Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP
PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN
KEPERCAYAAN DIRI SISWA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi
Oleh :
RIFKHI AZZUHRI
1001974
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP
PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN
KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Oleh Rifkhi Azzuhri
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan
© Rifkhi Azzuhri 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Skripsi Ini Tidak Boleh Diperbanyak Seluruhnya Atau Sebagian, Dengan Dicetak Ulang, Difoto Kopi, Atau Cara Lainnya Tanpa Seijin Penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
RIFKHI AZZUHRI 1001974
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN
KEPERCAYAAN DIRI SISWA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. Uhamisastra, MS. AIFO NIP. 195106221980021001
Pembimbing II
Arif Wahyudi, S. Pd NIP. 197405202001121001
Mengetahui :
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 1 Suntenjaya Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
ABSTRAK
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………... B. Rumusan Masalah ...………... C. Tujuan Masalah .………... D. Manfaat Penelitian ………... E. Batasan Penelitian ...………...
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ………
1. Hakekat Senam ... 2. Hakekat Senam Aerobik ... 3. Hakekat Kebugaran Jasmani ... 4. Hakekat Kepercayaan Diri ………... B. Kerangka Berfikir ……….
C. Hipotesis ………..
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ...………... B. Populasi Dan Sampel ...………... C. Langkah-langkah dan Desain Penelitian ...………... D. Alat Pengumpul Data ……….……... E. Instrumen Penelitian ...………..
F. Pelaksanaan Latihan ……….
G. Prosedur Pengolahan Data ...……...………..
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Diskusi Penemuan ...
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………... B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN-LAMPIRAN...
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
58
58 58
59
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar Halaman
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ……….. 31
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Daftar Tabel Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Skala Kepercayaan Diri Siswa …….. 34 Tabel 3.2 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban ... 36 Tabel 3.3 Data Hasil Uji Validitas Skala ……….. 39 Tabel 3.4 Nilai TKJI Umur 16-19 Tahun ……….. 42 Tabel 3.5 Program Inti Pembelajaran Senam Aerobik ….. 45 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rata-rata dan Simpangan
Baku Tiap Variabel ……….. 52
Tabel 4.2 Hasil UJi Normalitas Distribusi Data Preetest
Dari Masing-Masing Variabel ……….. 53 Tabel 4.3 Hasil UJi Normalitas Distribusi Data Postest
Dari Masing-Masing Variabel ……….. 53
Tabel 4.4 Uji Homogenitas ………. 54
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Lampiran Halaman
Lampiran 1 Hasil UJi Coba Skala Kepercayaan Diri ………. 62
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas ……… 66
Lampiran 3 Hasil Seleksi Dari 90 Pernyataan Dengan 72
Item Yang Valid ……….. 67
Lampiran 4 Skala Kepercayaan Diri ………... 69
Lampiran 5 Hasil Tes Awal Skala Kepercayaan Diri ………. 77 Lampiran 6 Hasil Tes Akhir Skala Kepercayaan Diri ………. 79 Lampiran 7 Hasil Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku
(Hasil Tes Awal TKJI) ………. 81
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku
(Hasil Tes Akhir TKJI) ………. 82
Lampiran 9 Hasil Perhitungan SelisihRata-Rata, Simpangan
Baku (Hasil Seliih Tes TKJI) ……… 83
Lampiran 10 Hasil Perhitungan Selisih Rata-Rata, Simpangan
Baku (Hasil Tes Kepercayaan Diri) ………. 84 Lampiran 11 Perhitungan Uji Homogenitas (hasil tes
kebugaran jamani) …………..………. 85
Lampiran 12 Perhitungan Uji Homogenitas (hasil tes
Kepercayaan Diri) …………..………. 87
Lampiran 13 Hasil Perhitungan Uji Normalita (Lilifor) Data
Tes Awal TKJI) ……….. 89
Lampiran 14 Hasil Perhitungan Uji Normalita (Lilifor) Data
Tes Akhir TKJI) ……….. 91
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tes Awal Kepercayaan Diri) ……….. 93 Lampiran 16 Hasil Perhitungan Uji Normalita (Lilifor) Data
Tes Akhir Kepercayaan Diri) ……….. 95 Lampiran 17 Cara Perhitungan Uji Ignifikani Dua Rata-Rata
(Skor Berpasangan) ………... 97
Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………….. 102
Lampiran 19 Foto-Foto Penelitian ……… 114
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Pendidikan memegang peran penting untuk membentuk pola pikir,
akhlak, dan perilaku manusia agar sesuai dengan norma-norma yang ada seperti
norma agama, adat, budaya, dan lain-lain. Pendidikan merupakan usaha sadar
yang dilakukan seluruh aspek yang ada didalam kehidupan kita baik orang
terdekat, masyarakat, ataupun lembaga-lembaga yang ada, baik yang terjadi
secara formal maupun non formal, dengan tujuan untuk mengubah
kebiasaan-kebiasaan tidak baik menjadi kebiasaan-kebiasaan baik yang terjadi selama hidup untuk
memperbaiki kualitas diri menjadi lebih baik dan mampu menjawab tantangan
dimasa depan.
Pendidikan di sekolah sekarang sudah menerapkan kurikulum 2013, yang
menerapkan pembelajaran aktif. Siswa dituntut aktif dalam pembelajarannya,
sedangkan guru sebagai fasilitator yang meberikan tugas, mengawasi, dan
mengevaluasi dalam proses pembelajarannya, siswa juga dituntut supaya bisa
belajar mandiri dan kreatif.
Struktur kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Atas atau Madrasah
Aliyah (SMA/MA) terdiri dari sejumlah mata pelajaran, yaitu:
1. Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan
pendidikan pada setiap jenjang pendidikan.
2. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan
mereka.
Kelompok mata pelajaran wajib yaitu kelompok A dan kelompok B.
kelompok A adalah mata pelajaran yang meberikan orientasi lebih banyak kepada
aspek kognitif dan afektif, sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang
lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor.
Mata pelajaran wajib kelompok A yaitu: Pendidikan Agama Dan Budi
2
Matematika, Sejarah, dan Bahasa Inggris. Mata pelajaran wajib kelompok B
yaitu: Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan, dan Prakarya
Dan Kewirausahaan. Sedangkan mata pelajaran peminatan yaitu mata pelajaran
akademik SMA/MA.
Sesuai dengan Struktur kurikulum diatas kelompok mata pelajaran wajib
B salah satunya adalah mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan
kesehatan yang menitik beratkan pada tujuan membentuk karakter dan
keterampilan peserta didik.
Pendidikan jasmani telah menjadi bagian dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan maksud untuk mengubah perilaku peserta didik. Selain
mengubah perilaku dan keterampilan peserta didik, aktivitas jasmani senantiasa
mengupayakan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu meningkatkan nilai-nilai
fungsional yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial.
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui
aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan pendidikan.
Bentuk-bentuk aktivitas fisik yang lazim digunakan oleh siswa akan sesuai dengan
muatan yang tercantum dalam kurikulum yaitu bentuk gerak-gerak olahraga,
sehingga pendidikan jasmani disekolah akan memuat cabang-cabang olahraga
dengan tujuan untuk mengembangkan pendidikan siswa. Salah satu materi dalam
pembelajaran pendidikan jasmani adalah pembelajaran senam irama. Senam irama
adalah senam yang diiringi dengan ketukan irama atau musik, salah satu senam
irama yang sering diterapkan di sekolah adalah senam aerobik. Senam aerobik
adalah senam yang dilakukan secara bebas tanpa terpaku pada gerakan-gerakan
yang sudah ditentukan. Rata-rata senam aerobik dilakukan dengan durasi minimal
30 menit, jika itu dilakukan secara secara teratur maka akan dapat meningkatkan
kebugaran jasmani siswa. Senam aerobik ini pada dasarnya mempunyai tujuan
untuk meningkatkan kebugaran jasmani, karena dengan jasmani yang bugar siswa
akan dapat melakukan kegiatan dengan baik sesuai dengan yang diinginkan.
Kebugaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk bergerak dan
melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan gerak atau
pekerjaan yang dilakukan. Demikian pula para pelajar siswa-siswi SMA/MA
3
maksimal, siswa harus memiliki jasmani yang sehat, bugar dan tidak mudah lelah
dalam belajar. Tapi kenyataanya dalam observasi yang peneliti lakukan di SMA
Negeri 1 Sindang Indramayu masih banyak siswa yang memiliki tingkat
kebugaran jasmani yang rendah, karena masih banyak siswa yang merasa cepat
lelah ketika pembelajaran penjas berlangung, banyak siswa yang mengantuk
ketika belajar setelah melakukan pembelajaran pendidikan jasmani, dan adanya
siswa yang merasa lemah setelah melakukan aktifitas pendidikan jasmani. Dan
untuk meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani bisa melalui aktifitas
senam aerobik.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani siswa juga dituntut aktif
untuk mencoba, merasakan, mengemukakan pendapat, bertanya, dan memberikan
contoh pada teman-temannya. Dalam observasi yang peneliti lakukan di sekolah
SMAN 1 Sindang Indramayu tidak banyak siswa yang aktif dalam pembelajaran
pendidikan jasmani, hanya beberapa siswa yang sering aktif dalam kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani. Banyak dari mereka yang merasa tidak percaya
terhadap kemampuan dirinya dan tidak adanya dorongan untuk mencoba, dan
banyak siswa yang suka menunjuk temannya ketika diberikan kesempatan untuk
mencoba, ini bisa terjadi karena kurangnya rasa percaya diri pada siswa. Percaya
diri sangat diperlukan demi terciptanya pembelajaran yang aktif, karena
kepercayaan akan kemampuan diri sendiri akan menjadi sebuah dorongan bagi
setiap individu untuk melakukan sesuatu dengan penuh keyakinan tanpa adanya
rasa ragu dan malu. Namun dalam kenyataanya tidak semua orang atau siswa
memiliki rasa percaya diri, bahkan hampir semua orang pasti pernah mengalami
masalah dengan kepercayaan diri dalam rentang kehidupannya, tanpa terkecuali
baik itu anak-anak, remaja maupun orang dewasa pasti pernah mangalaminya.
Untuk memupuk rasa percaya diri pada siswa salah satu caranya adalah
dengan meberikan hal-hal yang baru dan menantang, dalam penelitian ini penulis
memakai aktifitas senam aerobik untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengetahui
pengaruh aktivitas senam aerobik terhadap peningkatan kebugaran jasmani dan
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah penelitian yang diajukan dengan pertanyaannya adalah:
1. Seberapa besar aktifitas senam aerobik dapat memberikan pengaruh terhadap
peningkatan kebugaran jasmani siswa.
2. Seberapa besar aktifitas senam aerobik dapat memberikan pengaruh terhadap
peningkatan kepercayaan diri siswa.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap:
1. Pengaruh senam aerobik terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa
dalam mengikuti aktifitas senam aerobik.
2. Pengaruh senam aerobik terhadap kepercayaan diri siswa dalam mengikuti
aktifitas senam aerobik.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini berguna untuk menyajikan salah satu alternatif yang terbaik
bagi upaya mengatasi masalah yang dihadapi siswa yang berkenaan dengan cara
meningkatan kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa yang lebih efektif dan
menyenangkan. Oleh karena itu penelitian ini dapat memberikan pedoman dan
wawasan lebih jauh kepada para guru pendidikan jasmani disekolah-sekolah.
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini dapat menambah keilmuan dalam cabang olahraga senam,
khususnya berkenaan dengan senam umum, yaitu senam aerobik.
2. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan salah satu acuan dan pedoman
bagi guru pendidikan jasmani disekolah dalam upaya meningkatkan
kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa.
3. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan acuan dan pedoman bagi para
pelatih atau pembina senam dan instruktur senam dalam kiprahnya membina
5
E. Batasan Penelitian
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai ruang lingkup masalah
penelitian dan agar tidak terjadi perluasan masalah penelitian, maka diperlukan
pembatasan penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998,
hlm.36) sebagai berikut:
Pembatasan ini diperlukan bukan saja untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga untuk dapat menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang diperlukan untuk pemecahannya: tenaga, kecekatan, waktu, biaya, dan lain sebagainya yang timbul dari rencana tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal
berikut:
1. Variabel bebas
a. Variabel bebasnya adalah latihan senam aerobik
2. Variable terikat
a. Variabel terikat kesatu adalah kebugaran jasmani siswa
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang di tempuh untuk memperoleh
data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian dengan tujuan untuk
menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu.
Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm.1) mengatakan bahwa
“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Jadi penggunaan metode dalam pelaksanaan sangat penting,
karena dengan menggunakan metode penelitian yang tepat, diharapkan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan yaitu untuk menguji apakah aktivitas senam
aerobik dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani dan
kepercayaan diri siswa.
Berdasarkan macam metode dari penelitian tersebut, terdapat beberapa
metode dalam penelitian. Diantaranya dari penelitian ini menggunakan metode
penelitian eksperimen. Lutan (2007, hlm.145) dalam bukunya berpendapat bahwa:
Eksperimen merupakan salah satu metode yang paling diandalkan oleh kebanyakan peneliti. Dari sekian banyak jenis penelitian, metode ini merupakan cara yang terbaik dalam mengungkapkan hubungan sebab akibat (cause and relationships) antara interval.
Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan
tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil.
Jadi dalam metode eksperimen harus ada kegiatan percobaan untuk melihat
hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.
Dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen.
B. Populasi dan Sampel
30
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu data atau informasi dari
objek penelitian yang akan diteliti. Untuk mendukung tercapainya tujuan
penelitian yang penulis lakukan, populasi sangat penting dalam suatu penelitian
karena hal ini digunakan sebagai bahan untuk mendapatkan data atau informasi
yang akan diteliti dan juga dapat memberikan hasil akhir dari penelitian tersebut.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Lebih jelasnya, Sugiyono
(2013, hlm.117) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya”.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat digambarkan bahwa populasi
merupakan keseluruhan subyek penelitian tanpa diperolehnya informasi yang
dapat berupa individu maupun kelompok. Populasi yang diambil dalam penelitian
ini adalah siswa-siswi kelas XI di SMA N 1 Sindang Indramayu.
2. Sampel
Definisi sampel menurut Lutan (2007, hlm.80) menjelaskan, “sampel
adalah kelompok yang digunakan dalam penelitian dimana data dan informasi itu
diperoleh”. Sedangkan mengenai teknik sampel Sugiyono (2013, hlm.119)
menjelaskan bahwa “teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling”. Probability
sampling menurut Sugiyono (2013, hlm.120) adalah “teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik Probability sampling. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA N 1 Sindang Indramayu sebanyak 32 orang
diperoleh dengan menggunakan teknik probability sampling.
C. Langkah-Langkah dan Desain Penelitian
1. Langkah-langkah penelitian
Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang
31
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Dengan adanya gambaran langkah-langkah penelitian seperti pada gambar 3.1
diatas maka akan mempermudah untuk memulai langkah dari sebuah penelitian.
Dalam penelitian ini penulis menyusun langkah penelitian sebagai berikut:
a. Melakukan observasi dilapangan.
b. Menyusun kisi-kisi skala kepercayaan diri siswa.
c. Menyusun skala kepercayaan diri siswa untuk uji coba sesuai dengan kisi-kisi
yang telah dibuat.
d. Melakukan uji coba skala tes kepercayaan diri.
e. Melakukan uji coba validitas dan reliabilitas terhadap skala yang telah diuji
cobakan.
Treatment Latihan Senam Aerobik
Sampel
Kesimpulan Pengolahan dan
Analisis Data Tes Akhir
Populasi
32
f. Butir pernyataan dalam skala kepercayaan diri yang telah valid diseleksi
kembali disesuaikan dengan jumlah pernyataan yang direncanakan.
g. Melakukan tes awal kepada sampel dengan memberikan tes kebugaran
jasmani dan kepercayaan diri.
h. Melakukan terapi senam aerobik selama delapan minggu kepada sampel.
i. Melakukan tes akhir kepada sampel dengan memberikan tes kebugaran
jasmani dan kepercayaan diri.
j. Menyusun dan mengolah data.
k. Menganalisis data.
l. Menyimpulkan hasil analisis data.
2. Desain penelitian
Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu
penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar
dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diinginkan
akan sesuai dengan harapan. Dalam rangka tercapai tujuan tersebut, penulis
dalam penelitian ini menggunakan desain One Group Pretest-Posttest Control
Design.
Desain atau rancangan penelitian yang penulis gunakan adalah :
(One Group Pretest-Posttest Control Design)
O1 X1 O2
Gambar 3.2
Desain Penelitian Eksperimen Sumber Sugiyono (2013, hlm 111) Keterangan:
O1 : Tes awal
O2: Tes akhir
X1 : Treatment (Senam Aerobik)
D. Alat Pengumpulan Data
Didalam setiap penelitian tentu menggunakan instrument (alat) yang
berfungsi untuk mengumpulkan data atau sering disebut alat pengumpul data.
Data yang dijadikan kajian diperoleh melalui beberapa teknik dan pengumpul
data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument kuisioner atau engket
33
Yang dimaksud dengan angket menurut Arikunto (2013, hlm.101) adalah
“sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau tentang hal-hal yang ia
ketahui”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013, hlm.199) mengatakan bahwa,
“kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Alat pengumpul data (kuisioner atau engket) yang penulis gunakan adalah
skala psikologi. Azwar (2010, hlm.3) menjelaskan bahwa:
Sebagai alat ukur, skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk alat pengumpul data yang lain seperti angket (questionnare), daftar isi-an, inventori, dan lain-lainnya. Meskipun dalam percakapan sehari-hari biasanya istilah skala disamakan saja dengan istilah tes namun dalam pengembangan instrument ukur- umumnya istilah tes digunakan untuk penyebutan alat ukur kemampuan kognitif sedangkan istilah skala lebih banyak untuk menamakan alat ukur aspek afektif.
Butir Soal atau pernyataan yang ada dalam skala tersebut didasari oleh
indikator-indikator yang telah dikembangkan dari sub variabel. Untuk
mempermudah responden dalam menjawab pernyataan dalam skala ini penulis
telah menyediakan alternatif jawaban yang tersedia. Diharapkan dengan cara
tersebut penulis dapat mengumpulkan hal apa saja yang dialami oleh responden.
1. Menyusun Kisi-kisi Skala
Untuk memudahkan dalam penyusunan skala, maka peneliti membuat
kisi-kisi skala untuk mempermudah dalam penyusunan butir-butir pernyataan atau
butir soal serta alternatif jawaban. Kisi-kisi tentang kepercayaan diri siswa dalam
penelitian ini mengacu pada pendapat Vealey dan Knight (dalam Machida 2008,
hlm.8) yang mengidentifikasi tiga komponen untuk memprediksi kepercayaan diri
dalam olahraga, yaitu:
a. Keterampilan fisik dan pelatihan (physical skills and training).
b. Efisiensi kognitif (Cognitive Efficiency).
34
Adapun kisi-kisi mengenai kepercayaan diri siswa dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Skala Kepercayaan Diri Siswa
Variabel Sub Variabel Indikator No. Soal
35
Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi
tersebut di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan
atau soal dalam skala. Butir-butir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam
bentuk pernyataan-pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia.
Mengenai alternatif jawaban dalam skala, penulis menggunakan skala sikap yakni
skala Likert. Sudjana dan Ibrahim (2004, hlm.107) menjelaskan sebagai berikut:
36
Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam skala, penulis
menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut : Kategori untuk setiap butir
pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Netral = 3, Tidak Setuju =
2 dan Sangat Tidak Setuju = 1. Kategori untuk setiap butir pernyataan negatif,
yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Netral = 3, Tidak Setuju = 4 dan Sangat Tidak
Setuju = 5. Kategori pemberian skor tampak dalam Tabel 3.2 dibawah ini:
Tabel 3.2
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban
Sangat Tidak Setuju (STS)
5
Dalam menentukan jumlah pernyataan atau soal dalam skala kepercayaan diri
penulis mengacu kepada pendapat Azwar (2010, hlm.13) yang menjelaskan:
“Katakanlah sampai sekitar tiga kali lipat dari jumlah yang nanti akan digunakan
dalam skala final. Hal ini dimaksudkan agar nanti penyusunan skala tidak
kehabisan item akibat gugurnya item-item yang tidak memenuhi persyaratan.”
Selajutnya ditegaskan pula oleh Azwar (2010, hlm.56) bahwa “. . . (umumnya tiga
kali lebih banyak jumlahnya dari pada item yang direncanakan akan dijadikan
skala).”
Adapun jumlah pernyataan atau soal yang direncanakan oleh penulis
dalam skala kepercayaan diri adalah 54 pernyataan yang terdiri 27 pernyataan
positif dan 27 pernyataan negatif, maka berdasarkan pendapat di atas penulis
37
berjumlah 90 soal yang terdiri dari 45 soal positif dan 45 soal negatif. Butir soal
atau pernyataan-pernyataan tersebut disesuaikan dengan permasalahan yang ingin
dipecahkan yaitu pengaruh aktivitas senam aerobik terhadap kepercayaan diri
siswa.
2 Pelaksanaan Pengumpulan Data
Sebelum skala kepercayaan diri disebarluaskan kepada anggota sampel
yang sebenarnya, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba skala. Uji coba ini
dimaksudkan untuk mengukur sampai sejauh mana tingkat validitas dan
reliabilitas dari skala yang akan dipergunakan sebagai alat pengumpul data.
Setelah mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan, maka dilakukan
seleksi terhadap pernyataan tersebut dengan memilih atau menggugurkan
pernyataan-pernyataan yang dianggap kurang memenuhi persyaratan dalam skala
yang akan disebarluaskan kepada sampel sebenarnya. Pelaksanaan uji coba skala
dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2014 setelah disetujui oleh dosen pembimbing
dan mendapat surat pengantar penelitian di SMAN 1 Parongpong. Dalam hal ini
penulis menguji cobakan skala kepercayaan diri 28 orang siswa, adapun prosedur
pengolahan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dilakukan
dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data tentang aspek kepercayaan diri siswa melalui pemberian
skala kepercayaan diri kepada sampel.
2. Menghitung skor seluruh pernyataan untuk tiap butir pernyataan.
3. Menghitung Validitas butir soal dengan menggunakan korelasi product
momen.
4. Menghitung reliabilitas intrumen dengan rumus alfa cronbach.
5. Pengolahannya menggunakan program Microsoft Excel 2013 dengan cara
manual.
1. Pengujian Validitas Skala
Uji validitas skala berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep
yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Azwar
38
umum, adalah ketepataan ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan
fungsi ukurnya. Artinya, sejauhmana skala itu mampu mengukur atribut yang ia
dirancang untuk mengukurnya.” Selanjutnya ditegaskan pula oleh Azwar (2010, hlm.7) bahwa “Validitas adalah karakteristik utama yang harus dimiliki oleh
setiap skala. Apakah suatu skala berguna atau tidak ditentukan oleh tingkat
validitasnya”.
Sebelum skala disebarkan kepada responden terpilih maka harus diadakan
uji validitas terlebih dahulu pada butir-butir yang benar-benar mengukur apa yang
diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat ukur maka alat
ukur tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa
yang seharusnya di ukur.
a. Memberikan skor pada masing-masing butir pernyataan.
b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor tiap responden uji coba.
c. Menghitung korelasi diantara masing-masing pernyataan dengan skor total,
dengan mengunakan rumus korelasi Pearson Product Moment yaitu sebagai
berikut :
r = Koefisien korelasi
Xy = Jumlah perkalian antara skor x dan skor y
X2 = Jumlah skor x yang dikuadratkan
y2 = Jumlah skor y yang dikuadratkan
N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument
d. Membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabeldalam taraf nyata 0,05
atau dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan derajat kebebasan N = 28,
maka nilai r tabel yang diperoleh 0.374. Jika rhitung > rtabel berarti valid, dan
jika rhitung < rtabel berarti tidak valid.
39
Setelah diketahui butir pernyataan yang valid, maka langkah selanjutnya
adalah menghitung reliabilitas terhadap hasil alat ukur skala. Azwar (2010,
hlm.83) menjelaskan bahwa:
Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan) daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel tentu tidak akan konsistensi pula dari waktu ke waktu.
Untuk mengetahui tingkat reliabititas, penulis melakukan melalui model koefisien
alpha cronbach dalam Microsoft Excel 2013 dengan cara manual.
Adapun rumus alpha cronbach yang dijelaskan dalam Statistika Dalam
Penjas (2012, hlm.58) sebagai berikut:
aCronbach � =
[
�
�−
] [ −
∑ Si Sp
]
Keterangan:
K = banyaknya butir soal
Si = ragam (variance) dari butir ke-i
Sp = ragam (variance) dari skor total
Tabel 3.3
Data Hasil Uji Validitas Skala
No 1 2 3 4 5 6 7 8
r hit 0,5827 0,3757 0,4256 0,5693 0,5985 0,3238 0,2853 0,5874
r tab 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid TdkValid TdkValid Valid
9 10 11 12 13 14 15 16
0,1170 0,1867 0,6913 0,6818 0,8007 0,3940 0,4322 0,5654
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
TdkValid TdkValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
40
0,7136 0,2693 0,4010 0,3334 -0,0224 0,4529 0,4070 0,4175
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
Valid TdkValid Valid TdkValid TdkValid Valid Valid Valid
25 26 27 28 29 30 31 32
0,5471 0,6127 0,5086 0,6579 0,4921 0,4714 0,5147 0,5737
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
33 34 35 36 37 38 39 40 41
0,1906 0,2804 0,3913 0,6226 0,5706 0,5773 0,5306 0,4965 0,5620
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
TdkValid TdkValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
42 43 44 45 46 47 48 49 50
0,3533 0,3827 0,4169 0,5159 0,4319 0,5614 0,0884 0,4622 0,1313
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
TdkValid Valid Valid Valid Valid Valid TdkValid Valid TdkValid
51 52 53 54 55 56 57 58
0,1867 0,6557 0,6180 0,3842 0,4256 0,4685 0,5118 0,6665
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
TdkValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
59 60 61 62 63 64 65 66
0,2367 0,4010 0,3334 0,3944 0,4370 0,3824 0,2769 0,5360
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
TdkValid Valid TdkValid Valid Valid Valid TdkValid Valid
67 68 69 70 71 72 73 74
0,5376 0,5219 0,6729 0,5271 0,4412 0,5636 0,6326 0,1581
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid TdkValid
75 76 77 78 79 80 81 82
0,2804 0,3913 0,5769 0,4312 0,6000 0,5005 0,5376 0,5219
0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374 0,374
TdkValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
83 84 85 86 87 88 89 90
0,6729 0,4942 0,5271 0,4412 0,5636 0,5559 0,8254 0,6326
41
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari 90 item pernyataan terdapat
72 item pernyataan memiliki r hitung > r tabel (dinyatakan valid), kecuali pada
item nomor 6, 7, 9, 10, 18, 20, 21, 33, 34, 42, 48, 50, 51, 59, 61, 65, 74,dan 75.
Pada item yang tidak valid tersebut tidak diikutkan untuk analisis selanjutnya,
sedangkan pada item pertanyaan yang dinyatakan valid akan diseleksi terlebih
dahulu agar didapat 54 item pernyataan yang memiliki nilai korelasi yang tinggi,
item yang terpilih tersebut akan diikutsertakan untuk analisis selanjutnya.
Untuk koefisien reliabilitas untuk skala kepercayaan diri diperoleh 0,9606> 0,700
sehingga instrument tersebut dinyatakan reliabel.
E. Instrument Penelitian
1. Instrument Tes Kebugaran Jasmani
Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data. Data tersebut
diperoleh pada tes awal sebagai data awal dan pada tes akhir sebagai data akhir.
Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan yang merupakan
tujuan akhir dari eksperimen.
Peneliti melakukan pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan awal
dan kemampuan akhir setelah diberikan perlakuan, memberi latihan tes awal dan
tes akhir menggunakan tes kebugaran jasmani dengan lari 60 meter, angkat tubuh
30 detik dan 60 detik, baring duduk 60 detik, loncat tegak dan lari 1000 dan 1200
meter dikarenakan tes ini telah diakui validitas tes pengukuran kemampuan
aerobiknya.
Di bawah ini tabel untuk Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja
Usia 16-19 Tahun:
Tabel 3.4
Nilai TKJI umur 16-19 Tahun
Sumber: Nurhasan (2007, hlm 104-124)
a. Lari 60 meter
42
Putra Putri
Sd –7.2’’ Sd - 8.4’’ 5
7.3’’ - 8.3’’ 8.5’’ - 9.8’’ 4
8.4’’ - 9.6’’ 9.9’’ - 11.4’’ 3
9.7’’ - 11.0’’ 11.5’’ - 13.4’’ 2
11.1’’ - dst 13.5’’ - dst 1
b. Tes angkat tubuh 30 detik dan 60 detik
16-19 tahun
Nilai
Putera Puteri
19 keatas 41 keatas 5
14 – 18 22 – 40 4
9 - 13 10 - 21 3
5 - 8 3 - 9 2
0 - 4 0 - 2 1
c. Tes baring duduk selama 60 detik
16-19 tahun
Nilai
Putra Putri
41 ke atas 29 ke atas 5
30 - 40 20 - 28 4
21 - 29 10 - 19 3
10 - 20 3 - 9 2
0 - 9 0 - 2 1
d. Tes loncat tegak
16-19 tahun
Nilai
43
73 ke atas 50 ke atas 5
60 - 72 39 - 49 4
50 - 59 31 - 38 3
39 - 49 23 - 30 2
0 - 30 0 - 22 1
e. Tes lari jarak sedang
16-19 tahun
Nilai
Putra Putri
Sd - 3’.14’’ Sd - 3’.52’’ 5
3’.15’’ - 4’.25’’ 3’.53’’ - 4’.56’’ 4
4’.26’’ - 5’.12’’ 4’.57’’ - 5’.58’’ 3
5’.13’’ - 6’.33’’ 5’.59’’ - 7’.23’’ 2
6’.34’’ – ke atas 7’.24’’ – ke atas 1
f. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
No Jumlah Nilai Klasifikasi
1 22 – 25 Baik Sekali (BS)
2 18 - 21 Baik (B)
3 14 – 17 Sedang (S)
4 10 – 13 Kurang (K)
5 5 - 9 Kurang Sekali (KS)
g. Validitas dan reliabilitas Tes Kebugaran Jasmani Indonesia
Tingkat Sekolah Validitas Reliabilitas
SMU 0,92 0,72
44
Setelah instrument skala kepercayaan diri di uji cobakan untuk mengetahui
tingkat validitas dan reabilitasnya, maka selanjutnya butir soal yang valid
diseleksi lagi dan diambil 54 soal yang mewakili setiap indikator skala
kepercayaan diri. Adapun instrument skala kepercayaan diri terlampir pada
lampiran.
F. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan disekolah sama seperti
biasanya, namun dalam inti pembelajarannya menggunakan program
pembelajaran yang sudah direncanakan oleh penulis. Tahapan pembelajaran yang
dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan
pendinginan. Adapun uraian latihannya adalah sebagai berikut :
1. Latihan Pemanasan
Sebelum melakukan latihan inti, subyek diintruksikan untuk melakukan
pemanasan dengan bimbingan peneliti, yaitu melakukan peregangan statis, lari
mengelilingi lapangan, dan peregangan dinamis yang lamanya kurang lebih 10
menit.
2. Latihan inti
Setelah melakukan pemanasan, siswa selanjutnya melakukan latihan inti
yaitu melakukan aktifitas senam aerobik.
3. Latihan Pendinginan
Setelah melakukan latihan inti, subyek diinstruksikan untuk melakukan
latihan penenangan dengan suatu bimbingan, yaitu melakukan lari-lari kecil yang
dilanjutkan dengan gerakan pelemasan yang lamanya kurang dari 10 menit.
Penambahan beban latihan latihan Senam Aerobik dengan cara
menentukan intensitas, volume, repetisi dan masa pulih pada setiap latihan.
Penambahan beban latihan yang penulis lakukan mengacu kepada pendapat
Harsono (1988, hlm.105-106), yang menjelaskan tentang penambahan beban
secara bertahap dengan sistem tangga atau step type approach yaitu sebagai
45
Setiap garis vertikal menunjukkan perubahan (penambahan) beban, sedang setiap garis horizontal adalah fase adaptasi terhadap beban yang baru. Beban latihan pada tiga tangga (atau Cycle) pertama ditingkatkan secara bertahap. Pada Cycle keempat beban diturunkan (ini adalah yang disebut dengan unloading phase), yang maksudnya adalah untuk memberikan kesempatan kepada organisme tubuh untuk melakukan regenerasi.
Tabel 3.5
Program Inti Pembelajaran Senam Aerobik
Petemuan
Hari Materi Kegiatan Vol Denyut Nadi Istirahat
1 -3
(Minggu I)
Senin,Rabu,
Jumat
1. Pemanasan :
statis dan dinamis
2. Inti :melakukan
statis dan dinamis
46
statis dan dinamis
2. Inti :melakukan
statis dan dinamis
2. Inti :melakukan
statis dan dinamis
47
statis dan dinamis
2. Inti :melakukan
G. Prosedur Pengolahan Data
Data variabel yang diperoleh dari hasil tes awal dan tes akhir melalui tes
kebugaran jasmani dan tes kepercayaan diri merupakan data yang diambil untuk
diolah melalui analisis statistik. Sesuai dengan taraf nyata dan hasil pengolahan
dan analisis melalui perhitungan statistika akan diperoleh jawaban mengenai
hipotesis yang diajukan, sehingga akan dapat menjawab pernyataan-pernyataan
yang diajukan dalam masalah penelitian.
Adapun langkah-langkah pengolahan data yang ditempuh dalam penelitian
ini, disesuaikan dengan rumus-rumus yang digunakan dalam statistika, yaitu
sebagai berikut:
1. Menyusun data dari hasil tes.
2. Menghitung nilai rata-rata X ̅ dengan rumus Sudjana (2005, hlm.67):
48
Keterangan:
X ̅= Nilai rata-rata yang dicari �� = Nilai data
∑ = Jumlah
n = Jumlah Sampel
3. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data, dengan menggunakan
rumus:
S = √∑ Xi − X ̅ ² n −
Keterangan:
S = Simpangan Baku Yang Dicari
∑ = Jumlah Dari
Xi = Nilai Data Mentah
X ̅ = Nilai Rata-rata n = Jumlah Sampel
4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus:
F =Varians Terbesar Varians Terkecil
Kriteria pengujian: tolak Ho hanya jika F ≥ F½α(V1,V2) di dapat dari
distribusi F sesuai dengan dk pembilang V1= (n1-1) dan penyebut V2 = (n2-1).
Kedua kelompok homogen Fhitung< Ftabel.
5. Uji normalitas melalui pendekatan uji normalitas liliefors dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2,…. …., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,… …,Zn
dengan menggunakan rumus:
Z1 = Xi– X
S
(X dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku setiap kelompok butir
tes)
b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal baku,
49
c. Selanjutnya dihitu proporsi Z1,Z2,… …,Zn yang lebih kecil atau sama dengan
Z. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), maka:
S Z =Banyaknya Z , Z ,n… … . Znyang ≤ Zi
d. Hitung selisih F(Z1) – S(Zi) kemudian tentukan harganya mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
Sebutlah harga terbesar ini (Lo).
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo ini
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk ui liliefors,
dengan taraf nyata α (penulis menggunakan α = 0.05). kriterianya adalah:
tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang
diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji liliefors.
Dalam hal lain hipotesis nol diterima. (Sudjana, 2005, hlm.466-467).
6. Untuk pendekatan statistika digunakan rumus- rumus uji signifikasi adalah :
a. Uji kesamaan Dua rata-rata (satu pihak), Adapun pendekatan statistika yang
digunakan menurut sudjana (2005, hlm.243) yaitu sebagai berikut:
Dalam hal � = � , rumusnya:
t = �̅̅̅̅−�̅̅̅̅
�√� +� dengan S
2
= � − � + � − �
� +� −
arti unsur-unsur tersebut :
t = nilai t yang dicari ( t hitung)
�̅̅̅ : nilai rata-rata kelompok 1 �̅̅̅ : nilai rata-rata kelompok 2 n1 : banyaknya sample kelompok 1
n2 : banyaknya sampel kelompok 2
s : variansi induk
: variansi kelompok 1
: variansi kelompok 2
b. Kriteria penolakan dan penerimaan Hipotesisnya:
Terima hipotesisnya jika: -t (1 - ½ α ) < t < t (1 - ½ α), dk (n - 1) Dalam hal
50
Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis, jika t > - α. Untuk harga
lainnya �� ditolak, distribusi t pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi α
= 0,05 dengan harga t = 0,95 dan derajat kebebasan (dk) = (� + � - 2). Untuk
lebih jelasnya lagi mengenai uji hipotesis nol (��), hipotesis statistika di
rumuskan sebagai berikut :
Ho : µ1 = µ2
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada pembahasan bab
sebelumnya. Maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dari hasil pre-test
dan post-test Kebugaran Jasmani dan dari angket tentang kepercayaan diri yang
diberikan kepada siswa yang mengikuti akifitas senam aerobik. Maka penulis
menyimpulkan bahwa:
1. Akifitas senam aerobik berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan
kebugaran jasmani siswa.
2. Akifitas senam aerobik berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan
kepercayaan diri siswa.
B.Saran
Dari gambaran hasil penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan
hasil penelitian yang telah diperoleh dari analisis data dan berdasarkan
kesimpulan yang telah diungkapkan di atas oleh penulis, maka penulis
memberikan saran. Adapun saran-saran tersebut adalah:
1. Bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Sindang Indramayu diharapkan rutin
melakukan aktifitas senam aerobik guna menjaga bahkan meningkatkan
derajat kesehatan tubuh dan rasa percaya diri.
2. Kepada lembaga-lembaga pendidikan serta para guru pendidikan jasmani,
hasil penelitian ini membuktikan bahwa aktivitas senam aerobik dapat
meningkatkan kebugaran jasmani dan kepercayaan diri siswa, sehingga
penulis menyarankan untuk memasukan aktivitas senam aerobik ke dalam
agenda rutin sekolah.
3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, penulis sarankan supaya
diadakan penelitian lebih lanjut dengan sarana dan prasarana yang lebih
lengkap dan jumlah sampel yang lebih banyak, serta kajian yang lebih
Azzuhri, Rifkhi. 2014
PENGARUH AKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Al- Uqshari, Y. (2005). Percaya Diri Pasti!. Jakarta : Gema Insani.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Atmaja, Supardi Udung (2008). Teori dan Praktek Senam. Bandung: FPOK UPI Bandung.
Azwar. S.(2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Brick,
Lynne (2002). Bugar Dengan Senam Aerobik, Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Feby, F. (2007). Tingkat Kepercayaan Diri Wasit PHSI. Yogyakarta.
Ghufron & Risnawita. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Giriwijoyo. S. Santoso (2012), Ilmu Kesehatan Olahraga, Bandung, FPOK IKIP Bandung.
Giriwijoyo. S. Santoso (2012), Ilmu Faal Olahraga, Bandung, FPOK IKIP Bandung.
Goderfroy, Stephanie Barrat. (1999). Bagaimana Cara Mengembangkan Karisma dan Daya Tarik Pribadi Anda. Batam Centre: Interaksara.
Gunarsa. D.S. (2004). Psikologi Olahraga Prestasi, Jakarta : PT. BPK Gunung Mulya.
Ibrahim, R. (2007). Psikologi Kepelatihan. Bandung : FPOK UPI Bandung.
Jeffers. S. (2004). Dari kelemahan menuju kekuatan, strategi mengatasi kecemasan dan menjadikannya sebagai kekuatan jiwa. Yogyakarta : tugu publisher.
60
Lutan Rusli, Berliana, Sunaryadi Yadi (2007). Penelitian pendidikan Dalam PelatihanOlahraga. Bandung: FPOK UPI.
Mahendra, Agus M, (2006). Teori dan Metode Pembelajaran Senam Untuk Mahasiswa FPOK. Bandung. FPOK UPI.
Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI.Bandung.
Restianti, Hetti (2010), Mengenal Jenis Senam, Bogor: Quadra
Sudibyo, S. (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta : PT. Anem Kosong Anem.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung : CV. Alfabeta.
Tandiyo. (1997). Psikologi Olahraga : IKIP Jakarta.
Tarigan, Beltasar. (2009). Optimalisasi Pendidikan Jamani Dan Olahraga Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga, Bandung, FPOK UPI Bandung.
Wiranegara, S. (2010). Dahsyatnya Percaya Diri Total Self-confidence. Yogyakarta: New Diglossia.
Dari Internet:
Jacinta F. Rini. (2002). Memupuk Rasa Percaya Diri. http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp Diakses tangggal 14 Juli 2014.
Machida. M (2008). An Examination Of Sources An Multidimensionality of Self-Confidence In Collegiate Athletes. Thesis:Miami University.Tersedia dalam
http://etd.ohiolink.edu/view.cgi/Machida%20Moe.pdf?miami1214597240
Diakses tanggal 14 Juli 2014.
Ubaydillah. AN (2006). Bagaimana Menjadi Percaya Diri ? http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp Diakses tangggal 14 Juli 2014.
Ubaydillah. AN (2009). Membangun Rasa Percaya Diri Pada Anak.
http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp Diakses tangggal 214 Juli 2014.