• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan maksud yang tersimpan di dalam pikirannya kepada orang lain. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama (Dardjowidjojo, 2003:

16). Bahasa merupakan unsur yang paling penting sebagai penentu berhasilnya komunikasi. Bahasa sebagai sarana yang vital dan utama dalam hidup, karena manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Bahasa dikenalkan pada anak sejak dini bertujuan agar mereka mampu berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kridalaksana (2008:24) bahwa bahasa itu sendiri berarti sistem lambang bunyi, tutur yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berhubungan dengan orang lain.

Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari komunikasi dengan lingkungannya. Peristiwa komunikasi bahasa dapat menampilkan fungsi yang bervariasi, secara umum bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan emosi, menginformasikan suatu fakta,dan mempengaruhi orang lain.

Studi tentang bahasa sudah banyak diteliti, diantaranya adalah psikolinguistik. Menurut Clark dan Clarck (1977) dalam (Dardjowidjojo 2005:7)

Universitas Sumatera Utara

(2)

2

psikologi bahasa berkaitan dengan tiga hal utama :komprehensi ,produksi, dan pemerolehan bahasa. Pada dasarnya bahasa itu sudah dimiliki manusia sejak lahir, walaupun dalam bentuk ocehan. Ocehan tersebut kemudian berkembang menjadi kata demi kata sampai pada pengucapan kalimat. diperoleh anak (Dardjowidjojo, 2003:241). Bahasa inilah yang awalnya dikenal dan dipergunakan anak dalam kehidupannya sehari-hari sebagai alat komunikasi. Proses penguasaan bahasa yang dilakukan anak secara natural pada waktu anak belajar bahasa ibunya (native language) disebut pemerolehan bahasa (Dardjowidjojo, 2005:225). Selanjutnya,

Chaer (2003:167) mengatakan pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam diri kanak-kanak ketika anak memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa pertama itu terjadi apabila anak yang sejak semula tanpa bahasa kini telah memperoleh satu bahasa, yaitu bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa adalah suatu proses perkembangan dan penguasaan bahasa ibu (native language) yang dilakukan anak secara alami.

Menurut Chaer (2003: 167), ada dua proses yang terjadi ketika seorang kanak-kanak sedang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu proses kompetensi dan proses performansi. Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa yang berlangsung secara alami. Proses kompetensi ini menjadi syarat untuk terjadinya proses performansi. Kompetensi tidak diperoleh secara berasingan, melainkan diperoleh secara bersamaan sesuai dengan perkembangan usia anak.

Selanjutnya menurut Chaer (2003: 167), proses performansi sendiri memiliki dua tahap, yaitu proses pemahaman dan proses penerbitan atau proses

Universitas Sumatera Utara

(3)

3

menghasilkan kalimat-kalimat. Proses pemahaman melibatkan kemampuan atau kepandaian mengamati atau kemampuan mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar, sedangkan proses penerbitan melibatkan kemampuan mengeluarkan atau menerbitkan kalimat-kalimat itu sendiri. Kedua proses ini selanjutnya menjadi kompetensi linguistik kanak-kanak.

Anak-anak memulai berbahasa dengan mengucapkan satu kata (atau bagian kata). Kata ini bagi anak sebenarnya adalah kalimat penuh, tetapi karena anak belum dapat mengatakan lebih dari satu kata, anak hanya mengambil satu kata dari seluruh kalimat itu. Bila kita mengamati perkembangan kemampuan berbahasa anak, kita akan terkesan dengan pemerolehan bahasa anak yang berjenjang dan teratur. Pada usia satu tahun anak mulai mengucapkan kata-kata pertamanya yang terdiri dari satu kata yang kadang-kadang tidak jelas tetapi sesungguhnya bermakna banyak. Contoh anak mengucapkan kata “Makan”, maknanya mungkin ingin makan, lapar dan sebagainya. Pada perkembangan berikutnya mungkin anak sudah dapat mengucapkan dua kata, contoh, “Mama masak”, yang maknanya dapat berarti ibu masak, ibu telah masak, atau ibu akan masak sesuatu. Demikian seterusnya hingga umur enam tahun anak telah siap menggunakan bahasanya untuk belajar di sekolah dasar, sekaligus dengan bentuk- bentuk tulisannya contohnya “Tadi kami teleponan sama Ramli”. Uraian di atas adalah contoh singkat bagaimana seorang anak menguasai bahasa hingga enam tahun.

Pada usia lima tahun, anak-anak senang menggunakan bahasa untuk meragakan permainan dan cerita. Anak-anak mampu mengikuti sebuah

Universitas Sumatera Utara

(4)

4

percakapan, menggambarkan peristiwa dan pengalaman, menanyakan arti sebuah kata serta mengutarakan lelucon. Lewat cara ini mereka menunjukkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi lengkap dengan nada dan tinggi rendah suaranya (Cooper dan Halsey, 2008:87).

Pada usia 3-4 tahun, seorang anak memasuki tahap pengembangan tata bahasa (tahap linguistik III) . Kalimat-kalimat yang dihasilkan anak-anak pada peringkat ini sudah termasuk rumit dan anak-anak ini telah dapat digolongkan sebagai ‘pandai cakap’ (Simanjuntak, 2009: 122). Contoh: Ibu mau makan.

Menurut Kridalaksana (2008:141), leksikal adalah bersangkutan dengan kata. Dardjowidjojo (2005:259) mengatakan bahwa kata dibagi menjadi dua bagian, yakni kata utama dan fungsi. Kata utama, yaitu nomina, verba, dan adjektiva sedangkan kata fungsi seperti dari dan ke. Anak-anak lebih dahulu menguasai kata utama yang sering diucapkan. Anak usia 3-4 tahun sudah mulai menggunakan kata-kata yang lengkap dan sudah bisa dipahami, anak usia 3-4 tahun ini sudah mulai bisa diajak berkomunikasi. Peneliti memilih desa Gunung Merlawan sebagai lokasi penelitian dikarenakan di lokasi ini belum pernah diadakan penelitian. Selain itu Desa Gunung Merlawan juga menyediakan sumber data yang dibutuhkan peneliti sehingga dapat membantu peneliti untuk mendapatkan sumber data yang terarah dan efisien. Desa Gunung Merlawan merupakan desa yang berpenduduk kurang dari 500 jiwa. Anak-anak di desa ini memakai bahasa Karo sebagai bahasa sehari-hari. Di Desa Gunung Merlawan belum ada sekolah, sehingga anak-anak bersekolah di desa sebelah. Sebagai pengguna bahasa Karo, peneliti tertarik meneliti kosakata bahasa Karo. Hal inilah

Universitas Sumatera Utara

(5)

5

yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai pemerolehan kosakata bahasa Indonesia pada anak usia 3-4 tahun di Desa Gunung Merlawan, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sejauh mana pemerolehan kosakata bahasa Karo pada anak usia 3-4 tahun?

2. Kosakata bahasa Karo apa yang paling banyak yang diperoleh anak usia 3-4 tahun?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan uraian terhadap masalah yang akan diteliti, sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat efektif dan efesien. Melihat banyaknya jenis kosakata dalam bahasa, penelitian ini hanya membahas tentang pemerolehan kosakata, yaitu jenis kata nomina,verba dan adjektiva. yang digunakan anak-anak usia 3-4 tahun bagi penutur bahasa Karo, di Desa Gunung Merlawan, Kecamatan Tigannderket Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Anak usia 3-4 tahun ini sehat jasmani dan rohani serta menggunakan bahasa Batak Karo di rumah sebagai bahasa pertama (bahasa ibu).

Universitas Sumatera Utara

(6)

6 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Pada dasarnya setiap penelitian itu mempunyai tujuan tertentu yang memberikan arah dan pelaksanaan tersebut. Hal ini dilakukan supaya tujuan dapat tercapai dengan baik. Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan pemerolehan kosakata bahasa Karo pada anak usia 3-4 tahun.

2. Mendeskripsikan kosakata bahasa Karo yang paling banyak dikuasai anak usia 3-4 tahun.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1.4.2.1 Manfaat Teoretis:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pemerolehan dan urutan kosakata dalam bahasa Karo pada anak usia 3-4 tahun.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dalam memahami penelitian.

3. Menambah sumber referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan pemerolehan bahasa pada anak-anak.

1.4.2.2 Manfaat Praktis:

1. Penelitian ini dapat dijadikan sumber acuan bagi peneliti selanjutnya tentang pemerolehan bahasa-bahasa daerah.

Universitas Sumatera Utara

(7)

7

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan masukan bagi orang tua yang memiliki anak usia 3-4 tahun di desa Gunung Merlawan, Kecamatan Tiganderket,Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru tentang pemerolehan bahasa anak usia 3-4 tahun di luar Departemen Sastra Indonesia, khususnya wilayah Medan.

Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Untuk membantu menganalisis permasalahan yang terjadi maka dilakukan pendekatan six big losses dan analisis menggunakan metode seven tools yaitu histogram untuk mencari

Telah dilakukan penelitian studi komunitas makrozoobentos pada tiga aliran sumber air panas di Sumatera Barat, yaitu di Desa Aia Angek Kabupaten Tanah Datar, Desa

Percobaan pengaruh temperatur terhadap sifat-sifat fisik lumpur ini dilakukan pada temperatur 80°F, 110°F, 140°F, 170°F dan 200°F dimana pada masing-masing lumpur dilakukan

sayur yaitu sawi dan kubis dari Pasar Angso Duo Jambi diambil sebanyak 2 kantong kemudian dicuci dan dicelupkan ke dalam air sampai bersih tidak ada kotoran

kepemimpinan kepala bidang perencanaan di Perum Perhutani Divisi Regional I Jawa Tengah ?”. 1.3

Tahap kedua dari penelitian ini adalah pengevaluasian dengan seksama kepatuhan label menggunakan semua butir, lima butir utama dan butir-butir yang berhubungan dengan keamanan

HP tidak akan menggunakan informasi tersebut dengan cara apa pun yang dapat digunakan untuk mengenali Anda kecuali sepanjang untuk menyempurnakan Penggunaan oleh Anda atau

Aturan pemerintahan pusat mengatakan bahwa tidak seluruh keluarga yang berhak dalam menerima bantuan raskin, orang yang berhak dalam menerima bantuan raskin