• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB 067/UN40.7.D1/LT/2014

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE

PLANNING (ERP) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

(STUDI PADA 7 BADAN USAHA MILIK NEGARA YANG ADA DI KOTA BANDUNG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun oleh: MUHAMMAD ADRI

1105421

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE

PLANNING (ERP) TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

(STUDI PADA 7 BADAN USAHA MILIK NEGARA YANG ADA DI KOTA BANDUNG)

Oleh

MUHAMMAD ADRI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Muhammad Adri 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Oleh: Muhammad Adri

Pembimbing I : Dr. H. Nono Supriatna, M.Si. Pembimbing II : Toni Heryana, S.Pd., MM.

Abstrak

Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan mencoba untuk meningkatkan jumlah konsumennya dengan melakukan pelayanan yang cepat dan biaya yang murah dibandingkan dengan kompetitornya. Salah satu cara untuk mewujudkan kesusksesan tersebut adalah dengan mengintegrasikan sistem informasi, untuk mengintegrasikan sistem informasi dewasa ini perusahaan-perusahaan banyak menggunakan sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Dengan adanya penerapan sistem ERP maka perusahaan dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnisnya kedalam satu sistem, sehingga data yang dihasilkan oleh sistem ERP lebih berkualitas dibandingkan dengan sistem informasi konvensional. Informasi yang dihasilkan oleh sistem ERP membantu pihak manajemen dalam mengambil keputusan untuk mewujudkan tujuan dari perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan empiris mengenai pengaruh penerapan sistem ERP terhadap kinerja manajerial pada 7 BUMN yang ada di Kota Bandung.

Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajer pengguna modul ERP dari 7 BUMN di Kota Bandung yang sudah menerapkan sistem ERP. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier sederhana untuk menguji apakah terdapat pengaruh positif antara penerapan sistem ERP terhadap kinerja manajerial pada 7 BUMN yang ada di Kota Bandung.

Hasil dari penelitian ini diperoleh besaran nilai b yaitu 0,738 yang berarti bahwa b > 0, hal tersebut menjunjukan penjelasan empiris bahwa terdapat pengaruh positif antara penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kinerja manajerial. Maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh positif antara penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kinerja manajerial.

Kata Kunci: Sistem Enterprise Resource Planning, penerapan sistem Enterprise

(5)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Influence From The Implementation Of The Enterprise Resource Planning System (ERP) On Managerial Performance

By:

Muhammad Adri

Supervisor I : Dr. H. Nono Supriatna, M.Si. Supervisor II : Toni Heryana, S.Pd., MM.

Abstract

Competition in the business world increasingly complex, companies are trying to increase the number of customers by performing fast service and low cost compared to competitors. One way to achieve success is to integrate information systems. To integrate information systems, many companies nowadays are using Enterprise Resource Planning system (ERP). With the implementation of the ERP system, the company can integrate all its business processes into a single system, so that the data quality which generated by the ERP system is higher than conventional information systems. The information generated by the ERP system helps the management in taking decisions to achieve the objectives of the company. The purpose of this experiment is to obtain empirical explanation about the effect of the implementation of ERP systems on managerial performance at 7 SOE's in Bandung.

This experiment used a descriptive research method. Qestionnaire is primer data that used as this experiment's type of data. This experiment used the manager of the ERP user module from 7 SOE in Bandung who have implemented ERP systems as a sample. The method of data analysis used in this experiment is a simple linear regression method to test whether there is an positive influence from the ERP system implementation on managerial performance at 7 SOE's in Bandung.

The results of this experiment showed the amount of the value B is 0.738, which means that b > 0, it shows that there are significant empirical explanation of the implementation of the Enterprise Resource Planning system (ERP) on managerial performance. It can be concluded from this experiment that there are significant positive influence from the implementation of the Enterprise Resource Planning system (ERP) on managerial performance.

(6)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, & HIPOTESIS 11

2.1 Kajian Pustaka 11

2.1.1 Konsep Enterprise Resource Planning 11 2.1.1.1 Pengertian Enterprise Resource Planning 12 2.1.1.2 Komponen-komponen yang terdapat dalam

Enterprise Resource Planning 16 2.1.1.3 Enterprise Resource Planning Dilihat Dari Sisi

Perkembangan Teknologi 18 2.1.1.4 Karakteristik Dari Sistem Enterprise Resource

Planning (ERP) 20

(7)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

2.1.1.6 Keuntungan dan Kerugian Dalam Penerapan

Enterprise Resource Planning 22 2.1.1.7 Faktor Penentu Keberhasilan Enterprise Resource

Planning 23

2.1.1.8 Modul-modul yang Terdapat Dalam Enterprise

Resource Planning 25

2.1.2 Kinerja Manajerial 26

2.1.2.1 Pengertian Kinerja 26

2.1.2.2 Pengertian Manajemen 27

2.1.2.3 Kinerja Manajerial Dilihat Dari Fungsi-fungsi

Manajaerial 28

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 53 3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 56

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 59

3.2.5 Teknik Analisis Data 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 66

(8)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 66

4.1.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian 78 4.1.2.1 Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning

(ERP) 82

4.1.2.2 Kinerja Manajerial 109

4.1.2.3 Pengaruh Penerapan Sistem ERP Terhadap

Kinerja Manajerial 147

4.2 Pembahasan 149

4.2.1 Sistem ERP 150

4.2.2 Kinerja Manajerial 169

4.2.3 Pengaruh Penerapan Sistem ERP Terhadap Kinerja

Manajerial 196

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 200

5.1 Simpulan 200

5.1 Saran 201

(9)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Derasnya arus globalisasi menyebabkan persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan kompetitif, perusahaan baik milik Negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi globalisasi yang terjadi dewasa ini. Perusahaan-perusahaan tersebut akan lebih menghadapi banyak tantangan dari perusahaan sejenis yang bermunculan baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal tersebut mengharuskan setiap perusahaan yang ingin terus bisa bersaing untuk meningkatkan kinerja perusahaannya agar bisa lebih unggul dari perusahaan lain yang sejenis maupun tidak sejenis.

Untuk menjadi unggulan dalam persaingan, perusahaan harus memiliki manajemen dengan kinerja yang baik, menurut Terry (2010: 9), fungsi manajemen dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni planning (perencanaan), organizing

(10)

manajemen membutuhkan komponen-komponen di dalam perusahaan yang dapat menunjang kinerja manajemen tersebut, salah satu komponen yang dibutuhkan oleh manajemen agar kinerjanya baik adalah informasi.

Baik buruknya kinerja manajerial suatu perusahaan berawal dari informasi yang dipergunakan oleh pihak manajemen untuk menentukan arah dan kebijakan perusahaan. Pengertian Informasi Menurut George H. Bodnar, (2000: 1), “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat

dikatakan bahwa informasi merupakan komponen yang penting dikarenakan informasi merupakan alat atau sarana yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.

Menurut Hanafi dan Halim (2005: 34) suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri akurat, tepat waktu, relevan dan lengkap. Ketika salah satu kriteria tersebut tidak ada dalam informasi yang diberikan kepada manajer, manajer tersebut cenderung untuk membuat keputusan yang tidak efektif. Demikian pula, informasi yang relevan, namun disediakan sangat terlambat untuk sebuah keputusan, tidak dapat dipergunakan untuk membuat sebuah keputusan dalam waktu yang mendesak.

(11)

3

memiliki berbagai karakteristik berikut ini yaitu relevan, tepat waktu, akurasi, kelengkapan, ringkas. (Hall, James. A, 2009:19-20). Semua anggota dari manajemen suatu perusahaan mulai dari tingkatan yang terendah sampai dengan yang tertinggi akan memerlukan informasi yang beragam dan luas, yang berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.

Seiring perkembangan teknologi saat ini, penerapan sistem informasi merupakan suatu keharusan untuk memperlancar aktivitas-aktivitas dalam perusahaan agar pelaksanaannya dapat lebih cepat, tepat, akurat dan efisien. Mulyadi (2008:2) mendefinisikan bahwa “Sistem adalah sekelompok unsur yang

erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Dengan sistem yang ada tersebut diharapkan aktivitas perusahaan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna disebut sistem informasi (Hall, James. A, 2009:9). Pemahaman mengenai sistem dan prosedur kemudian diimplementasikan dalam perusahaan sebagai contoh yaitu lingkup akuntansi, yang memunculkan sistem akuntansi. Karenanya menurut Mulyadi (2008:3) “Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan

laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.” Dari sejumlah pengertian, dinyatakan bahwa sistem akuntansi

(12)

informasi-informasi lainnya yang dibutuhkan oleh pimpinan untuk mengawasi perusahaan juga kepada pihak luar perusahaan.

Pada suatu perusahaan, informasi dihasilkan melalui sistem informasi yang memadai untuk menampung, menyeleksi, mengolah dan menyajikan informasi yang berguna sesuai dengan kondisi perusahaan. Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. (Krismiaji, 2010:4).

Untuk mengintegrasikan sistem informasi yang satu dengan sistem informasi lainnya yang terdapat di dalam perusahaan agar tercapainya efektifitas serta pengendalian yang baik, maka perusahaan-perusahaan banyak menerapkan sistem

Enterprise Resource Planning (ERP). Hall (2009:45) mendefinisikan Enterprise Resource Planning (ERP) sebagai model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatisasi dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utama suatu perusahaan atau organisasi. ERP menembus berbagai hambatan fungsional tradisional dengan memfasilitasi adanya data bersama di antara semua pengguna di perusahaan.

(13)

5

bisnis, membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise, menghasilkan informasi yang real-time, memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.

Berdasarkan tujuan dari diterapkannya sistem Enterprise Resource Planning

(ERP) pada suatu perusahaan, diharapkan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja manajerial, sehingga para manajer pada perusahaan tersebut dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik serta efektif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, laporan pertanggungjawaban, pembinaan, dan pengawasan.

Kinerja manajerial merupakan seberapa jauh manajer melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, Kinerja manajerial ini diukur dengan mempergunakan indikator (Mahoney et.al, 1963) diantaranya adalah perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pemilihan staf, negosiasi, dan representasi.

(14)

Berita lain mengenai BUMN yang menerapkan sistem informasi yang berdampak terhadap kinerja manajerial ialah PT. Pos Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh, kinerja PT. Pos Indonesia (Persero) mengalami penurunan dengan terjadinya kerugian selama enam tahun berturut-turut. Pada tahun 2004 kerugian PT. Pos Indonesia sebesar Rp235 miliar, tahun 2005 Rp145 miliar, tahun 2006 Rp131 miliar, dan terus terjadi sampai tahun 2008. Namun sejak tahun 2009 telah dilakukan pembenahan infrastruktur secara berkala yaitu dengan menerapkan sistem online di seluruh kantor pos di seluruh Indonesia dan hasilnya terjadi kenaikan pendapatan jasa keuangan hingga 40% pada tahun 2011. (http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/460845/34/)

Fenomena BUMN menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) cukup menarik, karena biaya untuk penerapan serta pelatihan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) sampai bisa berjalan sesuai dengan tujuannya terbilang sangat besar, apakah biaya yang sangat besar yang dikeluarkan oleh BUMN tersebut untuk penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dapat mempengaruhi kinerja manajerial dari para manajer BUMN tersebut, diharapkan dengan penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) pada BUMN dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

(15)

7

Seperti yang diberitakan oleh zepbees.com (http://zepbees.com/best-practice/pt-inti-implementasi-solusi-erp/), ketika dinamika teknologi telekomunikasi sampai kepada konvergensi dengan teknologi informasi, untuk mengantisipasi hal tersebut maka PT.INTI selaku salah satu BUMN memandang perlu adanya perubahan secara menyeluruh, mulai dari perubahan perilaku dan budaya perusahaan, sampai kepada perubahan proses bisnis, maka PT. INTI menerapkan sistem ERP dalam proses bisnisnya. Sejalan dengan tujuan dari ERP itu sendiri, dengan diterapkannya sistem ERP tersebut, perusahaan bisa memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan lebih baik melalui CRM (Customer Relationship Management), selain itu para manajer dimudahkan dengan terintegrasinya seluruh data yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kinerjanya masing-masing, sehingga para manajer dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Dengan adanya sistem Enterprise Resource Planning (ERP) diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan kinerja manajer serta dapat mempermudah akses setiap informasi yang terdapat di dalam perusahaan.

Penelitian terdahulu mengenai sistem ERP pernah dilakukan antara lain oleh Ano Sartono Rahman (2012) dengan judul “Hubungan Penerapan Enterprise

Resource Planning (ERP) Dengan Kualitas Laporan Keuangan” dengan

kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penerapan ERP dengan kualitas laporan keuangan. Kemudian penelitian lain pernah dilakukan oleh Putri Ayu Rizqi Rengganis (2010) dengan judul “Hubungan Penerapan Enterprise

(16)

kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara penerapan ERP dengan efektivitas pengendalian intern gaji. Penelitian terdahulu mengenai kinerja manajerial pernah dilakukan antara lain oleh Muslichah (2002) dengan judul “Pengaruh Ketergantungan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Berbasis ERP Terhadap Kinerja Manajerial” dengan kesimpulan bahwa pengaruh tidak

langsung saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial melalui sistem informasi akuntansi manajemen berbasis ERP.

Penelitian terdahulu yang penulis temukan masih bisa diteliti dengan variabel yang berbeda tetapi masih berhubungan dengan penelitian terdahulu, variabel tersebut adalah ERP dan kinerja manajerial, dan sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari ERP, pengendalian intern merupakan bagian dari kinerja manajerial yaitu fungsi pengawasan, anggaran merupakan salah satu tujuan dari ERP yaitu perencanaan dan bagian dari kinerja manajerial yaitu fungsi perencanaan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai seberapa besar pengaruh penerapan ERP terhadap kinerja manajerial. Maka, penulis mengambil judul “PENGARUH PENERAPAN SISTEM

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) TERHADAP KINERJA

(17)

9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis akan membahas mengenai pengaruh penerapan Sistem Enterprise Resource Planning

(ERP) terhadap kinerja yang dibatasi sebagai berikut :

1. Bagaimanakah gambaran penerapan sistem Enterprise Resource Planning

(ERP) yang dijalankan oleh 7 BUMN yang ada di Kota Bandung.

2. Bagaimanakah gambaran kinerja manajerial pada 7 BUMN yang ada di Kota Bandung.

3. Apakah terdapat pengaruh dari penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kinerja manajerial pada 7 BUMN yang ada di Kota Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan latar belakang serta identifikasi masalah, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kinerja manajerial. Sedangkan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang dijalankan oleh 7 BUMN yang ada di Kota Bandung. 2. Untuk mendapatkan gambaran tentang kinerja manajerial pada 7 BUMN yang

(18)

3. Untuk memperoleh penjelasan empiris mengenai pengaruh penerapan sistem

Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kinerja manajerial pada 7 BUMN yang ada di Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan memperhatikan tujuan penelitian di atas, penulis berharap penelitian ini dapat memberi kegunaan dalam dua sudut pandang, yaitu kegunaan teoritis dan empiris:

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Dengan penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memperkaya khasanah pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu akuntansi khususnya mengenai sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dan pengaruh penerapannya terhadap kinerja manajerial.

1.4.2 Kegunaan Empiris

(19)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun pengertian dari objek penelitian menurut Sugiyono (2006:13) adalah sebagai berikut : “Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable

tentang suatu hal (variabel tertentu).”

Berdasarkan pengertian di atas, objek yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dan pengaruh nya terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini dilaksanakan pada dua 7 BUMN yang ada di Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

(20)

pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2010).

Jenis desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Menurut M. Nasir (2009:54), yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah :

“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun peristiwa pada masa sekarang. Tujuan daripenelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki.”

Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan instansi secara sistematik, aktual, dan akurat dengan cara mengumpulkan data berdasarkan fakta yang nampak dalam organisasi, dimana fakta tersebut dikumpulkan, diolah, dan dianalisis, sehingga dapat memberikan saran-saran untuk masa yang akan datang.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2009:38) pengertian variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya.

Sesuai dengan judul penelitian, yaitu pengaruh penerapan sistem

(21)

54

1. Variabel Bebas (X)

Menurut Sugiyono (2009:59) variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable).

Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau variabel

(X) adalah “Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)”. Definisi dari

Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) menurut Wawan Dhewanto Falahah (2007:3) ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua sumber daya, informasi dan aktivitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

2. Variabel Terikat (Y)

Menurut Sugiyono (2009:59) variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka yang akan menjadi

variabel terikat atau variabel (Y) adalah “Kinerja Manajerial”. Definisi

(22)

3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penjelasan variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:59) yaitu :

“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel.

(23)

56

Tabel 3.1

Operasionalisasi variabel-variabel

Variabel Dimensi Indikator Item

Pertanyaan

3. Kemudahan dalam membaca 6

4. Relevansi 7

Kemanfaatan

1. Pemanfaatan informasi 8

2. Penggunaan sehari-hari 9

Variabel Y

(24)

Populasi penelitian merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui suatu kriteria tertentu yang akan dikatagorikan ke dalam objek tersebut bisa termasuk orang, dokumen atau catatan yang dipandang sebagai objek penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:115) Mendefinisikan pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : Obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.

Sesuai dengan judul yang diambil dalam penelitian ini yaitu “pengaruh penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap kinerja manajerial. (studi pada 7 BUMN yang ada di Kota Bandung)”, maka yang menjadi populasi adalah 17 BUMN yang telah menerapkan sistem ERP di Kota Bandung.

Tabel 3.2

BUMN yang telah Menerapkan Sistem ERP di Kota Bandung No. Nama Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

1. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk 2. PT. LEN Industri

3. PT. INTI

(25)

58

5. PT. Kimia Farma Tbk 6. PT. Taspen (Persero)

7. PT. Asuransi Kesehatan Indonesia 8. PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja

9. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) 10. PT. Garuda Indonesia

11. PT. Kereta Api Indonesia 14. PT. Bank Mandiri

15. PT. Bank Negara Indonesia Tbk 16. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk 17. PT. Pertamina (persero)

Sumber: Survei web masing-masing BUMN

Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2009:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Pada prinsipnya, sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil untuk melaksanakan penelitian. Besarnya sampel yang dapat diambil dapat dilakukan secara statistik ataupun berdasarkan estimasi penelitian. Perlu diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus representatif, dalam arti segala karakteristik yang ada pada populasi dapat tercermin dalam sampel yang dipilih.

(26)

penelitian diperoleh dari anggota populasi yang dapat dengan mudah diakses oleh

peneliti”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka sampel yang penulis ambil adalah 7 BUMN yang ada di Kota Bandung yaitu PT. Telkom, PT. INTI, PT. LEN Industi, PT. PLN, PT. Pos Indonesia, PT. Pertamina, dan PT. Bank Mandiri. Penulis mengambil 7 BUMN tersebut sebagai sampel karena BUMN tersebut mudah diakses oleh peneliti dalam hal perizinan penelitian maupun perizinian penyebaran kuesioner. Unit analisis dari penelitian ini adalah 35 orang manajer yang menggunakan modul-modul ERP yang terdiri dari masing-masing 5 orang manajer dari setiap BUMN yang peneliti teliti. Berdasarkan prasurvei yang dilakukan oleh peneliti maka manajer yang diteliti adalah manajer yang menggunakan modul ERP keuangan, SDM, manajemen material, dan penjualan dan distribusi. Pemilihan modul-modul ERP tersebut didasarkan dari modul utama yang dipakai oleh perusahaan yaitu modul paling banyak transaksinya atau modul yang paling sering digunakan di dalam proses bisnis perusahaan. Manajer tersebut diantaranya adalah manajer keuangan, manajer asset, manajer sumber daya manusia, manajer sistem informasi, dan manajer pemasaran.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(27)

60

Penelitian keputakaan ialah teknik pengumpulan data dengan cata mengumpulkan bahan-bahan seperti dari berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder, yang digunakan sebagai landasan teoritis masalah yang diteliti dengan cara membaca dan mempelajari buku- buku referensi untuk memperoleh data atau informasi pendukung berupa teori- teori mengenai aspek- aspek yang diteliti.

2. Penelitian Lapangan (Field Reseacrh)

Penelitian lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tinjauan langsung ke tempat penelitian dan mengadakan wawancara dengan pihak- pihak yang bersangkutan. Penelitian lapangan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data primer. Data primer diperoleh dengan cara:

a. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap bagian-bagian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai data yang dibutuhkan, yaitu mengenai aktivitas perusahaan, sistem Enterprise Resource Planning (ERP), dan kegiatan manajerial dari perusahaan tersebut.

b. Kuisioner

(28)

para manajer yang berhubungan atau menggunakan modul-modul sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk diteliti mengenai hubungannya dengan kinerja manajerial.

3.2.5 Teknik Analisis Data A. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilaksanakan dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan pengamatan langsung serta hasil kuesioner dengan teori yang ada melalui penjelasan yang analitis. Menurut sifatnya data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk numerik dan dapat dipergunakan untuk mendukung penelitian sehingga dapat menyatakan kebenaran dari hipotesanya

2. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk numerik dan dapat dipergunakan untuk menjawab hipotesa yang diajukan.

Data yang telah terkumpul kemudian diproses dan dianalisa. Analisa data dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisa secara kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan jawaban responden yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel- tabel, sedangkan analisa kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisa statistik.

(29)

62

tersebut dijumlahkan untuk setiap responden. Nilai- nilai skor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skor/ Bobot Nilai Berdasarkan Skala Likert

Pernyataan Jawaban Bobot Nilai

Sangat Setuju

Untuk pengolahan data digunakan alat bantu statistik, dimana dengan alat tersebut dapat memudahkan penafsiran untuk menganalisa apakah ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y, serta seberapa besar pengaruhnya, yang akhirnya akan diperoleh suatu pedoman untuk menarik kesimpulan.

B. Pengujian Kualitas Data 1. Uji Validitas

(30)

Keterangan: rs = Koefisien Korelasi Spearman

di = Selisih ranking data variable x dan y n = Jumlah sampel atau data

Syarat minimum untuk memenuhi validitas adalah apabila r = 0,364 jika korelasi antara butir dengan skor < 0,364 maka butir instrument tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2009:116).

2. Uji Reliabilitas

Pengujian terhadap tingkat reliabilitas/keandalan dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan atau tidak. Instrument (kuesioner) yang reliable mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Untuk mengetahui ketepatan atau kestabilan dari kuesioner tersebut, maka digunakan rumus Cronbach Alpha.

(31)

64

Dari hasil perhitungan tersebut, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Imam Ghozali, 2011 : 48).

C. Rancangan Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya atau dapat dikatakan proposisi tentatif tentang hubungan antara dua variable atau lebih. (Masyhuri dan M Zainuddin, 2008:136). Untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X yaitu Sistem ERP terhadap variabel Y yaitu Kinerja Manajerial.

Menurut Sugiyono (2008 : 270), persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Ŷ = a + bX

Keterangan: Ŷ = Variabel dependen

X = Variabel independen

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

Hipotesis yang ditetapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

(32)

tidak berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Ha : b > 0 , berarti penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP)

berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Setelah melakukan uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana maka selanjutnya adalah menghitung koefisien determinasi. Menurut Sugiyono

(2004:150) “Untuk mencari pengaruh varians variabel dapat digunakan teknik

statistik dengan menghitung besarnya koefisien determinasi.” Koefisien

determinasi menggunakan rumus sebagai berikut:

Kd = r2 x 100% Keterangan: Kd = Koefisien determinasi

(33)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian statistik dan pembahasan pada Bab IV mengenai pengaruh penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap Kinerja Manajerial pada 7 BUMN yang ada di Kota Bandung yang terdiri dari PT. Telkom, PT. INTI, PT. LEN Industi, PT. PLN, PT. Pos Indonesia, PT. Pertamina, dan PT. Bank Mandiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian diketauhi bahwa 7 BUMN yang ada di Kota Bandung mampu menerapkan sistem ERP dengan baik, hal tersebut diukur dengan sudah diterapkannya Model of Information Systems Success yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, dan kemanfaatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem ERP telah diterapkan dengan baik pada 7 BUMN yang ada di Kota Bandung.

(34)

manajerial antara lain perencanaan, pengkoordinasian, evaluasi, dan pengawasan.

3. Penerapan sistem ERP yang baik telah berdampak baik pula terhadap kinerja manajerial pada 7 BUMN yang ada di Kota Bandung. Hal ini berdasarkan pengujian statistik yang sudah dilakukan penulis pada bab IV yang menunjukan adanya pengaruh antara penerapan sistem ERP terhadap kinerja manajerial.

5.2 Saran

Pada bagian akhir ini, penulis akan membahas keterbatasan penelitian dan mengajukan beberapa saran kepada peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya. Keterbatasan penelitain dan saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan penelitian:

Sampel yang digunakan oleh penulis hanya para manajer yang memakai atau menggunakan modul-modul ERP yang transaksinya paling banyak digunakan dalam proses bisnis perusahaan, sehingga tidak mencangkup semua manajer yang menggunakan modul-modul yang terdapat dalam sistem ERP itu sendiri.

2. Saran

(35)

202

(36)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

DAFTAR PUSTAKA

Alfar, R. 2006. Pengaruh Partisipasi Manajer dalam Penganggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Budgetary Slack sebagai Variabel Intervening. Tesis.

Sekolah Pascasarjana USU. Medan.

Azhar Susanto, 2004, Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer, Bandung : Lingga Jaya.

Cranny, P.C. C.J. dan Stoner E.F. 1992. Job Stisfaction. Lexington Books. New York. dalam Robin, S.P. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi. Aplikasi Jilid I. Penterjemah Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan Prenhallindo. Jakarta.

DeLone, W. H., dan McLean E. R. (2003). The DeLone and McLean Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update. Journal of Management Information Systems, Vol.19, No.4, halaman 9-30.

George H. Bodnar, William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta: 2000.

Hall, James A. 2007. Accounting Information System. Edisi Empat. Buku Dua. Jakarta : Salemba Empat.

Hall, James A. 2009. Accounting Information System. Edisi Empat. Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat.

Hanafi, M Mahmud dan Abdul Halim,2005. Analisis Laporan Keuangan, Edisi. Kedua, AMP, YKPN, Yogyakarta.

Handoko, T.Hani. 1995. Manajemen:edisi kedua. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.

http://www.telkom.co.id/pojok-media/siaran-pers/telkom-dan-32-bumn-tingkatkan-sinergi.html.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/460845/34/

http://zepbees.com/best-practice/pt-inti-implementasi-solusi-erp/

(37)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Leon, Alexis. 2000. ERP Demistified. New Delhi : Tata Mcgraw Hill Publishing Company Limited.

M. Nasir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Mardiyah dan Listiyaningsih. 2005. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward, dan Profit Center terhadap Hubungan Antara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial. Makalah Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.

Mulyadi. 2007, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Jakarta : Salemba Empat.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, Uma. 2009. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, CV. Bandung.

Sugiyono. 2006, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung :

Alfabeta.

Supranto. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi), Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga. Terry, George R. 1993. Prinsip- prinsipManajemen. Jakarta : Bumi Aksara. Terry, George R. dan Rue, Leslie W. 2005. Dasar – Dasar Manajemen. Jakarta :

Bumi Aksara.

Terry, George R. dan Rue, Leslie W. 2010. Dasar – Dasar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

Wawan Dhewanto, Falahah. (2007). ERP Menyelaraskan Teknologi Informasi Dengan Strategi Bisnis. Informatika, Bandung.

(38)

Muhammad Adri, 2014

Pengaruh Penerapan Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) Terhadap Kinerja Manajerial

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Wijaya, Santo F., Suparto Darudiato. (2009). ERP (Enterprise Resurce Planning) & Solusi Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Wijayanti, I, D, S., Manajemen. Mitra Cendikia, Yogyakarta, 2008.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel-variabel
Tabel 3.2 BUMN yang telah Menerapkan Sistem ERP di Kota Bandung
Tabel 3.3 Skor/ Bobot Nilai Berdasarkan Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus dengan meng-gunakan Mind Map dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengenai

Bagian kedua adalah tabel dataset protein, bagian ketiga adalah menunjukkan jumlah dataset dan cluster serta menampilkan nilai akhir dari Silhouette Coefficient ,

Hujan “Sesungguhnya Kami telah turunkan hujan .Kemudian kami belahkan bumi dengan belahan yang sesuai dengan tumbuhan , lalu Kami tumbuhkan pada bumi biji-bijian” (80: 25-27)

Selain bahasa daerah, bahasa asing (baca Inggris) bagi sebagian kecil orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan

“Our goals for the Stage 2 meaningful use criteria, consistent with other provisions of Medicare and Medicaid law, expand upon the Stage 1 criteria to 41 and encourage the use

Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi

Penulis The Wall Street Journal menemukan pada 2010 bahwa aplikasi Facebook mengirimkan informasi identifikasi kepada &#34;lusinan perusahaan periklanan dan pelacakan

Jika ROE suatu bank meningkat, menunjukkan terjadi peningkatan laba setelah pajak yang diperoleh bank dengan persentase yang lebih besar dibanding peningkatan modal inti.. Maka