• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL DALAM RANAH PSIKOMOTOR PADA SUBTOPIK PEMBUATAN INDIKATOR ASAM BASA ALAMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL DALAM RANAH PSIKOMOTOR PADA SUBTOPIK PEMBUATAN INDIKATOR ASAM BASA ALAMI."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Penjelasan Istilah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Pembatasan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ranah Psikomotor ... 8

B. Praktikum sebagai Wahana Pembelajaran ... 12

C. Praktikum Kimia Skala Kecil ... 13

D. Tinjauan Materi Indikator Asam-Basa Alami 1. Konsep Asam-Basa ... 15

2. Indikator Asam-Basa ... 16

(2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 20

B. Metode Penelitian ... 20

C. Alur Penelitian... 21

D. Instrumen Penelitian ... 23

E. Teknik Pengolahan Data... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A... Psikom otor Siswa ... 27

1. ... Jenjang Persepsi (Perception)... 30

2. ... Jenjang Kesiapan (Set) ... 34

3. ... Jenjang Bimbingan (Guided Response) ... 37

4. ... Jenjang Mekanisme (Mechanism) ... 40

5. ... Psikom otor Siswa Secara Keseluruhan ... 42

B. ... Tangga pan Siswa terhadap Praktikum Kimia Skala Kecil... 44

(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.... Kesimp

ulan ... 54

B. ... Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 58

RIWAYAT HIDUP ... 92

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tujuan Istruksional Psikomotorik ... 9

Tabel 2.2 Substitusi Cincin Aromatik pada Senyawa Antosianin ... 18

Tabel 3.1 Skala Kategori Kemampuan ... 25

Tabel 3.2 Tafsiran Harga Persentase ... 26

Tabel 4.1 Aspek Psikomotor dalam Praktikum Kimia Skala Kecil ... 28

Tabel 4.2 Aspek Keterampilan pada Jenjang Persepsi... 30

Tabel 4.3 Aspek Keterampilan pada Jenjang Kesiapan ... 34

Tabel 4.4 Aspek Keterampilan pada Jenjang Bimbingan ... 38

Tabel 4.5 Aspek Keterampilan pada Jenjang Mekanisme ... 41

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 14

Gambar 2.2 Struktur Dasar Antosianin ... 18

Gambar 2.2 Perubahan Struktur Antosianin pada Setiap Perubahan pH ... 19

Gambar 3.1 Alur Penelitian... 21

Gambar 4.1 Grafik Persentase Psikomotor Setiap Aspek ... 29

Gambar 4.2 Grafik Nilai Psikomotor Siswa pada Jenjang Persepsi ... 31

Gambar 4.3 Grafik Nilai Psikomotor Siswa pada Jenjang Kesiapan ... 34

Gambar 4.4 Grafik Nilai Psikomotor Siswa pada Jenjang Bimbingan ... 38

Gambar 4.5 Grafik Nilai Psikomotor Siswa pada Jenjang Mekanisme ... 41

Gambar 4.6 Grafik Nilai Psikomotor Setiap Kelompok ... 43

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA SMP ... 58

Silabus Pembelajaran ... 59

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 60

Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil ... 66

Revisi Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil ... 69

Lembar Observasi ... 72

Rubrik Lembar Observasi ... 73

Rekapitulasi Data Lembar Observasi ... 75

Pengolahan Data Lembar Observasi ... 76

Angket ... 77

(6)

Pengolahan Data Angket ... 79

Wawancara Survey Lapangan ... 80

Wawancara Tanggapan Guru ... 82

Surat Izin Penelitian ... 88

Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ... 89

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk mencetak manusia yang berkualitas, salah satunya melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mempelajari IPA bukan hanya memahami konsep-konsep, prinsip-prinsip, ataupun fakta-fakta saja, tetapi hal yang lebih penting adalah proses menemukan bagaimana teori-teori tersebut dapat diterima dan berkembang. Menurut Dahar dan Liliasari (1986) IPA meliputi dua hal, yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses.

Penerapan metode ilmiah dan sikap ilmiah dalam pembelajaran kimia di sekolah diharapkan dapat membentuk sikap positif seperti berpikir kreatif, kemampuan menganalisis masalah, serta memecahkan masalah pada diri siswa. Menurut Susanto (2002) fakta, konsep, dan prinsip IPA lebih banyak dicurahkan melalui ceramah, tanya jawab, atau diskusi tanpa didasarkan pada hasil kerja praktek. Siswa hanya pintar secara teoritis dan miskin aplikasi karena tidak dilibatkan langsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya.

(8)

2

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan proses belajar mengajar kimia adalah melalui pendekatan ke arah penekanan bagaimana memperoleh fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori yaitu dengan metode praktikum. Metode praktikum dianggap efektif untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran karena memberikan pengalaman belajar secara langsung. Dengan metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses tertentu (Djamarah, 2006).

Salah satu materi kimia di SMP adalah Asam, Basa, dan Garam. Untuk mengetahui suatu zat tergolong asam atau basa, dibutuhkan zat lain yang dapat menunjukkan sifat atau keberadaan asam basa tersebut melalui perubahan warnanya yang khas, atau dikenal dengan indikator asam-basa. Indikator asam-basa ada yang berasal dari bahan alami (disebut dengan indikator bahan alam), dan adapula yang berupa buatan (disebut dengan indikator sintetis).

(9)

seperti keterbatasan waktu, bahan yang sulit diperoleh, ketidaktersediaan laboratorium, dan masih banyak lagi. Bahan alam yang biasanya digunakan oleh guru hanya terbatas pada kol ungu dan kembang sepatu saja. Padahal kol ungu sulit diperoleh karena hanya tersedia di supermarket-supermarket besar dengan harga yang cukup mahal dan tanaman kembang sepatu sangat jarang ditemui belakangan ini.

Indikator bahan alam atau indikator alami dapat diperoleh dengan mudah di lingkungan sekitar siswa. Materi indikator asam-basa alami bersinergis dengan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah. Banyak bagian-bagian tanaman yang berwarna, baik bunga, daun, buah, umbi, dan akar yang ditanam di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah siswa, seperti bunga anggrek tanah, bunga pacar air, daun adam-hawa, dan kunyit dapat dijadikan sebagai sumber indikator asam-basa alami. Indikator asam-basa alami dapat digunakan untuk menguji suatu zat asam atau basa dengan syarat memberikan warna yang berbeda pada larutan asam maupun larutan basa. Selain murah dan mudah diperoleh, indikator alami ini aman bagi lingkungan. Oleh sebab itu, bahan-bahan alam ini dapat dijadikan alternatif untuk indikator asam-basa.

(10)

4

karena menghasilkan permasalahan limbah. Salah satu cara untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan melaksanakan praktikum kimia skala kecil. Penuntun praktikum kimia skala kecil dikembangkan oleh Nurul Fatimah dalam bentuk skripsi dengan judul Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil pada Subtopik Pembuatan Indikator Asam Basa Alami di SMP/MTs.

Praktikum kimia skala kecil membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam proses persiapan dan pelaksanaannya, menggunakan bahan yang aman, mudah diperoleh, efisien dalam biaya, dan hanya menghasilkan sedikit limbah kimia tetapi tidak menghilangkan esensi dari kegiatan praktikum itu sendiri, yaitu dapat mengamati atau menjelaskan gejala yang terjadi (Engler, et al., 2000).

Berdasarkan pasal 25 ayat 4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ini berarti bahwa pembelajaran dan penilaian harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun menurut Rustaman (2003) para guru pada umumnya hanya melakukan penilaian pada ranah kognitif saja.

(11)

B. Penjelasan Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya: 1. Penuntun praktikum merupakan instruksi atau informasi yang

disajikan dalam bentuk tulisan dengan maksud agar peserta didik (praktikan) dapat bekerja mandiri (individual atau berkelompok) dalam melangsungkan prosedur percobaan (eksperimen) untuk mencapai tujuan percobaan (Manan, 2010).

2. Praktikum kimia skala kecil adalah kegiatan praktikum kimia yang melibatkan alat dan bahan dalam jumlah kecil tetapi masih bisa mengamati gejala yang terjadi. Jenis praktikum yang menggunakan jumlah bahan diantara semimikro dan mikro.

3. Psikomotor adalah keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot (Suryono, 2012).

4. Indikator asam-basa adalah zat yang dapat menunjukkan sifat atau derajat keasaman/kebasaan suatu senyawa (Manan, 2006).

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah secara umum untuk penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan penuntun praktikum kimia skala kecil dalam ranah psikomotor pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami?”

(12)

6

1. Bagaimana psikomotor siswa SMP pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami menggunakan praktikum kimia skala kecil?

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan praktikum kimia skala kecil pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami?

3. Bagaimana tanggapan guru mengenai penerapan penuntun praktikum kimia skala kecil dalam ranah psikomotor pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami?

D. Pembatasan Masalah

Masalah yang dikaji pada penelitian ini perlu dibatasi agar lebih terarah dan memberikan informasi yang lebih jelas mengenai masalah-masalah yang akan diteliti. Adapun penelitian ini dibatasi pada hal:

1. Aspek psikomotor diklasifikasikan berdasarkan jenjang keterampilan yang dikembangkan oleh Elizabeth Jane Simpson. 2. Jenjang psikomotor yang diamati yaitu persepsi (perception),

kesiapan (set), bimbingan (guided response), dan mekanisme (mechanism).

(13)

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai psikomotor siswa dengan praktikum kimia skala kecil pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak dalam dunia pendidikan, diantaranya:

1. Bagi guru, temuan dalam penelitian ini dapat memberikan gambaran dan wawasan mengenai model alternatif pembelajaran kimia sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami.

2. Bagi siswa SMP/sederajat, temuan penelitian ini dapat membangkitkan semangat dan minat serta mengurangi kesulitan belajar dalam mempelajari materi kimia khususnya pada pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami.

(14)

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII semester 1 yang sedang mempelajari subtopik Indikator Asam-Basa Alami. Jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian sebanyak 37 siswa. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok praktikum, setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa.

B. Metode Penelitian

(15)

C. Alur Penelitian

Tahapan penelitian digambarkan dalam bentuk alur penelitian sebagai berikut:

(16)

22

Berikut akan dijelaskan secara rinci dari tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahapan Persiapan

Tahap pertama yang dilakukan sebelum penelitian adalah mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA SMP. Berdasarkan interpretasi dari hasil kajian KD 2.1 dan KD 2.2 diperoleh judul yang akan dijadikan bahan penelitian, yaitu Pembuatan Indikator Asam-Basa Alami dan hasil belajar yang akan diteliti, yaitu ranah psikomotor. Kemudian dilakukan studi pustaka terhadap materi dan ranah psikomotor yang dijadikan bahan penelitian serta survey lapangan ke beberapa sekolah. Kemudian ditentukan penuntun dan KIT praktikum kimia skala kecil yang akan digunakan, lalu dilakukan uji coba. Tahap selanjutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen penelitian. RPP dan instrumen penelitian dikonsultasikan dengan dosen, lalu direvisi sampai diperoleh RPP dan instrumen penelitian yang tervalidasi.

2. Tahapan Pelaksanaan

(17)

3. Tahapan Akhir

Setelah data penelitian terkumpul, tahap selanjutnya adalah mengolah data hasil penelitian. Hasil penelitian yang telah diolah, dibahas sampai diperoleh kesimpulan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, antara lain:

1. Lembar Observasi

Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur, yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya (Sugiyono, 2010). Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui psikomotor siswa selama kegiatan praktikum berlangsung.

(18)

24

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis. Angket ditujukan kepada siswa untuk mengetahui tanggapan terhadap pembelajaran menggunakan praktikum kimia skala kecil pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami. Dalam penelitian ini, angket berisi 12 pernyataan yang terdiri dari 10 pernyataan positif dan dua pernyataan negatif. Pengukuran angket menggunakan skala likert yang dimodifikasi menjadi empat pilihan jawaban.

3. Pedoman Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan guru mengenai penerapan penuntun praktikum kimia skala kecil dalam ranah psikomotor pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami.

E. Teknik Pengolahan Data

(19)

1. Lembar Observasi

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data lembar observasi meliputi:

a. Memberikan skor mentah terhadap setiap aspek psikomotor kepada setiap kelompok praktikum sesuai dengan rubrik penilaian yang telah ditentukan.

b. Mengubah skor mentah menjadi nilai persentase berdasarkan rumus:

c. Menentukan nilai rata-rata yang diperoleh setiap kelompok dan setiap aspek psikomotor yang dinilai.

d. Menentukan kategori keterampilan berdasarkan kategori kemampuan.

Tabel 3.1. Skala Kategori Kemampuan (Arikunto, 2009) Nilai Persentase Kategori Kemampuan

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat kurang

(20)

26

2. Angket

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data angket meliputi:

a. Memberikan skor mentah untuk setiap jawaban siswa.

b. Mengubah skor mentah ke dalam bentuk persentase dengan rumus:

c. Menafsirkan persentase skor siswa menurut Koentjaraningrat, 1997 (dalam Manan, 2002).

Tabel 3.2. Tafsiran Harga Persentase

Nilai Persentase Kategori Interpretasi Skor

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil 26-49 Hampir separuhnya

50 Separuhnya

51-75 Sebagian besar 76-99 Hampir seluruhnya

100 Seluruhnya

3. Wawancara

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, diambil kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang diperoleh dari lembar observasi menunjukkan bahwa psikomotor siswa kelas VII salah satu SMP di Kota Bandung dalam praktikum kimia skala kecil pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami secara umum dikategorikan sangat baik dengan urutan jenjang psikomotor siswa dari yang paling tinggi adalah jenjang mekanisme (mechanism), kesiapan (set), bimbingan (guided response), dan persepsi (perception).

2. Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan praktikum kimia skala kecil pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami secara umum adalah positif.

3. Tanggapan guru mengenai penerapan penuntun praktikum kimia skala kecil dalam ranah psikomotor pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami secara umum adalah positif.

B. Saran

(22)

55

1. Psikomotor yang diteliti belum maksimal karena hanya mengamati empat jenjang keterampilan. Sedangkan jenjang keterampilan yang lebih tinggi belum dapat diteliti karena siswa memerlukan pengalaman praktikum yang lebih banyak agar keterampilan yang lebih kompleks dapat dikembangkan. Maka perlu dilakukan penelitian selanjutnya.

2. Penilaian psikomotor yang dilakukan pada penelitian ini merupakan penilaian kelompok. Maka perlu dilakukan penelitian terhadap psikomotor masing-masing siswa.

3. Langkah kerja pada penuntun praktikum sebaiknya mencantumkan langkah mengecek alat sebelum dan sesudah praktikum.

4. Sebaiknya dilakukan penilaian terhadap ranah kognitif dan afektif siswa pada subtopik pembuatan indikator asam-basa alami.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia Edisi Revisi. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Arikunto, S. (2009). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. _____. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Brady, J. et al. (2009). Chemistry Fifth Edition. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Chang, R. (2004). Kimia Dasar “Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta:Erlangga.

Clark, D. (2010). Bloom’s Taxomony of Learning Domains.[Online]. Tersedia: http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/bloom.html [Agustus 27, 1012] Dahar, R.W. dan Liliasari. (1986). Pengelolaan Pengajaran Kimia. Jakarta:

Penerbit Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka. Daintith, J. (1994). Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Erlangga.

Deman, J. (1997). Kimia Makanan. Bandung: ITB.

Djamarah, B. (2006). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Engler, John. et al. (2000).”Small-Scale Chemistry”. Michigan Department of Enviromental Quality.

Fatimah, N. (2012). Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil pada Subtopik Pembuatan Indikator Asam Basa Alami di SMP/MTs. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia. Bandung: FPMIPA UPI (tidak diterbitkan).

Huitt, W. (2003).The Psyhcomotor Domain: Educational Psycology Interactive [Online]. Tersedia: http://wed.siu.edu/faculty/Jcalvin/psychomotor.pdf [Agustus 27, 2012]

(24)

57

_____. (2006). Kamus Kimia. Bandung: Bumi Aksara.

_____. (2010). Media Pembelajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UPI.

Marwati, S. (2011). Kestabilan Warna Ekstrak Kubis Ungu (Brassica oleracea) sebagai Indikator Alami Titrasi Asam Basa. Yogyakarta: Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.

Rustaman, N. dkk. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA, UPI.

Sudrajat, A. (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor.[Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penilaian- psikomotor.pdf [Agustus 27, 2012]

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, M. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Siryono, S. (2012). Taksonomi Tujuan Pembelajaran.[Online]. Tersedia: http://ciget.info/?p=349 [Februari 18, 2012]

Susanto, P. (2002). Keterampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis Konstruktivisme. Malang: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA, Universitas Negeri Malang.

Svehla, G. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Gambar

Gambar 3.1. Alur Penelitian
Tabel 3.1. Skala Kategori Kemampuan (Arikunto, 2009) Nilai Persentase Kategori Kemampuan
Tabel 3.2. Tafsiran Harga Persentase Kategori Interpretasi Skor Tidak ada

Referensi

Dokumen terkait

tentang  Pedoman  Penilaian  Kinerja  Perusahaan  Daerah

Laporan itu diperiksa menggunakan lembar penyekoran laporan kegiatan laboratorium (Lampiran 3j) yang mengungkap kemampuan mahasiswa dalam mengkomunikasikan: masalah, hipotesis,

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan bahan bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai dengan ayat (4) mengikuti pedoman dan standar teknis yang

Ditandatanganinya Peraturan Bupati Barito Kuala tentang Pelimpahan Kewenangan penerbitan izin dan non izin di Kabupaten Barito Kuala kepada Kantor Pelayanan Terpadu tahun

suggests that students have distinct learning strategies and learn best when.. individual differences are taken into consideration (Gremmo &

2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Daya dan Lingkugan Peraira n. Pencemaran Air Dan Pemenfaatan Limbah Industri.Jakarta

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 04 Tahun 2006 Tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

KEGIATAN MELIPAT KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB-C SUMBERSARI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |