan kegiatan) dan Place (pengamatan

sarana dan prasarana). Observasi dilakukan ketika sedang

implementasi penggunaan Google Form sebagai alat evaluasi pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Lembang.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan

data dengan mengumpulkan dokumen yang saling mendukung serta

melengkapi data penelitian, baik dokumen tertulis gambar maupun

elektronik. Dokumen artinya bahan-bahan tertulis dalam hal ini

untuk mempelajari dan menganalis bahan-bahan di sekolah, seperti :

program pembelajaran, lembar soal/evaluasi, kisi-kisi, kondisi

lingkungan sekolah, kondisi sarana-prasarana dan lain-lain. Dalam

penelitian ini, dokumentasi yang digunakan adalah lembar soal

evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang yang

nantinya akan dikembangkan menggunakan Google Form. Selain itu,

dokumen sarana-prasarana yaitu tentang keadaan laboratorium

komputer, spesifikasi komputer, koneksi internet yang nantinya

digunakan dalam penelitian.

(34)

50

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung

maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan

tertentu (Zainal Arifin, 2011:233). Wawancara penelitian ini kepada

guru Bahasa Indonesia kelas VIII dan bentuk pertanyaannya

menggunakan pertanyaan berstruktur yaitu responden dapat

menjawab sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan

wawancara. Adapun proses wawancara dilakukan sesuai dengan

Lincoln dan Guba (1985) dalam Zainal Arifin (2011:234), yaitu

sebagai berikut :

a) Menentukan aktor yang akan diwawancarai, dalam hal ini Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang. b) Mempersiapkan kegiatan wawancara : sifat pertanyaan, alat

bantu, menyesuaikan waktu dan tempat. c) Menentukan fokus permasalahan

d) Melaksanakan wawancara sesuai dengan persiapan

pertanyaan wawancara (pedoman wawancara) e) Menutup pertemuan.

E. Proses Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Zainal Arifin (2011:245), “validitas adalah suatu

derajat ketepatan instrument (alat ukur), maksudnya apakah

instrument yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang

diukur.” Scarvia B. Anderson dalam Arikunto (2009: 65)

mengemukakan bahwa ’A test is valid if measures whats it purpose to

measure’, yang berarti Instrument yang valid dapat mengukur apa

yang hendak diukur. Dengan demikian, instrumen yang di ukur

validitasnya pada penelitian ini yaitu instrumen Angket. Untuk

mengetahui validitas instrumen tersebut menggunakan teknikpearson

(35)

Ke

= Koefisien korelasi yang dicari

= Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responde

= Skor responden

= Skor item tes

= Kuadrat item tes

= Kuadrat responden

uk menginterpreatsikan tingkat kevalidan tes

koefesien korelas dengan digambarkan pada

Tabel 3.3 Interpretasi Koefesien Korelasi

Nilai rxy Interpretasi

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,80 Tinggi

0,40 – 0,60 Cukup

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

Ari

uji validitas ini dilakukan pada kelas VIII A

ngan jumlah soal 20 dengan rtabel 0,388. berikut

uk mengukur validitas instrumen angket.

bel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket dike

o item soal r Hitung Validitas Soal Ke

(36)

52

4 0,651 VALID Tinggi

5 0,423 VALID Sedang

6 0,465 VALID Sedang

7 0,452 VALID Sedang

8 0,449 VALID Sedang

9 1,598 VALID Sedang

10 0,746 VALID Tinggi

11 0,456 VALID Sedang

12 0,583 VALID Sedang

13 0,730 VALID Tinggi

14 0,654 VALID Tinggi

15 0,453 VALID Sedang

16 0,439 VALID Sedang

17 0,578 VALID Sedang

18 0,422 VALID Sedang

19 0,649 VALID Tinggi

20 0,421 VALID Sedang

2. Uji Realibilitas

Metode uji realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji realibilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha. Menurut

Ronny S Kountur (2003:158) “Cronbach Alpha (a) merupakan teknik

pengujian reabilitas suatu tes atau angket-angket yang jawaban atau

tanggapannya berupa pilihan yang pilihannya dapat terdiri dari dua

pilihan atau lebih. Menurut suharsimi Arikunto (2006:196), rumus

alpha digunakan untuk mencari reliailitas instrumen yang skornya

(37)

53

realibilitas dalam penelitian ini menggunakan Program Statistic SPSS

V.17 menggunakan alaysis Realibility Alpha.

Uji reabilitas ini dilakukan pada kelas VIII A dengan jumlah

28 siswa dengan jumlah soal 20 dengan rtabel 0,388. berikut hasil uji

coba angket untuk mengukur realibilitas instrumen angket

menggunakan software SPSS.

Tabel 3.5 Uji Realibilitas Menggunakan SPSS

Penjelasan diatas ialah hasil uji coba reliabilitas dengan

menggunakan Program Software SPSS 17.0 menggunakan teknik

Cronbach Alpha. Alat pengumpul data dikatakan realibel jika rhitung >

rtabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk= n – 2. Berikut hasil uji

reabilitas :

Tabel 3.6 Hasil Uji Realibilitas

rhitung rtabel Interpretasi

(38)

54

Hasilnya diperoleh indeks Cronbachs Alpha sebesar atau rhitung

0,866 dan rtabel sebesar 0,388 . Maka berdasarkan kriteria tersebut dapat

dikatakan bahwa item tersebut reliabel.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data

Setelah melakukan penelitian dilapangan maka data-data yang

didapat, dikumpulkan dan di analisis. Data yang dikumpulkan

merupakan data mentah karena data yang diperoleh berupa uraian

deskripsi mengenai masalah yang diteliti. Tujuan dari analisis data adalah

menyerdehanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikan dalam

susunan sistematis, kemudian mengolah dan memaknai. Menurut Miles

and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2011:337), mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif

dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya

sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data yaitu data collection

(pengumpulan data), reduction (reduksi data), data display (penyajian

data) dan conclusion drawing/verification (menarik

kesimpulan/verifikasi). Aktifitas analisis data tersebut diuraikan sebagai

berikut :

a. Pengumpulan data, proses pemilihan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan kuisioner yang dicatat sebagai catatan lapangan.

b. Reduksi data. Tahapan ini melakukan kegiatan merangkum catatan lapangan dengan memilih data atau informasi yang sesuai dengan fokus penelitian.

c. Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

(39)

55

Secara keseluruhan aktifitas analisis data diatas saling keterkaitan

satu sama lain yang merupakan kesatuan pada saat sebelum, selama dan

sesudah pengumpulan data.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data pada

penelitian ini yaitu sebagai berikut :

a. Klasifikasi data, yaitu mengumpulkan data informasi dan memilah

menjadi kategori tertentu berdasarkan keperluan data yang

diperlukan baik dari hasil wawancara, observasi, studi dokumetasi

maupun kuisioner.

b. Klarifikasi data, yaitu menguraikan kategori-kategori tersebut dan

menjelaskan hubungan satu dengan yang lain untuk memahami

data atau informasi yang sesuai dengan keperluan dalam penelitian

ini.

c. Melakukan validasi instrumen khususnya pada insturmen angket

untuk memastikan bahwa instrumen tersebut valid dengan

melakukan uji coba diluar sampel penelitian.

d. Triangulasi, yaitu membandingkan informasi atau data yang

diperoleh dari seumber data (informan).

e. Reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup

banyak dan beragam, maka perlu dicatat secara teliti dalam bentuk

laporan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperlukan sesuai dengan keperluan untuk memecahkan masalah

dan membuang data yang tidak diperlukan.

f. Memberikan tafsiran yang menggambarkan pandangan peneliti

dalam penelitian ini dan menyusun laporan atau interpretasi dalam

bentuk laporan penelitian yang sesuai dengan kaidah-kaidah

penyusunan karya ilmiah.

1. Analisis Data Angket

Jenis angket atau kuesioner pada penelitian ini adalah kuesioner

(40)

56

kuesioner yang alternatif jawabannya telah disediakan. Dalam

kuesioner penelitian ini, instrumen kuesioner menggunakan skala likert

menggunakan skala 1, 2, 3, 4 dan 5, setiap skor yang diperoleh akan

memiliki tingkat pengukuran ordinal. Diantaranya dengan pilihan

alternatif jawaban diantaranya Sangat Setuju, setuju, ragu-ragu, tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

Sugiono menyatakan (2012:134) skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Kemudian data angket atau kuisioner

diolah dengan menggunakan persentase dan dibuat kesimpulan yang

selanjutnya diienterpretasikan secara deskriptif. Berikut adalah

langkah-langkahnya :

a. Mengelompokan skor jawaban angket berdasarkan kategori siswa

dikelompokan (Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Ragu-ragu,

Setuju dan Sangat Stuju) sesuai skala likert.

b. mentabulasikan jumlah masing-masing jawaban siswa agar

mendapatkan frekuensi sesuai dengan alternatif jawaban

c. mencari presentase dengan menggunakan rumus :

P= ݂݊ × 100%

Keterangan : P = Presentase Jawaban

f = Frekuensi jawaban

n = jumlah siswa

d. Menginterpretasi jawaban siswa berdasarkan presentase sesuai

(41)

57

Tabel 3.7 Kriteria Sikap Pernyataan (diadaptasi dari azwar , 2002)

Besar Persentase Interpretasi

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Pada umumnya

100% Seluruhnya

G. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari awal sampai

penyusunan laporan. Berikut langkah-langkah prosedur dalam penelitian

ini :

1. Studi pendahuluan

Dalam studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 28 Agustus

2013 penelitian terkait fasilitas sarana prasarana, media, laboratorium,

serta kondisi siswa dan guru di sekolah tersebut

2. Merumuskan Masalah

Kemudian setelah studi pendahuluan, maka peneliti mulai

konsultasi judul penelitian dengan dosen pembimbing akademik, dan

merumuskan masalah, tujuan, serta manfaat penelitian dengan dosen

pembimbing skripsi.

3. Memilih Pendekatan

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

menggunakan metode Deskriptif Analitis.

(42)

58

Langkah-langkah yang di tempuh adalah sebagai berikut:

a) Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi.

b) Melakukan observasi, melakukan wawancara dengan guru mata

pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 1 lembang mengenai

materi dan waktu penelitian yang disesuaikan.

c) Membuat kisi-kisi instrumen penelitian berupa wawancara,

pedoman observasi, dan kuisioner.

d) Melakukan uji coba instrumen dengan menggunakan kelas yang

diluar sampel.

e) Kemudian mengolah data hasil uji coba instrumen khususnya

instrumen Kuisioner (Angket), dengan tujuan untuk mengatahui

validitas, reliabilitas instrumen angket tersebut.

5. Mengumpulkan Data

Teknik dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini

menggunakan instrumen non tes berupa instrumen observasi, pedoman

wawancara dan angket.

6. Analisis Data

Dalam analisis data dalam penelitian ini menggunakan aktifitas

analisis data diantaranyadata collection (pengumpulan data),reduction

(reduksi data), data display (penyajian data) dan conclusion

drawing/verification(menarik kesimpulan/verifikasi)

7. Menarik Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan analisis

data yang telah disusun dari hasil penelitian

(43)

59

Tatacara penulisan laporan bentuk tertulis berdasarkan pedoman

(44)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Penarikan simpulan ini dilakukan setelah dilaksanakan berdasarkan

temuan, pembahasan, dan hasil pegolahan data yang penulis lakukan pada

bab-bab sebelumnya. Data tersebut mengenai penggunaan Google Form

sebagai alat evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

1. Simpulan Umum

Secara umum, simpulan dari hasil penelitian ini bahwa

mengembangkan Google Form sebagai alat evaluasi pembelajaran

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terhadap kelas VIII di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Lembang dimulai dari tahap perencanaan,

kesiapan sarana dan prasarana, pengembangan Google Form, sampai

kepada tahap implementasi penggunaan Google Form dalam kegiatan

evaluasi pembelajaran memberikan dampak dan manfaat dari aspek

efektif, efesiensi, daya tarik dan desain tampilan. Selain itu, dalam

pembelajaran dapat membawa hal positif baik guru dan siswa yaitu

pembelajaran menjadi berbeda dalam hal inovasi, motivasi dan

semangat belajar. Bagi guru, sangat terbantu dengan adanya Google

Form baik dari segi biaya, waktu, dan tenaga. Bagi siswa sendiri

menjadi lebih tertarik, antusias, aktif dan tidak menjadi hal yang

negatif menghadapi ujian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

(45)

107

2. Simpulan khusus

Adapun simpulan khusus dari penelitian ini antara lain :

a. Kondisi pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII

di SMPN 1 Lembang telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang dimulai dari tahap awal, tahap inti dan tahap

akhir. Kegiatan belajar dikelas pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia lebih menekankan kepada berkomunikasi efektif dan

aktif kepada siswa. Karakteristik mata pelajaran Bahasa Indonesia

banyak menggunakan bahasa atau kata-kata yang kompetensinya

siswa mampu berkomunikasi dengan baik. Namun guru masih

terkendala terhadap kegiatan evaluasi yang masih konvensinal

untuk mengetahui hasil kognitif siswa. Kurangnya kepekaan guru

dan kreatifitas terhadap teknologi khususya komputer menjadi

alasan utama tidak terciptanya pemecahan masalah dalam

pembelajaran.

b. Tahapan-Tahapan Dalam Mengembangkan Google Form Sebagai

Alat Evaluasi Pembelajaran di kelas VIII B Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Lembang diantaranya adalah persiapan sarana

inrastruktur yaitu komponen pendukung seperti komputer dan

koneksi internet. Selanjutnya pengembangan Google Form

diantaranya akses Google Drive, pilih buat “Form”, edit

pertanyaan, gambar, dan video yang selanjutnya membuat soal

dengan beberapa pilihan bentuk pertanyaan diantaranya teks,

uraian, pilihan ganda, skala dan lain-lain sampai memberi link

Google form dan menerima tanggapan Google form yang

selanjutnya diolah menggunakan Microsoft Excel.

c. Implementasi penggunaan Google Form sebagai alat evaluasi

pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dikelas VIII B

(46)

108

baik dan kondusif. Implementasi dilakukan dengan 3 tahapan

diantarnya adalah :

1) Tahap awal (perkenalan), Pada tahap awal mengecek kembali

perangkat komputer dan koneksi internet untuk memastikan

tidak terjadi gangguan. Setelah itu memberikan petunjuk

penggunaan cara menggunakan ujian berbasis komputer (ujian

menggukan Google Form) dan ketentuan prosedur ujian.

2) Tahap inti (pelaksanaan), mengerjakan ujian dengan

menggunakan Google Form.

3) Tahap akhir (penutup), melakukan pengecekan kembali dengan

melihat kepada database email guru untuk melihat nama siswa

yang telah mengirimkan jawaban ujian.

d. Tanggapan Siswa dan Guru terhadap penggunaan Google Form

sebagai alat evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia secara keseluruhan positif dan baik. Penggunaan Google

Form memberikan dampak baik bagi siswa. Berdasarkan aspek

yang diteliti pada Google Form sebagai alat evalasi pembelajaran

yaitu aspek keefektifan, aspek efesiensi, aspek daya tarik dan aspek

tampilan. Penggunaan Google Form sangat baik dan memberikan

manfaat bagi guru. Guru dapat menambah wawasan dengan

menggunakan teknologi sebagaimana yang seharusnya guru

mampu menggunakan TIK dalam pembelajarannya.

e. Dampak Penggunaan Google Form Sebagai Alat Evaluasi

Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yaitu menghasilkan

data hasil akhir evaluasi pembelajaran diantaranya terdapat nama

siswa dengan hasil skor atau nilai akhir dengan kriteria

kelulusannya dan analisis butir soal. Pada kelemahannya harus

memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang baik

salah satunya dari segi komputer dan internet. Kelebihannya yaitu

menarik minat siswa dan lebih berbeda dari kegiatan evaluasi

(47)

109

kelebihan kertas turut menjadi nilai lebih dari manfaat penggunaan

teknologi komputer. Keefektifan juga dilihat dari ketepatan dalam

penggunaanya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan mudah

dalam penggunaannya.

B. Rekomendasi

Penggunaan Google Form sebagai alat evaluasi pembelajaran pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat berjalan dengan baik dan dapat

memberikan dampak positif, maka peneliti menyarankan kepada pihak

yang terkait, yaitu :

1. Guru

Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka beberapa hal yang

perlu dijadikan acuan bagi guru khususnya ditempat penelitian dan

umumnya bagi guru lainnya yaitu penggunaan Google Form sebagai

alat evaluasi pembelajaran dapat membantu guru dalam kegiatan

pembelajaran dan memberikan manfaat yang diantaranya adalah :

a) Dengan menggunakan Google Form Guru dapat mengembangkan

diri dan mampu menggunakan ICT dalam kegiatan pembelajaran.

b) Guru dapat menyadari pentingnya penggunaan teknologi informasi

dan komunikasi dalam upaya pemecahan masalah dalam

pembelajaran khususnya penggunaan Google Form sebagai alat

evaluasi pembelajaran.

a) Menggunakan Google Form sebagai alat evaluasi pembelajaran,

guru dapat memberikan umpan balik kepada siswa yang dirasa

masih belum menguasai materi yang seharusnya.

b) Penggunaan Google Form dapat menumbuhkan motivasi belajar

pada siswa dan merubah iklim kegiatan belajar dan dapat

(48)

110

2. Siswa

Siswa diharapkan lebih mendekatkan diri dengan teknologi

khususnya yang dapat merangsang dan memberikan manfaat dalam

kegitatan pembelajaran bagi dirinya. Google Form dapat menjadi

alternatif siswa untuk mendekatkan kepada teknologi informasi dan

komunikasi dan membantu dalam kegiatan pembelajarannya.

3. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi

pengembangan keilmuan tentang manfaat ICT dalam kegiatan

pembelajaran. Penggunaan Google Form sebagai alat evaluasi

pembelajaran merupakan kegietan ICT yang diterapkan dalam bidang

pendidikan khususnya kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan

manfaat bagi pembelajaran.

4. Peniliti Selanjutnya

Menyadari masih banyak sekali kekurangan dari penelitian ini,

maka direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya agar dapat

memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada penelitian

ini. Beberapa rekomendasi untuk peneliti selanjutnya adalah :

a) Hendaknya melakukan perencanaan yang matang, terutama dalam

hal pemeriksaan hasil evaluasi pembelajaran yang lebih mudah

dalam prosedurnya dengan menggunakan Google Form.

b) Dalam hal instrumen penelitian hendaknya lebih diperdalam dan

diperbaiki untuk memenuhi kebutuhan pengumpulan data yang

(49)

Daftar Pustaka

A.M Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :

PT Rajagrafindo Persada

Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran (Prinsip Teknik Prosedur).

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

___________. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

___________.(2012). Evaluasi Pembelajaran. [Online] Tersedia : http://File.Upi.Edu/Direktori/Fip/Jur._Kurikulum_Dan_Tek._Pendidi

kan/...Zainal_Arifin/Silabus_Evaluasi_Pembelajaran/Slide_Evaluasi_

Pembelajaran/Slide_Baru.Pdf [ Oktober 2013]

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

________________. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).

Jakarta: Bumi Aksara.

Azenismail. (2010). Dampak Perkembangan IPTEK [Online]. Tersedia :

http://azenismail.wordpress.com/2010/05/26/dampak-perkembangan-teknologi-iptek/ [ Oktober 2013]

Costagliola, Gennaro. Ferrucci, Filomena. Dkk (2007) eWorkbook: A

Computer Aided Assessment System. International Journal of Distance Education Technologies. 24-41.

Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi & Komunikasi. Bandung:

Arum Mandiri Press.

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan

Skripsi. Jakarta : PT Rineka Cipta

Google. (2013). Use Other Google Apps For Drive - Form. Google [Online].

Tersedia : https: //support.google.com/drive/topic/1360904?hl=en

(50)

Hayati. (2008). Metode Penelitian Analitis. Google [Online]. Tersedia : https:

//repository.upi.edu [ 30 Januari 2014]

Isjoni. Ismail . dan Mahmud, Rosnani. (2008). ICT Untuk Sekolah Unggul.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Jamieson, Vanessa. (2012) . The Used Technology in Evaluation Practice.

Refinement of Journals.sfu.ca , 8 ,1-15

Jimoh, R,G. et al. (2012). Student Perception Of Cumpeter Based Test (CBT).

2, 1-10

Kountur, Ronny. (2003). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan

Tesis. Jakarta : PPM

Lani, Sidharta. (1996). Internet : Informasi Bebas Hambatan. Jakarta :

Gramedia

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:

kencana

M.S, Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan – Prinsip & Operasional. Jakarta

: PT Bumi Aksara

Musfiqon, HM. (2012). Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta : PT Prestasi

Pustakaraya

Nana Yaw, A. et al. (2012) Use Information & Communication Technology

(ICT) in Tertiary Education in Ghana : A Case Study of Electronic Learning (E-Learning). 2,1-7

Rudi dan Riyana Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung :

Riyana, Cepi. (2010). Information Communication and Technology (ICT)

dalam Pendidikan. [Online] Tersedia :

Gambar

GAMBAR
TABEL
Tabel 3.1 Gambaran Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Sampel penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Profil Proaktivitas Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama: Studi deskriptif terhadap siswa kelas VIII SMP Bina Dharma 2 Bandung Tahun Akademik 2015/2016. Universitas

Model pembelajaran quantum dapat meningkatkan pencapaian indikator pada mata pelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama apabila ditunjang dengan media yang baik. Dari uraian

Analisis Penanda Kohesi Pada Karangan Siswa Tingkat Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarata. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS (ILMU PENGETAHUAN SOSIAL) KELAS VII SMP.. (SEKOLAH

Berdasarkan hasil jawaban wawancara yang disampaikan oleh guru kelas 4 SDIT Al-Ghazali Palangka Raya mengenai pemilihan Google Form sebagai alat media evaluasi dimasa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan mengenai Sikap Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanah Putih

Penggunaan media pembelajaran google classroom dan google form dalam pembelajaran jarak daring online pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 3 Jember diawali dengan guru membuat kelas yang

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP NEGERI 7 KOTA CIREBON Intan