• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Vanka Fedia Syaifullah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Vanka Fedia Syaifullah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

WORD OF MOUTH MARKETING SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PROMOSI MEDIA SOSIAL TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

(Studi Pada Pelanggan Usaha Keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok)

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Vanka Fedia Syaifullah 175020900111015

PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021

(2)

WORD OF MOUTH MARKETING SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PROMOSI MEDIA SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

(Studi Pada Pelanggan Usaha Keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok) Vanka Fedia Syaifullah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

[email protected]

ABSTRAK

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel promosi media sosial dan variabel word of mouth marketing terhadap variabel keputusan pembelian konsumen usaha keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 120 responden yang diambil dari populasi konsumen usaha keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok dengan teknik purposive sampling.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) dengan program SPSS versi 24. Hasil penelitian ini adalah variabel promosi media sosial dan variabel word of mouth marketing berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Variabel promosi media sosial berpengaruh signifikan terhadap variabel word of mouth marketing. Hasil uji mediasi menunjukkan bahwa variabel word of mouth marketing memediasi pengaruh variabel promosi media sosial terhadap variabel keputusan pembelian konsumen usaha keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok.

Kata Kunci: Promosi Media Sosial, Word of Mouth Marketing, Keputusan Pembelian Konsumen.

A. LATAR BELAKANG

Diawali dari Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang secara resmi masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2020, Pemerintah Indonesia segera memerintahkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 4 Mei 2020. PSBB adalah pembatasan kegiatan pada penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19. Perintah PSBB ini memiliki efek samping yang menyebabkan perputaran roda perekonomian di Indonesia mengalami kendala. Dengan adanya PSBB yang kini telah diubah menjadi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Tingkat konsumsi masyarakat menjadi menurun. Sehingga pendapatan masyarakat lainnya, seperti perusahaan dan penggiat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pun berkurang dibandingkan dengan sebelum diberlakukannya PSBB ataupun PPKM.

Seiring dengan berkembangnya penggunaan media sosial di tengah masyarakat saat ini, perusahaan maupun UMKM dapat tetap menghadirkan keberadaannya kepada konsumen. Kini kegiatan promosi sangat mudah dilakukan melalui media sosial. Dari menyebarkan informasi hingga menjangkau konsumen untuk melakukan keputusan pembelian, semua bisa dilakukan secara efektif dan efisien menggunakan media sosial. Media sosial memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Media sosial menghubungkan informasi dari perusahaan menuju konsumen dan juga sebaliknya. Sehingga alur penyebaran informasi menjadi lebih baik dan cepat. Media sosial secara pelan namun pasti memaksa banyak perusahaan untuk mengubah cara promosi. Maraknya penggunaan media sosial mau tak mau memaksa perusahaan meningkatkan model berkomunikasi. Hal ini dikarenakan perangkat media sosial adalah hal lumrah yang selalu bersentuhan dengan aktivitas masyarakat terutama bagi para pengguna internet.

Menurut Thoyibie (2010), Media sosial adalah konten berisi informasi, yang dibuat oleh orang

yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi

komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum. Sedangkan menurut

Gunelius dalam (Mileva L & Ahmad Fauzi Dh, 2018) Social Media Marketing merupakan suatu bentuk

pemasaran langsung ataupun tidak langsung yang digunakan untuk membangun kesadaran, pengakuan,

(3)

daya ingat, dan sikap terhadap merek produk, orang, atau entitas lainnya yang dilakukan melalui media dari web sosial seperti social bookmarking, blogging, microblogging, social networking, dan content sharing.

Promosi media sosial penting untuk menarik dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan konsumen. Konsumen yang dalam beberapa kurun waktu terus menerus terpapar informasi promosi produk melalui media sosial, akan terdorong untuk mengambil keputusan pembelian. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor. Meskipun keputusan pembelian konsumen sama sekali tidak bisa dipaksakan, akan tetapi adanya tahap-tahap keputusan pembelian konsumen dapat mengarahkan konsumen pada proses pencarian informasi produk dan kemudian membeli produk perusahaan. Sehingga sangat penting untuk memperhatikan keputusan pembelian konsumen.

Menurut Kotler & Amstrong (2012), keputusan pembelian konsumen adalah tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli. Sedangkan menurut Tjiptono (2015) Keputusan pembelian konsumen didefinisikan sebagai sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi secara baik alternatif-alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Dari beberapa pengertian menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian konsumen merupakan sebuah proses pengambilan keputusan yang diawali dengan pengenalan masalah, kemudian mengevaluasinya, dan memutuskan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi pengenalan konsumen terhadap suatu produk.

Para konsumen dapat dipengaruhi oleh informasi dari berbagai sumber mengenai keunggulan kualitas produk, harga produk yang terjangkau, serta citra merek produk. Pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan langkah terpenting dalam tingkah laku konsumen secara umum dan titik awal dari keseluruhan pola konsumsi konsumen. Proses pengambilan keputusan konsumen secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga tahapan berbeda yang saling berhubungan satu sama lain. Pada tahapan pertama disebut tahap masukan. Dilanjutkan dengan tahapan proses. Kemudian diakhiri pada tahapan keluaran. Pada tahap masukan proses pengambilan keputusan konsumen, konsumen sedikit lebih banyak mengandalkan word of mouth (WOM). Hal ini dikarenakan WOM berasal dari pendapat lingkungan sosial yang dirasa lebih jujur dan tidak ada motif-motif tertentu dalam menyampaikan suatu informasi dari konsumen kepada konsumen lainnya.

Word of mouth marketing adalah proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal. Pengertian word of mouth marketing tersebut dikutip dari Kotler & Keller (2013).WOM yang baik sangat berperan penting dalam memberikan dorongan pengambilan keputusan pembelian konsumen pada sebuah produk yang telah didengarnya dari orang lain. Sebab ikatan emosional yang terjalin dalam WOM ini sangat besar. Begitu pula sebaliknya, WOM yang buruk mengakibatkan citra yang buruk pula pada perusahaan. Para calon konsumen akan enggan untuk mengambil keputusan pembelian dengan perusahaan yang memiliki WOM buruk. Oleh karena itu penting untuk menjaga kualitas terbaik dari produk yang dihasilkan sehingga akan membentuk WOM yang baik dari para konsumen.

WOM juga dikenal sebagai promosi yang paling efektif dan efisien dibandingkan dengan

pemasaran yang lainnya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran WOM tidak memerlukan biaya

yang besar. Selain itu WOM mendorong konsumen untuk mengambil keputusan pembelian dalam

jangka waktu yang lebih cepat. Melihat dari masih berlangsungnya PPKM di tengah pandemi Covid-19

ini, interaksi konsumen dengan konsumen lainnya secara langsung bertatapan muka kian menurun. Saat

ini interaksi antar konsumen lebih banyak mengandalkan media sosial. Secara tidak langsung banyak

konsumen baik itu sadar maupun tidak sadar melakukan WOM menggunakan media sosial. WOM yang

dilakukan memiliki berbagai macam bentuk seperti menulis ulasan produk, menceritakan pengalaman

menggunakan produk, mengunggah foto produk, serta merekomendasikan produk. Semua hal yang

disebutkan dapat dilakukan menggunakan media sosial.

(4)

Meninjau dari fenomena jejaring sosial yang kerap kali digunakan untuk promosi media sosial oleh para pelaku usaha. Kemudian dari promosi tersebut memicu fenomena terbentuknya komunikasi pemasaran yang efektif yakni WOM. Pelanggan tidak jarang mencoba produk baru atas saran kerabat terpercaya. Tidak dapat dipungkiri hal ini akan mendorong fenomena keputusan pembelian konsumen yang tinggi dan tidak memerlukan banyak biaya pemasaran. Konsumen pun lebih mudah untuk mencari informasi produk yang akan dibeli.

Pada penelitian ini, Usaha Keluarga Ayam Bakar Mas Toro dijadikan sebagai objek dari penelitian. UMKM Ayam Bakar Mas Toro adalah sebuah usaha keluarga berbasis waralaba yang bergerak dalam bidang kuliner. Perusahaan keluarga adalah sebuah perusahaan yang dimiliki, dikontrol, dan dijalankan oleh anggota sebuah atau beberapa keluarga. Meskipun demilikian, bukan berarti bahwa semua pekerja dalam perusahaan merupakan anggota keluarga. Banyak perusahaan keluarga, terutama perusahaan-perusahaan kecil, memperkerjakan orang lain untuk menempati posisi biasa, sementara posisi tinggi dipegang oleh orang dari dalam keluarga pemilik perusahaan. Dengan adanya pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. keputusan pembelian konsumen Usaha Keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok berkembang karena adanya promosi melalui media sosial yang diperkuat oleh WOM.

Ayam Bakar Mas Toro memanfaatkan promosi media sosial dengan perantara WOM untuk mendorong keputusan pembelian konsumen.

B. KERANGKA TEORITIS Gambar 1. Kerangka Teoritis

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Keterangan:

Pengaruh langsung Pengaruh Tidak langsung

C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari

responden menggunakan kuesioner. Menurut Sugiyono (2017), penelitian Survei merupakan penelitian

yang dipergunakan untuk mencari pengaruh tertentu pada data dari tempat yang alamiah. Penelitian

survei menggunakan perlakuan seperti mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstruktur dan

sebagainya guna pengumpulan data. Penelitian survei dilaksanakan untuk mendapatkan fakta-fakta yang

ada dari gejala-gejala yang terjadi dan mencari keterangan faktual.

(5)

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Depok. Alasan dari pemilihan lokasi penelitian dikarenakan operasional dan pelanggan Ayam Bakar Mas Toro cabang Kota Depok berada di Kota Depok. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan September 2021.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

1) Populasi Penelitian: Populasi dari penelitian ini adalah seluruh konsumen Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok. Populasi pada penelitian ini merupakan populasi infinit. Menurut Supardi (1993), populasi infinit adalah suatu populasi yang jumlah anggota populasi tidak dapat diketahui secara pasti. Penelitian ini berjudul “Word Of Mouth Marketing Sebagai Mediasi Pengaruh Promosi Social Media Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Pelanggan Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok)” maka populasi penelitiannya adalah seluruh konsumen Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok. Sementara jumlah konsumen dari Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok datanya tidak dapat diketahui.

Maka jumlah populasinya pun tidak dapat diketahui secara pasti. Oleh karena itu dapat juga disebut dengan populasi infinit.

2) Sampel: Berdasarkan Sugiyono (2017), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Peneliti tidak dapat untuk mempelajari keseluruhan dari populasi dikarenakan adanya keterbatasan dana, waktu, dan juga tenaga.

Oleh karena itu peneliti harus mengambil sampel yang benar-benar yang dapat mewakili.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok. Menurut Hair et al (2010), besarnya sampel jika terlalu besar akan menyulitkan untuk mendapat model yang cocok, dan disarankan ukuran sampel yang sesuai antara 100- 200 responden. Untuk itu jumlah sampel ditentukan dari hasil perhitungan sampel minimum. Penentuan jumlah sampel minimum menurut Hair et al (2010) adalah: (Jumlah Indikator) x (5 sampai 10 kali) Berdasarkan rumus, maka jumlah sampel untuk penelitian ini adalah: Jumlah Sampel = (Jumlah Indikator) x 10. Jumlah Sampel = (12) x 10 = 120 responden.

3) Teknik Sampling: Teknik pengambilan sampel ini digunakan untuk menentukan sampel yang akan dipergunakan dalam penelitian. Teknik yang digunakan ialah Teknik Non Probability Sampling, Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah cara pengambilan sampel berdasarkan karakteristik tertentu seperti: Responden Pernah Membeli Produk Ayam Bakar Mas Toro, Responden Pernah Mencari Tahu Info Tentang Produk Ayam Bakar di Media Sosial, Responden Berdomisili di Kota Depok, Jawa Barat.

4. Sumber dan Jenis Data

1) Sumber Data: Sumber data terbagi menjadi dua, dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder.

2) Jenis Data: Ada dua macam jenis data pada penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.. Pada penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada data kuantitatif dalam melakukan pengambilan data untuk mempermudah penelitian.

5. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai teknik dari pengumpulan data. Kuesioner

merupakan instrumen untuk pengumpulan data, dimana partisipan atau responden mengisi pertanyaan

atau pernyataan yang diberikan peneliti. Peneliti dapat menggunakan kuesioner untuk memperoleh data

yang terkait dengan pemikiran, perasaan, sikap, kepercayaan, nilai, persepsi, kepribadian dan perilaku

dari responden. Menurut Sugiyono (2017), para peneliti dapat melakukan pangukuran bermacam-

macam karakteristik dengan menggunakan kuesioner.Metode Pengambilan data dalam penelitian ini

menggunakan metode uji-coba terpakai atau try out terpakai. Dengan menggunakan uji-coba terpakai,

(6)

data dari hasil uji-cobanya langsung digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan tentu saja hanya data dari butir-butir yang sahih saja yang dianalisis. Bersama dengan populasi penelitian ini yang tidak dapat diketahui jumlah pastinya, target data untuk Try Out adalah 120 data.

6. Skala Pengukuran

Skala pengukuran instrumen penelitian menggunakan Skala Likert. Skala pengukuran digunakan sebagai acuan pendekatan interval yang ada pada alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengkur pendapat orang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Penulisan analisis kuantitatif menggunkan pertanyaan dan skor sebagai berikut: Skor 5 untuk jawaban yang sangat setuju (SS). Skor 4 untuk jawaban setuju (S). Skor 3 untuk jawaban netral (N). Skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS).

Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).

7. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi dari operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) secara praktik, operasional, serta nyata dalam ruang lingkup obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas, variabel mediasi, dan variabel terikat.

1) Variabel Bebas: Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi. Variabel yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Promosi Media Sosial. Promosi Media Sosial adalah konten-konten informatif, dari perusahaan yang menggunakan teknologi internet. Konten-konten ini mudah untuk diakses melalui berbagai macam gawai dan bertujuan untuk mempermudah komunikasi yang terjadi diantara pelaku usaha dengan konsumen atau target pasarnya.

Menurut pendapat Chris Heuer, pendiri Social Media Club dan innovator media baru, yang dimuat dalam buku Solis (2010), menyatakan bahwa terdapat 4 C dalam mengoperasikan social media, diantaranya context (konteks), communications (komunikasi), collaboration (kolaborasi), connections (koneksi).

2) Variabel Mediasi:Variabel mediasi (Z) adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variable bebas dengan variable terikat menjadi hubungan yang tidak langsung.

Variabel ini mengintervensi hubungan sebab akibat. Indikator variabel mediasi dalam penelitian ini adalah Word of Mouth. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Isabelle Goyette (2010), indikator Word of Mouth di dalam media elektronik dapat diukur dengan item-item:

Word of Mouth content (konten komunikasi dari mulut ke mulut), Positive Valence Word of Mouth (komunikasi dari mulut ke mulut positif), dan Word of Mouth Intensity (intensitas komunikasi dari mulut ke mulut).

3) Variabel Terikat: Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas dan juga variabel mediasi. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian Konsumen pada produk Ayam Bakar Mas Toro. Keputusan pembelian merupakan sikap konsumen untuk membeli produk Ayam Bakar Mas Toro yang diyakini akan memuaskan dan kesediaan menanggung resiko. Menurut Kotler & Amstrong (2012), variabel keputusan pembelian memiliki 5 indikator yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi berbagai alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Dimana ada beberapa indikator yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan serta memiliki dampak yang lama setelah itu.

Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel

yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator serta item-item yang membentuknya. Definisi

operasional penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.

(7)

Tabel 1. Variabel, Indikator, dan Item Penelitian

No Variabel Indikator Item No

Pert Jumlah

1

Social Media (Heuer

dalam Solis 2010)

Context Pesan yang disampaikan kepada

khalayak 1,2 2

Communications

Praktek dalam menyampaikan, mendengarkan, merespon, dan mengembangkan pesan kepada

khalayak

3,4 2

Collaboration

Bekerja bersama antara pemberi dan penerima pesan agar pesan yang disampaikan lebih efektif

dan efisien

5,6 2

Connection

Hubungan yang terjalin dan terbina berkelanjutan antara pemberi dan penerima pesan

7,8 2

2

Word Of Mouth (Goyette,

Isabelle 2012)

WOM Content

Bahasan mengenai berbagai

produk yang ditawarkan 9

3 Bahasan mengenai kualitas

produk yang ditawarkan 10

Bahasan mengenai harga produk

yang ditawarkan 11

Positive Valence WOM

Mendengar hal-hal positif akan

perusahaan 12

4 Berbicara tentang sisi baik

perusahaan 13

Bangga untuk mengatakan kepada orang lain bahwa saya

pelanggan perusahaan

14

Merekomendasikan orang lain

untuk membeli produk 15

(8)

WOM Intensity

Berbicara tentang perusahaan ini jauh lebih sering dari pada tentang perusahaan dari jenis

lainnya

16 1

3

Keputusan Pembelian Kotler dan Amstrong

(2012)

Pengenalan Kebutuhan

Kesesuaian produk 17

2 Ketersediaan produk 18

Pencarian Informasi

Informasi mengenai produk

yang ditawarkan 19

2

Kemudahan akses informasi 20

Evaluasi Berbagai Alternatif

Pembelian kebutuhan 21

2 Kepuasan setelah membeli

produk 22

Keputusan Pembelian

Keunggulan produk 23

2 Mempunyai banyak kelebihan 24

Perilaku Pasca

Pembelian Berlangganan 25 1

Sumber: Data Sekunder, 2021.

8. Deskripsi Karakteristik Responden

Pada bagian ini akan menganalisis karakteristik responden yang telah dihimpun dari kuesioner yang sudah diisi oleh responden selama penelitian berlangsung.

9. Metode Penelitian

Teknik analisis data menggunakan analisis jalur untuk menganalisis data yang telah diperoleh.

Analisis jalur tidak hanya menganalisis pengaruh langsung saja, tetapi juga menjelaskan tentang ada

atau tidaknya pengaruh tidak langsung yang diberikan variabel bebas melalui variabel mediasi terhadap

variabel terikat. Pengoperasian analisis jalur menggunakan program SPSS. Menurut Ghozali (2016),

analisis jalur merupakan regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan teori. Penelitian dengan analisis jalur, menggunakan beberapa langkah berikut

1) Membuat Diagram Jalur: Kerangka yang telah dikembangkan dari teori disusun menjadi

diagram jalur untuk mengetahui model hubungan antar variabel yang akan diteliti pada

penelitian ini. Diagram jalur digambarkan sebagai berikut.

(9)

Gambar 2. Diagram Jalur

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Keterangan:

X : Variabel Promosi Media Sosial Z : Variabel Word of Mouth Marketing Y : Variabel Keputusan Pembelian Konsumen

P

XZ

: Koefisien jalur pengaruh langsung variabel X terhadap Z P

ZY

: Koefiesien jalur pengaruh langsung variabel Z terhadap Y P

XY

1 : Koefisien jalur pengaruh langsung variabel X terhadap Y

P

XY

2 : Koefisien jalur pengaruh tidak langsung bariabel X terhadap Y melalui Z e1 : Nilai Residual 1

e2 : Nilai Residual 2

2) Menghitung Koefisien Jalur: Untuk mengukur berapa besar pengaruh antar variabel bebas terhadap variabel terikat baik itu secara langsung dan tidak langsung, maka dari itu diperlukan membuat sebuah persamaan terstruktur selaras alur yang ada pada diagram jalur. Persamaannya sebagai berikut:

Z = P

1

X + e1 (Sebagai persamaan substruktur 1) Y = P

2

X + P

3

Z + e2 (Sebagai persamaan substruktur 2) Keterangan:

X : Variabel Promosi Media Sosial Z : Variabel Word Of Mouth Marketing Y : Variabel Keputusan Pembelian Konsumen

P

1

X : Koefisien jalur pengaruh langsung variabel X terhadap Z

(10)

P

2

X : Koefisien jalur pengaruh langsung variabel X terhadap Y P

3

Z : Koefisien jalur pengaruh langsung variabel Z terhadap Y

3) Menguji Hipotesis: Pada penelitian ini akan dilakukan uji t untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan t

hitung

dengan t

tabel

sebagai berikut:

A. t

hitung

> t

tabel

= H

1

ditolak B. t

hitung

< t

tabel

= H

1

diterima

Dalam menguji sebuah hipotesis untuk pengaruh tidak langsung pada penelitian ini menggunakan Sobel Test (Baron dan Kenny dalam Ghozali, 2016). Sobel Test digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat melalui variabel mediasi.Suatu variabel dapat dikatan sebagai variabel mediasi jika variabel tersebut dapat mempengaruhi hubungan antara variabel predictor (independen) dan variabel criterion (dependen). Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan pengujian yang dikembangkan langsung oleh Sobel yakni Uji Sobel (Sobel Test). Uji sobel akan dilakukan dengan cara menguji kekuatan dari pengaruh tidak langsung variabel bebas (X) kepada variabel terikat (Y) melalui variabel mediasi (Z), dengan ketentuan t

hitung

> t

tabel

. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P

12

= P

1

. P

2

Pe

12

= √𝑃

12

. 𝑆

𝑒22

+𝑃

22

. 𝑆

𝑒12

+S

𝑒12

. 𝑆

𝑒22

t =

𝑃12

𝑆𝑒12

Keterangan:

P

1

= Koefisien X terhadap Z Se

1

= Koefisien Error X terhadap Z P

2

= Koefisien Z terhadap Y Se

2

= Standard Error Z terhadap Y P

12

= Koefisien X dan Z terhadap Y Se

12

= Standard Error X dan Z terhadap Y t

12

= Nilai t-statistics X dan Z terhadap Z

D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)

Laki-laki 53 44.2%

Perempuan 67 55.8%

Jumlah 120 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

(11)

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Usia Frekuensi Presentase (%)

15 – 19 Tahun 14 11.7%

20 – 24 Tahun 40 33.3%

25 – 29 Tahun 16 13.3%

30 – 34 Tahun 10 8.3%

35 – 39 Tahun 10 8.3%

40 – 44 Tahun 11 9.2%

45 – 49 Tahun 9 7.5%

50 Tahun 10 8.3%

Jumlah 120 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Media Online

Media Online yang digunakan Frekuensi Presentase (%)

Handphone 90 75%

Computer 1 0.8%

Handphone, Ipad/Tab 3 2.5%

Handphone, Computer 24 20%

Handphone, Ipad/Tab, Computer 2 1.7%

Jumlah 120 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

2. Hasil dan Pembahasan Penelitian Gambar 3. Model Hipotesis Path

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Keterangan:

X : Variabel Promosi Media Sosial Z : Variabel Word of Mouth Marketing Y : Variabel Keputusan Pembelian Konsumen

P

XZ

: Koefisien jalur pengaruh langsung variabel X terhadap Z

P

ZY

: Koefiesien jalur pengaruh langsung variabel Z terhadap Y

(12)

P

XY

1 : Koefisien jalur pengaruh langsung variabel X terhadap Y

P

XY

2 : Koefisien jalur pengaruh tidak langsung bariabel X terhadap Y melalui Z e1 : Nilai Residual 1

e2 : Nilai Residual 2

1) Pengaruh langsung Variabel X terhadap Z: Perhitungan koefisien jalur dilakukan menggunakan analisis jalur dengan melihat pengaruh pada tiap-tiap persamaan. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 24 for Windows.Hasil analisis jalur variabel X terhadap Z dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5 Hasil Analisis Jalur Pengaruh Variabel X Terhadap Z

Variabel Bebas Koefisien Jalur t Hitung Probabilitas Keterangan

X 0.776 13.374 0.000 Signifikan

Variabel Terikat Z R = 0.776

R Square = 0.602

Adjusted R Square = 0.599 Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan beberapa pernyataan sebagai berikut:

1. Persamaan regresi variabel X terhadap Z dinyatakan sebagai berikut Persamaan Substruktur 1

Z = P

1

X + e

1

Z = 0.776X

2. Berdasarkan hasil perhitungan, variabel Promosi Media Sosial (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel word of mouth marketing (Z) karena memiliki nilai signifikansi (p) < 0.05 (α

= 5%), yaitu 0.000.

3. Koefisien determinasi pada tabel 4.14 dan persamaan regresi memiliki nilai sebesar 0.599. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh Promosi Media Sosial (X) terhadap Word of Mouth Marketing (Z) adalah 59.9%, tanpa dipengaruhi oleh factor lain diluar model penelitian.

Sisanya 40.1% dipengaruhi variabel yang lain.

2) Pengaruh Langsung Variabel X dan Z terhadap Y: Hasil regresi variabel X dan Z terhadap Y dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6. Hasil Analisis Jalur Variabel X dan Z terhadap Y

Variabel Bebas Koefisien Jalur t Hitung Probabilitas Keterangan

X 0.470 4.968 0.000 Signifikan

Z 0.339 3.579 0.001 Signifikan

Variabel Terikat Y R = 0.764

R Square = 0.583

Adjusted R Square = 0.576

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Berdasarkan data pada Tabel 6 dapat disimpulkan beberapa pernyataan sebagai berikut:

1. Persamaan regresi variabel X dan Z terhadap Y dinyatakan sebagai berikut:

Persamaan Substruktur 2 Y = P

2

X + P

3

Z + e

2

Y = 0.470X + 0.339Z

(13)

2. Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan beberapa pernyataan sebagai berikut:

 Variabel Promosi Media Sosial (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y) karena nilai signifikansi (p) < 0,05 (α

= 5%), yaitu 0.000.

Variabel Word of Mouth Marketing (Z) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y) karena nilai signifikansi (p) <

0.05 (α = 5%), yaitu 0.001

3. Koefisien determinasi pada tabel 4.15 dan persamaan regresi memiliki nilai sebesar 0.576. hal ini menunjukan bahwa besarnya pengaruh Promosi Media Sosial (X) dan Word of Mouth Marketing (Z) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) adalah 57,6%, tanpa dipengaruhi oleh factor lain diluar model penelitian. Sisanya sebesar 42.4% dipengaruhi variabel yang lain.

3) Ketepatan R

2

Model (Goodness Of Fit): Berdasarkan model dan penjelasan pada perhitungan koefisien determinasi, pengujian Goodness of Fit model path dapat menggunakan koefisien determinasi total. Menurut Solimun (2010) total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan menggunakan rumus

R

2m

= 1-P

2e1

P

2e2

…P

2ep

Dimana: P

2e1

= √1 − 𝑅

12

& P

2e2

= √1 − 𝑅

22

R

21

adalah adjusted R Square untuk persamaan pertama yaitu sebesar 0.599 dan R

22

adalah adjusted R Square persamaan kedua yaitu sebesar 0.576, sehingga:

P

2e1

= √1 − 0.599 = 0.633 P

2e2

= √1 − 0.576 = 0.651

Dari perhitungan diperoleh koefisien determinasi total sebagai berikut:

R

2

model = 1 – (0.633) (0.651)

= 1 – (0.412)

= 0.588

= 0.588 atau 58,8%

Hasil perhitungan R

2

model mengindikasikan keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model path sebesar 58,8%, dengan kata lain informasi yang terkandung dalam data 58,8% dapat dijelaskan oleh model tersebut. Sisanya 41.2% keragaman data dijelaskan oleh variabel lain.

4) Intepretasi Model Path Gambar 4. Interpretasi Model Path

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

(14)

1. Pengaruh langsung dari persamaan koefisien jalur dapat dinyatakan sebagai berikut:

 Pengaruh langsung variabel X terhadap Z:

Z = P

1

X + e

1

Z = 0.776 X

 Pengaruh langsung variabel X dan Z terhadap Y:

Y = P

2

X + P

3

Z + e

2

Y = 0.470X + 0.339Y

2. Pengaruh tidak langsung dari persamaan koefisien jalur sebagai berikut:

 Pengaruh tidak langsung persamaan variabel X terhadap Y melalui Z:

Y = P

1

X x P

3

Z Y = 0.776X x 0.339Z Y = 0.263

3. Pengaruh total dari persamaan koefisien jalur dapat dinyatakan sebagai berikut:

 Pengaruh total X terhadap Y melalui Z Y = P

2

X + (P

1

X + P

3

Z)

Y = 0.470 + 0.263 Y = 0.733

5) Uji Kelayakan Model Regresi (Uji F): Menurut Sarwono & Budiono (2012) untuk mengetahui apakah sebuah model regresi yang digunakan pada penelitian sudah benar atau tidak, dapat diuji dengan menggunakan nilai F pada tabel output ANOVA. Pengujian model regresi ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai F

hitung

dan F

tabel.

Pada penelitian ini menggunakan sampel 120 dan 3 variabel, sehingga nilai F

tabel

sebesar 3,07.

df1 (kesamping) = k – 1 = 3 – 1 = 2 df2 (kebawah) = n – k = 120 – 3 = 117 Keterangan:

k = jumlah variabel n = jumlah responden

Tabel 7 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi

Persamaan F Hitung F tabel Sig. Keterangan

Persamaan 1 178.853 3,07 0.000 Signifikan

Persamaan 2 81.865 3,07 0.000 Signifikan

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Pada Tabel 5 terdapat hasil uji regresi variabel Promosi Media Sosial terhadap variabel Word of Mouth Marketing (persamaan regresi pertama) menunjukan bahwa F

hitung

> F

tabel

yaitu 178.853 > 3,07 dan nilai signifikansi < 0.05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi persamaan pertama diatas sudah layak dan benar serta telah memenuhi syarat uji ketepatan model regresi.

Pada Tabel 6 terdapat hasil uji regresi variabel Promosi Media Sosial dan variabel Word of Mouth Marketing terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen (persamaan regresi kedua) menunjukan bahwa F

hitung

> F

tabel

yaitu 81.865 > 3,07 dan nilai signifikansi < 0.05. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa model regresi persamaan kedua diatas sudah layak dan benar serta telah memenuhi syarat uji ketepatan model regresi.

6) Uji Hipotesis (Uji t): Uji t digunakan untuk menguji apakah tiap variabel independen memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung yang signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Uji t dilakukan dengan membandingkan t

hitung

dengan t

tabel

. Apabila nilai t

hitung

> t

tabel

maka hipotesis diterima, sebaliknya apabila nilai t

hitung

< t

tabel

. Maka hipotesis ditolak. Dengan

Taraf sig. 5% dan df = n – k = 120 – 3 = 117. Didapatkan t

tabel

= 1,980. Selain itu, pengujian

(15)

hipotesis dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi, bila nilai signifikansi < α = 0,05 maka hipotesis diterima, begitu juga bila sebaliknya.

Hipotesis 1: Promosi social media berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen usaha keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok.

Berdasarkan data pada Tabel 6 diketahui bahwa nilai t

hitung

untuk variabel Promosi Media Sosial (X) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) adalah 4,968. Dapat diketahui bahwa t

hitung

> t

tabel

, yaitu 4, 968 > 1,980. Nilai signifikansi untuk variabel Promosi Media Sosial (X) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) yaitu 0,000 < 0,05. Secara keseluruhan, hipotesis variabel Promosi Media Sosial (X) mempunyai pengaruh langsung secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Promosi Media Sosial (X) memiliki pengaruh langsung terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) sebesar 0.470.

Hipotesis 2: Promosi social media berpengaruh terhadap word of mouth marketing usaha keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok.

Berdasarkan data pada Tabel 5 diketahui bahwa nilai t

hitung

untuk variabel Promosi Media Sosial (X) terhadap Word of Mouth Marketing (Z) adalah 13.374. Dapat diketahui bahwa t

hitung

> t

tabel

, yaitu 13.374 > 1,980. Nilai signifikansi untuk variabel Promosi Media Sosial (X) terhadap Word of Mouth Marketing (Z) yaitu 0,000 < 0,05. Secara keseluruhan, hipotesis variabel Promosi Media Sosial (X) mempunyai pengaruh langsung secara signifikan terhadap Word of Mouth Marketing (Z) diterima.

Dapat disimpulkan bahwa variabel Promosi Media Sosial (X) memiliki pengaruh langsung terhadap Word of Mouth Marketing (Z) sebesar 0.776.

Hipotesis 3: Word of mouth marketing berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen usaha keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok.

Berdasarkan data pada Tabel 6 diketahui bahwa nilai t

hitung

untuk variabel Word of Mouth Marketing (Z) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) adalah 3,579. Dapat diketahui bahwa t

hitung

> t

tabel

, yaitu 3.579 > 1,980. Nilai signifikansi untuk variabel Word of Mouth Marketing (Z) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) yaitu 0,001 < 0,05. Secara keseluruhan, hipotesis variabel Word of Mouth Markering (Z) mempunyai pengaruh langsung secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel Word of Mouth Marketing (Z) memiliki pengaruh langsung pada Keputusan Pembelian Konsumen (Y) sebesar 0.339.

7) Sobel Test: Pengujian hipotesis terhadap pengaruh tidak langsung antara variabel Promosi Media Sosial (X) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) melalui Word of Mouth Marketing (Z) dilakukan menggunakan sobel test. Sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut (Ghozali, 2016):

Diketahui:

P

1

= 0.776 Se

1

= 0.086 P

2

= 0.339 Se

2

= 0.063 Sehingga:

P

12

= P

1

. P

2

= (0.776) (0.339)

= 0.263

(16)

Se

12

= √𝑃

12

. 𝑆

𝑒22

+𝑃

22

. 𝑆

𝑒12

+S

𝑒12

. 𝑆

𝑒22

= √(0.776)

2

. (0.063)

2

+ ( 0.339)

2

. (0.086)

2

+ ( 0.086)

2

. (0.063)

2

= 0.0532 t =

𝑃12

𝑆𝑒12

=

0.263

0.0532

= 4.944

Tabel 8 Rekapitulasi Pengaruh Tidak Langsung Hubungan

Variabel

Koefisien

Langsung Standard Error

Koefisien Tidak Langsung

Standard Error Sobel

t hitung

X →Z→Y 0.776 0.339 0.086 0.063 0.263 0.0532 4.944

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

Hipotesis 4: Promosi social media berpengaruh tidak langsung terhadap keputusan pembelian konsumen usaha keluarga Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok melalui Word of Mouth Marketing.

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui besar pengaruh Word Of Mouth Marketing (Z) sebagai mediasi antara Promosi Media Sosial (X) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) adalah 26.3%.

Berdasarkan uji sobel test nilai t sebesar 4.944 > 1.980, sehingga H

4

yang menduga bahwa Word of Mouth Marketing (Z) sebagai mediasi antara pengaruh Promosi Media Sosial (X) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Y) diterima.

E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 1. Kesimpulan

Berdasarkan judul penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan dari penelitian yang menunjukkan penemuan penting dan sebagai jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan di awal. Kesimpulan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Promosi media sosial memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

Promosi media sosial yang meningkat dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

2. Promosi media sosial memiliki pengaruh terhadap word of mouth marketing. Promosi media sosial yang meningkat dapat meningkatkan word of mouth marketing.

3. Word of mouth marketing memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

Word of mouth marketing yang meningkat mampu meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

4. Word of mouth marketing memediasi pengaruh promosi media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen. Word of mouth marketing sebagai mediasi parsial pengaruh promosi media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen.

2. Rekomendasi

Berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan, adapun rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun pihak lain, sebagai berikut.

1. Ayam Bakar Mas Toro sebaiknya mempertahankan atau bahkan meningkatkan hubungan dengan para pelanggan karena hubungan yang terjalin dengan baik merupakan cara Ayam Bakar Mas Toro di Kota Depok menjadi daya Tarik konsumen untuk berkunjung.

2. Ayam Bakar Mas Toro sebaiknya meningkatkan kualitas content (konten) dari word of

mouth marketing produk. Seperti mengenai berbagai produk yang dimiliki, kualitas produk,

serta harga produk selengkap-lengkapnya pada masing-masing produk yang ditawarkan.

(17)

3. Ayam Bakar Mas Toro sebaiknya lebih dapat meningkatkan lagi pendekatan pengenalan kebutuhan pada konsumen. Produk Ayam Bakar Mas Toro disarankan untuk menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumen serta menyajikan pilihan menu yang lebih variatif lagi.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat memilih objek yang berbeda dari penelitian ini dengan variabel yang sama, agar mampu mengkaji lebih luas mengenai pengaruh antar variabel.

UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga panduan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih khusus penulis sampaikan kepada Asosiasi Dosen Kewirausahaan Universitas Brawijaya dan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA

Andy, Sernovitz. 2009. Word of Mouth Marketing: How Smart Companies Get People Talking (Revised Edition). New York: Kaplan Publishing.

Asri, Marwan. 2009. Marketing. Edisi ketiga. Penerbit UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.

Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Edisi 9, Cet. 9, Semarang: Badan Penerbit-UNDIP.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

James F. Engel. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi 6: jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.

Kotler, P and Gary Armstrong. 2012. Prinsip - prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2013. Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Erlangga.

Rahmawati. 2016. Manajemen Pemasaran. Samarinda: Mulawarman University Press.

Ram, M. and Holiday, R. (1993). Relative merits: family culture and kinship in small firms, Sociology, 27, 4, 629-48.

Saleh, Muhammad Yusuf. 2019. Konsep dan Strategi Pemasaran. Jakarta: SAH MEDIA.

Sarwono, Jonathan dan Budiono Herlina. 2012. Statistik Terapan Aplikasi untuk Riset Skripsi, Tesis, dan Disertasi menggunakan SPSS, AMOS dan Excel. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Solimun. 2010. Analisis Variabel Moderasi dan Mediasi. Malang: Statistika FMIPA-UB.

Solis, Brian. 2010. Engage: The Complete Guide for Brands and Businesses to Build, Cultivate, and Measure Success in the New Web. New Jersey: John Wiley & Sons.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

Sutisna. 2012. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rusdakarya.

Swastha, Basu dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi 2. Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Edisi 4. Yogyakarta: Andi Offset.

(18)

Jurnal

Bagas Aji P & Siti Zuhroh. 2016. ”Pengaruh Promosi Di Media Sosial Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Kedai Bontacos, Jombang)”

Cromie, S., Stephenson, B. and Monteith, D. 1995. The Management of Family Firms: an empirical investigation, International small business Journal, 13, 11-34

Daily, C.M. and Dollinger, M.J. (1993). Alternative methodologies for identifying family versus nonfamily managed businesses, Journal of Small Business Management, April, 79-90

Donckels, R. and Frohlich, E. 1991. Are Family businesses really different? European experiences from STRATOS, Family Business Review, 7, 149-60.

Gasson, R., Crow, G., Errington, A., Hutson, J., Marsden, T. and Winter, D.M. (1998). The Farm as a family business: a review, Journal of Agricultural Economics, 39, 1-41

Goyette, Issabell. 2010. “Word-of-Mouth Measurement Scale for e-Services Context”. Jurnal Word of Mouth. Dalam Dimensi Word of Mouth.

Hair, Jr et.al. 2010. Multivariate Data Analysis. 7th Ed. United States: Pearson.

Harjadi, Didik & Fatmawati Dewi. 2008. “Word of Marketing (WOM) Communication Sebagai Alternatif Kreatif Dalam Komunikasi Pemasaran”. JURNAL EQUILIBRIUM. Vol.4, No.8, Juli-Desember 2008; 72-78.

Islamuddin, Ray. 2021. “Pengaruh Strategi Promosi Di Social Media Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Apple Yang Di Mediasi Word of Mouth Marketing”.

Mileva, L., dan Ahmad Fauzi Dh. 2018. Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Online pada Mahasiswa Sarjana Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2014/2015 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang Membeli Starbucks. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 58(1), 190–199.

Nurgiyantoro, Singgih. 2014. “Pengaruh Strategi Promosi Melalui Social Media Terhadap Keputusan Pembelian Garskin Yang Dimediasi Word Of Mouth Marketing (Studi Pada Konsumen Produk Garskin Merek Sayhello Di Kota Yogyakarta)”.

Putu Andika Murdan & I Gst. A. Kt. Gd. Suasana. 2020. “The Role of Brand Image Mediates the Effect of Word of Mouth on Purchase Decisions at Erimare-bangun Stores.”

Reshmi Ramachandran & Rathi K.N. 2016. “Effect of Word Of Mouth Marketing (WOMM) On Buying Decision.”

Supardi, 1993. Populasi dan Sampel Penelitian.

Swastha, Basu & Hani Handoko. 2004. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen.

Yogyakarta: BPFE.

Internet

Astika. 2017. Pemanfaatan WhatsApp sebagai Forum Diskusi dan Penyebaran Materi Pembelajaran

pada Mahasiswa. Dilihat 15 April 2021,

<https://offeringkaduapsip.wordpress.com/2017/10/27/pemanfaatan-whatsapp-sebagai-forum- diskusi-dan-penyebaran-materi-pembelajaran-pada-mahasiswa/>

Rizal Setyo Nugroho. 2020. Rekap Kasus Corona Indonesia Selama Maret dan Prediksi di Bulan April,

Kompas.com, dilihat 10 April 2021,

(19)

<https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/31/213418865/rekap-kasus-corona-indonesia- selama-maret-dan-prediksi-di-bulan-april?page=all>.

Statista Research Department. 2021. Most popular social networks worldwide as of July 2021, ranked by number of active users. Statista.com. dilihat 10 April 2021.

<https://www.statista.com/statistics/272014/global-social-networks-ranked-by-number-of- users/>.

Thoyibie, L. 2010. Psikologi Social Media. <http://www.komunikasi-indonesia.org.>

Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi

Nasional. 2021, Hindari Peningkatan Kasus Dengan Adaptasi Perubahan Perilaku, Covid19.go.id,

dilihat 10 April 2021, <https://covid19.go.id/p/berita/hindari-peningkatan-kasus-dengan-adaptasi-

perubahan-perilaku>.

Gambar

Tabel 1. Variabel, Indikator, dan Item Penelitian
Gambar 2. Diagram Jalur
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Media Online
+4

Referensi

Dokumen terkait

ADALAH UPAYA UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN SESUATU DARI SUATU KEADAAN KE KEADAAN LAIN YANG LEBIH BERNILAI GUNA DAN BERMAN- FAAT BAGI KEMANUSIAAN (BAIK PERUBAHAN GERAK, MATERI,

Namun, pada intinya dapat disimpulkan bahwa komputer adalah suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program

Jenis penelitian yang akan saya gunakan adalah jenis penelitian hukum normatif, yaitu jenis penelitian yang berfokus pada norma hukum positif yang didasarkan pada pencarian data

 Bahwa saksi keluarga jauh dengan Astuti Mariani dan juga kenal dengan Muhammad Tito Anugrah anak dari Astuti Mariani dengan Bustomi,BSc bin Maryamin, dan

Berdasarkan hasil prasurvei yang peneliti lakukan di SMP N II Sukoharjo pada tanggal 19 September 2020 terhadap 12 remaja putri kelas VII dengan tekhnik

Berdasarkan uji korelasi dapat dilihat bahwa variabel word of mouth (x) memiliki hubungan yang searah dan positif dengan variabel keputusan pembelian (y) dengan

Pengembangan jaringan jalan nasional yang terpadu dengan jaringan jalur kereta api, pelabuhan, bandar udara, serta transportasi sungai danpenyeberangan untuk membuka

Tentukan berapa suku minimal yang harus dihitung agar galat hasil perhitungannya kurang dari 0.000001 untuk setiap nilai a yang diberikan. (untuk a= 1, π /2, π , 5) Untuk