• Tidak ada hasil yang ditemukan

Narasi Capaian IKU 2018 ASISTEN DEPUTI PENGUATAN PASAR DALAM NEGERI DAN TERTIB USAHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Narasi Capaian IKU 2018 ASISTEN DEPUTI PENGUATAN PASAR DALAM NEGERI DAN TERTIB USAHA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Narasi Capaian IKU 2018

ASISTEN DEPUTI PENGUATAN PASAR DALAM NEGERI DAN TERTIB USAHA

INDIKATOR KINERJA:

JUMLAH PAKET REKOMENDASI KOORDINASI DAN

SINKRONISASI KEBIJAKAN PENGUATAN PASAR DALAM NEGERI DAN TERTIB USAHA

TRIWULAN I

(2)

LAPORAN KINERJA INTERIM TRIWULAN I TAHUN 2018

Sasaran Indikator Kinerja

Output Fisik

Kinerja (%)

Progress Capaian

(%)

Keterangan Target Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tersusunnya Paket

Rekomendasi Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha

Jumlah Paket Rekomendasi Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan

Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha

1 Paket Rekom endasi

0,25 25 15

Dalam proses pencapaian

output

Petunjuk pengisian :

Kolom (1) : diisi sasaran strategis atau sasaran program atau sasaran kegiatan yang direncanakan dalam Renstra atau perencanaan kinerja tahunan.

Kolom (2) : diisi dengan ukuran kinerja atau indikator kinerja yang merupakan ukuran kuantitatif dari tercapainya sasaran strategis yang diukur tersebut pada kolom 1.

Penulisan indikator kinerja disertai dengan satuannya, misalnya : presentase rekomendasi yang terimplementasi (%), Indeks iklim organisasi (Skala 1-5) dll

Kolom (3) : diisi dengan rencana capaian atau rencana hasil kerja secara kuantitatif (berupa angka), misalnya 10 Paket Rekomendasi.

Kolom (4) : diisi dengan realisasi dari hasil kerja secara kuantitatif (berupa angka), misalnya 8 Paket Rekomendasi.

Kolom (5) : diisi dengan progress capaian yang dilaporkan pada kolom 4, misalnya 1 Paket rekomendasi telah selesai sebesar 50% dari target yang ditetapkan.

Kolom (6) : diisi dengan % capaian realisasi anggaran berdasarkan realisasi Surat Perintah Membayar (SPM)/Surat Permintaan Pencairan Dana (SP2D).

Kolom (7) : diisi dengan penjelasan singkat atas realisasi capaian kinerja, misalnya; alasan kenapa target tidak tercapai, realisasi yang jauh melampaui target, penjelasan angka- angka yang dijadikan dasar perhitungan, hal-hal lain yang relevan, dan lain-lain, beserta dokumen pendukung pengukuran kinerja.

(3)

Latar Belakang

Asisten Deputi Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan penguatan pasar dalam negeri dan tertib usaha. Dalam rangka tugas pokok dan fungsi pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan penguatan pasar dalam negeri dan tertib usaha, mengacu secara jelas RPJMN 2015 – 2019 dan arahan Presiden. Poin-poin penting dari RPJMN dan arahan Presiden yang secara langsung menjadi tugas dan fungsi Asdep Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha adalah (1) Peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran, terutama melalui perbaikan sistem bisnis, kualitas produk, revitalisasi pasar rakyat; (2) Pengembangan dan Pembinaan Pasar Tradisional.

Sesuai dengan arahan pembangunan nasional jangka panjang tersebut, untuk menuju kepada kemandirian, Indonesia harus menjadi Negara yang berdaya saing.

Untuk mencapai Negara yang berdaya saing, di antara komponen utama arah pembangunan yang harus dicapai adalah adanya penguatan perekonomian dalam negeri dengan orientasi dan berdaya saing global dimana pembangunan perdagangan berperan penting dalam mewujudkan arah tersebut.

Dalam rangka pembangunan perdagangan dalam negeri, proses dan kebijakan diarahkan untuk memperkokoh sistem perdagangan nasional yang efisien dan efektif sesuai dengan prinsip perlindungan konsumen dan persaingan usaha secara sehat, terintegrasinya aktivitas perekonomian nasional dan terbangunnya kesadaran penggunaan produksi dalam negeri, meningkatnya perdagangan antar wilayah/daerah, serta terjaminnya ketersediaan bahan pokok dan barang strategis lainnya dengan harga yang terjangkau.

Untuk mendorong efektivitas kebijakan tersebut, Asdep Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha menetapkan suatu paket rekomendasi sebagai hasil (output) dari kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha tentang Perluasan Pasar Dalam Negeri dengan fokus pada persaingan usaha, perlindungan konsumen, transaksi perdagangan dalam negeri, stabilisasi harga, penggunaan produk dalam negeri, serta standardisasi, label, mutu, dan kekayaan intelektual.

“Asisten Deputi Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha melalui fungsi koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan menerapkan strategi: adanya pengaturan mengenai konsepsi, arah, dan rencana penguatan pasar dalam negeri dan tertib usaha yang secara prinsip

dilaksanakan oleh K/L terkait”

Tersusunnya Paket

Rekomendasi Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Tertib Usaha

(4)

Capaian Indikator Kinerja Utama

PAKET REKOMENDASI DALAM RANGKA KOORDINASI DAN

SINKRONISASI KEBIJAKAN PENGUATAN PASAR DALAM NEGERI DAN TERTIB USAHA

Rekomendasi/Rancangan Kebijakan/Rancangan Regulasi/ dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi kebijakan penguatan pasar dalam negeri dan tertib usaha, berupa:

1. Nota Dinas tentang Laporan Pengembangan Komoditi Pinang dan Kayu Manis.

Indonesia merupakan negara kelima terbesar produsen pinang di dunia setelah India, Taiwan, Myanmar dan Bangladesh. Terdapat 3 propinsi utama yaitu Aceh, Jambi dan Riau. Berdasarkan data dari Bank Dunia, sejak tahun 2012 s.d. 2016, Amerika merupakan negara tujuan ekspor kayu manis Indonesia, selain Malaysia, India dan Brazil. Kriteria kayu manis yang ditetapkan importir adalah bebas dari kotoran dan cendawan, kulit kuning kecoklatan, kadar air maksimal 14% dan minyak 1,5-2,75%, sedangkan negara lainnya mengacu pada International Standard Organization.

2. Nota Dinas tentang Laporan Substansi Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Merek Internasional Berdasarkan Protokol terkait Persetujuan Madrid mengenai Pendaftaran Merek secara Internasional.

Rancangan Peraturan Pemerintah ini merupakan peraturan pelaksana UU No.20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis khususnya pada Bab VII pasal 52 ayat (4) yang menyatakan perlu adanya Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Merek Internasional berdasarkan Protokol terkait dengan Persetujuan Madrid. Protokol Madrid memberikan keuntungan bagi negara tujuan karena WIPO (World Intellectual Property Organization) yang akan melaksanakan pemeriksaan formalitas.

3. Nota Dinas tentang Masukan terhadap Naskah Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penyediaan Tenaga Teknis yang Kompeten di Bidang Perdagangan Jasa.

Usulan terkait definisi Tenaga Teknis yang Kompeten pada Pasal 1 angka 4 menjadi “Tenaga teknis yang kompeten adalah tenaga teknis yang memiliki kemampuan kerja di perdagangan jasa yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

4. Nota Dinas tentang Rapat Koordinasi Sistem Informasi Perdagangan Antar Propinsi (SIPAP) Kementerian Perdagangan.

Pembuatan SIPAP merupakan amanat pasal 25 UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Ide penerapan SIPAP berasal dari Jawa Timur yang sudah mempunyai sistem perdagangan yang dapat memantau stok komoditi.

(5)

SIPAP diharapakan dapat berintegrasi dengan sistem lain yang sudah berjalan di kementerian lain.

5. Nota Dinas tentang Laporan Rapat Koordinasi Harmonisasi RPP Pemberdayaan Industri dan RPerpres Pemantauan Implementasi Penggunaan Produk Dalam Negeri.

Presiden memeberikan arahan mengenai peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Regulasi mengenai peningkatan penggunaan produk dalam negeri akan diakomodir dalam satu regulasi saja yaitu RPP Pemberdayaan Industri.

6. Nota Dinas tentang Laporan Rancangan Perpres tentang Penetapan dan Pendaftaran Barang Terkait dengan Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Hidup.

Pemrakarsa RPerpres ini adalah Kementerian Perdagangan. Pihak LIPI menyampaikan bahwa mereka telah menyetujui substansi RPerpres K3L baik batang tubuh maupun lampirannya. Beberapa lembar RPerpres mengalami perubahan sehingga dilakukan paraf ulang.

7. Nota Dinas tentang Penyampaian Poin-poin yang diatur dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jaminan Produk Halal.

RPP ini merupakan peraturan pelaksana UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Belum semua produk yang beredar di masyarakat terjamin kehalalannya. Berbagai peraturan perundang-undangan yang memiliki keterkaitan dengan pengaturan Produk Halal belum memberikan kepastian dan jaminan hukum bagi masyarakat muslim.

8. Nota Dinas tentang Laporan Rapat Persiapan Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

DPR RI telah meminta kepada Kementerian Perdagangan dan K/L Terkait sebagai wakil dari Pemerintah untuk memberikan tanggapan atas RUU tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Kementerian Perdagangan mengharapkan dukungan K/L terkait untuk memeriksa tanggapan Pemerintah dan memberikan kesepakatan atas tanggapan dimaksud.

9. Nota Dinas tentang Laporan Rapat Pembahasan RPP Pelaksanaan UU No.33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Para peserta rapat sepakat dengan penerapan kewajiban sertifikasi Halal dilakukan secara bertahap. Pasal 66 ayat (1) ditambahkan unsur MUI, sehingga berbunyi “Makanan, minuman, obat dan kosmetik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) huruf a sampai dengan huruf d ditetapkan masing-masing jenisnya oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan kementerian terkait, lembaga terkait dan MUI”.

(6)

10. Nota Dinas tentang Bahan Rakor Pembahasan RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Berisi materi-materi pokok RPP, tanggapan/masukan dari K/L dan pending issuess. Substansi mengenai obat, produk biologi dan alat kesehatan belum dibahas menunggu Kementerian Kesehatan. Pentahapan penerapan kewajiban sertifikasi Jaminan Produk Halal perlu dibahas lebih lanjut.

11. Nota Dinas tentang Rapat Kelompok Kerja Perlindungan Konsumen Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

Penyelesaian kasus perlindungan konsumen menurut Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2017 sebesar 84,23% melebihi target 80%. Target penyelesaian kasus perlindungan konsumen pada tahun 2018 sebesar 85%.

12. Nota Dinas tentang Rancangan Peraturan Presiden tentang Penetaan Barang yang Dilarang dan Barang yang Dibatasi Perdagangannya di Dalam Negeri.

RPerpres diprakarsai oleh Menteri Perdagangan dan telah disampaikan kepada Presiden melalui Kementerian Sekretaris Negara. RPerpres ini merupakan peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 35 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

ooOoo

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah, Pemerintah memandang perlu dikembangkannya akses pembiayaan dari perbankan dan lembaga

Dalam rangka pelaksanaan salah satu kegiatan Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI) Phase 2 dan untuk meningkatkan koordinasi teknis dari

MIXED-USE JOGJAONE PARK Bab 1 Pendahuluan 3 Dokumen Kerangka Acuan (KA) ini adalah salah satu bagian dari dokumen AMDAL yang disusun dengan tujuan untuk (1)

Peningkatan usaha melalui model bisnis klaster padi dilakukan dengan menyusun kriteria penentuan lokasi klaster bisnis padi dan melakukan kunjungan lapang ke

Rekomendasi Kebijakan di Bidang Harmonisasi Ekosistem Ketenagakerjaan yang Diterima Deputi adalah Rekomendasi mengenai suatu kebijakan yang diajukan oleh Asisten Deputi

Pada periode triwulan II tahun 2018 ini, telah dilakukan beberapa kegiatan seperti rapat bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam pembahasan model bisnis

Peningkatan usaha melalui model bisnis klaster padi dilakukan dengan menyusun kriteria penentuan lokasi klaster bisnis padi dan melakukan kunjungan lapang ke

Dalam rangka mendukung proyek strategis nasional, telah dilakukan program kebijakan pengembangan Technopark di Indonesia yang menjadi bagian keluaran atas