• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL SAVI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI: Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL SAVI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI: Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

PENERAPAN MODEL SAVI DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS PUISI

(Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

S. Latifatul Kamilah

0908768

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

S. Latifatul Kamilah, 2013

PENERAPAN MODEL SAVI DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS PUISI

(Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

S. Latifatul Kamilah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© S. Latifatul Kamilah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

S. LATIFATUL KAMILAH

PENERAPAN MODEL SAVI DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS PUISI

(Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Nenden Lilis A., M.Pd. NIP 197109262003122001

Pembimbing II,

Halimah, M.Pd. NIP 198104252005012003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL SAVI

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

(Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

S. Latifatul Kamilah 0908768

Tidak semua model pembelajaran yang diterapkan oleh guru sesuai dengan materi pembelajaran. Ketidaksesuaian tersebut berdampak pada kelemahan siswa dalam menyerap pengetahuan dengan baik, khususnya dalam pembelajaran menulis puisi. Penulis memberikan alternatif model SAVI untuk digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Namun, sebelumnya penulis akan mengujicobakan model SAVI untuk mengetahui tingkat efektivitasnya.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penelitian ini mengacu pada beberapa rumusan masalah, yakni: 1) Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung dalam pembelajaran menulis puisi sebelum dan sesudah diterapkan model SAVI di kelas eksperimen; 2) Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung dalam pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan model SAVI di kelas kontrol; 3) Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung di kelas eksperimen dengan di kelas kontrol. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan hal-hal yang tercantum dalam rumusan masalah tersebut.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model SAVI, yaitu pembelajaran yang melibatkan seluruh aspek indra dalam proses pembelajarannya (somatis-auditori-visual dan intelektual). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan desain penelitian pretest-postest control group. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Wilcoxon (penghitungan nonparametric).

Penerapan model SAVI secara umum efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Rata-rata siswa dapat mengembangkan ide ke dalam diksi yang indah, memiliki makna konotasi, dan pancitraan yang baik.

Berdasarkan pada uji hipotesis, hasil penghitungan (nonparametrik) uji Wilcoxon diperoleh nilai Whitung (169,6) < Wtabel (171) dengan taraf signifikansi

0,01. Maka, dapat disimpulkan bahawa hipotesis Ho ditolak dan hipotesis HI

(5)

V

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

1. Manfaat teoretis ... 5

2. Manfaat praktis ... 5

F. Anggapan Dasar ... 5

G. Hipotesis ... 6

H. Definisi Operasional ... 6

BAB II PENERAPAN MODEL SAVI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI A. Pengertiam menulis ... 7

B. Hakikat Puisi ... 9

1. Pengertian Puisi ... 9

(6)

vi

S. Latifatul Kamilah, 2013

C. Ihwal Model Pembelajaran ... 15

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 15

2. Pengertian Model SAVI ... 18

3. Unsur-unsur SAVI ... 19

4. Prinsip-prinsip dalam belajar SAVI ... 21

5. Tahap-tahap Pembelajaran SAVI ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 27

C. Instrumen Penelitian ... 27

1. Instrumen Perlakuan ... 28

2. Insrumen Evaluasi ... 29

D. Teknik Penelitian ... 32

1. Teknik Pengumpulan Data ... 32

2. Teknik Pengolahan Data ... 32

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 37

B. Deskripsi dan Analisis Data Hasil Penelitian ... 38

C. Deskripsi Pengolahan Data ... 59

1. Analisis Nilai Rata-rata Pretest dan posttest Menulis Puisi ... 59

2. Reliabilitas Antarpenimbang Pretest dan posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 65

3. Uji Normalitas Data Pretest dan posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 78

D. Uji Hipotesis ... 92

1. Menentukan Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 92

(7)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 99 B. Saran ... 100 DAFTAR PUSTAKA

(8)

1

S. Latifatul Kamilah, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran menulis puisi menjadi salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa. Demi tercapainya kompetensi tersebut, seorang pendidik dapat memfasilitasi setiap ide dari siswa, serta membantu mencurahkan inspirasi yang ada dalam benak siswanya. Melalui kegiatan menulis, siswa dapat mengekspresikan pemikirannya ke dalam bentuk tulisan dan membuahkan hasil (tulisan) sebagai bentuk produktivitas siswa (Tarigan, 2008:3).

Keterampilan menulis khususnya menulis puisi harus dikuasai siswa, karena bagian yang tidak dapat dipisahkan dari empat keterampilan berbahasa (menulis, membaca, menyimak dan berbicara), serta bagian yang utuh dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Pembelajaran sastra yang mengacu pada KTSP pada dasarnya memiliki dua sasaran. Pertama, memberi kompetensi kepada siswa untuk menulis karangan fiksi dan nonfiksi. Kedua, pengajaran sastra bertujuan memberikan kompetensi kepada siswa agar mampu mengapresiasi sastra baik berupa cerpen, puisi, novel, maupun drama.

Menulis merupakan keterampilan proses, artinya kemahiran dalam menulis tidak akan datang dengan sendirinya. Keterampilan dapat dilatih dengan hal-hal yang sederhana seperti menulis buku harian, menulis puisi, hingga menulis naskah drama.

Menulis puisi merupakan proses ekspresif penulis dalam mengubah bentukkan sebuah ide, perasaan atau pengalamannya ke dalam sebuah karya yang indah, menggunakan bahasa yang singkat namun padat akan makna.

(9)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

penyebab siswa kurang menyukai pembelajaran menulis adalah karena siswa merasakan pembelajaran menulis sebagai suatu beban dan kurang menarik. Selain itu, mereka mengemukakan bahwa mereka seringkali terjebak pada pikiran bahwa pembelajaran menulis khususnya menulis puisi itu sulit, terutama mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan.

Minat siswa terhadap menulis puisi yang kurang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Motivasi yang kurang akan menghambat berkembangnya kemampuan menulis siswa, terlebih jika siswa tersebut mengalami kesulitan dalam menerjemahkan suatu ide ke dalam bentuk karya sastra.

Kebanyakan siswa di SMP 9 Bandung beranggapan bahwa menulis puisi itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang mempunyai bakat khusus. Padahal, kemampuan menulis khususnya menulis puisi dapat ditumbuhkan melalui latihan dan proses kreatif siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Alwasilah dan Senny (2005:43) sebagai berikut.

Kemampuan menulis bisa dikembangkan melaui latihan. Latihan ini dapat dikembangkan khusunya di bangku sekolah. Dengan latihan intensif, siswa berlatih dan terus berlatih dan tanpa mereka sadari mereka telah mempunyai kemampuan menulis.

Tugas guru kesusastraan (bahasa) adalah membimbing murid-muridnya agar bisa mengerti, meresapi, menikmati, dan menghargai kesusastraan, kemudian mencintainya dan menjadikannya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidupnya (Rosidi, 1975: 8).

Adapun tujuan sastra di sekolah yakni, siswa tidak hanya diharapkan dapat memperoleh pengalaman sastra, baik pengalaman ekspresi maupun apresiasi, tetapi juga siswa diharapkan mampu memperoleh pengetahuan kesusastraan yakni kritik, teori dan sejarah sastra.

(10)

3

S. Latifatul Kamilah, 2013

auditori, visual dan intelektual) dalam pembelajaran menulis puisi. Model pembelajarn ini menggabungkan seluruh komponen indra dalam proses pembelajarannya.

Penelitian sebelumnya yang menggunakan model SAVI dilakukan oleh Lia Meliana (2010) yang berjudul “Penerapan Model SAVI untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara: Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Lembang.”

Mengutip hasil penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Lia Meliana di Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Lembang, yaitu:

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model SAVI cukup efektif meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara. Hal ini terbukti melalui hasil belajar siswa menjelaskan secara lisan uraian topik tertentu dari hasil membaca artikel dengan model SAVI mengalami peningkatan pada setiap siklus. Nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 49,18, dan siklus 2 sebesar 84,77.

Penelitian yang dilakukan oleh Lia Meliana tersebut menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan analisis data deskriptif kualitatif, serta menerapkan model SAVI dalam pembelajaran berbicara. Sementara itu, dalam penelitian ini akan menerapkan model SAVI dengan mengunakan metode eksperimen analisis data kuantitatif dalam pembelajaran menulis puisi.

Sepengetahuan peneliti, belum ada penelitian yang menerapkan model SAVI dalam pembelajaran menulis puisi. Dengan alasan itulah, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul: PENERAPAN MODEL SAVI

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI (Eksperimen Semu terhadap Siswa kelas VII-8 SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

B.

Identifikasi Masalah

Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut.

(11)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

2. Sikap siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung yang menganggap sulit dan menjadikan beban kegiatan menulis. Padahal, menulis meupakan suatu proses yang membutuhkan latihan agar ide-ide cemerlang dapat dituangkan ke dalam suatu karya (puisi) dengan baik.

3. Konsep menulis puisi yang belum sepenuhnya dipahami siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung

4. Penerapan metode, media, dan teknik pembelajaran yang kurang tepat sehingga belum memberikan motivasi positif kepada siswa.

C.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung dalam pembelajaran menulis puisi sebelum dan sesudah diterapkan model SAVI di kelas eksperimen?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung dalam pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan model SAVI di kelas kontrol?

3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung di kelas eksperimen dengan di kelas kontrol?

D.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam perumusan masalah, yaitu untuk mendeskripsikan:

(12)

5

S. Latifatul Kamilah, 2013

2. kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung dalam pembelajaran menulis puisi tanpa menggunakan model SAVI di kelas kontrol;

3. taraf signifikansi antara kemampuan pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung di kelas eksperimen dengan di kelas kontrol.

E.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terdiri atas manfaat teoretis dan manfaat praktis. Berikut adalah pemaparannya.

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan taraf signifikansi dari model SAVI dalam pembelajaran menulis puisi.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan dalam pembelajaran menulis puisi di tingkat menengah.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya khususnya dalam pembelajaran menulis puisi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pembelajar, penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik agar siswa dapat berantusias dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi.

b. Bagi pendidik, penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada di lapangan.

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti dan mengetahui efektifitas dari model SAVI dalam pembelajaran menulis puisi.

F.

Anggapan Dasar

(13)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

1. keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus diajarkan dan dikuasai oleh siswa dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);

2. setiap siswa memiliki kemampuan menulis yang berbeda;

3. tulisan yang baik akan menggairahkan pembaca dan pembaca yang baik akan merindukan tulisan yang bermutu;

4. model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan sebuah pembelajaran;

5. model SAVI merupakan model yang memiliki dasar teoretis yang kuat dan diharapkan dapat meningkatkan efektifitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

G.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

HI terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis puisi

siswa kelas VII-8 SMP 9 Bandung, setelah diterapkan model SAVI dalam pembelajaran menulis puisi.

Ho tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan menulis

puisi siswa kelas VII-8 SMP 9 Bandung, setelah diterapkan model SAVI dalam pembelajaran menulis puisi.

H.

Definisi Operasional

Untuk menghindari munculnya berbagai penafsiran, maka penulis menjelaskan definisi operasional sebagai berikut.

(14)

7

S. Latifatul Kamilah, 2013

(15)

25

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuaan (Kosasih dan Wawan, 2012: 195).

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (semu), karena penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh prestasi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan serta perbandingannya dengan kelas yang yang tidak diberi perlakuan (Sugiyono, 2012:76). Adapun desain penelitian menggunakan pretest-posttest Control Group, yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1

Desain Metode Penelitian Eksperimen Kuasi

(Pretest-Posttest Control Group)

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

E O1 X O2

K O3 - O4

(Sugiyono, 2012:76) Keterangan:

E : Kelompok eksperimen K : Kelompok kontrol

O1 : Uji awal pada kelompok eksperimen O2 : Uji akhir pada kelompok eksperimen

(16)

26

S. Latifatul Kamilah, 2013

O3 : Uji awal pada kelompok kontrol O4 : Uji akhir pada kelompok kontrol

Menurut Sugiono (2012: 76) desain penelitian di atas, menggunakan dua kelompok objek penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini dipilih secara random kemudian diberi tes awal untuk menegtahui keadaan awal dan mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa penerepan model SAVI dalam pembelajaran menulis puisi, sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode peta konsep (peta pikiran).

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 9 Bandung. Pemilihan populasi penelitian di SMP Negeri 9 Bandung karena lingkungan sekolah yang berada di daerah perkotaan yang biasanya terdiri atas beragam kalangan siswa sehingga tepat dipilih sebagai populasi untuk menerapkan model SAVI. Selain itu, SMP Negeri 9 Bandung kini ada di sekolah cluster dua di kota Bandung yang berarti memiliki kualitas sekolah yang baik dan

dapat menjadi salah satu acuan baik dalam hasil penelitian.

Berikut adalah data sebaran siswa SMPN 9 Bandung kelas VII.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Populasi Jumlah Jumlah Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Siswa Kelas VII-1 14 22 36

Siswa Kelas VII-2 12 22 34

Siswa Kelas VII-3 14 20 34

Siswa Kelas VII-4 14 22 36

(17)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Siswa Kelas VII-6 16 20 36

Siswa Kelas VII-7 16 20 36

Siswa Kelas VII-8 16 20 36

Siswa Kelas VII-9 15 21 36

Siswa Kelas VII-10 14 20 34

Siswa Kelas VII-11 14 21 35

Siswa Kelas VII-12 18 16 34

Siswa Kelas VII-13 14 22 36

Jumlah Keseluruhan 191 266 457

Sumber: Bagian Tata Usaha SMP Negeri 9 Bandung

2. Sampel

Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Pemilihan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 120).

Sampel yang akan peneliti gunakan dalam penlitian ini adalah satu kelas eksperimen yaitu kelas VII-8 dan satu kelas kontrol dari kelas VII-9.

Tabel 3.3 Smpel Penelitian

Sampel Jumlah Jumlah

Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Kelas Eksperimen 16 20 36

Kelas Kontrol 15 21 36

Jumlah 31 41 72

Sumber: Bagian Tata Usaha SMP Negeri 9 Bandung

(18)

28

S. Latifatul Kamilah, 2013

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena atau kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran. Instrumen dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Proses Pembelajaran (RPP) merupakan acuan peneliti dalam proses belajar mengajar. Proses belajar yang ideal adalah proses pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Dengan menyusun RPP, diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat lebih optimal. Mengingat, rencana pembelajaran adalah rancangan pembelajaran yang digunakan dalam menyajikan suatu bahan pembelajaran dengan memperhatikan tujuan, pemilihan bahan, metode, teknik, dan alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah setelah RPP dibuat adalah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai rencana yang telah dibuat. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi mengadakan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Agar pembelajaran efektif dan semuai tahapan model SAVI terpenuhi, maka ketiga kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini disusun menjadi tiga pertemuan.

1) Kegiatan Awal (Perlakuan Pertama)

(19)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

menayangkan beberapa gambar keindahan alam yang selanjutnya menjadi bahan siswa dalam latihan membuat puisi.

Kegiatan awal ini menggunakan power point, hal ini bertujuan agar selain bisa mendengar (proses auditori), siswapun dapat melibatkan indra penglihatan (visual) sebagai bentuk mempertajam pemahaman yang mereka dapat.

2) Kegiatan Kedua (Perlakuan Kedua)

Setelah di pertemuan sebelumnya guru menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan puisi, di pertemuan kedua guru mengajak siswa ke luar kelas untuk melihat fenomena alam secara langsung. Hal ini dilakukan agar siswa mampu mengamati secara langsung dan mendeskripsikan apa yang mereka lihat dan mereka rasakan. Kegiatan kedua ini melibatkan indra somatis, visual, kinestetik (somatis: belajar dengan bergerak) dan intelektual (menciptakan karya).

Di pertemuan ini, guru memberikan tugas kepada siswa agar mereka membuat kata-kata bermajas (kata-kata indah) berkaitan dengan keindahan alam yang mereka lihat. Tugas tersebut di eksplor dan dikembangkam lagi oleh guru yang berperan sebagai fasilitator dan motivator.

2. Instrumen Evaluasi a. Lembar Tes

Lembar tes adalah salah satu instrumen yang digunakan sebagai tolok ukur dalam mengetahui hasil dari proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model SAVI. Lembar kerja ini diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai pembandingnya yang disajikan pada saat pretes dan posttest.

Pretest diberikan sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan model

(20)

30

S. Latifatul Kamilah, 2013

Lembar tes dalam penelitian ini yaitu berupa tes penulisan puisi dengan soal sebagai berikut.

Hasil kerja siswa berupa karya puisi akan dinilai berdasarkan pada aspek penilaian tes keterampilan menulis puisi sebagai berikut.

Tabel 3.4 1) Buatlah sebuah puisi dari pengalaman pribadi yang berkaitan

dengan keindahan alam!

(21)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi kepaduan

struktur-Format Penilaian tersebut merujuk pada teori menulis puisi (bab 2)

Hasil penilaian dihitung dengan rumus:

(22)

32

S. Latifatul Kamilah, 2013

Setelah mendapatkan nilai, selanjutnya disesuaikan dengan kategori penilaian yang terdapat pada tabel kategori penilaian tes keterampilan menulis puisi (lihat tabel 3.4)

Jika kategori nilai sudah diketahui, maka tahap selanjutnya adalah menghitung perubahan atau peningkatan siswa rata-rata dengan rumus:

D. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada siswa untuk mengungkapkan keadaan psikologis dalam diri siswa. Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Tes merupakan alat ukur yang bersifat standar, sehingga bentuknya berupa pertanyaan atau latihan (Sugiyno, 2012:193).

Tes dilakukan dalam bentuk awal (pretest) dan test akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes awal dilakukan untuk melihat kemampuan siswa sebelum diterapkan model SAVI, dan tes akhir dilakukan untuk melihat kemampuan siswa setelah diterapkan model SAVI di kelas eksperimen. Sedangkan di kelas kontrol dilakukan tes awal dan tes akhir tanpa mendapatkan perlakuan model SAVI.

(23)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Perbandingan antara pretest dan posttest akan mengantarkan pada suatu kesimpulan apakah suatu model yang diterapkan dalam proses pembelajaran memberikan perbedaan yang signifikan atau tidak. Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang menggunakan soal uraian.

2. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data akan dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data selessai. Data yang dimaksud adalah data yang terkumpul dari hasil pretes dan posttest keterampilan menulis puisi dengan menggunakan model SAVI.

Data yang telah diperoleh akan dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah menjadi data yang lebih spesifik.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data penelitian adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis hasil tulisan siswa berupa puisi dari setiap aspek yang dinilai. b. Memberikan skor (penskoran) terhadap hsil kerja siswa dari hasil tes awal

dan tes akhir menulis puisi.

c. Mengubah skor pretes dan posttest siswa dengan menggunakan rumus:

d. Membuat tabel nilai rata-rata siswa dari seluruh penilai baik nilai pretes maupun posttest

e. Mengategorikan hasil nilai rata-rata siswa ke dalam tabel berikut:

Tabel 3.5

Kategori Penilaian Menulis Puisi Berdasarkan Skala Nilai

No Kategori Nilai

(24)

34

S. Latifatul Kamilah, 2013

1 Sangat Kurang 0-50

2 Kurang Baik 51-61

3 Cukup Baik 62-72

4 Baik 73-83

5 Sangat Baik 84-100

f. Uji reliabilitas antar penimbang. Uji realibilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antara penguji yang satu dengan penguji yang lain. Penghitungan realibilitas instrumen ini terdiri atas beberapa lankah, yaitu:

1) Menghitung jumlah kuadrat siswa

2) Menghitung kuadrat penguji

3) Menghitung jumlah kuadrat total

4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan SSt∑dt2 =

SSkk∑d2kk = 2

SSp∑d2p = –

SStot∑x2t = ∑x2 -

(25)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Setelah data dihitung, data dimasukkan ke dalam tabel ANAVA (Analisys Of Varians)

Tabel 3.6

Format ANAVA (Analisys Of Varians) Variasi SS Dk Varians

Siswa SSt∑dt2 N-1

(Vt)

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSkk∑d2kk (N-1) (K-1)

Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan rumus:

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari

Vt = varian dari tes

Vkk = varian dari kekeliruan

Langkah selanjutnya, hasil penghitungan uji reliabilitas antar penimbang disesuaikan degan tabel Guilford, yaitu:

Tabel 3.7 Tabel Guilford

Nilai Kualitas Korelasi

0,00 – 0,199 sangat rendah

0,20 - 0,399 rendah

0,40 - 0,599 cukup

0,60 - 0,799 kuat

r

11 =

(26)

36

S. Latifatul Kamilah, 2013

0,80 - 1,000 sangat kuat

(Sugiyono, 2012:257)

g. Menguji normalitas data dengan tahapan berikut: 1) Mencari derajat kebebasan

a) Rentang skor (R) = skor terbesar-skor terkecil b) Banyak kelas (K) = 1+3,3 log n

c) Panjang kelas (P) = d) Derajat kebebasan = B=3

2) Mencari nilai mean dengan rumus:

3) Menghitung standar deviasi (simpangan baku) dengan rumus:

4) Uji normalitas dengan menggunakan rumus chi kuadrat, yaitu:

Keterangan:

= frekuensi observasi atau pengamatan = frekuensi ekspektasi (yang diharapkan)

(Subana, 2000,124) X=

(27)

S. Latifatul Kamilah, 2013

Penerapan Model SAVI Dalam Pembelajaran Menulis Puisi

h. Pembuktian hipotesis (uji wilcoxon) untuk data yang tidak berdistribusi normal dengan langkah-langkah berikut.

1) Membuat Daftar Gain

Daftar Gain ini bertujuan untuk mengetahui nilai beda setiap subjek dari mulai pretest sampai posttest. Nilai beda ini adalah nilai yang dimasukkan ke dalam daftar rank.

2) Membuat Daftar Rank

Daftar rank ini dengan mengurutkan harga mutlak selisih dari skor terkecil (mendapat rank pertama) sampai skor terbesar (mendapat rank terakhir) 3) Menentukan Nilai Whitung dan Wtabel

Harga W dihitung dengan rumus:

Untuk taraf signifikansi (nilai mutlak) 0,01 adalah X=2,578, sedangkan untuk taraf signifikansi 0,05 adalah X= 1,96.

Jika Whitung > Wtabel artinya hipotesis Ho diterima, tidak terdapat

peningkatan setelah menggunakan suatu model pembelajaran. Jika Whitung < Wtabel

hipotesis HI diterima artinya terdapat peningkatan kemampuan siswa setelah

menggunakan model pembelajaran.

(28)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa. Seperti yang peneliti lakukan, yakni mengeksperimenkan model SAVI dalam pembelajaran menulis puisi. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keefektifan model SAVI dalam pembelajaran menulis puisi.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hasil simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa di kelas eksperimen dalam menulis puisi sebelum diterapkan model SAVI masih di bawah nilai kelulusan. Nilai rata-rata pretest menulis puisi kelas eksperimen sebesar 56,3. Nilai tersebut termasuk pada kategori kurang. Namun, setelah diterapkan model SAVI, nilai rata-rata kemampuan siswa dalam menulis puisi meningkat menjadi 79,5. Nilai tersebut termasuk pada kategori baik.

2. Kemampuan siswa di kelas kontrol dalam menulis puisi tanpa diterapkan model SAVI memiliki nilai rata-rata 63,2. Nilai tersebut termasuk pada kategori kurang.

3. Hasil penghitungan uji hipotesis (nonparametrik) uji Wilcoxon diperoleh nilai Whitung ( ) < Wtabel (171) dengan taraf signifikansi 0,01. Maka,

dapat disimpulkan bahawa hipotesis Ho ditolak dan hipotesis HI diterima. Hal

(29)

S. Latifatul Kamilah, 2013

B. SARAN

Saran dalam penelitian ini akan ditujukkan kepada beberapa pihak, berikut adalah saran dari penulis sekaligus peneliti:

1. Berdasarkan pada hasil penelitian ini, model SAVI terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. Maka, saran untuk guru bahasa Indonesia agar menggunakan model SAVI sebagai alternatif dalam pembelajaran menulis puisi.

2. Bagi guru yang ingin menggunakan model SAVI, harus lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Misalnya, kata-kata motivasi dibuat menjadi lirik lagu dan dinyanyikan bersama untuk menciptakan suasana belajar yang positif;

(30)

101

S. Latifatul Kamilah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, S., dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Alwasilah, Chaedar dan Senny Suzana. 2005. Pokoknya Menulis. Bandung; Kiblat Buku Utama

DePorter, B. et al. 2010. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa

Keraf, G. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi

Kosasih, E dan Wawan, H. 2012. Bahasa Indonesia: Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thurisna

Meliana, L. 2010. “Penerapan Model SAVI untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara”. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan

Meier, D. 2003. The Accelerated Learning: Hand Book Panduan Kreatif&efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Kaifa

Pradopo, R.D. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Rosidi, A. 1975. Puisi Indonesia. Bandung: Peladjar Bandung Subana, dkk. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. 2009. Belajar dan Pembelajarn Bahasa Arab. Bandung: Tidak Diterbitkan

Waluyo, H.J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga

Tarigan, H.G. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Angkasa

Gambar

Tabel 3.1 Desain Metode Penelitian Eksperimen Kuasi
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
Tabel 3.3 Smpel Penelitian
Tabel 3.4 Kriteria Aspek Penilaian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Peran Cheng Ho dalam perkembangan agama Islam di Indonesia diantaranya adalah melakukan syiar Islam, memberikan fasilitas kepada komunitas Muslim China bermazhab hanafi,

Pelaksanaan praktik mengajar ini tidak lepas dari peranan guru pembimbing. Guru pembimbing dari sekolah banyak memberi masukan, saran dan kritik bagi praktikan

Pendidikan non-formal berperan penting dalam membentuk minat saya menjadi wirausaha8. Pengalaman kerja orang lain

Hak Cipta Komisi

Masing-masing fraksi dimonitor komponen kimianya dengan KLT menggunakan fase diam silikagel GF 254 dan fase gerak n -heksana : etilasetat (7:3).. Fraksi yang memiliki profil

Taking into account that the customs activity is also recognised as a key to effectively fulfilling the duties entrusted to other state bodies such as those in the area of

Kemampuan mahasiswa PPL dalam perencanaan Pembelajaran menurut persepsi guru pamong pada kriteria baik untuk indikator merencanakan pengelolaan, indikator

Rangkaian Pulse Code Modulation pada Module ED Laboratory 2960 F terdiri dari clock generator, voltage follower, voltage comparator, counter, latch dan shift register..