• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Seledri (Apium graveolens.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Laki-laki.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Seledri (Apium graveolens.) Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Laki-laki."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH SELEDRI (Apium graveolens.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN

DAR AH PADA LAKI-LAKI

Yalsin Hericson, 1310200

Pembimbing 1 : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing 2 : Julia windi, dr., M.Kes

Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan global. Hipertensi disebut sebagai “The Silent Killer” karena sangat jarang terdiagnosis. Pemilihan obat antihipertensi perlu

mempertimbangkan efikasi, efek samping jangka panjang, dan nilai ekonomis. Banyak pilihan obat untuk antihipertensi , termasuk obat herbal. Seledri (Apium graveolens) merupakan salah satu herbal yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah oleh masyarakat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh seledri terhadap penurunan tekanan darah laki-laki dewasa.

Metode penelitian ini bersifat eksperimental kuasi, dengan desain pretest dan posttest pada 30 orang subjek penelitian yang berumur 18-25 tahun. Data yang diukur merupakan tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah diberi minum seledri. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan = 0,05

Hasil penelitian menunjukkan rerata tekanan darah sistolik sebelum diberi seledri adalah 123,67 mmHg dan tekanan darah diastoliknya adalah 76.37 mmHg, sedangkan sesudah diberi seledri rerata tekanan darah sistoliknya adalah 116.97 dan tekanan darah diastoliknya adalah 71.27 mmHg, berbeda sangat signifikan (p<0,01).

Simpulan seledri menurunkan tekanan darah pada laki-laki dewasa

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CELERY (Apium graveolens.) ON LOWERING BLOOD PRESSURE

IN ADULT MALES

Yalsin Hericson, 1310200

1st tutor : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) 2nd tutor : Julia windi, dr., M.Kes

Hypertension is a medical global issue. Hypertension is called “The Silent Killer” because it is rarely diagnosed. The therapy for anti hypertension must be consider by efficacy, side effect long treatment, and cost. Many drugs can be chosen for hypertension, including herbal. Celery (Apium graveolens) is one of herbal that belief can decreased blood pressure.

The purposes of this study was to know the effect of celery on decreasing blood pressure in adult males.

This study was a quasi experimental, with pretest and posttest design 30 adult males aged 18-25 years. The data measured were systolic and diastolic blood pressure, before and after celery was given. The data was analyzed using paired t test with = 0,05.

The result showed that average systolic blood pressure before given celery was 123,67 mmHg and diastolic blood pressure was 76,37 mmHg, whereas after given celery the blood pressure average was 116,97 mmHg for systolic and 71,27 mmHg for diastolic, that shown highly significant different (P<0,001).

(3)

DAFTAR ISI

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...3

1.4 Manfaat Penelitian...3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ...3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ...3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tekanan Darah ...5

2.1.1 Pengertian Tekanan Darah ...5

2.1.2 Metode Pengukuran Tekanan Darah ...7

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ...8

2.1.3.1 Faktor Internal ...9

2.1.3.2 Faktor Eksternal ...12

(4)

2.2 Hipertensi ...16

2.2.1 Pengertian Hipertensi ...16

2.2.2 Klasifikasi Hipertensi ...16

2.2.3 Pengendalian Hipertensi ...18

2.3 Tanaman Seledri ...16

2.3.1 Taksonomi tanaman seledri ...20

2.3.2 Morfologi dan kandungan tanaman seledri ...20

2.3.3 Kandungan Tanaman seledri ...21

2.3.4 Pengaruh Tanaman seledri terhadap tekanan darah ...22

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ...25

3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ...25

3.1.2 Subjek Penelitian ...25

3.1.3 waktu dan tempat penelitian...26

3.2 Metode Penelitian...26

3.2.1 Desain Penelitian...26

3.2.2 Cara pembuatan seledri...26

3.2.3 Analisis Data ...26

3.2.4 Variabel Penelitian ...26

3.3.5 Definisi Operasional Variabel penelitian...27

3.2.6 Besar sampel penelitian...27

3.3 Prosedur Kerja...28

(5)

3.3.2.1 Prosedur Pengukuran Tekanan Darah ...28

3.3.2.2 Prosedur Penelitian...29

3.4 Metode Analitik...29

3.5 Aspek etik Penelitian ...30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...31

4.2Pembahasan...32

4.2 Uji Hipotesis Penelitian...34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...36

5.2 Saran ...36

DAFTAR PUSTAKA...37

LAMPIRAN...39

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah JNC VII...17

Tabel 2.2 Kandungan Gizi Tanaman Seledri 100 gram Bahan Segar...21

Tabel 4.1 Rerata Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah Minum Seledri...31

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Efek Seledri Terhadap Tekanan Darah ...4

Gambar 2.1 Mekanisme Sistem Renin – Angiotensin...15

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Keputusan...39

Lampiran II Data Uji Pendahuluan ...40

Lampiran III Hasil Uji Tekanan Darah Sebelum dan sesudah minum Seledri...41

Lampiran IV Data Uji Normalitas...42

Lampiran V Data statistik Uji T berpasangan...43

(9)
(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah adalah gaya yang diberikan oleh darah kepada dinding

pembuluh darah yang dipengaruhi oleh volume darah, kelenturan dinding, dan

diameter pembuluh darah (Guyton & Hall, 2008). Bila tekanan darah pada

seseorang meningkat maka disebut hipertensi atau tekanan darah tinggi yang

didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg

dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan

selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat ( (National Institutes of

heart, 2003).

Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan global bagi semua negara.

Menurut data WHO, prevalensi hipertensi lebih tinggi pada negara berkembang

dibandingkan negara maju, prevalensi hipertensi pada orang dewasa berusia 18

tahun adalah 22 %, jumlahnya diperkirakan sekitar 600 juta orang dan tiga juta

meninggal setiap tahun (WHO, 2014).

Insidensi hipertensi di Indonesia cenderung meningkat. Hasil Survei

RISKESDAS tahun 2013 prevalensi di Indonesia sebanyak 26,5% dengan urutan

tertinggi secara berturut-turut adalah Kalimantan Selatan 30,8%, Kalimantan

Timur 29,6%, Jawa Barat 29,4%. Di daerah pedesaan sebanyak (5,6%) lebih

banyak dibandingkan daerah perkotaan (5,1%) dengan proporsi laki-laki 6,0% dan

perempuan 4,7%. (RISKESDAS, 2013).

Sekitar 90-95% kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya, dan hipertensi

merupakan silent killer karena pada umumnya pasien tidak mengetahui bahwa

mereka menderita hipertensi karena hipertensi tidak memiliki gejala khas. Bila

(11)

Gejalanya dapat berupa sakit kepala atau rasa berat di tengkuk, vertigo, jantung

berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan

mimisan (Kemenkes, 2011).

Hasil data penelitian dari Framingham heart study mengatakan bahwa individu

yang memiliki tekanan darah normal pada usia 55 memiliki risiko 90%

berkembang menjadi tekanan darah tinggi. Hubungan antara tekanan darah dan

penyakit jantung pembuluh darah sangatlah berkorelasi, dimana pasien dengan

hipertensi kemungkinan dapat terkena serangan jantung, gagal jantung, stroke,

dan penyakit ginjal (NHLBI, 2013).

Patogenesis hipertensi melibatkan banyak faktor, antara lain peranan pembuluh

darah, peranan ginjal, sistem renin angiotensin, dan sistem saraf. Obat

antihipertensi yang sering digunakan adalah beta-bloker, diuretik tiazid,

penghambat angiotensin converting enzymes, antagonis kalsium, angiotensin II

receptor blocker (ARB), yang dapat digunakan sebagai monoterapi maupun

terapi kombinasi (Gormer, 2007). Pemilihan obat antihipertensi saat ini telah

mengalami perubahan karena perlu mempertimbangkan efikasi, efek samping

yang ditimbulkan pemakaian jangka panjang, dan nilai ekonomisnya (Hernani &

Marwati, 2009).

Meningkatnya angka prevalensi hipertensi mendorong pencarian obat alternatif

atau pengobatan tambahan lain selain dari bidang farmakologi, yaitu tanaman

herbal. Studi Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) menemukan

bahwa diet rendah lemak seperti buah, sayur, dan produk susu dapat menurunkan

tekanan darah pada orang dengan hipertensi sama seperti pemberian terapi dengan

suatu obat. Beberapa buah dan sayur yang dipercaya dapat membantu

menurunkan tekanan darah yaitu : mentimun, tomat, wortel, kiwi, belimbing,

stroberi, semangka, peterseli, bayam, mengkudu, dan seledri (DASH, 2011).

Tanaman obat secara empiris telah digunakan dari generasi ke generasi sebagai

obat yang berkhasiat bahkan dengan penelitian laboratorium yang ketat. Salah

satu di antaranya yang dipergunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi

adalah seledri yang mengandung apigenin, apiin, flavonoid (Wiryowidagdo,

(12)

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah seledri menurunkan tekanan darah pada pria dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah seledri menurunkan tekanan darah pada pria

dewasa.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan pembaca di lingkungan

akademis mengenai pengaruh seledri terhadap penurunan tekanan darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas, khususnya penderita

hipertensi tentang seledri sebagai pengobatan tambahan untuk menurunkan

tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap

satuan luas dinding pembuluh, atau dengan kata lain tekanan darah / Blood

Pressure (BP) = curah jantung / Cardiac Output x tahanan perifer total / Total Peripheral Resistance (TPR).

Seledri mengandung Apigenin, berfungsi sebagai beta blocker yang dapat

memperlambat detak jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi jantung

sehingga aliran darah yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah menjadi

berkurang. Manitol dan apiin yang bersifat osmolar diuretic membantu ginjal

(13)

berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah. (Mahaputra,

2008)

Seledri juga mengandung kalium, jika terjadi kenaikan konsentrasi ion kalium

dalam tubuh akan terjadi vasodilatasi. Hal ini akibat kemampuan ion kalium untuk

menurunkan potensial membran sehingga terjadi penghambatan kontraksi otot

polos dan penurunan TPR, serta terjadi penurunan tekanan darah, selain itu

peningkatan ion kalium akan menghambat sekresi aldosteron sehingga ekskresi

garam dan air oleh ginjal menurun, hal ini mengakibatkan penurunan volume

cairan intravaskular yang akan menurunkan tekanan darah (Guyton, 2007).

Seledri

Zat aktif

Flavonoid Apigenin Vitamin C Kalium Vitamin K Apiin

Menurunka

Gambar 1.1 Skema Efek Seledri Terhadap Tekanan Darah

1.6 Hipotesis Penelitian

(14)
(15)

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Seledri menurunkan tekanan darah.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis optimal seledri untuk

menurunkan tekanan darah.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk sediaan seledri

(16)

PENGARUH SELEDRI (Apium graveolens.) TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LAKI-LAKI

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

YALSIN HERICSON

1310200

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(17)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya Karya

Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah dengan judul “pengaruh seledri (Apium graveolens) terhadap penurunan tekanan darah laki-laki dewasa” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kesibukan

dan kesulitan yang dialami sebagai mahasiswa kedokteran namun semuanya dapat

terselesaikan berkat bantuan dari dosen pembimbing, keluarga dan teman. Oleh karena itu

saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang telah

terlibat dan membantu penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini baik secara langsung maupun tidak

langsung. Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih saya secara

khusus kepada:

1. Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) sebagai pembimbing pertama atas waktu, tenaga,

ilmu, dan bimbingan yang diberikan kepada saya untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah

ini.

2. Julia windi, dr., M.kes sebagai pembimbing kedua atas waktu, tenaga, ilmu, dan

bimbingan yang telah diberikan kepada saya untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Kepada teman seperjuangan Antonius Elugius sonbay, Grady Kharisma Pribadi,

Yossie Eka Guventri Suprana, Villia ruthy yang memberikan masukan dan semangat

dalam mengerjakan Karya tulis ini.

4. Kepada Renaldi Tan, I Dewa Gede Agung Purwakatamayasa yang telah memberikan

masukan dalam pengumpulan bahan.

5. Kepada semua teman pelayanan pmk, dei inquisitores, dj.maud, roc, keluarga

sukawarna yang selalu mengingatkan dan menyemangati dalam pembuatan KTI.

6. Kepada 30 pria tangguh yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.

7. Kepada seluruh anggota keluarga tbm galenus, antidote atas dukungan kepada saya

dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Kepada kedua orang tua saya Yunus tandi dan Martha Patandhung, serta keempat

kakak saya Herlina, Melik, Farnita, dan Ivon ireni.

(18)

Saya juga menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih ada hal-hal yang belum

sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat

membangun demi penulisan Karya Tulis Ilmiah yang lebih baik kedepannya.

Bandung, 28 november 2016

Yalsin Hericson

(19)
(20)

DAFTAR PUSTAKA

Blood Pressure Association. 2008, Juli. Healthy lifestyle and blood pressure. Retrieved September 14, 2014, from http://www.bloodpressureuk.org/

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman teknis penemuan dan tatalaksana penyakit hipertensi.Jakarta; 2006.

Eser, I., & Khorshid, L. 2007. The Effect of Different Body Positions on Blood Pressure. J Clin Nurs Jan , 16 (1), 137.

Ganong, W. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. (H. M. D. Widjajakusumah, Ed.) (20th ed.). Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology (11th ed.). Saunders Elsevier.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2014). Fisiologi Kedokteran (12th ed.). Saunders: Elsevier.

Hariana, Arief .(2008).Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta, Penebar Swadaya.

Hull, Alison, alih bahasa Wendra Ali.(1993).Penyakit Jantung, Hipertensi, dan Nutrisi. Jakarta, Bumi Aksara

Iskandar, Y. 2007. Tanaman Obat yang Berkhasiat sebagai Antihipertensi.

National High Blood Pressure Education Program. The sixth report of the Joint

(21)

PERKI. 2015. Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular (Vol. 1). (A. Ann, & Erwinanto, Eds.) Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.

Pusat Data dan lnformasi Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar 2007. Jakarta: Laporan Nasional; 2008. hlm. 50-111.

Rebecca, J. 2012, Juli. High Blood Pressure. Retrieved September 15, 2015, from

http://health.cvs.com/

RISKESDAS. 2013. Hipertensi/Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Badan Litbangkes. Depkes RI, 2013

Setiawati, & Bustami. (2005). Farmakologi dan terapi Hipertensi dalam Ganiswarna (eds.) Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Universitas Indonesia

Setiawan S. Pengaruh air perasan herba seledri (Apium graveolens L)terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih (Rattus norvegicus ). Surakarta: Universitas Sebelas Maret; 2010.

Sherwood, L. 2009. Fisiologi Manusia dari Sistem ke Sel (Vol. Ed.6). Jakarta: EGC.

Soetomo, M.(2008).Bercocok Tanam Seledri Khasiat Seledri Sebagai Obat. Jakarta, Titik Terang

(22)

WHO.2007. Guidelines for the management of arterial hypertension. Hypertension Guidelines

WHO. 2014. Raised blood pressure. Retrieved november Sunday, 2015, from World Health Organization

Wiryowidagdo, Sujaswadi & M. Sitahang. (2004). Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol. Tanggerang, Agro Media Pustaka.

Zhuo J, Moeller I, Jenkins T, Chai SY, Allen AM, Ohishi M, and Mendelsohn FA. (1998) Mapping tissue angiotensin-converting enzyme and

Gambar

Tabel 4.2      Rerata Tekanan Darah Diastolik sebelum dan Sesudah Minum  Seledri..........................................................................................32
Gambar 2.2 Bagan Tatalaksana Hipertensi .....................................................19
Gambar 1.1 Skema Efek Seledri Terhadap Tekanan Darah

Referensi

Dokumen terkait

B Kali Code Sebagai Kawasan Wisata Alternatif Budidaya bebek yang

Memperoleh pengalaman, menambah pengetahuan khususnya tentang gambaran dalam mengatasi kecemasan pada pasien anak dan keluarga yang mengalami perawatan di rumah

[r]

1. Metode Studi Pustaka dengan pencatatan secara cermat terhadap obyek yang diamati yaitu mengenai game 2D. Data diperoleh yakni dari buku, jurnal, artikel

Distribusi frekuensi pola sensitivitas 703 kuman penyebab ISNB non tuberkulosis pada pemeriksaan sputum terhadap kotrimoksazol…………..61..

Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan pada sistem pendukung keputusan seleksi penerima beras (raskin) untuk masyarakat miskin yang dibuat banyak kekurangan dan kelemahan

Hasil positif ini terindikasikan di dalam teori Ryff dan Singer (1996) yang menyebutkan bahwa seorang yang memiliki PWB tinggi; akan memiliki karakteristik

menyebabkan berkurangnya nutrien dalam media pemeliharaan serta energi yang digunakan untuk tumbuh dialihkan untuk beradaptasi pada lingkungan yang tercemar ini