• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARA. A. Simpulan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARA. A. Simpulan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARA A. Simpulan

Pada bagian ini, peneliti akan menyimpulkan terkait hasil penelitian dan pembahasan mengenai kajian tindak tutur kesantunan berbahasa dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta dan pemanfaatakannya sebagai bahan ajar dalam pembelajaran pragmatik di perguruan tinggi. Hasil dan pembehasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berkitu;

1. Hasil penelitian tindak tutur kesantunan pada poster Internasional Womens Day 2020 di Jakarta diitemukan 33 data. Penggunaan maksim kesantunan oleh demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta lebih mendominasi dibandingkan pelanggaran maksim kesantunan. Hal itu menunjukkan bahwa demonstrasi masih mematuhi etika dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Kita sebagai manuisa harus tetap santun dalam berprilaku. Menyampaikan segala bentuk permasalahan dengan sopan adalah peraktik yang baik untuk menjaga lawan bicara kita agar saling menghormati dan menghargai satu samalain. Penggunaan maksim kesopanan dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta terdapat 33 data. Maksim kesopanan itu muncul dengan berbagai bentuk, seperti maksim kerendahan hati sebanyak 7 data, maksim kesepakatan 4 data, maksim simpati 14 data, maksim kedermawanan 6 data, dan maksim pujian 2 data. Penggunaan maksim kesantunan dengan berbagai maksud digunakan oleh demonstran untuk menyampaikan segala bentuk aspirasinya kepada lawan bicaranya. Tuturan tersebut disampaikan untuk menyelesaikan persoalan yang mereka alami sehingga dapat menemukan solusi dari persoalan yang berkembang dikalangan demonstran.

2. Pelanggaran berbahasa merupakan peraktik dari ketidak sopanan. Kita sebagai manusia harusnya dapat berprilaku dengan sopan dan santun. Hal itu merupakan bentuk penghargaan yang dilakukan antara penutur dan lawan tutur. Tak hanya perbuatan secara sikap tetapi cara komunikasi juga seharusnya

(2)

dapat dilakukan dengan baik sehingga lawan tutur dapat merasa nyaman. Jika tuturannya kurang sopan, bahasa yang didengar menjadi kurang pantas.

Ketidaktepatan berbahasa akan membuat mitra tutur merasa tersunggung. Hal itulah yang seharusnya dapat kita hindari secara seksama. Pelanggaran kesantunan berbahasa yang terjadi dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta terdapat 10 data. Berbagai bentuk pelanggaran tersebut kemudian peneliti kelasifikasikan sesuai dengan bentuk data penelitian. Kelasifikasi tersebut meliputi, maksim kerendahan hati terdapat 2 data, maksim simpati 5 data, maksim kearifan 2 data, dan maksim kedermawanan 1 data.

3. Hasil penelitian mengenai pemanfaatan tindak tutur kesantunan pada poster Internasional Womens Day 2020 di Jakarta dalam pelajaran pragmatik di perguruan tinggi didapatkan dengan melakukan kegiatan wawancara pada mahasiswa dan dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Kegiruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Berdasarkan hasil proses wawancara yang dilakukan dengan informan ditemukan berbagai pendapat yang akan peneliti sampaikan pada hasil penelitian ini. Wawancara tersebut menghasilkan 7 poin.

Pertama ilmu pragmatik merupakan bagian dari ilmu lingustik. Ada dua bagian dalam ilmu lingstik, ada lingustik mikro dan linguistik makro.

Lingusitik mikro akan mengkaji bahasa dari sudut pandang bahasa secara internal sedangkan linguistik makro akan melibatkan kajiannya dari luar bahasa, seperti aspek sosial, ekonomi, agama dan sebagainya.

Kedua, eksistenti ilmu pragmatik pada saat ini banyak diminati. Tak sedikit mahasiswa yang menggunakan ilmu pragmatik untuk memecahkan persoalan dalam penelitiannya. Penelitian ini menjadi sebuah bentuk nyata dari ilmu pragmatik yang diguanakan dalam sebuah penelitian.

Ketiga, ilmu pragmatik merupakan pendekatan yang tepat untuk mengkaji tuturan dalam poster Internasional Womens Day 2020. Ketepatan tersebut karena tuturan dalam poster secara umum memiliki fungsi yang digunakan untuk menjelaskan berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh peserta aksi.

(3)

Maka dari itu, dengan melibatkan konteks sosial, ilmu pragmatik dirasa dapat memecahkan persoalan dalam penelitian ini.

Keempat, media pembelajaran dalam pembelajaran pragmatik sangat perlu digunakan. Hal itu merupakan upaya untuk memudahkan pendidik dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik (mahasiswa).

Kelima, poster dapat dijadikan media pembelajaran dalam mata kuliah pragmatik. Dalam poster, tak hanya teks saja yang dicantumkan, poster biasanya berisikan gambar dengan disain yang menarik. Keunikan poster pada akhirnya dapat merangsang pikiran peserta didik (mahasiswa) sehingga ia dapat mengkorelasikan isi teks dengan desain yang ada di dalam poster tersebut.

Keenam, penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat disesuaikan dengan dunia peserta didik sehingga peserta didik mudah memahami media apa yang digunakan ketika pembelajaran dilakukan.

Ketujuh, adanya manfaat dari pembelajaran pragmatik yang dapat peserta didik peroleh untuk kehidupan mereka sehari-hari. Berdasarkan paparan hasil wawancara mendalam mengenai kajian kesantunan berbahasa pada teks dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta memiliki hasil yang korelatif. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam mata kuliah pragmatik diperguruan tinggi yaitu dalam materi kesantunan berbahasa dan fungsi tindak tutur.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, dapat dipaparkan mengenai tiga macam implikasi, seperti implikasi teoretis, implikasi pedagogis, dan implikasi praktis. Di bawah ini, peneliti akan jelaskan mengenai ketiga implikasi tersebut.

1. Implikasi Teoretis

Pada bagian implikasi teoretis peneliti akan menjelaskan keterkaitan penggunaan teori-teori yang relevan dengan arah jalannya penelitian ini.

Sekait dengan pembahasan dan hasil penelitian mengenai kajian kesantunan

(4)

berbahasa dalam poster demonstran Internasional Womens Day 2020 di Jakarta ini, peneliti menggunakan pendekatan ilmu pragmatik pada materi maksim kesantunan berbahasa dan tindak tutur. Ilmu pragmatik merupakan sebuah ilmu dari cabang lingustik yang berhubungan dengan konteks sosial.

Konteks tersebut terdapat di luar dari unsur bahasa (tuturan) yang mempengaruhi maksud dari komunikasi itu. Jika penutur gagal dalam memahami maksud tuturan, bisa jadi penutur tidak memahami konteks sosial yang ada ketika proses komunikasi itu dilakukan.

Ilmu pragmatik sebagai pisau bedah untuk menganalisis data pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mencari tahu maksud dibalik teks yang terdapat dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020. Pemahaman mengenai konteks sangat dibutuhkan untuk memudahkan peneliti dalam mencari maksud yang sesuai pada tuntutan yang terdapat dalam poster demonstran Internasional Womens Day 2020. Melakukan analitik yang baik akan memberikan hasil yang maksimal sehingga kita bisa memaknai tuturan tersebut.

Banyaknya poster yang digunakan oleh demonstran memiliki nilai estetik yang bagus dan artistik. Seorang peneliti bahasa tidak boleh melihat hal tersebut sampai di situ. Masih banyak persolan yang berhubungan dengan ilmu bahasa yang dapat kita manfaatkan sebagai objek kajian. Contohnya pada kalimat yang disampaikan dalam media poster oleh para demonstran.

Bahasa atau kalimat yang digunakan dalam kegiatan demonstrasi terkadang tidak layak untuk ditunjukkan secara umum, karena mengandung kalimat yang terlalu frontal sehingga berpotensi melanggar norma sosial yang berlaku. Tetapi sebagai seorang peneliti, kita tidak bisa hanya melihat dari satu sisi. Memandang suatu peristiwa harus secara utuh dan tidak setengah- setangan sehaingga hasilnyapun akan terlihat jelas.

Rasa saling memperhatikan dan menghargai adalah alasan terjadinya kesantunan berbahasa. Perilaku kesantunan dalam berbahasa perlu dijadikan sebuah tindakan yang dapat dicontoh sebagai kegiatan yang teladan. Sebuah tindakkan kesantunan berbahasa sekarang ini mengalami kemunduran

(5)

(degradasi). Hal ini harus menjadi perhatian secara seksama, agar kita mampu memberikan contoh penggunaan bahasa yang santun diruang-ruang publik.

Untuk memecahkan persoalan ini, peneliti menggunakan pendekatan ilmu pragmatik dengan fokus kesantunan berbahasa.

Kalimat pada poster demonstrasi Internasioanl Womens Day 2020 akan dibedah menggunakan teori kesantunan berbahasa. Hal itu dilakukan guna mengetahui sejauh mana kalimat dalam poster tersebut tergolong kedalam kalimat yang sopan atau tidak. Kegiatan sopan santun dapat digambarkan sebagai sebuah usaha untuk meminimalisir ketidak santunan ketika proses komunikasi berlangsung. Kesopanan dapat secara sederhana didefinisikan sebagai kerangka norma komunikatif berkode yang mewujudkan konvensionalitas sosial, dan ketidaksopanan sebagai prilaku transgressional.

Dalam hal ini masyarakat harus memperhatikan masalah kesopanan dengan serius untuk menjaga hubungan yang harmonis antara pengguna bahasa.

2. Implikasi Pedagogis

Kegitan pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Pembelajaran adalah suatu proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan agar dapat mengembangkan pola pikir peserta didik sehingga dapat lebih mahir dan cakap. Untuk menyempurkan proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik, diperlukan bahan ajar untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami suatu materi yang disampaikan oleh dosen.

Pemilihan bahan ajar yang tepat akan memberikan dampak yang baik untuk keberlangsungan pembelajaran. Bahan atau materi ajar hendaknya disusun secara sistematis sehingga memiliki tujuan yang jelas. Bahan ajar juga mampu membantu dosen untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ada beberapa jenis bahan ajar yang sering digunakan, seperti bahan ajar cetak, audio, visual, dan multimedia interaktif.

Dalam penelitian ini, bahan ajar yang diguanakan adalah media cetak, yaitu poster yang digunakan oleh para demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta. Poster tersebut biasanya berisikan tuntutan para

(6)

demonstran. Teks tersebut nantinya akan dianalisis untuk diketahui maksud apa yang terdapat di dalam poster tersebut. Ilmu pragmatik merupakan ilmu yang mengkaji bahasa dari luar bahasa. Pemahaman mengenai ilmu bahasa dan ilmu sosial harus dimiliki oleh pembelajar pragmatik. Kedua hal tersebut dapat membantu pembelajar pragmatik untuk mengetahui maksud tuturan yang diucapkan antara penutur dan mitra tutur.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam mata kuliah pragmatik di perguruan tinggi, yaitu dalam materi kesantunan berbahasa dan fungsi tindak tutur. Disamping itu, teks dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta termasuk dalam kriteria pemilihan materi ajar dalam mata kuliah pragmatik yang baik, meliputi aspek konteks situasi tutur, fungsi tindak tutur, serta penerapan maksim kesantunan dan pelanggaran maksim kesantunan. Hal tersebut sejalan dengan capaian pembelajaran dalam mata kuliah pragmatik yang diajarkan di perguruan tinggi.

Di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sendiri, pembelajaran pragmatik masuk ke dalam mata kuliah yang wajib diampun oleh mahasiswa sejak semester 5 (lima). Mata kuliah tersebut memiliki bobot tiga SKS (Satuan Kredit Semester). Adapun capaian pembelajaran dalam mata kuliah pragmatik yaitu; (a) memahami tentang hakikat bahasa, dan fungsi bahasa;

(b) memahami tentang konsep sejarah perkembangan ilmu pragmatik dan batasan atau pengertian ilmu pragmatik; (c) memahami tentang ilmu pragmatik dalam pandangan lingusitik serta memahami tindak tutur dalam pragmatik; (d) memahami konteks situasi pertuturan dalam pragmatik; (e) memahami konsep maksim kerja sama Grice dan mengaplikasikannya; (f) memahami konsep maksim kesantunan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari; (g) memahami konsep parameter kesantunan dan mampu mengaplikasinnya dalam kehidupan sehari-hari; (h) memahami konsep praanggapan, Implikatur dan entailment; (i) memahami konsep prinsip kelakar dan ironi dalam berpragmatik; dan (j) memahami konsep pragmatik

(7)

secara keseluruhan dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan yang sebenarnya.

Adapun langkah-langkah yang akan dosen lakukan untuk menerapkan hasil kajian mengenai kesantunan berbahasa pada poster demonstrasi Internasional Womes Day 2020 di Jakarta adalah sebagai berikut; (a) dosen menjelaskan materi mengenai kesantunan berbahasa; (b) dosen menjelaskan serta memberikan contoh mengenai analisis kesantunan berbahasa dengan menggunakan sebuah objek berupa poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta; (c) dosen memberikan poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta untuk dianalisis menggunakan teori kesantunan berbahasa. Dengan begitu hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dengan baik serta memiliki langkah yang tersistematis dalam menyampaikan materi ajar tersebut.

3. Implikasi Praktis

Berkaitan dengan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini memberikan kontribusi di bidang pendidikan khusunya pada ilmu pragmatik yang berkaitan dengan pemahaman mengenai materi tindak tutur dan maksim kesantunan berbahasa. Tak hanya itu, penelitian ini juga memberikan sumbangsih mengenai pemanfaatan bahan bahan ajar atau materi ajar yang bisa digunakan dalam pembelajaran pragmatik di perguruan tinggi. Kajian ini membahas mengenai tindak tutur kesantunan dalam poster Internasional Womens Day 2020 di Jakarta serta pemanfaatanya sebagai bahan ajar dalam pembelajaran pragmatik di perguruan tinggi. Penggunaan ilmu pragmatik sebagai pisau bedah bertujuan untuk mendalami berbagai macam isu yang berkembang dalam aksi Internasional Womens Day 2020. Mendalami suatu isu harus dilakukan dengan sebaik mungkin. Kemampuan menganalisis harus dikedepankan agar dapat melihat suatu persoalan dari berbagai sudut sehingga kita bisa melihat secara lengkap persoalan yang ada. Kegagalan dalam memahami maksud tuturan akan berakibat fatal. Hal itu akan membuat

(8)

asumsi baru mengenai maksud tuturan sehingga maksud yang disampaikan oleh penutur akan mengalami perubahan makna atau maksud. Mempelajari ilmu pragmatik merupakan langkah yang solutif. Memahami ilmu pragmatik akan memberikan bekal yang baik untuk kita sebagai masyarakat tutur dalam memahami maksud tuturan.

Mencipatakan hubungan yang baik dapat dimulai dari cara komunikasi yang harmonis. Penutur dan mitra tutur harus bekerja sama secara kooperatif untuk mencipatakan suatu komunikasi yang santun. Melakukan komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan menerapkan pemahaman menganai materi maksim kesantunan yang ada di dalam pelajaran pragmatik. Maksim kesantunan dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga dapat dijadikan acuan untuk berkomunikasi. Tuturan dalam poster Internasional Womens Day 2020 di Jakarta secara umum tergolog ke dalam maksim kesantunan. Hal tersebut dibuktikan dari hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) penggunaan maksim kesopanan dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta terdapat 33 data. Maksim kesopanan itu muncul dengan berbagai bentuk, seperti maksim kerendahan hati sebanyak 7 data, maksim kesepakatan 4 data, maksim simpati 14 data, maksim kedermawanan 6 data, dan maksim pujian 2 data; (2) pelanggaran maksim kesopanan terdapat 10 data, seperti, maksim kerendahan hati terdapat 2 data, maksim simpati 5 data, maksim kearifan 2 data, dan maksim kedermawanan 1 data.

Meskipun terdapat pelanggaran kesopanan dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020, tetapi data tersebut masih terpaut jauh dengan data penggunakan kesantunan berbahasa. Artinya secara keseluruhan kumpulan poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 tersebut tergolong kedalam kumpulan poster yang santun. Penerapan maksim kesantunan dalam kehidupan kita sehari-hari akan bedapampak postif.

Maksim kesantunan akan mencipatakan keadaan komunikasi yang nyaman sehingga penutur dan mitra tutur akan merasa lebih dihormati dan dihargai.

(9)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta dapat dijadikan sebagai bahan ajar dalam mata kuliah pragmatik di perguruan tinggi, yaitu dalam materi kesantunan berbahasa dan fungsi tindak tutur. Disamping itu, teks dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta masuk dalam kriteria pemilihan materi ajar yang baik dalam pembelajaran pragmatik, meliputi aspek konteks situasi tutur, fungsi tindak tutur, serta penerapan maksim kesantunan dan pelanggaran maksim kesantunan. Hal tersebut sejalan dengan capaian pembelajaran dalam mata kuliah pragmatik yang diajarkan di perguruan tinggi.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Bagi Dosen

Dosen sebaiknya dapat memberikan bahan ajar yang sesuai dengan kehidupan para peserta didik sehingga mereka dapat lebih mudah memahaminya. Pemberian bahan ajar yang tidak tepat akan memberikan dampak yang kurang baik untuk pemahaman peserta didik. Kepekaan dosen dalam memilih bahan ajar dirasa penting, karena itu akan menentukan keberhasilan pembelajaran. Poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta dapat menjadi saran yang tepat utuk dijadikan bahan ajar dalam pembelajaran pragmatik. Hal itu dilihat dari kegiatan mahasiswa yang dekat dengan dunia demonstrasi sehingga mereka akan lebih tertarik mencari tau lebih jauh terkait persoalan tersebut. Hasil penelitian tindak tutur kesantunan dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta ini dapat dimanfaatkan oleh dosen (pengajar) menjadi bahan ajar pada mata kuliah pragmatik diperguruan tinggi. Data penelitian berupa teks dalam poster demosntrasi Internasional Womens Day 2020 memiliki banyak

(10)

maksud sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran pragmatik, khususnya pada materi maksim kesantunan dan tindak tutur.

2. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dimohon dapat beradabtasi dengan semaksimal mungkin mengenai bahan ajar yang diberikan oleh dosen dalam pembelajaran pragmatik. Pemahaman mengenai isu sosial sangat diperlukan oleh mahasiswa. Mengingat ilmu pragmatik merupakan ilmu yang dapat berkembang dan dapat digunakan dengan luas maka pemahaman kita terkait perkembangan isu sosial juga harus disesuaikan sehingga dapat menyempurnakan pemahaman ilmu pragmatik. Penggunaan poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta sebagai bahan ajar dalam pelajaran pragmatik dapat dimanfaatkan kepada mahasiswa. Isu mengenai Internasional Womens Day 2020 merupakan usulan yang digagas oleh banyak perempuan di berbagai kampus. Isu ini sangat hangat untuk dibahas oleh para aktivis pergerakan sehingga data ini menjadi data yang dekat dengan kehidupan mahasiswa. Selain itu, bagi mahasiswa, penelitian ini juga mampu memberikan gambaran mengenai materi kesantunan dan pelanggaran kesantunan berbahasa yang terkandung dalam mata kuliah pragmatik. Mahasiswa juga dapat melihat fungsi tindak tutur yang digunakan dalam poster Internasioanl Womens Day 2020 di Jakarta.

3. Bagi Masyarakat Luas

Masyarakat luas dapat memperdalam isu mengenai feminis dari hasil penelitian ini. Banyaknya pembahasan mengenai isu gender dapat menjadi kekayaan ilmu pengetahuan untuk memahami berbagai persoalan yang berkembang. Kegagalan untuk memahami maksud dibalik teks yang digunakan oleh para demonstrasi dalam poster demonstrasi Internasioanl Womens Day 2020 di Jakarta dapat menjadi kekeliruan. Analisis isu

(11)

mengenai tuntutan demosntran pada acara Internasioanl Womens Day 2020 dalam pembahasan harapannya dapat menjadi rasionalitas yang baik untuk memperdalam pengetahuan terkait isu yang berkembang dimasyarakat sehingga masyarakat dapat memahami secara utuh isu-isu tersebut.

4. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain diharpkan dapat menjeadikan penelitian ini sebagai sumber acuan dan referensi sehingga penelitian mengenai kajian pragmatik khususnya pada kesantunan berbahasa dan pelanggaran kesantunan berbahasa dapat berkembang dengan dinamis. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi kajian relevan dalam penelitian lanjutan mengenai kesantunan berbahasa, dan pelanggaran kesantunan berbahasa.

Disamping itu, penelitian ini juga memberikan gambaran mengenai implementasi kajian pragmatik dalam poster demonstrasi Internasional Womens Day 2020 di Jakarta, khususnya dalam ilmu pragmatik mengenai kesantunan berbahasa dan pelanggaran kesantunan berbahasa. Tak hanya itu, penelitian ini juga dapat menjelaskan maksud dan fungsi tuturan yang ada di dalam poster Internasional Womens Day 2020 di Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti mengangkat tema pencitraan kafe – resto dengan konsep live entertainment pada The Bee’S House Cafe, karena ketertarikan akan tahap – tahap dari strategi pencitraan bagi

Sesuai dengan amanat cerita yang ada dalam Serat Prabangkara adalah tentang nilai-nilai pendidikan yang tercermin dalam pergaulan masyarakat khususnya Jawa.. Nilai

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang diterapkan dalam mata pelajaran sejarah di SMK telah memperlihatkan bahwa materi yang akan disampaikan pada siswa sesuai

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan analisis data mengenai struktur, nilai pendidikan karakter, dan relevansi novel Pethite Nyai Blorong karya Peni sebagai alternatif

Peningkatan kinerja indikator waktu efektif dapat dilakukan oleh pelabuhan dengan cara memperbesar effective time kapal yaitu waktu yang benar benar digunakan untuk

c) tidak memerlukan sarana dan prasarana khusus untuk menerapkannya, Oleh karena itu, model ini relevan diterapkan pada seluruh siswa kelas XI (sebelas) Madrasah Aliyah (MA)

Balikan dan masukan supervisor terhadap proses dan hasil refleksi pembela- jaran memberikan petunjuk konkret kepada guru tentang kemampuan yang dimiliki, membantu

Penelitian pengembangan ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian dan kaidah yang sudah ditentukan, namun hasil yang di dapatkan belum dapat dikatakan